Anda di halaman 1dari 6

SPO INISIASI MENYUSU DINI (IMD)

LOGO
No Dokumen No. Revisi Halaman
/K A 01 / 02
Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR TETAP / /

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah memberikan kesempatan kepada


bayi untuk meyusu sendiri segera setelah lahir dengan meletakkan bayi
menempel di dada atau perut ibu. Bayi dibiarkan merayap mencari
PENGERTIAN putting dan menyusu sampai puas. Proses ini berlangsung minimal
1 (satu) jam pertama sejak lahir dengan didampingi keluarga di bawah
pengawasan petugas

TUJUAN Meningkatkan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif dan meneruskan


pemberian ASI sampai anak usia 2 tahun secara baik dan benar.

1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Peraturan Pemerintah No 33 tahun 2013 tentang ASI EKsklusif
3. Kementerian Kesehatan RI, 2014, Permenkes nomor 75 tahun 2014
tentang Puskesmas
4. Kementrian Kesehatan RI, 2014, Permenkes nomor 71 tahun 2014
tentang akreditasi pelayanan kesehatan dasar primer
KEBIJAKAN 5. Permenkes No 39 tahun 2013 tentang Susu formula dan Produk Bayi
Lainnya
6. Permenkes No 15 tahun 2013 tentang Fasilitas Khusus Menyusui dan
atau Memerah Air Susu Ibu
7. Direktorat Bina Gizi, Kemenkes RI, 2013,Vol XIX No. 2, Tahun 2013,
Jaringan Informasi Pangan dan Gizi (JIPG
8. Direktorat Gizi, Depkes RI, 2005, Manajemen Laktasi, Buku Panduan
bagi bidan dan petugas Kesehatan di Puskesmas

a. Persiapan :
1. Siapkan selimut
PROSEDUR KERJA 2. Siapkan tutup kepala bayi
3. Siapkan handuk kering dan bersih
4. Pendampingan ibu oleh keluarga/petugas kesehatan

SPO INISIASI MENYUSU DINI (IMD)


LOGO
No Dokumen No. Revisi Halaman
/K A 02 / 02

b. Pelaksanaan
1. Secepatnya keringkan seluruh tubuh bayi dengan handuk kecuali
kedua tangannya, karena cairan ketuban baunya sama dengan bau
PROSEDUR KERJA cairan yang dikeluarkan payudara ibu, tunda pemberian salep mata,
vitamin K, pembersihan lendir di mulut bayi dan hidung
2. Tengkurapkan bayi tanpa pakaian di dada ibu, kulit bayi melekat
pada kulit ibu. Selimuti bayi dan tutupi kepalanya
3. Dengan posisi tengkurap di dada ibu, biarkan bayi merayap mencari
sendiri puting susu ibu. Ibu dapat membantu bayi dengan sentuhan

1
lembut untuk menuju puting susu ibu
4. Biarkan tangan bayi merangsang pengeluaran ASI lebih cepat
5. Ketika bayi dekat puting susu ibu, bayi akan mengeluarkan air liur
dan menjilati puting susu ibu lalu membuka mulut lebar sambil
menghisapnya
6. Proses ini berlangsung minimal 1 (satu) jam pertama sejak lahir
dengan didampingi keluarga di bawah pengawasan petugas
7. Proses IMD ini berakhir bila bayi telah melepaskan sendiri
hisapannya pada putting ibu

1. Posyandu
UNIT TERKAIT 2. Polindes
3. Puskesmas Pembantu
4. Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
5. Bidan Desa
6. Praktek Bidan Swasta (BPS)

2
LOGO INISIASI MENYUSU DINI (IMD)

No. Dokumen :
Nama No. Revisi : Ditetapkan oleh :
Puskesmas
STANDAR
Tanggal Terbit : KEPALA PUSKESMAS
PROSEDUR Halaman :
OPERASIONAL NAMA
(SPO) NIP.

1. Pengertain
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan pertama yang alami dan paling ideal untuk bayi. ASI
memenuhi semua energy dan zat gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupan. ASI merupakan
investasi terbaik untuk perkembangan anak yang sehat dan memberikan antibody terhadap
penyakit diare dan pneumonia yang merupakan dua penyebab utama kematian anak di
Indonesia.

Pemberian ASI sangat ditentukan oleh kesiapan ibu, keberhasilan menyusui juga ditentukan
oleh keberhasilan ibu saat melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). IMD adalah
memberikan kesempatan kepada bayi untuk meyusu sendiri segera setelah lahir dengan
meletakkan bayi menempel di dada atau perut ibu. Bayi dibiarkan merayap mencari putting
dan menyusu sampai puas. Proses ini berlangsung minimal 1 (satu) jam pertama sejak lahir
dengan didampingi keluarga di bawah pengawasan petugas

IMD memiliki manfaat untuk menghangatkan tubuh bayi, memberikan perlindungan


alamiah (kekebala) bagi bayi mendapat kolostrum untuk meningkatkan daya tahan tubuh,
mengurangi perdarahan setelah persalinan, menjalin kasih saying ibu dengan bayinya dan
meningkatkan keberhasilan menyusui.

2. Tujuan
Meningkatkan pemberian ASI Eksklusif dan meneruskan pemberian ASI samapai anak usia
2 tahun secara baik dan benar

3. Kebijakan
Akreditasi Puskesmas merupakan upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan
Puskesmas yang dilakukan melalui membangun system manajemen mutu, penyelenggaraan
upaya Puskesmas dan system pelayanan klinis untuk memenuhi standar akreditasi yang
ditetapkan dan peraturan peundangan serta pedoman yang berlaku.

Untuk membangun system manajemen mutu, penyelenggaraan program, dan system


pelayanan klinis di puskesmas perlu disuse pengaturan-pengaturan (regulasi) internal yang
menjadi dasar pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan. Penetapan dan pemberlakuan
regulasi internal berupa kebijakan, pedoman, dan Standar Prosedur Operasional (SPO) dan
dokumen lain yang merupakan pembakuan system manajemen mutu dan system pelayanan
yang ada di Puskesmas, disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan dan pedoman-
pedoman ekternal yang berlaku.

Untuk memudahkan Kepala Puskesmas, ketua tim mutu Puskesmas, penanggungjawab dan
pelaksanaan upaya Puskesmas, serta pendamping akreditasi Puskesmas dalam
mempersiapkan untuk akreditasi.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam pelayanan di


Puskesmas sesuai Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, Permenkes nomor
71 tahun 2014 tentang akreditasi pelayanan kesehatan dasar primer perlu adanya diperlukan
adanya alur Inisiasi Menyusu Dini (IMD) bayi bari lahir.

3
4. Referensi
1. Kementerian Kesehatan RI, 2014, Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
2. Kementrian Kesehatan RI, 2014, Permenkes nomor 71 tahun 2014 tentang akreditasi
pelayanan kesehatan dasar primer
3. Permenkes No 33 tahun 2013 tentang ASI EKsklusif
4. Permenkes No 39 tahun 2013 tentang Susu formula dan Produk Bayi Lainnya
5. Permenkes No 15 tahun 2013 tentang Fasilitas Khusus Menyusui dan atau Memerah Air
Susu Ibu
6. Direktorat Bina Gizi, Kemenkes RI, 2013,Vol XIX No. 2, Tahun 2013, Jaringan
Informasi Pangan dan Gizi (JIPG
7. Direktorat Gizi, Depkes RI, 2005, Manajemen Laktasi, Buku Panduan bagi bidan dan
petugas Kesehatan di Puskesmas

8. Langkah-langkah Prosedur

TATALAKSANA INISIASI MENYUSU DINI (IMD


1. Secepatnya keringkan seluruh tubuh bayi dengan handuk kecuali kedua tangannya,
karena cairan ketuban baunya sama dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu
2. Tengkurapkan bayi tanpa pakaiana di dada ib, kulit bayi melekat pada kulit ib. Selimuti
bayi bila perlu tutupi mkepalanya
3. Dengan posisi tengkurap di dada ibu, biarkan bayi merayap mencari sendiri putting susu
ibu. Ibu dapat membantu bayi dengan sentuhan lembut untuk menuju putting susu ibu
4. Biarkan tangan bayi merangsang pemngeluaran ASI lebih cepat
5. Ketika bayi dekat putting susu ibu, bayi akan mengeluarkan air liur dan menjilati putting
susu ibu lalu membuka mulutlebar sambil menghisapnya
6. Proses ini berlangsung minimal 1 (satu) jam pertama sejak lahir dengan didampingi
keluarga di bawah pengawasan petugas

4
ALUR PELAKSANAAN INISIASI MEYUSU DINI (IMD)

Rujukan
Pelaksan
Rawat Ibu aan Registrasi
Poli KIA Inap Melahir Inisiasi /kohort
kan Meyusu Puskesma
Dini s
DatangDi
Sendiri

Catat
Buku
KIA
9. Unit terkait

7. Posyandu
8. Polindes
9. Puskesmas Pembantu
10. Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
11. Praktek Bidan Swasta (BPS)

5
6

Anda mungkin juga menyukai