Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PDAM KOTA DENPASAR


Putu Hery Bagus Mahendra1
I Made Pulawan2
Made Artawan3
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Warmadewa

Abstrak
Hasil penelitian ini menunjukan gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PDAM Kota
Denpasar. Berdasarkan uji statistik t (t-test) bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh
positif signifikan terhadap kinerja karyawan pada pada PDAM Kota Denpasar.
Berkenaan pada penelitian ini berdasarkan hasil yang diperoleh maka dari itu, pihak
PDAM Kota Denpasar dari segi gaya kepemimpinan diharapkan menekankan kepada
seluruh karyawan untuk mentaati peraturan jam masuk kerja, jam pulang, dan jam
istirahat. Dari segi lingkungan kerja, pihak PDAM Kota Denpasar sebaiknya
membuat ruang kerja karyawan yang jauh dari kebisingan, agar karyawan lebih
berkonsentrasi dalam bekerja, dan selalu mengecek suhu udara pada ruangan,
mengecek penerangan yang berupa lampu di setiap ruangan.
Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerja & Kinerja Pegawai

Abstract
The results of this study indicate that the leadership style and work
environment simultaneously have a significant effect on employee performance at
PDAM Denpasar City. Based on the t-test statistic (t-test) that the leadership style
has a significant positive effect on employee performance at PDAM Denpasar City.
With regard to this research, based on the results obtained, therefore, the PDAM
Denpasar City in terms of leadership style is expected to emphasize all employees to
obey the rules of work hours, hours of return, and rest hours. In terms of work
environment, PDAM Denpasar City should make employees' workspaces away from
noise, so that employees can concentrate more on work, and always check the air
temperature in the room, check the lighting in the form of lights in each room.

Keywords: Leadership Style, Work Environment & Employee Performance

1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kota Denpasar adalah Ibu Kota Provinsi Bali dan merupakan pusat
pemerintahan untuk Provinsi Bali , pada setiap kabupaten atau kota di bali memiliki
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang beroprasi di setiap daerah masing masing,
khususnya untuk Kota Denpasar yang memiliki 3 BUMD (Badan Usaha Milik
Daerah) yaitu PDAM, PD PASAR, dan PD PARKIR. Salah satu dari 3 BUMD
tersebut adalah PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) merupakan salah satu
perusahaan milik daerah yang berada di Kota Denpasar yang masih beroperasi sampai
saat ini. Dari fakta perjalanan sejarah membuktikan, sistem pelayanan Air Minum
untuk Kota Denpasar sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda yaitu pada tahun
1932 dengan nama Perusahaan Air Minum. Dengan menggunakan sumber air baku
dari mata air Desa Riang Gede yang terletak di Kabupaten Tabanan. Kapasitas
produksi saat itu (kurang lebih) 14 I/dt. Melayani kota Tabanan dan Denpasar.
Sebesar 5 I/dt dialirkan ke Kota Denpasar untuk melayani (kurang lebih) 8000 jiwa
atau 7,7 % jumlah penduduk saat itu.
PDAM Kota Denpasar yang merupakan salah satu BUMD yang terdapat di
Kota Denpasar, PDAM Kota Denpasar dituntut untuk mampu menunjukan kinerja
yang ditargetkan. Pencapaian kerja atau performance seperti yang ditargetkan, tapi
terdapat beberapa faktor antara lain gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja.
Memiliki kinerja yang produktif dan mumpuni dalam suatu perusahaan menghadapi
krisis peningkatan kinerja pegawai. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah
membentuk atau membangun gaya kepemimpinan yang baik dan disertai dengan
lingkungan kerja yang nyaman dalam mencapai target pegawai yang produktif.
PDAM Kota Denpasar memiliki jenis gaya kepemimpinan yang berjenis
kepemimpinan otokratis yaitu menggunakan manusia sebagai faktor terpenting dalam
setiap organisasi atau perusahaan. Jenis gaya kepemimpinan ini diwujudkan dengan
pimpinan yang terfokus pada kekuasaan kepada dirinya sendiri dan memberikan

2
tanggung jawab yang harus diselesaikan serta membuat keputusan atau kesimpulan
secara sepihak atau berat sebelah dan mengurangi partisipasi pegawai. Gaya
kepemimpinan dapat dilihat dari kebiasaan sifat tempramen, kepribadian, dan watak.
Permasalahan pada jenis gaya kepemimpinan ini adalah dimana terdapat beberapa
pegawai yang bekerja secara maksimal tetapi tidak diberikan perhatian atau reward.
Hal ini merupakan faktor yang menimbulkan ketidakpuasan dan berujung kepada
menurunya kinerja pegawai yang bersangkutan
Lingkungan kerja di PDAM Kota Denpasar dilihat dari kondisi ruangan yang
meliputi pencahayaan tempat kerja, sirkulasi udara, jumlah pegawai setiap ruangan,
dan kebisingan. Permasalahan ini menyebabkan adanya beberapa pegawai yang
mengeluh seperti : penerangan tempat kerja yang kurang cerah, sirkulasi udara yang
minim, jumlah pegawai yang melebihi kapasitas, kebisingan lalu lintas di tempat
kerja, karena lokasi PDAM Kota Denpasar dekat dengan jalan untuk menuju pusat
kota.
Dengan memperhatikan dan meneliti uraian tersebut maka penulis melakukan
penelitian dengan judul “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PDAM KOTA
DENPASAR”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada PDAM
Kota Denpasar ?
2. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai padaPDAM
Kota Denpasar ?
3. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja
pegawai pada PDAM Kota Denpasar ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja
pegawai secara parsial pada PDAM Kota Denpasar.

3
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
pegawai secara parsial pada PDAM Kota Denpasar.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan dan lingkungan
kerja terhadap kinerja pegawai secara simultan pada PDAM Kota Denpasar.
TINJAUANNPUSTAKAA

A. Landasan Teoriii
1. Pengertiann Gaya Kepemimpinan
Menurut Terry dalam Dewi Nurjanah (2017 : 51) definisi kepemimpinan adalah
kemampuan atau bakat seseorang untuk mempengaruhi perilaku orang lain untuk
menurutisetiap perintah atau kehendak yang diberikan dalam suatu keadaan
tertentu. Sedangkan menurut Siagian dalam Rahman dan Prasetya (2018 : 84)
kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain.
2. Pengertian Lingkungan Kerja
Menurut Nitisemito dalam Gianjar (2013:8) adalah segala sesuatu yang ada
disekitar pekerja dan dapat mempengaruhi mereka dalam menjalankan tugas-
tugas yang dibebankan.
Sedangkan menurut Saydam dalam Gianjar (2013:8) yang mendefinisikan
lingkungan kerja sebagai keseluruhan sarana prasarana kerja yang ada disekitar
pegawai yang sedang melaksanakan pekerjaan yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.
3. Pengertian Kinerja Pegawai
Menurut Mangkunegara dalam Budianto dan Katini (2015:109) mengemukakan
bahwa Kinerja pegawai (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Umar Husein
dalam Budianto dan Katini (2015:109) kinerja adalah pelaksanaan fungsi –
fungsi yang dituntut dari seseorang, kinerja adalah suatu perbuatan,suatu prestsi ,
suatu pameran umum keterampilan. Sedangkan menurut Veithzal Rivai dalam

4
Budianto dan Katini (2015:109) mengemukakan kinerja adalah merupakan
perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang
dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan peranya dalam perusahaan.
METODE PENELITIANN
Lokasi penelitiannini dilakukan pada di PDAM Kota Denpasar beralamat di
Jalan Ahmad Yani No. 98, Denpasar Utara. Obyek dalam penelitian ini adalah gaya
kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai. Populasi dalam
penelitiangini berjumlah 162 orang dengan jumlah sample yang dipakai dalam
penelitian ini sebanyak 41 orang dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive
cluster ramdom sampling. Teknikhanalisis data yang digunakan yaitu
AnalisissRegresi Linier Berganda..
LANALISIS DATASDAN PEMBAHASANN
A. Uji Validitassdan Reliabilitass
Tabel 1
Uji Validitas

S
Pada tabel 1 semua instrumen variabel penelitian berupa dimensi variabel
kualitas pelayanan dan variabel kepuasan wisatawan sudah memenuhi syarat uji
validitas yang dimana nilaiiskor total Pearson-Correlation masing-masing instrument
berada diatas 0,30 dan memiliki nilai signifikan < dari 5% (0,05), yang artinya valid.

5
Tabel 2
Uji Reliabilitas

Pada tabel 2 masing-masing variabel Uji reliabilitas berada pada Cronbach


Alpha > 0,60 yang ditunjukan pada tabel 2 diatas, maka dapat dikatakan seluruh item
pertanyaan telah reliable atau konsisten.
B. UjiiNormalitassssss
Tabel 36
Uji Normalitas p

Berdasarkan hasil olah data pada tabel 3 di atas, diketahui bahwa nilai
signifikansi Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar 0,856 lebih besar dari 0,05 (0,856 > 0,05).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini berdistribusi
normal.
C. UjiiMultikolinearitas
Tabel 4
Uji Multikolinearitassss

6
Tabel diatas menyatakanobahwa nilai varianceuinflationg factor (VIF) < 10, dan nilai
tolerance > 0,1 dan maka dapat dikatakan bahwa tidak ada gejala
multikolinearitasuantara variabelubebas dalam modellrregresi.
D. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 5
Uji Heteroskedastisitas

Dilihat pada Tabel 5 diatas diketahui nilai signifikan pada uji heterokedastisitas
dengan metode glejser adalah gaya kepemimpinan sebesar 0,645 > propabilitas 0,05
dan lingkungan kerja sebesar 0,935 > propabilitas 0,05, maka dapat dikatakan seluruh
variabel bebas tidak terdapat gejala Heteroskedastisitas.
E. Analisis Koefisien Determinasi
Tabel 5
Uji Signifikansi Simultan (F)

= 0,583Adapun analisis menggunakan rumus sebagai berikut:


D= x 100%
D = 0,583 x 100%
D =58,3% `
Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa nilai R2 = 58,3 persen, yang berarti
bahwa sebesar 58,3 persen kinerja pegawia dapatdipengaruhi olehgaya
kepemimpinan (X1) dan lingkungan kerja (X2), sedangkan sisanya sebesar 41,7persen
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

7
F. Uji Signifikansi Simultan (F-Test)
Tabel 6
Uji Signifikansi Simultan (F)

Diketahui F-hitung sebesar 26,523 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang
artinya variabel gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai
terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan karena nilai signifikansi
dibawah 5% (0,05) dan F-hitung lebih besar dari F-Tabel.
G. Uji Signifikansi Parsial (t-Test)
Tabel 7
Uji Signifikansi Parsial (t)

Dari persamaan regresi ini dapat dilihat bahwa gaya kepemimpinan dan
lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai PDAM Kota
Denpasar, yang artinya jika gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja semakin baik
dilakukan maka kinerja pegawai akan mengalami peningkatan.
H. Pembahasan
1. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada PDAM Kota
Denpasar, diperoleh thitung (3,641) > ttabel (2,024) dengan tingkat signifikansi
0,001< 0,05, maka H0 ditolak dan H1. Hal ini berarti bahwa gaya kepemimpinan
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada
PDAM Kota Denpasar.
2. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada PDAM Kota
Denpasar, diperoleh thitung (2,637) > ttabel (2,024) dengan tingkat signifikansi
0,012< 0,05, maka H0 ditolak dan H2. Hal ini berarti bahwa lingkungan kerja

8
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada
PDAM Kota Denpasar. Koefisien Beta (variabel lingkungan kerja) sebesar 0,354.
3. Pengaruh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja secara bersama-sama
terhadap kinerja pagwai. Berdasarkan uji F ( secara Simultandiperoleh Fhitung
(26,523)> Ftabel (3,24) dengan nilai signifikansi F adalah 0,000 < 0,05, maka H0
ditolak dan H3diterima.
PENUTUP
A. Simpulan
1. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
pada PDAM Kota Denpasar. Hal ini berarti semakin baik gaya kepeimpinan yang
di terapkan maka akan meningkatkan kinerja pegawai pada PDAM Kota
Denpasar
2. Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
pada PDAM Kota Denpasar. Hal ini berarti semakin baik lingkungan tempat
karyawan bekerja maka akan meningkatkan kinerja pegawai pada PDAM Kota
Denpasar
3. Gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap kinerja pegawai pada PDAM Kota
Denpasar.Hal ini berarti semakin baik gaya kepemimpinan yang diterapkan dan
lingkungan tempa tkaryawan bekerja maka akan meningkatkan kinerja pegawai
pada PDAM Kota Denpasar
B. Saran-Saran
1. Melihat hasil penelitian tersebut pemimpin PDAM Kota Denpasar hendaknya
lebih kreatif lagi dalam memecahkan permasalahan.
2. PDAM Kota Denpasar secara rutin memberikan pelatihan kepada pegawai untuk
meningkatkan kehandalan atau keahlian pegawai dalam bekerja
3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya menambahkan variable lainnya seperti
budaya organisasi, kompensasi dan motivasi kerja.

9
DAFTAR PUSTAKA
Adhi. Sipayung. (2016). Pengaruh kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap
kinerja karyawan hotel bumi asih denpasar. Vol.3, No.2.Universitas Telkom.
Ahmad Ginanjar. (2013). Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerjaKaryawan
pada dinas pendidikan, pemuda, Dan olahraga kabupaten
sleman.skripsiUniversitas Negeri Yogyakarta.
Aslinda. (2017) pengaruh lingkungan kerja dan motivasi kerja Terhadap kepuasan
kerja pegawai pada dinas pekerjaan Umum kabupaten
konawe.skripsiUniversitas Halu Oleo Kendari.
Budianto dan Katini.(2015).Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja Pegawai
pada pt perusahaan gas negara (persero) tbk Sbu distribusi wilayah i Jakarta.
Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1,
Universitas Pamulang.
Kurniawan. (2018).Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
percetakan dimas kota Palembang. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan
Terapan Tahun XV No 1.Universitas Indo Global Masndiri Palembang.
Kusuma. (2013). Pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan hotel muria semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Lusigita. (2017).Pengaruh kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja
dan kinerja pega-wai negeri sipil pada dinas sosial dan tena-ga kerja
kabupaten badung.Jurnal Ekonomi & Bisnis. Vol. 4.Universitas Warmadewa.
Mawa praci. dkk. (2017). Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di
hotel daima padang. Universitas Negeri Padang.
Nurjanah.(2017).Pengaruh kepemimpinan dan motivasiTerhadap kinerja
karyawanpada pt. Sumber bengawan plasindo karanganyar.Jurnal Penelitian
dan Kajian Ilmiah, Vol.15 No.1. Universitas Surakarta.
Polakitan. dkk. (2016).Pengaruh kepemimpinan, kompensasi dan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan pt asuransi wahana tata manado.Jurnal EMBA
Vol.4 No.3. Universitas Sam Ratulangi Manado.
Pratama. (2016). Pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja terhadap kinerja
pegawai pada badan perencanaan pembangunan daerah provinsi lampung.
skripsiUniversitas Lampung Bandar Lampung.
Pandi Afandi.(2014) Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit ZANAFA
PUBLISHING.
Rahman. Prasetya. (2018).Pengaruh kepemimpinan dan komunikasi organisasi
terhadap kinerja karyawan(Studi pada Karyawan PT Jatim Times Network di
Kota Malang).Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 63 No. 1.
UnivеrsitasBrawijaya Malang.
Sugiyono.(2018)Metodologi Penelitian. Penerbit.Alfabeta. Bandung.
Sami’an dan Aprilian.(2013).Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap
Kinerja Karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Kantor DAOP IV

10
Semaran. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. Vol. 23. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Sundarianingsih. (2014).Evaluasi keberhasilan lembaga perkreditan desa (lpd)
dalam menggerakkan sosial ekonomi masyarakat pedesaan (studi pada
lembaga perkreditan desa (lpd) desa adat pekutatan).jurnal ekonomi
pembangunan, vol 12 no.1. Universitas Brawijaya Malang.
Wiwoho. (2014). Peran lembaga keuangan bank dan lembagakeuangan bukan bank
dalam memberikandistribus

11

Anda mungkin juga menyukai