Anda di halaman 1dari 66

ACC+

10/11/2020

KEGIATAN 1

KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM KIMIA

Nama Praktikan : M011201077 Nurhayati Nilai 87


: ______

Nama Teman Kerja : 1. M011201074 Masra


2. M011201075 Muh Afdal Zainal
3. M011201076 A. Abdillah Abulkhair
4. M011201078 Karmila
5. M011201079 Nilam Cahyani Putri Saharudin
6. M011201080 Annisa Zainuddin
7. M011201081 La Ode Yayat Rumonda
8. M011201082 M. Fathan Anugrah
9. M011201083 Muammar
10. M011201084 Ledi Dayana Datuarrang
11. M011201085 Yeni Oktavia
12. M011201086 Nur Miftha Khaerani
13. M011201087 Muhammad Galib
14. M011201088 Andi Farma Yudha Mayapada
15. M011201089 Muh Farhan Tridarma
16. M011201090 Ludoliza Patrecya
17. M011201091 Muh. Syahrul Taufiq Ibrahim
18. M011201092 Muhammad Yaqin
19. M011201093 M. Aswar Amin
20. M011201094 Ainul Fadilah Sahaja
21. M011201095 Andi Achmad Aqil Pradipta M.

Asisten Laboratorium : M. Ilham Adi Putra


A. PENGAMATAN

Bahan Kimia

No Nama Bahan Kimia Keterangan Label Simbol


.

1. Aseton (C3H6O) Flammable


(Mudah Terbakar)

2. Trinitrotulena (C7H5N3O6) Explosive


(Mudah Meledak)

3. Asam Fosfat Corrosive


(H3PO4) (Korosif)

Dangerous for
4. Tributil timah kloroda Environment
(SnCl4) (Berbahaya bagi
Lingkungan)
Kalium klorat (KCLO3) Oxidizing
5. (Oksidator)

Kalsium klorida (CaCl2) Irritant


6. (Iritasi)

Methenamine Harmful
7. (Berbahaya)

Metanol (CH3OH) Toxic


8. (Beracun)
Atripin Very Toxic
9. (Sangat Beracun)

Uranium Radioaktif
10.
Alat – alat keselamatan :

NO. Nama Alat Fungsi


1. Jas Laboratorium Melindungi tubuh dari percikan bahan kimia
berbahaya
2. Kaca Mata Keselamatan Melindungi mata dari percikan larutan kimia
atau panas
3. Sepatu Keselamatan Melindungi kaki dari tumpahan larutan atau
bahan kimia
4. Pelindung Mata Melindungi Mata dari panas atau percikan
larutan kimia
5. Masker Gas Mencegah terhirupnya gas kimia yang
dihasilkan ketika melakukan reaksi kimia
6. Kaos Tangan Melindungi tangan dari larutan kimia yang
tercecer atau tumpah yang bisa membuat kulit
gatal atau melepuh
7. Pelindung Telinga Melindungi telinga dari bising yang
dikeluarkan peralatan tertentu
8. Pembasuh Mata Untuk membasuh mata yang terkena cairan
kimia
9. Kotak Obat Digunakan untuk pertolongan pertama bila
terjadi kecelakaan
10. Alat Pemadam Api Untuk memadamkan api yang terjadi karena
kecelakaan kerja atau sumber lain.

B. PEMBAHASAN

Bahan kimia yang dilampirkan pada tabel diatas berupa bahan yang mudah

terbakar, mudah meledak, bersifat korosif, berbahaya bagi lingkungan, berbahaya,

bisa menyebabkan iritasi, beracun, sangat beracun, mudah teroksidasi, serta

radioaktif yang merupakan bahan kimia yang mempunyai kemampuan

memancarkan sinar radioaktif dengan aktivitas jenis lebih. Untuk mengetahui

karakteristik bahan – bahan kimia tersebut maka dilampirkan simbol dan

senyawanya yang termasuk dalam bahan kimia. Hal tersebut guna mengetahui
resiko dari bahan – bahan kimia berbahaya tersebut dengan pencegahan dan

antisipasi.

Kemudian dilampirkan alat – alat keselamatan kerja beserta fungsinya untuk

melindungi dari kecelakaan bekerja seperti jas laboratorium, masker, pelindung

wajah, sepatu, dan alat – alat keselamatan lainnya. Serta dalam laboratorium

disediakan alat keselamatan seperti alat pemadam api, kotak obat, pembasuh muka

dan yang lainnya.

C. KESIMPULAN

Melalui kegiatan praktikum daring ini mahasiswa mempelajari dan

memahami konsep yang diberikan melalui pengenalan bahan – bahan kimia

berbahaya dan alat – alat keselamatan. Bahan kimia berbahaya yang dijelaskan

seperti bahan yang mudah terbakar, mudah meledak, bersifat korosif, berbahaya

bagi lingkungan, berbahaya, bisa menyebabkan iritasi, beracun, sangat beracun,

mudah teroksidasi, serta radioaktif. Dengan dikenalkannya simbol dan bahan kimia

berbahaya tersebut kita bisa mengetahui berantisipasi dan mengetahui tindakan

pencegahannya.

Oleh sebab itu, kita sebagai praktikan dijelaskan untuk menggunakan alat –

alat keselamatan kerja seperti jas laboratorium, kaca mata keselamatan, sepatu

keselamatan beserta kaos tangan agar ketika melakukan praktikum dengan bahan –

bahan kimia berbahaya terhindar dari kecelakaan bekerja atau sesuatu yang tidak

diinginkan.
Makassar, 04 November 2020

Asisten, Praktikan,

M. Ilham Adi Putra Nurhayati


NIM. H031181506 NIM. M011201077
ACC+
10/11/2020

KEGIATAN 2

KETERAMPILAN LABORATORIUM

Nama Praktikan : M011201077 Nurhayati Nilai : ______


86

Nama Teman Kerja : 1. M011201074 Masra


2. M011201075 Muh Afdal Zainal
3. M011201076 A. Abdillah Abulkhair
4. M011201078 Karmila
5. M011201079 Nilam Cahyani Putri Saharudin
6. M011201080 Annisa Zainuddin
7. M011201081 La Ode Yayat Rumonda
8. M011201082 M. Fathan Anugrah
9. M011201083 Muammar
10. M011201084 Ledi Dayana Datuarrang
11. M011201085 Yeni Oktavia
12. M011201086 Nur Miftha Khaerani
13. M011201087 Muhammad Galib
14. M011201088 Andi Farma Yudha Mayapada
15. M011201089 Muh Farhan Tridarma
16. M011201090 Ludoliza Patrecya
17. M011201091 Muh. Syahrul Taufiq Ibrahim
18. M011201092 Muhammad Yaqin
19. M011201093 M. Aswar Amin
20. M011201094 Ainul Fadilah Sahaja
21. M011201095 Andi Achmad Aqil Pradipta M.

Asisten Laboratorium : M. Ilham Adi Putra


I. PENGAMATAN

Pengenalan alat – alat laboratorium kimia :

NO. Nama Alat Spesifikasi Keterangan


1. Labu ukur Kapasitas 5 ml – 5 l. Berbentuk Untuk membuat larutan
seperti buah pir, terbuat dari juga bisa mengencerkan
plastik/kaca. larutan.
2. Buret Berbahan dasar gelas. Untuk melakukan tetrasi.

3. Tabung reaksi Ukurannya 15x150 mm. Terbuat Untuk mereaksikan dua


dari kaca borosilikan tahan panas. zat atau lebih.
4. Pipet tetes Ukurannya 1ml, 5ml, dan 10ml. Untuk meneteskan atau
Berbahan dasar kaca/plastik. mengambil larutan
dengan jumlah sedikit.
5. Bulb Bola karet kenyal dengan knop, Untuk menghisap suatu
tidak mudah lembek. larutan.
6. Pipet ukur Berbahan dasar kaca. Untuk mengambil larutan
dan mengukur volum
larutan pada berbagai
skala.
7. Gelas beaker Ukuran 1 ml – beberapa liter dan Untuk menyimpan zat
berbahan dasar plastik. sementara
8. Penjepit tabung Ukuran 10 – 25 mm, terbuat dar Untuk menjepit tabung.
kayu atau besi.
Pembuatan larutan :

No. Zat terlarut Bobot/volume Pelarut Volume Keterangan

(g/mL) larutan (mL)

1. HCL 5 mL Aquades 100 mL 0,6 M

2. Etanol (C2H5OH) 26 mL Aquades 100 mL 4,27 M

3. H2SO4 1 mL Aquades 100 mL 0,18 M

4. Na2SO4 1,4 g Aquades 100 mL 0,9 M

5. CuSO4.5H2O 4,15 mL Aquades 500 mL 0,32 M

6. Garam dapur (NaCl) 10 g Aquades 100 mL 1,7 M

II. PERHITUNGAN DAN PEMBICARAAN

1. Pembuatan larutan HCL

Dik : V1 = 5 ml = 0,005

V2 = 100ml = 0,1 L

% = 37%

Mr = 36,5 g/mol

p = 1,19 g/cm3

peny:

M =

=
= 12,06 M

V1 . M1 = M2 . M2

0,005 . 12,06 = M2 . 0,1

M2 = 0,6 M

2. Pembuatan larutan Etanol (C2H5OH) 96%

Dik : V1 = 26 ml

V2 = 100ml

% = 96%

Mr = 46 g/mol

p = 789 kg/m3 = 0,789 g/cm3

Peny:

M =

= 16, 46 M

M1 . V1 = M2 .V2

16, 46 . 26 = M2 .100

M2 = 4,27 M

3. Pembuatan larutan H2SO4 97%

Dik : V1 = 1 ml = 0,001 L

V2 = 100 ml = 0,1 L
% = 97%

Mr = 98 g/mol

p = 1,83 g/cm3

peny :

M =

= 18,1 M

M1 . V1 = M2 .V2

18, . 0,001 = M2 .0,1

M2 = 0,18 M

4. Pembuatan larutan Na2SO4

M =

= 0,009 × 10

M = 0,09 M

5. Pembuatan larutan CuSO4.5H2O

M =

= 0,016 × 20
= 0,32

M1 . V1 = M2 .V2

0,32 .50 = M2 .500

M2 = 0,032 M

6. Pembuatan larutan Garam dapur (NaCl)

M =

= 0,17 × 10

= 1,7 M

III. KESIMPULAN

Mengetahui dan mempelajari alat yang digunakan dalam praktikum di

Laboratorium beserta fungsinya masing – masing dan sehabis menggunakan alat

tersebut praktikan perlu membersihkan alat tersebut agar terhindar dari sesuatu yang

tidak diinginkan kemudian mempelajari membuat larutan dalam air untuk zat kimia

memerlukan tentang pemahaman cara pengenceran larutan, cara pencampuran dua

bahan kimia, cara pengukuran volume larutan, dan pemanasannya.


Makassar, 04 November 2020

Asisten, Praktikan,

M. Ilham Adi Putra Nurhayati


NIM. H031181506 NIM. M011201077
PRAKTIKUM KIMIA DASAR

NAMA : NURHAYATI
NIM : M011201077
KELOMP OK : 2 (DUA)
JUR./ FAK . : KEHUTANAN/KEHUTANAN

LABORATORIUM KIMIA DASAR


UPT-MKU
UNIVERSITAS HASANUDDIN
JURNAL KEGIATAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR

NAMA : NURHAYATI

NIM : M011201077

KELOMPOK : 2 (DUA)

JUR./ FAK. : KEHUTANAN/KEHUTANAN

LABORATORIUM KIMIA DASAR


UPT MKU
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KEGIATAN 3

PERCOBAAN SIFAT – SIFAT UNSUR

Nama Praktikan : M011201077 Nurhayati Nilai: ______

Nama Teman Kerja : 1. M011201074 Masra


2. M011201075 Muh Afdal Zainal
3. M011201076 A. Abdillah Abulkhair
4. M011201078 Karmila
5. M011201079 Nilam Cahyani Putri Saharudin
6. M011201080 Annisa Zainuddin
7. M011201081 La Ode Yayat Rumonda
8. M011201082 M. Fathan Anugrah
9. M011201083 Muammar
10. M011201084 Ledi Dayana Datuarrang
11. M011201085 Yeni Oktavia
12. M011201086 Nur Miftha Khaerani
13. M011201087 Muhammad Galib
14. M011201088 Andi Farma Yudha Mayapada
15. M011201089 Muh Farhan Tridarma
16. M011201090 Ludoliza Patrecya
17. M011201091 Muh. Syahrul Taufiq Ibrahim
18. M011201092 Muhammad Yaqin
19. M011201093 M. Aswar Amin
20. M011201094 Ainul Fadilah Sahaja
21. M011201095 Andi Achmad Aqil Pradipta M.

Asisten Laboratorium : M. Ilham Adi Putra


C. PEMBAHASAN

Percobaan pertama yaitu reaktifitas unsur dengan disediakan

tabung reaksi yang telah diisi dengan 2 mL air/akuades lalu ditambahkan

logam Li, Mg, dan Ca. Sesudah Li dan Ca direaksikan dengan air

kemudian terjadi gelembung gas dan perubahan warna menjadi keruh.

Selanjutnya , tidak ada yang terjadi ketika Mg di reaksikan dengan air

tetapi setelah dipanaskan reaksi baru terjadi sehingga terdapat gelembung

gas. Sementara itu, pada cawan petri terdapat logam Na yang kemudian

diisikan dengan air dan diatasnya diberi kertas saring, lalu terjadi reaksi

yaitu berupa percikan api dan ledakan kecil. ketika ditambahkan indikator

PP kedalam masing – masing tabung reaksi terjadi perubahan warna, Li

menghasilkan warna ungu dan Ca berubah warna menjadi ungu pekat

sedangkan Mg berubah warna menjadi ungu muda. Kemudian indikator

PP yang dituangkan keatas logam Na menghasilkan warna menjadi ungu.

Percobaan kedua dilakukan untuk mengetahui kelarutan garam

sulfat pada golongan alkali tanah. Percobaan dimulai dengan empat tabung

reaksi yang diisi larutan MgCl2, CaCl2, SrCl2, BaCl2 dengan kosentrasi

masing – masing 0,5 M dan volumenya 1 mL yang direaksikan dengan 1

mL H2SO4 kemudian diamati terhadap endapan yang terbentuk. Hasil dari

percobaan kedua ini yaitu, tabung yang beriisi MgCl2 tidak mengalami

pengendapan dan perubahan warna, tabung berisi CaCl2 terjadi sedikit

endapan dan tidak berubah warna, SrCl2 menghasilkan endapan dan

berubah warna menjadi putih, serta BaCl2 menghasilkan endapan yang

banyak dan berubah warna menjadi putih.


Percobaan ketiga ini untuk mengetahui kelarutan garam hidroksida

pada golongan alkali tanah. Percobaan dilakukan dengan empat tabung

reaksi masing – masing diisi dengan MgCl2, CaCl2, SrCl2, BaCl2

kosentrasi masing – masing 0,5 M dan volumenya 1 mL yang direaksikan

dengan 1 mL NaOH dengan kosentrasi 0,5 M. Dari percobaan ketiga ini

diperoleh endapan yang dihasilkan MgCl2 sedikit dan berubah warna

menjadi putih, CaCl2 menghasilkan sedikit endapan dan berubah warna

menjadi putih, serta SrCl2 dan BaCl2 menghasilkan banyak endapan dan

berubah warna menjadi putih.


D. KESIMPULAN

Melalui kegiatan praktikum ini, dapat disimpulkan yaitu :

1. Golongan alkali lebih reaktif dibandingkan dengan logam

alkali tanah dengan urutan Na > Li > Ca > Mg.

2. Dari percobaan kedua bahwa tingkat pengendapan logam alkali

tanah terhadap garam sulfat semakin kebawah semakin mudah

mengendap dengan urutan BaCl2 > SrCl2 > CaCl2 > MgCl2.

3. Dari percobaan ketiga bahwa tingkat pengendapan logam alkali

tanah terhadap garam hidroksida semakin kebawah semakin

mudah mengendap dengan urutan BaCl2 > SrCl2 > CaCl2 >

MgCl2

Makassar, 11 November 2020

Asisten, Praktikan,

M. Ilham Adi Putra Nurhayati


NIM. H031181506 NIM. M011201077
KEGIATAN 4

PERCOBAAN IKATAN KIMIA

Nama Praktikan : M011201077 Nurhayati Nilai: ______

Nama Teman Kerja : 1. M011201074 Masra


2. M011201075 Muh Afdal Zainal
3. M011201076 A. Abdillah Abulkhair
4. M011201078 Karmila
5. M011201079 Nilam Cahyani Putri Saharudin
6. M011201080 Annisa Zainuddin
7. M011201081 La Ode Yayat Rumonda
8. M011201082 M. Fathan Anugrah
9. M011201083 Muammar
10. M011201084 Ledi Dayana Datuarrang
11. M011201085 Yeni Oktavia
12. M011201086 Nur Miftha Khaerani
13. M011201087 Muhammad Galib
14. M011201088 Andi Farma Yudha Mayapada
15. M011201089 Muh Farhan Tridarma
16. M011201090 Ludoliza Patrecya
17. M011201091 Muh. Syahrul Taufiq Ibrahim
18. M011201092 Muhammad Yaqin
19. M011201093 M. Aswar Amin
20. M011201094 Ainul Fadilah Sahaja
21. M011201095 Andi Achmad Aqil Pradipta M.

Asisten Laboratorium : Salman Amir


A. PENGAMATAN

Tabel 1. Pengendapan AgCl


Larutan +AgNO3 Keterangan
NaCl Endapan Putih Ikatan Ionik

CCl4 Tidak Mengendap Ikatan Kovalen


CHCl3 Tidak Mengendap Ikatan Kovalen

Tabel 2. Pengendapan Asam


Larutan +MO Keterangan
HCl Merah Asam Kuat
CH3COOH Jingga Asam Lemah
CH3CH2OH Kuning Amfoter

Tabel 3. Pengendapan Garam Hidroksida


Larutan Pereaksi Keterangan
BaCl2 K4Fe(CN)6
CuSO4 + NH4OH Endapan Biru Endapan Cokelat Non Kompleks
Sedikit
CuSO4 + NH4OH Endapan Biru - Endapan Cokelat Kompleks
Banyak Putih
CuSO4 Endapan Putih Endapan Cokelat Komplek

Tabel 4. Reaksi Pengujian Senyawa Kompleks KCNS


Larutan +KCNS Keterangan
FeCl3 Kuning menjadi Merah Bata Bukan Senyawa Kompleks
K3Fe(CN)5 Tetap berwarna Kuning Senyawa Kompleks
C. PEMBAHASAN

Percobaan pertama yaitu pengendapan AgCl dengan disediakan tiga

tabung reaksi yang telah diisi dengan AgNO3 lalu ditambahkan NaCl, CCl4, dan

CHCl3. Sesudah ditambahkan AgNO3 kemudian terjadi pengendapan putih pada

tabung reaksi yang berisi NaCl dan mendakan bahwa NaCl ikatan ionik,

sedangkan CCl4 dan CHCl3 tidak menghasilkan endapan yang menandakan bahwa

CCl4 dan CHCl3 ikatan kovalen.

Percobaan kedua dilakukan untuk mengetahui pengendapan asam.

Percobaan dimulai dengan tiga tabung reaksi yang masing - masing diisi larutan

HCl, CH3COOH, CH3CH2OH dan ditambahkan Metil Orange kemudian diamati

terhadap warna yang terjadi. Hasil dari percobaan kedua ini yaitu, tabung yang

berisi HCl mengalami perubahan warna menjadi merah yang menandakan asam

kuat, tabung berisi CH3COOH berubah warna menjadi jingga yang menandakan

asam lemah, CH3CH2OH menghasilkan warna menjadi kuning yang menandakan

amfoter. Karena perubahan reaksi yang terjadi menandakan senyawa ionik yang

diakibatkan reaksi pelepasan dan penerimaan elektron oleh atom.

Percobaan ketiga ini untuk mengetahui pengendapan garam hidroksida.

Percobaan dilakukan dengan tabung reaksi masing – masing diisi dengan CuSO4.

Pada tabung pertama CuSO4 ditambahkan NH4OH sedikit kemudian direaksikan

dengan BaCl2 menghasilkan endapan biru dan di tabung yang lain ditambahkan

K4Fe(CN)6 menghasilkan endapan cokelat, Pada tabung kedua CuSO4

ditambahkan NH4OH banyak kemudian direaksikan dengan BaCl2 menghasilkan

endapan biru - putih dan di tabung yang lain ditambahkan K4Fe(CN)6

menghasilkan endapan cokelat, pada tabung ketiga CuSO4 direaksikan dengan


BaCl2 menghasilkan endapan putih dan di tabung yang lain ditambahkan

K4Fe(CN)6 menghasilkan endapan cokelat tua.

Percobaan keempat yaitu reaksi pengujian senyawa kompleks KCNS.

Pada tabung pertama berisi larutan FeCl3 kemudian ditambahkan KCNS semula

berwarna kuning berubah warna menjadi merah darah yang menandakan bahwa

bukan senyawa kompleks, sedangkan K3Fe(CN)6 ditambahkan dengan KCNS

tidak bereaksi yang menandakan bahwa senyawa kompleks.

D. KESIMPULAN

Melalui kegiatan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Ikatan ion dan ikatan kovalen dapat dibedakan berdasarkan terbentuk atau

tidak terbentuknya endapan. Apabila terjadi endapan pada hasil reaksi, maka

menandakan ikatan ion dan sebaliknya apabila tidak terjadi endapan pada

hasil reaksi, maka menandakan ikatan kovalen. Jika tingkat keasaman suatu

larutan semakin tinggi, maka ikatan kovalen semakin kuat.

2. Senyawa Kompleks dan bukan Senyawa Kompleks dapat diketahui dengan

dua cara, yaitu apabila terjadinya perubahan warna dan terbentuknya

endapan, maka senyawa tersebut merupakan senyawa kompleks. Sebaliknya,

apabila tidak terjadi perubahan warna maupun endapan, maka senyawa

tersebut bukan senyawa kompleks.


Makassar, 18 November 2020

Asisten, Praktikan,

Salman Amir Nurhayati


NIM. H031181334 NIM. M011201077
KEGIATAN 5

PERCOBAAN KECEPATAN REAKS1

Nama Praktikan : M011201077 Nurhayati Nilai: ______

Nama Teman Kerja : 1. M011201074 Masra


2. M011201075 Muh Afdal Zainal
3. M011201076 A. Abdillah Abulkhair
4. M011201078 Karmila
5. M011201079 Nilam Cahyani Putri Saharudin
6. M011201080 Annisa Zainuddin
7. M011201081 La Ode Yayat Rumonda
8. M011201082 M. Fathan Anugrah
9. M011201083 Muammar
10. M011201084 Ledi Dayana Datuarrang
11. M011201085 Yeni Oktavia
12. M011201086 Nur Miftha Khaerani
13. M011201087 Muhammad Galib
14. M011201088 Andi Farma Yudha Mayapada
15. M011201089 Muh Farhan Tridarma
16. M011201090 Ludoliza Patrecya
17. M011201091 Muh. Syahrul Taufiq Ibrahim
18. M011201092 Muhammad Yaqin
19. M011201093 M. Aswar Amin
20. M011201094 Ainul Fadilah Sahaja
21. M011201095 Andi Achmad Aqil Pradipta M.

Asisten Laboratorium : M. Ilham Adi Putra


A. PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
1. Pengamatan
a. Pengaruh konsentrasi Na2S2O3
Reaksi berlangsung pada suhu 28°C
Konsentrasi Konsentrasi Waktu (detik) 1/waktu (detik-1)
Na2S2O3 (M) H2SO4 (M)
0,1 0,1 38,38 0,026
0,8 0,1 55,11 0,018
0,6 0,1 67,38 0,014
0,4 0,1 119,48 0,008
0,2 0,1 255,21 0,004

b. Pengaruh konsentrasi H2SO4


Reaksi berlangsung pada suhu 28°C
Konsentrasi Konsentrasi Waktu (detik) 1/waktu (detik-1)
H2SO4 (M) Na2S2O3 (M)
0,1 0,1 38,38 0,026
0,2 0,1 56,31 0,018
0,4 0,1 52,24 0,019
0,6 0,1 48,1 0,021
0,8 0,1 43,49 0,023

c. Pengaruh suhu
Konsentrasi Konsentrasi Suhu °C Waktu (detik)
Na2S2O3 (M) H2SO4
0,1 0,1 80 2,33
0,1 0,1 28 38,38
0,1 0,1 12 152,48

Konsentrasi yang digunakan:

H2SO4 = 0,1 M Na2S2O3 = 0,1 M


2. Perhitungan

 Pengaruh konsentrasi Na2S2O3

Konsentrasi awal (0,1 M)

M1 . V1 = M2 . V2

a. Na2S2O3 5 mL terhadap H2SO4 (1 mL)

M1 . V1 = M2 . V2

M1 . 5 mL = 0,1 M . 1 mL

M1 =

M1 = 0,02 M

b. Na2S2O3 5 mL terhadap H2SO4 (2 mL)

M1 . V1 = M2 . V2

M1 . 5 mL = 0,1 M . 2 mL

M1 =

M1 = 0,04 M

c. Na2S2O3 5 mL terhadap H2SO4 (3 mL)

M1 . V1 = M2 . V2

M1 . 5 mL = 0,1 M . 3 mL

M1 =

M1 = 0,06 M
d. Na2S2O3 5 mL terhadap H2SO4 (4 mL)

M1 . V1 = M2 . V2

M1 . 5 mL = 0,1 M . 4 mL

M1 =

M1 = 0,08 M

e. Na2S2O3 5 mL terhadap H2SO4 (5 mL)

M1 . V1 = M2 . V2

M1 . 5 mL = 0,1 M . 5 mL

M1 =

M1 = 0,01 M

Konsentrasi akhir

Na2S2O3

-
Vn =

a. [Na2S2O3]awal = 0,1 M

[Na2S2O3]akhir = [Na2S2O3]awal ×

= 0,1 M ×

= 0,05 M

d1 = [Na2S2O3]akhir - [Na2S203]awal

= 0,05 M – 0,1 M

= - 0,05 M

-
V1 =
=

= 0,001 M/s

b. [Na2S2O3]awal = 0,08 M

[Na2S2O3]akhir = [Na2S2O3]awal ×

= 0,08 M ×

= 0,04 M

d2 = [Na2S2O3]akhir - [Na2S203]awal

= 0,04 M – 0,08 M

= - 0,04 M

-
V2 =

= 0,0008 M/s

c. [Na2S2O3]awal = 0,06 M

[Na2S2O3]akhir = [Na2S2O3]awal ×

= 0,06 M ×

= 0,03 M

d3 = [Na2S2O3]akhir - [Na2S203]awal

= 0,03 M – 0,06 M

= - 0,03 M

-
V3 =
=

= 0,00055 M/s

d. [Na2S2O3]awal = 0,04 M

[Na2S2O3]akhir = [Na2S2O3]awal ×

= 0,04 M ×

= 0,02 M

d4 = [Na2S2O3]akhir - [Na2S203]awal

= 0,05 M – 0,1 M

= - 0,05 M

-
V4 =

= 0,001 M/s

e. . [Na2S2O3]awal = 0,02 M

[Na2S2O3]akhir = [Na2S2O3]awal ×

= 0,02 M ×

= 0,01 M

d5 = [Na2S2O3]akhir - [Na2S203]awal

= 0,01 M – 0,02 M

= - 0,01 M

-
V5 =
=

= 8,333 × 10-5 M/s

 Pengaruh konsentrasi H2SO4

Konsentrasi awal (0,1 M)

M1 . V1 = M2 . V2

a. H2SO4 5 mL terhadap Na2S2O3 (1 mL)

M1 . V1 = M2 . V2

M1 . 5 mL = 0,1 M . 1 mL

M1 =

M1 = 0,02 M

b. H2SO4 5 mL terhadap Na2S2O3 (2 mL)

M1 . V1 = M2 . V2

M1 . 5 mL = 0,1 M . 2 mL

M1 =

M1 = 0,04 M

c. H2SO4 5 mL terhadap Na2S2O3 (3 mL)

M1 . V1 = M2 . V2

M1 . 5 mL = 0,1 M . 3 mL

M1 =

M1 = 0,06 M
d. H2SO4 5 mL terhadap Na2S2O3 (4 mL)

M1 . V1 = M2 . V2

M1 . 5 mL = 0,1 M . 4 mL

M1 =

M1 = 0,08 M

e. H2SO4 5 mL terhadap Na2S2O3 (5 mL)

M1 . V1 = M2 . V2

M1 . 5 mL = 0,1 M . 5 mL

M1 =

M1 = 0,01 M

Konsentrasi akhir

H2SO4

-
Vn =

a. [H2SO4]awal = 0,1 M

[H2SO4]akhir = [H2SO4]awal ×

= 0,1 M ×

= 0,05 M

d1 = [H2SO4]akhir - [H2SO4]awal

= 0,05 M – 0,1 M

= - 0,05 M

-
V1 =
=

= 0,00161M/s

. b.[H2SO4]awal = 0,08 M

[H2SO4]akhir = [H2SO4]awal ×

= 0,08 M ×

= 0,04 M

d2 = [H2SO4]akhir - [H2SO4]awal

= 0,04 M – 0,08 M

= - 0,45 M

-
V2 =

= 0,00118M/s

. c. [H2SO4]awal = 0,06 M

[H2SO4]akhir = [H2SO4]awal ×

= 0,06 M ×

= 0,03 M

d3 = [H2SO4]akhir - [H2SO4]awal

= 0,03 M – 0,06 M

= - 0,03 M

-
V3 =

= 0,00078M/s
.d. [H2SO4]awal = 0,04 M

[H2SO4]akhir = [H2SO4]awal ×

= 0,04 M ×

= 0,02 M

d4 = [H2SO4]akhir - [H2SO4]awal

= 0,02 M – 0,04 M

= - 0,02 M

-
V4 =

= 0,0005 M/s

.e. [H2SO4]awal = 0,02 M

[H2SO4]akhir = [H2SO4]awal ×

= 0,02 M ×

= 0,01 M

d5 = [H2SO4]akhir - [H2SO4]awal

= 0,01 M – 0,02 M

= - 0,01 M

-
V5 =

= 0,000196 M/s
 Mencari Laju Reaksi (vn) [Na2SO4]

-
Vn =

1. Na2S2O3 1 mL

= 0,0013

2. Na2S2O3 2 mL

= 0,0007

3. Na2S2O3 3 mL

= 0,0004

4. Na2S2O3 4 mL

= 0,001

5. Na2S2O3 5 mL

= 0,0003
Mencari log Na2S2O3

1. 5 mL

log (0,02) = -1,69

2. 4 mL

log (0,04) = -1,39

3. 3 mL

log (0,06) = -1,22

4. 2 mL

log (0,08) = -1,09

5. 1 mL

log (0,1) = -1

Mencari log v

1. 1 mL

log (0,0013) = - 2,8

2. 2 mL

log (0,0007) = - 3,15


3. 3 mL

log (0,0004) = - 3,39

4. 4 mL

log (0,0001) = - 4

5. 5 mL

log (0,0003) = - 4,5

 Mencari Laju Reaksi (vn) [H2SO4]

-
Vn =

1. H2SO4 1 mL

= 0,0013

2. H2SO4 2 mL

= 0,0009

3. H2SO4 3 mL

=
= 0,0086

4. H2SO4 4 mL

= 0,0003

5. Na2S2O3 5 mL

= 0,0001

Mencari log H2SO4

1. 5 mL

log (0,02) = -1,69

2. 4 mL

log (0,04) = -1,39

3. 3 mL

log (0,06) = -1,22

4. 2 mL

log (0,08) = -1,09


5. 1 mL

log (0,1) = -1

Mencari log v

1. 1 mL

log (0,0013) = - 1

2. 2 mL

log (0,0009) = - 1,09

3. 3 mL

log (0,0086) = - 1,22

4. 4 mL

log (0,003) = - 1,39

5. 5 mL

log (0,0017) = - 1,69

 Pengaruh Suhu

Konsentrasi Na2S2O3 dan H2SO4 (5 ml) 0,1 m – di tabung reaksi sama

M1 . V1 = M2 . V2

M1 . 5 = 0,1 . 5

M1 =
M1 = 0,1 M

[akhir] = [awal]×

= 0,1 ×

= 0,05 M

1. Suhu dingin (12°C)

Vn =

= 0,02 M/s

2. Suhu kamar (28°C)

Vn =

= 0,001 M/s

3. Suhu panas (80°C)

Vn =

= 0,0003 M/s
Grafik Pengaruh Konsentrasi

A. Na2S2O3

Grafik
0
-2 -1.5 -1 -0.5 -0.5 0
-1 y = 1.8048x - 1.0332
R² = 0.993
Log Konsentrasi

-1.5
-2
Series1
-2.5
Linear (Series1)
-3
-3.5
-4
-4.5
Log V

Grafik 4.1 Pengaruh Konsentrasi Na2S2O3

B. H2SO4

Grafik
Log V
0
-2 -1.5 -1 -0.5 0
-0.5
-1 y = 1.2948x - 1.505
-1.5 R² = 0.999
Log Konsentrasi

-2 Series1

-2.5 Linear (Series1)

-3
-3.5
-4

Grafik 4.2 Pengaruh Konsentrasi H2SO4


Pengaruh Suhu

Grafik
0.004000
0.003500
y = -0.0002x + 0.002
0.003000
R² = 0.9907
0.002500
1/T(K)

0.002000
Series1
0.001500
0.001000 Linear (Series1)
0.000500
0.000000
-8 -6 -4 -2 0
Ln V

Grafik 4.3 Pengaruh Suhu

B. REAKSI
Na2S2O3(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq)+H2SO3(aq) + S(s)
KEGIATAN 6

PERCOBAAN KESETIMBANGAN ASAM BASA

Nama Praktikan : M011201077 Nurhayati Nilai: ______

Nama Teman Kerja : 1. M011201074 Masra


2. M011201075 Muh Afdal Zainal
3. M011201076 A. Abdillah Abulkhair
4. M011201078 Karmila
5. M011201079 Nilam Cahyani Putri Saharudin
6. M011201080 Annisa Zainuddin
7. M011201081 La Ode Yayat Rumonda
8. M011201082 M. Fathan Anugrah
9. M011201083 Muammar
10. M011201084 Ledi Dayana Datuarrang
11. M011201085 Yeni Oktavia
12. M011201086 Nur Miftha Khaerani
13. M011201087 Muhammad Galib
14. M011201088 Andi Farma Yudha Mayapada
15. M011201089 Muh Farhan Tridarma
16. M011201090 Ludoliza Patrecya
17. M011201091 Muh. Syahrul Taufiq Ibrahim
18. M011201092 Muhammad Yaqin
19. M011201093 M. Aswar Amin
20. M011201094 Ainul Fadilah Sahaja
21. M011201095 Andi Achmad Aqil Pradipta M.

Asisten Laboratorium : Salman Amir


A. PENGAMATAN

Tabel 1. Asam Formiat


No. Kosentrasi (M) pH Suhu (°C)
1. 0,1 M 3 30

2. 0,01 M 4 30

3. 0,001 M 5 30

4. 0,0001 M 6 30

5. 0,00001 M 6 30

Tabel 2. Asam Cuka


No. Kosentrasi (M) pH Suhu (°C)
1. 0,1 M 3 30

2. 0,01 M 5 30

3. 0,001 M 6 30

4. 0,0001 M 7 30

5. 0,00001 M 7 30
D. PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama dilakukan dengan mengisi labu takar 50 mL

dengan 5 mL larutan asam formiat 0,1 kemudian ditambahkan aquades sampai

batas tanda, lalu dikocok sampai merata. Selanjutnya diambil 10 mL larutan dan

dimasukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian ukur suhu dan pH. Tiap larutan yang

diukur pH – nya ditetesi sesuai petunjuk pengukuran lalu dilakukan pengenceran

bertingkat sebanyak lima kali dan diberikan perlakuan yang sama dengan larutan

pertama. Sehingga didapatkan pH secara berturut turut yaitu 3, 4, 5, 6, dan 6

dengan tiap – tiap suhu 30°C.

Pada percobaan kedua dilakukan dengan cara mengambil 5 mL larutan

asam cuka 0,1 M dan dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL kemudian

ditambahkan aquades sampai batas tanda. Selanjutnya diambil 10 mL larutan dan

dimasukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian ukur suhu dan pH. Tiap larutan yang

diukur pH – nya ditetesi sesuai petunjuk pengukuran lalu dilakukan pengenceran

bertingkat sebanyak lima kali dan diberikan perlakuan yang sama dengan larutan

pertama. Sehingga didapatkan pH secara berturut turut yaitu 3, 5, 6, 7, dan 7

dengan tiap – tiap suhu 30°C.

E. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Dalam proses menentukan pH larutan asam lemah dapat digunakan kertas pH

universal dan pH meter sehingga dapat diketahui bahwa semakin rendah

konsentrasi suatu larutan asam lemah, maka nilai pH akan semakin tinggi.

2. Pada percobaan kedua larutan asam lemah yaitu asam formiat (HCOOH) dan

asam cuka (CH3COOH) diketahui bahwa nilai pH kedua asam lemah tersebut
dipengaruhi oleh pengenceran yang menyebabkan terjadinya penurunan

konsentrasi dari asam lemah. Sehingga semakin rendah konsentrasi maka

semakin rendah keasaman dan pH semakin besar dan begitu pula sebaliknya

semakin tinggi konsentrasinya maka pH semakin kecil.

3. Dalam menentukan derajat ionisasi asam lemah dapat diketahui berdasarkan

nilai pH suatu larutan dilakukan dengan cara jumlah zat yang mengion dibagi

dengan jumlah zat mula-mula kemudian dikali 100%.

Makassar, 18 November 2020

Asisten, Praktikan,

Salman Amir Nurhayati


NIM. H031181334 NIM. M011201077
KEGIATAN 7

PERCOBAAN SPEKTROFOTOMETER

Nama Praktikan : M011201077 Nurhayati Nilai: ______

Nama Teman Kerja : 1. M011201074 Masra


2. M011201075 Muh Afdal Zainal
3. M011201076 A. Abdillah Abulkhair
4. M011201078 Karmila
5. M011201079 Nilam Cahyani Putri Saharudin
6. M011201080 Annisa Zainuddin
7. M011201081 La Ode Yayat Rumonda
8. M011201082 M. Fathan Anugrah
9. M011201083 Muammar
10. M011201084 Ledi Dayana Datuarrang
11. M011201085 Yeni Oktavia
12. M011201086 Nur Miftha Khaerani
13. M011201087 Muhammad Galib
14. M011201088 Andi Farma Yudha Mayapada
15. M011201089 Muh Farhan Tridarma
16. M011201090 Ludoliza Patrecya
17. M011201091 Muh. Syahrul Taufiq Ibrahim
18. M011201092 Muhammad Yaqin
19. M011201093 M. Aswar Amin
20. M011201094 Ainul Fadilah Sahaja
21. M011201095 Andi Achmad Aqil Pradipta M.

Asisten Laboratorium : M. Ilham Adi Putra


A. PENGAMATAN

1. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan CuSO4


Panjang gelombang (nm) Absorbansi

500 0,1

510 0,2

520 0,3

530 0,5

540 0,7

550 1,2

560 1,3

570 1,4

580 1,2

590 0,9

600 0,6
2. Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan CuSO4

Konsentrasi (M) Absorbansi

0,1 0,925

0,2 0,935

0,3 0,945

0,4 0,955

0,5 0,965

Sampel x 0,958

B. PERHITUNGAN

1. Pengenceran

Konsentrasi 0,1 M

M1 . V1 = M2 . V2

0,2 . V1 = 0,1 . 100 Ml

V1 =

V1 = 50 mL

Konsentrasi 0,2 M

M1 . V1 = M2 . V2

0,2 . V1 = 0,2 . 100 Ml

V1 =
V1 = 100 mL

Konsentrasi 0,3 M

M1 . V1 = M2 . V2

0,2 . V1 = 0,3 . 100 Ml

V1 =

V1 = 150 mL

Konsentrasi 0,4 M

M1 . V1 = M2 . V2

0,2 . V1 = 0,4 . 100 Ml

V1 =

V1 = 200 mL

Konsentrasi 0,5 M

M1 . V1 = M2 . V2

0,2 . V1 = 0,5 . 100 Ml

V1 =

V1 = 250 mL

2. Pencarian Slope, Intercept dan R2

Dik:

∑ = 1,5

∑ = 4,725

∑ = 1,4275

2
∑ = 0,55
2
∑ = 4,466125

= 5

Dit :

a. Slope (a)

b. Intercept (b)

c. Tingkat kelurusan garis (R2)

Slope

∑ -(∑ ) ∑
a =
(∑ )- (∑ )

-
=
-

-
=
-

= 0,1

Intercept

∑ (∑ )- ∑ ∑
b =
(∑ )- (∑ )

-
=
-

-
=

= 0,915
Tingkat kelurusan garis

∑ - ∑ ∑
R2 =
(∑ )- (∑ ) (∑ ) (∑

-
=
( )- ( ) ( ) ( )

-
=
( )- ( ) ( ) ( )

= 1,002

3. Penentuan konsentrasi sampel X

Dik : a = 4,825

b = 0,915

y = 0,958

Dit : u

y = ax + b

0,958 = 4,825x + 0,915

x =

x =

x = 0,008 mol
C. GRAFIK
Tabel C.1. Grafik Panjang Gelombang

Tabel C.2. Kurva Kalibrasi


D. PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui analisis panjang

gelombang maksimal dengan menggunakan alat spektrofotometer.

Diketahui dari percobaan diatas panjang gelombang maksimal 570 dan

absorbansi 1,4.

Percobaan berikutnya, dibuat deret larutan standar dengan

mengencerkan larutan induk. Deret larutan yang dibentuk dari

pengenceran larutan utama dengan variasi yaitu 0,1 M; 0,2 M; 0,3 M;

0,4 M; 0,5 M dan 0,008 M kemudian diperoleh nilai absorbansinya yaitu

0,925; 0,935; 0,945; 0,955; 0,95 dan 0,958.

Dari data tersebut, dapat dipergunakan untuk membuat kurva

kalibrasi dengan memasukkan nilai-nilai absorbansi tersebut ke dalam

rumus hukum lambert-beer.

E. KESIMPULAN

Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Panjang gelombang maksimum merupakan panjang gelombang

yang menghasilkan absorbansi paling besar atau paling tinggi.

2. Setelah melakukan percobaan pada saat praktikum kimia dasar tentang

analisis spektrometri larutan tembaga maka dapat disimpulkan bahwa pada

spektrofotmetri terjadi kenaikan data intensitas sinar apa bila panjang

gelombang semakin di naikkan. Sedangkan pada transmitansi terjadi

penurunan data nilai intensitas sinar walaupun panjang gelombang

semakin meningkat.
Makassar, 9 Desember 2020

Asisten, Praktikan,

M. Ilham Adi Putra Nurhayati


NIM. H031181506 NIM. M011201077

Anda mungkin juga menyukai