Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE

Untuk Pemenuhan Tugas Individu Blok Sistem

Komunitas III

Disusun oleh :

Nama : Riski Marzeli (G2A016083)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
2019
BAB I

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)
Pokok bahasan : Personal Hygiene (kebersihan diri) pada ibu nifas
Sub pokok bahasan : menjelaskan tentang cara perawatan diri pada ibu Nifas
Sasaran : Ibu nifas
Tempat : Jln.Kedung Mundu Raya, Semarang
Hari/tanggal : April 2019
Penyuluh : Riski Marzeli
A. Tujuan Umum
Dalam masa nifas, alat-alat genetalia internal maupun eksternal akan berangsur-angsur
pulih seperti keadaan sebelum hamil.untukmembantu mempercepat proses penyembuhan
pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan (health education)
seperti personal hygiene.
Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan diri (personal Hygiene) diharapkan
ibu-ibu dapat mengetahui dan mengerti tekhnik perawatan diri yang baik bagi dirinya sendiri
pada masa nifas atau masa pulih kembali yang berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan diri (personal hygiene), diharapkan
ibu-ibu dapat :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan masa nifas.
2. Mengetahui apa saja perawatan diri yang diperlukan ibu dalam masa nifas.
3. Mengetahui dan dapat melakukan tekhnik perawatan diri sendiri.
4. Mengajak ibu-ibu untuk selalu menjaga personal hygiene.

C. Garis – garis besar materi


1. Pengertian nifas
2. Sasaran penyuluhan perawatan diri
3. Pengertian personal hygiene (perawatan diri)
4. Cara melakukan perawatan diri
5. Dampak jika ibu tidak merawat diri dengan baik
6. Memahami dan dapat melakukan tekhnik perawatan diri
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

E. Media
Leaflet

F. Proses kegiatan penyuluhan


No Kegiatan Respon ibu nifas waktu
1. Pendahuluan : Membalas salam 5 menit
Memberi salam pembuka dan Mendengarkan
perkenalkan diri. Memberikan respon
Menjelaskan tujuan
Kontrak waktu
2. Penjelasan : Mendengarkan dengan 20 menit
engertian masa nifas penuh perhatian
asaran penyuluhan
engertian personal hygiene
Menjelaskan kebutuhan personal
hygiene pada ibu
Menjelaskan tekhnik melakukan
personal hygiene
Menjelaskan akibat kurangnya
melakukan perawatan diri
3. Penutup : Menanyakan hal yang 5 menit
anya jawab belum jelas
enyimpulkan hasil penyuluhan Aktif bersama
emberikan salam penutup menyimpulkan
Membalas salam
G. Evaluasi
1. Mengajukan pertanyaan lisan.
a. Tes awal Apakah ada yang tahu bagaimana cara merawat diri yang baik setelah
melahirkan ?
b. Tes akhir
i. Apa yang dimaksud dengan perawatan diri ?
ii. Sebutkan cara-cara melakukan perawatan diri yang benar ?
iii. Sebutkan dampak jika ibu tidak melakukan perawatan diri ?
2. Observasi
a. Respon atau tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan, apakah mereka diam atau
menjawab (benar atau tidak).
b. Ibu antusias atau tidak
c. Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.
BAB II
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian masa nifas
Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah plasenta lahir dan ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung
selama ± 6 minggu.
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta,
serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan
seperti sebelum hamil dengan waktu ± 6 minggu atau 40 hari.
B. Sasaran
Ibu nifas antara hari pertama sampai 6 minggu.
C. Pengertian perawatan diri (personal hygiene)
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personalyang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis.
D. Tujuan melakukan personal hygiene
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang.
2. Memelihara kebersihan diri seseorang.
3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang.
4. Mencegah penyakit.
5. Menciptakan keindahan.
6. Meningkatkan rasa percaya diri.
E. Kebutuhan personal hygiene pada ibu
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan
meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu untuk menjaga
kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari,
mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.
Ibu harus tetap bersih, segar, dan wangi. Merawat perineum dengan
baik dengan menggunakan antiseptik (PK/dethol) dan selalu mengingat cara
membersihkan perineum dari arah depan ke belakang.
Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi,
baik pada luka jahitan maupun pada kulit.
a. Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat
karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi
berguna untuk menghiangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian
agak longgar didaerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering.
Demikian juga dengan pakaian dala, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada
daerah sekitarnya akibat lochea.
b. Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, mungkin ibu mengalami kerontokan rambut akibat
gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis
dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-
beda antara satu wanita dengan wanita yang lainnya. Meskipun demikian,
kebanyakan akan pulih setiap setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan
conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindarkan
penggunaan pengering rambut.
c. Kebersihan kulit
Setelah persalinan,ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan
dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan
pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. Oleh karena itu,
dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan
jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih
sering dan jaga agar kulit tetap kering.
d. Kebersihan vulva dan sekitarnya
·Mengajarkan pada ibu untuk membersihkan daerah kelamin dengan
cara membersihkan daerah disekitar vulva terlebih dahulu, dari depan
kebelakang, baru kemudian membersihkan daerah anus. Bersihkan vulva
setiap kali buang air kecil atau besar.
Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya
dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik
dan dikeringkan dibawah matahari atau disetrika.
Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi,sarankan pada ibu
untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci
menggunakan sabun.
Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi,
meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka
perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah genetalia dengan air
dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian
depan, baru kemudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjurkan
untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari.
Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat
dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan
disetrika.
e. Akibat kurangnya atau tidak menjaga personal hygiene
1. Ibu mudah sakit
2. Ibu terlihat kotor atau kurang bersih
3. Bayi ibu sakit
4. Ibu kurang percaya diri
5. Ibu mengalami infeksi
PERSONAL HYGIENE (PERAWATAN DIRI) PADA IBU NIFAS
1. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah plasenta lahir dan ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama kira-kira
6 minggu.
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu atau 40 hari.
2. Sasaran
Ibu-Ibu Nifas antara hari pertama sampai 6 minggu
a. Pengertian Perawatan Diri (Personal Hygiene)
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.
b. Tujuan melakukan Personal Hygiene

1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang


2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencegah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri

3. Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu


Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan
perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara
mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur
serta lingkungan dimana ibu tinggal.
Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik
dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa
membersihkan perineum dari arah depan ke belakang.
Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka
jahitan maupun kulit.

a. Pakaian
Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak
tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak
terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.

b. Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat
gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis
dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-
beda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian,
kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan
conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari
penggunaan pengering rambu.

c. Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan
dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan
pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu,
dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan
jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih
sering dan jaga agar kulit tetap kering.

d. Kebersihan vulva dan sekitarnya.

1. Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara


membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari
depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar
anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
2. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut
setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika
telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau
disetrika.
3. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum
dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
4. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada
ibu untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin
atau cuci menggunakan sabun.

Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi,


meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan
luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah genital dengan
air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci
bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu
dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2
kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai,
pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar
matahari dan disetrika.

4. Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga Personal Hygiene :

1. Ibu Mudah Sakit


2. Ibu terlihat kotor/ kurang bersih
3. Bayi ibu sakit
4. Ibu kurang percaya diri
5. Ibu mengalami infeksi

5. Personal hygiene pada ibu nifas post SC


Luka operasi merupakan luka bersih sehingga mudah untuk perawatannya,
namun jika salah dalam merawat, maka akan bisa berakibat fatal. Oleh karena itu
pastikan Anda tidak salah dalam merawat luka operasi.

a) Setiap satu minggu kasa harus di buka


Idealnya kasa yang dipakai diganti kasa baru setiap satu minggu sekali. Tidak
terlalu sering agar luka cepat kering, jika sering dibuka luka bisa menempel pada kasa
sehingga sulit untuk kering. Maka mintalah kepada keluarga Anda untuk
membukanya selama satu minggu sekali.
b) Bersihkan jika keluar darah dan langsung ganti kasa
Jika luka operasi keluar darah, maka segeralah untuk mengganti kasanya agar
tidak basah atau lembab oleh darah. Kerena darah merupakan kuman yang bisa cepat
menyebar ke seluruh bagian luka.
c) Jaga luka agar tak lembab
Usahan semaksimal mungkin agar luka tetap kering karena tempat lembab
akan menjadikan kuman cepat berkembang. Misalkan suhu kamar terlalu dingin
dengan AC yang membuat ruangan lembab. Bisa jadi luka anda pun ikut lembab.
Hindari ruangan lembab, dan atur suhu AC Anda.

d) Menjaga kebersihan
Agar luka operasi tidak terkena kotoran yang mengakibatkan cepat berkembangnya
kuman, maka kebersihan diri dan lingkungan sekitar Anda semaksimal mungkin harus
dijaga. Jauhkan luka dari kotoran, untuk itu seprei dan bantal harus selalu bersih dari
debu.
e) Gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (Opset)
Jika Anda mau mandi atau aktifitas yang mengharuskan Anda bersentuhan dengan
air, gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (opset) untuk melindungi
luka bekas operasi agar tidak terkena air. Upayakan agar luka tidak sampai basah,
karena bisa mempercepat pertumbuhan kuman.

SUMBER :

Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas. Makasar : Salemba Medika

Hidayat, A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp dan Musrifatul Uliyah, S.Kp.2004.Kebutuhan

Dasar Manusia.Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai