Anda di halaman 1dari 4

PENULISAN SOAP FARMASI

No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/FAR/054 00 1/4
RSUD MATRAMAN
Ditetapkan Oleh
STANDAR Tanggal Terbit DIREKTUR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) 4 Juli 2018 dr. Opy Dyah Paramita Sp. A
NIP. 197910222006042007
PENGERTIAN Penulisan SOAP adalah proses penulisan kajian pemantauan
terapi obat yang dilakukan oleh apoteker, yang dituliskan
dalam formulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
(CPPT) di rekam medis pasien.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penulisan SOAP
farmasi di Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
(CPPT)
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur nomor 390 tahun 2018 tentang
kebijakan pelayanan farmasi poin cakupan pelayanan farmasi
PROSEDUR 1. Penulisan SOAP dilakukan oleh Apoteker klinis diruang
rawat inap. SOAP dituliskan dalam formulir Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi.
2. S / Subjektif adalah kajian terhadap keluhan yang
dirasakan pasien selama dalam perawatan inap. Kajian
subjektif didapatkan dari wawancara langsung dengan
pasien, dan tulisan SOAP perawat.
Contoh penulisan : nyeri ulu hati pada bagian perut sebelah
kanan, mual, muntah
3. O / Objektif adalah kajian terhadap hasil pemeriksaan
penunjang seperti laboratorium, radiologi dan diagnostik
yang dikaitkan dengan diagnosa dan kajian subjektif
PENULISAN SOAP FARMASI

No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/FAR/054 00 2/4
RSUD MATRAMAN
pasien.
Contoh penulisan : skor nyeri 4, uji widal Salmonella
Thyphoid H, Leukosit 12500
4. A / Assesmen adalah Kajian terhadap permasalahan yang
terjadi selama penggunaan obat.
a) Assesmen indikasi yang belum ditangani adalah
indikasi baru yang muncul selama masa perawatan
dan belum ditangani atau diberikan terapi
 Jika ada, contoh penulisan adalah sebagai
berikut : anemia, konstipasi, rasa nyeri pada
pinggul, ruam pada kulit.
 Jika tidak, contoh penulisan adalah sebagai
berikut : pengobatan sudah sesuai tatalaksana
terapi
b) Assesmen dosis pemberian obat terlalu besar atau
kecil adalah suatu kondisi dimana dosis obat yang
diberikan melebihi atau kurang dari range dosis lazim
yang dianjurkan (mengacu pada literatur tertentu)
 Jika ya, contoh penulisan adalah sebagai berikut
: evaluasi dosis pemberian obat (nama obat),
range dosis terapi obat 1 -2 mg/kgBB
 Jika tidak, contoh penulisan adalah sebagai
berikut : pengobatan sudah sesuai tatalaksana
dosis dan terapi
c) Assesmen Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan adalah
suatu kondisi dimana timbul gejala / reaksi yang tidak
diharapkan timbul dari penggunaan suatu obat.
 Jika ya, contoh penulisan adalah sebagai berikut
PENULISAN SOAP FARMASI

No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/FAR/054 00 3/4
RSUD MATRAMAN
: monitoring rekasi tidak diinginkan yang timbul
berupa (gejala efek samping) diduga akibat
terapi obat (nama obat)
 Jika tidak, contoh penulisan adalah sebagai
berikut : pengobatan sudah sesuai tatalaksana
dosis dan terapi
d) Assesmen interaksi obat adalah suatu kondisi yang
timbul akibat penggunaan 2 atau lebih obat pada satu
waktu yang bersamaan yang kemudian menimbulkan
reaksi fisika-kimia yang dapat mengubah (menambah
atau mengurangi) potensi suatu obat dan atau
menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan.
 Jika ya, contoh penulisan adalah sebagai
berikut : evaluasi pemberian obat (nama obat 1)
bersamaan dengan obat (nama obat 2)
menyebabkan (efek / kejadian yang dialami oleh
pasien, sesuai dengan acuan terhadap literatur
tertentu)
 Jika tidak, contoh penulisan adalah sebagai
berikut : pengobatan sudah sesuai tatalaksana
dosis dan terapi
5. P / Plan adalah Rekomendasi tindak lanjut terhadap hasil
kajian parameter subjektif, objektif dan assesmen
penggunaan obat. Penulisan Plan, mengacu kepada
asesmen yang dilakukan sebelumnya.
Contoh penulisan plan adalah sebagai berikut :
a. Asesmen indikasi yang belum ditangani
Penambahan terapi pengobatan (nama obat) untuk
PENULISAN SOAP FARMASI

No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO/FAR/054 00 4/4
RSUD MATRAMAN
penanganan (gejala / diagnosa)
b. Asesmen dosis pemberian obat terlalu besar atau terlalu
kecil
Penyesuaian dosis obat (nama obat) menjadi (range
dosis lazim obat / dosis penyesuaian obat)
c. Asesmen reaksi obat yang tidak diinginkan
Monitoring tindak lanjut reaksi obat tidak dinginkan,
obat distop atau dilanjutkan dengan monitoring
d. Asesmen interaksi obat
Stop penggunaan obat, subtitusi penggunaan obat,
lanjutkan penggunaan obat dengan monitoring tanda /
gejala timbulya efek samping.
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Kamar Bersalin
3. IGD
4. Kamar Bedah
5. Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai