Anda di halaman 1dari 21

SYIRKAH

PENGERTIAN SHIRKAH

syirkah adalah suatu akad


yang dilakukan oleh dua pihak
atau lebih yang bersepakat
untuk melakukan suatu usaha
dengan tujuan memperoleh
keuntungan.
Rukun dan syarat Shirkah
 Dua belah pihak yang berakad (‘aqidani). Syarat
orang yang melakukan akad adalah harus memiliki
kecakapan melakukan (pengelolaan harta).

 Objek akad yang disebut juga ma’qud ‰


alaihi
mencakup pekerjaan atau modal. Adapun syarat
pekerjaan atau benda yang dikelola dalam syirkah
harus halal dan diperbolehkan dalam agama dan
pengelolaannya dapat diwakilkan.

 Akad atau yang disebut juga dengan istilah £igat.


Adapun syarat sah akad harus berupa ta£arruf, yaitu
adanya aktivitas pengelolaan.
Macam-Macam Shirkah

1 Shirkah Inan

2 Shirkah Abadan

3 Syirkah Wujuh

4 Shirkah Muwafadah
Macam-Macam Shirkah

5 Mudarabah

6 Musaqah

7 Muzaraah

8 Mukhabarah
SHIRKAH INAN
Shirkah inan adalah syirkah antara dua pihak
atau lebih yang masingmasing memberi
kontribusi kerja (amal) dan modal (mal). Syirkah
ini hukumnya boleh berdasarkan dalil sunah dan
ijma’ sahabat.
.
SHIRKAH ABDAN
Shirkah abdan adalah syirkah antara dua
pihak atau lebih yang masing-masing
hanya memberikan kontribusi kerja (amal),
tanpa kontribusi modal (amal). Konstribusi
kerja itu dapat berupa kerja pikiran
(seperti penulis naskah) ataupun kerja
fisik (seperti tukang batu). Syirkah ini juga
disebut syirkah ‘amal.
.
SHIRKAH WUJUH
Syirkah wujuh adalah syirkah antara dua
pihak yang sama-sama memberikan
kontribusi kerja (amal) dengan pihak
ketiga yang memberikan konstribusi
modal (mal).
.
SHIRKAH
MUWAFADAH
Syirkah muwafadah adalah syirkah antara dua
pihak atau lebih yang menggabungkan semua
jenis syirkah di atas. Shirkah muwafadah dalam
pengertian ini boleh dipraktikkan. Sebab setiap
jenis syirkah yang sah berarti boleh
digabungkan menjadi satu. Keuntungan yang
diperoleh dibagi sesuai dengan kesepakatan,
sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan
jenis syirkahnya,.
MUDARABAH
Mudarabah adalah akad kerja sama usaha
antara dua pihak. Pihak pertama menyediakan
semua modal sahibul mal), dan pihak lainnya
menjadi pengelola atau pengusaha (mudarrib).
MUSAQAH
Musaqah adalah kerja sama antara pemilik
kebun dan petani. Pemilik kebun menyerahkan
kepada petani agar dipelihara dan hasil
panennya nanti akan dibagi dua menurut
persentase yang ditentukan pada waktu akad.
MUZARA’AH
Muzara’ah adalah kerja sama dalam bidang
pertanian antara pemilik lahan dan petani
penggarap. Dalam kerja sama ini benih
tanaman berasal dari petani.
MUKHABARAH
mukhabarah ialah kerja sama dalam bidang
pertanian antara pemilik lahan dan petani
penggarap. Dalam kerja sama ini, benih
tanamannya berasal dari pemilik lahan
BANK
PENGERTIAN BANK

Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang


bergerak dalam menghimpun dana masyarakat dan
disalurkan kembali dengan menggunakan sistem
bunga. Hakikat dan tujuan bank ialah untuk
membantu masyarakat yang memerlukan.
Macam-Macam Bank

Bank konvensioanl
bank yang fungsi utamanya menghimpun
dana untuk disalurkan kepada yang
memerlukan, baik perorangan maupun
badan usaha.

BANK SYARIAH
Bank Islam atau bank syar’ah ialah bank
yang menjalankan operasinya menurut
syariat Islam. Istilah bunga yang ada pada
bank konvensional tidak ada dalam bank
Islam..
2. Musyarakah, 4. Qardul hasan,
yakni kerja sama yakni pembiayaan
antara pihak bank dan lunak yang diberikan
pengusaha di mana kepada nasabah yang
masing-masing pihak baik dalam keadaan
sama-sama memiliki darurat.
saham.

1. Mudarabah, 5. Murabahah,
yaitu kerja sama antara 3. Wadi’ah, yakni jenis penjualan di
pemilik modal dan jasa penitipan uang, mana penjual sepakat
pelaku usaha dengan barang, deposito, dengan pembeli untuk
perjanjian bagi hasil maupun surat menyediakan suatu
dan sama-sama produk, dengan
berharga.
menanggung kerugian ditambah jumlah
dengan persentase keuntungan tertentu di
sesuai perjanjian. atas biaya produksi.

KEGIATAN DI BANK SYARIAH


ASURANSI
Asurans
i
Dalam Islam, asuransi merupakan
bagian dari muamalah. Dasar hukum
asuransi menurut fiqh Islam adalah
boleh (jaiz) dengan suatu ketentuan
produk asuransi tersebut harus sesuai
dengan ketentuan hukum Islam. Pada
umumnya, para ulama berpendapat
asuransi yang berdasarkan syari’ah
dibolehkan dan asuransi konvensional
haram hukumnya.
PERBEDAAN ASURANSI
KONVENSIONAL DENGAN SYARIAH

Prinsip asuransi syari’ah tersebut berbeda dengan yang berlaku


di sistem asuransi konvensional, yang menggunakan prinsip
transfer risiko. Seseorang membayar sejumlah premi untuk
mengalihkan risiko yang tidak mampu dia pikul kepada
perusahaan asuransi. Dengan kata lain, telah terjadi ‡jual-beli’
atas risiko kerugian yang belum pasti terjadi. Di sinilah cacat
perjanjian asuransi konvensional.
SELAMAT BELAJAR DAN SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai