Anda di halaman 1dari 5

Dalam organisasi, tentu ada hierarki( hierarchy), sehingga mesti terdapat

pemimpin( kepala) serta bawahan staff. Dengan terdapatnya pemimpin, yang menggerakan,
memusatkan, serta mengendalikan bawahannya diharapkan kegiatan organisasi bisa berjalan
dengan lancar serta optimal. Sejatinya setiap individu adalah pemimpin untuk dirinya
sendiri.Lau umtuk apa kita memlih seorang pemiimpin?

Dalam organisasi ataupun kelompok, pemimpin ialah sumberdaya manusia, aspek


kunci dalam organisasi mana pun. Seorang pemimpin mempunyai pera yang sangat vital
yaitu sebagai leader, planner, organisator, dan controller. Menurut Robert L. Kart dan Ricky
W.Griffen seorang pemimpin harus mempunyai beberapa skill diantaranya :

1.Keterampilan konseptual

2.Keterampilan berhubungan dengan orang banyak

3.Keterampilan teknis

4.Keterampilan manajemen waktu

5.Manajemen membuat keputusan

Tanpa kepemimpinan suatu organisasi cumalah sesuatu kekacauan manusia serta


mesin. Tiap organisasi ataupun kelompok mendambakan seseorang pemimpin yang
berwibawa serta kharismatik. Kepemimpinan ialah keahlian buat pengaruhi( membujuk)
orang- orang lain buat menggapai tujuan. Keith Devis berkata,” tanpa kepemimpinan suatu
organisasi merupakan kumpulan orang- orang serta mesin- mesin tidak teratur”.

Sehingga supaya organisasi sukses diperlukan kepemimpinan yang efisien serta


inspiratif. Watak ataupun karakteristik pemimpin yang efisien antara lain pemimpin
memainkan kedudukan yang strategis dalam menciptakan keputusan dalam organisasi,
kelompok, maupun publik yang ada guna menggapai sesuatu tujuan tertentu yang sudah
diresmikan

. Dalam perihal ini, pemimpin efisien berarti mempunyai kharismatik, energi persuasi,
serta mempunyai pemikiran ke depan. Style Kepemimpinan Style kepemimpinan ialah opsi
pendekatan yang dipakai pemimpin buat mengelola, dalam arti pengaruhi serta
menggerakkan yang dipimpin buat bekerja secara efisien guna menggapai tujuan organisasi.
Berikut disajikan beberapa maca, style kepemimpinan, antara lain:
1. Solidarity maker.

Gaya kepemimpinan semacam ini bisa dilihat dari metode pemimpin buat
membangkitkan semangat rakyat. Gaya solidarity maker bisa dilihat gimana metode
menggalang solidaritas& support, dengan menguatkan support konstituen, serta
pengaruhi perilaku swing voters buat memutuskan dukungannya.

2. Administrator

Gaya kepemimpinan semacam ini bisa dilihat dari metode pemimpin buat mengurus
negeri dari sudut administratif serta birokrasi. Gaya administrator sesuai buat para pemimpin
birokrasi, dimana kepemimpinan birokrasi membutuhkan gaya administrator yang cermat,
rasional, serta teknis dalam melaksanakan guna manajerial.

3. Otoriter.

Gaya kepemimpinan semacam ini bisa dilihat dari metode pemimpin buat mengambil
keputusan dan bagaimana pemimpin memposisikan diri serta meningkatkan pengaruhnya.
Gaya otoriter dinilai memiliki beberapa kepribadian negatif, misalnya menindas, pengaruhi
pengikut dengan memforsir, meniadakan inisiatif yang lain, serta mendesak‘ seluruh orang’
tanpa kompromi.

4. Gaya demokratis.

Gaya kepemimpinan ini memiliki banyak faktor positif, antara lain people centered,
berorientasi pada manusia, bukan barang.

5. Paternalistik.

Gaya kepemimpinan semacam ini bisa dilihat dari metode pemimpin yang timbul
dari paternalism, ialah mengerti yang mengagungkan hierarki keluarga.

6. Pemimpin yang egaliter.

Gaya kepemimpinan semacam ini bisa dilihat dari metode pemimpin buat
menempatkan diri sederajat, merakyat, serta dapat berbicara dengan rakyat secara apa
adanya.
7. Formalitas.

Gaya kepemimpinan semacam ini memerlukan simbol, formalitas pula terikat dengan
pengakuan. Formalitas ialah operasionalisasi dari simbol yang dianggap formal, terikat
dengan kebanggaan serta ketertiban dalam organisasi yang sistemik. Pemimpin yang
mengelola secara resmi, hingga ruang gerak bakal dibatasi oleh aturan- aturan protokoler.

8. Pemimpin transformasional.

Gaya kepemimpinan semacam ini bisa dilihat dari metode pemimpin buat mengganti
serta memotivasi pengikut dengan membuat mereka menyadari berartinya hasil tugas,
membujuk mereka buat mendahulukan kepentingan regu serta organisasi, mengaktifkan
kebutuhan mereka yang lebih besar.

9. Kepemimpinan transaksional

. Gaya kepemimpinan semacam ini bisa dilihat dari metode pemimpin untuk
mengaitkan proses pertukaran yang bisa menciptakan kepatuhan pengikut terhadap
permintaan pemimpin, namun tidak mungkin menciptakan antusiasme serta komitmen pada
target tugas.

10.Pemimpin situasional.

Gaya kepemimpinan semacam ini bisa dilihat dari metode pemimpin untuk
mengenali suasana, kontekstual, adaptif, sanggup mendetksi apa saja yg berkembang,
mengenali persis kekuatan sumber dayanya, dan menghasilkan keadaan dimana para pengikut
tumbuh dewasa, mandiri serta bertanggungjawab.

11.Kepemimpinan Reaktif & Proaktif tipe

Menurut D’ Souza. Ada beberapa sifat kepemmiminan tersebut. Berikut disajikan


ciriciri kepemimpinan reaktif serta proaktif:

A) Kepemimpinan Reaktif :

− Mengelak dari kesalahan ataupun tanggungjawab− Memandang alasan


mengapa segalanya tidak dapat dilakukan
− Merasa tidak bisa mengatur keadaan
− Berfokus pada permasalahan, hambatan, ataupun apa yang wajib
dihindari
− Dibatasi oleh apa yang sukses di masa lalu
− Dibutakan oleh permasalahan serta hambatan dalam sesuatu situasi
− Berorientasi pada masalah- memusatkan atensi buat menciptakan
kelemahan serta permasalahan yang wajib diperbaiki
− Merasa susah buat memilah serta memutuskan− Khawatir mengambil
resiko dan mendapati tantangan
− Menolak pergantian
− Tidak dapat meninggalkan masa lalu
− Mengidap tekanan batin yang kelewatan
− Dihancurkan oleh kegagalan
− Menghabiskan tenaga dengan kilat
− Memiliki citra diri yang negatif serta keyakinan diri yang rendah

B) Kepemimpinan proaktif:

− Mengambil tanggungjawab buat berperan


− Memiliki perilaku‘ dapat melaksanakan’
− Merasa bisa mengatur kondisi
− Berfokus pada pemecahan ataupun hasil yang di idamkan
− Memikirkan kemungkinan baru
− Mencari kemungkinan serta berfokus pada kesempatan dalam sesuatu
suasana
− Berorientasi pada kesempatan, memusatkan atensi buat menciptakan
kekuatan serta sumberdaya
− Mengambil opsi serta keputusan dengan mudah
− Tergerak buat tidak takluk pada tantangan serta resiko
− Terbuka pada pergantian
− Berorientasi pada masa saat ini serta masa depan
− Menikmati kedamaian batin
− Belajar serta bertumbuh dari kesalahan
− Memiliki persediaan tenaga yang tidak ada habisnya
− Memiliki citra diri yang positif serta keyakinan diri

Anda mungkin juga menyukai