Anda di halaman 1dari 4

PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN

No.
Dokumen KAK/PokjaI/II/.......

No. Revisi
00
KAK
Tanggal
Terbit 20 Oktober 2015

PEMERINTAH Halaman
KABUPATEN
BOJONEGORO
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS dr. VERA AGUSTINA
KANOR KECAMATAN NIP.19790817201001200
KANOR 3

KERANGKA ACUAN
PADA CAKUPAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN

I. PENDAHULUAN
Persalinan merupakan proses yang penting bagi seorang ibu.
Dalam proses persalinan tersebut maka secara alamiah ibu bersalin
akan mengeluarkan banyak energi dan mengalami perubahan-
perubahan baik secara fisiologis dan psikologis sehingga dukungan
pada ibu bersalin sangat diperlukan. Asuhan persalinan normal
merupakan asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan
setelah bayi lahir. Oleh karena itu peran petugas kesehatan adalah
memantau persalinan untuk mendeteksi adanya komplikasi dan
memberikan kenyamanan saat bersalin (Rohani, Saswita R, Marisah,
2011; h.2).
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah
pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang kompeten. Pada kenyataan dilapanagan , masih terdapat penolong
persalinan yang bukan tenaga kesehatan dan di lakukan di luar fasilitas
pelayanan kesehatan. Oleh karena itu secara bertahap seluruh
persalinan akan di tolong oleh tenaga kesehatan kompeten dan
diarahkan ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Sebagian besar persalinan di Indonesia terjadi di desa atau di
fasilitas pelayanan kesehatan dasar, dimana sarana kesehatan sangat
terbatas. Oleh sebab itu,hal tersebut menjadi salah satu pemicu
penyebab angka kematian ibu di Indonesia masih cukup tinggi (Rohani,
Reni S, Marisah, 2011; h.2).

II. LATAR BELAKANG


Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia termasuk sangat
tinggi jika di bandingkan dengan berbagai negara dalam kawasan Asia
Tenggara. Penyebab langsung kematian ibu sebesar 90% terjadi pada
saat persalinan dan segera setelah persalinan. Menurut data SDKI
2007, AKI 228 per 100.000 KH dan AKB 34 per 1000 KH sehingga
pertolongan perslinan di tenaga kesehatan yang kompeten perlu di
tingkatkan untuk menekan AKI dan AKB di Indonesia mengingat
pertolongan persalinan oleh dukun juga masih cukup tinggi.

III. TUJUAN UMUM


Memberikan jaminan pelaksanaan persalinan yang bersih dan aman
sehingga
ibu bersalin dan bayi baru baru lahir mendapat asuhan yang efektif
dan
berkualitas tinggi termasuk deteksi dini dan penanganan awal pada
penyulit
atau komplikasi dan rujukan yang optimal tepat waktu.
.

TUJUAN KHUSUS
1. Memberikan asuhan persalinan pada kala I, II, III dan IV sesuai
standart/ protap APN
2. Memberikan penanganan awal pada penyulit / komplikasi yang
terjadi pada
proses persalinan.
3. Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai
dengan
sistim rujukan yang ada bila di perlukan.
IV . KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1.Melakukan observasi pada persalinan kala I, II, III dan IV
menggunakan
partograf
2. Memantau dan menangani penyulit / komplikasi yang terjadi selama
proses
persalinan.
4. Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan
kesehan yang sesuai dengan sistim rujukan yang ada.
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Secara umum dalam pelaksanaan program cakupan ibu hamil K1
adalah mengikuti siklus Plan Do Check Action.
VI. SASARAN
1 .Ibu bersalin
2.Penanggung Jawab program dan pelaksana program KIA-KB

VII. JADWAL
Kondisional

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan oleh tim managemen Puskesmas terhadap
ketepatatan
pelaksanaan kegiatan.
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan disusun setiap bulan oleh tim
Managemen Puskesmas kepada kepala Puskesmas

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pelaksana kegiatan harus membuat laporan setiap bulan kepada tim
managemen
dan seluruh kegiatan di evaluasi keberhasilannya untuk dilaporkan
kepada
kepala Puskesmas.

Bojonegoro, 20 oktober 2015


Kepala Puskesmas Pemegang Program

Dr. Vera Agustina Murti S,ST


NIP. 19790817 201001 2 003 Nip. 19720416
199301 2002

Anda mungkin juga menyukai