Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dhabit Tasauffie

Npm : 1853033004

Kelas : Mandiri

Matkul : Evaluasi Pembelajaran

Soal HOOTS

1. Periode antara tahun 1950-1959 dalam sejarah Indonesia disebut sebagai


sistem Demokrasi Palementer yang memperlihatkan semangat belajar
berdemokrasi. Oleh karena itu, sistem pemerintahan yang dibangun
mengalami kendala yang mengakibatkan jatuh bangun kabinet. Periode ini
disebut oleh Wilopo, salah seorang perdana menteri di era tersebut (1952-
1953) sebagai zaman pemerintahan partai-partai. Banyaknya partai-partai
dianggap sebagai salah satu kendala yang mengakibatkan
kabinet/Pemerintahan tidak berusia panjang dan silih berganti. Sebagaimana
pendapat Wilopo yang menyebut Demokrasi Parlementer sebagai zaman
liberal

Pernyataan di atas menjelaskan tentang.?


a. Menjelaskan mengensi periode sistem demokrasi parlementer
b. Partai yang silih berganti
c. Parlementer sebagai zaman liberal
d. Pendapat wilopo
e. Sistem pemerintahan yang memiliki sebuah kendala

Jawaban A
Di dalam pernyataan diatas di jelaskan Bahwa periode antara tahun 1950-
1959 dalam sejarah Indonesia disebut sebagai sistem Demokrasi
Palementer yang memperlihatkan Semangat belajar berdemokrasi. Maka
dengan demikian pernyataan di atas menjelaskan mengenai periode sistem
demokrasi parlementer.
2. Bangsa kita sebenarnya adalah bangsa pembelajar. Indonesia sampai dengan
tahun 1950-an telah menjalankan dua sistem pemerintahan yang berbeda,
yaitu sistem presidensial dan sistem parlementer. Tidak sampai satu tahun
setelah kemerdekaan, sistem pemerintahan presidensial digantikan dengan
sistem pemerintahan parlementer. Hal ini ditandai dengan pembentukan
kabinet parlementer pertama pada November 1945 dengan Syahrir sebagai
perdana menteri. Sejak saat itulah jatuh bangun kabinet pemerintahan di
Indonesia terjadi. Namun pelaksanaan sistem parlementer ini tidak diikuti
dengan perubahan UUD. Baru pada masa Republik Indonesia Serikat
pelaksanaan sistem parlementer dilandasi oleh Konstitusi, yaitu Konstitusi
RIS. Begitu juga pada masa Demokrasi Liberal, pelaksanaan sistem
parlementer dilandasi oleh UUD Sementara 1950 atau dikenal dengan
Konstitusi Liberal.

Gambaran menjelaskan mengenai.?

a. Sistem pemerintahan
b. Sistem politik
c. Sistem kenegaraan
d. Sistem demokrasi parlementer
e. Sistem negara

Jawaban A
Karena jelas sekali d terangkan bahwa dalam pembentukan sebuah
Kabinet pertama pada November 1945 dengan Syahrir sebagai perdana
menteri. Sejak saat itulah jatuh bangun kabinet pemerintahan di Indonesia
terjadi. Namun pelaksanaan sistem parlementer ini tidak diikuti dengan
perubahan UUD. Maka artikee tersebut merupakan sebuah sistem
pemerintahan.

3. Cermati artikel di bawah ini.!


Ketika Indonesia kembali menjadi negara kesatuan, UUD yang digunakan
sebagai landasan hukum Republik Indonesia bukan kembali UUD 1945,
sebagaimana yang ditetapkan oleh PPKI pada awal kemerdekaan, namun
menggunakan UUD Sementara 1950. Sistem pemerintahan negara menurut
UUD Sementara 1950 adalah sistem parlementer. Artinya, kabinet disusun
menurut perimbangan kekuatan kepartaian dalam parlemen dan sewaktu-
waktu dapat dijatuhkan oleh wakil-wakil partai dalam parlemen. Presiden
hanya merupakan lambang kesatuan saja

Pernyataan artikel di atas mempunyai dampak. ?

a. Menjadi Negara Kesatuan


b. Presiden menjadi sebuah lambang kesatuan saja
c. Sering gonta ganti kabinet
d. Ketetapan PPKI
e. Penggantian UUD S menjadi UUD

Jawaban C

Mengapa demikian.? KarenaSistem pemerintahan negara menurut UUD


Sementara 1950 adalah sistem parlementer. Artinya, kabinet disusun
menurut perimbangan kekuatan kepartaian dalam parlemen dan sewaktu-
waktu dapat dijatuhkan oleh wakil-wakil partai dalam parlemen.maka dari
itu menyebabkan sering gonta ganti kabinet, di karenakan Hal ini
Terutama disebabkan adanya perbedaan kepentingan di antara partai-partai
Yang ada. Perbedaan di antara partai-partai tersebut tidak pernah dapat
terselesaikan dengan baik sehingga dari tahun 1950 sampai tahun 1959
terjadi silih berganti kabinet mulai Kabinet Natsir (Masyumi) 1950-1951;
Kabinet Sukiman (Masyumi) 1951-1952; Kabinet Wilopo (PNI) 1952-
1953; Kabinet Ali Sastroamijoyo I (PNI) 1953-1955; Kabinet
Burhanuddin Harahap (Masyumi) 1955-1956; Kabinet Ali Sastroamijoyo
II (PNI) 1956-1957; dan Kabinet Djuanda (Zaken Kabinet) 1957-1959.

4. Cermati artikel di bawah ini.!


Suara pesawat Dakota dan Mustang milik militer Belanda memecah
keheningan pagi langit Yogyakarta, sekira pukul 05.00. Dua pesawat itu tak
hanya lewat, tapi juga memuntahkan bom. Lapangan udara Maguwo porak
poranda. Puluhan orang taruna Angkatan Udara Indonesia, menurut Kasmiran
dalam Pierre Heijboer pada De Politieonele Acties De Strijd om Indie 1945-
1949, gugur saat mencoba mempertahankan lapangan Maguwo.Setelah tak
ada perlawanan, salah satu pesawat menerjunkan pasukan penerjun Korps
Speciale Troepen (KST) dan pasukan Brigade T. Kedua pasukan langsung
berkoordinasi untuk menjadikan Maguwo sebagai basis pertahanan.Serangan
ke Maguwo merupakan menu pembuka. Jenderal Simon Hendrik Spoor
kemudian memerintahkan pesawat pemburu menyerbu jantung kota
Yogyakarta dengan sandi “KRAAI Operation” atau “Sandi Gagak”. Dari
udara, pesawat mengincar jembatan dan objek vital lainnya. Hal itu
memungkinkan pergerakan pasukan di darat mudah untuk memasuki kota.
Pasukan Belanda kemudian bergerak dari dua penjuru. Satu rombongan masuk
melalui jalur Solo dan Wonosari, sementara lainnya dari arah utara. Jumlah
pasukan Belanda pada serangan ini tercatat turun palagan sebanyak 138.000
serdadu. Operasi Gagak terbukti ampuh dalam sekejap menguasai kota
Yogyakarta. Keberhasilan pasukan Belanda menguasai Yogyakarta karena
persenjataan dan amunisi nan canggih dan serangan mendadak nan cepat
masuk ke jantung kota. Dengan gegabah, militer Belanda mengabarkan para
petinggi Indonesia, termasuk Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta,
juga Jenderal Soedirman berhasil ditawan. Namun, kabar tersebut mentah
lantaran Jenderal Soedirman masih terbaring sakit di rumahnya dengan
penjagaan para laskar. Serangan balik pun segera berlangsung.

Dengan mempertimbangkan informasi di atas, sebutkan 4 alasan mengapa


serangan Belanda berjalan optimal hingga mampu masuk ke pusat kota
Yogyakarta?

Jawaban nya adalah:

a. Melakukan serangan di pagi buta, jam 05.00, saat para pejuangan belum
sepenuhnya bersiap.Berhasil menguasai lapangan udara Maguwo, lokasi
strategis untuk membuat basis pertahanan.Serangan udara berhasil
menghancurkan objek vital untuk memudahkan pasukan darat bergerak
menuju pusat kota Yogyakarta.Belanda melakukan serangan cepat dan
menggunakan persenjataan dan amunisi tercanggih.

b. Keberhasilan pasukan Belanda menguasai Yogyakarta karena


persenjataan dan amunisi nan canggih dan serangan mendadak nan
cepat masuk ke jantung kota. Dengan gegabah, militer Belanda
mengabarkan para petinggi Indonesia, termasuk Presiden Soekarno dan
Wakil Presiden Hatta, juga Jenderal Soedirman berhasil ditawan.

c. Heijboer pada De Politieonele Acties De Strijd om Indie 1945-1949,


gugur saat mencoba mempertahankan lapangan Maguwo.Setelah tak
ada perlawanan, salah satu pesawat menerjunkan pasukan penerjun
Korps Speciale Troepen (KST) dan pasukan Brigade T.

d. Satu rombongan masuk melalui jalur Solo dan Wonosari, sementara


lainnya dari arah utara. Jumlah pasukan Belanda pada serangan ini
tercatat turun palagan sebanyak 138.000

e. Jenderal Simon Hendrik Spoor kemudian memerintahkan pesawat


pemburu menyerbu jantung kota Yogyakarta dengan sandi “KRAAI
Operation” atau “Sandi Gagak”. Dari udara, pesawat mengincar
jembatan dan objek vital lainnya. Hal itu memungkinkan pergerakan
pasukan di darat mudah untuk memasuki kota.

Jawaban A

Melakukan serangan di pagi buta, jam 05.00, saat para pejuangan belum
sepenuhnya bersiap.Berhasil menguasai lapangan udara Maguwo, lokasi
strategis untuk membuat basis pertahanan.Serangan udara berhasil
menghancurkan objek vital untuk memudahkan pasukan darat bergerak
menuju pusat kota Yogyakarta.Belanda melakukan serangan cepat dan
menggunakan persenjataan dan amunisi tercanggih. Merupakan alasan
belanda

5. Politik etis tidak muncul begitu saja. Ada sejumlah hal yang
melatarbelakanginya. Pertama, perihal adanya sistem tanam paksa yang
mewajibkan rakyat dan pemilik lahan kala itu untuk menanam tanaman yang
sesuai dengan permintaan Belanda. Sistem tersebut menyebabkan penderitaan
tersendiri bagi rakyat Indonesia kala itu. Sistem itu merupakan gagasan dari
Van den Bosch yang diangkat menjadi gubernur jendral yang baru di Hindia
Belanda pada tahun 1830. Setelah Van den Bosch sampai di Jawa, ia segera
mencanangkan program Cultuurstelsel atau tanam paksa.Sayangnya,
ketentuan dalam Cultuurstelsel tidak dijalankan dengan semestinya. Hal
tersebut menyebabkan rakyat mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan ekonominya, sehingga menyebabkan penderitaan yang lebih berat
bagi rakyat.

Dalam penerapannya, rakyat juga banyak kehilangan tanahnya karena diambil


oleh para bangsawan lokal atau pemerintah Hindia Belanda Pelaksanaan
Politik Etis di Hindia Belanda bukannya tanpa perlawanan. Hal tersebut
terlihat dari kritik yang disampaikan Ernest Douwes Dekker yang berisi.?

a. Politik Etis hanya merupakan perluasan bentuk dari komersialisasi politik


ekonomi liberal yang dilaksanakan sebelumnya.
b. Tuntutan yang harusnya mendapat perlakuan tidak hanya pribumi tetapi
untuk semua penduduk Hindia Belanda
c. Praktek Politik Etis masih menunjukkan diskriminasi seperti yang terlihat
dalam bidang edukasi (pendidikan)
d. Anggapan bahwa Politik Etis hanya menguntungkan pihak swasta Belanda
dalam mendapatkan tenaga terampil yang murah
e. Pelaksanaan Politik Etis yang tidak menyeluruh di segala bidang dan tidak
sesuai dengan penderitaan rakyat pribumi selama pendudukan Belanda

Jawaban B
Pelaksanaan Politik Etis dirasa kurang tepat dan menyeluruh menurut
Ernest Douwes Dekker karena beberapa program yang terdapat dalam
kebijakan tersebut hanya ditujukan untuk kaum pribumi sedangkan untuk
orang- orang campuran (indo) terabaikan. Contohnya dalam pendidikan,
kaum campuran tidak dapat menikmati beberapa jenjang pendidikan dan
mengharuskan ke luar negeri jika ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai