Fajar Atmajaya
Pendahuluan
• Awal 1960
Birtwell dan Soroff, Dennis, Osborn (USA)
mengembangkan ECP sistem hidraulik
pertama.
Sejarah EECP
• Cara kerja alat ECP tersebut meniru prinsip
Intra Aortic Baloon Pump (IABP) :
- Balon diletakkan di pangkal aorta.
- Balon dikembangkan pada fase diastolik
- Tekanan diastolik pangkal aorta meningkat
- Aliran koroner diperbaiki
Hasilnya :
1. Gejala angina berkurang
2. Angka kematian serangan jantung menurun
3. Angiografi : vaskularisasi meningkat.
Sejarah EECP
• Tahun 1970 - 1980
- Hasil studi lain : tidak seluruhnya mendukung
- Tindakan invasif (PTCA & CABG) berkembang
pesat.
- ECP kurang diminati ---> ditinggalkan.
Sejarah EECP
• Pneumatik
• Sequential
• Daerah gluteal
Sequential
Sejarah EECP
• Tahun 1980-an
Terjalin kerja-sama peneliti China dan Stony Brook di
State University New York USA.
- Hasilnya :
EECP memberi efek positif pada pasien penyakit
koroner dan efeknya tetap bertahan minimal 3 tahun
Sejarah EECP
Tahun 1995.
• EECP mendapat persetujuan FDA untuk penyakit jantung
koroner
Tahun 1999.
• Medicare mulai menanggung asuransi pengobatan EECP
Juni 2002.
• EECP mendapat persetujuan FDA untuk penyakit gagal
jantung kongestif
Penelitian EECP
• Bagian mekanik
• Bagian elektro-prosesor
Cara Kerja EECP
EECP Operation Principle
Normal Counterpulsation
Systolic
Unloading
Diastolic
Pressure
Augmentation
Coronary Blood Flow
Systolic Unloading
Start Here
Circulation 2006;114:2850-2870
Indikasi EECP
1. Penyakit jantung koroner
2. Gagal jantung
3. Penyakit serebro-vaskuler (stroke)
4. Penyakit ginjal
5. Disfungsi ereksi
6. Gangguan peredaran organ lain
Indikasi EECP
Angina pectoris yang tidak stabil (CCS Kelas III atau IV)
yang menurut pendapat seorang ahli jantung atau ahli
bedah kardiotoraks, tidak dapat dilakukan intervensi baik
perkutan maupun bedah, karena:
• Kondisi yang tidak dapat dioperasi
• Berisiko tinggi mengalami komplikasi operasi atau
kegagalan pasca operasi
• Anatomi pembuluh darah koroner yang tidak mungkin
dilakukan prosedur revaskularisasi
• Adanya faktor komorbid lain, yang menciptakan risiko
yang lebih berat.
Kontra-indikasi EECP
1. Katup aorta bocor
2. Radang pembuluh balik rungkai
3. Hipertensi berat (> 180/110 mmHg)
4. Gangguan irama jantung berat
5. Gangguan sistem beku darah
6. Kehamilan
7. Tumor perut
Dosis pengobatan
• 5 – 6 hari seminggu
Syarat keberhasilan
• Bila tindakan EECP mampu meningkatkan
tekanan perfusi dipangkal aorta sehingga
perfusi koroner diperbaiki.
ECG
Diastolic
Sensor SpO2 amplitude
Systolic
amplitude
Contraindications: Contraindications:
arrhythmias that interfere with decompensated heart failure (i.e.
machine triggering central venous pressure > 7 mm
bleeding diathesis Hg, and pulmonary edema)
active thrombophlebitis severe pulmonary hypertension
severe lower extremity vascular (pulmonary artery > 50 mm Hg)
occlusive disease uncontrolled systemic hypertension
presence of a documented (> 180/110 mm Hg)
aortic aneurysm requiring severe aortic insufficiency
surgical repair warfarin therapy with INR>3.0
pregnancy
Future of EECP
Prevention
• Tertiary Prevention to treat symptoms of disease (current)
• Secondary Prevention to stop/slow down/regress disease progression
• Primary Prevention to prevent disease occurrence
Integration
• Cardiovascular : Ischemic heart disease, Heart failure
• Cerebrovascular : Stroke, Dementia (Mild Cognitive Impairment)
• Endovascular: Chronic Kidney Disease, Dialysis, Diabetes
• Peripheral Vascular Disease: Claudication, Wound Healing
Regeneration
• Vascular vessels
• Neurological
Kesimpulan
• Tindakan EECP terbukti bermanfaat untuk
penderita penyakit jantung koroner.