Anda di halaman 1dari 6

TM 9 - Kepemimpinan dan Berpikir Sistem Kesehatan Masyarakat

STUDI KASUS : PERMASALAHAN


STUNTING DAN KEMISKINAN
EKSTREM DI NTT

Kelompok 4 - IKM 4B
Faculty of Public Health, Universitas Airlangga

Preventing Disease, Prolonging Life, and Promoting Health Through the Organized Efforts of
ANGGOTA KELOMPOK
Dhia Anindita Kamilah 102111133033
Nandina Salsabila 102111133042
Zerlinda Amelia Ariska P. 102111133050
Alvira Choirina Afiani 102111133060
Hanindita Radya Azzahra 102111133161
Litana Arden Lunarta 102111133162
Agista Zulema Ilham 102111133164
Dimas Bahtiar Manggala P. 102111133173
Amanda Magda Dewi A. 102111133175
Devina Dwi Kurnia 102111133179
Overview Masalah pada Layanan Kesehatan Primer
Berdasarkan data dari Studi Survei Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi angka stunting Provinsi
Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2021 sebesar 37,8%. Angka tersebut menjadikan Provinsi
NTT sebagai penyumbang tertinggi anak stunting di Indonesia. Menurut Wakil Bupati Rote Ndao
Stefanus M. Saek menjelaskan bahwa terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh daerahnya
terkait dengan upaya penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem, yaitu kurangnya kesadaran dari
keluarga stunting serta masyarakat penerima Bantuan Langsung Tunia (BLT). Permasalahan lain yang
tak kalah penting terkait masih kurang tersebarnya ultrasonografi (USG). Dengan alat pendeteksi
kehamilan ini diharapkan bisa mengetahui lebih dini kondisi janin. Termasuk penanganan bila ada
gejala stunting. Kemudian alat Antropometri juga masih cukup kurang tersedia di Posyandu wilayah
NTT. Alat ini berfungsi sebagai alat ukur dimensi, berat, volume pada tubuh manusia atau
pertumbuhan tubuh balita sebagai indikasi mengetahui asupan gizi pada anak. Selain itu, cakupan
ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak bagi rumah tangga perlu dioptimalkan lagi.

Preventing Disease, Prolonging Life, and Promoting Health Through the Organized Efforts of 3
Society
Building Blocks Masalah Solusi
Service delivery Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk masyarakat kurang Dilakukan pemeringkatan skala prioritas bagi daerah yang
baik. Contoh: tidak ada peralatan untuk indikasi asupan gizi, membutuhkan bantuan alat USG, Antropometri, sanitasi
tidak tersedia air bersih dan fasilitas sanitasi layak layak, dan ketersediaan air bersih. Seperti yang dikatakan
oleh Menko PMK, Muhadjir Effendy

Health Workforce Petugas lapangan memiliki skill yang tidak memadai, serta Melatih petugas lapangan secara intensif supaya data yang
tidak diberi peralatan yang memadai untuk menjalankan menjadi acuan pelaksanaan kebijakan tidak berbeda jauh
prosedur kesehatan yang optimal dengan pelaksanaan

Information Masih banyak masyarakat yang masih acuh terhadap Dapat mengadakan kegiatan seperti diskusi bersama ataupun
kesehatannya, seperti membeli barang yang bersifat FGD
destruktif terhadap dirinya

Medical Products, Kurangnya alat antropometri yang tersedia di posyandu Dilakukan proses advokasi kepada stakeholder untuk
Vaccines, technologies wilayah NTT memberi bantuan berupa alat kesehatan

Financing Kurangnya bantuan akses permodalan bagi Usaha Mikro, Pemerintah perlu menyusun strategi kebijakan fiskal yang
Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat serta akses ditujukan untuk bantuan dana pada wilayah dengan angka
terhadap layanan dasar seperti penyediaan air bersih, sanitasi permasalahan Kesehatan yang cukup tinggi seperti NTT
layak, dan penyediaan internet dari pemerintah

Leadership / Pada tahun 2021 dimana NTT dilaporkan sebagai Pemerintah Kab/Kota di wilayah Provinsi NTT perlu
Governance penyumbang stunting tertinggi di Indonesia, belum berinovasi untuk membuat kebijakan berupa pelaksanaan
dicetuskan kebijakan yang dapat digunakan sebagai bahan program, seperti PK2M (Program Keluarga Malaka Mandiri)
merancang program untuk menangani permasalahan tersebut dan GEMAS (Gerakan Elminiasi Masalah Anak Stunting)
guna mengentas kemiskinan & menurunkan angka stunting
4
Preventing Disease, Prolonging Life, and Promoting Health Through the Organized Efforts of
Society
Cara Memperkuat Layanan Kesehatan Primer
Meningkatkan kerjasama antar sektor, terutama dengan sektor pendidikan, sosial, dan
ekonomi. Kerjasama antar sektor dapat meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan efektivitas
layanan kesehatan primer, serta memperbaiki determinan kesehatan masyarakat secara
keseluruhan. Meningkatkan penggunaan teknologi dalam layanan kesehatan primer, seperti
telemedicine, rekam medis elektronik, dll dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas
layanan. Peningkatan teknologi juga dapat digunakan untuk meningkatkan aksesibilitas layanan,
terutama di daerah terpencil. Selain itu, dapat mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi
untuk memastikan kesuksesan segala program dan untuk memastikan kualitas layanan yang sesuai.

Preventing Disease, Prolonging Life, and Promoting Health Through the Organized Efforts of 5
Society
Sekian dan Terima Kasih
Preventing Disease, Prolonging Life, and Promoting Health Through the Organized Efforts of
Society

Member of: Curricullum validate and accreditate by:

SCAN for further

Anda mungkin juga menyukai