Anda di halaman 1dari 5

Akibat Virus Corona di bidang Kesehatan, Pembelajaran serta Ekonomi

oleh: sekar riski nuhoni

Dikala ini dunia lagi hadapi bencana yang tidak lain ialah COVID- 19. Virus
tersebut ialah sejenis virus yang melanda sistem pernafasan dengan
penularan yang sangat kilat dari satu manusia ke manusia yang yang lain.
Bahkan

Virus yang sudah timbul pada satu tahun ini, telah menyebar di segala
daerah tercantum salah satunya Indonesia. Indonesia jadi negeri dengan
urutan ke- 29 di dunia dengan lebih dari satu juta orang terpapar covid di
Indosesia. Apabila

keadaan ini terus menerus terjalin, hingga hendak berakibat pada sebagian
bidang di Indonesia antara lain ekonomi, kesehatan, serta pembelajaran.
Oleh sebab itu, dibutuhkannya tindak penangkalan semacam keluar rumah
bila terdapat keperluan mendesak saja, menjauhi kerumunan, memakai
masker dikala keluar rumah ataupun di tempat umum, serta cuci tangan
sesering

Mungkn dengan air mengalir. Metode tersebut lambat- laun kurangi angka
penyebaran COVID- 19, butuh pemecahan lanjutan sebab masih
meningkatnya jumlah orang yang terpapar Covid- 19. Pemerintah langsung
sigap membagikan arahan buat kurangi penyebaran COVID- 19 dengan
diberlakukannya PSBB di daerah- daerah yang padat penduduk serta
membagikan dorongan dana kepada warga.
Dalam bidang kesehatan, akibat awal yang terjalin ialah langkanya masker
serta handsanitizer. Banyak masyarkat yang panik karena virus tersebut
sehingga mereka berbondong- bondong ke pusat perbelanjaan serta
langsung memborong banyak masker serta handsanitizer selaku persediaan
di rumah. Perihal ini sangat memperhatinkan sebab masker serta
handsanitizer ialah benda wajib untuk kurangi penyebaran virus korona.
Bila hingga sangat langka, dikhawatirkan terus menjadi banyak orang yang
dapat terpapar. Selaku wujud penangkalan, pemerintah membagikan
himbauan kepada warga buat tidak memborong serta membagikan
pemecahan dengan metode mengatur pembelian masker serta handsanitizer.
Tiap orang cuma boleh membeli satu pack masker serta satu handsatizer.
Dengan demikian, kedua benda tersebut bisa diperoleh dengan gampang
sebab telah tidak sangat jarang lagi. Kedua, banyak fasilitas kesehatan di
bermacam daerah semacam rumah sakit serta puskemas hadapi kekurangan
Alat Pelindung Diri( APD). Apalagi, banyak tenaga kedokteran terpaksa
memakai perlengkapan pelindung seadanya semacam mantel ataupun jas
hujan buat mengambil alih gown APD pada saat menjaga penderita.

Perihal tersebut sangatlah berbahaya buat terpapar COVID- 19, yang dapat
memakan korban jiwa. Kasus tersebut wajib lekas ditindaklanjuti buat
menjauhi akibat parah berkurangnya tenaga kedokteran yang nantinya
membuat kewalahan dalam menanggulangi penderita yang terpapar Covid-
19. Pada suasana keterbatasan baik sebab terbatasnya pasokan ataupun
ketersediaan anggaran,

strategi yang bisa memfasilitasi ketersediaan APD dengan meminimalkan


kebutuhan APD dalam setting perawatan kesehatan, membenarkan
pemakaian APD yang rasional serta pas, melaksanakan koordinasi
mekanisme manajemen rantai pasokan APD. Meminimalkan kebutuhan
APD wajib dicoba secara rasional serta pas, melaksanakan koordinasi
mekanisme manajemen rantai pasokan APD. Meminimalkan kebutuhan
APD wajib dicoba secara pas serta bijak dengan senantiasa membenarkan
kalau tenaga kesehatan serta orang lain yang terletak di rumah sakit
terlindung dari paparan virus COVID- 19. Kemudian

Langkah terakhir

yang tidak kalah berartinya merupakan mengelola rantai pasokan APD


meliputi membuat ditaksir kebutuhan APD bersumber pada model
kuantifikasi rasional buat membenarkan rasionalisasi persediaan yang
dimohon, supaya tidak kekurangan ataupun kelebihan suplai, pendekatan
manajemen pengadaan terpusat( misalnya lewat instalasi farmasi) buat
menjauhi duplikasi stok. membenarkan kepatuhan yang ketat terhadap
manajemen stok dengan memantau serta mengatur distribusi APD.

Di bidang pembelajaran kasus yang terjalin akibat akibat dari pandemi yang
awal ialah para siswa terpaksa wajib belajar online. Mengingat jumlah
permasalahan covid yang tiap hari terus menjadi bertambah, hingga tidak
membolehkan mendatangkan siswa ke sekolah buat belajar tatap muka
ataupun offline semacam umumnya. Apabila sekolah yang terletak di zona
hijau semacam wilayah pelosok serta lain sebagainya, pihak sekolah
mempunyai kebijakan dalam mendatangkan siswanya antara lain: 1)
menghalangi jumlah siswa yang masuk di sekolah dengan metode misalnya
siswa dengan no absen 1- 19 berangkat jam 7 pagi sebaliknya siswa dengan
absen 20- 38 berangkat jam 10 pagi, 2) para siswa serta guru diharuskan
mengenakan masker serta dicek temperatur badan terlebih dulu saat
sebelum merambah kelas. 3) Siswa tidak boleh duduk berdekatan dengan
siswa yang lain wajib sendiri serta terdapatnya jarak dari bangku satu ke
bangku yang lain. Akibat kedua di bidang pembelajaran merupakan para
siswa merasa pemakaian internetnya jadi sangat boros sebab pendidikan
online dicoba dengan dialog forum lewat aplikasi zoom, google meet, serta
webex meet yang memakan kuota internet lumayan banyak. Bukan hingga
disana saja, siswa yang tempat tinggalnya di pelosok merasa kesusahan buat
mengakses jaringan internet. Apalagi, buat memperoleh jaringan mereka
wajib naik ke wilayah atas supaya tidak ketinggalan pelajaran. Dalam
perihal ini, pemerintah langsung sigap dengan membagikan dana dorongan
berbentuk kuota belajar sebesar 10 GB kepada siswa serta mahasiswa di
segala Indonesia. Sebaliknya pihak sekolah pula membagikan dorongan
kepada siswa berbentuk pulsa sebesar 50 ribu buat membeli kuota. Oleh
karena itu, siswa

merasa lega dengan terdapatnya dorongan dari pemerintah serta pihak


sekolah. Akibat Ketiga yang dialami sepanjang pendidikan online ini ialah
para siswa meringik sebab tugas lebih banyak dibandingkan dikala masuk
sekolah ataupun belajar offline. Sehingga banyak ditemui siswa yang
meringik serta jadi malas dikala menjajaki kelas online. Dampaknya, tugas
tidak lekas dikerjakan ditunda terus menerus serta tidak sedikit siswa yang
membolos dikala menjajaki pendidikan online. Bila diberi tugas oleh guru
dikala daring, langsung dikerjakan tidak harus menunda- menunda hingga
deadline supaya tidak menumpuk. Walaupun ditengah pandemi ini, kita
wajib semangat dalam menjajaki daring supaya memperoleh ilmu yang
berguna serta tidak menaikkan beban orang tua.

Dalam bidang ekonomi, akibat awal yang sangat jelas merupakan


ekstremnya

harga handsanitizer serta masker yang lumayan signifikan. Dikala awal kali
COVID- 19 masuk di Indonesia, harga benda tersebut melonjak naik sebab
kelangkaan.

Apalagi, terdapat oknum yang menimbun masker serta handsanitizer


setelah itu dijual kembali dengan harga yang besar. Perihal tersebut tidak
benar serta tidak pantas buat ditiru, sebab warga memiliki hak yang sama
buat memperoleh handsanitizer serta masker dikala lagi memerlukan.
Pemerintah membagikan pemecahan dengan metode membagikan dorongan
masker serta handsanitizer. Tidak hanya itu, ketentuan buat membeli
masker satu orang satu pack serta 1 handsanitizer diperketat sehingga tidak
terjalin kelangkaan serta harga jadi wajar semacam umumnya. Akibat
kedua merupakan banyaknya warung makan/ restoran serta pusat
perbelanjaan yang hening wisatawan mengingat warga tidak boleh
berkerumun. Pembatasan jumlah wisatawan pula menimbulkan tempat
tersebut wajib tutup lebih dini dari umumnya. Perihal ini sangat berakibat
kurang baik kepada owner toko serta yang lain sebab keuntungan yang
dihasilkan makin hari makin menyusut. Di sisi lain, banyak pegawai yang
terserang PHK masal di tengah pandemi diperkirakan menggapai 4 juta
pekerja yang kehabisan pekerjaan. Pasti saja permasalahan ini sangat
memprihatinkan serta menemukan atensi dari pemerintah dalam
penangannya. Sebagian dorongan yang diluncurkan pemerintah berbentuk:
1) kartu prakerja, 2) intensif buat korban PHK, 3) penerbitan pesan utang,
4) intensif buat petugas kedokteran.

Pada kesimpulannya, ayo kita seluruh berharap supaya bencana pandemi


COVID- 19 ini dapat lekas lalu serta kondisi ekonomi di dunia lekas
membaik. Ayo kita dukung aksi penangkalan dari pemerintah dengan
mengenakan masker, melindungi jarak, serta cuci tangan.

Anda mungkin juga menyukai