(Permohonanan Narasumber) WIB Eps. 5

PIMPINAN KOMISARIAT
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA SELATAN
Sekretariat : Jl. Limau II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp. 085710231733, 089528812034
immpsikologiuhamka@gmail.com immpsikologi.uhamka.ac.id immpsikologiuhamka.blogspot.co.id
PK IMM PSIKOLOGI UHAMKA @PKIMMPSIKOLOGI @pkimmpsikologiuhamka
Nomor : 071/J-13/IX/2022 Jakarta, 18 Dzulhijah 1443 H

Lampiran : 1 Berkas TOR 17 Juli 2022 M
Perihal : Permohonan Narasumber
Kepada Yth : Kakanda Immawati Adila Hifzhilla

di Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Ba’da salam, tak lupa kami sampaikan kehadirat Ilahi Rabbi, yang selalu
melindungi kita baik di waktu tidur ataupun terjaga. Shalawat serta salam selalu
tercurah kepada nabi akhir zaman semoga segala rahmat dan hidayah-Nya selalu
melindungi kita dalam menjalankan roda aktivitas sehari-hari. Aamiin.
Sehubung dengan diadakannya Waktu IMM Berdiskusi (WIB) dengan tema

“Kita Hebat! Bersama Lawan Kekerasan Seksual” yang Insya Allah akan
dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Selasa, 26 Juli 2022

Waktu : 13.00 WIB–Selesai
Tempat : Jl. Limau II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Maka dengan ini, kami bermaksud memohon kesediaan Kakanda Immawati

Adila Hifzhilla untuk menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.
Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya kami
ucapkan terima kasih.
Billahi Fissabililhaq Fastabiqul Khairat,

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
PIMPINAN
Ketua Umum, Sekretaris Umum,
Zhafarina Fildzah Neng Rahayu Yuningsih
“Mengaktualisasikan Diri Kepengurusan PK IMM Fakultas Psikologi yang Berlandaskan Tri

Kompetensi IMM agar Terwujudnya Pribadi yang Unggul, Profesional, dan Menjunjung
Tinggi Nilai Kekeluargaan”
PIMPINAN KOMISARIAT
FAKULTAS PSIKOLOGI
JAKARTA SELATAN
TERM OF REFERENCE (TOR)

WAKTU IMM BERDISKUSI (WIB)
PIMPINAN KOMISARIAT IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
FAKULTAS PSIKOLOGI UHAMKA
Judul Materi : Kekerasan Seksual

Pemateri : Kakanda Immawati Adila Hifzhilla
Moderator : Kakanda Immawati Inaya Nurul Mughni (0822-9160-0890)
A. PENDAHULUAN
Puji syukur mari kita curahkan atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
banyak kenikmatan. Shalawat beserta salam, tak lupa kita curahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan umat manusia dari zaman
kegelapan menuju zaman terang benderang seperti saat ini. Semoga kita semua termasuk
hamba yang taat, yang berhak mendapatkan syafaatnya sampai akhir kelak.
Allah ta’ala berfirman yang artinya : “Janganlah kalian paksa budak-budak
wanitamu untuk melacurkan diri, ketika mereka sendiri telah menginginkan kesucian
darinya, hanya karena engkau menginginkan kekayaan dunia. Barangsiapa yang dulu
pernah memaksanya, maka Allah Maha Pemaaf dan Pengampun.” (QS. An-Nur : 33)
Berdasarkan ayat tersebut, Allah SWT. melarang hamba-Nya untuk
memperlakukan budak perempuan secara semena-mena terhadap aspek seksualitas
mereka. Ayat ini mencerminkan bagaimana Islam menghormati hak perempuan dalam
menjaga dan mempertahankan kesucian dirinya. Dengan begitu, tindakan melanggar hak
perempuan tersebut secara otomatis dikecam oleh Al-Qur’an.
Maraknya pemberitaan di media massa akhir-akhir ini mengenai kekerasan
seksual terhadap perempuan baik dewasa, remaja, hingga anak-anak cukup membuat
masyarakat sangat terkejut. Pasalnya kasus ini terus menerus bertambah setiap harinya
dan membuat masyarakat jengkel dan waspada pada dirinya atau orang-orang
disekitarnya. Pelakunya pun banyak orang-orang yang ternyata memilki posisi yang
terpandang dimasyarakat, hal ini membuat korban banyak yang tidak berani untuk
bersuara. Secara fisik memang mungkin tidak ada hal yang harus dipermasalahkan pada
orang yang menjadi korban kekerasan seksual, tapi secara psikis bisa menimbulkan

PIMPINAN KOMISARIAT
FAKULTAS PSIKOLOGI
JAKARTA SELATAN
ketagihan, trauma, bahkan pelampiasan dendam. Bila tidak ditangani serius, kekerasan
seksual dapat menimbulkan dampak sosial yang luas di masyarakat.
Kekerasan seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, menyerang
dan/atau tindakan lainnya, terhadap tubuh yang terkait dengan nafsu perkelaminan, hasrat
seksual seseorang, dan/atau fungsi reproduksi, secara paksa, bertentangan dengan
kehendak seseorang, dan/atau tindakan lain yang menyebabkan seseorang itu tidak
mampu memberikan persetujuan dalam keadaan bebas, karena ketimpangan relasi kuasa,
relasi gender dan/atau sebab lain, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan atau
kesengsaraan terhadap secara fisik, psikis, seksual, kerugian secara ekonomi, sosial,
budaya, dan/atau politik.
Menurut Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU
TPKS), terdapat sembilan bentuk kekerasan seksual yaitu perkosaan, pelecehan seksual,
penyiksaan seksual, eksploitasi seksual, perbudakan seksual, pernikahan paksa,
pemaksaan pelacuran, pemaksaan kontrasepsi, dan pemaksaan aborsi. Dari kesembilan
bentuk kekerasan seksual akhir-akhir ini pemberitaan dunia massa sedang digemparkan
menyoroti kasus pelecehan seksual terhadap perempuan dewasa hingga anak anak.
Pelecehan seksual yaitu tindakan seksual lewat sentuhan fisik maupun nonfisik dengan
sasaran organ seksual atau seksualitas korban. Tindakan yang dimaksud termasuk juga
siulan, main mata, ucapan bernuansa seksual, mempertunjukkan materi pornografi dan
keinginan seksual, colekan atau sentuhan di bagian tubuh, dan gerakan atau isyarat yang
bersifat seksual sehingga mengakibatkan rasa tidak nyaman, tersinggung, merasa
direndahkan martabatnya, dan mungkin sampai menyebabkan masalah kesehatan dan
keselamatan.
Dari data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(KPPPA) mencatat sebanyak 8.800 kasus kekerasan seksual terjadi dari Januari sampai
November 2021. Sementara itu CATAHU 2022 mencatat dinamika pengaduan langsung
ke Komnas Perempuan, lembaga layanan dan Badilag. Terkumpul sebanyak 338.496
kasus kekerasan berbasis gender (KBG) terhadap perempuan dengan rincian, pengaduan
ke Komnas Perempuan 3.838 kasus, lembaga layanan 7.029 kasus, dan BADILAG
327.629 kasus.
Kasus pelecehan seksual verbal yang terjadi sering kali dikaitkan dengan cara
berpakaian perempuan pada saat di ruang publik yang semestinya tidak ada korelasi di

PIMPINAN KOMISARIAT
FAKULTAS PSIKOLOGI
JAKARTA SELATAN
dalamnya Para pelaku seringkali tidak melihat korbannya dalam hal berpakaian karena
pada realitasnya tidak hanya perempuan yang memakai pakaian terbuka saja yang
mendapatkan pelecehan itu, perempuan yang mengenakan jilbab dan pakaian tertutup
pun.
Dari apa yang telah tertulis, dapat dilihat bahwa kasus kekerasan seksual sedang
menjadi kasus yang hangat menjadi kewaspadaan masyarakat khususnya bagi
perempuan. Maka dari itu kami selaku Bidang Media dan Komunikasi PK IMM Fakultas
Psikologi UHAMKA akan mengadakan sebuah kegiatan yaitu Waktu IMM Berdiskusi
(WIB) yang bertemakan “Kita Hebat! Bersama Lawan Kekerasan Seksual”. Diadakannya
kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada teman-teman kader dan
mahasiswa mengenai kekerasan seksual agar teman-teman kader dan mahasiswa bisa
mengatisipasi terjadinya kasus ini dan juga bisa menumbuhkan sudut pandang positif
kepada korban kekerasan seksual.
B. NAMA DAN TEMA KEGIATAN

Nama Kegiatan : Waktu IMM Berdiskusi (WIB)
Tema Kegiatan : “Kita Hebat! Bersama Lawan Kekerasan Seksual”
C. TUJUAN KEGIATAN
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada teman-teman kader

dan mahasiswa mengenai kekerasan seksual khususya kasus pelecehan seksual yang
marak terjadi tak mengenal tempat dan waktu. Selain itu, agar teman-teman kader dan
mahasiswa bisa mengatisipasi terjadinya kasus ini dan juga bisa menumbuhkan sudut
pandang positif kepada korban kekerasan seksual.
D. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan ini merupakan sebuah kegiatan yang membahas mengenai fenomena
kasus kekerasan dan pelecehan seksual pada perempuan. Pada tema kegiatan ini
narasumber akan diberikan pertanyaan seputar kasus kekerasan dan pelecehan seksual
oleh moderator. Kegiatan ini akan dikemas dalam bentuk video atau akrab dikenal
sebagai podcast yang nantinya akan di upload dalam IG-TV akun instagram dan website
PK IMM Fakultas Psikologi UHAMKA.
PIMPINAN KOMISARIAT
FAKULTAS PSIKOLOGI
JAKARTA SELATAN
E. WAKTU DAN TEMPAT PENYAMPAIAN MATERI

Hari, tanggal : Selasa, 26 Juli 2022
Waktu : 13.00 WIB–Selesai
Tempat : Jl. Limau II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
F. URAIAN MATERI
1. Narasumber akan ditanya oleh moderator untuk menjelaskan mengenai kekerasan
seksual
2. Narasumber akan menceritakan hal yang pernah dialami mengenai kekerasan
seksual
3. Narasumber akan ditanyai oleh moderator mengenai dampak kekerasan seksual
terhadap kesehatan mental
4. Narasumber akan ditanya oleh moderator mengenai tips and trik cara mencegah
kekerasan seksual
5. Narasumber akan ditanya oleh moderator mengenai manfaat memahami ilmu
kekerasan seksual
6. Narasumber akan diminta pandangan mengenai kasus yang terjadi pada korban
kekerasan seksual oleh moerator
G. METODE
Materi ini disampaikan dengan metode :
1. Tanya Jawab
Pertukaran pengetahuan atau pengalaman berupa gagasan atau pendapat
yang dilakukan secara daring mengenai suatu topik tertentu secara bebas yang
sifatnya dua arah, pendalaman penjelasan pada bagian yang masih kurang
dipahami.
H. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan ini adalah Kader PK IMM Fakultas Psikologi UHAMKA
dan mahasiswa umum khususnya mahasiswa aktif Fakultas Psikologi UHAMKA.

PIMPINAN KOMISARIAT
FAKULTAS PSIKOLOGI
JAKARTA SELATAN
I. NARASI
Kegiatan ini dilakukan pada hari Selasa, 26 Juli 2022. Proses recording akan
dimulai pada pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai. Kegiatan ini berupa diskusi tanya
jawab yang dilakukan oleh moderator dan pemateri. Tema pada WIB yang pertama
adalah “Kita Hebat! Bersama Lawan Kekerasan Seksual”. Pada tema ini narasumber
akan diberikan pertanyaan seputar kasus kekerasan dan pelecehan seksual oleh
moderator. Lalu diakhir sesi akan ada penanyangan pertanyaan dari korban kasus
kekerasan dan pelecehan seksual. Diharapkan narasumber dapat memaparkan
jawabannya dengan komunikatif dan interaktif agar memberikan atensi yang baik dan
menarik untuk kader dan mahasiswa yang menonton.
J. OUTPUT
Adapun hasil yang diharapkan dari penyampaian materi ini, yaitu:
1. Mahasiswa yang menonton dapat mengenal jenis bentuk kekerasan seksual
2. Mahasiswa yang menonton mendapatkan ilmu mengenai antisipasi diri dalam kasus
segala bentuk kekerasan seksual.
3. Menumbuhkan sudut pandang positif kepada mahasiswa yang menonton terhadap
korban kekerasan seksual.
CATATAN
Narasumber diharapkan hadir tepat waktu pada kegiatan yang telah ditentukan.


(Permohonanan Narasumber) WIB Eps. 5

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

(Permohonanan Narasumber) WIB Eps. 5

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PIMPINAN KOMISARIAT

IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

Nomor : 071/J-13/IX/2022 Jakarta, 18 Dzulhijah 1443 H

Kepada Yth : Kakanda Immawati Adila Hifzhilla

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Sehubung dengan diadakannya Waktu IMM Berdiskusi (WIB) dengan tema

Hari/Tanggal : Selasa, 26 Juli 2022

Maka dengan ini, kami bermaksud memohon kesediaan Kakanda Immawati

Billahi Fissabililhaq Fastabiqul Khairat,

Ketua Umum, Sekretaris Umum,

Zhafarina Fildzah Neng Rahayu Yuningsih

“Mengaktualisasikan Diri Kepengurusan PK IMM Fakultas Psikologi yang Berlandaskan Tri

TERM OF REFERENCE (TOR)

Judul Materi : Kekerasan Seksual

“Mengaktualisasikan Diri Kepengurusan PK IMM Fakultas Psikologi yang Berlandaskan Tri

“Mengaktualisasikan Diri Kepengurusan PK IMM Fakultas Psikologi yang Berlandaskan Tri

B. NAMA DAN TEMA KEGIATAN

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada teman-teman kader

E. WAKTU DAN TEMPAT PENYAMPAIAN MATERI

“Mengaktualisasikan Diri Kepengurusan PK IMM Fakultas Psikologi yang Berlandaskan Tri

“Mengaktualisasikan Diri Kepengurusan PK IMM Fakultas Psikologi yang Berlandaskan Tri

Anda mungkin juga menyukai