Anda di halaman 1dari 28

Gerakan Freemasonry Dalam Meruntuhkan Turki Utsmani Pada masa

Sultan Abdul Hamid ll Pada tahun 1876-1909

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjan Humaniora
(S.Hum) Jurusan Sejarah Peradaban Islam
Fakultas Adab Dan Humaniora

Oleh:

ASNAWI HIDAYATULLAH

NIM : 40200117034

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA


UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022

1
Proposal penelitian

A. Latar belakang

Selama kurun waktu 14 abad sejak wafat Rasulullah, Muhammad

Saw, Islam telah banyak mengalami suksesi kekuasaan, dari satu penguasa

ke penguasa lainnya dan dari dinasti, ke dinasti lainnya, kepemimpinan

empat sahabat yang dikenal sebagai Khulafaur Rasyidin,yaitu Abu Bakar

Ash-Shiddiq, Umar Bin Khatthab,Ustman Bin Affan, dan Ali Bin Abi

Thalib. Kemudian dilanjutkan oleh Dinasti Ummayyah, Dinasti

Abbasiyyah,Dinasti turki Seljuk, dan berakhir pada Dinasti Turki utsmani. 1

Sejak dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW, Islam telah menjadi kekuatan

yang berpontensi untuk menjadi sebuah imperium besar, Ajarannya yang

komprehensif, egaliter dan equality membuat Islam diterima oleh semua

bangsa hingga tersebar sampai wilayah yang sangat luas. Oleh sebab itu

dari waktu ke waktu jumlah pengikut Ajaran Islam terus bertambah seiring

dengan semakin bertambah luasnya wilayah kekuasaan

Islam.2

1
Deden A. Herdiansyah, Jejak Kekhalifaan Turki Usmani Di Nusantara, (Jl. Jogo Karya
41: Yogyakarta Pro-U Media. 2017), H. 19.

2
Rizem Aizid, Sejarah peradaban islam terlengkap, ( Jl. Wonosari baturento 325:
Yogyakarta DIVA Pers 2015 ), H. 5

2
Turki Ustmani adalah sebuah Imperium terbesar,terluas,dan terlama

masa kekuasaannya dalam sejarah peradaban dunia, mulai dari tahun 1300-

1924. Turki Utsmani yang di bangun oleh Ustman pada tahun 1300, luas

wilayahnya meliputi daratan di benua Eropa, Asia, dan Afrika. Di Eropa

wilayah teritorialnya meliputi semenanjung Balkan di bagian selatan

Sungai Danube dan Sava serta daratan tengah Hungaria hingga ke utara,di

Asia batas teritorialnya memanjang ketimur, mulai dari Bosphorus hingga

pegunungan yang berbatasan dengan Iran, kemudian di bagian selatan

hingga bagian hulu dari teluk dan hingga ke Yaman di barat daya

semenanjung Arab, di Afrika wilayahnya meliputi bagian barat laut merah,

Mesir, Tripoli, Tunisia, dan Aljajair.3

Dalam bentangan luas wilayah itu, Turki Utsmani di diami oleh

beberapa Agama, Etnis, dan Bahasa, meliputi, yunani Serbia, Bosnia,

Hungaria, Albania, Bulgaria, Rumania, Arab, Turki, Armenia, Kurdi, dan

Yahudi. Setiap kelompok bangsa tersebut memiliki sejarah, budaya,

bahasa, ajaran agama dan tradisinya masing-masing. Oleh sebab itu untuk

menjaga suasana kondusif pemerintahannya, Elite Turki Utsmani yang

berkuasa tidak bisa memaksakan kehendak politiknya terhadap populasi

non turki yang beragam dan lebih besar jumlahnya. Keragaman etnis dan

agama serta luasnya wilayah menuntut pemerintah Turki Utsmani untuk

menjamin

Deden A. Herdiansyah, Jejak Kekhalifaan Turki Usmani Di Nusantara, (Jl. Jogo Karya
3

41 Yogyakarta: Pro-U Media. 2017), H. 21.

3
keharmonisan dan kesatuan bangsanya dengan cara yang toleran dan

akomodatif.4

Awal abad ke – 14 menjadi momentum yang paling menentukan

dalam sejarah perjalanan Turki Utsmani sebagai cikal bakal imperium.

Peristiwa – peristiwa yang terjadi dimasa itu telah membuka jalan yang

luas bagi Turki Utsmani untuk merebut kekuasaan dan menempatkannya

sebagai kelompok yang paling kuat, tahun 1300 wilayah – wilyah yang

sebelumnya dikuasai Yunani-Bizantium beralih kuasa menjadi bagian dari

wilayah kerajaan – kerajaan kecil bangsa Turki, berlanjut hingga tahun

1302 keadaan semakin menguntungkan Turki Utsmani, pada tahun

tersebut sultan Turki Salju meninggal dunia, bersamaan dengan periode itu

Kontrol terhadap wilayah Anatolia semakin melemah. Kemenangan Turki

Utsmani atas Bizantium juga telah menarik perhatian bangsa Turki dari

daerah lain untuk menyatakan sikap bergabung dan mengikutinya, hal ini

tentu menjadi tambahan kekuatan bagi Turki Utsmani. Periode ini

menandai munculnya Turki Utsmani sebagai sebuah kekuatan politik yang

disegani pada masa – masa berikutnya Turki Utsmani berhasil membentuk

dirinya menjadi sebuah negara multinasional

Ketika terjadi revolusi Prancis pada abad XVII ( 1789 – 1799 )

telah mengubah wajah dunia barat, semua hal yang berkaitan dengan

hierarki, monarki, dan aristokrasi, telah tergantikan oleh prisnsip

baru,yaitu liberte,

4
4
Colin imber,kerajaan ottoman,struktur kekuasaan sebuah kerajaan islam terkuat dalam
sejara.(Jakarta. PT Elex Media Komputindo:2021), H.1

5
egaliter, dan fraternite ,(kebebasan, persamaan, dan persaudaraan ).

Danpak revolusi ini tidak hanya dirasakan Prancis melainkan segera

menyebar kesuluruh wilayah Eropa. Tidak terkecuali kerajaan Turki

Utsmani yang luas kekuasaannya meliputi wilayah Eropa, sistem monarki

yang dijalangkan oleh Turki Utsmani mulai digugah oleh intelektual –

intelektualnya yang terpengaruh ideologi Prancis. Lambat laun Turki

Utsmani semakin melemah seiring dengan semakin kuatnya ideologi

modernisme, sekularisme,dan nasionalisme, yang merupakan anak kandung

dari revolusi Prancis.5

Kerajaan Turki Utsmani pada saat itu berada dalam kondisi yang

sangat kritis, persoalan-persoalan yang dihadapi nya sangat kompleks, dari

luar ia diserang oleh konspirasi Negara-Negara Eropa untuk kepentingan

kolonialisme dan imperialism di wilayah-wilayah yang dikuasainya,

sementara dari dalam ia menghadapi konspirasi pembubaran kekhalifahan

dari organisasi yang menamakan dirinya sebagai gerakan Turki muda dan

komite persatuan dan kemajuan. Tidak hanya itu kerajaan Turki Utsmani

juga menghadapi saparatisme dari Negara-Negara Balkan, seperti

Serbia,Montonegro, Herzegofina, kroasia,Kosovo, Bulgaria, Hongaria,

Rumania,Albania dan Yunani, namun yang terpenting adalah bahwa hampir

5
Deden A. Herdiansyah, Di Balik Runtuhnya Turki utsmani (Jl. Jogo Karya 41:
Yogyakarta Pro-U Media. 2016) , H.11

6
semua persoalan yang dihadapi kerajaan Turki Utsmani berkaitan dengan

upaya Gerakan yang dilakukan Freemansonry.6

Freemasonry atau lebih dikenal dengan sebutan Freemason adalah

gerakan yahudi internasional, sekaligus merupakan gerakan rahasia paling

besar dan paling berpengaruh di seluru dunia. Freemasonry terdiri dari dua

kata, free artinya bebas dan tidak terikat apapun, sedangkan mason adalah

pekerjaan pada umumnya atau pekerjaan membangun rumah batu. 7 Tujuan

dari gerakan freemanson ini adalah mendirikan kembalikan haikal

sulaiman atau Solomon temple. Haikal Sulaiman atau Solomon Temple ini

sendiri banyak sumber yang mendefinisikan berlainan. Salah satu tafsir

yang paling populer adalah, bahwa Haikal Sulaiman berada di tanah yang

kini di atasnya berdiri Masjidil Aqsha. Mereka menyakini, tahun 1012

Sebelum Masehi (SM), Nabi Sulaiman membangun Haikal di atas gunung

Soraya di wilayah Palestina. Tapi pada tahun 586 SM, Raja Nebukhad

nezar dari Babilonia menghancurkan Haikal Sulaiman ini. Tahun 535 SM,

bangunan ini didirikan kembali oleh seorang bernama Zulbabil yang telah

bebas dari tawanan Babilonia. Atas kebebasannya itulah, ia membangun

kembali Haikal Sulaiman.

Pada tahun ke 70 M, seorang penguasa Romawi menaklukkan

Palestina dan membakar serta menghancurkan Haikal Sulaiman ini.

Kerusakan terus menerus di alami setelah penyerangan bangsa Hadriyan.

6
Deden A. Herdiansyah, Di Balik Runtuhnya Turki utsmani (Jl. Jogo Karya 41:
Yogyakarta Pro-U Media. 2016) , H.12
7
Herry Nurdi,Kebangkitan Freemason dan Zionis di Indonesi (Jakarta : Cakrawala
Publishing,2006), H. 5

7
Begitu pula saat kekuasaan Muslim, konon Haikal Sulaiman dihancurkan

dan sebagai gantinya didirikan Masjidil Aqsha pada abad ketujuh. 8 Untuk

itulah mereka bekerja dan membangun, yaitu untuk merebut Haikal

Sulaiman dan mendirikan kekuasaannya secara nyata, serta memengaruhi

pemerintah dan kekuasaannya yang mampu mereka pengaruhi. Dan untuk

menebar kekuasaan itu, salah satu rintangan besar yang dihadapi oleh

gerakan ini adalah agama-agama wahyu, yakni Islam dan Kristen.9

Freemason menjalankan agenda rahasia dan tersembunyi yang

tidak diketahui masyarakat umum. Dalam kurun waktu yang panjang,

Freemason telah memancing banyak diskusi. Banyak ahli berpendapat

bahwa organisasi ini telah menjadi dalang dalam serangkaian revolusi

yang terjadi di dunia. Namun, para mason tetap bungkam terhadap semua

tuduhan itu dan lebih memilih untuk tampil sebagai sebuah organisasi

sosial yang bukanlah wujud asli mereka. Sepanjang perjalanan sejarahnya,

organisasi Freemason selalu menggunakan berbagai kedok baik itu

sebagai lembaga ilmu pengetahuan, lembaga amal, kelompok kebatinan,

ataupun perkumpulan-perkumpulan resmi yang mengkampanyekan

persamaan, kebebasan, dan persaudaraan umat manusia tanpa perbedaan

apapun. Organisasi Freemason selalu menciptakan organisasi baru dengan

mengubah namanya sesuai dengan tempat di mana ia berada agar

8
Muhammad Fahim Amin, Rahasia Gerakan Freemansonry dan Ratory club, (Jakarta :
Pustaka Al- Kautsar,1993), H.6-7
9
Herry Nurdi,Kebangkitan Freemason dan Zionis di Indonesi (Jakarta : Cakrawala
Publishing,2006), H.8

8
masyarakat tertarik untuk menjadi anggota organisasi ini. Namun pada

hakikatnya, didalam selubung yang tidak kasat mata, Freemason juga

merupakan sebuah aliran pemikiran yang menyebarkan paham

materialisme dan humanisme sekuler.

Freemason membangun citra sebagai gerakan moral dengan

membentuk antara lain gerakan “theosofi” yang berkembang menjadi quasi-

agama, serta gerakan kontradiksinya “the Freethinkers” (Pemikir Bebas),

yang secara jelas menyatakan diri sebagai gerakan atheisme. Gerakan

Theosofi Internasional didirikan oleh seorang wanita Rusia berdarah

Yahudi bernama Helena Petrovna Blavatsky pada 7 September 1875 di

New York. Gerakan Theosofi adalah sebuah gerakan kebatinan Yahudi.10

Organisasi Freemasonry bertujuan untuk mengacaukan landasan

moral masyarakat, aqidah, serta menimbulkan konflik-konflik di dalam

masyarakat. Untuk menutupi tujuan itu, Freemason dikemudian hari

mendirikan perkumpulan yang berselubungkan sebagai klub charitas

eksklusif seperti the Rotary Club, The Lions, serta LSM-LSM yang

bergerak di bidang politik, hukum, serta lingkungan hidup, dan

sebagainya.11 The Rotary Club, misalnya, merupakan perkumpulan

eksklusif para pebisnis terkemuka lokal, regional, dan mondial. Organisasi

Rotary didesain sedemikian rupa sehingga melibatkan keanggotaannya itu

10
Artawijaya,Sejarah Gerakan Theosofi di Indonesia, (jakarta : Pustaka AL- Kautsar,
2010),H. 19

11
Z.A Maulani, Zionisme: Gerakan menaklukan Dunia, ( jakarta : Daseta,2002), H. 72

9
sendiri yang merupakan suatu prestise bagi seorang eksekutif. Disebut

eksklusif, karena charter Rotary Club secara eksplisit membatasi jumlah

anggotanya sesuai dengan jumlah bidang bisnis dan profesi yang ada pada

masyarakat setempat. Rotary Club mengadakan konvensi tahunan yang

laporan manualnya menjadi bahan masukan untuk bahan pengembangan

strategi bagi gerakan Freemason internasiona.

Freemansonry memiliki pengalaman panjang menggerakan revolusi

di berbagai Negara, terutama dalam rangka mengerdilkan agama. Di

Prancis, freemansonry berhasil mengobarkan revolusi perancis pada tahun

1789, disertai dengan melancarkan serangan melalui undang-undang

“antiklerikalisme” (anti kependetaan). Di Jerman, melalui agen-agennya

gerakan ini mengkampanyekan”kulturlkampf” (perang budaya) yang

dimaksudkan untuk mengontrol pemikiran bangsa Jerman. Di italia,

membentuk dan mengendalikan masyarakat rahasia yang terkenal dengan

sebutan “carbonari”. Kelompok ini melakukan pemberontakan bersenjata

dan mengobarkan revolusi dengan menyusup ke dalam gerakan Italia

muda.12

Di kerajaan Turki Utsmani, Freemansonry bergerilya dengan cara

menyusup dan berganti wajah. Sebagaiman makna gerilya yang artinya

perang secara kecil-kecilan dan tidak terbuka atau berperang dengan taktik

(siasat), Freemansonry bergerak secara rahasia dan penuh taktik. Mereka

menyusupkan anggota-anggotanya ke dalam parlemen, kementrian,

12
Harun Yahya, Ancaman Global Freemasonry,(Bandung: Dzikra,2005), H.154-167

10
kehakiman, militer, kedokteran, dan profesi lainnya. Selain itu mereka juga

membentuk organisasi-rganisasi yang bekerja secara rahasia dan terbuka.

Di antaranya yang paling berperan dalamperistiwa runtuhnya kekhalifahan

Turki Utsmani adalah gerkan turki muda dan komite persatuan dan

kemajuan.13 Kedua organisasi ini memiliki keterkaitan yang erat dengan

freemasonry. Sebagaimana yang dapat diketahui dari catatan harian Sultan

Abdl Hamid ll yang mengungkapkan hubungan antara gerakan Turki muda

dengan freemasonry. Dia mengatakan

Saat ini harus dilakukan pembenahan terhadap sejarah, tentang

siapa orang-orang yang menamakan dirinya sebagai ”orang-orang

gerakan Turki muda” dan juga status mereka sebagai anggota

freemasonry. Aku berhasil mengetahui bahwa mereka semua,

kenyataannya dapat dianggap sebagai bagian dari freemasonry dan

mereka sangat erat hubungannya dengan freemasonry perwakilan inggris.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaiman kemunculan Freemasonry,,?

2. Bagaiamana hubungan Freemasonry dengan Sultan Abdul Hamid ll ,,?

3. Bagaimana upaya dan Gerakan Freemasonry dalam meruntuhkan


Turki Utsmani,,?

B. Fokus dan Deskripsi Fokus

Dari rumusan masalah tersebut maka dapat di terapkan tujuan

kepenulisan sebagai berikut

13
Deden A. Herdiansyah, Di Balik Runtuhnya Turki utsmani (Jl. Jogo Karya 41:
Yogyakarta Pro-U Media. 2016) , H. 13-14

11
1. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiman awal

kumunculan freemasonry di Turki Utsmani sebagai organisasi gerakan

yang bertujuan untuk menebarkan paham-paham sekularisme serta

melemahkan segala bentuk keyakinan yang dianut oleh masyarakat pada

umumnya, dan secara khususnya bagi turki utsmani sebagai imperium

yang menjadikan Islam sebagai basis ideologi kerajaan, hubungan antara

Sultan Abdl Hamid ll dengan freemasonry terlihat jelas dari beberapa

upaya kudeta yang di lakukan oleh freemasonry terhadap tampu kekuasaan

yang di pegang oleh Sultan Abdul Hamid ll. Keruntuhan Turki Utsmani

merupakan suatu yang mengherankan bagi kita, sebuah imperium besar

yang dengan segala armada militernya yang kuat, hancur begitu saja

seakan- akan meruntuhkan dirinya sendiri, dan itu semua tidak terlepas

dari upaya dan gerakan yang dilakukan oleh freemasonry dalam

meruntuhkan turki utsmani,

2. Deskripsi Fokus

Runtuhnya kekhalifahan turki utsmani akan memberikan edukasi

pada kita dan tentu memiliki pengaruh bagi zaman sekarang ini, dalam

pandangan teori gerak sejarah, kemunculan, kebangkitan, dan keruntuhan

sebuah kekuasaan merupakan hal yang niscaya, Bisa juga disebut sebagai

hukum alam (sunatullah). Sebagaiamana yang dijelaskan Ibnu Khaldun

dalam bukunya yang berjudul muqaddimah, bahwa imperium memiliki usia

seperti halnya usia biologis manusia. Dia berproses mulai dari lahir,

tumbuh

12
kembang, mencapai masa keemasan, mengalami kerentanan, hingga

kehancuran

D. Tinjauan pustaka

Pada penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan sumber yang

berhubungan langsung dengan judul penelitian, adapun sumber penelitian

yang berkaitan dengan judul yang diangkat oleh peneliti sebagai berikut:

1. Buku Deden A. Herdiansyah yang berjudul ‘ Di Balik Runtuhnya Turki

Utsmani.

Menggambarkan tentang detik-detik runtuhnya Turki Utsmani, serta

menghadirkan fakta-fakta yang menyingkap perang gerakan rahasia

dalam upaya menghancurkan Turki Utsmani

2. Buku Z A Maulani yang berjudul’ Zionisme gerakan menaklukan

dunia’ Menjelaskan tentang perilaku dan provokasi dari gerakan

Zionisme yang menggunakan aneka macam dan modus menghalalkan

berbagai cara yang melanggar batas kemanusiaan dan ajaran suci

Agama untuk cita-cita destruktif dan Anarkis, Fremansonry di jadikan

sebagai kendaraan untuk menunjang rencana dan cita-cita itu.

3. Jurnal yang di tulis oleh, Lukman Al Hakim Yang berjudul” Sejarah

jaringan Sekuralisme dalam Tubuh Khalifah Turki Utsmani

4. Buku Harun Yahya yang berjudul’ Ancaman Global Freemansonry’

Menjelaskan tentang Sejarah freemasonry serta peran aktif

Freemasonry dalam menggerakan revolusi di berbagai Negara.

13
5. Jurnal yang di tulis oleh Muhammad Fahim Amin yang bejudul’

Rahasia Gerakan Freemansonry

E. Metodologi Penelitian

Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu

yang mempunyai langkah-langkah sistematis, , Metodelogi cara atau

proses yang ditempuh peneliti untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian Sejarah, yaitu jenis penelitian

yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi

berdasarkan literatur dan karya-karya tulis yang berkaitan dengan judul

yang diangakat

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian karna hal

ini dapat membantu peneliti dalam mengembangkan objek penelitian

kaitannya dengan bidang keilmuan yang lain. Adapun pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.

a. Pendekatan politik

Pendekatan politik yaitu, sejarah identik dengan politik dari

sejarah banyak diperoleh pengetahuan tentang jalannya sejarah yang

ditentukan oleh kejadian polotik. Semula politik menjadi tulang

punggung sejarah (politics is the backbone of history) pernyataan ini

menunjukan peranan politik dalam penulisan sejarah pada masa

lampau. Pada masa sekarang sejarah politik masih menonjol, namun

14
tidak sedominasi seperti dulu, karna penelitian ini berbicara tentang

keruntuhan subuah kerajaan maka pendekatan politik menjadi

sangat penting untuk digunakan.

b. Pendekatan sosiologi

Pendekatan sosiologi adalah pendekatan yang memusatkan

perhatian pada pola-pola perubahan dan perkembangan yang

muncul didalam masyarakat. Pola-pola tersebut berhubungab

dengan perilaku,tradisi, kepercayaan, bahasa maupun interaksi

sosial, Interaksi sosial adalah suatu gejala sosial yang selalu

mewarnai kehidupan masyarakat sebagai wujud dari sifat manusia

sebagai mahluk sosial yang selalu berhubungan dengan manusia

lain. Interaksi dalam konsep sosioligis adalah hubungan manusia

dengan manusia di dalam kehidupan sosial. Pola-pola hubungan

tersebut akan menghasilkan produk interaksi, yaitu nilai-nilai dan

norma yang dijadikan sebagai pedoman dalam pergaulan sosial.

Pendekatan ini digunakan untuk melihat fase-fase yang terjadi

hingga keruntuhan turkiutsmani.

c. Pendekatan Antropologi

Antropologi merupakan suatu studi disiplin ilmu yang

berdasarkan rasa ingin tau yang tidak henti-hentinya mahluk

(manusia). Antropologi secara sederhana dapat di artikan sebagai

ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dan kebudayaan,

sedangkan kebudayaan sendiri adalah hasil kegiatan dan ciptaan

15
batin manusia, maka antropologi adalah ilmu tentang manusia

khususnya tentang asal usul, aneka warna bentuk fisik, adat dan

istiadat, dan kepercayaan pada masa lampau, pendekatan

Antropologi di maksudkan untuk mengetahui kondisi dan budaya

masyarakat Turki Utsmani pada saat itu.

3. Langkah-langkah penelitian

a. Heuristik

Heuristik berasal dari bahasa yunani yaitu heuriskein yang

artinya memperoleh atau mengumpulkan. Heuristik adalah suatu

teknik dalam menemukan, menangani, mengklasifikasi serta

merawat catatan-catatan. Ketika seorang sejarawan hendak

menuliskan kisah masa lampau maka usaha pertama adalah

mencari atau menemukan jejak karna Jejak-jejak masa lampau

tersebut dikenal dengan sebutan sumber sejarah.14 Sumber sejarah

merupakan bahan-bahan mentah (rawmaterials) sejarah, mencakup

segala macam evidensi (bukti) yang telah ditinggalkan oleh

manusia.

Evidensi ini menunjukkan segala aktivitas mereka dimasa

lalu baik berupa tulisan atau kata-kata yang diucapkan, oleh sebab

itu sejarawan harus mengumpulkan sebanyak mungkin peninggalan

terkait peristiwa sejarah.

14
M. Dien Madjid, johan Wahyudin, Ilmu Sejarah sebuah Pengantar, (Jakarta,Perdana Media
Grup, 2014, jl. Tambra Raya No. 23 rawamangun) H, 219

16
Peninggalan sejarah akan menuntun kita dalam mendeteksi

sebuah peristiwa, data dan informasi yang didapat akan menjadi bahan

untuk melakukan interpretasi akan sebuah peristiwa. Dalam

kenyataannya, sering kali bukti-bukti yang didapat dari proses

pengumpulan, satu sama lain belum tentu saling berkaitan atau

mempunyai hubungan kausalitas. Oleh sebab itu, seorang peneliti

harus melakukan upaya peningkatan efektivitas sumber sejarah sebagai

bahan penulisan sejarah,sumber- sumber harus diidentifikasi, dipilh dan

dipilah atau dalam bahasa ilmiah disebut klasifikasi.

Klasifikasi sumber dilakukan untuk menentukan hubungan

anatara sumber dan peristiwa, selain itu klasifikasi dilakukan untuk

memberikan peringkat kesahihan sumber terkait penentuan sember

sekunder dan sumber primer.Sumber primer adalah sumber yang pada

waktu pembuatannya ada pada saat peristiwa itu terjadi, sedangka

sumber sekunder adalah sumber yang waktu pembuatannya jauh atau

tidak menyaksikan langsung saat peristiwa itu terjadi.

b. Kritik

Kegiatan selanjutnya setelah pengumpulan data dan

mendapatkan sumber sejarah yang dianggap relevan dengan topik

penelitian, maka tahap selanjutnya melakukan kritik terhadap sumber

tersebut ,kegiatan kegiatan analisis yang ditampilkan oleh para

sejarawan terhadap dokumen-dokumen setelah mereka mengumpulkan

dari arsip-arsip, tujuan dari kegiatan itu ialah bahwa setelah berhasil

17
mendapatkan dan mengumpulkan sumber-sumber untuk melakukan

penelitiannya langkah selanjutnya harus menyaringnya secara kritis.

Tahap ini disebut kritik sumber baik terhadap bahan materi yang disebut

eksternal maupun sumber terhadap substansi isi sumber yan disebut

kritik internal.

Kritik sumber juga bisa diartikan sebagai penyaringan data atau

menyeleksi sumber yang mana faktual dan terjamin keasliannya. Pada

tahapan ini, peneliti berusaha mencari kebenaran untuk dapat

membedakan sumber yang lebih akurat kebenarannya, yang mungkin

benar dan meragukan. Proses analisa sumber yang telah diperoleh,

apakah sumber yang telah didapatkan sesuai dengan topik penelitian

dan dengan masalah penelitian, pada tahap kritik sumber peneliti juga

melakukan seleksi sumber internal dan eksternal sehingga memperoleh

fakta sejarah yang berkaitan dengan tema penelitian. Kritik sumber

dibagi menjadi dua jenis yaitu kritik sumber eksternal dan internal.

1. Kritik Sumber Eksternal

Kritik eksternal ialah cara melakukan verifikasi atau

pengujian terhadap aspek aspek yang terdapat diluar dari sumber

sejarah yang telah didapatkan, sebelum semua sumber

dikumpulkan untuk merekonstruksi masalalu maka terlebih

dahulu dilakukan pemeriksaan secara ketat. Kritikek sterna juga

dapat diartikan sebagai kegiatan untuk melakukan pengujian

terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah. Sebelum semua

kesaksian

18
dikumpulkan oleh peneliti digunakan untuk merekonstruksi

masalalu,maka peneliti terlebih dahulu melakukan pemeriksaan

ketat terhadap sumber.

2. Kritik Sumber Internal Kebalikan dari kritik eksternal, kritik

internal sebagaimana menekankan pada aspek bagian “dalam”

yaitu isi yang terdapat pada sumber sejarah berupa kesaksian

(testimoni). Untuk dapat memutuskan bahwa kesaksian yang telah

didapatkan bisa diandalkan (riable) atau tidak, perlu dilakukan

penyidikan (inkuiri) yaitu pertama berdasarkan kepada arti

sebenarnya dari kesaksian itu harus dipahami, kedua setelah fakta

kesaksian dibuktikan dan setelah arti sebenarnya dari isi telah

dibuat sejelas mungkin selanjutnya kredibilitas saksi harus

ditegakkan. Sumber internal pada dasarnya peneliti menekankan

pada sumber dalam yaitu pada isi dari sumber kesaksian. Setelah

mendapatkan fakta kesaksian dari sumber eksternal, maka

selanjutnya peneliti mengadakan evaluasi terhadap kesaksian

tersebut.

Peneliti harus memutuskan apakah kesaksian tersebut dapat

mendukung penelitian atau masih meragukan.Setelah sumber

penelitian historis yang sudah didapatkan memenuhi syarat

tahapan kritik eksternal, maka sumber tersebut akan masuk

kedalam tahap kritik internal yang merupakan tahap lanjutan yang

berkesinambungan dalam melakukan kritik dan analisa sumber.

19
Hal utama dalam tahap kritik internal bertujuan untuk

mengungkapkan informasi dari informan mengenai kemampuan

untuk menuliskan secara akurat dan kesediaan informan untuk

merespon dengan baik dan benar.

c. Interpretasi

Langkah selanjutnya adalah interpretasi setelah menemukan

fakta yang dapat mengungkap dan membahas masalah yang

hendak diteliti. Interpretasi adalah penafsiran akan makna fakta

serta hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain.

Penafsiran akan fakta harus dilandasi sikap obyektif bukan

subyektif. Kalaupun bersikap subyektif,maka harus subyektif

rasional bukan emosional. Dalam melakukan rekonstruksi sejarah

maka harus menghasilkan sejarah yang benar atau mendekati

kebenaran. Fakta yang terkumpul dan telah siap untuk digunakan

itu belum berguna, jika belum diberi arti. Fakta nampak

mempunyai arti bila telah dimulai dihubungkan dan dibandingkan

satu sama lain, inilah permulaan mengadakan penafsiran

fakta.Interpretasi adalah menetapkan makna dan saling

berhubungan antara fakta-fakta yang diperoleh.

Interpretasi digunakan agar data yang mati bisa bicara dan

mempunyai arti. Suatu peristiwa sejarah bisa ditafsirkan ulang oleh

orang lain. Penafsiran yang berlainan tentang fakta-fakta sejarah

mungkin saja terjadi, tergantung dari sudut pandang mana

20
seseorang melihat peristiwa.Interpretasi ada dua macam, yaitu

analisis dan sentesis. Analisis berarti menguraikan. Kadang-kadang

sebuah sumber mengandung beberapa kemungkinan, misal

seseorang menemukan daftar pengurus suatu ormas, dari kelompok

sosialnya tertera disitu ada petani, pedagang, pns, orang

swasta,guru dan tukang mandor.

Dari data ini dapat disimpulkan bahwa ormas itu terbuka untuk

umum. Sentesis artinya menyatukan, misal ditemukan data terjadi

pertempuran, rapat-rapat, mobilisasi massa, pergantian

pejabat,pembunuhan, orang-orang mengungsi, penurunan dan

pengibaran bendera.Dari data ini dapat disimpulkan bahwa tela

terjadi revolusi. Jadi revolusi adalah hasil interpretasi setelah data

itu dikelompokkan menja satu.

d. Historiografi

Historografi merupakan tahap ahir dari penelitian sejarah,

setelah melalui fase Heuristik, kritik sumber, dan interpretasi.

Pada tahap ahir inilah penulisan sejarah dilakukan. Sejarah bukan

semata-mata rangkaian fakta belaka, tetapi sejara adalah sebuah

cerita, cerita yang dimaksud ialah penghubungan antara kenyataan

yang sudah menjadi kenyataan peristiwa dan suatu pengertian bulat

dalam jiwa manusia atau pemberian penafsiaran kepada kejadian

tersebut.

21
Dengan kata lain penulisan sejarah merupakan representasi

kesadaran penulis sejarah dalam masanya. Secara umum, dalam

metode sejarah, historiografi merupakan fase atau langka ahir dari

beberapa fase yang biasanya harus dilakukan oleh peneliti sejarah.

Penulisan sejarah merupakan cara penulisan, pemaparan, atau

pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan.

Pengisahan sejarah itu jelas sebagai suatu kenyataan subjektif,

karna setiap orang atau setiap generasi dapat mengarahkan sudut

pandang nya terhadap apa yang telah terjadi dengan berbagai

interpretasi yang erat kaitannya dengan sikap hidup, pendekatan, atau

orientasinya. Oleh karna itu perbedaan pandangan pada masa lampau

yang pada dasarnya ialah objektif dan absolute, pada giliran nya akan

menjadi kenyataan yang relatif.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari pada penelitian

yaitu:

a. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemunculan

Freemansonry

b. Untuk mengetahui hubungan Freemansonrydan Sultan Abd

Hamid ll

c. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan langkah-langkah dan

gerakan Freemansonry dalam meruntuhkan turki utsmani

22
2. Kegunaan Penelitian
a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi bahan

informasi tentang kemunculan Freemansonry.

b. Memberikan informasi kepada pembaca untuk selalu

menumbuhkan semangat dakwa dalam menegakkan prinsip-

prinsip dan kebenaran Islam

23
22

DAFTRA PUSTAKA

Artawijaya, sejarah Gerakan Theosofi di indonesia, (jakarta: Pustaka AL-


Kautsar,2010), H. 19

Colin Imber , Kerajaan Ottoman, struktur kekuasaan sebuah kerajaan islamterkuat


dalam sejarah,(jakarta, PT Elex Media Komputindo: 2021), H.1

Deden A Herdiansyah, jejak kekhalifahan Turki Utsmani di Nusantar, (jl. Jogo


karya 41: yogyakarta Pro-U Media. 2017), H.19

Deden A Herdiansyah, Di balik runtuhnya Turki Utsmani, , (jl. Jogo karya 41:
yogyakarta Pro-U Media. 2016), H. 13-14

Herry Nurdi, Kebangkitan Freemason dan zionis di indonesia, ( Jakarta:


Cakrawala Publishing, 2006), H. 8

Harun Yahya, Ancaman Global freemasonry,(Bandung: Dzikra, 2005), H 154-


167.

Muhammad Fahim Amin, Rahasia gerakan Freemasonrydan Ratiryclub, (jakarta:


Pustaka Al- Kautsar.1993), H.6-7

M. Dien Madjid, johan wahyudin, Ilmu Sejarah sebuah Pengantar, (Jakarta,


perdana, Media Grup, 2014, jl Tambra raya No. 23 rawamangun) H,
219
Z.A Maulani, zionisme: Gerakan Menaklukan Dunia, ( Jakarta: Daseta, 2002),
H.72

23
OUTLINE

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan Masalah

C. Fokus dan Deskripsi Fokus

D. Tinjauan Pustaka

E. Metodologi Penelitian

F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

BAB II BIOGRAFI SULTAN ABDUL HAMID II

A. Masa kecil dan pendidikan Sultan Abdl Hamid ll

B. Politik Pan- Islamisme Sultan Abdl Hamid ll

C. Wafatnya Sultan Abdl Hamid ll

BAB III FREEMASONRY DALAM LINTASAN SEJARAH

A. Sejarah munculnya Freemasonry

B. Perkembangan dan Gerakan Freemasonry

1. Pertarungan melawan Agama di

Prancis (Antiklerikalisme)

2. Kampanye anti Agama di Jerma (Kulterkampe)

3. Perang Budaya di Italia (Carbonari)

24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Langkah-langkah Gerakan Freemansonry

1. Membentuk Agen-Agen Freemasonry

2. Gerakan Turki mudan dan komite persatuan

dan kemajuan

3. pemberontakan

B. Kerapuhan

Internal

1. Jebakan mentri

2. Kelemahan solidaritas sosial

C. Dampak Gerakan

1. Sekularisem

2. Runtuhnya kekhalifahan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustak

Lampiran-Lampira
25

Anda mungkin juga menyukai