Waktu-waktu yang dilarang untuk mengerjakan shalat (makruh-tahrim) orang mengerjakan shalat sunnat
yang tiada sebab, ialah:
A. Sesudah shalat Shubuh hingga terbit matahari agak tinggi.
B. Ketika matahari sedang tepat di puncak ketinggiannya hingga tergelincirnya. Kecuali pada hari Jum'at
C. ketika orang masuk ke masjid untuk mengerjakan shalat tahiyyattal masjid.
D. Sesudah 'Ashar hingga terbenam matahari.
E. Ketika terbit matahari sehingga naik setombak/lembing. Ketika matahari sedang terbenam, sampai
sempurna terbenamnya.
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena seseorang meninggalkan sunah ab`ad, kekurangan
rakaat atau kelebihan rakaat, maupun ragu-ragu tentang jumlah rakaat dalam shalat.
1. Tata cara mempratekkan sujud sahwi sebagai berikut:
Sujud sahwi dapat dilaksanakan dengan dua macam cara, yaitu :
1. Sebelum Salam Sujud sahwi dilaksanakan setelah membaca tasyahud akhir sebelum salam apabila
kesalahan atau kelupaan dalam shalat diketahui sebelum salam. Sujud sahwi ini dilaksanakan dengan
membaca takbir terlebih dahulu, dilanjutkan dengan sujud dan membaca bacaan sujud sahwi 3 x,
dilanjutkan dengan duduk iftirasyi, dilanjutkan dengan sujud sahwi lagi dengan bacaan yang
sama,dilanjutkan dengan duduk tawarud (tasyahud akhir), membaca takbir dan dilanjutkan dengan
salam.
Setelah Salam, yaitu sujud sahwi dilaksanakan setelah salam apabila kesalahan atau kelupaan dalam
shalat diketahui setelah salam. Tata caranya sama dengan sujud sahwi sebelum salam.
- Sujud sahwi dapat dilaksanakan sebelum maupun sesudah salam
2. Lafaz Sujud Sahwi
ُسْب َحا َن َم ْن الََينَ ُام َوالَ يَ ْس ُه ْوا
Artinya:
"Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa".