PENDAHULUAN
1
bawah. Waktu tempuh tersebut memiliki hubungan untuk mencari koefisien
viskositas.
Pengukuran viskositas Crude Oil biasanya menggunakan alat viskometer.
Cara kerja alat tersebut adalah Crude Oil dimasukkan ke dalam kapiler viscometer
dan dipanaskan 60 oC selama 1 jam. Kemudian ukur waktu aliran Crude Oil dalam
viscometer dengan stopwatch (Zulkifli, 2008). Alat yang digunakan pada
PetroChina International Jabung Ltd memiliki keunggulan yaitu alat viskometer
memiliki pemanas sehingga tidak perlu operator memanaskan Crude Oil yang
ingin diukur. Tujuan dari pemanasan Crude Oil adalah untuk mengencerkan
Crude Oil sehingga ketika dilakukan pengukuran viskositas tidak terjadi
pengendapan pada kapiler viscometer.
2
3. Kegiatan pengambilan data dilakukan dalam kondisi massa jenis yang
sama.
4. Penelitian hanya berfokus mengukur waktu tempuh bola jatuh dalam
mengukur viskositas secara otomasi.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat purwarupa pengukuran
viskositas secara otomatis dan presisi
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah membantu operator untuk mengukur
viskositas Geragai Crude Oil secara akurat dan objektif.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penentuan topik yang akan dijadikan penelitian. Penentuan topik
dilakukan dengan didampingi oleh dosen pembimbing
2. Mengidentifikasi masalah-masalah pada topik dan mencarikan solusi
pemecahan yang dihadapi pada topik tersebut.
3. Melakukan studi pustaka dengan cara mencari referensi dari metode-
metode yang sudah teliti. Sumber yang digunakan adalah dengan
mempelajari artikel, jurnal, makalah, karya tulis, buku-buku, serta
halaman web yang terkait dengan metode viskositas.
4. Berkonsultasi dengan dosen pembimbing mengenai metode yang akan
digunakan.
5. Membuat perancangan sistem yang terdiri dari dua bagian:
a. Perancangan perangkat keras, yaitu menggunakan sensor magnet
sebagai pendeteksi untuk memulai timer dan menggunakan
Arduino Mega sebagai microcontroller untuk mengolah data yang
didapatkan.
b. Perancangan perangkat lunak, yaitu pemrogram untuk pengukuran
viskositas menggunakan bahasa C++.
6. Melakukan kalibrasi dengan membandingkan nilai viskositas dari ATSM
D 455 dengan purwarupa yang telah dibuat.
3
7. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan data dan analisa dari sistem dan
diperbaiki ketika ada kesalahan.
8. Penulisan laporan dilakukan setelah mendapatkan data-data yang cukup.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ardiansyah, (2017), melakukan penelitian metode pengukuran viskositas
menggunakan metode bola jatuh yang dideteksi oleh sensor kumparan yang
bergfungsi sebagai pengukur waktu dari bola yang dijatuhkan didalam fluida.
Kemudian bagian bawah akan ada timer sebagai pengukur waktu. Cara kerja
alatnya adalah fluida dimasukan, kemudian bola dimasukan. Apabila bola
melewati sensor kumparan pada bagian atas, maka timer akan mulai menghitung,
kemudian apabila bola telah mencapai bawah, dan sudah melewati sensor
kumparan yang dibawah, maka timer akan berhenti. Jadi pengukuran yang
dilakukan adalah mengukur waktu yang dicapai oleh bola sebagai acuan waktu
yang kemudian dianalisa untuk dicari nilai viskositas dari fluida tersebut.
5
fluida dimasukkan dan bola dijatuhkan maka ketika bola melewati LED akan
terjadi perubahan nilai dari sensor LDR tersebut. Ketika terjadi pada perubahan
pada sensor LDR pada bagian atas, maka akan memicu pengukur waktu untuk
memulai menghitung. Apabila bola sudah mencapai bagian bawah dan melewati
sensor LDR kedua, maka waktu akan berhenti. Kemudian komputer akan
menganalisa waktu tersebut kemudian hasil akan ditampilkan pada LCD.
Putri et al, (2013), metode ini mengukur waktu tempuh dari bola Magnet
dalam fluida. Fluida yang menjadi objek penelitian disini menggunakan minyak
goreng, Oli SAE 40 dan Silicone Oil. Metode menggunakan dua buah closed-
circuit magnetic sensor sebagai sensor untuk memicu timer untuk mengukur
waktu yang dibutuhkan bola magnet dari titik atas menuju titik bawah. Dengan
menggunakan Arduino UNO sebagai alat untuk mengambil data waktu dan
LabView 8.5 untuk membuat blok diagram fungsi untuk menghitung dan
menampilkan nilai koefisien viskositas cairan. Jadi ketika bola magnet
dimasukkan kedalam cairan, bola magnet melewati sensor magnet yang ada
dititik. Sensor magnet yang berada diatas akan memicu Arduino UNO untuk
memulai menghitung waktu. Ketika bola magnet sudah berada dititik bawah dan
melewati sensor magnet, maka perhitungan waktu berhenti. Kemudian pada
LabView dilakukan pengolahan nilai waktu tempuh menjadi koefisien viskositas
serta ditampilkan hasilnya.
6
awalnya fotodetektor akan memiliki nilai karena cahaya laser belum ada
penghalang, kemudian ketika bola dimasukkan cahaya laser pada bagian atas akan
terhalang dan membuat fotodetektor tidak memiliki nilai sehingga terjadi
perubahan grafik pada osiloskop. Kemudian pada bagian tengah, cahaya laser
kembali dihalangi dan membuat fotodetektor tidak memiliki nilai. Ketika bola
magnet melawti bagian bawah dari tabung, juga akan menghalangi cahaya laser.
Jadi untuk pengambilan data dari nilai waktu tempuh bola magnet dilakukan dari
fungsi waktu pada grafik osiloskop. Waktu yang dimaksud adalah waktu setiap
perubahan nilai grafik pada osiloskop yaitu nilai perubahan nilai fotodetektor saat
bola magnet menghalangi cahaya laser. Kemudian komputer mengolah nilai
tersebut dan mengkonversikan nilai waktu tersebut menjadi nilai koefisien
viskositas.
7
mendekteksi nilai waktu tempuh
tersebut menggunakan LDR (Light
Damping Resistan) dan LED
sebagai pemberi nilai untuk LDR
Tabel 2.1 Komparasi Penelitian (Lanjutan)
8
BAB III
DASAR TEORI
Minyak Mentah
Unsur
Leverson Purdy
Karbon 82.2 – 87.1 83 – 87
Hidrogen 11.7 – 14.7 11 – 25
Belerang 0.1 – 5.5 0–6
Nitrogen 0.1 – 1.5 0 – 0.7
Oksigen 0.1 – 4.5 0 – 0.5
Logam - 0 – 0.1
9
3.1.1 Hakikat Fisika Minyak Mentah
Hakikat fisika minyak mentah adalah suatu komposisi yang terkandung
dalam minyak mentah bedasarkan sifat-sifat fisika.
a. Berat jenis atau gravitasi jenis
Merupakan suatu konversi volume terukur ke volume atau massa, atau
keduanya pada suhu acuan standar selama pelaksaan transfer. Dalam
perdagangan terutama yang dikuasi perusahaan Amerika, berat jenis ini
dinyatakan dalam API Gravity. Berikut Persamaan 3.1 yang menyatakan
nilai API.
o
API = (141.5/Berat jenis) – 131.5 (3.1)
Makin kecil berat jenisnya atau makin tinggi derajat APInya, minyak itu
akan semakin berharga, karena lebih banyak mengandung bensin.
b. Viskositas
Sifat lainnya adalah viskositas. Viskositas adalah daya hambatan yang
dilakukan oleh cairan jika suatu benda berputar dalam cairan tersebut.
Pada umumnya makin tinggi derajat API atau makin riang minyak bumi
tersebut, makin kecil viskositasnya dan sebaliknya.
c. Titik Didih dan Titik Nyala
Titik didih adalah suhu terendah sampel dapat menguap apabila disambar
api pada tekanan satu atm. Titik nyala adalah suhu terendah sampel
tersebut terbakar oleh api pada tekanan satu atm. Untuk minyak sendiri
apabila titik didih makin rendah maka akan berbahaya, apabila tinggi
mengurangi kemungkinan terbakarnya minyakbumi.
d. Warna
Minyakbumi juga memperlihatkan berbagai macam warna yang sangat
berbeda-beda. Minyakbumi tidak terlalu berwarna hitam, adakalanya
malah tidak berwarna sama sekali. Pada umumnya warna itu berhubungan
dengan berat jenisnya. Kalau berat jenisnya rendah, warna coklat
10
kehitam-hitaman, sedangkan kalau berat jenisnya rendah, warna coklat
kehitam-hitaman.
e. Fluoresensi
Fluoresensi adalah apabila terkena sinar ultra-violet akan memperlihatkan
warna lain dari warna biasanya. Warna fluoresensi minyakbumi ialah
kuning sampai kuning keemasan-emasan dan kelihatan sangat hidup. Sifat
fluoresensi minyakbumi ini sangat penting karena sedikit saja
minyakbumi terdapat pada kepingan batuan atau lumpur pemboran
memperlihatkan fluoresensi secara kuat, sehingga mudah dideteksi
dengan mempergunakan lampu ultra-violet.
f. Indeks Refraksi
Indeks refraksi adalah indeks pembiasan. Perbedaan indeks refraksi
tergantung dari derajat API. Makin rendah derajat API maka tinggi pula
nilai indeks refraksi.
g. Aktivitas Optik
Kebanyakan minyakbumi memperlihatkan aktifitas optic, yaitu suatu daya
memutar bidang polarisasi cahaya yang terpolarisasi. Kisaran rata-rata
adalah dari nol sampai 0.2 derajat.
h. Bau
Minyakbumi ada yang berbau sedap dan ada pula tidak, yang biasanya
disebabkan karena pengaruh molekul aromat. Minyakbumi di Indonesia
berbau tidak sedap, yang terutama disebabkan Karena mengandung
senyawa nitrogen dan belerang.
i. Nilai kalori
Nilai kalori minyak bumi adalah jumlah panas yang ditimbulkan oleh satu
gram minyakbumi, yaitu dengan meningkatkan temperature satu gram air
dari 3.5 derajat Celcius sampai 4.5 derajat Celcius, dan satuannya kalori.
11
3.1.2 Sifat Fisika Minyak Mentah
Berikut sifat-sifat fisika yang terdapat pada minyak mentah.
Tidak larut dalam air
Sebagai campuran heterogen
Bersifat volatile (mudah menguap)
Bersifat mudah terbakar (flammable)
Bersifat sebagai pelarut
Mudah membeku
3.2 Viskositas
Fl (3.2)
η=
υS
12
η=koefisien viskositas(Pa s)F=gaya tumbukan antar molekul( N )
Gambar 3.1 menggambarkan gaya yang bekerja pada bola besi, didapatlah
Persamaan 3.3.
F s + F a=F w (3.3)
13
Fs adalah Gaya Viskos atau gaya gesekan antara molekul zat cair dengan bola
tersebut atau biasa disebut Gaya Stokes dirumuskan dengan Persamaan 3.4.
F s=6 π η r v (3.4)
Fa adalah gaya apung yang dimiliki oleh bola tersebut, biasanya gaya ini disebut
gaya archimedes dirumuskan dengan Persamaan 3.5.
4 (3.5)
F a= π r ρ f g
3
r = jari jari bola(m)ρ f =massa jenis fluida (kg /m3 ) g= percepatan gravitasi(m/ s2 )
Fw adalah gaya berat yang dipengaruhi oleh tarikan gravitasi, dirumuskan sesuai
dengan Persamaan 3.6.
4 3 (3.6)
F w =m g= π r ρb g
3
g= percepatan gravitasi(m/ s2 )
subtitusi Persamaan 3.4, 3.5, 3.6 kedalam Persamaan 3.3, sehingga didapatlah
koefisien viskositas yang ditunjukan pada Persamaan 3.7.
2
2 r g (ρb −ρf ) (3.7)
η=
9v
Untuk nilai kecepatan v dapat dijabarkan yang ditunjukan pada Persamaan 3.8.
d (3.8)
v=
t
14
d= jarak tempuh bola pada tabung (m)t=waktu tempuh bola (s)
2
2 r g t ( ρb −ρf ) (3.9)
η=
9d
g= percepatan gravitasi(m/ s2 )
15
BAB IV
METODE PENELITIAN
No Komponen Fungsi
.
1 Mikrokontroler Sebagai penghitung waktu tempuh dan
pengolah data
2 Modul Sensor Hall Sebagai pendeteksi bola magnet dan pemicu
Effect KY-003 awal dan pemicu akhir dari perhitungan waktu
tempuh oleh mikrokontroller
3 Bola Magnet Sebagai objek pembuat waktu tempuh
16
Start
Analisa dan
Perancangan
Pengujian
Pengolahan Data
Stop
17
Langkah awal adalah menganalisis sistem yaitu membuat analisa suatu
permasalahan yang ada, pada penelitian ini permasalahan yang terjadi adalah
pengukuran viskositas metode bola jatuh yang masih manual dalam pengambilan
data terutama dalam pengambilan data mengukur waktu tempuh bola jatuh.
Setelah diketahui permasalahan, langkah selanjutnya merancang sistem yang
dibuat. Perancangan ini dibagi atas dua bagian yaitu perancangan perangkat keras
dengan membuat alat pengukurnya menggunakan Sensor Hall Effect dan
menggunakan Arduino Mega sebagai kontroler. Kemudian perancangan perangkat
lunak yaitu membuat program pada Arduino untuk mengukur waktu tempuh dan
program mengolah waktu tempuh menjadi koefisien viskositas.
Tahap selanjutnya adalah pengujian, pengujian ini dimulai menguji
perangkat keras. Pengujian ini menguji Sensor Hall Effect dengan bola magnet
yang dijatuhkan serta menguji program yang telah dibuat. Selanjutnya pengujian
dengan objek. Pengujian ini adalah pengujian secara menyeluruh dan hasil yang
diharapkan adalah didapat waktu tempuh dari bola yang dijatuhkan.
Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan adalah mengukur waktu
tempuh dari bola jatuh dari objek uji yaitu Geragai Crude Oil. Untuk
mendapatkan satu nilai viskositas, sistem akan melakukan akuisisi nilai waktu
tempuh bola jatuh sebanyak sepuluh kali. Untuk setiap jenis minyak, dilakukan
pengambilan nilai viskositas sebanyak sepuluh kali.
Kemudian evaluasi hasil dan evaluasi alat bedasarkan data yang didapat
dan diolah. Evaluasi ini bertujuan untuk menganalisa sistem apakah sudah bisa
menjadi solusi untuk mengukur viskositas Geragai Crude Oil secara otomatisasi.
18
dikondisikan suhunya menjadi 40 oC dan 100 oC. Namun karena keterbatasan dari
penampungnya, maka sistem akan mengukur pada suhu antara 40 oC sampai 50
o
C. Waktu tempuh didapatkan dari berapa lama bola jatuh dari titik atas menuju
titik bawah yang dihitung oleh controller menggunakan timer.
4.2. Rancangan Perangkat Keras
Rancangan perangkat keras digambarkan dalam blok diagram pada
Gambar 4.2.
Mikrokontroler
LCD
19
Start
Inisiasi Program
(Timer Off)
Bola Magnet di
masukkan
Sensor I
memberikan
masukkan ke
arduino
No
Arduino
menerima
masukkan?
Yes
20
A
Memulai
menghitung waktu
(timer on)
Sensor II
memberikan
masukkan ke
arduino
Arduino No
menerima
masukkan?
Yes
Menghentikan
menghitung waktu
(Timer Off)
Proses Menghitung
Viskositas
Menampilkan hasil
ke LCD
Stop
21
Langkah awal yaitu penginisiasian program kemudian bola magnet di
masukkan. Bola magnet sebagai pemicu sensor pertama untuk memberikan nilai
kepada Arduino. Nilai dari sensor pertama tersebut menjadi pemicu untuk
memulai menghitung waktu (timer on). Apabila sensor pertama tersebut tidak
memberikan masukan nilai, maka akan diulang memasukan bola magnet. Apabila
sensor pertama tersebut memberikan masukkan maka bola akan tetap dilanjutkan.
Kemudian bola magnet memicu sensor kedua untuk memberikan nilai kepada
Arduino, sehingga menghentikan menghitung waktu (timer off). Apabila sensor
kedua tidak memberikan nilai, maka bola magnet akan dijatuhkan kembali.
Kemudian data waktu tempuh tadi diolah oleh Arduino untuk dikonversikan
menjadi koefisien viskositas. Hasil dari waktu tempuh tersebut akan
dikonversikan menjadi koefisien viskositas. Sesuai dengan Persamaan 4.1
dibawah ini.
2
2 r g t ( ρb −ρf ) (4.1)
η=
9d
g= percepatan gravitasi(m/ s2 )
22
4.4. Rencana Pengujian
Beberapa pengujian perlu dilakukan untuk mendapatkan sistem yang dapat
mengukur viskositas secara akurat dan presisi. Adapun beberapa pengujian yang
akan dilakukan meliputi pengujian mikrokontroler dengan Sensor Hall Effect, dan
pengujian sistem dengan objek uji.
4.4.1. Pengujian Perangkat keras dan Perangkat lunak
Pada pengujian bertujuan untuk menguji kesinambungan antara perangkat
keras yaitu sensor Hall Effect sebagai pemicu untuk memulai dan menghentikan
Timer dengan program yang sudah dibuat pada Arduino Mega. Pengujiannya
dilakukan dengan cara memasukkan bola magnet pada sebuah kotak yang telah
ditempelkan sensor Hall Effect pada titik atas dan titik bawah. Bola magnet akan
memicu sensor Hall Effect untuk memberikan masukkan nilai kepada Arduino
Mega, sehingga Arduino Mega akan mengolah masukkan tersebut dan
menampilkan hasil.
4.4.2. Pengujian Sistem dengan Objek Uji
Pengujian ini mengukur waktu tempuh dari bola magnet dari titik atas ke
titik bawah pada sample minyak yang digunakan. Minyak yang digunakan adalah
minyak yang dihasilkan oleh PetroChina International Jabung Ltd. Pengambilan
data sample dilakukan sebanyak sepuluh kali untuk masing masing jenis minyak.
4.5. Analisis Hasil dan Evaluasi Alat
Hasil akhir yang didapatkan pada penelitian ini adalah koefisien viskositas
suatu Geragai Crude Oil. Pengukuran dilakukan sebanyak sepuluh kali untuk
masing-masing jenis minyak. Dari kesepuluh data tersebut, dilakukan analisis
untuk mencari nilai ralatnya menggunakan simpangan baku seperti pada
Persamaan 4.2.
√
n (4.2)
∑ ( xi −x r ) 2
i =1
SD=
n
23
dengan xr merupakan nilai rata-rata seluruh data, xi merupakan nilai masing-
masing data, dan n merupakan jumlah data. Setelah didapatkan nilai ralatnya,
maka hasil pengukuran akan dibandingkan dengan nilai viskositas yang sudah
diukur dengan cara konvensional pada Laboratorium Hamilton, PetroChina
International Jabung Ltd. Setalah dianalisa dilakukan evaluasi dari alat dan hasil.
Kemudian jika masih terjadi kesalahan dan hasil yang kurang maksimal,
pengukuran akan diulang untuk mendapatkan hasil viskositas yang sesuai dengan
nilai referensi.
24
BAB V
JADWAL PENELITIAN
Jadwal pelaksanaan penelitian ditunjukkan oleh Tabel 5.1. Rencana jadwal penelitian yang disusun memperlihatkan persiapan
yang dimulai dari persiapan dan pembuatan peranti keras-lunak sampai tahap evaluasi akhir setelah dilakukan ujicoba.
. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
3 Pembuatan Alat
Pemrograman dan
4 Pengalibrasian Alat
25
DAFTAR PUSTAKA
AISI., 2008, Liquid Cargo Training, Petroleum, Nam Centre, May 27.
Ardiansyah., 2017, Perancangan dan Penerapan Sensor Kumparan untuk
Percobaan Viskositas dengan Metode Bola Jatuh, Jurnal Inovasi Fisika
Indonesia, vol. 6, no. 1, hal.5–9.
Ariyanti, E. S., 2010, Otomatisasi Pengukuran Koefisien Viskositas Zat Cair
Menggunakan Gelombang Ultrasonik, Skripsi, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Camas-Anzueto, J. L. et al., 2017, Measurement of the viscosity of biodiesel by
using an optical viscometer, Flow Measurement and Instrumentation.
Elsevier Ltd, vol. 54, hal. 82-87. doi: 10.1016/j.flowmeasinst.2016.12.004.
Koesoemadinata, 2011, Geologi Minyak dan Gas Bumi, Institut Teknologi
Bandung, Bandung.
Nurjannah, 2013, Perancangan Viskoimeter Digital Untuk Mengukur Viskositas
Minyak Berbasis Mikrokontroller AT8535 Dengan Tampilan PC, Skripsi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatra
Utara, Medan.
Putri, B. M. L. et al., 2013, Pembuatan Prototipe Viskometer Bola Jatuh
Menggunakan Sensor Magnet dan Bola Magnet, J.Oto.Ktrl.Inst, vol. 5, no. 2,
hal. 101–111.
Siregar, K, T, T., 2013, Viskosimeter Digital Menggunakan Water Flow Sensor
G½ Berbasis Mikrokontroller 8535, Skripsi, Fakultas Matematika dan
IlmuPengetahuan Alam, Universitas Sumatra Utara, Medan.
Surtono, A., 2007, Aplikasi Sensor Fotodioda Pada Viskometer Metode Bola
Jatuh Berbantukan Komputer, Jurnal Sains Mipa, vol. 13, no. 3, hal. 251–256.
Tim., 2017, Modul Praktikum Fisika Dasar, Laboratorium dan Pusat
Pengembangan Ilmu Teknik Dasar Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Zuklifi, S. 2008, Diklat Liquid Cargo Quality Determination,Pengenalan
Pengujian Minyak Bumi, Bekasi, June 11.
26