Anda di halaman 1dari 3

Teori Pusat Pertumbuhan

1. Teori Tempat Sentral (Central Place Theory)


Dikemukakan oleh Walter Cristaller, yang menerangkat tentang lokasi yang
senantiasa melayani berbagai kebutuhan penduduk dan terletak pada suatu tempat
yang terpusat (sentral).
Tempat sentral dan daerah yang dipengaruhinya(komplementer), pada dasarnya
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu hirarki 3(K = 3), hirarki 4 (K = 4), dan
hiraki 7 (K = 7).
a. Hirarki K = 3, merupakan pusat pelayanan berupa pasar yang selalu menyediakan
bagi daerah sekitarnya, sering disebut kasus pasar optimal. Wilayah ini selain
mempengaruhi wilayahnya sendiri, juga mempengaruhi sepertiga bagian dari
masing-masing wilayah tetangganya.
b. Hirarki K = 4, yaitu wilayah ini dan daerah sekitarnya yang terpengaruh
memberikan kemungkinan jalur lalu lintas yang paling efisien. Tempat sentral ini
disebut pula situasi lalu lintas yang optimum. Situasi lalulintas yang optimum ini
memiliki pengaruh setengah bagian di masingmasing wilayah tetangganya.
c. Hirarki K = 7, yaitu wilayah ini selain mempengaruhi wilayahnya sendiri, juga
mempengaruhi seluruh bagian (satu bagian) masing-masing wilayah tetangganya.
Wilayah ini disebut juga situasi administratif yang optimum. Situasi administratif
yang dimaksud dapat berupa kota pusat pemerintahan.

a. _________________ b. ______________ c. __________________

2. Teori kutub pertumbuhan


Teori Kutub Pertumbuhan (Growth Poles Theory) disebut juga sebagai teori pusat
pertumbuhan (Growth Centres Theory). Teori ini dikemukakan oleh Perroux pada
tahun 1955. Dalam teori ini dinyatakan bahwa pembangunan kota atau wilayah di
manapun adanya bukanlah merupakan suatu proses yang terjadi secara serentak, tetapi
mucul di tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda-beda.
Tempat-tempat atau kawasan yang menjadi pusat pembangunan tersebut dinamakan
pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan. Dari kutub-kutub tersebut selanjutnya
proses pembangunan akan menyebar ke wilayah-wilayah lain di sekitarnya, atau ke
pusat-pusat yang lebih rendah.

3. Teori Pusat Pertumbuhan


Dikemukakan oleh W.W. Rostow
1. The traditional society atau tahap masyarakat tradisional adalah suatu negara yang
struktur masyarakatnya dibangun di dalam fungsi-fungsi produksi. Karena
terbatasnya produktivitas, maka sebagian terbesar sumber-sumbernya ditujukan
untuk menghasilkan bahan mentah.
2. The preconditions for take off atau tahap prakondisi menuju take off yaitu meliputi
masyarakat yang sedang dalam proses peralihan ataumerupakan suatu periode
yang menunjukkan adanya syarat-syarat menuju take off. Nilai-nilai dan cara-cara
tradisional sudah mulai dirasakan menjaditantangan, sedangkan nilai-nilai dan
cara-cara baru yang lebih efisienmulai masuk. Perubahan-perubahan mulai terjadi
ke arah masyarakat yang lebih modern dengan sistem ekonomi yang lebih maju.
3. Take off atau tahap tinggal landas adalah tahapan perkembangan ekonomi
memasuki masa antara, ketika hambatan-hambatan dan rintangan-rintangan
terhadap pertumbuhan sudah mulai dapat diatasi. Nilai-nilai, cara-cara baru, dan
kekuatan-kekuatan yang menimbulkan kemajuan ekonomi meluas dan mulai
menguasai masyarakat. Tingkat investasi naik dari 5% sampai 10% atau melebihi
pendapatan nasional. Selama masa tinggal landas, industri-industri baru
berkembang dengan pesat dan menghasilkan keuntungan yang sebagian besar
diinvestasikan lagi pada pabrik-pabrik yang baru atau industri-industri baru.
Sehingga daripadanya dapat mendorong perluasan lebih lanjut bagi daerah-daerah
kota dan industri-industri modern lainnya.
4. The drive to maturity atau tahap gerak menuju kematangan adalah tahap ketika
kegiatan ekonomi tumbuh secara terus-menerus dengan teratur dan penggunaan
teknologi modern meluas ke seluruh aspek kegiatan perekonomian. Kira-kira 10%
sampai 20% pendapatan nasionalnya, secara terus-menerus diinvestasikan yang
memungkinkan output meningkat dengan cepat melebihi pertambahan penduduk.
Kegiatan ekonomi bergerak dengan mantap memasuki perekonomian
internasional. Pada umumnya, tahap kematangan (maturity) ini dicapai kira-kira
setelah 60 tahun dimulainya take off atau 40 tahun setelah berakhirnya take off.
5. The age of high mass cosumption atau tahap konsumsi massa tinggi adalah tahap
ketika perkembangan industri lebih ditujukan untuk menghasilkan barang-barang
konsumsi yang tahan lama dan dalam bidang jasa. Fase ini sudah mulai dilampaui
oleh masyarakat di Negara Amerika Serikat yang ditandai dengan tingkat
kenikmatan hidup yang tinggi. Pendapatan per kapita naik sampai sebagian besar
orang mampu membeli barang - barang yang dikonsumsi melebihi kebutuhan-
kebutuhan pokok, seperti membeli mobil, alat rumah tangga yang modern, jasa-
jasa dan pelayanan rekreasi, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai