Anda di halaman 1dari 5

ISBN 978-623-7482-47-5

PEMBERDAYAAN MAHASISWA PERAWAT BERBASIS DARING


UNTUK DETEKSI DINI KOMPLIKASI KAKI DIABETES DI MASA
PANDEMI COVID19

Ni Kadek Diah Purnamayanti1, Gede Teo Basu Deva2


1,2
Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng
Email: nikadek2019.stikes@gmail.com

ABSTRACT

Diabetic foot is one of the long-term vascular complications with the greatest incidence in chronic
diabetes patients. As for education related to early detection and self-care, it has never been the focus of health
workers. During the Covid 19 pandemic, online-based health education media were needed that could
accommodate this health issue. The aim of this community service is to apply online-based education by
encouraging nursing students to screen diabetic foot complication. Online based approach was choosen to
minimized face to face contact and provide sustained communication of follow up. This approach also
beneficial to record digitally text, voice, and video as patient’s feedback storages. However, related the
feasibility aspects technical issues need to be fixed such as size of the video, receiver signal, and simplification
of the physical examination. Futher studies are recommeded to creat mobile aps that contains structured
diabetes education connected to support group and the nearest health care provider.

Keywords: diabetic foot screening, health education, online, family empowerment adaptive, cooperative
learning, deduktif

ABSTRAK

Kaki diabetes merupakan salah satu kompikasi vaskular jangka panjang dengan insiden terbesar pada
pasien diabetes kronis. Adapun edukasi berkaitan dengan deteksi dini kaki diabetes tidak pernah menjadi fokus
tenaga kesehatan. Dalam masa pandemi covid 19, diperlukan media edukasi kesehatan berbasis daring yang
mampu mengakomodasi isu kesehatan ini. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk menerapkan
pendidikan berbasis online dengan mengajak mahasiswa keperawatan untuk skrining komplikasi kaki diabetik.
Pendekatan berbasis online dipilih untuk meminimalkan kontak tatap muka dan menyediakan komunikasi tindak
lanjut yang berkelanjutan. Pendekatan ini juga bermanfaat untuk merekam teks, suara, dan video secara digital
sebagai penyimpanan umpan balik pasien. Namun, terkait aspek kelayakan, hal-hal teknis perlu diperbaiki
seperti ukuran video, sinyal penerima, dan penyederhanaan pemeriksaan fisik. Studi lebih lanjut disarankan
untuk membuat aplikasi seluler yang berisi pendidikan diabetes terstruktur yang terhubung ke kelompok
pendukung dan penyedia layanan kesehatan terdekat.

Kata kunci: deteksi kaki diabetes, edukasi kesehatan daring, pemberdayaan keluarga

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 802


ISBN 978-623-7482-47-5

PENDAHULUAN terhadap akses tenaga kesehatan. Adapun


kontak langsung sangat dibatasi dengan waktu
Jumlah kasus dan prevalensi DM terus singkat untuk mencegah paparan pasien
meningkat selama beberapa dekade terakhir diabetes yang memiliki fatality rate yang
dan meningkat lebih cepat dari di negara- tinggi sebagai komorbid. Dalam kurun waktu
negara dengan berpenghasilan rendah dan pandemi, STIKES Buleleng sebagai institusi
menengah daripada di negara-negara dengan pendidikan mengambil peran untuk tetap
penghasilan tinggi. Menurut Internasional menjaga status kesehatan pasien DM dan
Diabetes Federation (IDF)menyatakan bahwa mencegah komplikasi termasuk kaki diabetes.
tahun 2015, sekitar 415 juta orang di dunia Sebagai inovasi edukasi dilakukan secara
menderita DM. Sedangkan pada tahun 2017, daring dengan memberdayakan mahasiswa
Pasien DM meningkat menjadi 425 juta di dalam penelitian dan pengabdian masyarakat.
seluruh dunia, jumlah terbesar orang dengan Bentuk edukasi terstruktur dengan konten
DM berada di wilayah Pasifik Barat 159 juta pemeriksaan kaki komprehensif serta
dan Asia Tenggara dengan jumlah 82 juta dan rekomendasi klinis perawatan mandiri yang
diperkirakan akan terus meningkat(Vidyanto & dapat dilakukan oleh pasien merupakan hasil
Arifuddin, 2019). translasi inovasi audio visual berbasis digital
Diabetes sebagai penyakit kronis tidak dapat dari versi karya Pop Up Book Diabetic Foot
disembuhkan tetapi dapat dikendalikan melalui Screening yang sebelumnya menjadi prototype
5 pilar penatalaksanaan DM. Menurut yang terdaftar dalam Hak Cipta
PERKENI (2015) penekanan 5 pilar terdiri dari EC00201845451. Pengabdian masyarakat ini
diet, olahraga, manajemen obat, monitoring merupakan implementasi dari hasil uji
gula darah, dan edukasi. Meski demikian peran feasibilitas instrumen edukasi tersebut.
tenaga kesehatan khususnya fasilitas kesehatan
tingkat pertama tidak memadi untuk memberi METODE
edukasi yang komprehensif (Damayanti Santi,
2015). Edukasi yang kurang berkaitan dengan Intervensi berupa edukasi diberikan berupa
komplikasi membuat pasien dan keluarga video edukasi berdurasi 12 menit dikirimkan
acapkali menyepelekan deteksi dini yang dapat melalui WhatApp diunduh dalam link google
dilakukan secara mandiri salah satunya adalah drive. Video tersebut diberikan kepada
kaki diabetes. Skrining kaki pada Pasien DM mahasiswa keperawatan STIKES Buleleng
sangat penting dilakukan karena Pasien DM yang dalam penelitian ini berperan sebagai
beresiko untuk masalah kaki. Jika tidak anggota keluarga pasien DM. Tim peneliti
ditangani dengan baik akan menyebabkan luka memberikan edukasi kepada pasien dan
infeksi dan kerusakan jaringan kulit atau keluarga secara daring melalui WhatsApp.
cedera jaringan lunak (Berawi & Putra, 2015). Untuk melakukan verifikasi hasil pemeriksaan
Langkah selanjutnya dalam mencegah kaki yang dilakukan oleh keluarga dan pasien
terjadinya luka pada kaki Pasien adalah dengan telah sesuai, tim peneliti melakukan validasi
melakukan skrining pada kaki oleh perawat cara dan hasil pemeriksaan serta langkah
yang bertujuan mendeteksi adanya tanda awal melakukan senam kaki melalui video dan
komplikasi (Supriyadi, 2017:3). Upaya gambar rekaman pasien dan keluarga yang
perawatan kaki pada Pasien DM untuk dikirim ulang kepada peneliti. Kemudian di
menghindari terjadinya gangguan pada kaki observasi kembali setelah intervensi dan
yang apabila berlanjut dapat menyebabkan melihat perbandingan terhadap pengetahuan
amputasi (Setyorini et al., 2014). Pasien DM dalam perawatan kaki. (Sugiyono,
Sejak pandemi covid 19, banyak pasien dan 2018). Pemberdayaan ini melibatkan
keluarga yang kurang terpapar secara langsung partisipan sebanyak 40 responden. Evaluasi

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 803


ISBN 978-623-7482-47-5

intervensi diukur dalam Questionnaire On semeser 4-6 atau sebagian besar telah
Knowledge of Foot Care,kuesioner ini mendapat mata pelajaran diabetes melitus.
digunakan oleh peneliti (Erva Magbanua & Hasil observasi menunjukkan bentuk edukasi
Rebecca Lim-Alba, 2017), dalam kuesioner ini memberikan dampak positif selama masa
terdapat 15 pertanyaan tentang perawatan kaki pandemi covid 19 dikarenakan adanya
yang ditanyakan kepada responden. peningkatan pemahaman pentingnya
perawatan kaki tanpa harus menerima ceramah
face to face dengan tenaga kesehatan. Skor pre
pada penelitian ini yaitu 11.48 sedangkan skor
post setelah dilakukan intervensi yaitu 13.08
terdapat peningkatan pada skor pre dan post.

Pemberian dalam video dapat


direkomendasikan dalam mencegah
komplikasi pada kaki pasien DM baik secara
individu maupun bantuan dari anggota
keluarga, dan dapat diaplikasikan setiap hari.
Gambar 1. Metode pelaksanaan pengabdian Hal ini dapat menjadi salah satu pengalaman
Masyarakat berbasis daring mahasiswa untuk secara langsung menerapkan
skill keperawatan pada lingkup asuhan
keluarga. Meskipun konten pemeriksaan kaki
diabetes secara detail dan komprehensif belum
pernah diajarkan di masa perkuliahan
sebelumnya. Selain sebagai bentu pengamalan
Tri Dharma Perguruan Tinggi pada penelitian
dan pengabdian masyarakat pola intervensi ini
dapat menjadi alternatif upaya pendidikan
daring untuk capaian psikomotor yang
sebelumnya tidak dapat dilaksanakan dimasa
pandemi.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah faktor
confounding yang mungkin terjadi
sepertifactor internal emosi, tahap
Gambar 2. Dokumentasi kegiatan perkembangan, tingkat spiritual dan factor
eksternal meliputi social ekonomi, latar
HASIL DAN PEMBAHASAN belakang budaya yang dapat mempengaruhi
dukungan keluarga. Dalam pelaksanaan
Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik penelitian ini didapatkan hambatan dalam
pasien DM di STIKES Buleleng berada pada komunikasi dengan pasien DM dikarenakan
rentang usia dewasa hingga usia tua 35-70 menggunakan media online sehingga ada
tahun. Sebagian besar berjenis kelamin wanita kendala dalam hal internet maupun teknologi
dengan tingkat pendidikan SMA. Adapun dalam hal durasi pengiriman video yang sangat
keluarga yang merupakan mahasiswa panjang. Komunikasi dengan menggunakan
keperawatan selain berperan sebagi caregiver media online juga membuat susah dalam
juga menjadi perpanjangan tangan edukator membaca respon nonverbal pasien apakah
dari tim peneliti berada pada rentang usia pasien sudah benar mengerti saat diberikan
dewasa 21-25 tahun yang sedang duduk di edukasi apa belum. Dalam pemberian edukasi

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 804


ISBN 978-623-7482-47-5

masih banyak responden yang belum mengerti 56-60 5 12,5


dalam langkah pemeriksaan kaki no 8, 11 dan 61-65 1 2,5
12. Responden masih belum memahami cara 66-70 1 2,5
70 ke atas 1 2,5
pemeriksaan kaki tersebut.
Tabel1. Karakteristik Mahasiswa Perawat Jenis Kelamin
Karakteristik Persentase Laki-laki 8 20,0
Keluarga Frekuensi (%) Perempuan 32 80,0
Umur Keluarga
(tahun)
Tingkat Pendidikan
16-20 4 10,0
Tidak Tamat SD 1 2,5
21-25 36 90,0
SD 9 22,5
SMP 6 15,0
Jenis Kelamin
SMA 21 52,5
Keluarga
Perguruan Tinggi 3 7,5
Laki-laki 5 12,5
Perempuan 35 87,5
Total 40 100

Semester
4 4 10
6 2 5,0
8 34 85 Tabel 3. Gambaran Pengetahuan Sebelum dan
Mendapat Setelah Intervensi
Pelajaran Median
Sudah 35 87,5 (Minimum-
Belum 5 12,5 Maksimum)
Total 40 100 Pengetahuan 11 (7-15)
Sebelum
Tabel2. Karakteristik Pasien Penyuluhan
Persentase (n=40)
Karakteristik Pasien Frekuensi (%) Pengetahuan 13(7-15)
Umur (tahun) sesudah
30-35 2 5,0 penyuluhan
36-40 0 0 (n=40)
41-45 7 17,5
46-50 19 47,5
51-55 4 10,0

SIMPULAN tenaga kesehatan sebelum pasien dan keluarga


melaksanakan secara mandiri.
Ada Perbedaan antara pemberian Edukasi Pop
Up Book Diabetic Foot Screening terhadap DAFTAR RUJUKAN
pengetahuan perawatan kaki pada pasien DM
tipe 2 di STIKes Buleleng. Pemberian Edukasi Berawi, K. N., & Putra, I. W. A. (2015). Empat
Pop Up Book Diabetic Foot Screening yang Pilar Penatalaksanaan Pasien Diabetes
sudah diaplikasikan dalam video dapat Mellitus Tipe 2 Four Pillars of
direkomendasikan sebagai media edukasi Management of Type 2 Diabetes Mellitus
berbasis daring yang dapat diterima oleh pasien Patients. Majority, 4(9), 8–12.
dan keluarga. Adapun item pemeriksaan terkait Damayanti Santi. (2015). Diabetes Mellitus &
neuro dan vaskular diperlukan detail Penatalaksaan Keperawatan. Yogjakarta:
pemeriksaan yang perlu diperagakan oleh Nuha Medika.
Diani, N., Waluyo, A., & Sukmarini, L. (2013).

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 805


ISBN 978-623-7482-47-5

PENGETAHUAN KLIEN TENTANG


DIABETES MELITUS TIPE 2
Pendahuluan Metode. Jurnal
Keperawatan Indonesia,16(2), 120–127.
https://doi.org/10.3161/000345409X4849
55
Erva Magbanua & Rebecca Lim-Alba. (2017).
Knowledge and Practice of Diabetic Foot
Care in Patients with Diabetes at Chinese
General Hospital and Medical Center.
32(2), 123–131.
Nazwar Hamdani Rahil, S. D. (2018).
Efektivitas Diabetes Self Management
Education (Dsme) Terhadap Kejadian
Kaki Diabetik Non Ulkus. Medika
Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan, 13(3),
19–28.
https://doi.org/10.35842/mr.v13i3.186
Setyorini, Y., Dewi, Y. S., Hidayati, L.,
Program, M., Pendidikan, S.,
Keperawatan, F., … Airlangga, U. (2014).
Edukasi Perawatan Kaki Melalui Media
Guidance Motion Picture Dan Leaflet
Terhadap Perilaku Perawatan Kaki Non
Ulkus Pada Penderita Diabetes Melitus
Tipe 2 Di Puskesmas Loceret. 1–11.
Sugiyono. (2018). METODE PENELITIAN
KUANTITATIF. Bandung: Alfabeta.
Supriyadi. (2017). Paduan Praktis Skrining
Kaki Diabetes Melitus. Yogyakarta: CV
BUDI UTAMA.
Tholib, A. M. (2016). RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA DENGAN KEJADIAN
DIABETES MELLITUS. Jakarta: Salemba
Medika.
Vidyanto, V., & Arifuddin, A. (2019).
DETERMINAN PENINGKATAN
KADAR GULA DARAH PASIEN
INTERNA RUMAH SAKIT UMUM
(RSU) ANUTAPURA PALU. Healthy
Tadulako.
Windani, C., Sari, M., Yamin, A., & Sari, S. P.
(n.d.). Edukasi Berbasis Masyarakat untuk
Deteksi Dini Diabetes Melitus Tipe 2.
1(1), 29–38.

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 806

Anda mungkin juga menyukai