u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
R
Nomor 55 PK/PID/2016
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
do
gu memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:
ORGANISASI MASYARAKAT (ORMAS) FRONT KOMUNITAS
In
A
INDONESIA SATU (FKI-1), KABUPATEN NIAS SELATAN, dalam hal ini
memberikan kuasa kepada Wardaniman Larosa, SH, dan kawan-kawan,
ah
lik
SH, beralamat di Jalan Karya Bakti Nomor 63, Teladan, Kota Medan,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 26 Oktober 2015;
am
ub
Selanjutnya disebut sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dahulu
Pemohon Praperadilan;
ep
Melawan:
k
si
Selanjutnya disebut sebagai Termohon Peninjauan Kembali dahulu
Termohon Praperadilan;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Bahwa lebih lanjut berdasarkan ketentuan Pasal 80 KUHAP disebutkan
R
bahwa: "Permintaan untuk memeriksa sah atau tidaknya suatu penghentian
si
penyidikan atau penuntutan dapat diajukan oleh Penyidik atau Penuntut
ne
ng
Umum atau pihak ketiga yang berkepentingan kepada ketua Pengadilan
Negeri dengan menyebutkan alasannya."
4. Bahwa berdasarkan uraian pada poin 1 sampai dengan poin 3 di atas,
do
gu maka jelas Pemohon selaku organisasi masyarakat yang memiliki visi dan
misi untuk mendorong dan mengawasi dilaksanakannya secara pasti
In
A
penegakan hukum dan pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN)
adalah selaku pihak ketiga yang berkepentingan sehingga memiliki legal
ah
lik
Perintah Penghentian Penyidikan yang dikeluarkan oleh Termohon;
5. Bahwa permohonan Praperadilan ini diajukan terkait adanya Surat
am
ub
Perintah Penghentian Penyidikan Nomor: Print-02/N.2/Fd. 1/08/2015 tanggal
11 Agustus 2015 yang diterbitkan oleh Termohon (Bukti P-2);
ep
6. Bahwa di dalam Surat Perintah tersebut Termohon memerintahkan untuk
k
si
WARISAN NDRURU SH . MO NAS D U K. DUKA. SE MM MENIATI
DAKH1 S.Pd., dan FOHALOWO LAIA, S.H dengan alasan tidak cukup bukti
ne
ng
do
gu
7. Bahwa tindak pidana yang dimaksud dalam Surat Perintah di atas adalah
terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi terhadap pengadaan tanah
seluas 60.000 m2 untuk pembangunan Gedung Rumah Sakit Umum
In
A
lik
Rp250.000,-/meter (dua ratus lima puluh ribu rupiah per meter), sehingga
menimbulkan kerugian Negara yang diduga dilakukan oleh Panitia
m
ub
dua puluh tujuh juta tiga ratus delapan puluh enam ribu lima ratus rupiah)
M
ng
(Bukti P-3);
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
9. Bahwa terkait tindak pidana ini telah dilakukan ekspos pada tanggal 29
R
Oktober 2013 dan dari hasil ekspos perkara tersebut, Termohon telah
si
menerbitkan Surat Perintah Penyidikan, antara lain :
ne
ng
- Surat Perintah Penyidikan Nomor Print-28/N.2/Fd.1/10/2013 atas
nama Tersangka DRS. ASAARO LAIA, M.Pd. selaku Ketua Panitia
Pengadaan Tanah Kabupaten Nias Selatan TA. 2012 dan TONGONI
do
gu TAFONAO, BA selaku Wakil Ketua Pengadaan Tanah Kabupaten Nias
Selatan TA.2012 (Bukti P-4);
In
A
- Surat Perintah Penyidikan Nomor Print-29/N.2/Fd.1/10/2013 atas
nama Tersangka IR. LAKHOMIZARO ZEBUA, IR. NORODODO
ah
lik
MENIATI DACHI, S.Pd., FOHALOWA LAIA, SH., keenamnya selaku
Anggota Panitia Pengadaan Tanah Kabupaten Nias Selatan (Bukti P-5);
am
ub
- Surat Perintah Penyidikan Nomor Print-30/N.2/Fd.1/10/2013 atas
nama Tersangka DRS. H. AMINUDDIN SIREGAR selaku Kepala Kantor
ep
Pertanahan Kabupaten Nias Selatan (Bukti P-6);
k
nama Tersangka FIRMAN ADIL DACHI dan SUSY MARLINA DUHA (Bukti
R
si
P-7);
- Surat Perintah Penyidikan Nomor Print-33/N.2/Fd.1/10/2013 atas
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Perkara (Bukti P-10), untuk menanyakan tindak lanjut penanganan perkara
R
dugaan tindak pidana Korupsi dalam pengadaan tanah untuk RSUD
si
Kabupaten Nias Selatan tersebut mengingat proses pemeriksaan perkara
ne
ng
sudah berlangsung cukup lama akan tetapi belum ada tindak lanjut dari
Termohon baik berupa penangkapan dan/atau penahanan dan/atau
pelimpahan berkas ke Pengadilan untuk dilakukan penuntutan;
do
gu 12. Bahwa terhadap surat Pemohon tersebut kemudian dijawab oleh
Termohon melalui surat tertanggal 2 Desember 2014 Nomor B-
In
A
7129/N.2.5/Fd.1/12/2014 perihal: Mohon Tindak Lanjut Penanganan Perkara,
yang pada pokoknya menerangkan bahwa penanganan perkara dugaan
ah
tindak pidana korupsi pengadaan 2 (dua) bidang tanah yakni tanah seluas
lik
60.000 m2 yang terletak di Jalan Saonigeho Km.3.3 Kecamatan Teluk
Dalam, Kabupaten Nias Selatan untuk pembangunan Rumah Sakit Umum
am
ub
Daerah (RSUD) dan tanah seluas 87.500 m 2 untuk pembangunan Gedung
Kantor Pemerintahan Kabupaten Nias Selatan Tahun 2012 masih dalam
ep
tahap koordinasi dengan pihak Badan Pengawas Keuangan dan
k
si
13. Bahwa berdasarkan surat Bupati Nias Selatan Nomor
900/997/ITKAB/2013 tanggal 4 November 2013 yang ditujukan kepada
ne
ng
do
gu
tanah RSUD sebesar Rp5.127.386.500,- (lima miliar seratus dua puluh tujuh
juta tiga ratus delapan puluh enam ribu lima ratus rupiah) telah ditindaklanjuti
dengan pembatalan dan penyetoran ke kas daerah oleh Pihak Ketiga atas
In
A
nama Firman Adil Dachi sebesar Rp7.212.386.500,00 (tujuh miliar dua ratus
dua belas juta tiga ratus delapan puluh enam lima ratus rupiah);
ah
lik
14. Bahwa Pemohon melalui kuasa hukum juga telah menerima surat dari
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi
m
ub
Negara berdasarkan hasil audit BPK telah disetor ke Kas Negara dalam
M
ng
waktu kurang dari 60 (enam puluh) hari setelah terbitnya Laporan Hasil Audit
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
BPK, maka penyidik Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara perlu melakukan
R
pendalaman lebih lanjut atas penyimpangan kasus tersebut serta melengkapi
si
bukti-bukti baru yang diperlukan sebelum audit dalam rangka perhitungan
ne
ng
kerugian keuangan Negara oleh auditor BPKP;
15. Bahwa kemudian Pemohon juga menerima surat dari Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Utara Nomor
do
gu 329/S/XVIII.MDN/08/2015 bulan Agustus 2015 (Bukti P-11) yang pada
pokoknya menerangkan bahwa terhadap adanya kerugian daerah atas
In
A
pengadaan tanah RSUD sebesar Rp15.127.386.500,00 (lima miliar seratus
dua puluh tujuh juta tiga ratus delapan puluh enam ribu lima ratus rupiah)
ah
lik
Pihak Ketiga atas nama Firman Adil Dachi sebesar Rp7.212.386.500,00
(tujuh miliar dua ratus dua belas juta tiga ratus delapan puluh enam lima
am
ub
ratus rupiah);
16. Bahwa setelah proses pemeriksaan perkara berlangsung sangat ,ama
ep
tiba-tiba saja pada tanggal 11 Agustus 2015, Termohon justru menerbitkan
k
si
17. Bahwa alasan tidak cukup bukti yang menjadi dasar penghentian
penyidikan yang dilakukan oleh Termohon tersebut patut diduga dilakuka i
ne
ng
do
gu
lik
Tersangka-Tersangka lain selain dari keenam orang di atas hingga saat ini
pemeriksaan perkaranya masih terus dilanjutkan;
m
ub
19. Bahwa selain itu keterlibatan Tersangka pada tindak pidana korupsi a
quo juga sudah terlihat dengan jelas sebagaimana termuat pada Nota Dinas
ka
2014 yang ditujukan kepada Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Sumatera
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pidana Korupsi yang menyatakan bahwa: "Pengembalian kerugian Negara
R
atau perekonomian Negara tidak menghapuskan dipidananya pelaku tindak
si
pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 5";
ne
ng
21. Bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 4 di atas juga dengan tegas
menyebutkan bahwa "Dalam hal pelaku tindak pidana korupsi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3 telah memenuhi unsur-unsur pasal
do
gu dimaksud, maka pengembalian kerugian Negara atau perekonomian Negara,
tidak menghapuskan pidana terhadap pelaku tindak pidana tersebut.
In
A
Pengembalian kerugian Negara atau perekonomian Negara hanya
merupakan salah satu faktor yang meringankan."
ah
lik
tersebut adalah sangat jelas, dimana para Tersangka tersebut ikut
menandatangani dokumen-dokumen pengadaan tanah untuk pembangunan
am
ub
RSUD Kabupaten Nias Selatan yang menimbulkan kerugian keuangan
Negara sehingga apabila perbuatan para Tersangka tersebut tidak diproses
ep
maka dapat menjadi preseden buruk dikemudian hari yang dapat berdampak
k
setiap orang yang melakukan tindak pidana tersebut akan berpikiran bahwa
R
si
hanya dengan mengembalikan kerugian Negara maka orang tersebut tidak
perlu lagi bertanggungjawab secara pidana yang tentu saja ini sangat
ne
ng
do
gu
Agustus 2015 sebab bukti-bukti dalam perkara a quo sudah sangat jelas
menerangkan adanya tindak pidana tersebut dimana Para Tersangka selaku
ah
lik
anggota tim pengadaan tanah memiliki peran dalam terjadinya tindak pidana
korupsi berupa penggelembungan harga (mark up) sehingga menimbulkan
m
ub
hukumnya.
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dikeluarkan oleh Termohon tidak sah dan dinyatakan batal dengan segala
R
akibat hukumnya;
si
3. Menetapkan dan memerintahkan Termohon untuk melanjutkan dan
ne
ng
menyelesaikan proses penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi
terhadap Tersangka Ir. LAKHOMIZARO ZEBUA, Ir. NORODODO
SARUMAHA, MM., WARISAN NDRURU, SH., MONASDUK DUHA, SE.,
do
gu MM., MENIATI DAKHI, S.Pd., dan FOHALOWO LAIA, S.H dan secepatnya
melimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri
In
A
Medan untuk dilakukan penuntutan;
4. Menetapkan dan memerintahkan Termohon untuk membuat laporan
ah
lik
belas) hari kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan, Kepala Kejaksaan
Agung Repulik Indonesia dan kepada Pemohon terhitung sejak adanya
am
ub
putusan ini;
5. Menghukum Termohon untuk membayar biaya persidangan;
ep
Menimbang, bahwa terhadap permohonan Praperadilan yang diajukan
k
si
sebagai berikut:
Bahwa dalam dalilnya Pemohon menyatakan penghentian penyidikan
ne
ng
do
gu
lik
ub
hukum acara pidana yang berlaku, kecuali ditentukan lain dalam undang-
R
undang ini;
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tindak pidana korupsi adalah sebagaimana diatur di dalam Undang-undang
R
Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana;
si
Pasal 1 angka 2 KUHAP memberikan pengertian penyidikan adalah
ne
ng
serangkaian tindakan Penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam
undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti
itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan
do
gu Tersangkanya;
Bahwa dari pengertian penyidikan di atas jelas bahwa proses penyidikan
In
A
yang dilakukan oleh Termohon terhadap dugaan Tindak Pidana Korupsi
terhadap pengadaan tanah seluas 60.000 m 2 untuk pembangunan Gedung
ah
lik
mengumpulkan bukti untuk membuat terang tindak pidana aquo. Dalam KUHAP
tidak ada penjelasan lebih lanjut apakah yang dimaksud dengan membuat
am
ub
terang tentang tindak pidana yang terjadi, namun dari beberapa ketentuan
Pasal di dalam KUHAP sendiri yaitu Pasal 143 ayat (2) huruf a dan b, Pasal
ep
183, maupun Pasal 184 ayat (1), dapat disimpulkan bahwa suatu tindak pidana
k
dikatakan telah terang apabila memenuhi syarat formil maupun materiil dan
ah
si
Pasal 143 ayat (2) KUHAP mensyaratkan surat dakwaan harus
memenuhi syarat formil, yakni dalam surat dakwaan harus mencantumkan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bukti yang sah, yaitu sebagaimana diatur oleh Pasal 184 ayat (1) KUHAP yang
R
menentukan bahwa alat bukti yang sah ialah keterangan saksi, keterangan ahli,
si
surat, petunjuk, dan keterangan Terdakwa. Hasil dari penyidikan menjadi dasar
ne
ng
untuk melangkah ke tahap berikutnya, yaitu penuntutan (pembuatan surat
dakwaan) dan pemeriksaan di sidang pengadilan, sehingga di dalam penyidikan
harus diperoleh bukti yang cukup untuk membuat terang tindak pidana yang
do
gu terjadi;
Dari uraian di atas, dihubungkan dengan pengertian penyidikan, maka
In
A
hasil penyidikan harus terpenuhi oleh bukti-bukti yang cukup secara kualitas
dan bukti permulaan yang cukup tersebut dianggap telah ada apabila telah
ah
lik
Bahwa penyidikan perkara tindak pidana a quo adalah terhadap
ketentuan di dalam Pasal 2 ayat (1) dan/atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor
am
ub
20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Rumusan delik dalam Pasal 2
ep
ayat (1) yaitu "Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
k
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
ah
si
delik Pasal 3 yaitu "Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan,
ne
ng
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan
yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara";
do
gu
lik
ub
yang dilakukan oleh lembaga yang berwenang (dalam hal ini BPK RI atau
ep
BPKP) dan pendapat atau keterangan ahli dari lembaga yang berwenang
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berharga, dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat
R
perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai";
si
Bahwa kerugian keuangan Negara/Daerah diperoleh setelah dilakukan
ne
ng
audit dan penghitungan kerugian keuangan negara oleh lembaga yang
berwenang (BPK/BPKP) yang dilakukan pada tingkat penyidikan atas
permintaan Penyidik;
do
gu Bahwa potensi kerugian keuangan negara yang dalam hal ini merupakan
temuan pemeriksaan BPK RI pada tahun 2013 telah diselesaikan oleh pihak
In
A
yang bertanggung jawab (Firman Adil Dachi) dengan menyetorkan sejumlah
uang sebesar Rp7.212.386.500,00 ke kas negara/kas daerah yang dilakukan
ah
dalam tenggang waktu 60 (enam puluh) hari sejak laporan BPK RI disampaikan;
lik
Bahwa terkait adanya pengembalian kerugian keuangan negara
tersebut, dalam proses penyidikan Termohon telah memintakan penghitungan
am
ub
kerugian keuangan negara kepada BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara
dan telah dilaksanakan ekspose bersama pihak BPKP Perwakilam Provinsi
ep
Sumatera Utara yang dilaksanakan di Kantor BPKP Perwakilan Provinsi
k
si
penghitungan dikarenakan mengacu kepada ketentuan Peraturan Presiden
Nomor 65 Tahun 2006 juncto Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional
ne
ng
Nomor 03 Tahun 2007, pengadaan tanah untuk Rumah Sakit tidak termasuk
kwalifikasi Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum dan meminta kepada
do
gu
lik
dari pihak BPK RI untuk penghitungan kerugian keuangan negara dan pendapat
ahli sehubungan dengan adanya pengembalian kerugian keuangan negara
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
maka BPK RI menganggap masalah tersebut telah selesai atau kerugian daerah
R
sudah tidak ada;
si
Bahwa pendapat BPK RI tersebut sejalan dengan Surat Edaran Menteri
ne
ng
Pendayagunaan Aparatur Negara RI Nomor SE/07/M.PAN/8/2007, pada point
IV angka 1 dan 2 disebutkan:
"Dengan tidak bermaksud melakukan intervensi terhadap proses hukum
do
gu yang ada, khususnya dalam rangka pemberantasan korupsi, maka
untuk mengantisipasi implikasi yang mungkin timbul, diharapkan kepada
In
A
Aparat Penegak Hukum mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Tidak serta merta menjadikan temuan BPK yang dimuat pada
ah
lik
penyelesaian temuan (60 hari setelah Hasil Pemeriksaan diterima) sesuai
Pasal 20 ayat (3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
am
ub
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara,
kecuali terdapat bukti lain yang cukup kuat;
ep
2. Memberikan kesempatan kepada instansi (yang bersangkutan)
k
si
perundang-undangan" .
Bahwa berdasarkan uraian di atas dihubungkan dengan pengertian
ne
ng
do
gu
Pasal 3 tersebut oleh karena tidak diperoleh cukup bukti, maka sebagaimana
ketentuan Pasal 109 ayat (2) KUHAP penyidikan dapat dihentikan;
ah
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keuangan negara tidak menghapuskan dipidananya pelaku tindak pidana
R
dan hanya menjadi salah satu faktor yang meringankan;
si
Bahwa mengacu kepada hal tersebut, selama penyidikan berjalan
ne
ng
ternyata telah dilakukan pengembalian kerugian keuangan negara oleh
FIRMAN ADIL DACHI selaku penjual tanah yang menikmati keuntungan dari
menjual tanah kepada Pemkab Nias Selatan untuk keperluan pembangunan
do
gu RSUD Kabupaten Nias Selatan yang dilakukan dengan menyetorkan ke kas
daerah dengan jumlah seluruhnya Rp7.212.386.500,00 ke kas negara/kas
In
A
daerah, sehingga dengan adanya pengembalian kerugian keuangan negara
tersebut pihak BPK RI berpendapat bahwa kerugian daerah sudah tidak ada;
ah
lik
yaitu keadilan yang sebenar-benarnya, maka terhadap alat bukti sebagaimana
di atur di dalam Pasal 184 KUHAP haruslah mempunyai kekuatan dasar yang
am
ub
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Bahwa di dalam perkara Tindak Pidana Korupsi tidak adanya korban
ep
secara langsung sebagaimana doktrin "no victim, no crime (Tiada korban, tiada
k
menguatkan doktrin dari Crime, sehingga unsur yang paling penting di dalam
R
si
tindak pidana korupsi adalah "kerugian negara" yang menjadi unsur utama
dalam pembuktian tindak pidana korupsi;
ne
ng
do
gu
disebabkan karena:
1. tidak cukup bukti,
ah
lik
2. tidak memenuhi seluruh unsur delik sebagaimana dalam Pasal 2 ayat (1)
dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas
m
ub
III. KESIMPULAN :
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pemohon/Kuasa Hukum pemohon yang kami hormati, serta Pengunjung
R
sidang yang kami hormati,
si
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, kami Termohon selaku
ne
ng
Penyidik dalam perkara ini sampai pada kesimpulan bahwa penghentian
penyidikan perkara a quo berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-
02/N.2/Fd.1/08/2015 tanggal 11 Agustus 2015 telah sesuai dengan ketentuan
do
gu peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Pasal 109 ayat (2) KUHAP.
Sehubungan dengan kesimpulan tersebut di atas kami selaku Termohon
In
A
dengan ini memohon agar Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa
dan mengadili perkara (pra peradilan) ini memberi keputusan sebaai berikut:
ah
lik
setidaknya permohonan tidak dapat diterima;
2. Menyatakan sah Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-
am
ub
02/N.2/Fd.1/ 08/2015 tanggal 11 Agustus 2015;
3. Menghukum Para Pemohon untuk membayar segala biaya timbul
ep
dalam pemeriksaan ini;
k
si
berbunyi sebagai berikut:
1. Menolak permohonan Praperadilan Pemohon;
ne
ng
do
gu
kembali;
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
ah
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perintah penghentian penyidikan saja tetapi juga telah menyentuh
R
pemeriksaan pokok perkara dengan mempertimbangkan unsur pasal 2
si
ayat (1) dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 khususnya
ne
ng
unsur "yang dapat merugikan keuangan Negara" yang menunjukkan
adanya indikasi penyelundupan hukum.
1. Bahwa dalam pemeriksaan perkara Nomor
do
gu 52/Pra.Pid/2015/PN.Mdn telah terjadi indikasi penyelundupan hukum
yang dilakukan oleh Hakim pemeriksa perkara dimana Hakim
In
A
pemeriksa perkara telah memeriksa dan mempertimbangan dengan
menyentuh pokok perkara dan tidak hanya sebatas memeriksa syarat-
ah
lik
Nomor: Print-02/N.2/Fd.I/08/2015 tanggal 11 Agustus 2015 saja;
2. Bahwa Hakim Pemeriksa perkara yang dalam memeriksa perkara
am
ub
praperadilan a quo telah masuk dalam pemeriksaan pokok perkara
dapat dilihat dari pertimbangan hukum yang mempertimbangkan
ep
tentang unsur pasal yang disangkakan kepada Tersangka yakni Pasal
k
si
khususnya unsur "yang dapat merugikan keuangan Negara"
sebagaimana pertimbangan hukum putusan Nomor 52/Pra.Pid/2015/
ne
ng
do
gu
lik
ub
BPK."
3. Bahwa sesungguhnya dalam proses pemeriksaan praperadilan
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Bahwa penyelundupan hukum tersebut juga terlihat dari
R
pertimbangan hukum putusan a quo halaman 28 sampai dengan 29
si
yang menyatakan:
ne
ng
"Menimbang, bahwa di dalam Surat Perintah Penghentian
Penyidikan Nomor : Print-02/N.2/Fd.l/08/2015 tanggal 11 Agustus 2015
yang dikeluarkan Termohon tidak disebutkan alasan penghentian
do
gu penyidikan tersebut adalah karena "ada pengembalian kerugian
Negara" tersebut, karena hal tersebut jelas bertentangan dengan
In
A
norma Pasal 4 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
ah
lik
proses/tahap penyidikan maka disinilah kejelian dan kemampuan
Penyidik dalam mengumpulkan bukti untuk membuat terang tindak
am
ub
pidana yang dipersangkakan terjadi"
Menimbang bahwa penyidik dalam usahanya membuktikan salah
ep
satu unsur dalam Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-Undang
k
si
instansi tersebut menerangkan tidak terdapat kerugian Negara karena
telah dikembalikan.
ne
ng
do
gu
lik
ub
secara tidak adil, tidak fear dan tidak berdasar menyatakan bahwa
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7. Bahwa selain itu, meskipun dalam surat perintah penghentian
R
penyidikan tersebut disebutkan "apabila di kemudian hari ada alasan
si
baru, penyidikan dapat dilakukan kembali terhadap Tersangka
ne
ng
tersebut", akan tetapi dalam prakteknya hal itu tidak mungkin dilakukan
sejauh surat perintah penghentian penyidikan tersebut belum
dinyatakan batal/dicabut.
do
gu II. Judex Facti telah melakukan kekeliruan dan kekhilafan yang nyata dan
kontradiktif dalam memeriksa dan memutus perkara sebab antara
In
A
pertimbangan hukumnya saling bertentangan, dimana di satu sisi Judex
Facti setuju bahwa alasan tidak cukup bukti yang menjadi dasar
ah
lik
adanya pengembalian kerugian Negara sedangkan di lain sisi Judex Facti
menilai penghentian penyidikan karena tidak cukup bukti tersebut telah
am
ub
sesuai dengan ketentuan Pasal 109 ayat (2) dan (3) KUHAP karena di
dalam surat perintah penghentian penyidikan tersebut tertulis alasannya
ep
tidak cukup bukti, tidak disebutkan karena "ada pengembalian kerugian
k
Negara"
ah
si
Oktober 2015 telah menunjukkan adanya suatu kekhilafan Hakim
dan kekeliruan yang nyata;
ne
ng
do
gu
lik
menyatakan:
"Menimbang, bahwa Penyidik dalam usahanya membuktikan salah
m
ub
satu unsur dalam Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 UU Tipikor, yaitu
unsur dapat merugikan keuangan Negara, telah meminta pendapat/
ka
keterangan ahli baik dari BPKP dan BPK yang kedua instansi
ep
terjadi pengembalian"
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penyidikan (SP3) Nomor: Print-02/N.2/Fd.I/08/2015 tanggal 11
R
Agustus 2015 terbit karena alasan tidak cukup bukti dimana
si
pertimbangan tidak cukup bukti disini disebabkan karena kerugian
ne
ng
keuangan Negara tersebut telah dikembalikan;
4. Bahwa Hakim Pemeriksa perkara sangat tidak cermat dan tidak
teliti dalam membuat pertimbangan hukum sehingga menghasilkan
do
gu putusan yang kontradiktif satu sama lain;
5. Bahwa Hakim Pemeriksa perkara telah menyatakan sependapat
In
A
dengan keterangan ahli hukum pidana khusus tindak pidana korupsi
Dr. G. Widiartana, SH., MHum yang menerangkan di bawah sumpah
ah
lik
adalah sudah jelas dan tidak perlu ditafsirkan lagi, sebagaimana
termuat dalam pertimbangan hukum putusan a quo halaman 28;
am
ub
6. Bahwa Pasal 4 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
ep
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang dimaksud di atas
k
si
tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3";
7. Bahwa apabila Hakim pemeriksa perkara konsisten dengan
ne
ng
do
gu
lik
bukti dan tidak memenuhi unsur Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3
Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, dimana jika hal itu dikaitkan
m
ub
2015 tersebut dinyatakan tidak sah dan batal dengan segala akibat
R
hukumnya;
es
ng
tersebut telah selesai dilakukan dan telah terjadi pemindahan dari kas
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
daerah kepada pemilik lahan (FAD) sehingga dalam hal ini meskipun
R
pemilik lahan (FAD) tersebut telah mengembalikan ke kas Negara
si
sejumlah uang yang diperolehnya dari pengadaan tanah RSUD Nisel
ne
ng
maka tidak serta merta menghilangkan/ meniadakan tindak pidana
korupsi yang telah terjadi;
9. Bahwa putusan Hakim dalam perkara a quo dapat menjadi
do
gu preseden buruk dalam penegakan hukum dalam perkara-perkara
korupsi mengingat dengan dasar pertimbangan kerugian Negara
In
A
telah dikembalikan dan dipulihkan maka pelaku dapat dibebaskan
dari mempertanggungjawabkan secara pidana atas tindakannya
ah
tersebut;
lik
10. Bahwa pertimbangan hukum dalam putusan a quo jelas
menunjukkan adanya kekhilafan dan kekeliruan yang nyata-nyata
am
ub
dilakukan oleh Hakim pemeriksa perkara dan telah terjadi
penyelundupan hukum sehingga mengakibatkan pelaku suatu tindak
ep
pidana dapat menikmati kebebasan tanpa harus
k
si
11. Bahwa menurut Dr. A. Djoko Sumaryanto, S.H., M.H.,
dalam bukunya "Beban Pembuktian Tindak Pidana Korupsi Dalam
ne
ng
do
gu
lik
ub
daerah apakah sudah lewat 60 hari sejak LHP dibuat atau sejak LHP
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pengembalian kerugian Negara sebesar indikasi kerugian Negara
R
tersebut."
si
13. Bahwa Hakim pemeriksa perkara telah menyelundupkan
ne
ng
hukum dimana tidak mempertimbangkan ketentuan Pasal 23
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara yang sudah
do
gu jelas menyebutkan pengembalian kerugian Negara selambat-
lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah diketahui terjadinya kerugian
In
A
Negara/daerah yakni saat diterbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan
Badan Pemeriksa Keuangan RI pada tanggal 4 Juli 2013, sedangkan
ah
lik
sehingga sudah melampaui tenggang waktu yang ditentukan
(vertjaring).
am
ub
KESIMPULAN
1. Bahwa dalam pertimbangan hukum putusan Nomor
ep
52/Pra.Pid/2015/ PN.Mdn dinyatakan bahwa di dalam SP3 Nomor : Print-
k
si
yang disangkakan kepada Tersangka Ir. Lakhomizaro, dkk tidak terdapat
cukup bukti, oleh karena itu cukup alasan untuk menghentikan penyidikan
ne
ng
do
gu
lik
ub
Rp5.127.386.500,00 lalu setelah dibayar menjadi tidak ada lagi. Hal ini
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(lagi) kerugian Negara semata-mata karena telah dikembalikannya uang
R
yang telah dikorupsikan ke kas Negara/daerah, kemudian aspek
si
pidananya dianggap selesai dengan sendirinya. Hal ini bertentangan
ne
ng
dengan jiwa Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan
Pasal 4 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang
menentukan: Pengembalian kerugian keuangan Negara atau
do
gu perekonomian Negara tidak menghapuskan dipidananya pelaku tindak
pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3. Jadi, kalaupun
In
A
uang yang sudah dikorupsi telah dikembalikan, aspek pidananya harus
jalan terus. Jiwa Undang-Undang PTP Korupsi sudah jelas dalam Pasal
ah
lik
(sempat) terjadi, percobaan korupsi saja sudah diancam dengan pidana
yang sama dengan melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur
am
ub
dalam Pasal 15 : Setiap orang yang melakukan percobaan, pembantuan,
atau pemufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana korupsi, dipidana
ep
dengan pidana yang sama sebagaimana dimaksud Pasal 2, Pasal 3, Pasal
k
si
sekali tidak berdasar secara hukum;
3. Bahwa kedua instansi tersebut (maksudnya: BPKP Provsu dan
ne
ng
do
gu
karena itu tidak ada lagi alasan untuk menghentikan penyidikan sebab
tindak pidana korupsinya telah terjadi;
ah
lik
ub
aspek pidananya;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Bahwa Termohon Peninjauan Kembali telah meminta pendapat/
R
keterangan ahli baik dari BPKP dan BPK yang kedua instansi tersebut
si
menerangkan 'tidak terdapat kerugian Negara karena telah terjadi
ne
ng
pengembalian'. Dalam hal ini Hakim tidak konsisten mengutip keterangan
BPKP dan BPK seperti pada penjelasan-penjelasan sebelumnya. Yang
benar adalah " tidak terdapat lagi kerugian keuangan Negara" karena telah
do
gu terjadi pengembalian. Jadi, bukan tidak ada kerugian Negara, melainkan
tidak ada lagi kerugian keuangan Negara/daerah, dua kalimat/istilah yang
In
A
berbeda;
6. Bahwa Hakim pemeriksa perkara Praperadilan telah
ah
lik
Negara/daerah" telah dikembalikan, sehingga tidak terpenuhi unsur-unsur
Pasal 2 dan atau Pasal 3 Undang-Undang PTP Korupsi. Dasar Hakim
am
ub
membenarkan SP3 itu bertentangan dengan Pasal 4 Undang-Undang PTP
Korupsi, yang sudah jelas aturannya, sehingga tidak perlu ditafsirkan lagi;
ep
7. Bahwa terpenuhi tidaknya unsur-unsur suatu tindak pidana
k
si
Penyidik, sah atau tidak, atau ada atau tidak dasar hukumnya secara
material, bukan sekedar menunjuk dasar hukum/pasal semata. Dalam hal
ne
ng
do
gu
dan juga Surat (karena sudah ada kerugian Negara yang telah dihitung).
lik
ub
es
bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, Terpidana atau ahli warisnya
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Agung,artinya hanya Terpidana atau ahli warisnya yang berhak mengajukan
R
peninjauan kembali, bahwa dalam perkara a quo belum ada Terpidana;
si
2. Bahwa Pasal 45 A ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun
ne
ng
2004 sebabaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2009 menentukan bahwa perkara Praperadilan merupakan perkara yang
dikecualikan untuk diajukan kasasi, sehingga putusan Praperadilan sudah
do
gu tidak diperkenankan untuk diajukan kasasi;
3. Bahwa Pasal 3 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
A
(Perma RI) Nomor 4 Tahun 2016 menyatakan: Putusan Praperadilan tidak
dapat diajukan peninjauan kembali;
ah
lik
Tahun 2016 menyatakan: Dengan berlakunya Peraturan Mahkamah Agung
maka SEMA Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Hasil Rapat Pleno
am
ub
Kamar Mahkamah Agung sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas bagi
Pengadilan khususnya mengenai peninjauan kembali terhadap putusan
ep
Praperadilan dalam hal ditemukan indikasi penyelundupan hukum dicabut
k
si
KUHAP permohonan peninjauan kembali harus dinyatakan tidak dapat diterima;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan peninjauan kembali dari
ne
ng
do
gu
Negara;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009,
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981,Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985
In
A
lik
ub
Agung pada hari Senin tanggal 7 November 2016 oleh Sri Murwahyuni,
M
ng
S.H.,M.H. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Ketua Majelis, Desnayeti M., S.H.,M.H. dan Sumardijatmo, S.H.,M.H. Hakim
R
-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk
si
umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim
ne
ng
-Hakim Anggota tersebut, dan Rahayuningsih, S.H.,M.H. Panitera Pengganti
dengan tidak dihadiri oleh Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Praperadilan
dan Termohon Peninjauan Kembali/Termohon Praperadilan;
do
gu
Hakim -Hakim Anggota; Ketua Majelis;
In
A
ttd./ Desnayeti M., S.H.,M.H. ttd./ Sri Murwahyuni, S.H.,M.H.
ttd./ Sumardijatmo, S.H.,M.H.
ah
lik
Panitera Pengganti;
ttd./ Rahayuningsih, S.H.,M.H.
am
ub
Untuk Salinan
ep
Mahkamah Agung R.I.
k
a.n. Panitera
ah
si
ne
ng
do
gu
NIP. 196006131985031002 In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23