Anda di halaman 1dari 23

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 55 PK/PID/2016

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG

memeriksa perkara Praperadilan pada pemeriksaan peninjauan kembali telah

do
gu memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:
ORGANISASI MASYARAKAT (ORMAS) FRONT KOMUNITAS

In
A
INDONESIA SATU (FKI-1), KABUPATEN NIAS SELATAN, dalam hal ini
memberikan kuasa kepada Wardaniman Larosa, SH, dan kawan-kawan,
ah

Para Advokat dan Konsultan Hukum di Kantor Advokat AULIA ZUFRI,

lik
SH, beralamat di Jalan Karya Bakti Nomor 63, Teladan, Kota Medan,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 26 Oktober 2015;
am

ub
Selanjutnya disebut sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dahulu
Pemohon Praperadilan;
ep
Melawan:
k

KEPALA KEJAKSAAN TINGGI SUMATERA UTARA, beralamat di Jalan


ah

Abdul Haris Nasution Nomor 1 C, Medan, Sumatera Utara;


R

si
Selanjutnya disebut sebagai Termohon Peninjauan Kembali dahulu
Termohon Praperadilan;

ne
ng

Mahkamah Agung tersebut;


Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal

do
gu

21 September 2015 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri


Medan dibawah Register Nomor 52/Pra.Pid/2015/PN.Mdn tanggal 21
September 2015 telah mengajukan permohonan praperadilan dengan
In
A

mengemukakan alasan-alasan, sebagai berikut:


1. Bahwa Pemohon adalah organisasi masyarakat yang berperan aktif
ah

lik

sebagai kontrol terhadap lembaga-lembaga pemerintahan dan berperan aktif


dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan lainnya yang bersentuhan
m

ub

dengan lembaga-lembaga pemerintahan sebagaimana tercantum pada Bab


V Asas dan Tujuan Pasal 5 Anggaran Dasar Ormas FKI-1 (Bukti P-1);
ka

2. Bahwa permohonan Praperadilan ini diajukan dengan mengacu pada


ep

ketentuan Pasal 77 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana


ah

(KUHAP) yang menyebutkan bahwa: "Pengadilan Negeri berwenang untuk


R

memeriksa dan memutus sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam


es

undang-undang ini tentang sah atau tidaknya penangkapan, penahanan,


M

ng

penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan"


on
gu

Hal. 1 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa lebih lanjut berdasarkan ketentuan Pasal 80 KUHAP disebutkan

R
bahwa: "Permintaan untuk memeriksa sah atau tidaknya suatu penghentian

si
penyidikan atau penuntutan dapat diajukan oleh Penyidik atau Penuntut

ne
ng
Umum atau pihak ketiga yang berkepentingan kepada ketua Pengadilan
Negeri dengan menyebutkan alasannya."
4. Bahwa berdasarkan uraian pada poin 1 sampai dengan poin 3 di atas,

do
gu maka jelas Pemohon selaku organisasi masyarakat yang memiliki visi dan
misi untuk mendorong dan mengawasi dilaksanakannya secara pasti

In
A
penegakan hukum dan pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN)
adalah selaku pihak ketiga yang berkepentingan sehingga memiliki legal
ah

standing untuk mengajukan permohonan praperadilan terkait adanya Sur.it

lik
Perintah Penghentian Penyidikan yang dikeluarkan oleh Termohon;
5. Bahwa permohonan Praperadilan ini diajukan terkait adanya Surat
am

ub
Perintah Penghentian Penyidikan Nomor: Print-02/N.2/Fd. 1/08/2015 tanggal
11 Agustus 2015 yang diterbitkan oleh Termohon (Bukti P-2);
ep
6. Bahwa di dalam Surat Perintah tersebut Termohon memerintahkan untuk
k

menghentikan penyidikan atas tindak pidana yang disangkakan terhadap


ah

Tersangka lr. LAKHOMIZARO ZEBUA, Ir. NORODODO SARUMAHA, MM.,


R

si
WARISAN NDRURU SH . MO NAS D U K. DUKA. SE MM MENIATI
DAKH1 S.Pd., dan FOHALOWO LAIA, S.H dengan alasan tidak cukup bukti

ne
ng

dengan ketentuan bahwa apabila di kemudian hari ada alasan baru,


penyidikan dapat dilakukan kembali terhadap Tersangka tersebut;

do
gu

7. Bahwa tindak pidana yang dimaksud dalam Surat Perintah di atas adalah
terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi terhadap pengadaan tanah
seluas 60.000 m2 untuk pembangunan Gedung Rumah Sakit Umum
In
A

Pemerintah Kabupaten Nias Selatan dengan cara menggelembungkan harga


dari Rp40.000,- /meter (empat puluh ribu rupiah per mete.) menjadi
ah

lik

Rp250.000,-/meter (dua ratus lima puluh ribu rupiah per meter), sehingga
menimbulkan kerugian Negara yang diduga dilakukan oleh Panitia
m

ub

Pengadaaan Tanah Kabupaten Nias Selatan TA 2012;


8. Bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI atas Laporan
ka

Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Selatan Tahun 2012 Nomor:


ep

106. C/LH P/XVI11. M D N/07/2013 tanggal 4 Juli 2013 disebutkan bahwa


ah

tindak pidana yang dilakukan Para Tersangka menimbulkan kerugian Negara


R

berupa kemahalan harga sebesar Rp5.127.386.500,00 (lima miliar seratus


es

dua puluh tujuh juta tiga ratus delapan puluh enam ribu lima ratus rupiah)
M

ng

(Bukti P-3);
on
gu

Hal. 2 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa terkait tindak pidana ini telah dilakukan ekspos pada tanggal 29

R
Oktober 2013 dan dari hasil ekspos perkara tersebut, Termohon telah

si
menerbitkan Surat Perintah Penyidikan, antara lain :

ne
ng
- Surat Perintah Penyidikan Nomor Print-28/N.2/Fd.1/10/2013 atas
nama Tersangka DRS. ASAARO LAIA, M.Pd. selaku Ketua Panitia
Pengadaan Tanah Kabupaten Nias Selatan TA. 2012 dan TONGONI

do
gu TAFONAO, BA selaku Wakil Ketua Pengadaan Tanah Kabupaten Nias
Selatan TA.2012 (Bukti P-4);

In
A
- Surat Perintah Penyidikan Nomor Print-29/N.2/Fd.1/10/2013 atas
nama Tersangka IR. LAKHOMIZARO ZEBUA, IR. NORODODO
ah

SARUMAHA, WARISAN NDRURU, S.Pd., MONASDUK DUHA, SE., MM.,

lik
MENIATI DACHI, S.Pd., FOHALOWA LAIA, SH., keenamnya selaku
Anggota Panitia Pengadaan Tanah Kabupaten Nias Selatan (Bukti P-5);
am

ub
- Surat Perintah Penyidikan Nomor Print-30/N.2/Fd.1/10/2013 atas
nama Tersangka DRS. H. AMINUDDIN SIREGAR selaku Kepala Kantor
ep
Pertanahan Kabupaten Nias Selatan (Bukti P-6);
k

- Surat Perintah Penyidikan Nomor Print-32/N.2/Fd.1/10/2013 atas


ah

nama Tersangka FIRMAN ADIL DACHI dan SUSY MARLINA DUHA (Bukti
R

si
P-7);
- Surat Perintah Penyidikan Nomor Print-33/N.2/Fd.1/10/2013 atas

ne
ng

nama Tersangka SIADO ZAI, SE selaku Tim Penaksir Harga Kabupaten


Nias Selatan dan SUGIANTO selaku Sekretaris Tim Penaksir Harga

do
gu

Kabupaten Nias Selatan (Bukti P-8);


- Surat Perintah Penyidikan Nomor Print-43/N.2/Fd.1/10/2013 atas
nama Tersangka SIADO ZAI, SE, IR. IKHTIAR DUHA, YUKI A.K, ST.,
In
A

M.EC.DEV selaku para Anggota Tim Penaksir Harga Kabupaten Nias


Selatan (Bukti P-9);
ah

lik

10. Bahwa selain melakukan ekspos terhadap 17 (tujuh belas) Tersangka di


atas, pada tanggal 20 Februari 2014 Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi
m

ub

Sumatera Utara juga telah melakukan ekspos di Kejaksaan Agung Republik


Indonesia di hadapan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus
ka

(JAMPIDSUS) dan dari hasil ekspos (gelar perkara) sepakat memutuskan


ep

untuk menetapkan Bupati Nias Selatan IDEALISMAN DACHI sebagai


ah

Tersangka dalam perkara a quo;


R

11. Bahwa pada tanggal 24 Oktober 2014 Pemohon melalui kuasa


es

hukum pernah mengirimkan surat kepada Termohon dengan nomor 35/LBH-


M

ng

G/X/2014 tertanggal 24 Oktober perihal: Mohon Tindak Lanjut Penanganan


on
gu

Hal. 3 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perkara (Bukti P-10), untuk menanyakan tindak lanjut penanganan perkara

R
dugaan tindak pidana Korupsi dalam pengadaan tanah untuk RSUD

si
Kabupaten Nias Selatan tersebut mengingat proses pemeriksaan perkara

ne
ng
sudah berlangsung cukup lama akan tetapi belum ada tindak lanjut dari
Termohon baik berupa penangkapan dan/atau penahanan dan/atau
pelimpahan berkas ke Pengadilan untuk dilakukan penuntutan;

do
gu 12. Bahwa terhadap surat Pemohon tersebut kemudian dijawab oleh
Termohon melalui surat tertanggal 2 Desember 2014 Nomor B-

In
A
7129/N.2.5/Fd.1/12/2014 perihal: Mohon Tindak Lanjut Penanganan Perkara,
yang pada pokoknya menerangkan bahwa penanganan perkara dugaan
ah

tindak pidana korupsi pengadaan 2 (dua) bidang tanah yakni tanah seluas

lik
60.000 m2 yang terletak di Jalan Saonigeho Km.3.3 Kecamatan Teluk
Dalam, Kabupaten Nias Selatan untuk pembangunan Rumah Sakit Umum
am

ub
Daerah (RSUD) dan tanah seluas 87.500 m 2 untuk pembangunan Gedung
Kantor Pemerintahan Kabupaten Nias Selatan Tahun 2012 masih dalam
ep
tahap koordinasi dengan pihak Badan Pengawas Keuangan dan
k

Pembangunan (BPKP) Perwakilan Sumatera Utara untuk perhitungan


ah

kerugian Negara (Bukti P-11);


R

si
13. Bahwa berdasarkan surat Bupati Nias Selatan Nomor
900/997/ITKAB/2013 tanggal 4 November 2013 yang ditujukan kepada

ne
ng

Kepala BPK-RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara (Bukti P-12) juga


menjelaskan bahwa terhadap adanya kerugian daerah atas pengadaan

do
gu

tanah RSUD sebesar Rp5.127.386.500,- (lima miliar seratus dua puluh tujuh
juta tiga ratus delapan puluh enam ribu lima ratus rupiah) telah ditindaklanjuti
dengan pembatalan dan penyetoran ke kas daerah oleh Pihak Ketiga atas
In
A

nama Firman Adil Dachi sebesar Rp7.212.386.500,00 (tujuh miliar dua ratus
dua belas juta tiga ratus delapan puluh enam lima ratus rupiah);
ah

lik

14. Bahwa Pemohon melalui kuasa hukum juga telah menerima surat dari
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi
m

ub

Sumatera Utara tertanggal 23 Desember 2014 Nomor S-2868/PW.02/5/2014


(Bukti P-13) yang pada pokoknya menerangkan bahwa perwakilan BPKP
ka

Provinsi Sumatera Utara belum melakukan audit/penghitungan kerugian


ep

Negara atas dugaan tindak pidana di atas, karena berdasarkan hasil


ah

pemaparan/expose atas kasus tersebut oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi


R

Sumatera Utara disimpulkan bahwa mengingat indikasi kerugian keuangan


es

Negara berdasarkan hasil audit BPK telah disetor ke Kas Negara dalam
M

ng

waktu kurang dari 60 (enam puluh) hari setelah terbitnya Laporan Hasil Audit
on
gu

Hal. 4 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
BPK, maka penyidik Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara perlu melakukan

R
pendalaman lebih lanjut atas penyimpangan kasus tersebut serta melengkapi

si
bukti-bukti baru yang diperlukan sebelum audit dalam rangka perhitungan

ne
ng
kerugian keuangan Negara oleh auditor BPKP;
15. Bahwa kemudian Pemohon juga menerima surat dari Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Utara Nomor

do
gu 329/S/XVIII.MDN/08/2015 bulan Agustus 2015 (Bukti P-11) yang pada
pokoknya menerangkan bahwa terhadap adanya kerugian daerah atas

In
A
pengadaan tanah RSUD sebesar Rp15.127.386.500,00 (lima miliar seratus
dua puluh tujuh juta tiga ratus delapan puluh enam ribu lima ratus rupiah)
ah

telah ditindaklanjuti dengan pembatalan dan penyetoran ke kas daerah oleh

lik
Pihak Ketiga atas nama Firman Adil Dachi sebesar Rp7.212.386.500,00
(tujuh miliar dua ratus dua belas juta tiga ratus delapan puluh enam lima
am

ub
ratus rupiah);
16. Bahwa setelah proses pemeriksaan perkara berlangsung sangat ,ama
ep
tiba-tiba saja pada tanggal 11 Agustus 2015, Termohon justru menerbitkan
k

Surat Perintah Penghentian Penyidikan Nomor: Print-02/N.2/Fd.1/08/2015


ah

tanggal 11 Agustus 2015 dengan alasan tidak cukup bukti;


R

si
17. Bahwa alasan tidak cukup bukti yang menjadi dasar penghentian
penyidikan yang dilakukan oleh Termohon tersebut patut diduga dilakuka i

ne
ng

dengan dasar adanya pengembalian kerugian ke Kas Negara sebesar


Rp7.212.386.500,00 (tujuh miliar dua ratus dua belas juta tiga ratus delapan

do
gu

puluh enam ribu lima ratus rupiah);


18. Bahwa sesungguhnya tidak ada dasar bagi Termohon untuk
mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan tersebut sebab tindak
In
A

pidana korupsi yang disangkakan kepada Para Tersangka nyata-nyata telah


terjadi dan telah melibatkan 17 (tujuh belas) orang Tersangka dimana
ah

lik

Tersangka-Tersangka lain selain dari keenam orang di atas hingga saat ini
pemeriksaan perkaranya masih terus dilanjutkan;
m

ub

19. Bahwa selain itu keterlibatan Tersangka pada tindak pidana korupsi a
quo juga sudah terlihat dengan jelas sebagaimana termuat pada Nota Dinas
ka

dari Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara tertanggal 24 Februari


ep

2014 yang ditujukan kepada Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Sumatera
ah

Utara (Bukti P-12);


R

20. Bahwa penghentian penyidikan tersebut juga telah bertentangan dengan


es

Pasal 4 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas


M

ng

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak


on
gu

Hal. 5 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pidana Korupsi yang menyatakan bahwa: "Pengembalian kerugian Negara

R
atau perekonomian Negara tidak menghapuskan dipidananya pelaku tindak

si
pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 5";

ne
ng
21. Bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 4 di atas juga dengan tegas
menyebutkan bahwa "Dalam hal pelaku tindak pidana korupsi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3 telah memenuhi unsur-unsur pasal

do
gu dimaksud, maka pengembalian kerugian Negara atau perekonomian Negara,
tidak menghapuskan pidana terhadap pelaku tindak pidana tersebut.

In
A
Pengembalian kerugian Negara atau perekonomian Negara hanya
merupakan salah satu faktor yang meringankan."
ah

22. Bahwa peran ke enam Tersangka yang berkas perkaranya dihentikan

lik
tersebut adalah sangat jelas, dimana para Tersangka tersebut ikut
menandatangani dokumen-dokumen pengadaan tanah untuk pembangunan
am

ub
RSUD Kabupaten Nias Selatan yang menimbulkan kerugian keuangan
Negara sehingga apabila perbuatan para Tersangka tersebut tidak diproses
ep
maka dapat menjadi preseden buruk dikemudian hari yang dapat berdampak
k

melemahnya upaya penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi sebab


ah

setiap orang yang melakukan tindak pidana tersebut akan berpikiran bahwa
R

si
hanya dengan mengembalikan kerugian Negara maka orang tersebut tidak
perlu lagi bertanggungjawab secara pidana yang tentu saja ini sangat

ne
ng

bertentangan dengan prinsip yang ingin ditegakkan oleh undang-undang


tentang tindak pidana Korupsi;

do
gu

23. Bahwa berdasarkan pada uraian sebagaimana tersebut diatas, Termohon


nyata-nyata telah keliru dalam mengeluarkan Surat Keputusan Perintah
Penghentian Penyidikan Nomor Print-02/N.2/Fd.1/08/2015 tanggal 11
In
A

Agustus 2015 sebab bukti-bukti dalam perkara a quo sudah sangat jelas
menerangkan adanya tindak pidana tersebut dimana Para Tersangka selaku
ah

lik

anggota tim pengadaan tanah memiliki peran dalam terjadinya tindak pidana
korupsi berupa penggelembungan harga (mark up) sehingga menimbulkan
m

ub

kerugian bagi keuangan Negara, sehingga surat keputusan tersebut harus


dinyatakan tidak sah dan harus dinyatakan batal dengan segala akibat
ka

hukumnya.
ep

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Pemohon mohon kepada


ah

Pengadilan Negeri Medan agar memberikan putusan sebagai berikut:


R

1. Mengabulkan permohonan Pemohon seluruhnya;


es

2. Menetapkan dan menyatakan Surat Perintah Penghentian Penyidikan


M

ng

Nomor: Print-02/N.2/Fd.1/08/2015 tanggal 11 Agustus 2015 yang


on
gu

Hal. 6 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikeluarkan oleh Termohon tidak sah dan dinyatakan batal dengan segala

R
akibat hukumnya;

si
3. Menetapkan dan memerintahkan Termohon untuk melanjutkan dan

ne
ng
menyelesaikan proses penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi
terhadap Tersangka Ir. LAKHOMIZARO ZEBUA, Ir. NORODODO
SARUMAHA, MM., WARISAN NDRURU, SH., MONASDUK DUHA, SE.,

do
gu MM., MENIATI DAKHI, S.Pd., dan FOHALOWO LAIA, S.H dan secepatnya
melimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri

In
A
Medan untuk dilakukan penuntutan;
4. Menetapkan dan memerintahkan Termohon untuk membuat laporan
ah

secara tertulis mengenai perkembangan hasil penyidikan setiap 14 (empat

lik
belas) hari kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan, Kepala Kejaksaan
Agung Repulik Indonesia dan kepada Pemohon terhitung sejak adanya
am

ub
putusan ini;
5. Menghukum Termohon untuk membayar biaya persidangan;
ep
Menimbang, bahwa terhadap permohonan Praperadilan yang diajukan
k

oleh Pemohon sebagaimana tersebut di atas, Termohon telah mengajukan


ah

jawaban secara tertulis tertanggal 15 Oktober 2015 yang pada pokoknya


R

si
sebagai berikut:
Bahwa dalam dalilnya Pemohon menyatakan penghentian penyidikan

ne
ng

berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-02/N.2/Fd.1/08/2015


tanggal 11 Agustus 2015 telah bertentangan dengan Pasal 4 Undang-undang

do
gu

Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31


Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
Sebelum membahas apakah penghentian penyidikan tersebut
In
A

bertentangan dengan Pasal 4 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang


Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
ah

lik

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana dalil Pemohon, perlu


kiranya kami sampaikan bahwa Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 telah
m

ub

mengatur mengenai hukum acara yang dipergunakan dalam proses penyidikan


terhadap perkara tindak pidana korupsi. Dalam Pasal 26 Undang-undang
ka

Nomor 31 Tahun 1999 disebutkan "Penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di


ep

sidang pengadilan terhadap tindak pidana korupsi, dilakukan berdasarkan


ah

hukum acara pidana yang berlaku, kecuali ditentukan lain dalam undang-
R

undang ini;
es

Dari ketentuan di atas, maka hukum acara yang berlaku dalam


M

ng

penyidikan, penuntutan, maupun pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap


on
gu

Hal. 7 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tindak pidana korupsi adalah sebagaimana diatur di dalam Undang-undang

R
Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana;

si
Pasal 1 angka 2 KUHAP memberikan pengertian penyidikan adalah

ne
ng
serangkaian tindakan Penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam
undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti
itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan

do
gu Tersangkanya;
Bahwa dari pengertian penyidikan di atas jelas bahwa proses penyidikan

In
A
yang dilakukan oleh Termohon terhadap dugaan Tindak Pidana Korupsi
terhadap pengadaan tanah seluas 60.000 m 2 untuk pembangunan Gedung
ah

Rumah Sakit Umum Pemerintah Kabupaten Nias Selatan adalah dengan

lik
mengumpulkan bukti untuk membuat terang tindak pidana aquo. Dalam KUHAP
tidak ada penjelasan lebih lanjut apakah yang dimaksud dengan membuat
am

ub
terang tentang tindak pidana yang terjadi, namun dari beberapa ketentuan
Pasal di dalam KUHAP sendiri yaitu Pasal 143 ayat (2) huruf a dan b, Pasal
ep
183, maupun Pasal 184 ayat (1), dapat disimpulkan bahwa suatu tindak pidana
k

dikatakan telah terang apabila memenuhi syarat formil maupun materiil dan
ah

telah memenuhi sekurang-kurang 2 (dua) alat bukti yang sah;


R

si
Pasal 143 ayat (2) KUHAP mensyaratkan surat dakwaan harus
memenuhi syarat formil, yakni dalam surat dakwaan harus mencantumkan

ne
ng

tanggal dan tandatangan Jaksa/Penuntut Umum, identitas Terdakwa meliputi


nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin,

do
gu

kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan Terdakwa. surat dakwaan


juga harus memenuhi syarat materiil, yaitu surat dakwaan harus diuraikan
secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan
In
A

dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan;


Sebagaimana Surat Edaran Jaksa Agung RI Nomor SE-1 004/J.
ah

lik

A/11/1993 tentang Pembuatan Surat Dakwaan, dijelaskan bahwa uraian


secara cermat, berarti menuntut ketelitian Jaksa/Penuntut Umum dalam
m

ub

mempersiapkan surat dakwaan yang akan diterapkan bagi Terdakwa. Uraian


secara jelas, berarti uraian kejadian atau fakta kejadian yang jelas dalam
ka

surat dakwaan, sehingga Terdakwa dengan mudah memahami apa yang


ep

didakwakan terhadap dirinya dan dapat mempersiapkan pembelaan dengan


ah

sebaik-baiknya. Uraian secara lengkap, berarti surat dakwaan itu memuat


R

semua unsur (elemen) tindak pidana yang didakwakan;


es

Selanjutnya dalam Pasal 183 KUHAP mensyaratkan bahwa Hakim


M

ng

dalam menjatuhkan pidana harus berdasarkan sekurang-kurangnya dua alat


on
gu

Hal. 8 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bukti yang sah, yaitu sebagaimana diatur oleh Pasal 184 ayat (1) KUHAP yang

R
menentukan bahwa alat bukti yang sah ialah keterangan saksi, keterangan ahli,

si
surat, petunjuk, dan keterangan Terdakwa. Hasil dari penyidikan menjadi dasar

ne
ng
untuk melangkah ke tahap berikutnya, yaitu penuntutan (pembuatan surat
dakwaan) dan pemeriksaan di sidang pengadilan, sehingga di dalam penyidikan
harus diperoleh bukti yang cukup untuk membuat terang tindak pidana yang

do
gu terjadi;
Dari uraian di atas, dihubungkan dengan pengertian penyidikan, maka

In
A
hasil penyidikan harus terpenuhi oleh bukti-bukti yang cukup secara kualitas
dan bukti permulaan yang cukup tersebut dianggap telah ada apabila telah
ah

ditemukan sekurang-kurangnya 2 (dua) alat bukti yang sah;

lik
Bahwa penyidikan perkara tindak pidana a quo adalah terhadap
ketentuan di dalam Pasal 2 ayat (1) dan/atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor
am

ub
20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Rumusan delik dalam Pasal 2
ep
ayat (1) yaitu "Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
k

memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
ah

merugikan keuangan negara atau perekonomian negara", sedangkan rumusan


R

si
delik Pasal 3 yaitu "Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan,

ne
ng

kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan
yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara";

do
gu

Bahwa dalam penyidikan perkara tindak pidana a quo, telah diperoleh


bukti permulaan yang cukup tentang adanya perbuatan melawan hukum
dan/atau menyalahgunakan wewenang yang dilakukan oleh Tersangka Ir.
In
A

Lakhomizaro Zebua, Ir. Norododo Sarumaha, Warisan Ndruru, S.Pd., Monasduk


Duha, SE., MM., Meniati Dachi, S.Pd., dan Fohalowo Laia, SH., akan tetapi
ah

lik

apakah perbuatan Para Tersangka tersebut mengakibatkan kerugian keuangan


negara?;
m

ub

Bahwa untuk dapat menyatakan adanya kerugian keuangan negara


haruslah diperoleh berdasarkan audit penghitungan kerugian keuangan negara
ka

yang dilakukan oleh lembaga yang berwenang (dalam hal ini BPK RI atau
ep

BPKP) dan pendapat atau keterangan ahli dari lembaga yang berwenang
ah

tersebut yang menerangkan tentang kerugian keuangan negara tersebut;


R

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaaan Negara


es

memberikan pengertian tentang kerugian Negara/Daerah. Pasal 1 angka 22


M

ng

menyebutkan "Kerugian Negara/Daerah adalah kekurangan uang, surat


on
gu

Hal. 9 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berharga, dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat

R
perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai";

si
Bahwa kerugian keuangan Negara/Daerah diperoleh setelah dilakukan

ne
ng
audit dan penghitungan kerugian keuangan negara oleh lembaga yang
berwenang (BPK/BPKP) yang dilakukan pada tingkat penyidikan atas
permintaan Penyidik;

do
gu Bahwa potensi kerugian keuangan negara yang dalam hal ini merupakan
temuan pemeriksaan BPK RI pada tahun 2013 telah diselesaikan oleh pihak

In
A
yang bertanggung jawab (Firman Adil Dachi) dengan menyetorkan sejumlah
uang sebesar Rp7.212.386.500,00 ke kas negara/kas daerah yang dilakukan
ah

dalam tenggang waktu 60 (enam puluh) hari sejak laporan BPK RI disampaikan;

lik
Bahwa terkait adanya pengembalian kerugian keuangan negara
tersebut, dalam proses penyidikan Termohon telah memintakan penghitungan
am

ub
kerugian keuangan negara kepada BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara
dan telah dilaksanakan ekspose bersama pihak BPKP Perwakilam Provinsi
ep
Sumatera Utara yang dilaksanakan di Kantor BPKP Perwakilan Provinsi
k

Sumatera Utara pada tanggal 08 Desember 2014 dengan kesimpulan atas


ah

kerugian keuangan negara dalam perkara ini tidak dapat dilakukan


R

si
penghitungan dikarenakan mengacu kepada ketentuan Peraturan Presiden
Nomor 65 Tahun 2006 juncto Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional

ne
ng

Nomor 03 Tahun 2007, pengadaan tanah untuk Rumah Sakit tidak termasuk
kwalifikasi Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum dan meminta kepada

do
gu

Penyidik untuk meminta penghitungan kerugian keuangan negara kepada pihak


BPK RI disebabkan terkait dengan adanya kerugian keuangan negara dalam
perkara ini sebelumnya telah dilakukan audit oleh pihak BPK RI;
In
A

Bahwa menindaklanjuti hasil ekspose dengan pihak BPKP Perwakilan


Provinsi Sumatera Utara tersebut maka Termohon telah meminta bantuan ahli
ah

lik

dari pihak BPK RI untuk penghitungan kerugian keuangan negara dan pendapat
ahli sehubungan dengan adanya pengembalian kerugian keuangan negara
m

ub

yaitu melalui Surat Nomor B-1409/N.2.1/Fd.1/03/2015 tanggal 13 Maret 2015,


dan terhadap hal tersebut telah dilakukan ekspose bersama dengan pihak BPK
ka

RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 26 Maret 2015;


ep

Bahwa pendapat dari pihak BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara


ah

yang disampaikan melalui Surat Nomor 136/S/XVII.MDN/04/2015 menyatakan


R

bahwa kerugian daerah dimaksud telah ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan


es

perundang-undangan dengan mengembalikannya ke kas daerah, atas dasar itu


M

ng

on
gu

Hal. 10 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
maka BPK RI menganggap masalah tersebut telah selesai atau kerugian daerah

R
sudah tidak ada;

si
Bahwa pendapat BPK RI tersebut sejalan dengan Surat Edaran Menteri

ne
ng
Pendayagunaan Aparatur Negara RI Nomor SE/07/M.PAN/8/2007, pada point
IV angka 1 dan 2 disebutkan:
"Dengan tidak bermaksud melakukan intervensi terhadap proses hukum

do
gu yang ada, khususnya dalam rangka pemberantasan korupsi, maka
untuk mengantisipasi implikasi yang mungkin timbul, diharapkan kepada

In
A
Aparat Penegak Hukum mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Tidak serta merta menjadikan temuan BPK yang dimuat pada
ah

website BPK sebagai bahan penyidikan/upaya paksa sampai batas waktu

lik
penyelesaian temuan (60 hari setelah Hasil Pemeriksaan diterima) sesuai
Pasal 20 ayat (3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
am

ub
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara,
kecuali terdapat bukti lain yang cukup kuat;
ep
2. Memberikan kesempatan kepada instansi (yang bersangkutan)
k

untuk menindak lanjuti temuan pemeriksaan BPK sesuai rekomendasi/


ah

saran dan batasan waktu yang ditetapkan dalam peraturan


R

si
perundang-undangan" .
Bahwa berdasarkan uraian di atas dihubungkan dengan pengertian

ne
ng

"kerugian keuangan negara/daerah" dan unsur "dapat merugikan keuangan


negara atau perekonomian negara" sebagaimana Pasal 2 ayat (1)

do
gu

dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Undang-Undang


Nomor 31 Tahun 1999 tidak terpenuhi oleh bukti yang cukup;
Bahwa dengan tidak sempurnanya pembuktian Pasal 2 ayat (1) maupun
In
A

Pasal 3 tersebut oleh karena tidak diperoleh cukup bukti, maka sebagaimana
ketentuan Pasal 109 ayat (2) KUHAP penyidikan dapat dihentikan;
ah

lik

Bahwa selanjutnya apakah penghentian penyidikan tersebut


bertentangan dengan ketentuan dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 20
m

ub

Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999


tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi?;
ka

Bahwa di dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001


ep

tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999


ah

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tidak dijelaskan lebih


R

lanjut tentang pengembalian kerugian keuangan negara tersebut dilakukan oleh


es

Tersangka (tahap penyidikan) atau oleh Terdakwa (tahap penuntutan dan


M

ng

pemeriksaan di sidang pengadilan), melainkan pengembalian kerugian


on
gu

Hal. 11 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keuangan negara tidak menghapuskan dipidananya pelaku tindak pidana

R
dan hanya menjadi salah satu faktor yang meringankan;

si
Bahwa mengacu kepada hal tersebut, selama penyidikan berjalan

ne
ng
ternyata telah dilakukan pengembalian kerugian keuangan negara oleh
FIRMAN ADIL DACHI selaku penjual tanah yang menikmati keuntungan dari
menjual tanah kepada Pemkab Nias Selatan untuk keperluan pembangunan

do
gu RSUD Kabupaten Nias Selatan yang dilakukan dengan menyetorkan ke kas
daerah dengan jumlah seluruhnya Rp7.212.386.500,00 ke kas negara/kas

In
A
daerah, sehingga dengan adanya pengembalian kerugian keuangan negara
tersebut pihak BPK RI berpendapat bahwa kerugian daerah sudah tidak ada;
ah

Bahwa Hukum Pidana bertujuan untuk mencari keadilan yang materiil

lik
yaitu keadilan yang sebenar-benarnya, maka terhadap alat bukti sebagaimana
di atur di dalam Pasal 184 KUHAP haruslah mempunyai kekuatan dasar yang
am

ub
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Bahwa di dalam perkara Tindak Pidana Korupsi tidak adanya korban
ep
secara langsung sebagaimana doktrin "no victim, no crime (Tiada korban, tiada
k

kejahatan)", maka kerugian negara/daerah merupakan victim untuk


ah

menguatkan doktrin dari Crime, sehingga unsur yang paling penting di dalam
R

si
tindak pidana korupsi adalah "kerugian negara" yang menjadi unsur utama
dalam pembuktian tindak pidana korupsi;

ne
ng

Dari uraian di atas, maka penghentian penyidikan perkara tindak pidana


aquo tidak ada kaitannya dengan penghapusan pidana dan tidak bertentangan

do
gu

dengan Pasal 4 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan


atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi, melainkan penghentian penyidikan perkara tindak pidana a quo
In
A

disebabkan karena:
1. tidak cukup bukti,
ah

lik

2. tidak memenuhi seluruh unsur delik sebagaimana dalam Pasal 2 ayat (1)
dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas
m

ub

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak


Pidana Korupsi.
ka

Dengan demikian, penghentian penyidikan perkara a quo berdasarkan


ep

Surat Perintah Penyidikan Nomor:Print-02/N.2/Fd.1/08/2015 tanggal 11


ah

Agustus 2015 telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan


R

yang berlaku yaitu Pasal 109 ayat (2) KUHAP.


es

III. KESIMPULAN :
M

ng

Bapak Hakim yang mulia,


on
gu

Hal. 12 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon/Kuasa Hukum pemohon yang kami hormati, serta Pengunjung

R
sidang yang kami hormati,

si
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, kami Termohon selaku

ne
ng
Penyidik dalam perkara ini sampai pada kesimpulan bahwa penghentian
penyidikan perkara a quo berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-
02/N.2/Fd.1/08/2015 tanggal 11 Agustus 2015 telah sesuai dengan ketentuan

do
gu peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Pasal 109 ayat (2) KUHAP.
Sehubungan dengan kesimpulan tersebut di atas kami selaku Termohon

In
A
dengan ini memohon agar Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa
dan mengadili perkara (pra peradilan) ini memberi keputusan sebaai berikut:
ah

1. Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau

lik
setidaknya permohonan tidak dapat diterima;
2. Menyatakan sah Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-
am

ub
02/N.2/Fd.1/ 08/2015 tanggal 11 Agustus 2015;
3. Menghukum Para Pemohon untuk membayar segala biaya timbul
ep
dalam pemeriksaan ini;
k

Membaca putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor


ah

52/Pra.Pid/2015/PN.Mdn. tanggal 22 Oktober 2015 yang amar selengkapnya


R

si
berbunyi sebagai berikut:
1. Menolak permohonan Praperadilan Pemohon;

ne
ng

2. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon sejumlah Nihil;


Membaca akta permohonan peninjauan kembali Nomor 4/Akta.

do
gu

PK/2015/PN.MDN yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Medan,


bahwa pada tanggal 29 Oktober 2015 Penasihat Hukum Termohon Praperadilan
memohon agar putusan Pengadilan Negeri Medan tersebut dapat ditinjau
In
A

kembali;
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
ah

lik

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri Medan tersebut telah


diucapkan dengan hadirnya Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon
m

ub

Praperadilan pada tanggal 22 Oktober 2015 dengan demikian putusan tersebut


telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap ;
ka

Menimbang, bahwa alasan-alasan peninjauan kembali yang diajukan


ep

oleh Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Praperadilan pada pokoknya


ah

adalah sebagai berikut :


R

I. Hakim Pemeriksa Perkara Nomor 52/Pra.Pid/2015/PN.MDN dalam


es

memeriksa dan memutus perkara permohonan prapradilan a quo tidak


M

ng

hanya memeriksa mengenai syarat-syarat formil dalam penerbitan surat


on
gu

Hal. 13 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perintah penghentian penyidikan saja tetapi juga telah menyentuh

R
pemeriksaan pokok perkara dengan mempertimbangkan unsur pasal 2

si
ayat (1) dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 khususnya

ne
ng
unsur "yang dapat merugikan keuangan Negara" yang menunjukkan
adanya indikasi penyelundupan hukum.
1. Bahwa dalam pemeriksaan perkara Nomor

do
gu 52/Pra.Pid/2015/PN.Mdn telah terjadi indikasi penyelundupan hukum
yang dilakukan oleh Hakim pemeriksa perkara dimana Hakim

In
A
pemeriksa perkara telah memeriksa dan mempertimbangan dengan
menyentuh pokok perkara dan tidak hanya sebatas memeriksa syarat-
ah

syarat formil penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan

lik
Nomor: Print-02/N.2/Fd.I/08/2015 tanggal 11 Agustus 2015 saja;
2. Bahwa Hakim Pemeriksa perkara yang dalam memeriksa perkara
am

ub
praperadilan a quo telah masuk dalam pemeriksaan pokok perkara
dapat dilihat dari pertimbangan hukum yang mempertimbangkan
ep
tentang unsur pasal yang disangkakan kepada Tersangka yakni Pasal
k

2 ayat (1) dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang


ah

Perubahan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tipikor,


R

si
khususnya unsur "yang dapat merugikan keuangan Negara"
sebagaimana pertimbangan hukum putusan Nomor 52/Pra.Pid/2015/

ne
ng

PN.Mdn halaman 26 alinea 3 sampai dengan 4 yang menyatakan


bahwa:

do
gu

"Menimbang, bahwa unsur yang sama dan essensial dari tindak


pidana korupsi Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 31 Tahun
In
A

1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, adalah unsur "


yang dapat merugikan keuangan Negara;
ah

lik

Menimbang, bahwa perhitungan kerugian keuangan Negara harus


dilakukan oleh lembaga yang berwenang untuk itu, yaitu BPKP atau
m

ub

BPK."
3. Bahwa sesungguhnya dalam proses pemeriksaan praperadilan
ka

Hakim tidak boleh menyentuh pokok perkara, karena Hakim dalam


ep

praperadilan disebut sebagai seorang exeminating judge yang


ah

memeriksa administrasi prosedural proses hukum acara pidana.


R

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Hakim telah melampaui


es

proses pembuktian yang tidak menjadi domainnya dengan memeriksa


M

ng

unsur-unsur pasal yang disangkakan kepada Tersangka;


on
gu

Hal. 14 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa penyelundupan hukum tersebut juga terlihat dari

R
pertimbangan hukum putusan a quo halaman 28 sampai dengan 29

si
yang menyatakan:

ne
ng
"Menimbang, bahwa di dalam Surat Perintah Penghentian
Penyidikan Nomor : Print-02/N.2/Fd.l/08/2015 tanggal 11 Agustus 2015
yang dikeluarkan Termohon tidak disebutkan alasan penghentian

do
gu penyidikan tersebut adalah karena "ada pengembalian kerugian
Negara" tersebut, karena hal tersebut jelas bertentangan dengan

In
A
norma Pasal 4 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
ah

Menimbang, bahwa oleh karena pada saat itu masih dalam

lik
proses/tahap penyidikan maka disinilah kejelian dan kemampuan
Penyidik dalam mengumpulkan bukti untuk membuat terang tindak
am

ub
pidana yang dipersangkakan terjadi"
Menimbang bahwa penyidik dalam usahanya membuktikan salah
ep
satu unsur dalam Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-Undang
k

Tipikor, yaitu unsur dapat merugikan keuangan Negara, telah meminta


ah

pendapat/keterangan ahli baik dari BPKP dan BPK yang kedua


R

si
instansi tersebut menerangkan tidak terdapat kerugian Negara karena
telah dikembalikan.

ne
ng

5. Bahwa pertimbangan hukum di atas justru menunjukkan


inkonsistensi pertimbangan Hakim pemeriksa perkara sebab dasar

do
gu

Hakim pemeriksa perkara menolak permohonan praperadilan


Pemohon dengan dasar bahwa Surat Penghentian Penyidikan yang
dikeluarkan oleh Termohon bukan di dasarkan adanya pengembalian
In
A

kerugian Negara melainkan karena tidak cukup bukti, akan tetapi


apabila dicermati pertimbangan hukum di atas justru menunjukkan dan
ah

lik

membuktikan bahkan membenarkan bahwa dasar Termohon


menerbitkan Nomor : Print-02/N.2/Fd.I/08/2015 tanggal 11 Agustus
m

ub

2015 dikarenakan kerugian Negara dianggap tidak ada lagi oleh


karena telah dikembalikan;
ka

6. Bahwa dari uraian di atas menunjukkan adanya penyelundupan


ep

hukum yang dilakukan oleh Hakim pemeriksa perkara sehingga


ah

secara tidak adil, tidak fear dan tidak berdasar menyatakan bahwa
R

penerbitan surat perintah penghentian penyidikan tersebut cukup


es

beralasan dan tidak bertentangan dengan hukum;


M

ng

on
gu

Hal. 15 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Bahwa selain itu, meskipun dalam surat perintah penghentian

R
penyidikan tersebut disebutkan "apabila di kemudian hari ada alasan

si
baru, penyidikan dapat dilakukan kembali terhadap Tersangka

ne
ng
tersebut", akan tetapi dalam prakteknya hal itu tidak mungkin dilakukan
sejauh surat perintah penghentian penyidikan tersebut belum
dinyatakan batal/dicabut.

do
gu II. Judex Facti telah melakukan kekeliruan dan kekhilafan yang nyata dan
kontradiktif dalam memeriksa dan memutus perkara sebab antara

In
A
pertimbangan hukumnya saling bertentangan, dimana di satu sisi Judex
Facti setuju bahwa alasan tidak cukup bukti yang menjadi dasar
ah

penghentian penyidikan oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara karena

lik
adanya pengembalian kerugian Negara sedangkan di lain sisi Judex Facti
menilai penghentian penyidikan karena tidak cukup bukti tersebut telah
am

ub
sesuai dengan ketentuan Pasal 109 ayat (2) dan (3) KUHAP karena di
dalam surat perintah penghentian penyidikan tersebut tertulis alasannya
ep
tidak cukup bukti, tidak disebutkan karena "ada pengembalian kerugian
k

Negara"
ah

1. Bahwa Putusan Nomor 52/Pra.Pid/2015/PN.Mdn tanggal 22


R

si
Oktober 2015 telah menunjukkan adanya suatu kekhilafan Hakim
dan kekeliruan yang nyata;

ne
ng

2. Bahwa Hakim dalam memeriksa dan memutus perkara


permohonan praperadilan a quo telah kontradiktif dalam

do
gu

pertimbangan hukumnya dimana di satu sisi Majelis sependapat


bahwa alasan penghentian penyidikan oleh Termohon tersebut
didasarkan pada adanya pengembalian kerugian Negara
In
A

sebagaimana terlihat jelas dalam pertimbangan hukum putusan


Nomor 52/Pra.Pid/2015/PN.Mdn halaman 29 alinea ke-3 yang telah
ah

lik

menyatakan:
"Menimbang, bahwa Penyidik dalam usahanya membuktikan salah
m

ub

satu unsur dalam Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 UU Tipikor, yaitu
unsur dapat merugikan keuangan Negara, telah meminta pendapat/
ka

keterangan ahli baik dari BPKP dan BPK yang kedua instansi
ep

tersebut menerangkan tidak terdapat kerugian Negara karena telah


ah

terjadi pengembalian"
R

3. Bahwa tidak hanya itu sesungguhnya dari uraian pertimbangan


es

hukum Putusan a quo halaman 26 sampai dengan 29 juga telah


M

ng

secara gamblang menunjukkan bahwa surat perintah penghentian


on
gu

Hal. 16 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penyidikan (SP3) Nomor: Print-02/N.2/Fd.I/08/2015 tanggal 11

R
Agustus 2015 terbit karena alasan tidak cukup bukti dimana

si
pertimbangan tidak cukup bukti disini disebabkan karena kerugian

ne
ng
keuangan Negara tersebut telah dikembalikan;
4. Bahwa Hakim Pemeriksa perkara sangat tidak cermat dan tidak
teliti dalam membuat pertimbangan hukum sehingga menghasilkan

do
gu putusan yang kontradiktif satu sama lain;
5. Bahwa Hakim Pemeriksa perkara telah menyatakan sependapat

In
A
dengan keterangan ahli hukum pidana khusus tindak pidana korupsi
Dr. G. Widiartana, SH., MHum yang menerangkan di bawah sumpah
ah

bahwa ketentuan Pasal 4 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi

lik
adalah sudah jelas dan tidak perlu ditafsirkan lagi, sebagaimana
termuat dalam pertimbangan hukum putusan a quo halaman 28;
am

ub
6. Bahwa Pasal 4 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
ep
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang dimaksud di atas
k

lengkapnya berbunyi : "Pengembalian kerugian keuangan Negara


ah

atau perekonomian Negara tidak menghapuskan dipidananya pelaku


R

si
tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3";
7. Bahwa apabila Hakim pemeriksa perkara konsisten dengan

ne
ng

pertimbangan hukumnya dengan mendasarkan pada fakta-fakta


hukum yang telah terungkap di persidangan yang telah menunjukkan

do
gu

adanya fakta hukum dan benang merah bahwa


Surat Penghentian Penyidikan (SP3) Nomor: Print-02/N.2/Fd.I/
08/2015 tanggal 11 Agustus 2015 telah diterbitkan oleh Termohon PK
In
A

(Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara) dengan dasar pertimbangan


bahwa kerugian Negara telah dikembalikan sehingga tidak cukup
ah

lik

bukti dan tidak memenuhi unsur Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3
Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, dimana jika hal itu dikaitkan
m

ub

dengan ketentuan Pasal 4 Undang-Undang Tipikor jelas bahwa


penghentian penyidikan tersebut sangat bertentangan sehingga
ka

sangat beralasan hukum apabila Surat Perintah Penghentian


ep

Penyidikan Nomor : Print-02/N.2/Fd.I/08/2015 tanggal 11 Agustus


ah

2015 tersebut dinyatakan tidak sah dan batal dengan segala akibat
R

hukumnya;
es

8. Bahwa pidana korupsi yang disangkakan kepada Para Tersangka


M

ng

tersebut telah selesai dilakukan dan telah terjadi pemindahan dari kas
on
gu

Hal. 17 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
daerah kepada pemilik lahan (FAD) sehingga dalam hal ini meskipun

R
pemilik lahan (FAD) tersebut telah mengembalikan ke kas Negara

si
sejumlah uang yang diperolehnya dari pengadaan tanah RSUD Nisel

ne
ng
maka tidak serta merta menghilangkan/ meniadakan tindak pidana
korupsi yang telah terjadi;
9. Bahwa putusan Hakim dalam perkara a quo dapat menjadi

do
gu preseden buruk dalam penegakan hukum dalam perkara-perkara
korupsi mengingat dengan dasar pertimbangan kerugian Negara

In
A
telah dikembalikan dan dipulihkan maka pelaku dapat dibebaskan
dari mempertanggungjawabkan secara pidana atas tindakannya
ah

tersebut;

lik
10. Bahwa pertimbangan hukum dalam putusan a quo jelas
menunjukkan adanya kekhilafan dan kekeliruan yang nyata-nyata
am

ub
dilakukan oleh Hakim pemeriksa perkara dan telah terjadi
penyelundupan hukum sehingga mengakibatkan pelaku suatu tindak
ep
pidana dapat menikmati kebebasan tanpa harus
k

mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut hanya dengan


ah

mengembalikan kerugian Negara tersebut;


R

si
11. Bahwa menurut Dr. A. Djoko Sumaryanto, S.H., M.H.,
dalam bukunya "Beban Pembuktian Tindak Pidana Korupsi Dalam

ne
ng

Rangka Pengembalian Kerugian Keuangan Negara", terbitan


Prestasi Pustaka, cetakan tahun 2009, halaman 40 menyebutkan

do
gu

peristiwa yang dapat merugikan kerugian Negara tersebut bisa


berupa pengadaan barang berupa tanah dengan harga yang tidak
wajar karena jauh di atas harga pasar, sehingga dapat merugikan
In
A

keuangan Negara sebesar selisih harga pembelian dengan harga


pasar atau harga yang sewajarnya:
ah

lik

12. Bahwa Hakim pemeriksa perkara a quo telah melakukan


penyelundupan hukum dalam menentukan tenggang waktu
m

ub

pengembalian kerugian Negara yang telah kadaluwarsa (verjaring),


dimana di halaman 28 putusan a quo menyebutkan;
ka

"Menimbang bahwa terhadap perbedaan pendapat antara Pemohon


ep

dengan Termohon mengenai waktu pengembalian kerugian Negara/


ah

daerah apakah sudah lewat 60 hari sejak LHP dibuat atau sejak LHP
R

disampaikan kepada entitas (yang diperiksa), pada kenyataannya


es

dan diakui baik oleh Pemohon maupun Termohon telah terjadi


M

ng

on
gu

Hal. 18 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengembalian kerugian Negara sebesar indikasi kerugian Negara

R
tersebut."

si
13. Bahwa Hakim pemeriksa perkara telah menyelundupkan

ne
ng
hukum dimana tidak mempertimbangkan ketentuan Pasal 23
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara yang sudah

do
gu jelas menyebutkan pengembalian kerugian Negara selambat-
lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah diketahui terjadinya kerugian

In
A
Negara/daerah yakni saat diterbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan
Badan Pemeriksa Keuangan RI pada tanggal 4 Juli 2013, sedangkan
ah

kerugian Negara baru dikembalikan pada tanggal 4 November 2013,

lik
sehingga sudah melampaui tenggang waktu yang ditentukan
(vertjaring).
am

ub
KESIMPULAN
1. Bahwa dalam pertimbangan hukum putusan Nomor
ep
52/Pra.Pid/2015/ PN.Mdn dinyatakan bahwa di dalam SP3 Nomor : Print-
k

02/N.2/Fd. 1/08/2015 tanggal 11 Agustus 2015 yang dikeluarkan Termohon


ah

PK/Termohon, di bagian "Menimbang" disebutkan bahwa tindak pidana


R

si
yang disangkakan kepada Tersangka Ir. Lakhomizaro, dkk tidak terdapat
cukup bukti, oleh karena itu cukup alasan untuk menghentikan penyidikan

ne
ng

atas tindak pidana yang disangkakan terhadap Tersangka tersebut (hal.


25). Hal ini berarti bahwa alasan penghentian penyidikan adalah karena "

do
gu

tidak terdapat cukup bukti" (vide Pasal 109 (2) KUHAP);


2. Bahwa kerugian daerah dimaksud telah ditindaklanjuti (baca :
dikembalikan) sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan
In
A

mengembalikannya ke kas daerah. Atas dasar itu maka BPK RI


menganggap masalah tersebut telah selesai atau kerugian daerah sudah
ah

lik

tidak ada (halaman 25, baris ke 6, diulangi lagi di halaman. 26).


Pernyataan BPK RI yang menyebutkan bahwa "kerugian daerah sudah
m

ub

tidak ada" mengindikasikan bahwa sebelumnya sudah ada dan sudah


terjadi atau sudah ada kerugian Negara, yakni sebesar
ka

Rp5.127.386.500,00 lalu setelah dibayar menjadi tidak ada lagi. Hal ini
ep

juga telah diakui oleh BPKP dan Termohon Peninjauan Kembali/Termohon


ah

sebelumnya. Menurut Ilmu Pengetahuan Hukum, hal ini berarti tindak


R

pidana/deliknya sudah sempurna selesai (vooltoid delict). Kerugian


es

Negara/daerah menjadi tidak ada lagi karena kerugian Negara/daerah itu


M

ng

telah dikembalikan. Jadi alasan untuk menyatakan bahwa tidak ada


on
gu

Hal. 19 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(lagi) kerugian Negara semata-mata karena telah dikembalikannya uang

R
yang telah dikorupsikan ke kas Negara/daerah, kemudian aspek

si
pidananya dianggap selesai dengan sendirinya. Hal ini bertentangan

ne
ng
dengan jiwa Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan
Pasal 4 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang
menentukan: Pengembalian kerugian keuangan Negara atau

do
gu perekonomian Negara tidak menghapuskan dipidananya pelaku tindak
pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3. Jadi, kalaupun

In
A
uang yang sudah dikorupsi telah dikembalikan, aspek pidananya harus
jalan terus. Jiwa Undang-Undang PTP Korupsi sudah jelas dalam Pasal
ah

4 tersebut, jangankan terhadap tindak pidana korupsi yang sudah

lik
(sempat) terjadi, percobaan korupsi saja sudah diancam dengan pidana
yang sama dengan melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur
am

ub
dalam Pasal 15 : Setiap orang yang melakukan percobaan, pembantuan,
atau pemufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana korupsi, dipidana
ep
dengan pidana yang sama sebagaimana dimaksud Pasal 2, Pasal 3, Pasal
k

5 sampai dengan Pasal 14. Jadi, pengembalian keuangan Negara sebagai


ah

dasar untuk menyatakan bahwa unsur Pasal 2 dan/atau Pasal 3 sama


R

si
sekali tidak berdasar secara hukum;
3. Bahwa kedua instansi tersebut (maksudnya: BPKP Provsu dan

ne
ng

BPK RI Perwakilan Sumut) menyatakan bahwa kerugian Negara/daerah


telah dikembalikan ke kas daerah dan kerugian daerah sudah tidak ada.

do
gu

Perkataan kerugian Negara/daerah telah dikembalikan ke kas daerah dan


kerugian daerah sudah tidak ada, merupakan pengakuan bahwa
sebelumnya sudah terjadi (sudah ada) kerugian daerah/Negara, oleh
In
A

karena itu tidak ada lagi alasan untuk menghentikan penyidikan sebab
tindak pidana korupsinya telah terjadi;
ah

lik

4. Bahwa dari hasil pemeriksaan BPK menemukan adanya


kemahalan harga yang merugikan keuangan daerah sebesar
m

ub

Rp5.127.386.500,00 untuk pengadaan tanah RSUD dan


Rp10.046.836.500,00 untuk pengadaan tanah BBI (hal. 27). Hal ini berarti
ka

bahwa Hakim telah menerima dan mengakui hasil pemeriksaan BPK


ep

tersebut, yang mengakui bahwa telah terjadi kerugian pada keuangan


ah

daerah Bahwa para Tersangka diberi kesempatan untuk mengembalikan


R

kerugian keuangan daerah tersebut, itu masalah lain, tidak menghilangkan


es

aspek pidananya;
M

ng

on
gu

Hal. 20 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa Termohon Peninjauan Kembali telah meminta pendapat/

R
keterangan ahli baik dari BPKP dan BPK yang kedua instansi tersebut

si
menerangkan 'tidak terdapat kerugian Negara karena telah terjadi

ne
ng
pengembalian'. Dalam hal ini Hakim tidak konsisten mengutip keterangan
BPKP dan BPK seperti pada penjelasan-penjelasan sebelumnya. Yang
benar adalah " tidak terdapat lagi kerugian keuangan Negara" karena telah

do
gu terjadi pengembalian. Jadi, bukan tidak ada kerugian Negara, melainkan
tidak ada lagi kerugian keuangan Negara/daerah, dua kalimat/istilah yang

In
A
berbeda;
6. Bahwa Hakim pemeriksa perkara Praperadilan telah
ah

membenarkan SP3 Termohon, karena "kerugian keuangan

lik
Negara/daerah" telah dikembalikan, sehingga tidak terpenuhi unsur-unsur
Pasal 2 dan atau Pasal 3 Undang-Undang PTP Korupsi. Dasar Hakim
am

ub
membenarkan SP3 itu bertentangan dengan Pasal 4 Undang-Undang PTP
Korupsi, yang sudah jelas aturannya, sehingga tidak perlu ditafsirkan lagi;
ep
7. Bahwa terpenuhi tidaknya unsur-unsur suatu tindak pidana
k

merupakan pokok perkara, bukan wewenang Hakim Praperadilan.


ah

Seharusnya, Hakim mempertimbangkan dasar dikeluarkannya SP3 oleh


R

si
Penyidik, sah atau tidak, atau ada atau tidak dasar hukumnya secara
material, bukan sekedar menunjuk dasar hukum/pasal semata. Dalam hal

ne
ng

ini, Hakim Praperadilan sudah melampau wewenangnya, yang berarti ada


penyalahgunaan wewenang, atau putusannya menjadi tidak sah;

do
gu

8. Dalam perkara ini, ada beberapa (17 orang) yang tersangkut,


sehingga untuk mencari minimal 2 (dua) alat bukti tidak sulit, seperti dari
Keterangan Saksi, Keterangan Terdakwa, Petunjuk, dan Keterangan Ahli,
In
A

dan juga Surat (karena sudah ada kerugian Negara yang telah dihitung).

Menimbang, bahwa terhadap alasan permohonan peninjauan kembali


ah

lik

dari Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Praperadilan tersebut Mahkamah


Agung berpendapat:
m

ub

Bahwa alasan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon


ka

Peninjauan Kembali/Pemohon Praperadilan tersebut tidak dapat dibenarkan,


ep

dengan pertimbangan sebagai berikut:


1. Bahwa Pasal 263 ayat (1) KUHAP menyatakan bahwa terhadap putusan
ah

pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, kecuali putusan


R

es

bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, Terpidana atau ahli warisnya
M

dapat mengajukan permintaan peninjauan kembali kepada Mahkamah


ng

on
gu

Hal. 21 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Agung,artinya hanya Terpidana atau ahli warisnya yang berhak mengajukan

R
peninjauan kembali, bahwa dalam perkara a quo belum ada Terpidana;

si
2. Bahwa Pasal 45 A ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun

ne
ng
2004 sebabaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2009 menentukan bahwa perkara Praperadilan merupakan perkara yang
dikecualikan untuk diajukan kasasi, sehingga putusan Praperadilan sudah

do
gu tidak diperkenankan untuk diajukan kasasi;
3. Bahwa Pasal 3 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
A
(Perma RI) Nomor 4 Tahun 2016 menyatakan: Putusan Praperadilan tidak
dapat diajukan peninjauan kembali;
ah

4. Bahwa Pasal 6 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 4

lik
Tahun 2016 menyatakan: Dengan berlakunya Peraturan Mahkamah Agung
maka SEMA Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Hasil Rapat Pleno
am

ub
Kamar Mahkamah Agung sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas bagi
Pengadilan khususnya mengenai peninjauan kembali terhadap putusan
ep
Praperadilan dalam hal ditemukan indikasi penyelundupan hukum dicabut
k

dan dinyatakan tidak berlaku;


ah

Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan Pasal 266 ayat (1) a


R

si
KUHAP permohonan peninjauan kembali harus dinyatakan tidak dapat diterima;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan peninjauan kembali dari

ne
ng

Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Praperadilan tidak dapat diterima,


maka biaya perkara pada pemeriksaan peninjauan kembali dibebankan kepada

do
gu

Negara;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009,
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981,Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985
In
A

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan


perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta
ah

lik

peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;


M E N G A D I L I
m

ub

Menyatakan tidak dapat diterima permohonan peninjauan kembali dari


Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Praperadilan: ORGANISASI
ka

MASYARAKAT (ORMAS) FRONT KOMUNITAS INDONESIA SATU (FKI-1),


ep

KABUPATEN NIAS SELATAN, PROVINSI SUMATERA UTARA, tersebut;


ah

Membebankan biaya pemeriksaan peninjauan kembali kepada Negara;


R

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah


es

Agung pada hari Senin tanggal 7 November 2016 oleh Sri Murwahyuni,
M

ng

S.H.,M.H. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
on
gu

Hal. 22 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ketua Majelis, Desnayeti M., S.H.,M.H. dan Sumardijatmo, S.H.,M.H. Hakim

R
-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk

si
umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim

ne
ng
-Hakim Anggota tersebut, dan Rahayuningsih, S.H.,M.H. Panitera Pengganti
dengan tidak dihadiri oleh Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Praperadilan
dan Termohon Peninjauan Kembali/Termohon Praperadilan;

do
gu
Hakim -Hakim Anggota; Ketua Majelis;

In
A
ttd./ Desnayeti M., S.H.,M.H. ttd./ Sri Murwahyuni, S.H.,M.H.
ttd./ Sumardijatmo, S.H.,M.H.
ah

lik
Panitera Pengganti;
ttd./ Rahayuningsih, S.H.,M.H.
am

ub
Untuk Salinan
ep
Mahkamah Agung R.I.
k

a.n. Panitera
ah

Panitera Muda Pidana


R

si
ne
ng

SUHARTO, SH., M.Hum.

do
gu

NIP. 196006131985031002 In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 23 dari 23 hal. Put. No. 55 PK/PID/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Anda mungkin juga menyukai