Anda di halaman 1dari 21

KERUNTUHAN IMPERIUM TURKI UTSMANI

BILA FEBIYANTI

1840711002

ILMU SEJARAH A

A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Revolusi Perancis yang terjadi pada abad XVIII merubah semua dunia Barat.
Semua hal yang berkaitam dengan tradisi, herarki, monarki, aristokrasi, dan kekuasaan
Gereja Khaolik yang diganti oleh prinsip baru yaitu Liberte, egalite, dan fraternite.
Dampak revolusi ini tidak hanya dirasakan Perancis, melainkan segera menyebar ke
seluruh wilayah Eropa tidak terkecuali kerajaan Turki Utsmani yang luas kekuasaanya
meliputi sebagian dari wilayah eropa, system monarki yang dijalankan Kerajaan Turki
Utsmani mulai digugat oleh intelektual-intelektual yang terpegaruh ideologi Revolusi
Perancis sehingga lambat laun Turki Ustmani mulai melemah seiring dengan semakin
kuatnya ideology modernisme, sekularisme, dan ansionalisme yang merupakan anak
kandung dari Revolusi Prancis.1
Kerajaan Turki saat itus sedang mengalami masa kritis dimana persoalan-
persolaan yang dihadapi ssngat kompleks, dati luar yang dihadapi oleh konspirasi
Negara-negara reopa untuk kepentingan kolonialisme dan imperialism diwilayah yang
dikuasainya ,sedangkan dari dalam dihadapkan oleh konspirasi pembubaran
kekhalifahan ari organisasi yang menamakan dirinya Young Turk Movement (gerakan
Turki Muda) dan Commite of Union and Progress (komite Persatuan dan Kemajuan).
Selain itu kerajaan turki Utsmani mengahdapi separatism dari Negara-negara Balkan
yaitu Serbia, Montenegro, Herzegovina, Kroasia, Kosovo, Bulgaria, Hongaria, Rumania,

1
Menurut buku Di Balik Runtuhnya Turki Utsmani karya Deden A Hariyansyah digunakan dua
istilah yang bersanding dengan kata Turki Utsmani yaitu kerajaan dan khekhalifahan. Dalam
istilah ini digunakan secara bergantian sesuai dengan konteks pembahasan.pada istilah kerajaan
digunakan Turki Utsmani menjalankan pemerintahan dengan system monarki baik absolute
maupun monarki konstitusional.
Albania, dan Yunani. Tapi yang terpenting yaitu persolaan yang dihadapi Turki Utsmania
adalaah ada kaitanya dengan upaya konspirasi yang dilakukan Freemasonry
Saat kerajaan Turki Utsmani mengalami hal-hal seperti ini, Eropa justru
mengalami banyak kebangkitan intelektual , gagasan modernis, sekularisme,
nasionalisme menjadi sangat membuming dan semangat dari gerkan-gerakan pebaharuan.
Dengan diiringi kebangkitan dibidang industry. Yang membuat pemuda Turki Utsmani
mekin terbius , terpesona, dan mengagung-agungkan kebudayaan Barat yang
menimbulkan arus deras westernisasi. Dalam kondisi ini Sultan Hamid II yang emimpin
Kerajaan turki harus menghaapi konspirasi internal negaranya,meredakan pemberontakan
Negara-negara Balkan, mengadang intervansi Eropa, dan membendung arus westernisasi.
Sehingga pada akhirnya Sultan Hamid II tersingkir dari kekuasaanya dan di asingkan
tahun 1909, kemudian secara de facto kerajaan Turki dikuasai oleh Freemansory. Sultan-
sultan pengganti setelahnya hanyalah sebagai boneka yang digerakkan oleh tokoh-tokoh
Komite pemersatuan dan kemajuan.dan tahun berikutnya sekitar 1924 sistem
kekhalifahan dihapus menjadi runtuhnya imperium islam yang selama berabad-abad
berdiri kokoh.
Dalam teori gerak sejarah kemunculan, kebangkitan, dan keruntuhan sebuah
kekuasaan merupakan hal yang akan terjadi atau niscaya yang dapat dikatakan sebagai
hukum alam, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Khaldun dalam Muqadimmah-nya,
imperium memiliki usia seperti halnya usia biologis manusia dengan adnya proses yaitu
lahir, berkembang, mencapai masa keemasan, mengalami kerentaan, hingga kehancuran.
Kerajaan turki yang mengalami kerentaan karena digrogoti kelemahan dari
kesombongan, kemewahan, dan kerakusan. Yang menurut Ibnu Khaldun ketiganya
merupakan dosa sejarah yang mampu melumpuhkan sebuah kedaulatan. Sehingga
ketidakberdayaan ini mendapat serangan dan konspirasi untuk berlomba-lomba
menjatuhkan Imperium2. Karena pada dasarnya keruntuhan Imperium Turki Utsmaniini
sangat unik beda dari imperium pada umumnya yang menaglami kejauhan dan
keruntuhan melallui peperananm oerebutan kekuasaan, ataupun pemberontakan. Justru

2
Toto Suharto, Epistimologi Sejarah Kritis Ibnu Khaldun (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru,
2003), hlm. 165
pada Turki Utsmani ini disebabkan konspirasi dari sebuah gerakan yang bergerilya dan
bekerjasama dengan rahasia. 3

B. ASAL USUL TURKI UTSMANI


Bangsa Turki Utsmani berasal dari keluarga Qabay, salah satu kabilah Al-Ghaz
Al-Turky, yang mendiami daerah Turkistan. Dengan Sulaiman sebagai pemimpin yang
membawa kbilahnya ke Asia kecil seusai perang Milaz Kurd. Dimana pada tengah
perjalanan sulaiman meninggal dunia di daerah perbatasan Halb. Rombongan yang
bingung kemudian pecah menjadi dua kelompok yaitu kelompok kembali pulang dan
kelompok yag terus melakukan perjalanan. Kelompok yang melanjutkan perjalanan
memillih putra Sulaiman, Athorgol sebagai pemimpin mereka, kemudian setelah sampai
di Asia Kecil rombongannya mengabdi diri kepada Sultan Alauddin II. Pada saat itu
tengah terjadi peprangan dengan Bizantium kemudian Athorgl dan tentaranya membantu
pasukan Alauddin II, mereka memenangkan peperangan kemudian atas jasanya
Athorgoldan rombonganya mendapat hadiah sebidang tanah di Asia Kecil yang
berbatasan dengan Byzantium. Arthogrol berhasil memperluas kwilayahnya sampai
menguasai Byzantium kemudian terus memperlaus wilayahnya dan memilih kota
Syukud sebagai ibu kota. Kemudian tahun 1258 M Arthogrol dikaruniai seorang anak
bernama Utsman yang mendapat didikan militer oleh ayahnya, Utsman ini nantinya
dikemudian hari berhasil mendirikan Daulat Utsmani yang besar.4
Turki Utsmania adalah kerajaan besar yang dibangun oleh Utsman (1258-1326),
yang merupakan Putra Erthogrol pada tahun 1300 saat terjadi kekosongan kekuasaan
Kerajaan Turki Saljuk akibat serangan dari bangsa Mongol, bangsa mongl merupakan
penduduk asia atengah yang terusir dan bermukim di Asia kecil atau Anatolia, ia menjadi
Gubernur yang sangat penting di dalam kesultanan Saljuk. Utsman berhasil menaklukan

3
Deden A. Herdiansyah, Di Balik Runtuhnya Turki Utsmani, (Yogyakarta: Pro-U Media, 2014),
hlm. 18
4
Yuslin Noor, Sejarah Timur Tengah (Asia Barat Daya), (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2014),
hlm. 194-195
Kota Qurah Hishar, milik iperium Romawi Timur dan menjadikan kota itu sebagai ibu
kota baru pemerintahanya 5
Nenek moyang Turki Utsmania adalah dari Kaki Pegunungan Altai, bagian barat
Padang Rumput Mongolia. Mereka dalah masyrakaat nomad yang menjelajah di area
Gunung Altai, tmur stepa Eurasia dan selatan Sungai Yenisei, dan Danau Baikal. Mata
pencaharian mereka menggembala ternak dan menjarah suku-suku yang lebih lemah.
Agama asal yang dianut yaitu Syamanisme atau sebuah kepercayaan yang terwujud
dalam penyembahan terhadap unsur-unsur alam melalui totem dan roh. 6 Namun mulai
akhir abad VII M terjadi konversi besar-besaran masyarakat Turki kedalam agama Islam.
Kedatangan Turki Utsamani tidak dapat dipisahkan dari peran bangsa serumpunnya Turki
Saljuk. Pada pertengahan abad XI M tahun 1055 Turki saljuk mampu mnguasai Baghdad
dan menjadikan sebagai ibukota pemerintahan. Pada tahun 1071 terjadi peristiwa dan
juga momentum penting Turki saljuk berhasil mengalahkan Kaisar Bizantium di
Manziker, sebelah Timur Anatolia.7 Dan perkembangan selanjutnya Turki saljuk
membuat cabang kekuasaan si wilayah ini, dan memungkinkn suku-suku Turki
menjadikan Antolia sebagai tujuan migrasi mereka. Dan Anatolia menjadi daerah yang
ter-Turki-an serta dikuasai peuh oleh bangsa Turki 8
C. MASA AWAL KERAJAAN
Bangsa Turki awalnya sudah dijelaskan merupakan bangsa pengembara yang
berasal dari suku Kayi. Dan saat terjadi penyerangan bangsa Mongol terhadap dunia
islam, suku ini berusaha menyelamatkan diri dan lari kea rah barat dengan dipimpin
kepada sukunya, Sulaiman Syah yang meminta perlindungan kepada Jalaluddin,
penguasa terakhir Dinasti Khwarizm Syah, yang saat itu berada di Transaksonia.
Jalaludin menyarankan Sulaiman Syah dan anggota sukunya pergi ke arah barat menuju
asia kecil. Mereka kemudian berangkat menuju Asia Kecil dan menetap disana.Saat

5
Ibid, hlm. 196
6
Syafiq A. Mughni, Sejarah Kebudayaan Islam di turki (Jakarta: Logos, 1997), hlm 6
7
Colin Imber, Kerajaan Ottoman: Struktur Kekuasaan Sebuah Kerajaan islam terkuat dalam
Sejarah, terj. Irianto Kurniawan (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012), hlm.5
8
Deden A. Hardiansyah. 2017. Di Balk Runtuhnya Turki Utsmani. (Yogyakarta: Pro-U Media),
hlm. 22
serangan Mongol mulai mereda, Sulaiman Syah berniat untuk kembali ke daerah asalnya
tapi ketika menyebrangi sungai eufrat ia terhanyut disebabkan air pasang yang datang
tiba-tiba yang terjadi pada tahun 1228.
Setelah kematian Sulaiman syah , suku Kayia terpecah menjadi dua kelompok,
kelompok ingin pulang ke daerah asalnya dan kelompok yang memilih bertahan di Asia
Kecil. Kelompok kedua ini berjumlah 400 orang dipimpin oleh Erthorol putra Sulaiman
syah, kelompok ini menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan Turki Utsmani.dalam tempa
baru itu mereka mengabdi diri kepada Sultan Alaudin II, penguasa Turki Saljuk, dengan
pusat pemerintahanya di Kuiya, Anatolia, Asia Kecil. Ketika Turki Saljuk berhadapan
dengan romawi timur (Bizantium) suku Kayi ini memilki peran penting dan besar untuk
mengalahkan Romawi Timur dan sultan Alauddin merasa gembira dan memberikan
hadiah berupa wilayah kepada Erthorgrol dan anggota sukunnya dengan memabngun
tanah hadiah tersebut kemudian memperluas wilayahnya lewat cara merebut dan
merongrong wilayah Bizantium yang berbatasan dengan wilayahnya dan Erthogol
menjadikan Sogud sebagai pusat pemerintahanya. 9
Ketika kematian Erthogrol tahun 1288, Utsman putarnya menggantikan posisi
ayahnya sebagai pemimpin suku, setelah mendapat persetujuan dari Sultan Alauddin
II.dengan banyaknya keistimewaan yang diberikan Sultan Alauddin II kepada Utsman,
seperti diangkat menjadi gubernur dengan gelar Bey dibelakang nama, diperbolehkan
mencetak uang sendiri, dan didoakan ketika khutbah Jumat. Namun pihak lain pada
bangsa Mongol yang masih melanjutkan serangannya ke wilayah-wilayah lain termasuk
Turki Saljuk. Penguasa Turki Saljuk Sultan Alauddin II melakukan pertahanan kekuasaan
dari serangan mongol, namun akhirnya terbunuh dalam peristiwa penyerangan tersebut.
Sehingga muncul keadaan Vacum of Power dan Utsman mengambil alih kedaulatan dan
bertahan dari serangan Mongol di Turki Saljuk.
Bekas daerah Turki Saljuk dijadikan basis Kekuasaan sedangkan para Turki Saljuk
yang selamat bersepakat mengangkat menjadi pemimpin mereka yang terjadi pada tahun
1300. Dan menjadi awal berdirinya Turki yang usianya terbentang lebih dari tujuh abad.
Dengan pemimpin Sultan yang silih berganti. Sultan-sultan yang pernah memimpin
berjumlah 38 orang yang dibagi menjadi lima periode sebagai berikut.

9
Ibid, hlm. 23
A. Periode pertama (1300-1402)
Periode dimana awal berdirinya Kerajaan Turki Utsmani ekspansi pertama hingga
kehancuran sementara akibat serangan Timur Lank, sultan-sultan yang memerintah
pada periode ini yaitu Utsman (1300-1326), Orkhan (1326-1359), Murad I (1359-
1389), dan Bayazid (1389-1402).
B. Periode kedua (1402-1566)
Periode ini dengan ditandai adanya restorasi diinternal Kerajaan Turki UTsmani dan
pertumbuhan sangat cepat hingga berhasil melakukan ekspansi yang terbesar, sultan-
sultan yang memerintah antara lain Muhammad I (1403-1421_, Murad II (1421-
1451),Muhammad II (1451-1512), Salim I(1512-1520), Sulaiman I (1520-1699)
C. Periode ketiga (1566-1699)
Ditandai melalui kemmapuan kerajaan Turki Utsmani untuk mempertahankan
wilayahnya sampai lepasnya Hungaria setelah itu terjadi kemudnuran yang cukup
mencolok, beberapa sultan yang memimpin yaitu Salim II (1566-1573), Murad III
(1573-1596), Muhammad III (1596-1603), Ahmad I (1603-1617), Mustafa I (1617-
1618), Utsman II (1618-1622), Mustafa I (1622-1623 [kembali bertakhta]), Murad IV
(1623-1640), Ibrahim I (1640-1648), Muhammad IV (1648-1687), Sulaiman II (1687-
1691), Ahmad II (1691-1695), Mustafa II (1695-1703)10
D. Periode keempat (1703-1839)
Periode ini ditandai melehamnya kekuatan Kerajaan Turki Utsmani dan terpecahnya
wilayah ditangan para penguasa wilayah, sultan-sultannya sebagai berikut Ahmad III
(1703-1730), Mahmud I (1730-1754), Utsman III (1754-1757), Mustafa III (1757-
1774), Abdul Hamid I (1774-1788), Salim III (1789-1807), Mustafa IV (1807-1808),
Mahmud II (1808-1839)
E. Periode kelima (1839-1924)
Periode yang terakhir Kerajaan turki Utsmani mengalami kebangkitan cultural dan
administrative, pengaruh Barat juga tampak memengaruhi pemerintahan, sultan-
sultanyang memerintah yaitu Abdul Majid I (1839-1861), Abdul Aziz (1861-1876),

10
Ibid, hlm. 26
Murad (1876-1876), Abdul Hamid II (1876-1909), Muhammad V (1909-1918),
Muhammad VI (1918-1922), Abdul Majid II (1922-1924)11
Diketahui bahwa Sultan Abdul Hamid II merupakan sultan yang memerintah pada
periode akhir atau kelima dari pemerintahan Turki Utsmani, setelah sultan Abdul Hamid
II terguling dari kekuasaannya, tiga sultan setelahnya tidka memegang kekuasaan secara
de facto karena kekuasaan dikendalikan oleh orang-orang Freemansonry melalui Komite
Persatuan dan Kemajuan bahkan penguasa Turki Utsmani yang terakhir Abdul Majid II
tidak memiliki gelar sultan dan hanya bergelar khalifah sehingga pada tahun 1924
Kekhalifahan Turki Utsmani dihapuskan oleh Mustafa Kemal Atarturk dan diganti
menjadi Nasional Republik Turki
D. Struktur Pemerintahan
Dalam menjalankan pemerintahanya Turki Utsmani sejak awal telah dibantu
seuah badan penasehat informal yang berasal dari bangsawan dan pejabat Negara, selain
badan ini terdapat dewan Negara sebagai lemabga pemerintahan yang formall, yang
dikenal dengan Divan-I Humayun atau dewan istana. Yang berawal dari peranannya
sebagai lembaga pengadilan dan banding serta lembaga tertinggi pemerintahan bahkan
pada masa perang sebagai komando tertinggi. Sampai pemerintahan Sultan Muhammad
II pertemuan dewan istana tidak dihadiri lagi sejak 1475, kehadiran sultan dalam
pertemuan dewan istana dihadiri lagi pada masa Beyezid II (1481-1512) setelah itu
Sultan-sultan berikutnya meneruskan praktik yang telah dikenalkan ole Sultan
Muhammad II jika ketidak hadiran sutan dalam pertemuan maka menteri besar yang
memimpin pertemuan dewan berdasarkan undang-undang Sultan Muhammad II menteri
besar adalah kepala menteri dan wakil sultan secara mutlak.
Selama pemerintahan uslan Muhammad II dan sultan seterusnya jarangnya Turki
Muslim yang menjadi menteri, hanya tiga orang sedngkan sisanya adlaah mantan
bangsawan Bizantium dan Balkan. Anggota-anggota yang mewakili tiga kelompok besar
dari Askeri ketiga kelompok yang disebut kelompok militer. Atau birokrat. Yang setiap
anggota dewan memiliki tugas masing-masing. Menteri besar – dalam kapasitasnya
sebagai wakil yang paling berkuasa memiliki otoritas yang melebihi pejabat manapun,
dalam keputusan penting setiap kadep mempertimbangkan dan butuh persetujuan dar

11
Ibid, hlm. 27
rekan-rekannya. Didalam dewan kelompok militer dipresentasikan oleh menteri besar,
para menteri lainnya, gubernur, dan Rumelia dan komanadan pasukan Kavaleri.
Kadiaskers atau hakim militer berperan menegakkan agama sebagaimana ulama
di dalam dewan. Hamik pertamamiliter diangkat oleh murad I (1362-1389). Dan diikuti
oleh hakim kedua yang diangkat pada pemerintahan sultan Muhammad II. Hakim ketiga
diangkat ole setelah penaklukan Syiria dan Mesir.Modernisasi dan rasionalisasi daerah
turki Utsmani dalam biang bidang pemerintahan terjadi paa masa Sultan Muhammad II
dan era Tanzhimat. Dan pada periode tertentu banyak terbentuk kementrian baru
denganmeniru model Eropa.selain kementrian juga terapat perkembangan pada
administratif pemerintahan dnegan dibentuknya dewan-dewan dan majelis-majelsi
konsultatif. Dan dari kesemaunya dewan tertinggi adalah dewan untuk Taat Yudisial.
Reformasi administratif yang signifikan adalah pembentukan Parlemen Turki Utsmani
tahun 1877 di bulan Maret. Namun gagal dalam menjalankan fungsi legislatif tetapi
lemabaga ini fektif dalam melakaukan kritik terhadap pemerintah. Dan parelemen ini
dibubarkan kurang dari satu tahun berdirinya oleh Sultan Abdul Hamid II dan 31 tahun
kemudian lemabag ini dibentuk oleh Sultan Aadul Hamid II setelah mendapat tekanana
dari kaum revolusioner. 12
Meski mengalami kegagalan dalam parlemen Sultan abdul Hamid berhasil menjalankan
isstem snetralisasi dan mewujudkan kemajuan yang belum pernah terjadi di Turki
diantarnya berkat dukungan teknologi mdoern terutama telegrf listrik dan kereta api.
E. Struktur Sosial, politik, ekonomi, dan budaya kerajaan turki Utsmani
Kondisi sosial dalam struktur kelas penguasa militer terhadap beebrapa strata, pertama
keluarga Turkoman yang sejak awal telah berjuang untuk Trki sekaligus memainkan
peranan penting dalam mengantarkan Turki dari sebuah kerajan kecil menjadi kerajaan
sangat besar, kedua kelas penguasa yang telah ditaklukan kemudian dimasukkan ke
dalam sistem Turki Utsmani, ketiga orang-orang kristen yang telah direkrut ke dalam
sistem Turki Utsmani melalui devshirme, keempat ulama yang bertanggung jawab untuk
mengelola lembaga hukum dan pendidikan islam kerajaan. 13 Ekspansi Turki Utsmani
yang luas menciptakan peluang besar untuk terjaidnya mobilitas sosial. Sistem devshirme

12
Ibid, hlm. 29
13
Ibid, hlm. 33
telah menajdikan ribuan anak petani Kristen naik ke posisi tinggi militer dan kekausaan
politik sekaligus mengantarkan mereka pada akuisisi kekayaan dan prestis sosial. Begitu
juga penegmbara Turki mampu menjadi komandan militer dan penguasa provinsi atau
stidaknya mejadi pemimpin unit yang memberi hal sitimewa sosial dan ekonomi
kepadanya. Konteks lain juga terdapat perubahan-perubahan dalam simbol-simbol sosila
menandai terjadinya perubahan sosial dalam budaya Turki Utsmani, seperti hukum
pakaian melingkupi model tutup kepala dan warna jubah, sepatu, ikat pinggang, dan
pakaian lainnya. Hukum ini diberlakukan dalam rangka menciptakan diferensiasi jenis
dan model pakaian sesuai dengan kelompok sosial masing-masing. Dan perubahan soisal
juga tidak hanya pada mode pakaian saja tetapi juga tentang model interipor rumah-
rumah perkotaan masih memisahkan natara ruangan laki-laki dan perempuan. Selamik
ruangan khusus untuk laki-laki, sedangkan haremik adalah ruangan khusus untuk
perempuan.
Kondisi politik akhir aba ke XIX M
 Wilayah Geografis
Selama lebih dari tujuh abad itu Turki Utsmani mampu memperluaskan
wilayahnya mulai dari asia kecil, Afrika Utara, hingga Eropa bagian Tenggara.
Sehingga elemn masyarakatnya terdiri dari multi etnis, multi-ras, multi-agama,
dan multi-bahasa14
 Hubungan politik Luar Negeri
Pada abad XIV M dan XVII M terjaid peningkatan konsolidasi kekautan militer,
kekayaan materi, dan ekmajuan ilmu pengetahuan dianatar Negara-negara
eropa.puncaknya pada XVIII M, barat mulai muncul sebagai kekautan monolitik
dan memasyarakatkan Non-Baratkemudain membentuk wawasan baru mengenai
perbedaan budaya yang pada tingkat berikutnya berpengaruh pada transmisi dan
difusi budaya masyarakat non-barat.
Kondisi ekonomi, Dibagia menjadi dua peride peride utama atau pertama atua klasik
dimulai dari rendahnya produktivitas dan tingginya baiya transportasi, kerajaan Turki
meabngun jaringan yang luas untu produksi dan pertukaran fasilitas dalam bidang

14
Syafi A. Mughni. Op.cit.hlm. 53
pertanian, pertukangan, dan prerdagangan. Kemudian masa selanjutnya proses likuidasi
investasi muncul selama 70 tahun yang bertepatan dnegan revolusi industry
Kondisi Kebudayaan, Masayarakat turki menampakkan corak yang beragam, bahasa
yang digunakan berbeda, bahkan tidak ada atupun provinsi yang memiliki bahasa
tunggal. Dibidang pendidikan masyarakat Turki memahami pendidikan sebagai upaya
memahami persoalan-persoalan agama yang diperoleh di sekolah-sekolah agama disebut
juga madrasah. Dan pemahaman ini smeakin luntur ketika intensifnya hubungan Truki
denagn Barat yang menagkibatkan sekolah-sekolah sekuler bermunculan
Kondisi Agama, dalam bidang agama islaam, Kristen, dan yahudi erupakan keaykiann
yang paling banyak dianut olehmaysarakat turki. Islam meskipun pada awalnya
merupakan agama yang dianut minoritas masyarakat Turki tetapi awal abad XIX M
jumlah penagnutnya mulai mendominasi karean perlauasan wilayah Turki, migrasi non-
Muslim keluar wilayah turki, dan konversi masyarakat Non-Muslim ked lam agama
Islam. Kemduian penagnut Kristen dan Yahudi di wilayah Turki dapat menikmati
otonomi illegal, tapi para Sultan Turki tetap memiliki otoritas sangaat kuat atas
masyarakat non-Muslim karena sultanlah yang mengangkat pemimpin agama mealuli
system penunjukan berdasarkan suart perintah yang dikeluarkan kerajaan.
F. Zaman Kemunduran
Sebab-sebab Runtuhnya Turki Utsmani
1. Perluasan wilayah aministrasi yang tidak Beres
Administrasi bagi suatu Negara yang luas sangat rumit dan kompleks diasmoing tdiak
tercipatnya keadilan, administrasi pemerintahan yang tidak beres, membudyanya pungli
dan merajalelanya perampokan telah ikut andil mengantarkan Imperium Turki Utsmani
menunju kehancuran. 15
2. Bangsa dan agama yang Heterogen
Negara yang bersifat ekspansif tanpa memperhatikan keselamatan bagi bangsanya
sehingga wilayahnya terbentang begitu luasm tanpa disertai program pembaharuan
diantara sesama warga negaranya yangterdiri dari berbgaia suku bangsa yang berlainan,
maka nehaara ini semcam ahnya akan menanggung dan menyemai bibit kehancuran

15
Yuslin Noor. 2014. Sejarah Timur tengah (Asia Barat). (Yogyakarta:Penerbit Ombak). Ibid,
hlm. 208
3. Kebobrokan Konstantinopel
Berhasilnya Turki menduduki konstantinopel ternyata kurang menguntungkan malah
mendapat derita karena tidnakan jahat kaisar Byzantium dan para [putanya dismping
aparat negaranya, par apenajga istana, dan mata-mata, tukang pungli, dan sebagainya
mereka hanya memeperoleh wabah penaykit dengan menguasai Konstantinopel.
4. Para putri Istana
Sultan Turki umumnya beristrikan putra-putri raja Eropa yang terkalahkan dalam perang,
para istri inilah yang membocorkan rahasia Negara kepada msuush dan mengakibatkan
reacna-renacana neagranya terbongkar.
5. Pembentukan Inkisyariyyah
Pembentukan tenatra ini membawa penagruh yang jelek sekali dan mereka telah
merobphkan snedi-sendi Negara
6. Dekandanse moral
Merosotnya moral dikalangan para khalifah yang menyukai kehidupan bertentang dengan
ajaran Islam. Dan logika yang benar sehingga istana selalu riuh dengan maksiat.
Contohnya Murad III sebagai yang kongkrit dalam melakukan tindak kejahatan banyak
lagi kejadian yang meruuntuhkan moral seorang khalifah islam di muka bumi. 16
7. Perang yang berkesinambungan
Perang yang menelan korabn jiwa, senjata, dan harta benda yang bukan sedikit terutama
berperang dari negeri-negeri yang jauh dari pusat bantuan dan persediaan logistic
8. Gerakan nasionalisme
Tumbuhnya nasionlaisme yang terjadi di bangsa-bangsa bawah Turki17
Pada Tokoh syafiq Mughni memapaprkan bahwa kemunduran Turki disebabkan
kemosrotan kondisi sosial ekonomi, yang pertama ledakan jumlah penduduk, perubahan
mendasar terjadi pada ledakan penduduk akibat struktur ekonomi dan keuangan,
penduduk Turki bertambah dua kalilipat dari sebelumnya. Kedua yaitu lemahnya
kebijakan perekonomian Turki yang baru yaitu kebijakan ekonomi yang didengungkan
dengan kebijakan ekonomi di wilayah Eropa. Membuat ekonomi turki terpuruk dan

16
Ibid, hlm. 209
17
Yuslin Noor. 2014. Sejarah Timur Tengah (Asia Barat Daya). (Yogyakartaa: penerbit Ombak),
Ibid hlm. 211
ditinggal relasinya. Kemduian yang ketiga muncul kekuatan baru di daratan Eropa
dengan hal itu membuat faktor bertambahnya kehancuran Turki, karena kemajan
teknologi yang ada di Eropa dibdang Politik dan ekonomi, 18

Bibit Kehancuran : Ekspansi Eropa modern


Kerajaan yang diatur untuk mengahadapi peperangan ketimbang memakmurkan
rakyat, dan membangun kawasan yang tak terjangkau tangan pemerintah dengan
perangkat komunikasi yang baik, serta populasi yang heterogen di antara elompok dan
ras yang berbeda-beda dengan garis perpecahan yang sesuai jelas anatara golongan
muslim dengan Kristen bahkan antara muslim Turki dengan Muslim Arab. Dan antara
sekte kristen satu dnegan skete kristen yang lain, menjadi lahan yang subur bagi
tumbuhnya bibit-bibit kehancuran tidaklama setelah waftanya Sulayman, kerajaan mulai
menampakkan jalanan yang menurun, kegagalan serangan kedua ke Wina tahun 1683
dianggap sebagai tanda-tanda awal berakhirnya kejayaan kaerajaan, ekspansi turki ke
eropa tidak menaglami kemajuan yang signifikan , selain itu penguasa turki masih
memperahnakan apa yang sudha mereka dapatkan daripada mencba mendapatkan yang
lebih banyak lagi. Peran angkatan sneajta tidak lagi untuk menyerang mealinkan untuk
bertahan.
Kekuatan internal semakin lemah bertambah buruk dengan memunculnya
gangguan dari laur ketika pada abad ke 18 Prancis, Inggris, Austria, dan Rusia mulai
melebarkan penagruhnya dan melirik wilayah-wilayah yang dikausai. Didaratan Arab
wilayah Afrika Utara merupakan wilayah pertama yang lepas dari kekeuasaan Turki,
wilayah itu membentuk satu blok tersendiri, Aljazair merupakan negara Arab pertama
yang memisahkan diri dari Turki pada tahun 1830 ketika pasukan Prancis mendrat di
pantai dengan berpura0pura ingin mebalas dendam atas aksi bajak laut, dan menablas
penghinaan yang dialakukan oleh Dey Husayn kepada diplomat Prancis. Delapan belas

18
M. Bisril Jalil, 2017, Kemunduran dan perkembangan Politik Turki Utsmani. STAIN Kediri
dan DPK STAIM Kertosono Nganjuk, Jurnal Volume 3 Nomor 1,Hlm. 189
tahun kemudain negeri itu dideklarasikan oleh Perancis sebagai bagian dari wilayah
19
Perancis.
KEBIJAKAN POLITIK SULTAN ABDUL HAMID
Sultan Abdul Hamid II adalah benteng terakhir kerajaan Turki melalui perjaungan
mempertahnaknan kedaulatan kerjaan dari keruntuhan. Dan pada masa pemerintahnaya
dia hadapkan oleh konspirasi Freemansory dan kekuatan-kekuatan Negara-neagra Eropa
besar. Pada maa pemerintahanya Sulta Hamid II berusaha mengatasi konspirasi
Freemasonry yang bertujuan menjatuhkanya. Dengan menjalankan program Pan-
Islamisme untuk menyatukan kekautan umat Islam dan memperkaut legitimasi
kekuasaanya sekaligus perlawanan terhadap kolonialisme dan sparatisme, intelijen juga
dikerahkan untuk mengawasi setiap gerak gerik kelompok oposisi, khsusnya
Freemansory tadi.20
Kebijakan dibidang lain seperti Ekonomi yang dilakukan sultan Abdul Hamid II
memberhentikan hutang terhadap luar negeri karena pada pemerintahan terdahulu hutang
sudah sangat mencapai batas yang tidka wajar akibat pemborosan yang dilakukan pada
masa kekuasaan kekhalifahan sebelumnya. Lajut aset-aset hutang luar negeri
diberhentikan dan pemilik moda asing tidak diberlakukan lagi. Sultan juga memecat para
pejabat yang korup diantaranya Khudevi Ismail, usahanya ini berakibat pada menrunya
pinjaman uang ari 300 juta lira menjadi 30 juta lira. Serta sultan juga kerab membayar
hutang negara dengan dana pribadinya sendiri (Harb, 2003:67) 21

Freemasonry kemunculanya hingga saaat ini masih menjadi misteri yang belum
mampu diungkapkan secara pasti oleh para sejarawan banyanya versi yang menyatakan

19
K. Hitti, Philip. 2008. History of The Arabs. (Jakarta: Serambi). Hlm.

20
Pada masa pemerintahanya Sultan Abdul Hamid II berusaha mengatasi Freemasonry dengan
segala cara melalui berbagai program-program (Deden A. Herdiansyah. Dibalik Runtuhnya
Turki Utsmani op. cit. hlm. 59

Tamara Gissela dan Surya Ediyono. 2017 PEMIKIRAN GERAKAN TURKI MUDA
21

DALAM UPAYA MENJATUHKAN SULTAN ABDUL HAMID II (1876-1909 M) . Jurnal


CMES Volume X Nomor 1 Edisi Januari - Juni 2017 Hlm. 63
tenatng freemasonry seperti pada pendapat Robert Moray seorang anggota Kerajaan
Inggris, telah menjadi anggota Freemasonry di Edinburg tanggal 20 Mei 1641 dan juga
Eliash Ashmole, yang masih termasuk keluarga Inggris mnuliskan diary bahwa dia telah
22
menajdi seorang Mason. Perkembangan Freemasonry diawali hadirnya system
Tanzhimat merupakan awal dikotomi antara irisan agama dengan duniawi. Urusan agama
diatur oleh system islam sedangkan urusan duniawi di atur bukan dari syariat.
Fremasonry dalam masa Sultan Hamid II melakukan pendekatan pada gerakan Turki mda
terhadap sejumlah pembelot dari kalangan pejabat tinggi, perwira, Sayikh tarekat, ulama,
duta besar, diplomat, menteri, para penulis, dan pegacara. Mereka berusha menjalin
hubungan dnegan kaum revolusioner Arnauth dan orang-orang keturunan Bulagria untuk
mendukung rnecana-rencana kosnpirasinya. Selain itu rencana mereka juga ingin
meledakkan Jembatan Galata ketika sultan Hamid II melewatinya pada bulan ramadhan.
Yang saat itu sedang melakukan perjalanan menuju tempat peninggalan-peninggalan
Rasulullah di daerah Burdah.
Beberapa upaya-upaya yang dilakukan Sultan Hamid II untuk menghadapi fremansonry
yaitu :
 Politik Pan-Islamisme yaitu gagasan, gerakan dan kebijakan politik untuk
menyatukan seluruh umat Islam yang berada di dalam ataupu luar dari kerajaan
turki di bawah kepemimpinan khalifah Turki Utsmani. Upaya yang dilakukan
Sultan HAmid II untuk menyebarkan gagasan Pan-Islamisme yaitu dengan cara
membentuk panitia khsuus yang bertugas sebagai penasehat sultan dan urusan
Pan-Islamisme sekaligus sebagai panitia pusat.
 Memperkuat Badan Intelijen
sejak awal pemerintahan turki telah member perhatian besar terhadap upaya
pengmpulan informasi sebagaimana yang juga dilakukan oelh ngara-negara
msulim pada abad pertengahan dan penahulu Turki yaitu Bani Saljukdi Asia
Kecil. Pemerintah Turki pusat dan daerah memperkerjakan sejumlah besar
informan. Gubernur, kanupaten dan juga hakim hanya bertugas mengurusi
kepentingan dan urusan-urusan local melainkan membantu pemerinatahan pusat

22
Herry Nurdi, Jejak Freemason dan Zionis di Indonesia (Jakarta: Cakrawala Publishing, 2005),
hlm 15
dalam memverifiaksi kebenaran informasi-informasi yang masuk. Pemerintah
pusat Istanbul memperoleh sumber informasi dari orang Yahudi dan masyarakat
Kristen dan juga para duta besar Eropa yang ada di Istanbul. Beberapa nama
orang Yahudi yaitu Joseph Nasi, dan Don Alvaro Mendes. Mereka menyatakan
bahwa Sultan Sulaiman I mempunyai banyak memperkerjakan agen intelijen di
Eropa 23
Konspirasi dan Langkah-langkah freemasonry yaitu
1. Membentuk Agen-agen Freemasonry
Pada masa sultan Abdul Hamid freemasonry merebak pesat disistem politik dan
sosial, yang berhasil merekrut pejabat-pejabat, perwira, syaikh-syaikh tarekat, ulama,
dubes, diplomat, menteri, para penulis, dan sekaligus pengacara yang dijadikan
sebagai anggotanya. Sebagian besar anggota ini tergabung dalam Gerakan Turki
Muda dan Komite Persatuan dan Kemajuan yang keduanya bersatu untuk
menggulingkan Sultan Abdul Hamid II 24
2. Tekanan gerakan turki muda dan Komite Persatuan dan kemajuan
Gerakan ini tidak lepas dari pengaruh senior-senior yang awal dimana telah
bergabungnya dalam gerakan Utsamni Muda (Young Ottoman) yang awalnya
merupakan perkumpulan rahasia dibentuk tahun 1865 dengan tujuan mengubah
pemerintahan Turki Utsmani menjadi konstantinopel. Tapi gerakan rahasia ini
terbongkar oleh pemerintahan Turki Utsmani sehingga banyak yang melarikan diri ke
Eropa. Pendiri gerakan ini Mahmed Bey, Namik Kemal, Nuri Bey, Reshad Bey, dan
Refik Bey. Tokoh lain yang berperan besar yaitu Ibrahim Sinasi, Ziya Pasha, Mustafa
Fazhil pasha, dan Ali Suavi. Mereka ini yang memiliki kesamaan pandangan
menjadikan Turki Utsmani sebagai pemerintahan konstitusional, yang berperan dalam
pembentukan konstitusi 1876. Namun konstitusi ini tidak berumur panjang, 1878
Sultan Abdul Hamid II membubarkan parlemen dan konstitusi tidak berguna lagi.
Salah satu sebabnya diakrenakan gagasan konstitusi ini terlalu tinggi bagi masyrakat
Turki Utsmani dan disertai tidak adnya golongan menengah yang berpendidikan.

23
Ibid, hlm. 89
24
Ibid, hlm 94
Kehadiran konstitusi dimulai dari desakan kaum intelektual bukan dari rakyat. 25
Setelah Utsmani muda hilang, gerakan menentang lainnya kemudian datang
bermunculan setelah beberapa tahun kemudian. Tahun 1889 mahasiswa perguruan
tinggi militer bidang kesehatan di istanbul mendirikan Persatuan Masyarakat Ottoman
dengan tujuan pemulihan rezim parlementer, kemudian pada tahun 1896, jaringan
perlawanan bawah tanah muncul dengan nama Komite Persatuan dan Kemajuan yang
berakhir dengan kegagalan mengeksekusi sebuah kudeta terhadap pemerintahan.
Mnegnai gerakan Turki Muda ini sudah ditulis banyak lewat catatn harian Sultan
Abdul Hamid II.
3. Propaganda.
Upaya Freemasonry yang lain untuk menebas pemerintahan sultan Abdul Hamid II
ayitu dengan merusak citra kepemimpinan melalui selebran-selebaran, pamdflet-
pamflet, penerbitan, dan propaganda lainnya. Dengan ini upaay yang mereka lakukan
berhasil, pemerintah Turki nampak tersisa perhatianya dengan melacak sumber
propaganda tesebut. Pada akhir tahun 1890-an tuduhan-tuduhan negative terhadap
sultan semakin gencar. Namun pemerintah Turki tidak berhasil menemukan sumber
isu. Salah satu tokoh penting yaitu Midhat Psha yang juga membagi selebaran yang
isinya tuntutan untuk mereformasi undang-undnag sehingga menimbulkan kekacauan
di masyrakat dan mereka yangmembuat konspirasi akhirnya ditangkap dan
diasingkan di tripolis. Propaganda negative26 yang disebarkan terkait sultan cukup
member opini public yang sungguh berhasil baik didalm ataupun di luar Turki terkait
Sultan Abdul Hamid II mengenai stigma buruk sultan yang merupakan tokh diktaktor,
otoriter, dan tidak cakap dalam pemerintahan melalui kepemimpinanya. Bahkan para
sejarawan pada masa itu juga tidak mneyelidiki secara mendalam terkait apa yang
sesunguhnya terjadi dan justru malah ikut menuliskan catatan buruk terkait sultan.
Namun stigma itu tidak demikian lewat kenyataannya menurut Harun Yahya, tulisan-
25
Ibid, hlm 99
26
Setelah dibekukanya Konstitusi Gerakan Turki Muda menganggap bahwa Sultan Abdul
HAmid II semakin otoriter dikarenakan tidak ada yang membatasi kekuasaanya, dan bahkan
sultan dapat menghukum siapa saja yang dapat membahayakan kekuasaanya. Sehingga para
masyarakat yang penganut paham liberal sangat membenci Sultan ( Jurnal CMES Volume X
Nomor 1 Edisi Januari - Juni 2017)
tulisan yang menganggap era Sultan Abdul Hamid II sebagai kediktaktoran
menurutnya tidak mendasar malah justru sebaliknya dilihat dari fakta-fakta sejarah
beliau berhasil meletakkan landasan-landasan kemajuan bagi generasi berikutnya.27
4. Persekongkolan
Upaya penghancuran Turki Utsmani banyak melibatkan pihak lain untuk
berkepntingan didalamnya, dengan bekerjasama melalui cara menyusup, menjadi
penghubung, menunggangi kepetingan, dan menyamarkan gerakan. Diantara pihak
yang berhubungan dengan Freemasonry adalah Zionisme. Kaena Zionisme yang
mempunyai tujuan untuk mnyebarkan agama yahudi, namun agama yahudi tersebar
di berbagai negara dan tidak memiliki tanah air, dengan menggunakan langkah utama
untuk mengklaim suatu wilayah yang dapat dijadikan sebagai daerah miliknya.28
Strategi zionisme mendapat dukungan dari freemasonry dan organisasi seperti turki
29
Muda serta komite persatuan dan kemajuan di dalam Turki.
5. Revolusi 1908
Memasuki tahun ini Komite Persatuan dan Kemajuan serius memikirkan upaya
penggulingan Sultan Abdul Hmid II dengan semua persiapans eperti program revolusi
yang sesuai, kader-kader yang disiplin dan relawan pasukan berani mati yang
semangat. Komite ini juga berhasil membentuk jaringan cabang-cabang gerkan
meliputi provnsi-provinsi Eropa.komite ini melakukan negosiasi secara
berkesinambungan melalui berbagia pihak. Penguatan dengan calon pengganti Sultan
Hamid II pada bulan Juni tahun 1908 situasi yang semaki kritis sultan Abdul hamid II
30
mengirim tim investigasi untuk menghancurkan gerakan. tanggal 3 Juli 1908
kelompok yang bernama National batalion dibawah Komite ini melakukan aksi
dengan menuju ppegunungan selama dua puluh hari berikutnya diberbagai kota
dengan serangkaian pembunuhan yang menimbulkan ketakutan di kalangan istana,
dengan tambahnya energi dari kelompok pembesar feodal Albania, kelompok muslim

27
Ibid, hlm 107
28
Ibid, hlm. 108
29
Ibid , hlm. 114
30
Ibid, hlm. 119
dan para pemberontak yang ada di pegunungan melalui segala Upaya Sultan abdul
Hamid II untuk mengantisipasi terjadinya revolusi tapi tidak ada hasilnya, Komite
Persatuan dan Kemajuan memaksimalkan kekuatan sebagai gelombang terakhir
revolusi, sehingga dengan cara menghidupkan kembali Konstitusi 1876 oleh Abdul
Hamid II. 31
6. Coup d’etat
Komite Persatuan dan Kemajuan semakin gencar melakukan aksi-aksinya dengan
berbagai alasan untuk menggulingkan Sultan Hamid II yaitu dikatakn bahwa sultan
dituduh sebagai aktor yang merencanakan peristiwa 31 Maret, membakar Al-Qur’an,
melakukan pemborosan, dan orang yang dianggap zalim serta penumpah darah. 32

Dari sini mengakibatkan dampak konspirasi yaitu Sekularisme dan Runtuhnya


kekhalifahan. Sekularisme karena setelah diturnkannya Sultan Abdul hamid II kedudukan
sultan diambil oleh saudaranya yang sebagai penguasa boneka dikendalikan oleh pihak
lain karena memegang kekuasaan sesungguhnya adalah orang-orang dari Komite
Persatuan dan kemajuan.dengan menuju ke arah nasionalisme Thuraniyah yang
menyerukan pembebasan ornag Turki bahwa umat Islam yang berada di Anatolia dan
Asia tengah merupakan satu umat, sehingga memunculkan kebijakan Turkifikasi.
Kebijakan ini mneimbulkan masyarakat Arab berekasi, yang menuntut desentralisasi
dengan otonomi khusus dan juga tetap memberikan ketundukan kepada turki
Utsmani.muncullah gerakan Arab Baru, yang mengakibtakan Komite melakukan
Tindakan yang keras kepada Arab Baru.dan muncullah tokoh yaitu Mustafa Kemal
Attaturk dengan menggelorakan semangat Ijtihad dan mengangkat Al-Qur’an untuk
33
mengusir Yunani dan Izmir dan Inggris dari Istanbul. dan keruntuhan Turki Utsmani
kekhlaifanya dimulai dari Tokoh Ini yaitu Mustafa Kemal atarturk dimana
kecemburuanya dan ketidaksukanya terhadap keturunan khalifah sehingga iya
membubarkan kekhalifahan yang disebutnya sebagai “bisul sejak abad pertengahan”. 34

31
Ibid
32
Ibid, hlm. 131
33
Ibid, hlm. 133
Kemudian kerapuhan di dalam Internal yang disebabkan oleh dua faktor ayng
menimbulkan persoalan yang rumit yang akhirnya tidak dapat diataasi lagi oleh Turki
yaitu Jebakan Materi dengan akhir kehidupan yang bermewah-mewah tampak jeals pada
kalangan sultan yang berkausa. Gaya hidup mewah yang namapak pada pembuatan Istana
Dolmabahce yang biaya pembuatanya smapai 35 ton emas arsitek dnegan merancang
bangunan melalui dekorasi interior dominasi emas dan kristal, pada istana Dolmabahce.
Melalui gaya arsitektur baroque, rococo, neo-classic, dan islam. 35 Kemudian sultan Abdul
Aziz melakukan pemborosan dnegan bermewah-mewah membangun istana Beylerbeyi di
sebrang Bosporus, dan membnagun sebuah masjid kerajan untuk ibunya dengan gaya
arsitektur rococo. Selain itu melakukan perjalanan ke Eropa atas undangan Napoleon III
dalam rangka menyaksikan pameran Universal Agungnya. Sejak pemeintahan sultan
Abdul Majid hingga sultan Abdul Aziz jumlah utang Turki mencapai 252 juta lira emas.
Negara pendonor terbesar adalah Inggris dan Perancis. Dominasi para banker Yahudi
sejak tahun 1858 mulai merambah di sekor sosial. yang kedua yaitu kelemahan
Solidaritas sosial beraitan dengan diintrogasi dan perpecahan terjadi perselisihan dan
perpecahan yang cukup tajam paa masyarakat dalam para Turki Utsmani dengan
penguasa-penguasa Lokal.
Imperuim Turki Utsmani Runtuh
Disebabkan banyak factor, karena sebelumnya sudah dikaitknamengenai zaman
kemudnuran dari DAulah turki yang selalu mengalami pasang surut dalam arti suatu
wilayahnya lepas, tetapi diwaktu lain wilayah tersbut dapaat ditaklukan kembali, dan
kemudian lepas lagi. Pasang surut peristiwa ini terjadi tanpa henti kecuali selama PD I
dan sesudahnya saja yaitu: Serbia, wilayha ini takluk pada Turki Utsmani dengan sebatas
diharuskan membayar uppeti, kemudian lepas kembali an memerdekakan diri lepas dari
turki. Selanjutnya Bosnia, Albania, Palestina. Beberapa peristiwa dan perjanjian penting
yang mengakibatkan Turki Utsmani semakin menciut yaitu peristiwa di Eropa dan
Anatoli dimana terdapat beberapa pertempuran Liponto, perdamaian Karlowith,
perjanjian Kinarja, Perang Nawarin dan perjanjian London, dan terakhir prjanjian San
Stefano dan perjanjian Berlin. Dilanjut beberapa peristiwa di Asia dan Afrika seperti

34
Ibid , hlm. 138
35
Ibid , hlm. 242
menghadapi daulah Shafawiyyah, pemberontakan Negara-negara Arab, perjanjian Sevres,
pemberontakan di Anatoli dan munculnya Mustafa Kemal, Kamal Attarturk dan
sekuralisasi Turki, Turki Dewasa Ini yang menjadi republic turki dengan luas wilayahnya
567.536 km 2 36

G. Penutup
Ibnu khaldun pernah menagtakan bahwa jika suatu diansti teah mnecapai usia tua maka tidk
dapat dihilangkan. Kalaupun serangan datang juga maka diansti itu tiak dapat mempertahankan
diri. Turki Utsmani yang telah bertahan selama tujuh abad lebih menaglami penuaan dan
terjangkiti oenaykti-penaykit yang diungakpkan oleh Ibnu Khaldun. Freemasonry berhasil
menempatkan anggota-anggtanya pada jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan Turki
Utsmani dan beberapa jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan Turki Utsmani dan
meletakkan program-progam sekularisme. Upaya-upaya untuk meruntuhkan Turki Utsmnai
beresuaian dengan zionisme yang bertujuan menguasai wilayah Palestian yang saat itu dikuasai
Turki Utsmani. Pihak lain yang bekerjasama dengan Freemasonry yaitu orang-orang Eropa yang
memiliki kepentinga kolonialisme di Inggris.
Tanggal 27 April 1909 adalah akhir dari masa Pemerintahan Sultan Abdul Hamid II
sekaligus dimulainya kekausaan yang dikendalikan oleh freemasonry. Nasionalisme menyebar
ke seluruh wilayah Islam yang menyebabkan satu demi satu melepaskan diri dari Kerajaan Turki

36
Yusliani Noor, 2014. Sejarah Timur Tengah (Asia Barat). (Yogyakarta: penerbit Ombak), ibid,
hlm. 218
Utsmani. Hingga akhirnya Kerajaan turki utsmani mengalami kehancurna pada tanggal 3 maret
1924 di tanga Mustafa Kemal Ataturk. 37

DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Noor, Yuslian. 2014. Sejarah Timur Tengah (Asia Barat Daya). Yogyakarta: Ombakk

K. Hitti, Philip. 2008. History of The Arabs. Jakarta: Serambi

A. Hediansyah, Deden. 2016. Di Balik Runtuhnya Turki Utsmani. Yogyakarta: Pro-U media

Burke, Peter. Sejarah dan Teori Sosial, terj. Mestika Zed. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Nurdi, Herry. 2005. Jejak Freemasonry dan Zonis di Indonesia. Jakarta : Cakrawal Publihing

A.Mughni, Syafiq. 1997. Sejarah Kebudayan Islam Di Turki. Jakarta : Logos

JURNAL
M. Bisri Djalil. 2017. Kemunduran Dan Perkembangan Politik Turki Uthmani. Jurnal Volume 3

Edisi 1 diakses tanggal 21 Mei 2019

Tamara Gissela, dan Suryo Ediyono. 2017. PEMIKIRAN GERAKAN TURKI MUDA DALAM

UPAYA MENJATUHKAN SULTAN ABDUL HAMID II (1876-1909 M). Jurnal CMES Volume

X Nomor 1 Edisi Januari - Juni 2017. Diakses tanggal 22 Mei 2019

Deden A. Hardiansyah. 2015. KONSPIRASI FREEMASONRY PADA KERAJAAN TURKI


37

UTSMANI DI PEMERINTAHAN SULTAN ABDUL HAMID II (1876-1909), Tesis Deden


Anjar Hardiansyah. Yogyakarta: UIN SUKA. Hlm. 49

Anda mungkin juga menyukai