Anda di halaman 1dari 2

PENGOBATAN PENDERITA TB

DEWASA
No.Dok :
Terbitan :
S
O No. Rev :
P Tanggal :
mulai
Halaman :
PEMERINTAH
Jainuddin, SKM
KABUPATEN BIMA
PUSKESMAS SAPE Nip. 196908101990031014

Pengertian Pengobatan Tuberkulosis adalah pengobatan yang diberikan kepada pasien


yang sudah terdiagnosis sebagai TB paru baru, TB Paru ulang
/gagal/kambuh/default maupun TB ekstra paru dan TB Anak menggunakan OAT
(Obat Anti Tuberkulosis)

Tujuan 1. Menyembuhkan pasien,


2. Menekan angka kematian,
3. Mencegah kekambuhan,
4 Memutuskan rantai penularan
5 Mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis
(OAT).
Kebijakan 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3273);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1991 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3447);
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 203/Menkes/SK/III/999 tentang
Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan Tuberkulosis;
2. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 364/Menkes/SK/V/2009 tentang
Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis
3. Surat Edaran Menteri Kesehatan nomor 884/Menkes/VII/2007 tentang
ekspansi TB Strategi DOTS di RS
4. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik nomor
YM.02.08/III/673/07 tentang penatalaksanaan TB di RS
5. Undang-undang no 29 tahun2004 Praktek Kedokteran

6. Keputusan Menkes RI no 129/Menkes/SK/II/2008 standar pelayanan


minimal
7. Permenkes no 749a/Menkes/SK/ Per/XII// 1989 rekam medis.

Prosedur 1. Pengobatan TB terbagi menjadi 2 fase, yaitu: fase intensif dan fase
lanjutan (Intermiten)
2. Menggunakan KDT OAT Dewasa lini 1 (INH, Rifampisin, Pirazinamid
dan Ethambutol) dan KDT OAT Anak (INH dan Rifampisin)
3. OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam
jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan, kecuali
dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk diberikan OAT
kombinasi.
4. Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan
langsung(DOT = Directly Observed Treatment) Oleh seorang Pengawas
Menelan Obat (PMO).
5. Kategori1 : 2(HRZE)/4(HR)3.
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien:
- Pasien baru TB paru BTA positif.
- Pasien TB paru BTA negatif foto toraks positif
- Pasien TB ekstra paru

6. Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang telah diobati
sebelumnya:
- Pasien kambuh
- Pasien gagal
- Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat (default).
7. Kategori Anak : 2(HR)/4(HR)
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien Anak dengan scoring ≥ 6.

Unit Terkait 1. Dokter


2. Perawat
3. Laborat
4. Farmasi
5. Pasien
6. PMO

Dokumen terkait

Anda mungkin juga menyukai