1. PENDAHULUAN
Pelayanan dikamar bersalin adalah salah satu faktor yang sangat pentin dalam menunjang
pelayanan dosuatu rumah sakit. Dan salah satu faktor yang juga penting untuk mendukung hal
tersebut adalah implementasi program patient safety yang juga selaras dengan visi RS Haji K\amino.
Bidan dituntut untuk meningkatkan kemampuannya dalam memberikan asuhan kebidanan yang
optimal, melalui peningkatan SDM dengan memberikan pelatihan PONEK baik internal maupun
eksternal.
Unit kamar bersalin dituntut adanya suatu pelayanan kebidanan yang prima, baik dari segi
sumber daya manusia, sarana dan prasrana yang disediakan. Sehingga dapat memberikan pelayanan
yang bermutu kepada pasien.
Dua diantara tujuan tersebut sasaran dan indikator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan
anak serta meningkatkan pelayanan IMD (inisiasi menyusui dini) pada bayi baru lahir persalinan
normal maupun secsio sesaria yang bertujuan untuk:
a. Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dari 408/100.000 (SDKI dan SKRT 1990) menjadi
102/100.000 pada tahun 2015 dan
b. Angka Kematian Bayi (AKB) dari 68/1000 kelahiran hidup (SDKI dan SKRT 1990) menjadi
23/1000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Pelayanan obstetric merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir
secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetric Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK)
2. LATAR BELAKANG
Untuk meningkatkan kwalitas pelayanan dan kepuasan pelanggan maka diperlukan tenaga
yang professional dan fasilitas yang memadai serta komitmen dari seluruh staf diunit kamar bersalin
untuk selalu meningkatkan kwalitas pelayanan dan melanjutkan program kerja yang belum dicapai
pada tahun 2018.
Dimana program tersebut sangat penting untuk dilaksanakan karena merupakan standar
minimal pelayanan di rumah sakit. Dalam rangka mengurangi angka kematian ibu dan bayi maka
Rumah Sakit Haji Kamino berupaya :
a. Meningkatkan kwalitas pelayanan emergency obstetric dan neonatal
b. Melakukan tata kelola yang baik terkait kelangsungan hidup ibu dan bayi dengan melakukan
ANC berfokus
c. Memperkuat system rujukan timbal balik
d. Meningkat efektifitas dan efisiensi dalam pelayanan kegawatdaruratan ibu dan bayi dengan
memaksimalkan revisi standar dan prosedur sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran.
Penyebab kematian pada masa perinatal pada umumnya berkaitan dengan kesehatan ibu
selama kehamilan, kesehatan janin selama didalam kandungan dan proses pertolongan persalinan
yang bermasalah, oleh karena itu perlu adanya strategi untuk menurunkan angka kematian/kesakitan
maternal.
Untuk menunjang peningkatan mutu pelayanan, unit kamar bersalin memandang perlu adanya
program kerja unit yang akan menjadi kerangka acuan dalam melaksanakan upaya-upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan.
3. TUJUAN
1
a. Tujuan Umum
1) Terlaksanya pelayanan yang berkualitas
2) Terlaksananya program kerja yang bermutu dalam memberikan pelayanan kebidanan
dengan memberikan keamanan dan kenyamanan kepada pasien di kamar bersalin.
b. Tujuan Khusus
1) Kompetensi staf di unit kamar bersalin dan ruang bayi dengan perkembangan ilmu yang
terkini melalui pelatihan internal dan eksternal
2) Terselenggaranya respon time dan tercapainya indikator mutu di unit kamar bersalin
3) Menyiapkan ruangan dan tempat bersalin khusus untuk menjaga privasi pasien
2
e) Menunjuk penanggung jawab indikator mutu
f) Pemantauan terhadap pemberian obat
g) Evaluasi dan pelaporan setiap bulan kepada supervisor keperawatan dan UPM
2) Pengadaan prasarana dan peralatan medis
a) Mengecek semua inventaris medis dan non medis
b) Membuat pengajuan permintaan alat sesuai budget pada bulan yang telah ditentukan
3) Program pelatihan kompetensi
a) Mengikuti pelatihan internal sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dari diklat
HRD
b) Mengikuti pelatihan eksternal untuk sertifikasi di RS Haji Kamino
c. Fase Evaluasi
1) Evaluasi kinerja dan pelaporan ke supervisor kepewatan setiap awal bulan.
6. SASARAN
a. Peningkatan Kompetensi Petugas
1) Pelatihan seminar eksternal 100%
2) Sosialisasi hasil pelatihan/seminar internal unit 100%
b. Peningkatan Pencapaian Indikator Mutu Unit
1) Mempertahankan capaian mutu indikator kejadian kematian ibu ≤ 1%. Tidak ada
kematian ibu karena persalinan
2) Meningkatkan indikator pemberi pelayanan persalinan normal yaitu ≥ 80%
3) Meningkatkan pertolongan persalinan dengan penyulit
4) Peningkatan pelayanan persalinan normal oleh tenaga yang kompeten 100%
5) Meningkatkan pertolongan persalinan melalui seksio cesaria dengan tindakan yaitu ≤
20%, tersedianya pelayanan persalinan dengan tindakan operasi dengan tenaga yang
kompeten 100%
6) Tergambarnya pertolongan persalinan di RS yang sesuai dengan indikasi dan efisiensi <
20%
7) Peningkatan kepuasan pelangnggan ≥85% dan di kamar bersalain sudah melawi target
yaitu ≥20%
8) Peningkatan pelayanan persalinan rawat inap sudah memenuhi standar capaian 100%.
9) Tergambar dokter penanggung jawab rawat inap di unit kamar bersalin sudah mencapai
target yaitu 100%
10) Meningkatkan tingkat pencegahan infeksi pasca operasi agar tidak mencapai ≥ 0%
11) Meningkatnya capaian target 100% kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan atau
kematian karna tidak ada kejadian pasien jatuh diruangan
12) Meningkatkan kejadian pulang paksa menjadi 0 %
c. Pemenuhan Sarana dan Prasarana
Pengamprahan alat-alat medis dan non medis sesuai dengan yang telah diajukan sesuai
jadwal.
d. Program Pelatihan Kompetensi Bidan di Kamar Bersalin
1) Seluruh bidan kamar bersalin dapat mengikuti pelatihan internal sesuai jadwal yang telah
ditentukan
2) Pelatihan APN (Asuhan PersalinanNormal)
3) Pelatihan KB
4) Pelatihan PONEK
7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3
1 Pelatihan Seminar √ √
2 Pelatihan Internal √ √
3 Analisa Kebutuhan Fasilitas √ √
4 Pengembangan Ruangan Di Vk √
5 Pemantauan Respons Time √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelayanan Dibuku Pantau
6 Evaluasi Sasaran Mutu Laporan √ √
Bulanan
7 Pelaporan Indikator Mutu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Di Setujui Oleh
Kabid Pelayanan Medik