Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Pembicaraan mengenai manajemen sumberdaya manusia dewasa ini

semakin mendapat perhatian. Pada hakekatnya MSDM merupakan suatu

upaya pengintegrasian kebutuhan personil dengan tujuan perusahaan, agar

individu dapat memuaskan kebutuhannya sendiri walaupun bekerja untuk

tujuan perusahaan. Tugas dari MSDM sendiri adalah untuk mengelola unsur

manusia menjadi pekerja yang baik dan puas akan pekerjaannya sesuai

dengan bidangnya masing-masing. Manusia merupakan unsur terpenting

didalam suatu organisiasi.

Sumber daya manusia merupakan asset yang paling berharga yang

dimiliki oleh suatu perusahaan, karena manusialah yang merupakan satu-

satunya sumber daya yang dapat menggerakkan sumber daya lainnya. Dengan

demikian, unsur sumber daya manusia jadi faktor kunci yang harus

dipertahankan suatu perusahaan sejalan dengan tuntutan yang senantiasa

dihadapi perusahaan untuk menjawab setiap tantangan yang ada. Oleh karena

itu, upaya untuk mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas

merupakan langkah utama perusahaan (Arianto, 2013:57).

1
Di dalam suatu perusahaan kinerja karyawan adalah hal yang

terpenting yang harus di kembangkan agar suatu perusahaan dapat mencapai

tujuan dengan maksimal, kinerja karyawan dapat di pengaruhi oleh beberapa

faktor diantaranya lingkungan kerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi

tingkat keberhasilan suatu perusahaan adalah kinerja karyawan. Kinerja pada

umumnya diartikan sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu

pekerjaan. Kinerja merupakan bagian yang sangat penting dan menarik

karena terbukti sangat penting manfaatnya, suatu lembaga menginginkan

karyawan untuk bekerja sungguh-sungguh sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki untuk mencapai hasil kerja yang baik, tanpa adanya kinerja yang baik

dari seluruh karyawan, maka keberhasilan dalam mencapai tujuan akan sulit

tercapai. Sinambela (2016:120) Kinerja karyawan merupakan pelaksanaan

suatu pekerjaan dan penyempurnaan pekerjaan tersebut sesuai dengan

tanggung jawabnya sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Kinerja karyawan yang optimal adalah gambaran dari sumber daya

manusia yang berkualitas. Kinerja ini mencerminkan keberhasilan dari diri

seseorang. Pada perusahaan ini, kinerja karyawan sangat diperhatikan karena

kinerja yang tinggi dari seorang karyawan akan menghasilkan kinerja secara

keseluruhan.

2
Kinerja yang lebih tinggi mengandung arti terjadinya peningkatan

efisiensi, efektivitas, atau kualitas yang lebih tinggi dari penyelesaian

serangkaian tugas yang dibebankan kepada seorang karyawan dalam suatu

organisasi atau perusahaan. Kinerja karyawan disini merupakan salah satu

faktor yang memegang peranan penting dalam mencapai tujuan perusahaan

maupun tujuan individu. Perusahaan akan sulit mencapai tujuannya jika para

karyawan di perusahaan tersebut tidak memiliki kinerja yang baik. Dalam

usaha untuk mencapai suatu tujuan perusahaan diperlukan adanya karyawan

yang penuh kesadaran, kesetiaan, ketaatan, disiplin dan bertanggung jawab

atas segala pekerjaan yang diberikan dan telah dikerjakan. Perusahaan harus

mampu mengembangkan dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya.

Kinerja karyawan mempengaruhi seberapa banyak karyawan memberi

kontribusi kepada organisasi atau perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa

faktor sumber daya manusia merupakan unsur penting dan turut menentukan

berhasil atau tidaknya suatu organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu

tujuan organisasi atau perusahaan dapat tercapai, apabila didukung sumber

daya manusia yang berkualitas (Triyaningsih, 2014:45). Faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan adalah lingkungan kerja.

3
Menurut Lubis (2012:67), “Lingkungan Kerja merupakan serangkaian

sifat kondisi kerja yang dapat diukur berdasarkan persepsi bersama dari para

anggota perusahaan yang hidup dan bekerjasama dalam suatu perusahaan

karena lingkungan kerja juga dapat mempengaruhi untuk mendorong sikap

disiplin karyawan”. Lingkungan kerja fisik dalam suatu perusahaan

merupakan suatu kondisi pekerjaan untuk memberikan suasana dan situasi

kerja karyawan yang nyaman dalam pencapaian tujuan yang diinginkan

perusahaan.

Dalam mencapai kenyamanan tempat kerja antara lain dapat

dilakukan dengan jalan memelihara prasarana fisik seperti kebersihan yang

selalu terjaga, penerangan yang cukup, ventilasi udara, suara musik yang

merdu dan tata ruang kantor yang nyaman. Selain lingkungan kerja fisik,

lingkungan kerja nonfisik juga mempengaruhi kinerja karyawan seperti

suasana kerja karyawan, kesejahteraan karyawan, hubungan antar sesama

karyawan, hubungan antar karyawan dan pimpinan, serta tempat ibadah.

Lingkungan kerja yang baik dapat mendorong karyawan untuk bersemangat

dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan. Sebaliknya

kondisi kerja yang buruk dapat mengakibatkan karyawan mudah stres, sulit

berkonsentrasi, hingga mudah jatuh sakit, yang pada akhirnya menurunkan

produktivias kerja.

4
Peranan pimpinan sangatlah diperlukan dalam memelihara

keharmonisan lingkungan kerja yang baik untuk memacu terciptanya sikap

dan tindakan profesional karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai

bidang dan tanggung jawab masing-masing.

Namun berdasarkan pengamatan, penulis melihat permasalahan yang

terjadi pada Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Tangerang seperti

kinerja pegawai belum optimal dalam menyelesaikan tugas dengan sistematis,

kinerja karyawan yang telah dicapai oleh Satuan Polisi Pamong Praja di

Kabupaten Tangerang, masih jauh dari yang diharapkan, menurunnya kinerja

karyawan dikarenakan kurangnya perhatian dan pengawasan yang dilakukan

oleh pimpinannya, lingkungan kerja yang tidak kondusif dapat meningkatkan

kinerja pegawai Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Tangerang, Gaji

yang sering telat serta koordinasi yang kurang pada lingkungan kerja di

Dinas Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Tangerang, maka penulis

melakukan penelitian mengenai Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap

Kinerja Karyawan pada Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten

Tangerang.

5
1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian , maka peneliti

mengidentifikasikan sebagai berikut ::

1. Kinerja pegawai belum optimal dalam menyelesaikan tugas dengan

sistematis.

2. Lingkungan kerja yang masih rendah belum dapat meningkatkan kinerja

karyawan Dinas Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Tangerang.

3. Sarana prasarana yang masih kurang mendukung dalam pekerjaan

4. Kurangnya pengawasan dari Pimpinan kepada bawahan

1.3.Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu peneliti, dan pemikiran, maka

pembahasan penelitian hanya terdiri dari dua yaitu lingkungan kerja dan

kinerja pegawai pada Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Tangerang.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka dapat

menjadi inti permasalahan dalam penelitian skripsi ini adalah “Apakah

terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja

pegawai pada Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Tangerang “?

1.5.Tujuan Penelitian

Suatu penelitian yang dilakukan oleh peneliti akan mempunyai

tujuan. Oleh karena itu pada penelitan ini mempunyai tujuan penelitian

adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh yang signifikan

6
antara lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Satuan Polisi

Pamong Praja di Kabupaten Tangerang.

1.6.Kegunaan Penelitian

a. Bagi Penulis;

Dengan penelitian ini, penulis dapat menambah wawasan dan

pengetahuan tentang permasalahan yang diteliti pada memberikan

informasi dan pengetahuan bagi pegawai pada Satuan Polisi

Pamong Praja di Kabupaten Tangerang dalam meningkatkan kinerja

pegawai dimasa yang akan datang.

b. Untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi penentu kebijakan

dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Satuan Polisi

Pamong Praja di Kabupaten Tangerang.

c. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pemecahan masalah mengenai

kinerja pegawai pada Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten

Tangerang.

d. Bagi Pihak Lain dan Masyarakat Umum;

Sebagai bahan bacaan untuk menambah informasi dan wawasan atau

menjadi referensi bagi peneliti lain dan menjadi titik tolak dalam

melakukan penelitian dalam bidang yang sama.

Anda mungkin juga menyukai