1. Pokok bahasan : Kebutuhan tablet Fe pada ibu hamil
2. Sub pokok bahasan : -Pengertian tablet Fe -Manfaat tablet Fe untuk ibu hamil -Kebutuhan/dosis zat besi untuk ibu hamil -Efek samping tablet Fe -Cara minum tablet Fe yang benar -Sumbermakanan yang mengandung zat besi 3. Sasaran : Ibu hamil 4. Waktu : 25 menit 5. Tempat : Puskesmas Kasang Pudak 6. Hari/tanggal : Rabu, 29 Juni 2022 7. Tujuan : a. Tujuan instruksional umum : Setelah dilakukan penyuluhan di harapkan ibu memahami tentang kebutuhan tablet Fe pada ibu hamil b. Tujuan instruksional khusus : Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x25 menit diharapkan ibu hamil mampu mengetahui dan memahami tentang : 1) Pengertian tablet Fe 2) Manfaat tablet Fe untuk ibu hamil 3) Kebutuhan/dosis zat besi untuk ibu hamil 4) Efek samping tablet Fe 5) Cara minum tablet Fe yang benar 6) Sumber makanan yang mengandung zat besi 8. Kegiatan : N Tahap Kegiatan Metode Media Wa o an /Alat ktu Fasilitator Peserta Kegiat Bantu an
1 Pembu 1. Menguca 1. Menjawab 1. Ceram Buku 5
pkan salam ah KIA me kaan salam 2. Curah Leafle nit dan 2. Menyampai pendap t memperk kan at enalkan apersepsi diri 2. Melakuk 3. Memperhat an ikan persepsi Menanya kan kepada peserta mengena i apa yang mereka ketahui tentang kebutuha n tablet Fe pada ibu hamil 3. Menjelas kan tujuan
2 Penyaj 1. Menjelas 1. Memperhat 1. Cerama Buku 10
kan ikan dan h KIA me ian kepada mendengar Leafle nit peserta kan 2. Tanya t tentang : jawab a. Pengertia 2. Peserta n tablet bertanya 3. Cerama Fe h b. Manfaat 3. Memperhat tablet Fe ikan 4. Cerama 2. Memberi h kesempat 4. Memperhat an ikan dan 5. Tanya kepada mendengar jawab peserta kan untuk 6. Cerama bertanya 5. Peserta h tentang bertanya pengertia 7. Cerama n dan 6. Memperhat h manfaat ikan tablet Fe 8. Tanya 3. Memberi 7. Memperhat jawab penjelasa ikan dan n mendengar 9. Cerama kembali kan h tentang 8. Peserta 10. Tan pengertia bertanya ya n dan jawab manfaat tablet Fe 9. Memperhat 4. Menjelas ikan kan 10. Menan kepada yakan yang pesertate belum jelas ntang : (interaktif) a. Kebutuh an/dosis tablet Fe b. Efek samping tablet Fe 5. Memberi kesempat an kepada pesertaun tuk bertanya tentang kebutuha n/dosis tablet Fe dan efek samping tablet Fe 6. Memberi penjelasa n kembali tentang kebutuha n/dosis tablet Fe dan efek samping tablet Fe 7. Menjelas kan kepada peserta tentang : a. Cara minum tablet Fe b. Sumber makanan yang mengand ung zat besi 8. Memberi kesempat an kepada peserta untuk bertanya tentang cara minum tablet Fe dan sumber makanan zat besi 9. Memberi penjelasa n kembali tentang cara minum tablet Fe dan sumber makanan zat besi 10. Mena nyakan kepada peserta apakah sudah jelas mengena i materi kebutuha n tablet Fe pada ibu hamil
3 Evalua 1. Melakuk 1. Menjawabp 1. Cera Buku 8
an ertanyaan mah KIA me si evaluasi 2. Memperhat 2. Tan Leafle nit dengan ikan ya t memberi jawa kan b pertanya an 2. Membuat kesimpul an materi secara singkat 3. Menutup acara dengan ucapan terimaka sih
4 Penutu 1. Memberi 1. Menjawab Interaktif 2
salam salam me p penutup nit
9. Media : Buku KIA
10. Materi : Terlampir 11. Evaluasi : a. Berapa kebutuhan tablet Fe untuk ibu hamil b. Bagaimana cara minum tablet Fe c. Sebutkan makanan yang mengandung zat besi KEBUTUHAN TABLET FE PADA IBU HAMIL
A. Pengertian Tablet Besi (Fe)
Zat besi merupakan mineral yang diperlukan untuk membentuk hemoglobin atau sel darah merah. Zat besi juga berperan dalam pembentukan mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat pada tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung), serta enzim. Zat besi juga dapat digunakan untuk sistem pertahanan tubuh (Kementrian Kesehatan, 2015). Kekurangan zat besi selama kehamilan dapat menyebabkan anemia gizi besi. Kebutuhan ibu hamil terhadap zat gizi mikro terutama zat besi (Fe) meningkat selama kehamilan sebesar 200-300% yang digunakan untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah. Banyaknya jumlah yang dibutuhkan tidak mungkin tercukui hanya melalui diet, sehingga suplementasi zat besi (Fe) sangat diperlukan bahkan pada wanita dengan status gizi baik (Arisman, 2010). Tablet besi (Fe) atau tablet tambah darah (TTD) merupakan suplemen yang mengandung zat besi dan folat yang diberikan kepada ibu hamil untuk mencegah anemia gizi besi selama masa kehamilan yang berfungsi sebagai pembentuk hemoglobin (Hb) dalam darah (Kementerian Kesehatan, 2015). B. Manfaat Tablet Fe Zat besi pada masa kehamilan dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah, pertumbuhan dan metabolisme energi, serta meminimalkan peluang terjadinya anemia. Kebutuhan zat besi pada masa kehamilan menjadi dua kali lipat, yaitu dari 18 mg menjadi 30-60 mg per hari. Zat besi berperan dalam membentuk hemoglobin dan protein di dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke jaringan tubuh lain, mencegah anemia, mencegah pendarahan saat melahirkan, serta mencegah cacat pada janin. Zat besi bagi ibu hamil digunakan untuk pembentukan dan mempertahankan sel darah merah, sehingga menjamin sirkulasi oksigen dan metabolisme zat gizi lainnya. Asupan zat besi yang baik selama kehamilan akan berperan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Suplemen tablet besi (Fe) pada masa kehamilan digunakan untuk mencukupi kebutuhan zat besi dalam tubuh. Penambahan zat besi melalui makanan dan/atau suplemen besi (Fe) mampu mencegah berkurangnya Hb karena hemodilusi (pengenceran). Suplementasi besi (tablet Fe) yang dianjurkan selama trimester II dan III dibutuhkan untuk menghindari habisnya cadangan zat besi ibu pada akhir kehamilan (Arisman, 2010). Selain kandungan besinya, tablet besi juga mengandung folat sebanyak 0,400 mg. Asam folat berperan untuk mencegah cacat tabung syaraf pada janin, sehingga kebutuhannya harus ditingkatkan hingga 0,4-0,5 mg per hari. Asam folat bermanfaat untuk perkembangan tulang, jaringan tisu dan darah,karena ketiaadaan amino cuka mencegah bayi mengalami kelainan. c. Kebutuhan tablet Fe untuk ibu hamil Pemberian suplemen tablet Fe disesuaikan sesuai kebutuhan atau usia kehamilan disetiap trimesternya, yaitu pada trimester I kebutuhan zat besi ±1 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) dan ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan hemoglobin. Pada trimester II, kebutuhan zat besi ±5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) dan ditambah kebutuhan hemoglobin 300 mg dan kebutuhan janin 115 mg. Pada trimester III kebutuhan zat besi 5 mg/hari,) ditambah kebutuhan sel darah merah 150 mg dan kebutuhan janin 223 mg (Susiloningtyas, 2012). Memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero glukonat atau Nafero bisirat. Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia. Wanita hamil memerlukan 800 mg atau 30-50 mg/ hari. Pemberiantablet tambah darah selama kehamilan merupakansalahsatucarayangpalingcocokbagiibuhamiluntuk meningkatkan kadar Hb sampai tahap yang di inginkan, karena sangat efektif dimana satu tablet mengandung 60 mg Fe. Setiap tablet setara dengan 200 mg ferrosulfat.Selama kehamilan minimal diberikan 90 tablet sampai 42 minggu setelah melahirkan diberikan sejak pemeriksaan ibu hamil pertama. d. Efek samping tablet fe Pemberian zat besi secara oral dapat menimbulkan efek samping pada saluran gastrointestinal pada sebagian orang, seperti rasa tidak enak di ulu hati, mual, muntah dan diare. Frekuensi efek samping ini berkaitan langsung dengan dosis zat besi. Tidak tergantung senyawa zat besi yang digunakan, tak satupun senyawa yang ditolelir lebih baik daripada senyawa yang lain. Zat besi yang dimakan bersama dengan makanan akan ditolelir lebih baik meskipun jumlah zat besi yang diserap berkurang. Pemberian suplementasi Preparat Fe, pada sebagian wanita, menyebabkan sembelit. Penyulit ini dapat diredakan dengan cara memperbanyak minum, menambah konsumsi makanan yang kaya akan serat seperti roti, serealia, dan agar-agar. e. Cara minum tablet fe Menurut Adriani dan Wirjatmadi (2012), zat besi jenis heme merupakan zat besi yang banyak terdapat pada protein hewani seperti daging, unggas, dan ikan. Sedangkan zat besi nonheme biasanya terdapat padatumbuh-tumbuhan seperti serealia, kacang-kacangan, sayuran, buah- buahan. Penyerapan zat besi heme dalam tubuh diperkiran sekitar 20-30%, dan zat besi nonheme sekitar 1-6%. Mengkonsumi zat besi jenis heme dan nonheme sekaligus dapat meningkatkan penyerapan besi nonheme karena senyawa asam amino yang terdapat dalam daging ayam, sapi, dan ikat dapat mengikat besi. Penyerapan zat besi nonheme juga dapat ditingkatkan jika dikonsumi bersamaan dengan vitamin C atau buah jeruk sehingga dapat meningkatkan kadar asam dalam lambung. Vitamin C akan meningkatkan penyerapan besi nonheme hingga empat kali. Sedangkan penyerapan zat besi akan terhambat apabila dikonsumi bersaaman dengan obat-obatan seperti antasida dan makanan dan minuman yang mengandung tanin seperti teh dan kopi, serta alkohol, coklat, dan buah-buahan yang mengandung alkohol (nanas, durian, kuini, mangga). f. Sumber makanan yang mengandung zat besi Sumber zat besi adalah makan hewani, seperti daging, ayam dan ikan. Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah. Disamping jumlah besi, perlu diperhatikan kualitas besi di dalam makanan, dinamakan juga ketersediaan biologik (bioavability). Pada umumnya besi di dalam daging, ayam, dan ikan mempunyai ketersediaan biologik tinggi, besi di dalam serealia dan kacangkacangan mempunyai mempunyai ketersediaan biologik sedang, dan besi dalam sebagian besar sayuran, terutama yang mengandung asam oksalat tinggi, seperti bayam mempunyai ketersediaan biologik rendah. Sebaiknya diperhatikan kombinasi makanan sehari-hari, yang terdiri atas campuran sumber besi berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan serta sumber gizi lain yang dapat membantu sumber absorbsi. Menu makanan di Indonesia sebaiknya terdiri atas nasi, daging/ayam/ikan, kacang-kacangan, serta sayuran dan buahbuahan yang kaya akan vitamin C. Daftar Pustaka Adriani dan Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Kencana. Jakarta.
Arisman. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Penerbit : Nuha Medika,
2010. Yogyakarta
Fatimah, Hadju et al. 2011. Pola Konsumsi dan Kadar Hemoglobin
Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Maros,Sulawesi Selatan. Makara,Kesehatan. 2011;Vol. 15(1): 31-36
Kemenkes RI. 2020. Buku KIA Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta
Kemenkes. 2015. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun
2015-2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2015.
Susiloningtyas, 2012. Pemberian Zat Besi (Fe) Dalam Kehamilan.