Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL EVALUASI CLINICAL PATHWAY

DAN RENCANA TINDAK LANJUT MENGGUNAKAN ICPAT

EVALUASI PENYUSUNAN DAN DOKUMENTASI CLINICAL PATHWAY


APPENDISITIS AKUT NON KOMPLIKATA
DI RSU WIRADADI HUSADA

Disusun Oleh:

RUMAH SAKIT UMUM WIRADADI HUSADA


2017
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Clinical Pathway (CP) merupakan alur proses kegiatan pelayanan yang spesifik untuk suatu
penyakit atau tindakan tertentu, mulai dari pasien masuk rawat inap sampai pasien pulang, yang
merupakan integrasi dari pelayanan medis, pelayanan keperawatan, pelayanan farmasi dan pelayanan
kesehatan yang lain, yang dipakai sebagai pedoman dalam melaksanakan pelayanan pasien oleh staf
medis dan paramedis serta staf penunjang pelayanan kesehatan pasien yang lain.
Appendisitis akut non komplikata merupakan penyakit akut dengan angka kejadian cukup tinggi
yaitu sebanyak 15 kasus perbulan. Appendisitis akut apabila tidak dilakukan tatalaksana dengan baik
akan berisiko terhadap terjadinya perforasi, peritonitis, sepsis, hingga kematian. Risiko kematian pada
pasien dengan appendisitis bisa mencapai 6% apabila terjadi komplikasi lain.
Penanganan kasus appendisitis akut harus segera dilakukan karena apabila ditunda dan terjadi
komplikasi dapat menimbulkan peningkatan cost. Angka kerugian penanganan appendisitis komplikata
dapat mencapai Rp 2.000.000,00 perpasien. Cost akan meningkat apabila pasien memerlukan
pelayanan intensif.
Oleh karena alasan tersebut, KSM Bedah RSU Wiradadi Husada telah menyusun CP Appendisitis
Akut Non Komplikata yang akan menjadi pedoman penanganan pasien sehingga meminimalisasi
komplikasi dan cost rumah sakit.
Evaluasi CP Appendisitis akut non komplikata ini menggunakan form ICPAT untuk dimensi 1,
dimensi 2, dan dimensi 3 karena CP ini baru disusun dan belum lama dilakukan implementasi. Tujuan
evaluasi CP ini adalah untuk mengevaluasi isi dan mutu CP appendisitis akut non komplikata.
BAB II
METODE

Uraian proses evaluasi CP dengan ICPAT. Berikut adalah dimensi penilaian ICPAT yang
digunakan dalam evaluasi CP dalam topik Appendisitis Akut Non Komplikata.

Tabel 2.1. Dimensi ICPAT yang digunakan dalam Evaluasi CP Appendisitis Akut Non
Komplikata
No. Dimensi Jumlah Item Konten Jumlah Item Mutu
1 Apakah benar CP? 10 2
2 Dokumentasi CP 13 4
3 Proses Pengembangan CP 13 17
4 Penerapan CP 5 1
5 Maintenance CP 4 13
6 Peran Organisasi untuk CP 3 12

Pada evaluasi CP topik Appendisitis Akut Non Komplikata ini dimensi yang dinilai adalah dimensi
1, dimensi 2, dan dimensi 3.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
Hasil evaluasi CP dengan topik Appendisitis Akut Non Komplikata dengan metode ICPAT
dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Hasil Evaluasi CP Appendisitis Akut Non Komplikata


No. Dimensi Konten Mutu
1 Apakah benar CP? 100% 100%
2 Dokumentasi CP 27.2% 50%
3 Proses Pengembangan CP 42% 50%

B. PEMBAHASAN
1. Pendukung dan Hambatan Penyusunan CP
a. Pendukung
1) Penyusunan PPK dan CP dimasukan dalam Program Kerja Sub Komite Mutu
Profesi dalam Komite Medik
2) Rumah Sakit memiliki SIMRS yang mendukung proses pengumpulan data.
3) KSM Bedah aktif dalam mendukung penyusunan CP dan PPK serta berkomitmen
dalam pelaksanaan PPK dan CP.
b. Hambatan
1) Belum semua anggota KSM Bedah mengikuti IHT CP dan PPK
2) Sulitnya menentukan waktu berkumpul dengan KSM dikarenakan jam praktek
yang berbeda dan belum semua anggota KSM adalah dokter purna waktu.
2. Proses Penilaian CP menggunakan ICPAT
Penilaian CP menggunakan ICPAT dilakukan dengan memberikan checklist pada kolom
penilain yang sesuai dengan indikator ICPAT. Dari hasil penilaian CP diperoleh hasil
sebagai berikut.
a. Dimensi 1
Pada dimensi ini, CP topik Appendisitis Akut Non Komplikata telah 100% memenuhi
indikator konten dan mutu.
b. Dimensi 2
Pada dimensi 2, CP topik Appendisitis Akut Non Komplikata hanya mencapai
27.2% pada indikator konten dan 50% pada indikator mutu. CP belum memiliki nomor
halaman dan total halaman, tidak terdapat nomor versi/ revisi, tidak ada tanggal CP
dikembangkan, tidak ada tanggal rencana review dokumen, tidak semua singkatan
dijelaskan dalam dokumen CP, tidak ada ruang untuk menuliskan nama pasien di setiap
halaman, tidak ada paraf setiap staf yang mengisi formulir, kolom variasi belum
memuat jam, tidak ada system pengingat justifikasi professional, pasien tidak memiliki
akses ke CP, pasien tidak memiliki akses ke CP, tidak ada persetujuan pasien terhadap
pelayanan, tidak ada tempat membuat catatan tambahan dalam dokumentasi CP.
Indikator mutu yang tidak terpenuhi adalah tidak adanya penjelasan mengenai
partisipasi pasien dan mekanisme untuk mencatat pelaksanaan pemberian penjelasan
variasi ke pasien.
Hal yang berkaitan dengan peran serta pasien belum dilaksanakan karena hal ini
belum lazim untuk dilakukan di Indonesia.

c. Dimensi 3
Pada dimensi 3, pencapaian indikator konten sebesar 42% dan indikator mutu 50%.
Indikator konten yang tidak terpenuhi adalah tidak memiliki penanggung jawab
kerahasiaan pasien yang direview, tidak ada perwakilan pasien yang turut mereview
CP untuk memastikan kerahasiaan, dan CP belum dilakukan uji coba.
Terkait dengan indikator mutu, pasien tidak dilibatkan dalam pengembangan CP
dan belum dilakukan uji coba CP.
BAB IV
PENUTUP

A. SIMPULAN
Pencapaian indikator konten dan mutu pada dimensi 1: Apakah benar CP? dari CP
Appendisitis Akut Non Komplikata di RS berada pada level baik. Sedangkan pencapaian
indikator konten dan mutu pada dimensi 2 tentang Dokumentasi CP dan dimensi 3 tentang
Proses Pengembangan CP dari CP Appendisitis Akut Non Komplikata berada pada level
buruk.

B. SARAN
1. Perbaikan format CP sesuai dengan ICPAT.
2. Melakukan evaluasi CP yang baru dengan CPAT.
KEPUSTAKAAN

Anda mungkin juga menyukai