Laporan Baca
Mata Kuliah: Tata Kelola PAUD
Dosen: Thinna N. Woenardi, S.Th, M.Pd.K
Prodi: Pendidikan Agama Kristen (S1)
Semester/SKS: VI/2
Menurut Drs. E. Usman Effendi dan Drs Juhaya S. Praja dalam Pengantar Psikologi
(1984) bahwa untuk mencapai efisiensi hasil belajar yang sebesar-besarnya , perlu
diperhatikan berbagai faktor atau kondisi-kondisi yang mempengaruhi proses belajar.
Faktor-faktor tersebut mungkin terdapat dalam diri individu, mungkin juga di luar individu
siswa. Atas dasar tersebut ada beberapa faktor yang harus diperhatikan agar belajar efisien,
diantaranya :
1. Situasi belajar : berbagai aspek lingkungan yang terlibat dalam proses belajar. (kesehatan
badan, tempat belajar, alat belajar, lingkungan rumah, sekolah keluarga dll).
2. Faktor Kegiatan, penggunaan dan ulangan : dalam proses belajar siswa harus banyak
melakukan kegiatan, hasilnya perlu digunakan secara praktis dan diadakan pengulangan
secara teratur dan kontinue.
3. Latihan yang sistematis : belajar memerlukan latihan agar pelajaran yang terlupakan
dapat dikuasai kembali.
4. Kepuasan dan pengetahuan kemajuan-kemajuan pengetahuan yang telah dicapai :
belajar akan lebih berhasil dan mendapatkan kepuasan jika siswa mengetahui kemajuan
prestasinya yang telah dicapai dalam proses belajar.
5. Faktor asosiasi : menyatukan semua pengalaman belajar yang lama dan yang baru secara
berurutan sehinga menjadi satu kesatuan pengalaman.
6. Faktor appersepsi : pengalaman dan pengertian-pengertian masa lampau akan menjadi
dasar untuk menerima pengalaman dan pengertian baru.
7. Faktor kematangan individu : tingkat perkembangan organ-organ tubuh yang sudah
berfungsi sebagaimana mestinya.
8. Faktor minat dan usaha : minat timbul apabila individu tertarik pada sesuatu karena
sesuai dengan kebutuhannya. Namun demikian minat tanpa usaha, maka belajar akan sulit
untuk berhasil.
9. Faktor intelegensi : anak yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar, karena
ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran, serta lebih mudah mengingat-ingatnya.
10. Penggunaan alat-alat peraga : penggunaan alat peraga dalam belajar sangat membantu
dalam memperoleh pemahaman dan pengertian yang lebih baik dalam belajar.
11. Prinsip hukuman dan ganjaran : merupakan salah satu alat pendidikan yang
memotivasi, namun pemberian hukuman atau ganjaran harus dpertimbangkan dengan
matang.
12. Menghindari kesalahan-kesalahan paedagogis : misalnya membunuh motivasi siswa,
menggunakan metode yang kurang tepat atau kurang memahami anak sebagai pelajar.
13. Transfer dalam belajar : pemindahan hasil belajar dari satu situasi ke dalam situasi
yang lain.
14. Bimbingan yang sistematis dari guru : dipusatkan untuk pengarahan tujuan yaitu untuk
membantu agar siswa dapat memperoleh hasil belajar yang seoptimal mungkin sesuai dengan
keadaan dan potensial pelajar.