MAKALAH
Oleh:
Hamdan wasyukron ammaba’du, lantunan puja dan puji syukur terlukis dalam
melodi rintihan doa seorang hamba kepada khaliq-Nya. Tak terlupakan pula buliran
shalawat ma’asalam menyatu padu dalam qalbu menjadi tanda kerinduan kepada
baginda rasul sang revolusioner, pendobrak kebodohan, pembangkit semangat
keilmuwan, yakni Muhammad SAW. Berkat rahmat dan Hidayat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini penulis menjelaskan mengenai " Kajian
Teori, Tinjauan Pustaka Dan Kerangka Berfikir Dalam Penelitian Hukum Keluarga”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Hukum Keluarga..
Penulis menyadari, dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan.
Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang penulis
miliki karena sejatinya manusia tak luput dari ketidaksempurnaan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran, demi perbaikan dan kesempurnaan tulisan di
waktu yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. AmiinyaRabb al-amiin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk memahami kondisi suatu
konteks dengan mengarahkan pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam
mengenai potret kondisi dalam suatu konteks yang alami (natural setting),
tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studi.
Dalam beberapa bidang, sesungguhnya sifat masalah yang diteliti lebih tepat
apabila dikaji dengan pendekatan atau metode kualitatif. Seperti misalnya ketika
ingin mengungkapkan bagaimana pengalaman orang yang merasakan sakit,
ketergantungan obat, depresi, peningkatan semangat belajar, tumbuhnya minat,
sikap positif, dan motivasi terhadap suatu objek, dan sebagainya. Dalam kasus
semacam itu, metode kualitatif dapat mengungkap dan memahami sesuatu di
balik fenomena yang tidak diketahui sebelumnya. Metode kualitatif ini juga
dapat memberikan rincianyang kompleks tentang fenomena yang sulit ditangkap
dan diungkapkan melalui metode kuantitatif.
Selain memilih rancangan kuantitatif, kualitatif, atau penelitian dan
pengembangan, seorang peneliti juga melakukan tinjauan pustaka terkait dengan
topic penelitiannya. Tinjuan pustaka ini membantu peneliti untuk menentukan
apakah topic tersebut layak diteliti ataukah tidak. Tinjaun pustaka juga akan
memberikan pengetahuan luas bagi peneliti dalam membatasi ruang lingkup
penelitiannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep umum teori dalam penelitian?
2. Bagaimana teknik penulisan kajian pustaka?
3. Bagaimana konsep kerangka berfikir?
4. Bagaimana contoh penerapan teori dalam penelitian hukum keluarga?
BAB II
PEMBAHASAN
Semua kajian ilmiah pasti membutuhkan teori sebagai landasan pijakan dalam
kerangka berpikir dan pengembangan metode penelitiannya. Oleh sebab itu, posisi
teori dalam kajian ilmiah adalah sebuah keniscayaan.
Bagian ini berisi tentang pembahasan teori yang dijadikan sebagai perspektif
dan/atau landasan dalam melakukan penelitian. Pembahasan teori secara lebih luas
dan mendalam akan semakin memperdalam wawasan peneliti dalam mengkaji
permasalahan yang hendak dipecahkan sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Berbeda dengan penelitian kuantitatif, posisi teori dalam penelitian
kualitatif diletakkan sebagai perspektif, bukan untuk diuji.1
1
Pedoman Karya Ilmiah, Pasca Sarjana IAIN Jember, 21
2
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif, (Surakarta : Diva Press, 2014) 10
3
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : Rosda Karya, 2006) 57
yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena
yang ada dan terjadi secara sistematis.
4
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif,,, 12
melakukan penelitian di peradilan. Semakin banyak pengalaman profesi, semakin
banyak pula landasan pengetahuan dan wawasan yang tersedia untuk melakukan
penelitian. Di sisi lain, perlu diwaspadai bahwa jenis pengalaman profesi ini juga
dapat menghambat peneliti dalam melihat sesuatu yang telah menjadi rutinitas atau
yang telah dipandang jelas, karena seringnya dihadapi dalam pengalamannya sehari-
hari sesuai profesi yang digeluti.
Pengalaman pribadi juga merupakan sumber lain dari kepekaan teoretik. Sebagai
contoh, pengalaman tentang gagalnya seorang pendidik dalam membina peserta
didiknya yang bermasalah, sehingga menyebabkan peserta didiknya tersebut tidak
lulus ujian. Pengalaman semacam itu dapat membuat pendidik menjadi peka
terhadap kegagalan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.5
Pada saatnya, peneliti dapat menggunakan proses analisis ini untuk memeriksa
kembali datadatanya, dengan melakukan peninjauan kembali pada data yang telah
terkumpul dengan lebih cermat, guna memberikan makna bagi kata-kata yang
5
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif,,, 13
tampaknya belum bermakna, dan berusaha untuk menjelaskan tentang apa yang
terjadi pada subjek yang diteliti.
Banyak teknik analisis yang bersifat kreatif dan imajinatif yang dapat digunakan
oleh peneliti untuk mengembangkan kepekaan teoretik, namun perlu dilakukan
penyeimbangan antara kreativitas peneliti dengan realitasnya, dengan melakukan
langkah berikut.6
6
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif,,, 14
cara baku. Jika peneliti memulainya dengan sederet variabel (kategori) yang
teridentifikasi, peneliti dapat memasuki tahap penemuan dengan menggunakan
berbagai literatur bukan sebagai dasar interpretasi temuannya, namun sebagai bahan
pertimbangan atau rujukan dalam analisisnya.
Kegunaan lain dari literatur antara lain, dapat merangsang kepekaan peneliti
dalam memahami konsep dan hubungan yang teruji pada data. Berdasarkan literatur,
peneliti dapat mengetahui sesuai tidaknya konsep dengan situasi yang sedang
diteliti.
Melalui literatur, peneliti menjadi lebih peka terhadap apa yang harus di cari
dalam data yang terkumpul dalam penelitian, sehingga mampu menemukan
pertanyaan yang akan diajukan kepada responden atau narasumber dalam proses
penggalian data di lapangan. Literatur juga bermanfaat sebagai sumber data
sekunder, dan sebagai dasar dalam menyusun pertanyaan yang diajukan kepada
responden, untuk pedoman dalam melakukan pengamatan pada awal penelitian.
Agar seorang peneliti memiliki wawasan yang cukup tentang penerapan teori-
teori yang berkaitan dengan topik penelitiannya, maka sebelum menulis karya
ilmiahnya, perlu melakukan mapping terlebih dahulu teori ataupun literatur relevan
7
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif,,, 15
yang berkualitas. Hal itu dimaksudkan agar peneliti dapat memperolehpengalaman
dari orang lain dalam membahas suatu masalah dengan alternatif pemecahannya
secara ilmiah yang memadai. Mapping teori dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut:8
Pada saat peneliti membahas suatu masalah yang bersifat eksploratif, atau
yang jarang dibahas oleh orang lain, maka sangat mungkin bila peneliti akan
mengalami kesulitan dalam menemukan penelitian lain dan teori yang relevan
sebagai rujukan dalam mapping teorinya. Dalam kondisi itu, pendapat ilmuwan
yang berkompeten sesuai bidang kepakarannya, merupakan sumber penting
8
Burhan Bungin, Metode Penelitian KualitatifAktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian
Kontemporer (Jakarta: Rajawali Press, 2001) 64
yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pemahaman kasus yang sedang
dikaji.
Terdapat dua macam teori dalam penelitian kualitatif, yaitu teori subtantif
dan teori formal. Teori subtantif merupakan teori yang dikembangkan untuk
keperluan subtantif atau empirisme dalam inquiry suatu ilmu pengetahuan.
Sementara itu, teori formal merupakan teori yang disusun secara konseptual
dalam bidang inquiry suatu ilmu pengetahuan.9
Kajian pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk
memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan
karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, dan sumber-sumber lain.10
9
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif,,, 16
10
Ibnu, S; Mukadis, A; dan Dasna, W. 2003. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang: Lemlit UM
lalu pertimbangkan apakah topic tersebut bermanfaat secara praktis atau tidak.
Topik adalah subjek atau materi subjek penelitian, seperti “pengjaran sekolah”,
“kreativitas organisasi”, atau “tekanan psikologis”. Buatlah abstraksi tentang topic
tersebut dalam beberapa paragraph. Topic inilah yang akan nantinya akan menjadi
gagasan utama yang harus dipelajari dan dieksplorasi oleh peneliti.11
Bahan pustaka berasal dapat dari sumber primer (primary source), sumber
sekunder (secondary source), dan sumber tersier (tertiary source). Bahan pustaka
dari sumber primer berasal dari karangan asli yang ditulis oleh orang yang
mengalami, mengamati, atau mengerjakan sendiri. Dalam melakukan kajian
pustaka, peneliti berusaha sejauh mungkin untuk menggunakan sumber kepustakaan
primer yang informasinya lebih otentik.12
11
Creswell, W.J, Research Design (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010), 30
12
Adi Kusumastuti, Ahmad Mustaml Khoiron, Metode Penelitian Kualitatif, (Semarang : Lembaga
Pendidikan Sukarno Pressindo, 2019) 41
13
Ibid, 42
7. Abstrak, yang memuat ringkasan karangan, tesis, disertasi, laporan
penelitian, dan sebagainya.
8. Laporan penelitian, yang secara lengkap memuat artikel-artikel yang
mungkin relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
9. Majalah, jurnal, dan surat kabar, yang memuat artikel-artikel yang mungkin
relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
10. Skripsi, tesis, disertasi yang biasanya melaporkan hasil dan proses suatu
penelitian.
14
Ibid, 44
15
Ibid, 46
3. Mengumpulkan dan memanfaatkan informasiinformasi yang berkaitan
dengan metodologi penelitian agar dapat menemukan atau menyusun
instrument pengumpulan data yang tepat maupun teknik analisis data yang
sesuai.
16
Creswell,,,, 35
17
Ibid, 71
dipecahkan dalam penelitian dan yang perlu diperhatikan adalah dalam
memilih teori yang relevan terhadap masalah yang diangkat dalam
penelitian. Karena akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan dalam
suatu penelitian, jika dalam pengambilan keputusan itu salah maka hasil
penelitian tidak akan bisa dipertanggung jawabkan.
C. KERANGKA BERFIKIR
18
Pedoman Karya Ilmiah, Pasca Sarjana IAIN Jember, 2018, 21
19
Pedoman Karya Ilmiah, Pasca Sarjana IAIN Jember, 2018, 22
lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara
mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis
untuk masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel
yang diteliti.
Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan
hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena itu dalam
rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan maupun komparasi,
maka perlu dikemukakan kerangka berfikir.
20
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2010)60
PERMA Nomor 1 Tahun 2014 (Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi
Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan)”.
1. Ashmi Amran Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, tahun
2016, skripsi ini berjudul, Eksistensi Pos Bantuan Hukum (Posbakum) di
Pengadilan Agama Sungguminasa.
2. Febri Hardiansyah, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang
2016, skripsi ini berjudul Kedudukan Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM)
LBH Sejahtera Dalam Memberikan Bantuan Hukum Dalam Pemeriksaan
Perkara Pidana.
3. Ahmad Zubaeri, Pendidikan Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012, skripsi ini berjudul Tinjauan
Hukum Islam Terhadap peran Posbakum (Pos Bantuan Hukum) Dalam
Menyelesaikan Perkara di Pengadilan Agama Yogyakarta Tahun 2011.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berangkat dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa teori adalah
seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang tersusun secara sistematis yang
mentatakan hubungan antara dua konsep atau lebih yang dapat digunakan untuk
menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena yang ada dan terjadi secara
sistematis.
Kajian pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk
memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan
karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-
peraturan, ketetapan-ketetapan, dan sumber-sumber lain.
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yang penting. Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis
pertautan antar variabel yang akan diteliti.
DAFTAR PUSTAKA