BAB IV AIS Revisi
BAB IV AIS Revisi
Pada bab ini penulis akan menyajikan data hasil penelitian yang diperoleh di
data-data, laporan dan arsip yang berhubungan dengan penelitian. Selain itu penulis
akan memberikan gambaran umum Kantor Bagian Akademik Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman untuk lebih memudahkan penelitian dan
penyajian data maka penulis memberikan gambaran secara umum sebagai berikut :
Cikal bakal berdirinya Fisip Unmul bisa ditelusuri sejak tahun 1962, yang
diberi nama Perguruan Tinggi Mulawarman. Nama ini ditetapkan secara resmi dalam
Surat Keputusan Gubernur Kaltim No. 15/PPK/62. Nama ini tak lama digunakan
karena ketika meminta pengesahan Menteri PTIP kemudian nama ini diubah menjadi
(UNMUL). Pada saat menggunakan nama Perguruan Tinggi Mulawarman, hanya ada
dua Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan. Pada tahun 1966, kedua Fakultas
tersebut dipisah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dan Fakultas Ekonomi.
4.1.2 Organisasi Fisip Unmul
yang menjelaskan tentang pembagian dari masing-masing unit atau bidang tersebut.
Adapun struktur organisasi pada kantor Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman dipimpin oleh
Dekan yang dibantu oleh tiga Wakil Dekan, yakni Wakil Dekan I (bidang akademik),
Wakil Dekan II (bidang administrasi, kepegawaian, dan keuangan) dan Wakil Dekan
Tata Usaha (TU), yang dipimpin oleh Ketua Tata Usaha (KTU). KTU membawahi
sub-sub bagian (Subag), yang dipimpin Oleh Kepala Sub-Bagian (Kasubag), seperti
Mulawarman
Sumber : fisip-unmul.ac.id
Visi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman adalah:
Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman adalah:
sosial di Kalimantan.
teknologi informasi
Sosial dan Ilmu Politik (Fisip Unmul menurut profesi atau Unit kerja pada
Tabel 4.2
Jumlah Staf/Pegawai Fisip Unmul
Status
No Unit Kerja Jumlah
PNS NON PNS
1 Dosen 92 20 112
2 Staf 26 51 77
Jumlah 118 71 189
Sumber : Bagian Keuangan dan SDM tahun 2019
saat ini
sebanyak 112 orang, dimana terdapat 92 orang yang masuk dalam golongan
PNS,
berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS), serta staf/pegawai yang masih
pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman maka diperlukan
Berikut daftar nama staf akademik yang bekerja pada bagian akademik Fisip Unmul
Tabel 4.2.
Daftar Staf Akademik Fisip Unmul
Status
No Nama Pendi.
Hono Jabatan
PNS Terkhir
rer
1 Drs. Hasurungan Sitorus ✓ Kepala Subbag S1
2 Marlina Anggeryani,A.Md ✓ Staf Akademik D3
3 Hambali, A.Md ✓ Staf Akademik D3
4 Eddy Junaidi, SE ✓ Staf Akademik S1
5 Eusi Retno Yuliatri S.AB ✓ Staf Akademik S1
6 Astuti Nur Jannah, S.P ✓ Staf Akademik S1
7 Indah Pusparini, SE ✓ Staf Akademik S1
8 Naslyati, S.E ✓ Staf Akademik S1
9 Muhammad Yamin S.Hut ✓ Staf Akademik S1
10 Mosiyah S.Pd ✓ Staf Akademik S1
11 Muhammad Syafii ✓ Staf Akademik SMA
12 Lidya Evi Chintia Dewi, A.Md ✓ Staf Akademik D3
13 Aris Maulana S.Pd ✓ Staf Akademik S1
14 Wiwin Rachmawati S.Sos ✓ Staf Akademik S1
15 Sabran Aidi ✓ Staf Akademik SMP
16 Dian Maharani, S.E, M.Si ✓ Staf Akademik S2
Sumber : Bagian Keuangan dan SDM Bidang Akademik Fisip Unmul tahun 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah staf/pegawai yang
bekerja di bagian akademik Fisip Unmul sebanyak 17 orang, yang dipimpin oleh
kepala Sub.Bagian Akademik yaitu Bapak Drs. Hasurungan Sitorus dengan jumlah
staf sebanyak 16 orang, diantaranya terdapat 8 orang staf yang bekerja sebagai tenaga
honorer.
Berikut ini akan disajikan data mengenai Kinerja Pegawai Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik Unuversitas Mulawarman (Studi Kasus Kinerja Tenaga
kependidikan bidang akademik di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Unuversitas
Mulawarman.
Perlu penulis jelaskan bahwa data yang penulis peroleh adalah data primer
dengan teknik wawancara, observasi dan juga data sekunder yang diperoleh dari
website. Berikut penulis akan membahas hasil yang didapatkan berdasarkan fokus
bisa dipisahkan. Dalam hal ini menunjuk pada tingkat pendidikan formal dan
spesialisasi atau kekhususan keilmuan pegawai yang berguna bagi pelaksanaan
pekerjaannya.
Dalam hal ini merujuk pada keterampilan teknis pegawai yang berguna bagi
pelaksanaan pekerjaannya.
4.2.1.3 Produktivitas
waawancara yang peneliti lakukan dengan ibu RD, selaku Kepala Bagian Akademik,
“Tugas yang menjadi tanggung jawab saya adalah meliputi empat point yaitu
tandatangan transkip nilai, rekap data mahasiswa, rekap SKS dosen dan rekap
wali dosen yang sedang dikerjakan, sedangkan pekerjaan yang dapat saya
selesaikan dalam satu hari tergantung dari banyaknya permintaan mahasiswa
maupun dosen. Sebisa mungkin pekerjaan yang ada langsung dikerjakan agar
selesai lebih cepat. (Wawancara 23 Juni 2020)
“Menurut saya bagus, dalam arti sudah melaksanakan tugas dengan baik.
Mengikuti jadwal yang ada, responsip kerja baik dan pelayanan cukup cepat.
Disamping itu tenaga kependidikan berperan penting bagi Program Studi
untuk melaksanakan tugas yang berhubungan dengan data dan pelayanan
terhadap mahasiswa. (Wawancara 22 Juni 2020)
Begitu juga dengan pernyataan yang di sampaikan oleh Santi Rande S.Sos
M.Si, beliau mengatakan sebagai berikut :
akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik untuk indikator produktivitas telah
dilakukan, yang mana proses pengerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih
menyelesaikan permintaan mahasiswa dan Dosen. Hal ini terdapat dalam pernyataan
“Kedudukan tenaga staf akademik sangat penting karena akan membantu para
mahasiswa jika ada keperluan dalam perkuliahan” (Wawancara 22 Juni 2020).
Begitu juga dengan pernyataan yang di sampaikan oleh Ayu Habibah, selaku
mahasiswi administrasi public, beliau mengatakan sebagai berikut :
“Penting, semisal saja untuk transkrip nilai, digunakan untuk segala macam
persyaratan seperti seminar, mengurus beasiswa dsb. Jadi menurut saya sangat
penting” (Wawancara 22 Juni 2020).
akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik untuk indikator tingkat penggunaan
pemenuhan kebutuhan mahasiswa, yang mana proses kerja dan komunikasi antara
akademik penting untuk informasi yang jelas mengenai lama waktu pelayanan
bidang akademik yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan Dosen. Hal ini terdapat
dalam pernyataan Santi Rande S.Sos M.Si, beliau mengatakan sebagai berikut :
“Untuk hal ini menurut saya belum ada informasi atau aturan yang jelas
mengenai target waktu dalam pengurusan-pengurusan di bidang akademik,
biasanya kalau kita mengurus ke bidang akademik ya kalau bisa diselesaikan
hari ini ya mereka akan mencoba selesaikan hari itu juga, tetapi ada apabila
ada hal-hal yang tidak bisa diselesaikan satu hari biasanya memang staff
sendiri akan menginformasikan ke dosen bahwa ini akan membutuhkan
beberapa hari setelah data-data lengkap baru akan diproses. Jadi tidak ada
informasi yang jelas dan pasti mengenai waktu pelayanan yang akan
diberikan oleh staff atau bidang akademik terkait dengan urusan-urusan yang
menyangkut dengan bidang akademik itu sendiri” (Wawancara 22 Juni 2020)
“Saya tidak pernah melihat ada informasi untuk waktu pengurusan berkas atau
Dalam hal ini merujuk pada jumlah volume pelayanan yang mampu
dipenuhi pegawai bidang akademik yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan Dosen.
Hal ini terdapat dalam pernyataan Santi Rande S.Sos M.Si, beliau mengatakan
sebagai berikut :
“Dalam hal ini saya kurang tahu pasti berapa banyak permintaan layanan dari
mahasiswa yang dilakukan dalam satu hari, karna tentunya dalam urusan
akademik ini tidak akan pernah sepi selalu akan ramai karena biasanya yang
banyak mengurus ke bidang akademik adalah mahasiswa dan kadang kala di
bidang akademik itu kalau jumlah mahasiswa tidak terlalu banyak bias saya
semuanya langsung mendapatkan pelayanan. Tetapi apabila mahasiswa yang
memerlukan pelayanan terlalu banyak mungkin akan dilayani pada hari
berikutnya. Jadi kita tidak tahu pasti jumlah pelayanan yang diberikan dalam
satu hari terkait dengan pelayanan dari mahasiswa. (Wawancara 22 Juni 2020)
tidak tahu jumlah volume pelayanan yang diberikan oleh pegawai bidang akademik
yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan Dosen. Sedangkan dalam penilaian persentasi
penyelesaian permintaan, dalam hal ini terdapat dalam pernyataan Santi Rande
Dalam hal ini, beberapa mahasiswa yang menjadi responden menjawab tidak
tahu jumlah persentase pelayanan yang diberikan oleh pegawai bidang akademik
yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan Dosen, ada yang menjawab 50 – 70%. Hal ini
menunjukan bahwa kebutuhan pelanggan yakni mahasiswa dan dosen masih ada yang
tidak terselesaikan.
Dalam hal ini merujuk pada Upaya meningkatkan kinerja dalam memberikan
pelayanan kepada akademik yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan Dosen. Hal ini
“Yang namanya sebuah lembaga tentunya berupaya agar kinerja dari para
staffnya itu terus ditingkatkan. kita juga tidak mengatakan bahwa apa yang
sudah dilakukan oleh staff bidang akademik ini sudah sangat maksimal tetapi
ada hal-hal yang memang harus ditingkatkan dalam kinerja mereka, ya
khususnya mungkin terkait dengan kedisiplinan mereka didalam waktu
pelayanan jangan sampai mereka keluar pada jam-jam kerja sementara banyak
mahasiswa atau dosen yang ingin berurusan dengan bidang akademik, hal-hal
seperti ini yang harus ditingkatkan kedepannya dan juga mungkin dalam
prosedur pengurusan hal-hal lainnya mungkin bisa lebih disederhanakan
sehingga proses pengurusan yang berkaitan dengan bidang akademik akan
lebih singkat dan mudah sehingga tidak memerlukan waktu yang lama dalam
proses penyelesaiannya. Jadi tetap menurut saya secara pribadi hal-hal yang
masih kurang dan masih perlu ditingkatkan baik dalam segi kedisiplinan
maupun dalam segi prosedur-prosedur dalam pengurusan bidang akademik
yang masih perlu disederhanakan sehingga akan memudahkan atau membuat
urusan itu menjadi cepat selesai. Salah satu hal juga yang harus ditingkatkan
di bidang akademik adalah keramahan mereka dalam melayani mahasiswa
maupun dosen. Hal ini juga yang kelihatannya masih kurang, terkadang kita
masih menjumpai staff yang melayani dengan wajah yang cemberut atau
terlihat agak jutek ketika ditanya hal-hal yang perlu mereka jawab, jawaban
mereka mungkin agak kasar. Itu sebabnya untuk kedepannya bisa lebih
ditingkatkan lagi keramahannya dalam melayani mahasiswa maupun dosen.
(Wawancara 22 Juni 2020)
“Ya. Jam kerja nya lebih diperhatikan. Kadang banyak mahasiswa nunggu
petugas datang padahal itu sudah jam kerja” (Wawancara 23 Juni 2020)
Pernyataan yang hampir sama di sampaikan oleh Elis, Seliana, Jumi, Nana
diperlukan sumber daya manusia yang baik serta penyediaan fasilitas untuk pegawai
4.3 Pembahasan
penjabaran pendapat ahli maka hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :
beberapa segi. Penilaian dapat berasal dari segi produktivitas, tingkat penggunaan,
pekerjaan yang mampu dikerjakan pegawai dalam jangka waktu tertentu. Pegawai
administrative akademik memiliki performansi yang baik, mampu, andal dan mau
Hal ini sesuai dalam penelitian Oglesby (dalam Mulyadi, 2018:241) yang
menyatakan bahwa salah satu pendekatan untuk mengetahui tingkat kinerja pegawai yang
aktivitas pekerja diklasifikasikan dalam tiga hal, yaitu Essential Contributory Work,
Effective Work (pekerjaan yang efektif), dan Not Useful Work (pekerjaan yang tidak
efektif).
Konsep produktivitas pada dasarnya dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu
bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus
lebih baik dari hari ini (Kusnendi, 2003:8.4). Dalam hal ini produktivitas dari
maupun dosen dilakukan oleh pegawai staf adminitrasi akademik kampus, sehingga
semua urusan yang berhubungan dengan absen hingga KRS mahasiswa dilakukan
oleh pegawai akademik. Diperlukan pegawai cepat dan responsif. Tindakan dan
pelayanannya.
Indikator yang paling penting untuk diperbaiki adalah sikap kesiap siagaan
petugas di meja layanan sesuai tugas masing-masing dan pembaharuan alur layanan
serta tata letaknya agar mudah diketahui. Pada indikator ini penilaian mahasiswa
kadang siap selalu di depan loket terkadang tidak. Hal ini menunjukkan bahwa belum
ada upaya petugas untuk mewujudkan pelayanan prima. Mengenai alur layanan
mahasiswa memang banyak yang tidak tahu karena memang kenyataannya saat sibuk
seringkali petugas sambil bekerja ketika melayani, bahkan mahasiswa disuruh untuk
melayani diri sendiri. Indikator ini padahal sangat penting untuk mewujudkan
pelayanan prima. Sambutan atau kesan pertama tentu akan selalu diingat oleh
pelanggan, dan akan membentuk image bagi lembaga. Kesan pertama saja tidak
menyenangkan maka untuk meminta layanan di waktu selanjutnya pelanggan pasti
dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang
Untuk hal ini belum ada informasi atau aturan yang jelas mengenai target
hari, tetapi bila belum diselesaikan maka mahasiswa atau dosen akan diberikan
Dalam hal ini Hal yang perlu ditingkatkan adalah kecepatan penyelesaian
masalah oleh petugas. Menurut mahasiswa indikator ini masih bernilai rendah. Perlu
masalah pelanggan. Dengan demikian masalah akan segera teratasi dengan cepat.
Terkait dengan sistem ketika ada pembaharuan lembaga atau petugas hendaknya
jika ternyata saat ini sudah ada sistem baru tentang pelayanan surat dan form ijin
jadwal, pembayaran sehingga bagian adminitrasi akademik tidak akan pernah sepi.
pelayana sebesar 60%-70% itu pun tergantung dari banyaknya jumlah mahasiswa
maupun dosen yang berurusan dalam satu hari. Ada kalanya juga jika tidak terlalu
banyak mahasiswa yang berurusan semuanya bisa diselesaikan dalam satu hari.
Apabila banyak yang ingin berurusan dengan bidang akademik , ada beberapa hal
yang akan ditunda dan sebagainya. Mengingat jumlah yang sedikit sementara
kampus tentunya bukan tanpa hambatan. Beberapa hambatan yang sering dihadapi
1. Biaya
Sistem Informasi Akademik sendiri adalah biaya yang relatif besar, SDM atau teknisi
yang belum memadai, infrastruktur dan jaringan internet yang belum stabil, dan
universitas yang masih berada dalam skala kecil dengan jumlah mahasiswa yang juga
masih terbatas.
2. SDM
dibututuhkan pula SDM yang memadai, baik dari kuantitas maupun kualitas. SDM
harus selalu siap sedia dalam melakukan perawatan terhadap sistem dan melakukan
perbaikan jika terjadi kerusakan. Jumlah dan kualitas SDM yang tidak memadai akan
3. Infrastruktur
stabil. Permasalahan ini terkait dengan permasalahan sebelumnya yaitu dana dan
perputaran informasi yang ada di dalamnya. Jaringan internet menjadi syarat utama
agar sistem ini berjalan dengan lancar. Jika jaringan terganggu dan tidak stabil maka
4. Ketidaksesuaian Sistem
Permasalahan terakhir yang ada dalam pengadaan sistem informasi adalah
informas akademik masih belum bisa memenuhi semua kebutuhan kampus. Sistem
Permasalahan pengadaan sistem informasi ini saling terkait satu sama lain.
lalu adakah solusi untuk semua permasalahan tersebut, Tentunya ada. Dengan
tidak mungkin tercapai sekalipun hanya untuk sementara waktu. Namun, upaya
Pada prinsipnya, strategi kepuasan pelanggan akan menyebabkan para pesaing harus
bekerja keras dan memerlukan biaya tinggi dalam usahanya merebut pelanggan
bahwa sebagian rahasia mutu berakar dari mendengar dan merespon secara simpatik