10/11/2020
KEGIATAN 1
Bahan Kimia
Dangerous for
4. Tributil timah kloroda Environment
(SnCl4) (Berbahaya bagi
Lingkungan)
Kalium klorat (KCLO3) Oxidizing
5. (Oksidator)
Methenamine Harmful
7. (Berbahaya)
Uranium Radioaktif
10.
Alat – alat keselamatan :
B. PEMBAHASAN
Bahan kimia yang dilampirkan pada tabel diatas berupa bahan yang mudah
senyawanya yang termasuk dalam bahan kimia. Hal tersebut guna mengetahui
resiko dari bahan – bahan kimia berbahaya tersebut dengan pencegahan dan
antisipasi.
wajah, sepatu, dan alat – alat keselamatan lainnya. Serta dalam laboratorium
disediakan alat keselamatan seperti alat pemadam api, kotak obat, pembasuh muka
C. KESIMPULAN
berbahaya dan alat – alat keselamatan. Bahan kimia berbahaya yang dijelaskan
seperti bahan yang mudah terbakar, mudah meledak, bersifat korosif, berbahaya
mudah teroksidasi, serta radioaktif. Dengan dikenalkannya simbol dan bahan kimia
pencegahannya.
Oleh sebab itu, kita sebagai praktikan dijelaskan untuk menggunakan alat –
alat keselamatan kerja seperti jas laboratorium, kaca mata keselamatan, sepatu
keselamatan beserta kaos tangan agar ketika melakukan praktikum dengan bahan –
bahan kimia berbahaya terhindar dari kecelakaan bekerja atau sesuatu yang tidak
diinginkan.
Makassar, 04 November 2020
Asisten, Praktikan,
KEGIATAN 2
KETERAMPILAN LABORATORIUM
Dik : V1 = 5 ml = 0,005
V2 = 100ml = 0,1 L
% = 37%
Mr = 36,5 g/mol
p = 1,19 g/cm3
peny:
M =
=
= 12,06 M
V1 . M1 = M2 . M2
M2 = 0,6 M
Dik : V1 = 26 ml
V2 = 100ml
% = 96%
Mr = 46 g/mol
Peny:
M =
= 16, 46 M
M1 . V1 = M2 .V2
16, 46 . 26 = M2 .100
M2 = 4,27 M
Dik : V1 = 1 ml = 0,001 L
V2 = 100 ml = 0,1 L
% = 97%
Mr = 98 g/mol
p = 1,83 g/cm3
peny :
M =
= 18,1 M
M1 . V1 = M2 .V2
M2 = 0,18 M
M =
= 0,009 × 10
M = 0,09 M
M =
= 0,016 × 20
= 0,32
M1 . V1 = M2 .V2
M2 = 0,032 M
M =
= 0,17 × 10
= 1,7 M
III. KESIMPULAN
tersebut praktikan perlu membersihkan alat tersebut agar terhindar dari sesuatu yang
tidak diinginkan kemudian mempelajari membuat larutan dalam air untuk zat kimia
Asisten, Praktikan,
NAMA : NURHAYATI
NIM : M011201077
KELOMP OK : 2 (DUA)
JUR./ FAK . : KEHUTANAN/KEHUTANAN
NAMA : NURHAYATI
NIM : M011201077
KELOMPOK : 2 (DUA)
logam Li, Mg, dan Ca. Sesudah Li dan Ca direaksikan dengan air
gas. Sementara itu, pada cawan petri terdapat logam Na yang kemudian
diisikan dengan air dan diatasnya diberi kertas saring, lalu terjadi reaksi
yaitu berupa percikan api dan ledakan kecil. ketika ditambahkan indikator
sulfat pada golongan alkali tanah. Percobaan dimulai dengan empat tabung
reaksi yang diisi larutan MgCl2, CaCl2, SrCl2, BaCl2 dengan kosentrasi
percobaan kedua ini yaitu, tabung yang beriisi MgCl2 tidak mengalami
menjadi putih, serta SrCl2 dan BaCl2 menghasilkan banyak endapan dan
mengendap dengan urutan BaCl2 > SrCl2 > CaCl2 > MgCl2.
mudah mengendap dengan urutan BaCl2 > SrCl2 > CaCl2 >
MgCl2
Asisten, Praktikan,
tabung reaksi yang telah diisi dengan AgNO3 lalu ditambahkan NaCl, CCl4, dan
tabung reaksi yang berisi NaCl dan mendakan bahwa NaCl ikatan ionik,
sedangkan CCl4 dan CHCl3 tidak menghasilkan endapan yang menandakan bahwa
Percobaan dimulai dengan tiga tabung reaksi yang masing - masing diisi larutan
terhadap warna yang terjadi. Hasil dari percobaan kedua ini yaitu, tabung yang
berisi HCl mengalami perubahan warna menjadi merah yang menandakan asam
kuat, tabung berisi CH3COOH berubah warna menjadi jingga yang menandakan
amfoter. Karena perubahan reaksi yang terjadi menandakan senyawa ionik yang
Percobaan dilakukan dengan tabung reaksi masing – masing diisi dengan CuSO4.
dengan BaCl2 menghasilkan endapan biru dan di tabung yang lain ditambahkan
Pada tabung pertama berisi larutan FeCl3 kemudian ditambahkan KCNS semula
berwarna kuning berubah warna menjadi merah darah yang menandakan bahwa
D. KESIMPULAN
1. Ikatan ion dan ikatan kovalen dapat dibedakan berdasarkan terbentuk atau
tidak terbentuknya endapan. Apabila terjadi endapan pada hasil reaksi, maka
menandakan ikatan ion dan sebaliknya apabila tidak terjadi endapan pada
hasil reaksi, maka menandakan ikatan kovalen. Jika tingkat keasaman suatu
Asisten, Praktikan,
c. Pengaruh suhu
Konsentrasi Konsentrasi Suhu °C Waktu (detik)
Na2S2O3 (M) H2SO4
0,1 0,1 80 2,33
0,1 0,1 28 38,38
0,1 0,1 12 152,48
M1 . V1 = M2 . V2
M1 . V1 = M2 . V2
M1 . 5 mL = 0,1 M . 1 mL
M1 =
M1 = 0,02 M
M1 . V1 = M2 . V2
M1 . 5 mL = 0,1 M . 2 mL
M1 =
M1 = 0,04 M
M1 . V1 = M2 . V2
M1 . 5 mL = 0,1 M . 3 mL
M1 =
M1 = 0,06 M
d. Na2S2O3 5 mL terhadap H2SO4 (4 mL)
M1 . V1 = M2 . V2
M1 . 5 mL = 0,1 M . 4 mL
M1 =
M1 = 0,08 M
M1 . V1 = M2 . V2
M1 . 5 mL = 0,1 M . 5 mL
M1 =
M1 = 0,01 M
Konsentrasi akhir
Na2S2O3
-
Vn =
a. [Na2S2O3]awal = 0,1 M
[Na2S2O3]akhir = [Na2S2O3]awal ×
= 0,1 M ×
= 0,05 M
d1 = [Na2S2O3]akhir - [Na2S203]awal
= 0,05 M – 0,1 M
= - 0,05 M
-
V1 =
=
= 0,001 M/s
b. [Na2S2O3]awal = 0,08 M
[Na2S2O3]akhir = [Na2S2O3]awal ×
= 0,08 M ×
= 0,04 M
d2 = [Na2S2O3]akhir - [Na2S203]awal
= 0,04 M – 0,08 M
= - 0,04 M
-
V2 =
= 0,0008 M/s
c. [Na2S2O3]awal = 0,06 M
[Na2S2O3]akhir = [Na2S2O3]awal ×
= 0,06 M ×
= 0,03 M
d3 = [Na2S2O3]akhir - [Na2S203]awal
= 0,03 M – 0,06 M
= - 0,03 M
-
V3 =
=
= 0,00055 M/s
d. [Na2S2O3]awal = 0,04 M
[Na2S2O3]akhir = [Na2S2O3]awal ×
= 0,04 M ×
= 0,02 M
d4 = [Na2S2O3]akhir - [Na2S203]awal
= 0,05 M – 0,1 M
= - 0,05 M
-
V4 =
= 0,001 M/s
e. . [Na2S2O3]awal = 0,02 M
[Na2S2O3]akhir = [Na2S2O3]awal ×
= 0,02 M ×
= 0,01 M
d5 = [Na2S2O3]akhir - [Na2S203]awal
= 0,01 M – 0,02 M
= - 0,01 M
-
V5 =
=
M1 . V1 = M2 . V2
M1 . V1 = M2 . V2
M1 . 5 mL = 0,1 M . 1 mL
M1 =
M1 = 0,02 M
M1 . V1 = M2 . V2
M1 . 5 mL = 0,1 M . 2 mL
M1 =
M1 = 0,04 M
M1 . V1 = M2 . V2
M1 . 5 mL = 0,1 M . 3 mL
M1 =
M1 = 0,06 M
d. H2SO4 5 mL terhadap Na2S2O3 (4 mL)
M1 . V1 = M2 . V2
M1 . 5 mL = 0,1 M . 4 mL
M1 =
M1 = 0,08 M
M1 . V1 = M2 . V2
M1 . 5 mL = 0,1 M . 5 mL
M1 =
M1 = 0,01 M
Konsentrasi akhir
H2SO4
-
Vn =
a. [H2SO4]awal = 0,1 M
[H2SO4]akhir = [H2SO4]awal ×
= 0,1 M ×
= 0,05 M
d1 = [H2SO4]akhir - [H2SO4]awal
= 0,05 M – 0,1 M
= - 0,05 M
-
V1 =
=
= 0,00161M/s
. b.[H2SO4]awal = 0,08 M
[H2SO4]akhir = [H2SO4]awal ×
= 0,08 M ×
= 0,04 M
d2 = [H2SO4]akhir - [H2SO4]awal
= 0,04 M – 0,08 M
= - 0,45 M
-
V2 =
= 0,00118M/s
. c. [H2SO4]awal = 0,06 M
[H2SO4]akhir = [H2SO4]awal ×
= 0,06 M ×
= 0,03 M
d3 = [H2SO4]akhir - [H2SO4]awal
= 0,03 M – 0,06 M
= - 0,03 M
-
V3 =
= 0,00078M/s
.d. [H2SO4]awal = 0,04 M
[H2SO4]akhir = [H2SO4]awal ×
= 0,04 M ×
= 0,02 M
d4 = [H2SO4]akhir - [H2SO4]awal
= 0,02 M – 0,04 M
= - 0,02 M
-
V4 =
= 0,0005 M/s
[H2SO4]akhir = [H2SO4]awal ×
= 0,02 M ×
= 0,01 M
d5 = [H2SO4]akhir - [H2SO4]awal
= 0,01 M – 0,02 M
= - 0,01 M
-
V5 =
= 0,000196 M/s
Mencari Laju Reaksi (vn) [Na2SO4]
-
Vn =
1. Na2S2O3 1 mL
= 0,0013
2. Na2S2O3 2 mL
= 0,0007
3. Na2S2O3 3 mL
= 0,0004
4. Na2S2O3 4 mL
= 0,001
5. Na2S2O3 5 mL
= 0,0003
Mencari log Na2S2O3
1. 5 mL
2. 4 mL
3. 3 mL
4. 2 mL
5. 1 mL
log (0,1) = -1
Mencari log v
1. 1 mL
2. 2 mL
4. 4 mL
log (0,0001) = - 4
5. 5 mL
-
Vn =
1. H2SO4 1 mL
= 0,0013
2. H2SO4 2 mL
= 0,0009
3. H2SO4 3 mL
=
= 0,0086
4. H2SO4 4 mL
= 0,0003
5. Na2S2O3 5 mL
= 0,0001
1. 5 mL
2. 4 mL
3. 3 mL
4. 2 mL
log (0,1) = -1
Mencari log v
1. 1 mL
log (0,0013) = - 1
2. 2 mL
3. 3 mL
4. 4 mL
5. 5 mL
Pengaruh Suhu
M1 . V1 = M2 . V2
M1 . 5 = 0,1 . 5
M1 =
M1 = 0,1 M
[akhir] = [awal]×
= 0,1 ×
= 0,05 M
Vn =
= 0,02 M/s
Vn =
= 0,001 M/s
Vn =
= 0,0003 M/s
Grafik Pengaruh Konsentrasi
A. Na2S2O3
Grafik
0
-2 -1.5 -1 -0.5 -0.5 0
-1 y = 1.8048x - 1.0332
R² = 0.993
Log Konsentrasi
-1.5
-2
Series1
-2.5
Linear (Series1)
-3
-3.5
-4
-4.5
Log V
B. H2SO4
Grafik
Log V
0
-2 -1.5 -1 -0.5 0
-0.5
-1 y = 1.2948x - 1.505
-1.5 R² = 0.999
Log Konsentrasi
-2 Series1
-3
-3.5
-4
Grafik
0.004000
0.003500
y = -0.0002x + 0.002
0.003000
R² = 0.9907
0.002500
1/T(K)
0.002000
Series1
0.001500
0.001000 Linear (Series1)
0.000500
0.000000
-8 -6 -4 -2 0
Ln V
B. REAKSI
Na2S2O3(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq)+H2SO3(aq) + S(s)
KEGIATAN 6
2. 0,01 M 4 30
3. 0,001 M 5 30
4. 0,0001 M 6 30
5. 0,00001 M 6 30
2. 0,01 M 5 30
3. 0,001 M 6 30
4. 0,0001 M 7 30
5. 0,00001 M 7 30
D. PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama dilakukan dengan mengisi labu takar 50 mL
batas tanda, lalu dikocok sampai merata. Selanjutnya diambil 10 mL larutan dan
dimasukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian ukur suhu dan pH. Tiap larutan yang
bertingkat sebanyak lima kali dan diberikan perlakuan yang sama dengan larutan
dimasukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian ukur suhu dan pH. Tiap larutan yang
bertingkat sebanyak lima kali dan diberikan perlakuan yang sama dengan larutan
E. Kesimpulan
konsentrasi suatu larutan asam lemah, maka nilai pH akan semakin tinggi.
2. Pada percobaan kedua larutan asam lemah yaitu asam formiat (HCOOH) dan
asam cuka (CH3COOH) diketahui bahwa nilai pH kedua asam lemah tersebut
dipengaruhi oleh pengenceran yang menyebabkan terjadinya penurunan
semakin rendah keasaman dan pH semakin besar dan begitu pula sebaliknya
nilai pH suatu larutan dilakukan dengan cara jumlah zat yang mengion dibagi
Asisten, Praktikan,
PERCOBAAN SPEKTROFOTOMETER
500 0,1
510 0,2
520 0,3
530 0,5
540 0,7
550 1,2
560 1,3
570 1,4
580 1,2
590 0,9
600 0,6
2. Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan CuSO4
0,1 0,925
0,2 0,935
0,3 0,945
0,4 0,955
0,5 0,965
Sampel x 0,958
B. PERHITUNGAN
1. Pengenceran
Konsentrasi 0,1 M
M1 . V1 = M2 . V2
V1 =
V1 = 50 mL
Konsentrasi 0,2 M
M1 . V1 = M2 . V2
V1 =
V1 = 100 mL
Konsentrasi 0,3 M
M1 . V1 = M2 . V2
V1 =
V1 = 150 mL
Konsentrasi 0,4 M
M1 . V1 = M2 . V2
V1 =
V1 = 200 mL
Konsentrasi 0,5 M
M1 . V1 = M2 . V2
V1 =
V1 = 250 mL
Dik:
∑ = 1,5
∑ = 4,725
∑ = 1,4275
2
∑ = 0,55
2
∑ = 4,466125
= 5
Dit :
a. Slope (a)
b. Intercept (b)
Slope
∑ -(∑ ) ∑
a =
(∑ )- (∑ )
-
=
-
-
=
-
= 0,1
Intercept
∑ (∑ )- ∑ ∑
b =
(∑ )- (∑ )
-
=
-
-
=
= 0,915
Tingkat kelurusan garis
∑ - ∑ ∑
R2 =
(∑ )- (∑ ) (∑ ) (∑
-
=
( )- ( ) ( ) ( )
-
=
( )- ( ) ( ) ( )
= 1,002
Dik : a = 4,825
b = 0,915
y = 0,958
Dit : u
y = ax + b
x =
x =
x = 0,008 mol
C. GRAFIK
Tabel C.1. Grafik Panjang Gelombang
absorbansi 1,4.
E. KESIMPULAN
semakin meningkat.
Makassar, 9 Desember 2020
Asisten, Praktikan,