Anda di halaman 1dari 11

RUMAH 

SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)  


Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30098 (Hunting), Fax. 0751-30094, Padang-Sumbar

PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER
NOMOR :

TENTANG
PANDUAN LOGISTIK NON MEDIS
DI RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER

DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER


Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi kebutuhan mutu pelayanan Rumah Sakit
Khusus Mata Padang Eye Center maka diperlukan penyelenggaraan
pengadaan barang yang baik dan bermutu;
b. bahwa agar pengadaan barang di Rumah Sakit Padang Eye Center
dapat terlaksana dengan baik, maka diperlukan kebijakan
pengadaan barang non medis Direktur Rumah Sakit Mata Padang
Eye Center sebagai landasan bagi penyelenggaraan pengadaan
barang non Medis

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit

Menetapkan
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS MATA
PADANG EYE CENTER TENTANG PANDUAN LOGISTIK
NON MEDIS DI RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE
CENTER
KEDUA : Panduan pelayanan Logistik Non Medis Rumah Sakit Khusus Mata
Padang Eye Center sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini

KETIGA : Panduan pelayanan Logistik Non Medis Rumah Sakit Khusus Mata
Padang Eye Center sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini
dimaksud dalam Diktum pertama harus dijadikan acuan dalam
memberikan pelayanan di Rumah Sakit Khusus Mata Padang Eye
Center
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)  
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30098 (Hunting), Fax. 0751-30094, Padang-Sumbar

Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan


KEEMPAT :
apabila dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu
penyempurnaan akan diadakan perbaikan dan penyesuaian
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Padang
Pada Tanggal 5 November 2020
Direktur RSKM Padang Eye Center

dr. Rahmi Puspita Genie, MARS

PANDUAN LOGISTIK NON MEDIS


RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)  
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30098 (Hunting), Fax. 0751-30094, Padang-Sumbar

A. DEFINISI
1. Logistik adalah proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan
pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan
2. Logistik peralatan non-medis Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan
peralatan medis dan non-medis yang digunakan dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
3. Logistik sarana dan prasarana gedung Adalah kegiatan logistik yang terkait
dengan sarana dan prasarana gedung rumah sakit.
4. Logistik linen Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan bahan-bahan kelompok
linen.
5. Permintaan/ Amprahan adalah pengajuan kebutuhan barang atau alat dari masing
masing unit yang berada dilingkungan RSKM Padang Eye Center
6. Aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh rumah sakit terkait dengan
barang atau benda yang telah mempunyai nomor inventaris.
7. Barang Habis Pakai adalah yaitu barang yang hanya dapat dipergunakan
dalam satu kali pemakaian, contoh barang habis pakai adalah kertas, tinta, dll
8. Barang Cetakan adalah barang yang berupa cetakan yang berbentuk form atau
kuitansi dll.
9. Retur adalah barang yang dikembalikan setelah proses oleh TIM PEMERIKSA
BARANG
10. Rekanan adalah perseorangan atau perusahaan yang ditunjuk sebagai
penyedia barang/bahan/alat oleh rumah sakit
11. Faktur adalah suatu dokumen dasar yang digunakan sebagai bukti
tertulis/pencatatan bagi perusahaan penjual dan perusahaan pembeli. Faktur
ini yang nantinya akan menjadi bukti transaksi penjualan yang dilakukan secara
kredit.
12. SP/PO adalah Surat Pesanan
13. BAPB adalah Berita Acara Pemusnahan Barang
14. BBK adalah Bukti Barang Keluar

B. RUANG LINGKUP
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)  
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30098 (Hunting), Fax. 0751-30094, Padang-Sumbar

Logistik adalah bagian dari kegiatan pengadaan yang terkait dengan fungsi
pengendalian, sediaan, penggudangan, transportasi, penjaminan dan pengendalian
mutu. Agar dapat terselenggara dengan baik dan dapat berjalan dengan efektif dan
efisien maka logistik harus dikelola dengan baik melalui managemen logistik.
Definisi manajemen logistic beragam menurut berbagai kepustakaan. Managemen
logistic dapat didefinisikan sebagai Planning, Organizing, Staffing, Leading,
dan Controlling dalam kegiatan yang terkait dengan pengadaan, pendistribusian,
penggunaan, pemeliharaan dan penghapusan barang untuk mendukung kegiatan
fungsi-fungsi utama dalam pencapaian tujuan organisasi. Batasan pengertian dan
ruang lingkup kegiatan manajemen logistik dapat dirinci sebagai berikut: pengadaan,
pencatatan, penggudangan, pendistribusian, pemeliharaan, dan penghapusan

Kegiatan logistik sangat penting dalam menunjang kegiatan pengadaan barang atau
jasa dan pihak organisasi, secara umum kegitan logistik memiliki tujuan, yaitu agar
tersedia barang serta bahan dalam jumlah yang tepat dan mutu yang memadai dan
agar persediaan tidak terganggu oleh kerusakan, pemborosan penggunaan
tanpa hak, pencurian dan penyusutan yang tidak wajar lainnya.

Terdapat lima komponen penting dalam membetuk sistem logistik yaitu


struktur lokal fasilitas, transportasi, persediaan (inventory), komunikasi dan
penanganan serta penyimpanan. Konsep logistik terpadu terdiri dari 2 usaha yang
berkaitan satu sama lainnya:

1. Operasional logistik, terkait dengan manajemen pemindahan dan


penyimpanan material dan produk jadi perusahaan yang berawal dari
pengangkutan pertama material atau komponen-komponen dari sumber
perolehannya dan berakhir pada penyerahan produk yang dibuat atau diolah itu
kepada pelanggan

2. Koordinasi logistik, terkait dengan identifikasi kebutuhan pergerakan dan


penetapan rencana untuk memadukan seluruh operasi logistik. Fungsi dari
koordinasi logistik ini adalah memastikan seluruh pergerakan dan
penyimpanan diselesaikan seefektif dan seefisien mungkin.
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)  
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30098 (Hunting), Fax. 0751-30094, Padang-Sumbar

Logistik merupakan suatu proses yang terdiri dari: fungsi perencanaan dan penentuan
kebutuhan, fungsi penganggaran, fungsi pengadaan, fungsi penyimpanan dan
penyaluran, fungsi pemeliharaan, fungsi pengendaliaan.

1. Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan


Fungsi perencanaan mencakup aktivitas dalam menentukan sasaran-sasaran,
pedoman, pengukuran penyelenggaraan bidang logistik, penentuan kebutuhan
merupakan perincian dari fungsi perencanaan. Fungsi perencanaan ini pada dasarnya
adalah menghitung berapa besar kebutuhan bahan logistik yang diperlukan untuk
periode waktu tertentu, biasanya untuk satu bulan. Dengan mengetahui atau
menghitung kebutuhan yang telah dengan nyata dipergunakan dalam periode waktu
yang lalu:
a. Jumlah sisa/persediaan pada awal periode
b. Jumlah pembelian pada periode waktu.
c. Jumlah bahan logistik yang terpakai selama periode.
d. Jumlah sisa bahan logistik pada akhir periode
e. Membuat analisis efisiensi penggunaan bahan logistik, dikaitkan dengan kinerja
yang dicapai.
f. Membuat analisis kelancaran penyediaan bahan logistik, misalnya frekuensi
barang yang di minta “habis” atau tidak ada persediaan, jumlah barang yang
menumpuk, serta penyebab terjadinya keadaan tersebut.
Metode ini sering disebut dengan metode konsumsi, yaitu melihat besarnya
penggunaan periode lalu.

2. Fungsi penganggaran
Fungsi ini merupakan usaha-usaha untuk merumuskan perincian penentuan
kebutuhan dalam suatu skala standar, yaitu skala mata uang dan jumlah biaya
dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang berlaku.
3. Fungsi pengadaan
Fungsi ini merupakan usaha dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional
yang telah digariskan dalam fungsi perencanaan dan penentuan kepada unit
pelaksana. Semua kegiatan yang dilakukan untuk mengadakan bahan logistik yang
telah direncanakan melalui prosedur pembelian.
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)  
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30098 (Hunting), Fax. 0751-30094, Padang-Sumbar

4. Fungsi penyimpanan
Fungsi penyimpanan ini sebenarnya termasuk juga fungsi penerimaan barang, yang
sebetulnya juga mempunyai peran strategi. Kesalahan sering terjadi adalah
penerimaan barang hanya mencocokkan dengan surat pengantar barang (faktur
barang), bukan terhadap surat pesanan (phurchase order =PO). Secara garis besar
maka yang harus di cek kebenarannya adalah :
a. Kesesuaian dengan jenis, jumlah dan spesifikasi bahan serta waktu
penyerahan barang terhadap surat pesan (SP) atau purchase order (PO).
b. Kondisi fisik bahan, apakah tidak ada perubahan warna, kemasan, bau
noda dan sebagainya yang mengindikasikan tingkat kualitas bahan.

Fungsi penyimpanan ini dapat diibaratkan sebagai jantung manajemen logistik,


karena sangat menentukan kelancaran pendistribusian. Oleh karena itu maka
teknik-teknik pengendalian persediaan perlu diketahui dan dipahami secara baik.
Beberapa keuntungan melakukan fungsi penyimpanan ini adalah :
a) Untuk menghindari kekosongan bahan (out of stock)
b) Untuk menjaga agar kualitas bahan dalam keadaan siap dipakai
c) Untuk mempercepat pendistribusian.
Fungsi penyimpanan ini disebut jantung dari manajemen logistik karena dari
sini dapat diketahui apakah tujuan manajemen logistik tercapai atau tidak.
Sehingga salah satu indikator keberhasilan manajemen logistik adalah
pengelolaan gudang tempat penyimpanan. Harap diingat bahwa tujuan
manajemen logistik adalah ketersediaan bahan setiap dibutuhkan.

5. Fungsi pendistribusian
Perencanaan pendistribusian logistik dan peralatan dengan disertai data pendukung:
yaitu yang didasarkan kepada permintaan dan mendapatkan persetujuan dari
pejabat berwenang sesuai dengan bidang atau bagiannya masing masing.Maksud dan
Tujuan Pendistribusian adalah :
a. Mengetahui sasaran penerima bahan/barang/ alat dengan tepat.
b. Mengetahui jenis dan jumlah bahan/barang/ alat logistik dan peralatan
yang harus disampaikan.
c. Merencanakan cara penyampaian atau pengangkutannya.
6. Fungsi penghapusan
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)  
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30098 (Hunting), Fax. 0751-30094, Padang-Sumbar

Berupa kegiatan dan usaha pembebasan barang dari pertanggungjawaban


yang berlaku. Dengan kata lain, fungsi penghapusan adalah usaha untuk
menghapus kekayaan karena kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi,
dinyatakan sudah tua dari segi ekonomis maupun teknis, kelebihan, hilang,
susut dan karena hal-hal lain menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku.selain itu Penghapusan adalah proses penghapusan tanggung jawab
bendahara barang atas bahan atau barang tertentu sekaligus mengeluarkan dari
catatan/pembukuan yang berlaku penghapusan barang diperlukan karena :
a. Bahan/barang rusak tidak dapat dipakai kembali
b. Bahan/barang tidak dapat didaur ulang atau tidak ekonomis untuk diatur
ulang
Penghapusan barang dapat dilakukan dengan :
a) Dijual atau dilelang
Dengan cara ini berarti organisasi akan memperoleh sejumlah kontraprestasi
berupa uang hasil penjualan logistik.
b) Dimusnahkan
Penghapusan logistik dengan cara dimusnahkan adalah logistik benar-benar
dihilangkan.
Setelah penghapusan dilaksanakan, maka dibuat berita acara Penghapusan/
Pemusnahan Barang Logistik
7. Fungsi pengendalian
Fungsi ini merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan yang meliputi
kegiatan untuk memastikan bahwa suatu proses produksi atau pelayanan
sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.

C. TATA LAKSANA
Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang kompleks, yang di dalamnya
suatu interaksi sumber daya manusia dari berbagai disiplin ilmu dan sumber daya
lainnya serta penerapan teknologi canggih untuk menghasilkan produk jasa yang
berkualitas. Pembangunan rumah sakit mempunyai tujuan untuk
meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelaksanaan rujukan kesehatan secara
terpadu serta peningkatan manajemen rumah sakit.
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)  
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30098 (Hunting), Fax. 0751-30094, Padang-Sumbar

Salah satu aspek yang mendukung terselenggaranya upaya tersebut diatas


adalah Unit Logistik. Istilah Logistik Non Medis untuk RSKM Padang Eye
Center dapat dijabarkan sebagai kebutuhan-kebutuhan yang berbentuk alat rumah
tangga, alat tulis kantor (ATK), dan lain-lain.
Berbicara peningkatan mutu di rumah sakit yang berhubungan
dengan Instalasi logistik tentu saja terkait dengan system, dimana pengelolaan
logistik harus memiliki Sumber daya manusia (SDM) pelaksana yang mempunyai
keahlian, dan kreatifitas, ketelitian, ketertiban dan kedisiplinan, mengutamakan
kualitas pelayanan, kesempurnaan watak ( jujur dan penuh tanggung jawab),
efektifitas dan efisisensi serta mampu menyediakan logistik sesuai kebutuhan,
ketersediaan informasi, logistik yang ready for use, mampu menjaga dan
mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil, serta mampu melakukan
pengakhiran fungsi logistik serta mengambil tindakan antisipatif, menyediakan
pedoman kerja bagi setiap unit maupun personel serta yang tidak kalah pentingnya
adalah budaya dan etika logsitik.
Fungsi, Tanggung Jawab dan Tugas Pokok Unit Logistik :
1. Fungsi utama
Melaksanakan tugas penerimaan, penyimpanan, pendistribusian
2. Tanggung jawab pekerjaan
Tanggung jawab pelaksana gudang ialah terlaksananya penerimaan,
penyimpanan, dan pendistribusian dengan baik ke seluruh unit-unit kerja
yang terkait.
3. Tugas-tugas pokok
a. Menerima barang sesuai dengan surat pesanan.
b. Menginput data penerimaan dan pengeluaran barang kedalam program
asset dan persediaan logistik.
c. Menyimpan barang secara rapi sesuai tempat yang telah ditentukan.
d. Mencatat data pemasukan pengeluaran barang pada buku barang keluar.
e. Menyiapkan barang dan dokumen terkait barang-barang yang diretur.
f. Mendata dan melaporkan barang yang termasuk kategori kadaluarsa dan
barang rusak.
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.
4. Wewenang
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)  
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30098 (Hunting), Fax. 0751-30094, Padang-Sumbar

a. Menolak permintaan barang dari unit kerja yang tidak sesuai


ketentuan (misal, tanpa dokumen permintaan baik secara manual )
b. Menolak pengiriman barang yang tidak sesuai dengan pesanan atau
kebutuhan.

D. ALUR
Kegiatan di Unit Logistik RSKM Padang Eye Center tidak semuanya fungsi logistik
dilaksanakan secara global, hanya menjalankan fungsi penerimaan, penyimpanan,
pemeliharaan, pendistribusian dan penghapusan. Alur logistik di Padang Eye
Center terdiri dari 2 versi yaitu :
1. Pembelian Barang Rutin
a. Unit logistik menghitung stok akhir barang
b. Unit logistik menghitung kebutuhan 1 bulan ke depan dengan mengacu data
rata– rata pemakaian unit pengguna
c. Unit logistik meminta persetujuan dari Direktur dan Keuangan untuk
menerbitkan PO ke supplier atau untuk membeli barang langsung ke tempat
supplier
d. Unit logistik akan menerima barang setelah melakukan pengecekan fisik
terlebih dahulu
e. Unit logistik menyimpan barang di gudang logistik dan menyerahkan bukti
pembayaran/Invoice ke bagian keuangan
f. Unit pengguna terkait meminta barang sesuai jadwal pengambilan barang yang
sudah di tentukan

Keuangan

Direktur Logistik Suplier

Unit
Terkait

2. Pembelian Barang Tak Rutin


a. Unit pengguna membuat surat pengajuan permintaan barang
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)  
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30098 (Hunting), Fax. 0751-30094, Padang-Sumbar

b. Unit Pengguna megajukan surat permohonan pengadaan barang ke Direktur


dan Keuangan
c. Direktur dan Keuangan menandatangani persetujuan pembelian
d. Unit Pengguna menyerahkan PO yang sudah ditandatangani Direktur dan
Keuangan ke Unit Logistik
e. Unit logistik menindaklanjuti pembelian ke supplier
f. Unit logistik memberikan bukti pembayaran/ Invoice ke bagian keuangan

Direktur

Unit
Pengguna

Keuangan Logistik

Suplier
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PADANG EYE CENTER (RSKMPEC)  
Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30098 (Hunting), Fax. 0751-30094, Padang-Sumbar

Anda mungkin juga menyukai