Anda di halaman 1dari 20

AKUNTANSI

UNTUK ASET TETAP


Fabiani Rengganesti S, SE., MM.
ASET TETAP BERUJUD
PART 1
ASET TETAP BERUJUD
ASET TETAP adalah sumber daya yang memiliki empat karakteristik:
➢Berujud atau memiliki ujud (bentuk atau ukuran tertentu)
➢Digunakan dalam operasi perusahaan
➢Mempunyai masa manfaat jangka panjang
➢Tidak dimaksudkan untuk diperjual-belikan
PENGGOLONGAN ASET TETAP
➢TANAH: meliputi tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya
gedung – gedung perusahaan dan fasilitas perusahaan lainnya.
➢PERBAIKAN TANAH: sebagai contoh jalan – jalan di seputar lokasi
perusahaan yang dibangun perusahaan, seperti tempat parkir, pagar
an saluran air bawah tanah.
➢GEDUNG: meliputi gedung yang digunakan untuk kantor, toko, pabrik,
gudang, dan bangunan gedung lainnya.
➢PERALATAN: meliputi peralatan kantor, peralatan pabrik, mesin – mesin,
kendaraan dan mebel.
PENENTUAN BIAYA PEROLEHAN ASET TETAP

➢Biaya perolehan meliputi semua biaya pengeluaran yang


diperlukan untuk mendapatkan aset, dan pengeluaran –
pengeluaran lain hingga asset siap digunakan.
➢Biaya perolehan tersebut dukur dengan kas yang dibayarkan
pada suatu transaksi secara tunai.
PENENTUAN BIAYA PEROLEHAN ASET TANAH
CONTOH PERHITUNGAN BIAYA
BIAYA PEROLEHAN ASET TANAH
PEROLEHAN ASET TANAH
➢Harga beli tunai tanah
➢Biaya balik nama
➢Komisi perantara
➢Pajak atau pungutan lain yang harus
dibayar oleh pembeli
PENENTUAN BIAYA PERBAIKAN TANAH
CONTOH PERHITUNGAN BIAYA
BIAYA PERBAIKAN TANAH
PERBAIKAN TANAH
Perbaikan Tanah adalah tambahan Pada tanggal 15 August 2011,
struktural yang dilakukan atas tanah perusahaan mengeluarkan dana
yang berada di halaman perusahaan, sebesar Rp. 20.000.000,00 untuk
seperti: memperbaiki tanah di halaman
perusahaan. Berikut adalah contoh
➢Jalan masuk
jurnalnya:
➢Lahan parkir kendaraan
➢Pagar halaman
➢Pertamanan
➢Saluran pembuangan air
PENENTUAN BIAYA ASET GEDUNG
CONTOH PERHITUNGAN BIAYA
BIAYA ASET GEDUNG
PEROLEHAN ASET GEDUNG
➢ Gedung adalah fasilitas bangunan yang
digunakan dalam operasi sebuah perusahaan.
➢ Seluruh pengeluaran yang berhubungan dengan
pembelian atau pembangunan gedung harus
dibebankan pada akun Gedung.
➢ Jika Gedung dimiliki melalui pembelian, maka
biaya perolehan meliputi: harga beli, biaya
notaris dan komisi perantara.
➢ Jika Gedung dimiliki melalui pembangunan
sendiri, maka biaya perolehan meliputi: semua
pengeluaran untuk membuat Gedung, termasuk
pembuatan saluran listrik dan air.
PENENTUAN BIAYA ASET PERALATAN
CONTOH PERHITUNGAN BIAYA
BIAYA ASET PERALATAN
PEROLEHAN ASET PERALATAN
➢ Peralatan meliputi semua peralatan yang
digunakan dalam operasi perusahaan, missal
mesin pabrik, peralatan kantor, kendaraan
bermotor, dan mebel.
➢ Biaya perolehan peralatan terdiri dari harga beli
tunai, biaya pengangkutan, serta biaya asuransi
selama pengangkutan yang dibayar oleh
pembeli.
➢ Biaya perolehan peralatan juga termasuk
pengeluaran perakitan, pemasangan dan
pengujian peralatan yang dibeli. Bea balik nama
kendaraan bermotor, pajak kendaraan bermotor
dan asuransi kecelakaan kendaraan.
PERMASALAHAN DALAM PENENTUAN
BIAYA PEROLEHAN

PEMBELIAN DENGAN PEMBELIAN DALAM PEROLEHAN DENGAN


MENGGUNAKAN WESEL SATU PAKET MEMBANGUN SENDIRI
BERBUNGA
PEMBELIAN DENGAN MENGGUNAKAN
WESEL BERBUNGA
BIAYA BUNGA WESEL CONTOH JURNAL TRANSAKSI PEMBELIAN

Biaya bunga wesel yang dibayarkan


perusahaan merupakan biaya
pendanaan (financing cost) dan dicatat
dalam pembukuan dengan mendebet
akun Beban Bunga. Contoh:
Pada saat jatuh tempo wesel, dibayar
CV Serayu membeli peralatan pabrik sejumlah nilai nominal wesel ditambah
dengan harga tunainya Rp.10.000.000,00. bunga Rp.800.000,00 (10%xRp.8.000.00,00).
CV Serayu membayar uang muka
Rp.2.000.000,00 dan sisanya dibayar
dengan wesel sebesar Rp.8.000.000,00
dalam jangka waktu 1 tahun dengan
bunga 10%.
PEMBELIAN DALAM SATU PAKET
CONTOH PERHITUNGAN BIAYA
PEMBELIAN SATU PAKET
PEROLEHAN ASET BERSAMA
➢Pembelian dalam satu paket
(pembelian lump-sum) terjadi bila
beberapa jenis aset dibeli secara
secara bersama dalam satu transaksi.
➢Hal ini terjadi ketika perusahaan
membelu sebuah pabrik yang sudah
tidak digunakan oleh perusahaan lain.
➢Pembelian ini meliputi tanah, gedung,
serta peralatan.
PEROLEHAN ASET DENGAN
MEMBANGUN SENDIRI
CONTOH PERHITUNGAN BIAYA
BIAYA MEMBANGUN SENDIRI
PEROLEHAN ASET MEMBANGUN SENDIRI
Biaya perolehan aset yang diperoleh Jika perusahaan membuat garasi kecil
dengan membangun sendiriterdiri dari: berukuran 4x5m harga pasaran sebesar
Rp.5.000.000,00. Tetapi, dengan biaya
➢Harga material dan tenaga kerja
sendiri hanya sebesar Rp.4.700.000,00.
dibayar perusahaan
Maka, ayat jurnal yang harus dicatat
➢Biaya lain seperti listrik, bahan bakar dalam jurnal adalah biaya perolehan
dan depresiasi peralatan milik garasi sebesar Rp.4.700.000,00.
perusahaan yang digunakan dalam
proses pembangunan
DEPRESIASI
PART 2
DEPRESIASI
GAMBAR DEPRESIASI SEBAGAI KONSEP
DEPRESIASI
PENGALOKASIAN BIAYA PEROLEHAN
➢Depresiasi adalah proses ➢Penurunan dari segi fisik terjadi karena
pengalokasian biaya perolehan aset pemakaian, sehingga secara fisik aset
tetap menjadi beban selama masa terlihat menurun.
manfaatnya dengan cara yang ➢Penurunan dari segi fungsi terjadi
rasional dan sistematis.
karena aset menjadi tidak memadai
➢Depresiasi adalah proses dan ketinggalan zaman.
pengalokasian biaya perolehan,
bukan proses penilaian aset.
FAKTOR – FAKTOR PERHITUNGAN
DEPRESIASI
GAMBAR TIGA FAKTOR DALAM
TIGA FAKTOR PERHITUNGAN DEPRESIASI
PERHITUNGAN DEPRESIASI
➢Biaya Perolehan: Aset tetap dicatat
sebesar biaya perolehannya.
➢Masa Manfaat: Umur aset merupakan
jangka waktu pemakaian aset yang
diharapkan perusahaan.
➢Nilai Residu: Nilai sisa merupakan
taksiran nilai tunai aset pada akhir
masa manfaat aset tersebut.
METODE – METODE DEPRESIASI

METODE GARIS METODE SALDO METODE SATUAN


LURUS MENURUN HASIL
SUMBER ALAM
PART 3
ASET TAK BERUJUD
PART 4
REFERENSI
Al. Haryono Jusup, Dasar – Dasar
Akuntansi Jilid 2, 2011, Yogyakarta: STIE
YKPN.

Anda mungkin juga menyukai