Anda di halaman 1dari 18

TANGGUNG JAWAB DIREKSI DAN KOMISARIS

ATAS KERUGIAN PERSEROAN

DR. JASMAN, M. PANJAITAN, SH.,MH.


Jakarta, 22 Juni 2022
DAFTAR RUJUKAN PERATURAN

1. UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN


TERBATAS (“UUPT”)
2. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG
PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN DAN PEMBUBARAN BADAN
USAHA MILIK NEGARA (“PP 45/2005”)
3. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2022 TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2005
TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN DAN
PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (“PP 23/2022”)
4. PERATURAN MENTERI BUMN PER-11/MBU/11/2020 TANGGAL 12
NOVEMBER 2020 (“PER BUMN 11/2020”)
TUGAS DIREKSI BERDASARKAN UUPT
TANGGUNG JAWAB DIREKSI BERDASARKAN UUPT
TUGAS & TANGGUNG JAWAB DIREKSI BERDASARKAN PP 45 / 2005
TUGAS & TANGGUNG JAWAB DIREKSI BERDASARKAN PP 45 / 2005
TUGAS & TANGGUNG JAWAB DIREKSI BERDASARKAN PP 23 / 2022
KPI DIREKSI BUMN SEBAGAI IMPLEMENTASI ATAS TUGAS DIREKSI

Berdasarkan PER BUMN 11 / 2020 di awal penugasan sebagai Direksi pada


BUMN harus membuat Kontrak Manajemen dengan Pemegang Saham
(Kementrian BUMN) yang mana Kontrak Manajemen tersebut berisi
Key Performance Indicator (KPI) sebagai target yang harus di capai oleh
Direksi.

Kontrak Manajemen milik Direksi perlu mendapatkan tanda tangan Dewan


Komisari/ Dewan Pengawas dan RUPS/ Menteri. Sehingga fungsi pengawasan
yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dapat dijalankan dengan baik.

Dasar Hukum : Pasal 2 – Pasal 13 PER BUMN 11 / 2020


PEMBERHENTIAN DIREKSI BUMN BERDASARKAN PP 23 / 2022
TUGAS KOMISARIS BERDASARKAN UUPT
TANGGUNG JAWAB KOMISARIS BERDASARKAN UUPT
TUGAS & TANGGUNG JAWAB KOMISARIS BERDASARKAN PP 45 / 2005
TUGAS & TANGGUNG JAWAB KOMISARIS BERDASARKAN PP 23 / 2022
PEMBERHENTIAN KOMISARIS BUMN BERDASARKAN PP 23 / 2022
PEMBERHENTIAN KOMISARIS BUMN BERDASARKAN PP 23 / 2022
KERUGIAN BUMN DARI SUDUT PANDANG HUKUM PIDANA
Dalam hukum Pidana dikenal 2 (dua) jenis Unsur atas suatu perbuatan pidana
1. Unsur Subyektif
– kesengajaan (dolus) atau ketidaksengajaan (culpa);
– maksud atau voornemen pada suatu percobaan atau poging seperti yang dimaksud di dalam Pasal
53 ayat (1) KUHP;
– macam-macam maksud atau oogmerk, seperti yang terdapat di dalam kejahatan-kejahatan
pencurian, penipuan, pemerasan, pemalsuan, dan lain-lain;
– merencanakan terlebih dahulu atau voorbedachte raad, seperti yang terdapat di dalam kejahatan
pembunuhan berencana dalam Pasal 340 KUHP;
– perasaan takut atau vrees, seperti terdapat di dalam rumusan tindak pidana menurut Pasal 308
KUHP.
2. Unsur Obyektif
– sifat melanggar hukum atau wederrechtelijkbeid;
– kualitas dari si pelaku, misalnya “keadaan sebagai seorang pegawai negeri” di dalam kejahatan
jabatan atau “keadaan sebagai pengurus atau komisaris dari suatu perseroan terbatas” di dalam
kejahatan menurut Pasal 398 KUHP;
– kausalitas, yakni hubungan antara suatu tindakan sebagai penyebab dengan sesuatu kenyataan
sebagai akibat.
KERUGIAN BUMN DARI SUDUT PANDANG HUKUM PIDANA

Kemudian atas perbuatan pidana juga dikenal istilah delik.

Delik adalah perbuatan yang melanggar undang-undang, dan oleh karena itu
bertentangan dengan undang-undang yang dilakukan dengan sengaja oleh
orang yang dapat dipertanggung jawabkan.

Terdapat 3 (tiga) jenis Delik


Delik Formil : adanya tindakan yang dilarang dan diancam dengan
hukuman oleh undang-undang.
Delik Materil : timbul akibat yang dilarang dan diancam dengan
hukuman oleh undang-undang.
Delik Omisi : adanya pelanggaran yang disebabkan karena
pembiaran
KERUGIAN BUMN DARI SUDUT PANDANG HUKUM PIDANA

Dalam menjalankan fungsi pengawasan, apabila Komisaris tidak menjalankan


fungsinya dengan baik, maka terdapat kemungkinan Komisiaris dimintakan
pertanggungjawaban atas kerugian apabila terbukti Komisaris tidak
melakukan fungsinya dengan baik atau dengan kata lain melakukan
pembiaran.

Maka Komisaris perlu melakukan pengawasan secara aktif dan berkala dalam
pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi.

Anda mungkin juga menyukai