Anda di halaman 1dari 23

✓ PKP 10 :

PEMULANGAN & TINDAKLANJUT PERAWATAN


✓ PKP 11 : PELAYANAN RUJUKAN
Standar akreditasi dalam Penyelenggaraan Pelayanan di Klinik

TKK 3 Tata Kelola Fasilitas dan Keselamatan:


TKK 1 Visi, Misi, Tujuan, Struktur organisasi TKK 4. Tata Kelola Kerjasama
TKK 2 Tata kelola SDM - sarana, utilitas dan peralatan
- keamanan dan keselamatan
- bencana dan kebakaran
- B3, limbah B3, limbah domestik
PKP PKP 15
PKP 1, 3 PKP 7 PKP 9 PKP 8
12

PKP 2, PKP 2, PKP PKP


4 5, 6 10, 11 13, 14
Hak kewajiban pasienSkrining, asesmen, Pasien berisiko tinggi Pelaksanaan asuhan Pelayanan gizi Pelayanan anestesi Pemulangan dan Pelayanan rekam Pelayanan penunjang Pelayanan obat
Pendaftaran Rencana asuhan, rujukan
Tindak berisiko tinggi Pemberdayaan pasien, Dan bedah medis Lab, radiodiagnostik
Pemberdayaan pasien
Informed consent
PMKP 1. Upaya peningkatan mutu dan KP: PMKP 3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
- indicator mutu - Penerapan Kewaspadaan Standar
- pelaporan IKP, investigasi, tindak lanjut - Penerapan Kewaspadaan Transmisi
PMKP 2. Enam Sasaran Keselamatan Pasien
PENYELENGGARAAN
KESEHATAN PERORANGAN (PKP)

Gambaran Umum
• Pelayanan yang dilakukan di klinik meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif.

• Klinik pratama menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar sedangkan klinik utama


menyelengggarakan pelayanan spesialistik.

• Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dilakukan secara terintegrasi oleh semua Profesional
Pemberi Asuhan (PPA).
• Asuhan pasien terintegrasi merupakan konsep pelayanan berfokus pada pasien yang
dilaksanakan sehari hari
PKP 10
PEMULANGAN DAN
TINDAK LANJUT PERAWATAN
Maksud dan Tujuan
Klinik dapat memberikan pelayanan rawat inap paling lama 5 (lima) hari, apabila
memerlukan rawat inap lebih dari 5 hari maka pasien harus secara terencana dirujuk
ke rumah sakit sesuai dengan peraturan perundangan.
Pemulangan pasien dilakukan berdasarkan kriteria pulang yang ditetapkan oleh
penanggung jawab klinik dan didokumentasikan pada resume pasien pulang.
Elemen Penilaian
1. Dokter melaksanakan pemulangan dan menyusun rencana tindak lanjut sesuai
dengan rencana yang disusun dan kriteria pemulangan. (D)
2. Ada bukti ringkasan pulang pasien dalam rekam medis. (D,O,W)
3. Ada bukti pemberian informasi kepada pasien saat pulang (D,W)
PMK 001 TAHUN 2012
SITEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN

SISTEM RUJUKAN :
MERUPAKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN YANG MENGATUR
PELIMPAHAN TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PELAYANAN KESEHATAN SECARA
TIMBAL BALIK BAIK VERTICAL MAUPUN HORIZONTAL.
❑ RUJUKAN VERTIKAL = Rujukan antar pelayanan kesehatan yang
berbeda tingkatan.
❑ RUJUKAN HORISONTAL = Rujukan antar pelayanan kesehatan
dalam satu tingkatan.
PENGATURAN SISTEM RUJUKAN PELAYANAN
KESEHATAN PERORANGAN
Penyusunan RPMK
dengan melibatkan
berbagai OP
UU No. 40 TAHUN 2004 PERPRES No.
TENTANG SISTEM UU NOMOR 24 82 TAHUN 2018
JAMINAN SOSIAL TAHUN 2011 TENTANG
NASIONAL TENTANG BPJS JAMKES

SISTEM 1972
2012
2021
2009
RUJUKAN
RPMK
PELAYANAN 2004 2011 2018
KESEHATAN
PERORANGAN PP No. 47 Tahun 2021
Kepmenkes No. UU NO. 44 TAHUN tentang Penyelenggaraan
032/Birhub/1972 2009 RUMAH Bidang Perumahsakitan
tentang Referal Sistem SAKIT
Permenkes No. 01
Tahun 2012 tentang
Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perorangan Amanah UU Cipta Kerja
KONSEP RPMK SISTEM RUJUKAN BERBASIS KOMPETENSI FASYANKES
RPMK
PMK NO. 01 TAHUN 2012 ▪ Pelayanan Kesehatan dilakukan
berdasarkan kemampuan fasilitas
Pelayanan kesehatan dilakukan secara
berjenjang sesuai dengan kebutuhan medis pelayanan Kesehatan dengan
pasien dimulai dari pelayanan Kesehatan mempertimbangkan kebutuhan medis
tingkat pertama pasien
▪ Kemampuan fasilitas pelayanan Kesehatan
terdiri atas KOMPETENSI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN
▪ Dilakukan secara online ➔ SISRUTE

OLD NEW

AMANAH Pasal 42 ayat (3) UU No. 44


Tahun 2009 tentang Rumah
Pasal 55 ayat (8) Peraturan Presiden Nomor
82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan
Sakit
TINGKATAN
PELAYANAN SIFAT
▪ Terdiri atas pelayanan kesehatan
tingkat pertama dan pelayanan
KESEHATAN Pelayanan kesehatan perorangan
dilakukan melalui kegiatan dan/atau
kesehatan tingkat lanjutan.
▪ pelayanan kesehatan tingkat lanjutan
terdiri atas tingkatan yankes

PERORANGAN serangkaian kegiatan pelayanan


yang bersifat promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif dan/atau
spesialistik dan subspesialistik
▪ pelayanan kesehatan subspesialistik
dilakukan oleh dokter subspesialis
paliatif yang berkesinambungan
yang ditujukan kepada individu dan dokter spesialis dengan
kualifikasi tambahan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan ▪ Kondisi tertentu, Bidan dan perawat
harus mempertimbangkan dapat melakukan rujukan dengan
mempertimbangkan kemampuan
kesesuaian kebutuhan medis fasyankes dan kebutuhan medis
pasien dengan kemampuan pasien

Fasilitas Pelayanan Kesehatan DAYA TAMPUNG


KOMPETENSI
dalam melakukan rujukan
▪Daya tampung merupakan jumlah atau
pelayanan kesehatan perorangan. kapasitas pasien yang dilayani berdasarkan
ditujukan untuk melakukan kepada waktu praktik Dokter per hari dibagi
Yankes sesuai standar terhadap dengan waktu pelayanan per Pasien pada satu
penyakit dengan tingkat jenis pelayanan kesehatan tertentu.
kompleksitas tertentu didasarkan ▪Waktu praktik Dokter merupakan waktu yang
pada ketersediaan jenis pelayanan disediakan Dokter per hari pada pelayanan
kesehatan, jenis Tenaga rawat jalan untuk tatap muka dalam melayani
Kesehatan, bangunan dan Pasien di Fasilitas Pelayanan Kesehatan baik
prasarana, peralatan Kesehatan, fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun
dan sediaan obat. fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut
SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN

Merupakan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan yang
dilakukan melalui pembagian
dan/atau pelimpahan tugas
dan tanggung jawab pelayanan

D
kesehatan berdasarkan
kebutuhan medis pasien sesuai
dengan kemampuan pelayanan
pada setiap fasilitas pelayanan
FPR
kesehatan

FP K
FASYANKES
PENERIMA RUJUKAN
KOMPETENSI
FASYANKES PERUJUK Fasilitas Pelayanan Kesehatan FASYANKES
yang memiliki kompetensi DPJP
kemampuan Fasilitas Pelayanan
Fasyankes yang memiliki kompetensi dan/atau daya tampung yang seorang Dokter yang
Kesehatan dalam memberikan
dan/atau daya tampung tidak sesuai sesuai untuk memberikan bertanggungjawab terhadap
pelayanan Kesehatan
untuk memberikan pelayanan pelayanan kesehatan pemberian pelayanan kesehatan
kesehatan berdasarkan kebutuhan berdasarkan kebutuhan medis dan pengelolaan asuhan medis
medis pasien. pasien seorang pasien
PENYELENGGARAAN
PELAKSANAAN KEPDIRJEN
JENIS RUJUKAN KRITERIA
Rujukan pelayanan kesehatan
perorangan dilakukan dari Fasilitas ▪ Terdiri atas rujukan vertikal
Pelayanan Kesehatan Perujuk ke dan horizontal Rujukan pelayanan Kesehatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan ▪ Rujukan horizontal dilakukan berdasarkan kriterian
Penerima Rujukan, dengan dilaksanakan dalam rangka berupa kriteria rujukan dan
penegakkan diagnosis dan tata kriteria rujuk balik, serta
mempertimbangkan aksesibilitas
laksana sesuai kebutuhan rujukan berdasarkan kebutuhan
berdasarkan keselamatan pasien, tertentu/customized
kondisi geografis, efektifitas dan efisien. medis pasien

SISRUTE DATA SISRUTE PASIEN


▪ Rujukan pelayanan Kesehatan Mengisi aplikasi Sistem ▪ Sisrute diterapkan bagi pasien
perorangan harus dilakukan Informasi Manajemen peserta jaminan kesehatan atau
melalui sistem rujukan terintegrasi Puskesmas, SIRS, ASPAK, asuransi kesehatan sosial
secara online SIMRS, dan/atau aplikasi
▪ Untuk Fasilitas Pelayanan sistem informasi fasilitas
Kesehatan yang berada di wilayah pelayanan kesehatan lain
yang tidak terdapat jaringan yang dikelola oleh
internet rujukan pelayanan Kementerian Kesehatan
Kesehatan perorangan dapat
dilakukan secara manual melalui
surat rujukan
RUJUKAN HORISONTAL RUJUKAN VERTIKAL
1. merupakan rujukan dari Fasilitas Pelayanan Rujukan vertikal dilakukan dari:
Kesehatan Perujuk ke Fasilitas Pelayanan ▪ Fasilitas Pelayanan Kesehatan Perujuk ke
Kesehatan Penerima Rujukan yang sama
tingkatan pelayanan Kesehatannya yang untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Penerima Rujukan
jenis Kompetensi tertentu tidak dimiliki oleh yang memiliki tingkatan pelayanan kesehatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Perujuk.
2. dilaksanakan dalam rangka penegakan yang lebih tinggi; atau
diagnosis dan tata laksana sesuai dengan ▪ Fasilitas Pelayanan Kesehatan Penerima Rujukan
kebutuhan medis pasien.
3. Dalam hal rujukan horizontal sebagaimana yang telah menyelesaikan kasus rujukan tetapi
dimaksud pada ayat (1) antar Fasilitas masih membutuhkan perawatan lanjutan dapat
Pelayanan Kesehatan tingkat pertama,
dilakukan untuk pelayanan: melakukan rujukan ke Fasilitas Pelayanan
• persalinan; Kesehatan Perujuk atau ke Fasilitas Pelayanan
• rawat inap;
• gigi dan mulut; dan/atau Kesehatan lain yang memiliki tingkatan
• pemeriksaan khusus atau tindakan medis Kompetensi sesuai dengan kebutuhan medis
dasar tertentu,
sesuai dengan kompetensi Fasilitas Pelayanan Pasien saat itu.
Kesehatan tingkat pertama.
PENYELENGGARAAN (2)
RUJUKAN PASIEN JEJARING PELAYANAN KESEHATAN
▪ Jejaring pelayanan kesehatan dibentuk untuk
▪ Rujukan pelayanan Kesehatan perorangan
melengkapi pelayanan kesehatan yang tidak
tda: rujukan rawat jalan, rawat inap dan
gawat darurat. dimiliki oleh Fasyankes dalam rangka
penegakan diagnosis dan tatalaksana
▪ Dalam pelaksanaan rujukan, Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Penerima Rujukan
tidak melakukan pemeriksaan penunjang
ulang terhadap pasien yang dirujuk
R J Pasien, dengan memperhatikan akses dan
prinsip mutu pelayanan kesehatan.
▪ Pembiayaan terhadap jejaring menjadi
bagian tarif pembiayaan Fasyankes Perujuk.

PELAKSANAAN
PROGRAM RUJUK BALIK JKN
▪ Rujukan pelayanan kesehatan perorangan
dilakukan setelah diagnosis terhadap pasien
ditegakkan oleh DPJP pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Perujuk paling sedikit memuat 1
(satu) kriteria rujukan dari kriteria yang ada
P PRB
▪ Program rujuk balik JKN dilakukan dari
FKRTLke FKTP dimana pasien terdaftar
sebagai peserta Jaminan Kesehatan
▪ dilakukan terhadap pasien dengan kasus
dalam sistem rujukan terintegrasi secara online. penyakit tertentu yang bersifat kronis yang
▪ harus mendapatkan persetujuan tertulis dari ditetapkan oleh Menteri.
pasien dan/atau keluarganya.
PENYELENGGARAAN (3)
FASYANKES PERUJUK FASYANKES PENERIMA
SEBELUM DAN RUJUKAN

SAAT ▪ mengisi data administrasi dan


medis pasien pada aplikasi
▪ melakukan komunikasi secara
elektronik atau cara lain dengan
SISRUTE secara lengkap; Fasyankes perujuk antara lain
MENERIMA ▪ melakukan komunikasi secara
elektronik atau dengan cara lain,
memberikan pertimbangan
medis atas kondisi pasien;
▪ memberikan pelayanan
RUJUKAN memastikan Fasyankes Penerima
rujukan dapat menerima pasien
sesuai dengan kriteria rujukan;
kesehatan sesuai dengan
indikasi medis pasien sejak
▪ membuat surat rujukan menerima rujukan;
▪ memastikan pasien yang akan ▪ memberikan informasi kepada
dirujuk dalam kondisi stabil, dan Fasyankes perujuk mengenai
menggunakan alat transportasi perkembangan keadaan pasien,
sesuai kebutuhan rujukan; setelah selesai memberikan
▪ menjamin proses rujukan dan pelayanan kesehatan; dan
pasien sampai Fasyankes ▪ melakukan rujukan sesuai
Penerima rujukan; dan kriteria rujuk balik ke Fasyankes
▪ memberikan tindakan pengirim atau Fasyankes lain
kegawatdaruratan bagi pasien sesuai dengan kompetensinya,
gawat dan/atau darurat yang akan apabila pasien masih
dirujuk sampai kondisi pasien memerlukan pelayanan
stabil dan siap untuk dirujuk. kesehatan.

JUKNIS SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI


FITUR SISRUTE RUJUKAN PROGRAM
Sistem rujukan terintegrasi berisi: ❑ merupakan pelayanan kesehatan dengan
kekhususan prioritas program nasional yang
❑ sumber daya Fasilitas Pelayanan
pelaksanaannya dilakukan berdasarkan pedoman
Kesehatan; dan/atau sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
❑ rujukan pelayanan kesehatan ❑ Rujukan program diselenggarakan dalam upaya
pencapaian target prioritas program nasional
perorangan berupa rujukan
Kementerian Kesehatan yaitu pelayanan kesehatan
gawat darurat/rawat inap, rujukan ibu dan anak, jantung, otak, kanker, tuberkulosis,
infeksi, diabetes, hepar, ginjal dan pelayanan
rawat jalan, dan rujuk balik; kesehatan dengan kekhususan proritas program
nasional lain.
❑ kriteria rujukan dan rujuk balik;
❑ Rujukan program dilakukan ke rumah sakit jejaring
dan pelayanan prioritas program nasional.

❑ rujukan program
❑ rujukan TNI POLRI
PKP 11
PELAYANAN RUJUKAN
Maksud dan Tujuan
• Jika kebutuhan pasien terhadap pelayanan tidak dapat dipenuhi oleh klinik,
maka pasien harus di rujuk ke fasyankes yang mampu menyediakan pelayanan
yang berdasarkan kebutuhan pasien dan telah bekerja sama dengan klinik.

• Proses rujukan harus diatur dengan kebijakan dan prosedur sehingga pasien
dijamin memperoleh pelayanan yang dibutuhkan di tempat rujukan pada saat
yang tepat.
Elemen Penilaian :
1. Ada tata cara dan prosedur rujukan pasien (R)
2. Klinik yang merujuk pasien memastikan bahwa fasyankes yang dituju
dapat memenuhi kebutuhan pasien (D,W).
3. Pasien/ keluarga memperoleh informasi rujukan dan memberi
persetujuan untuk dilakukan rujukan berdasarkan kebutuhan pasien
(D,W)
4. Ada sarana transportasi rujukan yang memenuhi syarat (khusus klinik
yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap) (W,O)
5. Ada daftar jejaring rujukan klinik (D)
1. Ada tata cara dan prosedur rujukan pasien (R)
2. Klinik yang merujuk pasien memastikan bahwa fasyankes yang dituju dapat memenuhi kebutuhan pasien
(D,W).

Dokumentasikan
dalam rekam medis
3. Pasien/ keluarga memperoleh informasi rujukan dan
memberi persetujuan untuk dilakukan rujukan
berdasarkan kebutuhan pasien (D,W)

5. Ada daftar jejaring rujukan klinik (D)


4. Ada sarana transportasi rujukan yang memenuhi syarat
(khusus klinik yang menyelenggarakan pelayanan rawat
inap) (W,O)
BERSAMA KITA BISA….

Anda mungkin juga menyukai