Anda di halaman 1dari 43

UK 1 - Menerapkan Pengelolaan Caption & Reaction di Media

Sosial
Tujuan Pembelajaran

Pada pembelajaran ini Anda akan:


Melakukan Mapping Media Digital Lembaga
Menyusun Caption di Media Digital Sesuai Platform
Menyusun Reaction di Media Digital Sesuai Platform
Menggunakan Tools Hashtag Generator

Praktik menyusun caption, reaction & membuat daftar hashtag menggunakan


Tools Hashtag Generator
Perkenalan:

1. Sebutkan nama dan asal instansi


2. Sebutkan 1-2 media digital lembaga yang anda ketahui
Melakukan Mapping Media Digital Lembaga

1. Setiap lembaga atau unit organisasi dalam lembaga mengelola begitu banyak media digital, baiknya yang fungsinya untuk komunikasi
publik dan kehumasan, atapun untuk pelayanan publik.

2. Media digital lembaga bisa dikelola oleh bagian Humas & Publikasi atau bagian lainnya. Seringkali pula ada unit organisasi di luar humas
yang karena tugas dan fungsinya akhirnya membuat media digital.

3. Beragamnya media digital lembaga dan unit yang mengelola, berdampak pada: a. tersebarnya data dan informasi di berbagai platform
dan unit organisasi, b. lamanya waktu untuk mengelola data yang tersebar, c. humas cenderung hanya mengukur respond & partisipasi
publik hanya pada platform tertentu, d. tidak efisiennya pembagian sumberdaya. (Adakah dampak yang lain?)

4. Maka dari itu, diperlukan upaya untuk memetakan/mapping media-media digital yang dimiliki oleh lembaga.

5. Mapping atau pemetaan adalah aktivitas mengindentifikasi media digital yang dimiliki oleh lembaga, yang berkaitan dengan komunikasi
publik, pelayanan informasi publik, ataupun pelayanan publik.

6. Mapping media digital sebaiknya dilakukan setiap kurun waktu tertentu (1-3 tahun sekali)
Melakukan Mapping Media Digital Lembaga

Mapping bertujuan untuk mengetahui:

a. Mengidentifikasi media digital yang dimiliki lembaga dan availabilitasnya; termasuk jika ada yang sudah tidak digunakan namun masih
dapat dicari di internet/app store atau misalnya ada akun media sosial ada yang sudah tidak aktif karena pindah ke akun lain.

b. Mengevaluasi keaktifan lembaga dalam mengelola media-media digital tersebut

c. Mengevaluasi kinerja media digital lembaga yang ada selama ini, di antaranya mengukur: i) berapa banyak penggunanya (jumlah
download/visit/follow/subcribe), ii) seberapa engage publik dengan konten pada media digital tersebut, iii) transparansi informasi yang
disampaikan di media tersebut, iv) bentuk pelibatan partisipasi publik di media tersebut, v) apakah media-media tersebut sudah dapat
melayani kebutuhan lembaga dan kebutuhan publik, vi) unit mana yang mengelolanya ada kendala dalam pengelolaan dan koordinasi antar
unit pengelola media digital.

d. Setelah memetakan media-media digital lembaga, diharapkan humas mendapatkan gambaran seperti apa system komunikasi publik
lembaga di media sosial.

e. Karena struktur, tugas & fungsi, serta resources yang berbeda, maka peta media digital satu lembaga akan berbeda dengan yang lain.
Integrasi platform digital lembaga

A. Dedicated platform adalah platform yang


didedikasikan untuk memuat informasi tentang
lembaga dan penyampaian informasi publik.

B. Third-party platform adalah platform yang dibuat


oleh pihak ketiga, namun pengelolaannya
dilakukan oleh lembaga.

C. In-house platform adalah platform yang


dikembangkan dan dikelola oleh lembaga, namun
fokusnya berat ke pelayanan publik.
Latihan
1. Silakan masuk ke jamboard berikut: https://jamboard.google.com/d/1w-
_j_Kh4fW4PPIZEFikL1N7ouMiynl_v7kf7S2juGx4/edit?usp=sharing

2. Kelompokkan media-media digital yang telah disebutkan di awal, berdasarkan jenisnya


tadi: 1. Dedicated, 2. Third-party, 3. In-house
Memetakan Media Digital Lembaga

Latihan:
1. Silakan membentuk kelompok 3-5 orang

2. Silakan memilih 1 lembaga publik untuk anda identifikasi media-medianya dan analisis availabilitas,
keaktifan, dan kinerja media tersebut.

3. Dari hasil analisis kelompok Anda, buatlah rekomendasi:


a. Media unggulan lembaga (dalam artian paling dapat menunjukkan reputasi baik lembaga dan dipercaya
oleh penggunanya)
b. Media yang berpotensi unggul, namun kurang mendapatkan perhatian
c. Media yang tidak usah lagi digunakan/perlu pembaruan
Dimensi pemerintah yang
partisipatif
Referensi
Empati berkaitan dengan
kemampuan organisasi
meyakinkan publik bahwa apa
mereka merasakan apa yang
dirasakan publik.

Upaya organisasi mengomunikasikan


informasi yang dibutuhkan para pemangku
Komitmen, adalah bagaimana upaya kepentingan dengan cara-cara penyampaian
organisasi dalam memenuhi janji yang mereka pahami.
mereka terhadap publik.

Dalam mengomunikasikan komitmen,


organisasi harus dapat menangkap
harapan publik dan menunjukkan
bahwa organisasi memiliki kemauan
tinggi memenuhi harapan tersebut.

Kompetensi berkaitan dengan kemampuan


organisasi meyakinkan publik bahwa individu
yang berada dalam organisasi tahu apa yang
Radar kepercayaan publik. Diadopsi dari Diermier, 2011 harus dilakukan dan mampu melakukannya.
Menyusun Media Digital Sesuai Platform
Pengguna Platforms Konten

• Memahami • Memahami • Memahami


Audiens “nature” dari unsur-unsur
Sasaran platforms pesan
• Memahami • Memahami • Mehami jenis
perilaku system kerja platform dan
audiens platforms kesesuaiannya
menggunakan • Memahami dengan pesan
media digital kebijakan • Memahami
platforms pengelolaan
• Memahami pesan
interaksi
pengguna
dengan
platform
Menyusun Media Digital Sesuai Platform

Mehahami users’ experience design (UX) and users’


interface interface (UI)

Jika sebuah platform digital adalah tubuh manusia, maka


“tulang dan tengkorak” adalah codes yang menyusun
platform tersebut.

UX:Sama seperti organ pada tubuh manusia, UX berfungsi


untuk mengukur dan mengoptimalkan platform, untuk
mendukung “life function” dalam platforms

UI: Seperti kosmetik pada tubuh manusia, berfungsi sebagai


“senses & reaction”

Sumber: https://www.phdigitalbootcamp.com/user-experience-2020/
Text
Tables

Graphics

Website Navigation

Links Feature
Blinking &
animations

Junk
General
design

https://www.ted.com/talks/margaret_gould_stewart_how_giant_websites_design_for_you_and_a_billion_others_too?utm_campaign=t
edspread&utm_medium=referral&utm_source=tedcomshare
Psychology of Attention

7 Prinsip dalam mendesain platforms agar


Attention: Kemampuan manusia untuk mengetahui sesuai dengan user’s experience:
keberadaan sesuatu atau keberadaan seseorang
berdasarkan stimuli yang datang pada mereka
1. Bermanfaat
Proses mendapatkan attention bisanya “tidak disadari” 2. Mudah digunakan
3. Mudah dicari
Penting dalam mendesain platorm untuk “berempati” 4. Kredibel (trust to the platform)
kepada posisi & kemampuan audiens, agar design 5. Menarik (branding, image, identity)
platform dapat mudah digunakan. 6. Mudah diakses
7. Valuable (deliver value)
Menyusun Caption di Media Sosial

Prinsip-prinsip dasar:
1. Paragraf jangan terlalu panjang (maks. Sekitar 25 kata per paragraph)
2. Sederhanakan pesan, bayangkan anda menulis untuk penbaca usia 9 tahun
3. Pakai “break” antar spasi
4. Jangan gunakan “bold, italicized, atau huruf kapital semua” dalam paragraf
5. Hindari menggunakan jargon dan symbol yang tidak umum
Contoh
Menyusun Caption di Media Digital

1. Gunakanlah kata-kata yang sekiranya juga akan digunakan audiens Anda dalam mencari informasi tentang content anda. (di
YouTube misalnya, ”content description” akan membantu pencarian audiens terhadap video Anda). Jika memungkinkan,
ulangi keyword tersebut pada caption.
2. Emojis: Jangan gunakan pada paragraph yang mengandung pesan utama. Bisa misalnya di akhir pesan.
3. Gunakan hashtag untuk membantu pencarian konten
4. Pastikan links mudah diakses dan mudah diketik ulang (pendek)
5. Perhatikan jenis dan ukuran font. Visual over words.

Sumber:

https://gcs.civilservice.gov.uk/guidance/digital-communication/planning-creating-and-publishing-accessible-social-media-
campaigns/

https://blog.hootsuite.com/youtube-descriptions/
Menyusun Reaction di Media Digital
Komentar dapat menunjukkan ketertarikan publik terhadap lembaga
2. Komentardapatmenunjukkanengagement terhadaplembaga
dan harapanpublik terhadaplembaga
4. Komentar dapat menunjukkan opini publik terkait sebuah isu
5. Komentar dapat menunjukkan sentimen publik terkait sebuah isu

Berdasarkan kata yang paling sering muncul bersamaan dengan kata pancasila (words collocation), maka tema besar peracakapan adalah
tentang: 1) Selebrasi hari Pancasila, 2) Indonesia sebagai sebuah bangsa, 3) agama merupakan bagian dari Pancasila dan NKRI.

Saat dicari kata radikalisme ataupun terorisme, kedua kata tersebut muncul, namun sebenarnya tidak sedominan dan sesering ketiga tema
utama di atas. Kecilnya percakapan tentang ini ditandai dengan jaraknya yang jauh dari Pancasila (bukan yang utama) dan ukurannya yang
kecil (frekuensi lebih kecil).
6. Komentar dapat digunakan untuk menggali informasi
SOP PENGELOLAAN KOMENTAR
Urgensi SOP Pengelolaan Komentar

1. Petugas yang memantau media sosial biasanya level “officer”, terkadang ada juga yang CPNS atau
pekerja kontrak.

2. Dinamika di media digital tidak terduga.

3. Petugas pengelola media sosial perlu meningkatkan engagement di media sosial, namun
membutuhkan panduan teknis.

4. SOP melindungi petugas pengelola media sosial dari “kecelakaan” dalam merespon komentar.

5. Tidak semua lembaga memiliki sumber daya untuk memantau komentar


Secara Umum, Komentar/Respon Terbagi Tiga Jenis
Adapun Komentar Negative Biasanya Terdiri Dari:

1. Komplain terhadap layanan, bisa direspon di luar jalur media sosial

2. Ketidakpuasan secara umum, bisa direspon jika dirasa masih wajar dan disampaikan tanpa ujaran

kebencian.

3. Ketidakpuasan atau complain terhadap pemerintah secara umum, tidak perlu direspon.
Contoh alur pengelolaan
komentar/respon
Strategi merespon komentar

1. Menutup kritik dengan mengerahkan pasukan sosmed (dampaknya: tidak etis)

2. Menjawab namun menggunakan akun pribadi ASN dari lembaga (dampaknya: membingungkan)

3. Menjawab di highlight (khusus untuk proses atau informasi layanan)

4. Dijawab oleh admin dengan mencantumkan nama admin yang menjawab.


Tips Komunikasi dalam menjawab komentar

1. Pastikan ada anggota team yang memang bertugas merespon komentar.

2. Menggunakan formal lisan atau Bahasa daerah jika sesuai dengan konteksnya.

3. Penggunaan emoji dapat membuat jawaban sedikit lebih dekat ketimbangan menggunakan Bahasa non-
formal yang belum tentu pas.

4. Jawab dengan singkat dan jelas.

5. Ada wiki atau sumber yang dapat dijadikan rujukan saat menjawab

6. Jika sudah ke mana-mana, berhenti saja.

7. Humor tidak berlaku universal. Sesuatu yang menurut Anda lucu, belum tentu lucu bagi orang lain.
Situasi Krisis/Darurat:

1. Krisis berarti reputasi terancam. Jangan memarahi, menceramahi, ataupun “baper”


2. Darurat berarti ada informasi yang segera perlu dipublikasikan
3. Miliki grup administrasi sosmed lintas unit organisasi untuk membantu diseminasi
informasi dan koordinasi
Latihan:

Silakan masuk ke link berikut:

https://jamboard.google.com/d/1GtJ5jdyOxW2jOeP1OdpclnrAGqUbfSH57TRg6an8s2M/edit?usp=sharing
Menggunakan Tools Hashtag Generator

Hashtag generator: adalah tools yang dapat digunakan untuk mengumpulkan hashtag terkai
dengan “isu/topik/pesan” yang ingin anda sampaikan di media sosial.

Fungsi dari hastag generator adalah untuk melihat seberapa popular hashtag yang akan anda
gunakan nanti dan berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh postingan Anda agar dapat masuk
dalam top post di media sosial yang anda pilih.

Selain potensi masuk dalam top post, hashtag juga sebenarnya berfungsi untuk menandai
seberapa unik postingan Anda.
Tools
https://inflact.com/tools/instagram-hashtag-generator/
Tools
Tools
https://www.tagsfinder.com/en-id/
Tools
https://keywordtool.io/instagram
Tools: web scrapping ‘Octoparese’
Tools

https://www.webfx.com/tools/read-able/

Anda mungkin juga menyukai