Anda di halaman 1dari 10

 Struktur Kurikulum SDLB

Struktur Kurikulum SDLB untuk semua jenis ketunaan


sebagai berikut.
STRUKTUR KURIKULUM SDLB
KELAS DAN ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN PERMINGGU
I II III IV V VI
KELOMPOK A
1 Pendidikan Agama dan Budi 4 4 4 4 4 4
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan 4 4 4 4 4 4
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 6 6 8 6 6 6
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 2 2 2
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 2 2 2
KELOMPOK B
7 Seni Budaya dan Prakarya 5 7 7 7 7 7
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga, 3 3 3 3 3 3
dan Kesehatan
KELOMPOK C
9 Program Kebutuhan Khusus 4 4 4 4 4 4
Jumlah alokasi waktu perminggu 30 32 34 36 36 36
Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok
mata pelajaran yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok
mata pelajaran yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi
dengan muatan lokal.
c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata
pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri. Muatan
lokal dapat memuat Bahasa Daerah
d. Kelompok C berupa program kebutuhan khusus yang
diberikan sesuai dengan kekhususan peserta didik.
Program Kebutuhan Khusus untuk:
1) tunanetra adalah Pengembangan Orientasi,
Mobilitas, Sosial dan Komunikasi;
2) tunarungu adalah Pengembangan Komunikasi,
Persepsi Bunyi, dan Irama;
3) tunagrahita adalah Pengembangan Diri;
4) tunadaksa adalah Pengembangan Diri dan Gerak;
dan
5) autis berupa Pengembangan Komunikasi, Interaksi
Sosial, dan Perilaku.
e. Satu jam pelajaran tatap muka adalah 30 (tiga puluh)
menit.
f. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri, maksimal 40% dari waktu kegiatan tatap
muka mata pelajaran yang bersangkutan.
g. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar
per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting.
h. Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya terdiri atas empat aspek yaitu seni rupa, seni
musik, seni tari, dan seni teater. Peserta didik
mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk
setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti
setiap semesternya.
i. Kegiatan ekstrakurikuler antara lain berupa
Pendidikan Kepramukaan dan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS). Satuaan pendidikan dapat
mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler sesuai
dengan kondisi dan potensi masing-masing
j. Pembelajaran menggunakan Tematik-Terpadu kecuali
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
dan Program Kebutuhan Khusus.

 Struktur Kurikulum SMPLB


Struktur Kurikulum SMPLB untuk semua jenis ketunaan
sebagai berikut.
STRUKTUR KURIKULUM SMPLB
KELAS DAN
ALOKASI
MATA PELAJARAN WAKTU
PERMINGGU
VII VIII IX
KELOMPOK A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 5 5 5
4 Matematika 3 3 3
5 Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2
6 Ilm Pengetahuan Sosial 2 2 2
7 Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B
8 Seni Budaya 4 4 4
9 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 2 2 2
Kesehatan
10 Prakarya 10 10 10
KELOMPOK C
11 Program Kebutuhan Khusus 3 3 3
Jumlah alokasi waktu perminggu 38 38 38

Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok
mata pelajaran yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok
mata pelajaran yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi
dengan muatan lokal.
c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata
pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri. Muatan
lokal dapat memuat Bahasa Daerah
d. Kelompok C berupa program kebutuhan khusus yang
diberikan sesuai dengan kekhususan peserta didik.
Program Kebutuhan Khusus untuk:
1) tunanetra adalah Pengembangan Orientasi,
Mobilitas, Sosial dan Komunikasi;
2) tunarungu adalah Pengembangan Komunikasi,
Persepsi Bunyi, dan Irama;
3) tunagrahita adalah Pengembangan Diri;
4) tunadaksa adalah Pengembangan Diri dan Gerak;
dan
5) autis berupa Pengembangan Komunikasi, Interaksi
Sosial, dan Perilaku.
e. Satu jam pelajaran tatap muka adalah 35 (tiga puluh)
menit.
f. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri, maksimal 50% dari waktu kegiatan tatap
muka mata pelajaran yang bersangkutan.
g. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar
per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting.
h. Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya terdiri
atas empat aspek yaitu seni rupa, seni musik, seni
tari, dan seni teater. Peserta didik mengikuti salah
satu aspek yang disediakan untuk setiap semester,
aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
i. Kegiatan ekstrakurikuler antara lain berupa
Pendidikan Kepramukaan dan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS). Satuan pendidikan dapat
mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler sesuai
dengan kondisi dan potensi masing-masing
j. Pembelajaran menggunakan Tematik-Terpadu kecuali
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
dan Program Kebutuhan Khusus.

 Struktur Kurikulum SMALB


Struktur Kurikulum SMALB untuk semua jenis ketunaan
sebagai berikut.
STRUKTUR KURIKULUM SMALB
KELAS DAN
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU
PERMINGGU
X XI XII
KELOMPOK A (WAJIB)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 3 3 3
4 Matematika 3 3 3
5 Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2
6 Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2
7 Bahasa Inggris 2*) 2*) 2*)
KELOMPOK B (WAJIB)
8 Seni Budaya 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3 3 3
Kesehatan
KELOMPOK C (PILIHAN KEMANDIRIAN)
10 Pilihan Kemandirian 1 **) 10 11 11
11 Pilihan Kemandirian 2 **) 10 11 11
KELOMPOK D (PROGRAM KEBUTUHAN
KHUSUS)
12 Program Kebutuhan Khusus ***) ***) ***)
Jumlah alokasi waktu perminggu 42 44 44

Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok
mata pelajaran yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat.
*) Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk peserta didik
berkebutuhan khusus tunagrahita dan autis dalam
seminggu satu jam pelajaran. Satu jam pelajaran
ditambahkan pada Kelompok C Pilihan Kemandirian
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata
pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan
oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal.
c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata
pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri. Muatan
lokal dapat memuat Bahasa Daerah.
d. Kelompok C **) (berupa pilihan kemandirian. Peserta
didik memilih dua Pilihan Kemandirian:
1. Tata Boga
2. Tata Busana
3. Tata Kecantikan
4. Pijat (Massage)
5. Tata Graha
6. Teknik Informatika dan Komputer
7. Teknik Penyiaran Radio
8. Perbengkelan Motor
9. Seni Musik
10. Seni Tari
11. Seni Lukis
12. Cetak Saring/Sablon
13. Suvenir
14. Seni Membatik
15. Desain Grafis
16. Fotografi
17. Elektronika Alat Rumah Tangga
18. Budidaya Perikanan
19. Budidaya Peternakan
20. Budidaya Tanaman
Satuaan pendidikan dapat mengembangkan Pilihan
Kemandirian sesuai dengan kondisi dan potensi masing-
masing
e. Pada semester I Kelas XII SMALB perlu melaksanakan
program magang selama satu bulan.
f. Kelompok D (Program Kebutuhan Khusus)***)
diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kekhususan
siswa. Program Kebutuhan Khusus untuk:
1) tunanetra adalah Pengembangan Orientasi,
Mobilitas, Sosial dan Komunikasi;
2) tunarungu adalah Pengembangan Komunikasi,
Persepsi Bunyi, dan Irama;
3) tunagrahita berupa adalah Pengembangan Diri;
4) tunadaksa adalah Pengembangan Diri dan Gerak;
dan
5) autis adalah Pengembangan Komunikasi, Interaksi
Sosial, dan Perilaku.
g. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka
adalah 40 (empat puluh) menit.
h. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri, maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap
muka mata pelajaran yang bersangkutan.
i. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar
per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting.
j. Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya terdiri
atas empat aspek yaitu seni rupa, seni musik, seni tari,
dan seni teater. Peserta didik mengikuti salah satu
aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek
yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
k. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan
Kepramukaan dan usaha kesehatan sekolah (UKS).
Satuan pendidikan dapat mengembangkan kegiatan
ekstra kurikuler sesuai dengan kondisi dan potensi
masing-masing

o Memahami jumlah jam pelajaran (alokasi waktu) dalam


satu minggu untuk mata pelajaran yang ditematikan pada
setiap kelas dan satuan pendidikan (SDLB, SMPLB, dan
SMALB), serta mata pelajaran yang tidak ditematikan dan
program kebutuhan khusus berdasarkan struktur kurikulum
SDLB, SMPLB, dan SMALB.
Dengan menganalisis struktur kurikulum SDLB, SMPLB, dan
SMALB akan mengetahui kelompok mata pelajaran,
banyaknya mata pelajaran pada setiap tingkatan
kelas/satuan pendidikan, mata pelajaran yang ditematikan
dan yang tidak ditematikan untuk setiap tingkatan kelas
dan jenis kelainan/hambatan/ketunaan, alokasi waktu untuk
mata pelajaran yang ditematikan dan yang tidak
ditematikan dalam satu minggu.
Contoh pada satuan pendidikan SDLB untuk semua jenis
ketunaan, SMPLB untuk semua jenis ketunaan, dan SMALB
untukjenis ketunaan tunagrahita dan autis, jumlah alokasi
waktu per minggu mata pelajaran yang ditematikan
sebagai berikut:

Alokasi Waktu per Minggu Mata Pelajaran yang


Ditematikan untuk Setiap Minggu, Tingkatan Kelas, dan
Satuan Pendidikan
No Satuan Kelas Alokasi Waktu Per Minggu Mata
Pendidikan Pelajaran yang Ditematikan
1 SDLB I 22 jam pelajaran @ 30 menit/
minggu
II 24 jam pelajaran @ 30 menit/
minggu
III 26 jam pelajaran @ 30 menit/
minggu
IV 28 jam pelajaran @ 30
menit/minggu
V 28 jam pelajaran @ 30 menit/
minggu
VI 28 jam pelajaran @ 30 menit/
minggu
2 SMPLB VII 30 jam pelajaran @ 35 menit/
minggu
VIII 30 jam pelajaran @ 35 menit/
minggu
IX 30 jam pelajaran @ 35 menit/
minggu
3 SMALB X 17 jam pelajaran @ 40 menit/
minggu
XI 17 jam pelajaran @ 40 menit/
minggu
XII 17 jam pelajaran @ 40 menit/
minggu

Mata pelajaran yang tidak ditematikan pada satuan


pendidikan SDLB untuk semua jenis ketunaan yaitu
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (4 jam
pelajaran/minggu) dan Program Kebutuhan Khusus (4 jam
pelajaran/minggu).
Mata pelajaran yang tidak ditematikan pada satuan
pendidikan SMPLB untuk semua jenis ketunaan yaitu
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (3 jam
pelajaran/minggu), Bahasa Inggris (2 jam
pelajaran/minggu), dan Program Kebutuhan Khusus (3 jam
pelajaran/minggu).
Mata pelajaran yang tidak ditematikan pada satuan
pendidikan SMALB untuk jenis ketunaan tunagrahita dan
autis yaitu Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (3 jam
pelajaran/minggu), Bahasa Inggris (1 jam
pelajaran/minggu), Pilihan Kemandirian (Kelas X 21 jam
pelajaran/minggu, dan Kelas XI dan XII 23 jam
pelajaran/minggu), dan Program Kebutuhan Khusus
(disesuaikan dengan kebutuhan/2 jam pelajaran/minggu);
Untuk jenis ketunaan tunanetra, tunarungu, dan
tunagrahita tidak ditematikan. Semua mata pelajaran
menjadi tangung jawab guru kelas SMALB (Guru Pendidikan
Khusus), kecuali bila ada guru mata pelajaran yang
memiliki kualifikasi akademik dan ditugaskan sesuai
dengan mata pelajaran yang diampunya untuk mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Bahasa
Inggris, dan Pilihan Kemandirian.

o Mengetahui jumlah tema, sub tema, dan pembelajaran


pada buku guru/buku siswa untuk setiap tingkatan kelas
dan satuan pendidikan (untuk program tahunan tematik)
Pada buku siswa dan buku guru terdiri dari beberapa tema.
Setiap tema ada beberapa sub tema, dan setiap sub tema
ada 6 (enam) pembelajaran. Jumlah tema, sub tema, dan
pembelajaran perlu dipahami sedemikian rupa oleh guru
sebab hal ini akan menentukan banyaknya pertemuan
dalam program semester dan RPP.
Pada penyusunan program tahunan dibatasi pada jumlah
tema, sub tema dan alokasi waktu.
Contoh : Kelas III SDLB jenis ketunaan tunarungu ada
delapan tema, setiap tema ada empat sub tema , dan
setiap sub tema ada 6 (enam) pembelajaran. Contoh tema
dan sub tema sebagai berikut.

DAFTAR TEMA DAN SUB TEMA KELAS III SDLB-B


No Tema Sub Tema
(1) (2) (3)
1 Hidup rukun 1.1. Hidup rukun dengan keluarga
1.2. Hidup rukun dengan tetangga
1.3. Hidup rukun dengan teman
bermain
1.4. Hidup dalam perbedaan
2 Hidup rukun di 2.1. Hidup rukun dengan teman di
sekolah dan sekolah
masyarakat 2.2. Hidup rukun dengan warga
sekolah
2.3. Hidup rukun di masyarakat
2.4. Saling menghargai
3 Bermain di 3.1. Bermain di rumah
lingkunganku 3.2. Bermain di lingkungan rumah
3.3. Bermain di rumah teman
3.4. Bermain dan bergembira
4 Bermain di a.1. Bermain di lingkungan
lingkungan sekolah sekolah
dan tempat wisata a.2. Belajar dan bermain
a.3. Bermain di tempat wisata
a.4. Permainan yang
menyenangkan
5 Tugasku 5.1. Belajar di rumah
5.2. Membantu orang tua
5.3. Belajar di sekolah
5.4. Melaksanakan piket
6 Tugasku sebagai 6.1. Menjaga kerukunan
umat beragama 6.2. Melaksanakan ibadah
dan makhluk sosial 6.3. Mematuhi peraturan
6.4. Saling berbagi
7 Hidup bersih dan 7.1. Hidup bersih di rumah
sehat 7.2. Hidup sehat di rumah
7.3. Hidup bersih di sekolah
7.4. Hidup sehat di sekolah
8 Hidup bersih dan 8.1. Hidup bersih di lingkungan
sehat di tempat bermain
lingkunganku 8.2. Hidup sehat di lingkungan
tempat bermain
8.3. Hidup bersih di masyarakat
8.4. Hidup sehat di masyarakat

o Mengetahui jumlah KD untuk setiap mata pelajaran pada


buku siswa dan buku guru dalam menyusun program
tahunan mata pelajaran, dan bidang pengembangan,
kompetensi, dan indikator dalam menyusun program
tahunan program kebutuhan khusus.
o Memahami kalender pendidikan, minggu efektif dalam satu
tahun ajaran ketentuannya dengan memperhatikan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61
Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidkan.Berdasarkan peraturan tersebut bahwa minggu
efektif minimal dalam satu tahun yaitu 36 minggu. Untuk
setiap semester baik semester ganjil (I) dan semester
genap (II) minimal 18 minggu,.Kecuali untuk semester
genap Kelas VI, IX, dan XII minimal 14 minggu.

Anda mungkin juga menyukai