MODUL PRAKTIKUM
MK METODOLOGI KEPERAWATAN
NAMA MAHASISWA:
Nur Azizah
NIM:
P3.73.20.1.21.074
Argumentasi keperawatan
Karena pemberian obat merupakan otoritas dari dokter, jadi perawat tidak memiliki wewenang
untuk hal tersebut. Untuk meredakan rasa mual pada pasien, perawat dapat melakukan
tindakan mandiri, seperti memberikan air hangat atau minyak kayu putih. Namun jika masih
terasa mual, perawat bisa berkonsultasi kepada senior atau bisa langsung menghubungi dokter
yang bersangkutan.
Pengambilan Keputusan
Selama menunggu dokter datang, perawat dapat melakukan tindakan mandiri untuk meredakan
rasa mual, seperti memberikan air hangat kepada pasien, membalurkan minyak kayu putih,
menjauhkan hal-hal yang dapat membuat mual (bau yang tidak sedap), identifikasi penyebab
rasa mual dan hilangkan keadaan penyebab mual (kecemasan atau kelelahan pada pasien),
berikan makan pada jumlah kecil, jika perlu berikan makanan dingin yang sifatnya tidak
berbau dan tidak berwarna, dan posisikan pasien pada posisi semifowler. Ajarkan pasien untuk
menggunakan teknik nonfarmakologis seperti relaksasi.
Pada kasus ini pasien meminta obat untuk menghilangkan rasa mual
kepada perawat, tetapi perawat tidak dapat melakukan itu tanpa perintah
atau resep dari dokter, sedangkan dokter sedang tidak berada di tempat,
oleh karena itu, selama menunggu dokter datang, perawat dapat
menawarkan kepada pasien untuk memberikannya air hangat dan minyak
kayu putih terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa mual sementara.
KASUS 1
Ny.A umur 28 tahun dirawat di ruang penyakit dalam, dalam keadaan lemah, terpasang infus
ditangan kanan, terpasang selang kateterisasi urine, kulit badan tampak lengket dan
berminyak, rambut berminyak dan tidak rapih, gigi kotor. Menurut pengakuan Ny. A sudah 2
hari tidak mandi hanya dilap saja dan tidak menggunakan sabun. Ny A merasa malu dengan
badan dan mulutnya yang berbau. Ny A juga mengeluhkan daerah genitalianya yang terasa
gatal. Suhu : 37°C, Nadi : 84 x/mnt, P = 18 x/mnt, TD : 120/80 mmHg. Ny. A belum
dapat melakukan mobilisasi dikarenakan keadaannya yang masih lemah.
KASUS 1
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Data dasar:
PENGKAJIAN DATA DASAR
Nama : Ny. A
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Keluhan Utama :
- Pasien merasa malu dengan badan dan mulutnya yang berbau
- Pasien mengeluhkan daerah genitalianya yang terasa gatal
Pemeriksaan Fisik :
- TTV (suhu= 37oC ; nadi= 84 x/mnt ; P= 18 x/mnt ; TD= 120/80 mmHg)
- Inspeksi pada tubuh pasien
Pola Kebiasaan :
Pola personal hygiene
- Sebelum sakit: sebelum sakit biasanya pasien dapat mandi setiap hari.
- Saat di RS: pasien mengatakan sudah 2 hari tidak mandi karena keadaan tubuh yang lemas
dan terpasang infus di tangan kanan pasien
Data Fokus
Data Objektif
Kulit bada tampak lengkat dan
berminyak
Rambut berminyak dan tidak rapih
Gigi kotor
Edukasi :
- Ajarkan cara
melakukan
aktivitas secara
bertahap (I.05186)
2. Defisit Perawatan Diri Setelah dilakukan tindakan Observasi:
b.d Kelemahan d.d perawatan selama 1 x 24 jam - Identifikasi
pasien sudah 2 hari perawatan diri terpenuhi kebiasaan aktivitas
tidak mandi hanya perawatan diri
dilap saja dan tidak Kriteria Hasil : sesuai usia.
menggunakan sabun, - Pasien mengatakan (I.11348)
daerah genitalianya - Identifikasi
pasien merasa malu
tidak gatal lagi kebutuhan alat
dengan badan dan - Kondisi tubuh pasien bantu kebersihan Azizah
mulutnya yang berbau, bersih diiri (I.11348)
pasien mengeluhkan - Pasien dapat percaya - Identifikasi jenis
daerah genitalianya diri terhadap bantuan yang
yang terasa gatal, kulit penampilannya. dibutuhkan.
bada tampak lengkat (I.11352)
- Monitor
dan berminyak, rambut
kebersihan tubuh.
berminyak dan tidak (I.11352)
rapih, gigi kotor - Monitor integritas
(SDKI:D.0109) kulit. (I.11352)
Terapeutik:
- Sediakan
lingkungan yang
terapeutik
(I.11348)
- Siapkan keperluan
pribadi (I.11348)
- Fasilitasi
kemandirian, bantu
jika tidak mampu
melakukan
perawatan diri
(I.11348)
- Jadwalkan rutinitas
perawatan diri
(I.11348)
- Fasilitasi
menggosok gigi
sesuai kebutuhan.
(I.11352)
- Pertahankan
kebiasaan
kebersihan diri.
(I.11352)
Edukasi:
- Anjurkan
melakukan
perawatan diri
secara konsisten
sesuai kemampuan
(I.11348)
- Ajarkan kepada
keluarga, jika
perlu. (I.11352)
KASUS 1
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien / umur : Ny.A/28 tahun No. Register :
Ruangan / No. Kamar :
Paraf dan
No Dx
Hari/Tanggal/Jam Tindakan dan Respon Nama
Keperawatan
Perawat
Dx Kep 1 Rabu, 18 Mei 2022 - Melakukan monitor
07.00 kelelahan fisik pasien
R/ pasien mengatakan
badannya lemah
- Mengidentifikasikan
defisit aktivitas Azizah
R/ pasien tidak dapat
melakukan mobilisasi
karena lemah
- Mengidentifikasikan
strategi meningkatkan
partisipasi dalam
aktivitas
R/ pasien tidak dapat
melakukan mobilisasi
karena lemah
Rabu, 18 Mei 2022 - Melakukan latihan
08.00 rentang gerak pasif dan
aktif
R/ pasien tampak lemah
dan tidak dapat
merespon gerakan rom
dengan baik Azizah
- Memfasilitasi
kemampuan mobilisasi
R/ pasien belum dapat
melakukan mobilisasi
- Menganjurkan pasien
untuk melakukan
aktivitas fisik secara
rutin
R/ pasien dapat
melakukan mobilisasi
secara sederhana
- Mengkordinasikan
pemilihan aktivitas
pasien sesuai usia
R/ pasien dapat
melakukan aktivitas
- Melibatkan keluarga
pasien dalam aktivitas
R/ pasien terlihatlebih
bersemangat ketika
aktivitas didampingi
keluarga
- Membuat jadwal
aktivitas rutin sehari-hari
R/ pasien tampak
antusias dalam
melakukan aktivitas rutin
- Mengidentifikasikan
bantuan yang
dibutuhkan
R/ pasien tampak
lemah dan pasien
mengatakan tidak
mampu melakukan
secara mandiri
- Melakukan monitoring
kebersihan diri
R/ pasien dapat
melakukan kebersihan
diri secara rutin
- Memonitoring
integritas kulit pasien
R/ kulit pasien terlihat
bersih
- Menyiapkan keperluan
pribadi pasien
R/ pasien terlihat
sedang menyiapkan
alat kebersihan diri
- Mengajarkan pasien
untuk mandiri dan
bantu pasien jika tidak
dapat melakukan
perawatan diri
R/ pasien terlihat
paham untuk
melakukan kebersihan
12
diri secara mandiri
- Membuat jadwal
rutinitas perawatan diri
pasien
R/ pasien dapat
melakukan perawatan
diri secara rutin
- Menganjurkan pasien
melakukan perawatan
diri secara konsisten
sesuai kemampuan
R/ pasien dapat
melakukan perawatan
diri secara rutin
- Mengajarkan kepada
keluarga pasien cara
perawatan diri supaya
dapat melakukan secara
mandiri
R/ pasien terlihat
memahami cara
perawatan diri
13
KASUS 1
EVALUASI
14
KASUS 2
Tn.K, usia 47 tahun mengalami kecelakaan dan patah pada tulang pinggulnya, sudah 1
minggu tiduran dirumah dan dipijit ke tukang urut. Karena tidak sembuh dibawa ke RS untuk
dirawat. Pasien tidak bisa bebas bergerak dan mengeluh nyeri jika bergerak. Pasien
mengatakan sudah 1 minggu belum buang air besar, tidak ada keinginan buang air besar dan
tidak merasakan mules pada perut. Sebelum kecelakaan biasanya pasien bisa BAB lancar
setiap hari.
Istrinya yang menunggu mengatakan sebelum sakit, Pasien juga senang makan sayuran, buah
dan minum banyak tapi sejak sakit napsu makan menurun. Pasien juga mengatakan takut
makan banyak karena jika BAB pasti akan sulit mengedan karena rasa nyeri. Saat palpasi
teraba massa keras didaerah perut kiri bawah, bising usus positif 6x/mnt.
15
KASUS 2
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Data dasar:
PENGKAJIAN DATA DASAR
Nama : Tn. K
Umur : 47 Tahun
Keluhan Utama :
- Pasien tidak bisa bergerak bebas dan mengeluh nyeri jika bergerak
- Patah pada tulang pinggulnya sudah 1 minggu
- Pasien mengatakan sudah 1 minggu tida BAB
Pemeriksaan Fisik :
Pola nutrisi
- Sebelum sakit pasien senang makan sayuran, buah, dan minum banyak
- Saat sakit napsu makan pasien menurun
Pola Eliminasi :
- Sebelum sakit: sebelum kecelakaan biasanya pasien bisa BAB lancar setiap hari
- Saat sakit: pasien mengatakan sudah 1 minggu belum BAB, tidak ada keinginan BAB, dan tidak
16
Data Fokus:
17
KASUS 2
ANALISA DATA
18
KASUS 2
DIAGNOSA KEPERAWATAN
19
KASUS 2
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Terapeutik
- Fasilitasi aktifitas
ambulasi dengan
alat bantu.
(I.06171)
- Fasilitasi
melakukan
mobilisasi fisik,
jika perlu (I.06171)
- Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi.
(I.06171)
- Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan.
(I.05173)
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur
ambulasi.
(I.06171)
- Anjurkan
melakukan
21
ambulasi dini.
(I.06171)
- Anjarkan ambulasi
sederhana yang
harus dilakukan.
(I.06171)
22
KASUS 2
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien / umur : Tn.K/47 tahun No. Register :
Ruangan / No. Kamar :
- mengidentifikasikan
tanda dan gelaja
konstipasi
R/ pasien mengatakan
tidak dapat buang air
besar selama 7 hari,
tidak merasa mulas,
dan perut terasa
kembung
Rabu, 18 Mei 2022 - membuat jadwal
09.30 defekasi bersama
pasien
R/ pasien mengeluhkan
sudah 7 hari tidak BAB
- melakukan evakuasi
feses secara manual
R/ pasien dapat buang
air besar
- menganjurkan pasien
untuk mengkonsumsi
makanan yang tinggi
serat
23
R/ pasien tampak
mengomsumsi
makanan tinggi serat
- menganjurkan pasien
untuk meningkatkan
asupan cairan
R/ pasien mengatakan
sering mengkomsumsi
air
Rabu, 18 Mei 2022 - melatih pasien untuk
13.00 buang air besar secara
teratur
R/ pasein dapat buang
air besar secara teratur
- memberikan obat
pencahar
R/ pasien mengatakan
sudah mengkomsumsi
obat pencahar
24
No Dx Hari/Tanggal/Jam Tindakan dan Respon Paraf dan Nama
Keperawatan Perawat
Dx.Kep 2 Kamis, 19 Mei 2022 - mengidentifikasikan
09.00 nyeri atau keluhan fisik
pasien
R/ pasien mengeluh
nyeri jika bergerak
- mengidentifikasikan Azizah
toleransi fisik pasien
dalam melakukan
ambulasi atau
perpindahan
R/ pasien tidak dapat
bergerak karena patah
tulang pinggul
- memfasilitas aktivitas
ambulasi menggunakan
alat bantu
R/ pasien dapat
melakukan aktivitas
ambulasi secara
sederhana
menggunakan alat
bantu
- menyediakan fasilitas
dalam mobilisasi fisik
pasien
R/ pasien dapat
melakukan aktivitas
ambulasi secara
sederhana
menggunakan alat
bantu
- melibatkan keluarga
dalam meningkatkan
ambulasi pasien
R/ pasien terlihat lebih
bersemangat
meningkatkan ambulasi
ketika bersama
keluarga
25
- melibatkan keluarga
dalam meningkatkan
pergerakan
R/ pasien terlihat lebih
bersemangat
meningkatkan
pergerakan ketika
bersama keluarga
- menganjurkan pasien
melakukan ambulasi
dini
R/ pasien terlihat
melakukan ambulasi
dini
- mengajarkan ambulasi
sederhana kepada
pasien
R/ pasien memahami
ambulasi sederhana
26
KASUS 2
EVALUASI
27
KASUS 3
Ny.M, usia 48 tahun, sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak, dirawat di ruang syaraf
karena mengalami kelumpuhan pada anggota gerak (kedua kaki). Saat ini Ny.R mengeluh
badan pegal karena sulit bergerak, kurang nafsu makan dan minum juga sedikit. Ny.M
mengatakan sudah 5 hari tidak bisa buang air besar dan merasakan perutnya tidak enak,
pegal, mual dan kembung. Anak Ny M mengatakan sebelum sakit Ny.M biasa buang air
besar 2 hari sekali dan tidak pernah mengalami kesulitan untuk buang air besar. Ny M
mengatakan ingin buang air besar di kamar mandi, merasa risih jika BAB ditempat tidur.
Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik; teraba massa keras pada perut bagian kiri bawah,
bisisng usus positif 8x/mnt, tanda – tanda vital TD: 130/90 mmHg, Nadi: 82x/mnt, P:
20x/mnt, Suhu: 37,5°C
28
KASUS 3
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Data dasar:
PENGKAJIAN DATA DASAR
Nama : Ny. M
Umur : 48 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Keluhan Utama :
- Mengalami kelumouhan pada anggota gerak (kedua kaki)
- Pasien mengeluh badan pegal karena sulit bergerak
- Pasien mengeluh kurang napsu makan dana minum juga sedikit
- Pasien mengatakan perutnya tidak enak, pegal, mual, dan kembung
- Pasien mengatakan sudah 5 hari tidak bisa buang air besar
Pemeriksaan Fisik :
- Palpasi: teraba massa keras pada perut bagian kiri bawah
- Auskultasi: bising usus positif 8 x/mnt
- TTV (TD=130/90 mmHg ; nadi= 82 x/mnt ; P= 20x/mnt ; suhu= 37,5oC)
Pola Kebiasaan :
Pola nutrisi
- Sebelum sakit pasien napsu makannya baik
- Saat sakit pasien mengatakan kurang napsu makan dan minum juga sedikit
Pola eliminasi
- Sebelum sakit, anak Ny. M mengatakan sebelum sakit biasa buang air besar 2 hari sekali
dan tidak pernah mengalami kesulitan unuk BAB
- Saat sakit pasien mengatakan sudah 5 hari tidak bisa BAB dan merasakan perutnya tidak
enak, pegal, mual, dan kembung
Pola personal hygiene
- Ny. M mengatakan ingin buang air besar di kamar mandi, merasa risih jika BAB di tempat
tidur
29
Data Fokus:
30
KASUS 3
ANALISA DATA
Data Obyektif
- Mengalami kelumpuhan pada anggota
gerak (kedua kaki).
31
KASUS 3
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Azizah
32
KASUS 3
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Terapeutik
- Fasilitasi aktifitas
ambulasi dengan alat
bantu. (I.06171)
- Fasilitasi melakukan
mobilisasi fisik, jika
perlu (I.06171)
- Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi. (I.06171)
- Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan. (I.05173)
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi.
(I.06171)
- Anjurkan melakukan
ambulasi dini.
(I.06171)
- Anjarkan ambulasi
sederhana yang harus
dilakukan. (I.05173)
Terapeutik
- Diskusikan perilaku
makan dan jumlah
aktivitas fisik yang
sesuai. (I.03111)
- Berikan penguatan
positif terhadap
keberhasilan target
dan perubahan
perilaku. (I.03111)
- Sajikan makanan
secara menarik dan
suhu sesuai (I.03119)
- Berikan makanan
tinggi kalori dan
tinggi protein.
(I.03119)
Edukasi
- Ajarkan ketramprilan
koping untuk
penyelesaian masalah
prilaku makan.
(I.03111)
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
(I.03119)
4. Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan Observasi
nyaman b.d kurang keperawatan 1x24 jam
pengendalian gangguan rasa nyaman dapat - Identifikasi
situasional/lingkunga teratasi. keamanan dan
n d.d pasien yang kenyamanan
merasa risih jika Kriteria Hasil: lingkungan (I.08237)
BAB ditempat tidur - Pasien mendapatkan - Identifikasi Azizah
dan ingin BAB di rasa nyaman pemahaman tentang
kamar mandi. (SDKI: kondisi,situasi, dan
D.0074) perasaan.(I.08245)
35
Terapeutik
- Fasilitasi
kenyamanan
lingkungan(I.0827)
- Ciptakan lingkungan
yang nyaman.
(I.08245)
KASUS 3
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
36
Dx.Kep 1 Rabu/18 Mei 2022 - Melakukan
07.00 pemeriksaan untuk
mengetahui tanda dan
gejala konstipasi
R/ pasien mengetahui
tanda dan gejala Azizah
konstipasi
- Mengidentifikasi
faktor yang
menyebabkan resiko
konstipasi
R/ pasien dapat
mengindentifikasi
faktor risiko konstipasi
- Mengidentifikasi obat
yang memiliki efek
samping pada kondisi
gastrointestinal
R/ pasien mengatakan
tidak mengkomsumsi
obat
- Melakukan evakuasi
feses secara manual
R/ pasien dapat buang
air besar
Rabu/18 Mei 2022 - Menganjurkan
10.00 Melakukan Mobilisasi
sesuai Toleransi
R/ pasien dapat
melakukan mobilisasi
Azizah
- Menganjurkan Pasien
melakukan
peningkatan asupan
cairan
R/ pasien mengatakan
37
sering mengkomsumsi
air
- Mengajarkan Pasien
atau keluarga pasien
dalam mengatasi
konstipasi
R/ pasien dan keluarga
pasien memahami cara
mengatasi konstipasi
- memfasilitasi dalam
melakukan mobilisasi
fisik
R/ pasien dapat
melakukan aktivitas
ambulasi
menggunakan fasilitas
alat bantu
- melibatkan keluarga
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi
R/ pasien merasa lebih
semangat saat
meningkatkan
ambulasi didampingi
keluarga
- melibatkan keluarga
pasien dalam
peningkatan
pergerakan
R/ pasien merasa lebih
semangat saat
meningkatkan
pergerakan didampingi
keluarga
- menganjurkan
melakukan ambulasi
dini
39
R/ pasien dapat
melakukan ambulasi
dini
- mengajarkan kepada
pasien ambulasi
sederhana yang harus
dilakukan
R/ pasien memahami
ambulasi sederhana
yang harus dilakukan
- Memonitor asupan
makanan dan kebutuhan
R/ pasien mengatakan
tidak nafsu makan
Kamis /19 Mei 2022 - Mendiskusikan perilaku
08.00 makan dan jumlah
aktivitas fisik yang
sesuai
R/ pasien mengatakan
menyukai makanan Azizah
berkuah dan
mengeluhkan rasa nyeri
ketika bergerak
- Memberikan penguatan
positif terhadap
keberhasilan target
R/ pasien termotivasi
dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi
- Menyajikan makanan
yang menarik
40
R/ pasien mengatakan
nafsu makan kembali
- Memberikan makanan
yang mengandung tinggi
kalori dan tinggi protein
R/ pasien terlihat
mengkomsumsi
makanan yang tinggi
kalori dan protein
seperti tempe dan ayam
Kamis /19 Mei 2022 - Mengajarkan
10.00 keterampilan koping
untuk penyelesaian
masalah
R/ pasien memahami
penyelesaian masalah Azizah
koping
- Memberikan
identifikasi terkait
pemahaman kondisi,
situasi, dan perasaan
R/ pasien memahami
kondisi nyeri yang
dialami yang
berpengaruh pada
aktivitas mobilisasi
sehingga tidak mampu
melakukan buang air
besar di kamar mandi
Kamis /19 Mei 2022 - Memfasilitasi
14.20 kenyamanan
lingkungan pasien
R/ pasien mengatakan
nyaman dengan
fasilitas lingkungan Azizah
yang disediakan
41
- Menciptakan
lingkungan yang
nyaman
R/ pasien terlihat
nyaman dengan
lingkungan
42
KASUS 3
EVALUASI
44
Kasus Tn S
Tn. S berusia 43 tahun, dengan nomor rekam medik 000111, jenis kelamin laki-laki,
beragama Islam, belum menikah, pekerjaan pegawai swasta, pendidikan terakhir SMA dan
bertempat tinggal di Jatiwarna, Pondok Melati, Bekasi. Sumber informasi dari pasien,
keluarga dan status rekam medik. Pasien masuk RSUD Bekasi pada tanggal 20 Januari 2021.
Keluhan utama pasien saat dilakukan pengkajian tanggal 21 Januari 2021, nyeri di
daerah perut kuadran kanan atas dan dibelakang tengah, faktor pencetus nyeri saat berubah
posisi dan melakukan aktivitas. Karakteristik nyeri panas dengan skala nyeri 8, intensitas 30
menit, timbul keluhan mendadak. Nyeri semakin berat bila pasien beraktivitas sedang seperti
berjalan dan nyeri berkurang saat pasien tiduran dengan posisi miring dan setelah diberikan
obat Paracetamol 2 x 500 mg via oral. Pasien mual, tidak selera makan, perut terasa begah,
berat badan turun 2 kg, makanan habis ½ porsi.
Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan data: Keadaan umum: sedang, kesadaran: compos
mentis, pasien meringis sambil memegang bagian yang nyeri perut kanan atas. Tekanan
darah: 100/70 mmHg, nadi: 128 x/menit, pernafasan: 22 x/menit, Suhu: 36.3 oC. BB saat ini:
60 kg, BB sebelum sakit: 61 Kg, tinggi badan 160 cm. Makanan yang di sajikan habis ½
porsi, lingkar Pasien mengatakan minum dalam sehari kurang lebih 1 ½ liter.lengan: 24 cm,
lingkar perut: 90 cm, konjungtiva anemis, warna kulit pucat, akral dingin, sklera ikterik.
Pemeriksaan inspeksi : permukaan abdomen terdapat asites. Auskultasi: Peristaltik (+), bising
usus 8 x/menit. Perkusi: Dullness pada daerah kanan atas, timpani pada kuadran yang lain.
Palpasi: Perut kembung, nyeri tekan di rasakan pada kuadran kanan atas, terdapat pembesaran
hepar/hepar teraba
Pemeriksaan penunjang tanggal 21 Januari 2021: Hemoglobin ↓ 7.8 g/dL (13.2 - 17.3
g/dL), Hematokrit ↓ 27 % (33 - 45 %), Leukosit ↓ 2.7 ribu/ul (5.0 - 10.0 ribu/uL), Trombosit
155 ribu/ul (150 - 440 ribu/uL), Eritrosit ↓ 3.40 juta/uL (4.40 - 5.90 juta/uL). Pemeriksaan
Rontgen thorax kesan: Cor dan pulmo dalam batas normal.
Terapi obat tanggal 21 Januari 2021: Cefotaxime Antibiotik 3 x 1 gr (jam 10.00, jam
18.00 dan 21.00) via IV, Omeprazole (obat mual) 2 x 40 mg (jam 10.00 dan jam 18.00) via
IV, Sukralfat 2 x 500 mg (jam 06.00 dan jam 18.00) via oral, Paracetamol 2 x 500 mg (jam
10.00 dan jam 18.00) via oral, Vit K 2 x 10 mg (jam 06.00 dan jam 18.00) via drip. Tanggal
22 Januari 2021: Furosemide 1 x 40 mg
45
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
DATA DASAR
A. Identitas Pasien/Keluarga
Inisial Nama Pasien : Tn. S Tanggal/Jam masuk RS: 20 Januari 2021 Usia :
43 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Jatiwarna, Pondok Melati, Bekasi
A. Pola Kebiasaan
Pola Kebiasaan
Hal yang Dikaji
Sebelum Saat di Rumah
Sakit Sakit
Pola Nutrisi
Frekuensi makan : …. x/hari - -
Nafsu makan : baik/tidak - Pasien mual, tidak
selera makan, perut
terasa begah
Porsi makan yang dihabiskan - Makanan habis
½ porsi
Makanan yang tidak disukai - -
Makanan yang membuat alergi - -
Makanan pantangan - -
Makanan diet - -
Pola Kebiasaan
Hal yang Dikaji
Sebelum Saat di Rumah
Sakit Sakit
Penggunaan obat-obatan sebelum makan - a) Omeprazole
(obat mual) 2 x 40
mg
b)Sukralfat 2 x
500 mg
Penggunaan alat bantu (NGT, dll) - -
46
Pola Eliminasi BAK - -
Frekuensi
Warna
- -
Keluhan
- -
- -
Penggunaan alat bantu
kateter
Pola Kebiasaan
Hal yang Dikaji
Sebelum Saat di Rumah
Sakit Sakit
Kebiasaan Yang Mempengaruhi Kesehatan
Merokok: Ya/Tidak - -
- -
47
Frekuensi ………/Lama - -
Kebiasaan penggunaan NAPZA
48
18. Keadaan umum
a. Kesadaran : Compos mentis
b. Status Gizi : -
19. Kepala :
Simetris,tidak ada edema
20. Rambut : Bersih, tidak berketombe, berwarna hitam, rambutnya
tebal
21. Mata : Konjungtiva ananemis, sklera iklerit, refleks pupil baik, simetris
22. Hidung : Simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada sinus
23. Gigi : Tidak berlubang, bersih, tidak ada karang gigi, gigi lengkap
24. Telinga : Simetris, tidak ada sekret, pendengaran baik
25. Dada :
Inspeksi: bentuk simetris, irama dan kedalaman baik
Palpasi: pengembangan paru
Perkusi: bunyi sonar pada seluruh lapangan paru dan jantung
Auskultasi: suara nafas normal
26. Abdomen :
Inspeksi: terdapat asites
Auskultasi: bising usus 8x/mnt, peristaltik (+)
Palpasi: Perut kembung, tidak ada massa dan tidak ada turgor
Perkusi: terdapat pembesaran hepar, nyeri tekan pada kuadran kanan atas, terdapat asites
27. Pernafasan :22x/mnt
28. Sirkulasi :-
29. Kulit : pucat
30. Esktremitas :-
31. Genetalia :-
32. Anus :-
33. Refleks :-
C. Pola Pengkajian Sistem Tubuh
Sistem Penglihatan:
a. Posisi mata : ( ) Simetris ( ) Asimetris
b. Kelopak mata : () Normal ( ) Ptosis
c. Pergerakan bola mata : () Normal ( ) Abnomal
d. Konjungtiva : ( ) Merah muda () Anemis ( ) Sangat merah
e. Kornea : ( ) Normal ( ) Keruh/berkabut
f. Sklera : ( ) Ikterik ( ) Anikterik
g. Pupil : () Isokor ( ) Anisokor
h. Otot-otot mata : ( ) Tidak ada kelainan ( ) Juling keluar
( ) Juling ke dalam ( ) berada diatas
i. Fungsi penglihatan: () Baik ( ) Kabur ( ) Dua bentuk/diplopia
49
j. Tanda-tanda radang : Tidak ada
Sistem Pendengaran:
a. Daun telinga: () Normal ( ) Tidak, kanan/kiri: Tidak ada
b. Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau) : Khas serumen, kuning, cair
c. Kondisi telinga tengah : ( ) ( ) Kemerahan
Normal
( ) Bengkak ( ) Terdapat lesi
Sistem Pernafasan:
a. Jalan nafas : () Bersih ( ) Ada sumbatan
b. Pernafasan : ( ) Tidak sesak ( ) Sesak
c. Menggunakan otot bantu pernafasan: ( ) Ya ( ) Tidak
d. Frekuensi : 22x/menit
e. Irama : () Teratur ( ) Tidak teratur
f. Jenis pernafasan : () Spontan ( ) Alat bantu nafas
g. Kedalaman : () Dalam ( ) Dangkal
h. Batuk : ( ) Tidak ( ) Ya (produktif/tidak produktif)
j. Konsistensi : ( ) Kental ( ) Encer
k. Terdapat darah : ( ) Ya () Tidak
l. Palpasi dada : Kesimetrisan dada…., pergerakan otot dinding dada …….,
ekspansi paru kanan dan kiri ………, ada tidaknya massa/benjolan……………..
m. Perkusi dada : () Sonor Paru kanan/kiri ( ) Resonan Paru kanan/kiri
n. Suara nafas : ( ) Vesikuler ( ) Ronkhi ( ) Wheezing ( ) Rales
o. Nyeri saat bernafas : ( ) Ya () Tidak
p. Penggunaan alat bantu nafas: ( ) Tidak ( ) Ya
Sistem Kardiovaskuler:
a. Sirkulasi perifer
Nadi: 128x/menit
50
Irama: ( ) Teratur ( ) Tidak teratur
Denyut: ( ) Lemah ( ) Kuat
Distensi vena jugularis: ( ) Ya ( )
Tidak
b. Sirkulasi jantung
Kecepatan denyut apical: ……… x/menit
Kecepatan denyut apical: ……… x/menit
Irama : () Teratur ( ) Tidak teratur
Kelainan bunyi jantung : ( ) Murmur ( ) Gallop
Sistem Hematologi
Gangguan Hematologi:
51
Sistem Pencernaan
a. Keadaan mulut : Gigi () Caries () Tidak
1) Penggunaan gigi palsu : ( ) Ya ( ) Tidak
2) Stomatis : () Ya ( ) Tidak
Sistem Urogenital
Balance cairan: …
a. Perubahan pola kemih : ( ) Retensi ( ) Urgency ( ) Disuria ( ) Tidak lampias
( ) Nokturia ( ) Inkontinensia ( ) Anuria
b. Distensi/ketegangan kandung kemih: ( ) Ya ( ) Tidak
52
c. Keluhan sakit pinggang: ( ) Ya ( ) Tidak
d. Skala nyeri: Tidak ada
Sistem Integumen
a. Turgor kulit : () Baik ( ) Buruk
b. Temperatur kulit : 36,3oC
c. Warna kulit : () Pucat ( ) Sianosis ( ) Kemerahan
d. Keadaan kulit : () Baik ( ) Lesi ( ) Ulkus
e. Kelainan kulit : ( ) Tidak ( ) Ya, jenis : ………
Sistem Muskoloskeletal
a. Kesulitan dalam pergerakan : ( ) Ya ( ) Tidak
b. Sakit pada tulang, sendi, kulit : ( ) Ya ( ) Tidak
c. Fraktur : ( ) Ya () Tidak
d. Lokasi :….
e. Kondisi : .…
f. Kelainan bentuk tulang sendi : () Kontraktur ( ) Bengkak
g. Kelainan struktur tulang belakang : ( ) Skoliasis ( ) Lordosis ( ) Kiposis
h. Keadaan tonus otot : () Baik ( ) Hipotoni ( ) Hipertoni ( ) Atoni
D. Data Fokus
54
E. Data Fokus
F. Data Penunjang
55