Disusun Oleh :
KHOIRIL LATIFAH
NIM: 1320310012
YOGYAKARTA
2013
1
PENDAHULUAN
hukum asal thalaq ini adalah makruh. Dimana Orang laki-laki merdeka dan
dianggap sah pula, jika seseorang menyandarkan thalaq dengan salah satu sifat
tentang Ath-Thalaq ini telah diqanunkan menjadi sebuah hukum positif yang
merupakan rujukan dan kepastian hukum bagi umat Islam di Indonesia, yaitu
Perkawinan dan Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam.
2
3
PEMBAHASAN
Selatan merupakan negara yang terpisah. Yaman Utara adalah negara dengan
pengecualian untuk ini adalah prosedur pernikahan yang diatur oleh keputusan
Yaman pada tahun 1839 dan membuat rangkaian perjanjian dengan para
menyebabkan pemberian otonomi kepada Iman Zaidi pada tahun 1911, dan
turki mundur total dari wilayah dalam rentang delapan tahun. Inggris
kehadiran Inggris di Yaman selatan terutama terbatas pada Aden, dan gerilya
Selatan.1
1
Abdullahi A An-Na’im, Islamic Family Law in A Changing World A Global Resource Book,
(London: Zet Books, 2002) hal 144.
4
Peraturan mengenai keperdataan diatur sejak tahun 1974 beberapa
dikodifikasi pada tahun 1992 setelah terjadi penyatuan antara Yaman utara
mengalami pasang surut, secara urut bentuk negara tersebut berbentuk negara
abad ke-19 Yaman Selatan merupakan negara jajahan atau negara kolonial
Pemerintahan Inggris tepatnya dari tahun 1939 hingga tahun 1967 Republik
Inggris.
Perkawinan Anak (Law of Aden The Child Marriage Restraint Act), Undang-
undang Hukum Pidana (The Penal Code) 1860 dan Undang-undang Prosedur
2
Dawoud El Alami dan Doreen Hinchcliffe, Islamic Marriage and Divorce Laws of the Arab
Word, (London: Kluwer Law International, 1996), hal 294.
5
yang mengatur tentang pemberlakuan dan penerapan Hukum Syari’at Islam
secara umum diatur The Interpretation and General Clauses Ordonance 1937,
ditetapkan melalui Dekrit Kesultanan (Royal Decree) tahun 1942. Pada masa
Yaman Selatan merdeka pada tahun 1967 bentuk negara menjadi Republik
1. Islam sebagai resmi yang diakui negara secara utuh dalam hukumnya dan
Pidana.
umum merupakan translasi dari berbagai ketentuan asli yang hidup dan
3
Tahir Mahmood, Personal Law In Islamic Countries; Jordan – The Code Personal Status 1976,
(India: Time Press, New Delhi, 1987). hal 176
6
Usrah / Family Law). Setelah memiliki dan diundangkannya Hukum Keluarga
hukum pribadi, keluarga dan lainnya diatur dalam Hukum Keluarga Republik
Yaman Selatan. Hukum Keluarga Republik Yaman Selatan tahun 1974 dalam
1 Marriage: Perkawinan: 1
Engagement pertunangan;
Marriage perkawinan
Maintenance Pernikahan.
1. Paternity Hukumnya:
2. Pemeliharaan Anak
7
C. Hukum Perceraian di Yaman Selatan dan Indonesia
Tiga hal tersebut tidak jauh berbeda dengan sistem hukum perkawinan di
hukum sipil dan hukum Islam di bidang hukum keluarga dipengaruhi dan
1. Hukum Islam;
3. Hukum Adat.
madzhab hukum islam yang sama yaitu madzhab Syafi’i, akan tetapi keduanya
Beberapa pasal penting yang termuat dalam Family Law of Republic Yaman
5
Bustanul Arifin, Pelembagaan Hukum Islam Di Indonesia; Akar Sejarah, Hambatan dan
Prospeknya, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996) , hal 33
6
Tahir Mahmood, Personal Law, hal 181-183
8
Pasal 25 : Perceraian yang dilakukan sepihak adalah dilarang. Perceraian tidak
sah (tidak ada) baik yang diucapkan atau ditulis kecuali setelah
Pasal 26 : Perceraian yang dilakukan secara sepihak, batal menurut hukum dan
2) Apabila salah satu pihak hilang atau pergi dalam waktu 3 tahun
9
terjadi, maka dalam kasus ini Pengadilan dapat memberikan
yang telah dicerai harus mendapatkan ganti rugi yang tidak terbatas
diberikan.
dalam Kompilasi Hukum Islam (selanjutnya dibaca KHI) Bab XVI tentang
Putusnya Perkawinan pasal 113 sampai pasal 148. Beberapa pasal yang
Putusan Pengadilan.
7
H. Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo, 1992),
hal 140-141
10
Pasal 114 : Putusnya perkawinan yang disebabkan karena perceraian dapat
pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di
luar kemampuannya.
istri.
11
D. Analisis Perceraian di Yaman Selatan dan Indonesia
bercorak madzhab Syafi’i. Hal tersebut disebabkan karena baik Yaman selatan
singkat dan ringkas dibandingkan bahasa hukum yang termuat dalam KHI,
perceraian yang dilakukan dihadapan Badan Peradilan dalam hal ini Yaman
Kompilasi Hukum Islam cenderung lebih rinci dan Family Law Yaman
12
terhadap perlindungan hak-hak kaum perempuan. Hal tersebut dapat dilihat
dari banyaknya tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan
kekerasan dalam rumah tangga serta motif emosional menjadi beberapa alasan
dikatakan termasuk negara yang masih berpegang teguh pada fikih klasik.
tradisional.
mengatur bagi suami yang menjatuhkan talak lebih dari satu dalam sesaat akan
suami istri merupakan suatu hubungan yang sangat sakral dan tidak boleh
dipermainkan. Selain itu, di Yaman Selatan istri boleh mengajukan gugat cerai
saja atau monogami. Berbeda dengan di Indonesia, tidak ada aturan bahwa
suami yang ingin berpoligami dapat dijadikan alasan untuk mengajukan gugat
cerai oleh istri. Satu hal lagi yang dapat dikatakan unik, di Yaman Selatan
terdapat peraturan mengenai ganti rugi dalam perceraian. Ganti rugi tersebut
terjadi apabila salah satu pihak menjadi penyebab terjadinya perceraian. Jika
8
Nur Aini, Istri Bunuh Suami Jadi Tren di Yaman,
http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/01/09/mgc6ct-istri-bunuh-suami-
jadi-tren-di-yaman. (diakses pada tanggal 29 Desember 2013).
13
yang bersalah suami maka istri berhak mendapat ganti rugi tanpa batas sama
halnya nafkah selama satu tahun, dan jika istri yang bersalah maka suami
indonesia hanya dikenal dengan mut’ah dan hal tersebut berbeda dengan ganti
rugi yang ada di Yaman Selatan. Mut’ah tersebut hanya dibebankan kepada
14
PENUTUP
Kesimpulan
perceraian di indonesia dijelaskan secara rinci dan jelas. Hanya saja ada beberapa
pasal dalam Family Law of Republic Yaman South dimana tidak terdapat dalam
Undang-Undang di Indonesia.
tetapi ada beberapa yang berbeda. Perbedaan tersebut lebih cenderung untuk
diumumkan pada November tahun 1970 yakni Negara menjamin atau melindungi
kehidupan, baik politik, ekonomi, dan kehidupan sosial. Secara umum alasan
dalam Kompilasi Hukum Islam cenderung lebih rinci dan Family Law Yaman
15
DAFTAR PUSTAKA
Pressindo, 1992,
el Alami, Dawoud dan Doreen Hinchcliffe, Islamic Marriage and Divorce Laws
http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/01/09/mgc6ct-
16