Anda di halaman 1dari 10

PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR PADA ERA DIGITAL

Fanny Zauhar
FIP, IKIP Siliwangi
fanny11zauhar@gmail.com

Abstrak
Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana dinamika pengajaran serta pembelajaran di Era
Digital. Studi ini memberikan kontribusi terhadap diskusi mengenai bagaimana seharusnya
pendidikan memosisikan diri dalam perubahan zaman termasuk dalam menghadapi era
digital. Melalui penelitian pustaka, peneliti menemukan beberapa aspek penting mengenai
pengajaran dan pembelajaran di era digital yakni pembelajaran di era digital memiliki
karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran siswa pada masa sebelum ini, generasi di era
ini adalah mereka yang berkarakter digital native. Siswa pada masa ini lahir, tumbuh dan
besar bersentuhan langsung dengan dunia digital, sehingga arus informasi yang diperoleh
akan berbeda dengan siswa sebelumnya. Oleh karenanya, guru sebagai mitra dalam belajar
harus mampu mendesain kegiatan pembelajaran sehingga siswa memperoleh informasi lebih
banyak dibanding waktu yang disediakan.

Penjelasan Materi menjadi kunci untuk keberhasilan


1. Pendahuluan pendidikan agar proses belajar
Pendidikan hal yang sangat menjadi berkualitas membutuhkan
penting yang harus terus tata layanan yang berkualitas.”
dilaksanakan. Menurut “Sagala dan Pada bulan maret 2020,
Syaiful (2013) Pendidikan adalah pemerintah Indonesia menerapkan
proses yang tanpa akhir (education pembelajaran daring atau sistem
is the proses without end), dan online agar pembelajaran di
pendidikan merupakan proses Indonesia terus berlanjut. Pada
pembentukan kemampuan dasar pembelajaran ini dilakukan jarak
yang fundamental baik jauh tanpa harus datang ke sekolah
menyangkut daya pikir daya untuk belajar. Sistem pembelajaran
intelektual maupun emosional jarak jauh atau daring ini
perasaan yang diarahkan kepada menggunakan sarana pembelajaran
tabiat manusia dan sesamanya. seperti aplikasi google form,
Oleh karena itu, proses belajar google classroom, google meet,
zoom, youtube , televisi ataupun pendidikan dasar juga memiliki
media sosial seperti whatsapp. masalah tersendiri yaitu masalah
Tentunya sarana prasarana tersebut bahwa anak yang baru masuk
harus didukung dengan sekolah dasar belom bisa mengenal
perkembangan teknologi dan huruf dan membaca. Padahal di
jaringan internet yang memadai. usia anak ini, sangat perlu
Perkembangan teknologi dan bimbingan dari guru secara
jaringan internet yang telah intensif. Transformasi dari taman
menjadi syarat keberhasilan kanak-kanak ke pendidikan dasar
pembelajaran jarak jauh ini yang membuat anak harus diberi
menjadi masalah di Indonesia, perhatian khusus dalam
karena banyak daerah atau wilayah pembelajaran. Terdapat orang tua
di Indonesia yang belom merata peserta didik yang memilih
dengan perkembangan teknologi anaknya tetap di taman kanak-
ataupun jaringan internet yang kanak daripada harus ke sekolah
memadai. Bahkan terdapat wilayah dasar walaupun usia anak tersebut
di Indonesia yang belum ada aliran telah memenuhi untuk memasuki
listrik dikarenakan kondisi sekolah dasar.
geografis daerah tersebut. Lembaga Dengan masalah tersebut,
Pembangunan Daerah Tertinggal seorang pengajar harus memiliki
dan Transmigrasi (PDTT) mencatat strategi yang dapat digunakan
terdapat sekitar 15.000 kepala dalam membuat peserta didik terus
keluarga di 433 desa yang belum semangat pada pembelajaran jarak
menikmati listrik. Jumlah desa jauh. Orang tua peserta didik
tersebut tersebar di 4 provinsi, banyak yang mengeluh dalam
yakni Provinsi Papua terdapat 325 pembelajaran jarak jauh (daring)
kampung, di Papua Barat terdapat dalam pandemi Covid-19 ini.
102 kampung, di NTT terdapat 5 Pasalnya orang tua dalam
desa dan Maluku terdapat 1 desa. pembelajaran daring harus
(Dikutip dari bisnis.com) berperan untuk mendukung dan
Dengan adanya kendala memfasilitasi dalam kebutuhan
tersebut, pembelajaran jarak jauh pembelajaran anaknya. Banyak
ini menjadi terhambat dan orang tua yang kerepotan dalam
bermasalah. Dalam jenjang membantu anaknya belajar, karena
orang tua dari peserta didik bukan saja datang dari internal guru
tersebut juga harus bekerja mencari sebagai pendidik karena adanya
uang. perubahan kurikulum dan standar yang
Banyak peserta didik di SD diberlakukan oleh sekolah tetapi juga
Negeri Mangkang Kulon 01 yang oleh faktor lainnya. Pengajaran yang
tidak memiliki smartphone dulu merupakan aktivitas yang
sehingga pembelajaran menjadi didominasi oleh guru yang dianggap
tersendat. Permintaan anak yang sebagai “sumber ilmu” kini perlu
ingin dibelikan smarphone juga dikoreksi kembali. Perubahan inilah
menjadi masalah bagi orang tua yang mengakibatkan adanya perubahan
yang memiliki ekonomi rendah. dalam alokasi waktu yang terus
Anak yang tidak memiliki berkembang dengan cepat. Jika semula
smartphone harus menunggu orang guru merencanakan pengajaran untuk
tuanya pulang bekerja untuk tema tertentu dengan durasi tertentu,
meminjam smartphone sehingga maka saat ini timing pengajaran perlu di
dapat belajar dan mengerjakan realokasi lagi.
tugas sekolah (Septiani, 2020). Realokasi waktu pengajaran
Di pandemi Covid-19, perlu mendapat perhatian besar, sebab
diharapkan peserta didik tetap siswa sebagai peserta didik saat ini tidak
mendapat pendidikan dengan baik. lagi pasif seperti saat era digital belum
Sehingga aktivitas belajar mengajar seperti saat ini. Kecenderungan siswa
tidak menurun drastis. Jika yang ingin selalu menjadi yang terbaik
pembelajaran di Indonesia berhenti, di kelas dalam segala mata pelajaran
hal ini akan berimbas pada mutu telah mengatarkan mereka untuk lebih
pendidikan di Indonesia. Sehingga gemar dan serius menggali informasi di
walaupun dilanda pandemi Covid- luar ruang kelas. Akibatnya, siswa bisa
19, pendidikan di Indonesia harus jadi telah memperoleh informasi tentang
terus berlangsung. tema yang akan dipelajari sebelum guru
2. Pembahasan mengajarkan materi tersebut di ruang
Dalam rentang 5 tahun terakhir kelas. Perubahan yang terjadi kini
ini, dunia pendidikan di Indonesia memang tak terelakan lagi, oleh
mengalami perubahan yang sangat karenannya seorang pendidik harus
pesat. Perubahan-perubahan yang memiliki paradigma baru dalam
muncul dalam pengajaran di kelas melakukan kegiatan pengajarannya di
kelas dan di lingkungan sekolah. pengajaran di era digital kini perlu
Dengan paradigma baru seorang diantisipasi dengan melibatkan berbagai
pendidik akan lebih maksimal dalam unsur, baik unsur internal sekolah juga
memfasilitasi siswanya pada setiap eksternal sekolah. Adanya kemajuan
kegiatan belajar mengajar. (Afif, 2019). teknologi seharusnya diimbangi dengan
Inovasi pengajaran perlu terus penguatan pada sektor lain, sehingga
ditingkatkan untuk mencapai hasil kemudahan yang dihasilkan akibat
belajar yang lebih berkualitas. Secara kemajuan teknologi tidak menggerus
sosial saat ini interaksi guru dengan potensi siswa yang dikembangkan
siswa di kelas seolah tanpa sekat, dengan pendekatan konvensional.
begitupun ketika berada di luar ruang Perbedaan yang mencolok ini perlu
kelas. Dulu jarak pendidik dan peserta mendapatkan perhatian dan akses yang
didik seolah berjarak dan terasa semakin sama baiknya. Sehingga dengan dua
jauh jika berada di luar kelas, ledakan pendekatan ini memiliki dampak yang
perubahan ini jika tidak diantisipasi signifikan terhadap pengetahuan dan
dengan cermat akan melahirkan budaya penguasaan skill oleh peserta didik.
belajar yang tak selaras. Saat ini peserta Meskipun demikian, peserta
didik dari berbagai jenjang dapat didik perlu dilatih untuk tidak
menemukan apa saja yang ia mau bergantung sepenuhnya pada informasi
dengan pendekatan E-learning. Model yang ia gali sendiri. Seorang pendidik
ini memiliki intensitas yang tak terbatas perlu memberikan penugasan yang
dan seolah dapat menembus dinding membutuhkan interaksi antar siswa,
sekat ruang kelas dan materi pelajaran. dilatih menggunakan alat belajar secara
Internet kini memiliki magnet manual, serta dilatih untuk mengenal
yang begitu kuat, keberadaannya seolah pandangan/pemikiran yang berkembang
mengalahkan pengaruh kehadiran guru di masyarakat sekitar. Penugasan-
di kelas. Bahkan jika dicermati, mulai penugasan ini bukan untuk menghambat
marak dijumpai siswa yang bisa siswa dalam belajar, akan tetapi hal ini
menikmati kelas selama akses internet dimaksudkan sebagai penyeimbang agar
tersedia, fenomena ini tentu berbeda siswa memiliki sikap teliti, sabar dan
dengan yang terjadi rentang 5 hingga 10 memiliki daya juang yang baik. Peserta
tahun lalu. Saat itu guru menjadi satu- didik saat ini memang bisa dikatakan
satunya faktor yang paling ditunggu, sebagai native secara digital. Ketika
inilah salah satu alasan mengapa model dilahirkan dan mulai tumbuh besar,
mereka sudah mengenal gadget. Jadi, pandemi Covid-19 ini harus dapat
sudah sewajarnya bila dunia pendidikan membangkitkan keinginan, minat,
(sekolah) berubah mengikuti motivasi dan rangsangan belajar siswa.
perkembangan zaman. Menurut Harjanto (1997), penggunaan
Pada era digital ini, kita dituntut media pembelajaran dapat
untuk menggunakan kecanggihan mempertinggi proses belajar siswa
teknologi yang ada. Semakin pesatnya sehingga dapat mempertinggi hasil
perkembangan teknologi dapat kita belajar yang dicapai.
manfaatkan dalam bidang pendidikan Di era digital pada pandemi
khususnya pada proses pembelajaran di Covid-19 dengan kecanggihan teknologi
sekolah. Kecanggihan teknologi ini kini dapat dimanfaatkan untuk membuat
dapat dimanfaatkan untuk sumber media pembelajaran. Berdasarkan
belajar peserta didik; sebagai sarana Septiani (2020) pembelajaran yang
pendukung unruk guru da siswa dalam dilakukan menggunakan video
mencari pengetahuan yang lebih luas, pembelajaran sebagai media
meningkatkan kreatifitas serta pembelajaran. Pada pandemi covid-19
menambah inovasi dalam pembelajaran. dan perkembangan teknologi di era
Teknologi digital yang dapat digital memaksa guru untuk
dimanfaatkan dalam pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang
daring yaitu google form, google lebih inovatif yang dapat menarik siswa
classroom, video converence, zoom, untuk lebih semangat belajar di rumah.
rumah belajar, live chat dan penggunaan Penggunaan video pembelajaran adalah
media pembelajaran yang menarik. salah satu strategi mahasiswa dalam
Metode pembelajaran dan media proses pembelajaran jarak jauh.
pembelajaran merupakan unsur penting Diharapkan penggunaan video
yang harus dimiliki seorang guru. Unsur pembelajaran yang inovatif dan menarik
tersebut sangat berkaitan satu sama lain, dapat membuat siswa menjadi semangat
pemilihan metode belajar akan dan tertarik untuk belajar dalam proses
berpengaruh pada jenis media pembelajaran yang berlangsung.
pembelajaran yang digunakan. (Arsyad, Namun, tidak semua siswa SD
1997). Penggunaan media pembelajaran Negeri Mangkang Kulon 01 memiliki
akan membantu memperjelas materi smarphone. Sehingga dalam belajar,
yang ingin disampaikan oleh guru siswa harus meminjam smarphone milik
Proses pembelajaran pada orang tuanya untuk belajar dan
menunggu orang tuanya selesai bekerja nilai dibawah KKM. Sedangkan pada
untuk dapat meminjam smarphone.Oleh kelas 3, lima anak yang mendapatkan
karena itu, pada pembelajaran siswa nilai dibawah KKM dari 28 siswa
tidak dapat menggunakan zoom atau (Septiani, 2020).
google classroom tetapi hanya Peserta didik mengerjakan
menggunakan whatsapp group untuk soal evaluasi sebagai penilaian
proses interaksi dan komunikasi antar kognitif pada google form. Untuk
siswa dan guru. Pada whatshapp group penilaian psikomotorik, peserta
ini dapat tejalin komunikasi dan didik mengerjakan LKPD
interaksi antara siswa dan guru sehingga (Lembar Kerja Peserta Didik)
siswa lebih memahami materi yang diberikan oleh guru. LKPD
pembelajaran dengan bertanya materi ini dikumpulkan melalui link yang
yang tidak dimengerti atau yang ingin disediakan oleh guru pada google
siswa ketahui melalui whatshapp group form atau dapat juga dikumpulkan
(Septiani, 2020). melalui Whatshapp Group.Peserta
Dalam penilaian hasil belajar didik diberi tenggang waktu satu
seperti penilaian kognitif ataupun minggu dalam pengumpulan tugas
psikomotorik, mahasiswa sebagai yang diberikan oleh guru.
pengajar atau guru menggunakan google Dikarenakan tidak semua peserta
form. Google form ini dimanfaatkan didik memiliki smartphone
untuk membantu dalam mengumpulkan sehingga guru memberikan waktu
hasil pembelajaran peserta didik. yang lama dalam pengumpulan
Dengan google form peserta didik tidak tugas yang telah diberikan.
perlu datang ke sekolahan untuk Kapanpun siswa bertanya pada
mengumpulkan tugas yang diberikan whatshapp group, guru selalu siap
oleh guru. Hal tersebut juga dapat menjawab. Sehingga walaupun siswa
mempermudah guru dalam menilai hasil tersebut tidak memiliki smarphone dan
evaluasi peserta didik. Pada penilaian ingin bertanya ketika telah meminjam
yang telah dilakukan rata-rata peserta smarphone, guru selalu siap menjawab
didik mendapatkan nilai diatas KKM. pertanyaan peserta didik kapanpun.
Peserta didik yang mengerjakan evaluasi Pada whatshapp group, guru juga selalu
lebih cepat, rata-rata mendapatkan nilai mengingatkan siswa yang belom
yang bagus. Pada kelas 2, dari 27 total menyelesaikan tugas yang diberikan
siswa hanya dua siswa yang mendapat oleh guru untuk segera menyelesaikan
tugas tersebut. Sehingga dengan seperti Kehadiran guru di kelas dengan
itu, proses pembelajaran selalu terpantau kemajuan teknologi harus dapat
oleh guru. dimanfaatkan sebagai salah satu
Keseimpulan sumber belajar yang memiliki nilai
Dinamika dalam dunia kebaruan, sehingga akses informasi
pendidikan akan terus terjadi yang diberikan oleh guru sebagai
seiring dengan perubahan itu pendidik dan siswa sebagai peserta
sendiri. Karenanya unsur ini didik bisa lebih banyak, variatif
bergerak dengan dinamis, sehingga dan konstruktif.
faktor eksternal juga faktor internal Pembelajaran di era digital
yang ditimbulkannya harus memiliki karakteristik yang
diimbangi dengan langkah yang berbeda dengan pembelajaran
tepat dan akomodatif. Berubahan siswa pada masa sebelum ini,
pola pendidikan dunia dan generasi di era ini adalah meraka
perubahan kurikulum, idealnya yang berkakter digital netive.
dijadikan sebagai spirit untuk Siswa pada masa ini lahir, tumbuh
membangkitkan semngat juang dan besar bersentuhan langsung
dalam memajukan pendidikan dan dengan dunia digital, sehingga arus
bukan malah sebaliknya, adanya informasi yang diperoleh akan
perubahan tersebut malah berbeda dengan siswa sebelumnya.
menyurutkan daya juang seorang Oleh karenanya, guru sebagai mitra
pendidik. dalam belajar hatrus mampu
Dalam konteks pengajaran, mendesain kegiatan pembelajaran
guru yang hadir di era digital harus sehingga siswa memperoleh
dapat mengikuti ritme dan irama informasi lebih banyak dibanding
yang berkembang di masa ini, waktu yang disediakan.
seorang pendidik tidak boleh statis Saran
dengan statusnya yang dulu, Pembaca diharapkan mampu
sehingga guru dapat mengikuti memahami isi artikel dan dapat
perkembangan secara dinamis serta menerapkannya dalam
dapat memanfaatkan kemajuan pembelajaran]
teknologi informasi sebagai salah Penulis mengharapkan kritik
satu media dalam menjalankan dan saran dalam penulisan artikel
tugasnya sebagai seorang pengajar. di kemudian hari
Guru diharapkan dapat normal dan mampu menjelaskan
bekerjasama dalam mempersiapkan kepada orang tuanya)
kebutuhan sekolah agar peserta
diidk dapat belajar di era new
Daftar pustaka

Afif, N. 2019. Pengajaran dan Pembelajaran di Era Digital. Jurnal Pendidikan Islam Vol. 2
No. 1.

Aji, Rizqon Halal S. 2020. Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah,
Keterampilan, dan Proses Pembelajaran. Jurnal Sosial & Budaya Syar-i, 7(5), 395-
402

Anugrahana, Andri. 2020. Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama
Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, 10 (3), 282-289.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Asrul,
Ananda R., & Rosinta. (2014). Evaluasi Pembajalaran. In Ciptapustaka Media.
Dewi, Wahyu Aji F. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajara
Daring Di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55-61.

Dwi C, Brilliannur, dkk. 2020. Analisis Keefektifan Pembelajaran Online di Masa Pandemi
Covid-19. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 28-37.

Firman, Rahayu S. (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19. Indonesian


Journal of Educational Science (IJES), 2(2), 81–89.

Herliandry, Luh D. 2020. Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Teknologi
Pendidikan, 22(1), 65-70.

Hilminatussadiah, Kinanti Geminastiti. 2020. Hasil Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi


Dengan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan
Ekonomi Indonesia, 1(2), 66-69.

Kemendikbud. 2020. Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan COVID- 19
pada Satuan Pendidikan. Dipetik April 13, 2020, dari LLDIKTI Wilayah I.
Sumatera Utara.

Kisno, dkk. 2020. Penilaian Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar Selama Masa
Pandemi Covid-19. Jurnal Perempuan dan Anak, 4 (1), 97-110.

Kuniasari, Asrilia. Dkk. 2020. Analisis Efektivitas Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR)
Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian, 6 (3), 1-
8

Sagala, Syaiful. 2013. Etika dan Moralitas Pendidikan Peluang dan Tantangan. Jakarta:
Kencana.

Septiani, R. 2020. Proses Pembelajaran Di Sekolah Dasar Pada Era Digital Di Tengah
Pandemi Covid-19. Universitas Negeri Semarang. ISBN: 978-623-90547-6-2.
Simatupang, Nova Irawanti. 2020. Efektifitas Pelaksanaan Pengajaran Online Pasa Masa
Pandemi Covid-19 Dengan Metode Survey Sederhana. Jurnal Dinamika Pendidikan,
13 (2), 197-203.

Yudiawan, Agus. 2020. Belajar Bersama Covid19: Evaluasi Pembelajaran Daring Era
Pandemi. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, Papua Barat, 6 (1), 10- 16

Anda mungkin juga menyukai