Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A DIAGNOSA MEDIS TUMOR LEHER


DI RUANG EDELWEIS RUMAH SAKIT dr. R. GOETENG
TAROENADIBRATA PURBALINGGA

Disusun oleh:
EVI KRISIYUNIANTI
NIM. 2111040143

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Ruangan : Ruang Edelweis


Tanggal Pengkajian : 11 November 2021
Jam : Pukul 17.00 WIB
Tgl Masuk RS : 11 November 2021
Diagnosa Medis : Tumor leher

A. Biodata :
1. Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 36 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Tumanggal 13/04, Pengadegan
2. Penanggung Jawab Keluarga
Nama : Ny. M
Umur : 34 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status Pernikahan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Istri

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan takut akan dioperasi.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan terdapat benjolan di leher sebelah kiri sudah 6 bulan
yang lalu dan makin lama makin membesar.
Pada tanggal 11 November 2021 pasien mengatakan datang ke poli bedah
RSUD dr.R. Goeteng Taroenadibrata untuk memeriksakan kondisinya. Pasien
mengatakan saat diperiksa oleh dokter Leo, dokter Leo langsung menyarankan

2
untuk di lakukan pembedahan. Pada jam 16.00 pasien datang ke ruang edelweis
untuk rawat inap.
Hasil pengkajian 11 November 2021 pukul 17.00 WIB pasien
mengatakan takut untuk dioperasi karena baru pertama kali. Pasien mengatakan
benjolan yang dideritanya sudah 6 bulan . Istri pasien mengatakan awalnya
benjolan kecil lama-kelamaan menjadi besar . Istri pasien mengatakan semakin
khawatir karena benjolan semakin membesar setiap hari. Dilakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital TD: 130/90 mmHg, N: 78 kali/menit, RR: 20 kali/menit, S: 35,1ºC
dan SPO2: 99%.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan baru pernah dirawat di rumah sakit di RSUD dr. R. Goeteng
Tarunadibrata Purbalingga. Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat
atau makanan.
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
menurun atau penyakit menular seperti diabetes melitus dan TBC.

Genogram :

Keterangan:
Laki-laki
Perempuan
Meninggal
Pasien
Tinggal serumah

3
E. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum: Composmentis, GCS: E4, V5, M6
2. Vital sign
o Tekanan darah: 130/90 mmHg
o Nadi: 78 kali/menit
o Respirasi: 20 kali/menit
o SPO2: 99%
3. Head to toe
o Kepala: Rambut berwarna hitam dan tidak berketombe.
o Mata: Bentuk mata simetris, tidak menggunakan alat bantu kacamata,
sklera anikterik, konjungtiva ananemis, pupil kehitaman.
o Hidung: Tidak terdapat polip, rongga hidung bersih, pasien dapat mencium
bau minyak kayu putih.
o Telinga: Bentuk simetris, pasien dapat menjawab pertanyaan dari perawat.
o Mulut: Bibir dan mukosa pucat (post-op), rongga mulut bersih, pasien
dapat merasakan rasa makanan jatahnya, tidak terdapat karies gigi.
o Leher: Terdapat benjolan dibelakang leher (pre-op), tampak luka operasi
pada leher belakang, pasien mengatakan kaku di pundak, dan tidak ada
pembengkakan kelenjar tiroid.
o Dada : Pernapasan reguler, tidak ada taktil fremitus teraba, terdengar sonor,
suara nafas normal dan tidak ada suara nafas tambahan.
o Jantung: Terdengar suara jantung lup dup.
o Abdomen: Kondisi abdomen tidak ada luka atau memar, terdengar suara
pekak, dan tidak terdapat benjolan.
o Ekstermitas atas: CRT <3 detik, akral teraba dingin (post-op) dan turgor
kulit baik
o Ekstermitas bawah: CRT <3detik, tidak terdapat edema kaki kanan dan kiri,
ujung jari kaki tampak pucat, dan kekuatan otot baik pada kaki kanan dan
kiri.

4
F. Pemerikasaan Bio, Psiko, Sosio, Spiritual
Pemerikasaan Biologis (Fisik Persistem)
a. Sistem pernafasan
DS :
Pasien mengatakan tidak sesak nafas.
DO :
o Terlihat bentuk dada simetris
o Tidak terdapat krepitasi
o Saat di perkusi berbunyi sonor
o RR 20 kali/menit
o Suara nafas vesikuler
o Irama nafas reguler
b. Sistem kardiovaskuler dan hematology
DS :
o Pasien mengatakan jantung berdebar-debar (pre-op)
o Pasien mengatakan pusing
DO :
o Tidak terdapat denyut tambahan
o TD 130/90 mmHg
o Nadi 78 kali/menit
o Irama reguler
o Terdengar suara jantung lup dup
o CRT < 3 detik
o Sklera anikterik
o Konjungtiva ananemis
o Pasien terlihat memajamkan mata menahan pusing (post-op)

c. Sistem pencernaan
DS :

5
o Pasien mengatakan mual
o Pasien mengatakan sudah BAB dirumah sebanyak 2 kali
o Pasien mengatakan sudah BAB 1 kali sebelum operasi
o Pasien mengatakan minum sehari di rumah sakit 3 botol minum sehari dan
habis
o Pasien mengatakan sering kentut
o Pasien mengatakan makan habis porsi nasi kotak
DO :
o Abdomen simetris
o Suara bising usus 17 x/menit
o Terdengar suara pekak di abdomen
o Tidak terdapat benjolan pada abdomen
o Bibir dan mukosa pucat (post-op)
o Rongga mulut bersih dan tidak terdapat karies gigi atau gigi berlubang
o Tidak terdapat nyeri tekan dan lepas di abdomen
o Porsi makan menu biasa nasi kotak
d. Sistem penginderaan
DS :
o Pasien mengatakan untuk melihat masih jelas.
o Pasien mengatakan untuk makan lidah masih merasakan makanan.
DO :
o Sklera anikterik
o Konjungtiva ananemis
o Mata terlihat simetris
o Pupil kehitaman
o Pasien kooperatif
o Pasien dapat mencium bau minyak kayu putih
e. Sistem perkemihan
DS :
o Pasien mengatakan BAK 5x/sehari
o Pasien mengatakan BAK kuning dan tidak keruh

6
o Pasien mengatakan untuk dapat BAK ke kamar mandi sendiri (pre-op)
DO :
o Kandung kemih tidak terdapat benjolan
f. Sistem endokrin
DS :
o Pasien mengatakan tidak ada kesulitan menelan makanan dan minuman
o Pasien mengatakan kaku di pundak

DO :
o Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
o GDS 11 November 2021 normal: 106,5 mg/dL
g. Sistem integument
DS :
o Pasien mengatakan berkeringat dingin
DO :
o Wajah terlihat pucat
o Pasien terlihat cemas
o Tidak terdapat kemerahan pada area yang terpasang infus
o Kulit tampak berkeringat dingin
o Akral teraba dingin
o Terdapat benjolan di belakang leher
o Benjolan tidak bergerak
h. Sistem persyarafan
DS :
o Pasien mengatakan anggota gerak atas dan bawah dan tidak mengalami
kesulitan dalam bergerak atau berjalan.
o Pasien mengatakan tidak bisa rileks
o Pasien mengatakan merasakan kekakuan pada bahu kanan dan kiri.
DO :
o GCS 15
o KU composmentis (E; 4, V: 5, M: 6)

7
o Kekuatan otot

5 5
5 5

i. Sistem musculoskeletal
DS :
o Pasien mengatakan tidak ada riwayat cidera kaki atau tangan karena jatuh
DO :
o Pasien terlihat tiduran di bed
o Ujung jari kaki tampak pucat
o Tidak ada luka pada kedua kaki
j. Sistem imunitas
DS :
o Pasien mengatakan tidur tidak tentu karena terkadang terbangun untuk
BAK ke kamar mandi dan bangun ketika shubuh jam 05.00 WIB
o Pasien mengatakan tidak pernah begadang tetapi sering terbangun untuk
BAK ke kamar mandi
DO :
o Pasien terlihat lemas
o Pasien tampak tidak bersemangat

Kebutuhan aktivitas dan personal hygieni


Pasien mengatakan pemenuhan ADL sehari-hari di rumah sakit seperti seka
tubuh, berpakaian dibantu istrinya. Pasien mengatakan selama sakit belum keramas.
Pemerikasaan Psiko, Sosio, Spiritual
a. Hubungan faktor psikologis terhadap penyakit klien
DS : Pasien mengatakan takut untuk di operasi karena baru pertama kali. Istri
pasien mengatakan khawatir akan penyakit yang diderita suaminya.
DO : Pasien tampak gelisah

8
b. Hubungan faktor sosial terhadap penyakit klien
DS : Pasien mengatakan ingin segera operasi dan pulang untuk berkumpul lagi
dengan anak dan istrinya di rumah. Pasien mengatakan tinggal dengan anak
dan istrinya di rumah. Pasien mengatakan sering menelfon anaknya saat
dirawat di rumah sakit.
DO : Pasien terlihat selalu ditemani dan dijaga oleh istrinya selama dirawat di
rumah sakit.
c. Hubungan faktor spiritual terhadap penyakit klien
DS : Pasien mengatakan untuk solat dilakukan di atas tempat tidur. Istri pasien
mengatakan selalu berdoa untuk kesembuhan suaminya.
DO : Pasien terlihat gelisah menjawab pertanyaan perawat, pasien terlihat
selalu didekat istrinya.

9
G. Pemerikasaan penunjang
Tanggal Jenis Hasil Nilai Normal Intepretasi
Pemeriksaan
2021 Darah Lengkap
Hemoglobin 15,5 g/dL 13.2-17.3 Normal
Leukosit 5,4 10-3/µL 3.8-10,6 Low
Hematokrit 44 % 40-52 Low
Eritrosit 5,3 10-6 /µL 4,4-5,8 Normal
Trombosit 224 10-3 /µL 150-440 Normal
MCH 29 pg 26-34 Normal
MCHC 36 g/dL 32-36 High
MCV 83 fL 80-100 Normal
Eosinofil 3% 1-3 Low
Basofil 1% 0-1 Normal
Metrofil Segmen 58 % 50-70 Normal
Limfosit 31 % 25-40 Normal
Monosit 7% 2-8 High
Metrofil # 3,1 10 mm%
-6
Normal
Limfosit # 1,7 10-6 mm% Normal
Metrofil Limfosit 1,8 Rasio RNF Normal
Rasio
Kimia Klinik 100-150
Gula Darah 106,5 mm/dL Normal
Sewaktu 10-50
Ureum 20,1 mg/dL 0,6-1,1 Normal
Creatinin 0,98 mg/dL < 6,8 Normal
Asam urat 5,42 mg/dL Normal
Sero Imunologi
HBSAg (-) negatif Negatif

Rappid test Non-reaktif Non-reaktif Normal

10
H. Terapi Medis :

Tanggal Jenis Terapi Dosis Indikasi


11 Inf. NaCl 0,9% IV 500 ml/5 jam Cairan kristaloid untuk
Novembe menjaga keseimbangan
r 2020 eletrolit dan mengganti
cairan tubuh yang hilang.

Tanggal Jenis Terapi Dosis Indikasi


12 Tablet Cefadrosil 3x500 mg Obat antibiotik untuk
November Oral mengatasi infeksi bakteri di
2020 tenggorokan, saluran
kencing, kulit, atau jantung.

Inj. Ketoprofen IV 3x200 mg Obat golongan NSAID


untuk meredakan rasa sakit,
bengkak, dan kaku.

Inj. Asam Tranex IV 3x500 mg Obat untuk menghentikan


perdarahan pada beberapa
kondisi, seperti mimisan
yang tidak kunjung
berhenti, menorrhagia,
cedera, prosedur cabut gigi,
atau perdarahan
pascaoperasi.

11
ANALISA DATA

TGL/JAM DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI


11 DS: Ansietas Khawatiran
November o Pasien mengatakan takut untuk mengalami
2021/ dioperasi karena baru pertama kegagalan
Pukul kali.
17.00 o Pasien mengatakan benjolan
WIB yang dideritanya sudah 6 bulan.
o Pasien mengatakan
benjolannya semakin
membesar
DO:
o TD: 130/90 mmHg
o N: 78 kali/menit
o RR: 20 kali/menit
o S: 35,1ºC
o SPO2: 99%.
o Pasien tampak gelisah

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan

12
RENCANA TINDAKAN

No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC) Nama/TTD
Keperawatan
1. Ansietas Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Reduksi Ansietas Evi
berhubungan 2x24 jam masalah ansietas menurun dengan O:
dengan kriteria hasil:  Identifikasi saat tingkat ansietas
khawatiran Kriteria Ekspetasi berubah (misal kondisi, waktu,
mengalami Verbalisasi stresor)
kegagalan khawatir akibat 5  Monitor tanda-tanda ansietas (verbal
kondisi yang
dan non verbal)
dihadapi
N:
Perilaku
gelisah 5
 Ciptakan suasana terapeutik untuk
Pucat menumbuhkan kepercayaan
5  Dengarkan dengan penuh perhatian
Perilaku  Gunakan pendekatan yang tenang dan
tegang 5 meyakinkan
Keterangan: E:
1.Meningkat  Jelaskan prosdur, termasuk sensasi
2.Cukup meningkat yang mungkin dialami
3.Sedang  Informasikan secara faktual mengenai
4.Cukup menurun diagnosa, pengobatan dan prognosis
5.Menurun  Latih teknik relaksasi
C:
 Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu

IMPLEMENTASI

No Tgl/Jam No. Implementasi Evaluasi Nama/


Diagnosa TTD
1. 11 1  Melakukan pengukuran tanda-tanda S: Evi
November vital : TD, RR, nadi, suhu, dan  Pasien mengatakan takut untuk dioperasi karena
2021/ SPO2 baru pertama kali.
pukul  Mengidentifikasi saat tingkat  Pasien mengatakan benjolan yang dideritanya
17.00 ansietas berubah sudah 6 bulan
No Tgl/Jam No. Implementasi Evaluasi Nama/
Diagnosa TTD
WIB  Memonitor tanda-tanda ansietas  Pasien menatakan khawatir karna benjolannya
terus membesar
O:
 TD: 130/90 mmHg
 N: 78 kali/menit
 RR: 20 kali/menit
 S: 35,1ºC
 SPO2: 99%.
 Pasien tampak gelisah

18.00 1  Menjelaskan prosedur termasuk S :


sensasi yang mungkin dialami.
 Pasien mengatakan mengerti dan paham tentang
 Menginformasikan secara faktual diagnosa, dan pengobatan
mengenai diagnosa, pengobatan dan
 Pasien mengatakan paham tentang prosedur
prognosis
yang akan dilakukan
O:
 Pasien dapat kooperatif
 pasien dapat menjelaskan kembali terkait
prosedur yang akan dilakukan, diagnosa dan
pengobatan
No Tgl/Jam No. Implementasi Evaluasi Nama/
Diagnosa TTD

 Menciptakan suasana terapeutik S :


19.30 1 untuk menumbuhkan kepercayaan  Pasien mengatakan sudah lebih tenang setelah
 Mendengarkan dengan penuh mengetahui tentang penyakit dan cara
perhatian pengobatannya
 Menggunakan pendekatan yang  pasien mengatakan percaya bahwa penyakitnya
tenang dan meyakinkan akan sembuh
O:
 Pasien terlihat lebih tenang

PENGKAJIAN POST OP

Mengkaji nyeri
DS :
 Pasien mengatakan nyeri
 P : Pasien mengatakan nyeri di luka Post OP
 Q : Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk tusuk
 R : Pasien mengatakan nyeri di leher sebelah kiri
 S : Pasien mengatakan skala nyero 6
 T : Pasien mengatakan nyerinya hilang timbul
DO :
 Pasien terlihat meringis kesakitan
 Terdapat luka Post Op di leher sebelah kiri
 Luka pasien tertutup perban
 Terdapat 7 jahitan di leher sebelah kiri

Mengkaji mual muntah

DS :
 Pasien mengatakan mual muntah
 Pasien mengatakan pusing
 Pasien mengatakan muntah sudah 5 kali setelah operasi
DO :
 Pasien terlihat mual muntah
 Muntahan pasien berwarna putih kekunigan
 frekuensi muntah sering

ANALISA DATA
NO HARI/JAM ANALISA DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. Jum’at 12 DS : Nyeri akut Agen cedera fisik
November  Pasien mengatakan nyeri
2021 / 16.00  P : Pasien mengatakan nyeri di luka Post OP
 Q : Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk
tusuk
 R : Pasien mengatakan nyeri di leher sebelah
kiri
 S : Pasien mengatakan skala nyero 6
 T : Pasien mengatakan nyerinya hilang timbul
DO :
 Pasien terlihat meringis kesakitan
 Terdapat luka Post Op di leher sebelah kiri
 Luka pasien tertutup perban
 Terdapat 7 jahitan di leher sebelah kiri

2. Jum’at 12 DS : Nausea Efek agen


November  Pasien mengatakan mual muntah farmakologis
2021 / 16.00  Pasien mengatakan pusing
 Pasien mengatakan muntah sudah 5 kali setelah
operasi
DO :
 Pasien terlihat mual muntah
 Muntahan pasien berwarna putih kekunigan
 frekuensi muntah sering
Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik


2. Nausea b.d Efek agen Farmakologis

Prioritas Diagnosa
1. Ansietas b.d Kekhawatiran mengalami kegagalan
2. Nyeri b.d agen cedera fisik
3. Nausea b.d Efek agen farmakologis

NO DIAGNOSA TINDAKAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI PARAF


1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen nyeri Evi
agen cedera fisik selama 2x24 jam masalah nyeri dapat O:
teratasi  Monitor skala nyeri
SLKI : Tingkat nyeri  Monitor efek samping penggunaan
Indikator Ekspetasi
Keluhan nyeri 5 analgesik
Meringis 5 E:
Sikap protektif 5  Anjurkan menggunakan analgesik
Kesulitan tidur 5 yang tepat
Keterangan:  Ajarkan teknik non farmakologi
1: Meningkat untuk mengurangi nyeri
2: Cukup meningkat
N:
3: Sedang
 Fasilitasi istirahat dan tidur
4: Cukup menurun
5: Menurun C:
 Kolaborasi pemberian analgetik
jika perlu

2. Nausea b.d efek Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen muntah


agen selama 2x24 jam masalah Nausea menurun O:
farmakologis dengan kriteria hasil :  Identifikasi karakteristik
SLKI : Tingkat nausea muntah (mis. warna,
kosistensi, frekuensi dan
durasi)
Kriteria Ekspetasi  Identifikasi faktor penyebab
Keluhan 5 muntah ( mis. pengobatandan
mual prosedur)
Perasaan 5 N:
 Atur posisi untuk mencegah
ingin muntah
aspirasi
Perasaan 5  Berikan dukunga fisik saat
asam dimulut muntah
E:
 Anjurkan untuk membawa
Keterangan : kantong plastik untuk
1. Menurun menampung muntah
2. Cukup menurun  ajarkan teknik relaksasi
3. Sedang  anjurkan perbanyak istirahat
4. Cukup /meningkat C:
 Kolaborasi pemberian
5. Meningkat
antiemetik jika perlu

IMPLEMENTASI

NO TGL/JAM DX IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


1. Jum’at 12 1  Monitor TTV S:
November  Memonitor tanda tanda  Pasien mengatakan sudah tidak
2021/ ansietas khawatir dan takut lagi
15.00 O:
 Pasien terlihat lebih sudah tidak cemas
 pasien terlihat sudah lebih tenang dan
nyaman
 TD : 110/90 mmHg
 N: 74 x/menit
 S : 36oC
 Spo2 : 96

15.30 2  Monitor skala nyeri S:


 Pasien mengatakan nyeri
 P : Pasien mengatakan nyeri di luka
Post OP
 Q : Pasien mengatakan nyeri seperti
tertusuk tusuk
 R : Pasien mengatakan nyeri di leher
sebelah kiri
 S : Pasien mengatakan skala nyero 6
 T : Pasien mengatakan nyerinya hilang
timbul
O:
 Pasien terlihat meringis kesakitan
 Terdapat luka Post Op di leher sebelah
kiri
 Luka pasien tertutup perban
 Terdapat 7 jahitan di leher sebelah kiri

3 Mengidentifikasi karakteristik S:
muntah  Pasien mengatakan mual muntah
 Pasien mengatakan pusing
 Pasien mengatakan muntah sudah 5
kali setelah operasi
O:
 Pasien terlihat mual muntah
 Muntahan pasien berwarna putih
kekunigan
 frekuensi muntah sering

S:
16.00 2 Mengajarkan teknik non
 Pasien mengatakan akan mengerjakan
farmakologi untuk mengurangi nyeri
teknik yang sudah diajarkan apabila
sedang nyeri
O:
 Pasien kooperatif

S:
3 Mejelaskan faktor penyebab muntah
 Pasien mengatakan paham dan menerti
bahwa mual muntah adalah efek dari
obat bius
O:
 Pasien paham dan kooperatif

19.00 3  Mengatur posisi untuk S:


mencegah aspirasi  Pasien mengatakan sudah nyaman
 Mengajarkan teknik relaksasi dengan posisi yang sekarang
O:
 Posisi pasien supinasi dengan posisi
kepala miring ke arah kanan

2 S:
Memfasilitasi istirahat dan tidur  Pasien mengatakan akan beristirahat
dengan menciptakan lingkungan O:
yang nyaman  pasien terlihat nyaman
 Pasien bersiap untuk beristirahat

2. Sabtu 13 2 S:
November Memonitor TTV  Pasien mengatakan nyeri berkurang
2021 Memonitor skala nyeri  P : pasien mengatakan nyeri di luka
07.30
post Op
 Q : pasien mengatakan nyeri seperti di
tusuk tusuk
 R : pasien mengatakan nyeri di leher
sebelah kiri
 S : Pasien mengatakan Skala nyeri 4
 T : Pasien mengatakan nyeri hilang
timbul
O:
 Pasien lebih tenang
 Saat dilakukan GB luka bersih tidak
terdapat tanda tanda infeksi
3 Mengidentifikasi karakteristik
muntah S:
 Pasien mengatakan sudah tidak mual
muntah lagi
O:
 Pasien terlihat lebih segar dan sudah
tidak mual muntah lagi

08.00 2 Memberikan obat analgetik


S:
 Pasien mengatkan nyeri berkurang
setelah diberikan obat analetik
O:
 Pasien lebih tenang tidak meringis
kesakitan dan dapat beristirahat

12.00 3 Menganjurkan perbanyak istirahat S:


 Pasien mengatakan akan
memperbanyak istirahat agar cepat
sehat
O:
 Pasien terlihat beristirahat
EVALUASI

NO DX TGL/JAM EVALUASI PARAF


1 Ansietas b.d Sabtu 13 S:
kekhawatiran November  Pasien mengatakan sudah tidak khawatir dan takut lagi
akan 2021 O:
kegagalan 13.00  Pasien terlihat lebih sudah tidak cemas
 pasien terlihat sudah lebih tenang dan nyaman
 TD : 110/90 mmHg
 N: 74 x/menit
 S : 36oC
 Spo2 : 96
A:
 Masalah teratasi

Kriteria Ekspetasi Hasil


Verbalisasi khawatir akibat kondisi
yang dihadapi 5 5
Perilaku gelisah 5 5

Pucat
5 5
Perilaku tegang 5 5
5

P:
 Masalah teratasi Pertahankan intervensi yang baik
2. Nyeri akut Sabtu 13 S:
b.d agen November  Pasien mengatakan nyeri berkurang
cedera fisik 2021  P : pasien mengatakan nyeri di luka post Op
13.00  Q : pasien mengatakan nyeri seperti di tusuk tusuk
 R : pasien mengatakan nyeri di leher sebelah kiri
 S : Pasien mengatakan Skala nyeri 4
 T : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
O:
 Pasien lebih tenang
 Saat dilakukan GB luka bersih tidak terdapat tanda tanda infeksi
A:
 Masalah belum teratasi

Indikator Ekspetasi Hasil


Keluhan nyeri 5 4
Meringis 5 5
Sikap protektif 5 4
Kesulitan tidur 5 5
P:
 Masalah belum teratasi
 Lanjutkan intervensi
 Mengkaji nyeri
 Memberikan analgetik
 mengajarkan teknik non farmakologi

3. Nausea b.d Sabtu 13 S:


November  Pasien mengatakan sudah tidak mual muntah lagi
2021 O:
13.00  Pasien terlihat lebih segar dan sudah tidak mual muntah lagi
A:
 Masalah teratasi

Kriteria Ekspetasi Hasil


Keluhan mual 5 5
Perasaan ingin 5 5
muntah
Perasaan asam 5 5
dimulut

P:
 Masalah teratasi
 Pertahankan intervensi yang baik

Anda mungkin juga menyukai