Pasal 1
Pengertian
Dalam Peraturan Pimpinan Cabang ini yang dimaksud dengan:
1. Pimpinan Cabang, selanjutnya disebut PC, adalah Pimpinan Cabang
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kabupaten Demak.
2. Pimpinan Anak Cabang, selanjutnya disebut PAC, adalah Pimpinan
Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama di Kabupaten Demak.
3. Pimpinan Ranting, selanjutnya disebut PR, adalah Pimpinan Ranting
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama di Kabupaten Demak.
4. Pimpinan Komisariat, selanjutnya disebut PK, adalah Pimpinan
Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama di Kabupaten Demak.
5. Mekanisme Pengesahan adalah alur dan prosedur yang harus ditempuh
untuk mendapatkan pengesahan kepengurusan.
6. Tim formatur cabang adalah tim yang dibentuk oleh Konferensi
Cabang/Konferensi Cabang Luar Biasa untuk membantu ketua terpilih
dalam menyusun pengurus harian Pimpinan Cabang.
7. Tim formatur anak cabang adalah tim yang dibentuk oleh Konferensi
Anak Cabang/Konferensi Anak Cabang Luar Biasa untuk membantu
ketua terpilih dalam menyusun pengurus harian Pimpinan Anak
Cabang.
8. Tim formatur ranting adalah tim yang dibentuk oleh Rapat Anggota/
Rapat Anggota Luar Biasa untuk membantu ketua terpilih dalam
menyusun pengurus harian Pimpinan Ranting.
9. Tim formatur komisariat adalah tim yang dibentuk oleh Rapat Anggota/
Rapat Anggota Luar Biasa untuk membantu ketua terpilih dalam
menyusun pengurus harian Pimpinan Komisariat.
10. Surat pengesahan adalah surat keputusan yang secara khusus digunakan
untuk mengesahkan seuatu kepengurusan.
11. Surat Permohonan Pengesahan adalah surat yang dibuat untuk
mengajukan permohonan Surat Pengesahan.
12. Surat rekomendasi adalah surat keputusan pengesahan sementara secara
formal, yang dikeluarkan oleh pimpinan yang mempunyai wewenang,
terhadap berdirinya dan/atau susunan Pimpinan Anak Cabang, dan
Pimpinan Ranting/Pimpinan Komisariat, sampai dengan turunnya surat
pengesahan dari PC.
13. Pejabat ketua, selanjutnya disebut Pj. Ketua, adalah pengganti ketua
yang ditunjuk melalui rapat pleno untuk mengisi kekosongan jabatan
ketua, karena yang bersangkutan berhalangan tetap.
14. Reshuffle adalah penggantian pengurus di tengah berlangsungnya masa
khidmat suatu kepengurusan.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud
Mekanisme Pengesahan Kepengurusan dimaksudkan sebagai pedoman alur
dan tatacara untuk mengesahkan kepengurusan IPNU di semua tingkat dan
berlaku secara nasional.
Pasal 3
Tujuan
Mekanisme Pengesahan Kepengurusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 bertujuan untuk:
a. Mewujudkan kelembagaan organisasi yang kuat secara hukum;
b. Menjamin ketertiban dan keteraturan pengesahan kepengurusan
organisasi;
c. Mengoptimalkan struktur organisasi;
BAB III
KEWENANGAN PENERBITAN
Pasal 4
Tingkat Kepengurusan Penerbit Surat Pengesahan
1) Dalam struktur IPNU, tingkat kepengurusan yang berwewenang
menerbitkan SP adalah Pimpinan Pusat dan Pimpinan Cabang;
2) Pimpinan Pusat menerbitkan Surat Pengesahan untuk Pimpinan Wilayah
dan Pimpinan Cabang;
3) Pimpinan Cabang menerbitkan Surat Pengesahan untuk Pimpinan Anak
Cabang, Pimpinan Ranting dan Pimpinan Komisariat.
BAB IV
KETENTUAN PENGESAHAN IPNU
Pasal 5
Pengesahan Pimpinan Anak Cabang
1) Setelah selesainya Konferensi Anak Cabang, Pimpinan Anak Cabang
mengajukan permohonan rekomendasi tentang susunan pengurus
Pimpinan Anak Cabang yang bersangkutan kepada Majelis Wakil
Cabang Nahdlatul Ulama setempat.
2) Pimpinan Anak Cabang selanjutnya mengajukan surat permohonan
pengesahan tentang kepengurusan Pimpinan Anak Cabang yang
bersangkutan kepada Pimpinan Cabang.
3) Surat permohonan pengesahan harus disertakan lampiran:
a. Surat keputusan konferancab tentang pemilihan ketua terpilih.
b. Berita acara tentang pemilihan ketua terpilih.
c. Berita Acara penyusunan susunan pengurus bertanda tangan lengkap
tim formatur.
d. Susunan pengurus Pimpinan Anak Cabang
e. Surat Rekomendasi dari Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul
Ulama setempat.
f. Biodata lengkap Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
g. Fotocopy sertifikat pengkaderan Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
h. Fotocopy KTP Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
4) Surat permohonan pengesahan sebagaimana ayat (2) ditandatangani oleh
ketua dan sekretaris pimpinan anak cabang dengan tanda tangan dan
setempel basah.
5) Surat permohonan pengesahan ditembuskan kepada Majelis Wakil
Cabang Nahdlatul Ulama setempat.
6) Bentuk dan format surat permohonan pengesahan sebagaimana surat
umum yang telah diatur dalam Buku Pedoman Administrasi.
7) Jika semua persyaratan pengajuan telah terpenuhi, Pimpinan Cabang
wajib menerbitkan surat pengesahan.
8) Apabila dalam hal kepengurusan Pimpinan Anak Cabang yang
bersangkutan bermasalah dan atau persyaratan pengajuan belum
lengkap, Pimpinan Cabang berhak tidak menerbitkan surat pengesahan
sampai masalah selesai dan atas semua syarat-syarat pengajuan dipenuhi.
9) Bentuk dan format surat pengesahan diatur dalam administrasi. Surat
pengesahan harus ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Pimpinan
Cabang dengan tanda tangan dan setempel basah.
10) Surat pengesahan dikirim kepada Pimpinan Anak Cabang yang
bersangkutan tembusan kepada Pengurus Majelis Wakil Cabang
Nahdlatul Ulama setempat.
Pasal 6
Pengesahan Pimpinan Ranting
1) Setelah selesainya rapat anggota, Pimpinan Ranting mengajukan
permohonan rekomendasi tentang susunan pengurus Pimpinan Ranting
yang bersangkutan kepada Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama setempat.
2) Mengajukan permohonan rekomendasi tentang susunan pengurus
Pimpinan Ranting kepada Pimpinan Anak Cabang setempat.
3) Pimpinan Ranting selanjutnya mengajukan surat permohonan
pengesahan tentang kepengurusan pimpinan yang bersangkutan kepada
Pimpinan Cabang.
4) Surat permohonan pengesahan harus disertakan lampiran:
a. Berita acara dan atau surat keputusan rapat Anggota tentang
pemilihan ketua Pimpinan Ranting;
b. Berita acara penyusunan kepengurusan oleh tim formatur;
c. Susunan pengurus Pimpinan Ranting;
d. Surat rekomendasi pengurus ranting NU/Banom NU setempat;
e. Surat rekomendasi Pimpinan Anak Cabang Setempat setempat;
5) Surat permohonan pengesahan ditandatangani oleh ketua dan sekretaris
Pimpinan Ranting dengan tanda tangan dan setempel basah.
6) Surat permohonan pengesahan ditembuskan kepada Pimpinan Anak
Cabang.
7) Bentuk dan format surat permohonan pengesahan sebagaimana surat
umum yang telah diatur dalam Buku Pedoman Administrasi.
8) Jika semua persyaratan pengajuan telah terpenuhi, Pimpinan Cabang
wajib menerbitkan surat pengesahan.
9) Apabila dalam hal kepengurusan Pimpinan Ranting yang bersangkutan
bermasalah dan atau persyaratan pengajuan belum lengkap, Pimpinan
Cabang berhak tidak menerbitkan surat pengesahan sampai masalah
selesai dan atau semua syarat syarat pengajuan dipenuhi.
10) Bentuk dan format surat pengesahan diatur dalam Administrasi.
11) Surat pengesahan harus ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris
Pimpinan Cabang dengan tanda tangan dan setempel basah.
12) Surat pengesahan dikirim kepada Pimpinan Ranting yang bersangkutan
dengan tembusan kepada Pimpinan Anak Cabang dan Pengurus ranting
Nahdlatul Ulama setempat.
Pasal 7
Pengesahan Pimpinan Komisariat
1) Setelah selesainya rapat anggota, Pimpinan Komisariat mengajukan
permohonan rekomendasi tentang susunan pengurus Pimpinan
Komisariat yang bersangkutan kepada pimpinan lembaga pendidikan
atau pondok pesantren setempat.
2) Mengajukan permohonan rekomendasi tentang susunan pengurus
Pimpinan Komisariat yang bersangkutan kepada pimpinan lembaga
pendidikan atau pondok pesantren setempat.
3) Pimpinan Komisariat selanjutnya mengajukan surat permohonan
pengesahan tentang kepengurusan pimpinan Komisariat yang
bersangkutan kepada Pimpinan Cabang.
4) Surat Permohonan pengesahan sebagaimana harus disertakan lampiran:
a. Berita acara dan atau surat keputusan rapat Anggota tentang
pemilihan ketua Pimpinan Komisariat;
b. Berita acara penyusunan kepengurusan oleh tim formatur;
c. Susunan pengurus Pimpinan Komisariat;
d. Surat rekomendasi pimpinan lembaga pendidikan atau pondok
pesantren setempat;
e. Surat rekomendasi Pimpinan Anak Cabang setempat;
5) Surat permohonan pengesahan ditandatangani oleh ketua dan sekretaris
Pimpinan Komisariat dengan tanda tangan dan setempel basah.
6) Surat permohonan pengesahan ditembuskan kepada Pimpinan Anak
Cabang.
7) Bentuk dan format surat permohonan pengesahan sebagaimana surat
umum yang telah diatur dalam Buku Pedoman Administrasi.
8) Jika semua persyaratan pengajuan telah terpenuhi, Pimpinan Cabang
wajib menerbitkan surat pengesahan.
9) Apabila dalam hal kepengurusan Pimpinan Komisariat yang
bersangkutan bermasalah dan atau persyaratan pengajuan belum
lengkap, Pimpinan Cabang berhak tidak menerbitkan surat pengesahan
sampai masalah selesai dan atau semua syarat-syarat pengajuan
dipenuhi.
10) Bentuk dan format surat pengesahan diatur dalam administrasi.
11) Surat pengesahan harus ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris
Pimpinan Cabang dengan tanda tangan dan setempel basah. Surat
pengesahan dikirim kepada Pimpinan Komisariat yang bersangkutan
dengan tembusan kepada Pimpinan Anak Cabang dan lembaga
pendidikan atau pondok pesantren setempat.
BAB V
MASA AKTIF PENGESAHAN IPNU
Pasal 8
Toleransi Masa Aktif Pengesahan
1) Masa Aktif kepengurusan pada tingkatan PAC dan PR yakni 2 tahun dan
PK yakni 1 tahun. Dihitung mulai dari Konfrensi Anak Cabang atau
Rapat Anggota.
2) Setelah berakhirnya masa jabatan pada semua tingkatan berdasarkan
masa aktif yang tertera pada surat pengesahan, maka jika terjadi
keterlambatan pelaksanaan Konferensi/Rapat Anggota, di kenakan
toleransi masa aktif Pengesahan paling lama 3 bulan.
3) Dalam masa toleransi PAC,PR,PK tidak boleh melaksanakan kegiatan
kecuali persiapan Konferensi/Rapat Anggota.
4) Apabila ayat (2) di atas tidak terpenuhi, maka kepengurusan tingkat
diatasnya berhak menerbitkan ST (Surat Teguran) I, II, maupun III
dengan masing-masing jarak 7 hari atau 1 Minggu tiap kali penerbitan
Surat Teguran.
5) Apabila ayat (4) di atas tetap tidak terpenuhi, maka kepengurusan tingkat
di atasnya berhak meminta kepada Pimpinan Cabang setempat untuk
membekukan SP, serta berhak mengkarteker Kepengurusan yang telah
habis masa toleransinya tersebut.
BAB VI
PENGESAHAN PEJABAT KETUA DAN HASIL RESHUFFLE
Pasal 9
Pengesahan Pejabat Ketua
1) Setelah selesai penunjukkan pejabat ketua (Pj. Ketua), sebagaimana
diatur dalam Peraturan Organisasi, maka kepengurusan yang
bersangkutan harus mengajukan permohonan pengesahan tentang
kepengurusan baru.
2) Mekanisme dan persyaratan pengajuan permohonan pengesahan
sebagaimana ayat (1) mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam
Pasal 5, Pasal 6 dan Pasal 7.
3) Surat permohonan pengesahan pejabat ketua harus disertai lampiran
susunan pengurus lama dan susunan pengurus baru.
4) Jika semua persyaratan telah dipenuhi, maka pimpinan yang berwenang
wajib menerbitkan surat pengesahan tentang susunan pengurus yang
bersangkutan.
Pasal 10
Pengesahan Hasil Reshuffle
1) Setelah selesai reshuflle pengurus sebagaimana diatur dalam Peraturan
Organisasi, maka kepengurusan yang bersangkutan harus mengajukan
permohonan pengesahan tentang kepengurusan baru.
2) Mekanisme dan persyaratan pengajuan permohonan pengesahan
sebagaimana ayat (1) mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam
Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 7.
3) Surat permohonan pengesahan hasil reshuffle harus disertai lampiran
susunan pengurus lama (sebelum reshuffle) dan susunan pengurus baru
(setelah reshuffle).
4) Jika semua persyaratan telah dipenuhi, maka pimpinan yang berwenang
wajib
5) menerbitkan surat pengesahan tentang susunan pengurus yang
bersangkutan.
BAB VII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 11
Aturan Peralihan
1) Dalam hal pimpinan di atasnya belum terbentuk, vakum dan/atau sedang
mengalami demisionerisasi otomatis, maka pengajuan pengesahan cukup
dengan rekomendasi pengurus NU setempat dengan fasilitasi oleh
Pimpinan diatasnya yang sah.
2) Pengajuan pengesahan kepengurusan pada pimpinan yang baru dibentuk,
dilakukan oleh tingkat di atasnya, dan/atau pengurus Nahdlatul Ulama
setempat.
3) Khusus untuk Pimpinan Komisariat yang baru dibentuk, pengajuan
pengesahan dilakukan oleh Pimpinan Anak Cabang dengan rekomendasi
pimpinan lembaga pendidikan yang bersangkutan.
4) Khusus untuk komisariat di sekolah/madrasah umum non-Ma’arif, tidak
diperlukan rekomendasi dari pimpinan lembaga pendidikan.
BAB VIII
PROGAM KERJA
Pasal 12
Progam Kerja Sekretaris
Dalam rangka mewujudkan Organisasi yang tertib akan Administrasi, kami
mewajibkan masing-masing Pimpinan Anak Cabang untuk mengadakan
pelatihan administrasi yang diikuti oleh Sekretaris Pimpinan Ranting dan
Komisariat.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Penutup
1) Peraturan Pimpinan Cabang ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
2) Agar setiap pengurus dan anggota IPNU mengetahui dan memahami
Mekanisme Pengesahan Pengurus, maka setiap tingkat kepengurusan
IPNU diwajibkan menyosialisasikan Peraturan Pimpinan Cabang ini
PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
KABUPATEN DEMAK
Pasal 1
Pengertian
Pasal 2
Maksud
Pasal 3
Tujuan
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 4
Cakupan
Mekanisme Organisasi sebagaimana yang dimaksud pada pasal 2
mencakup:
a. Susunan pengurus;
b. Orientasi Kepengurusan;
c. Rapat Kerja Organisasi;
d. Database;
e. KTA;
f. Rapat dan Persidangan;
g. Seragamisasi;
h. Klasterisasi;
i. Akreditasi;
BAB IV
SUSUNAN PENGURUS
Pasal 5
Susunan Pengurusan Harian PR dan PK
(1) Wakil ketua dan wakil sekretaris bidang organisasi.
(2) Wakil ketua dan wakil sekretaris bidang kaderisasi.
(3) Wakil ketua dan wakil sekretaris bidang dakwah.
(4) Wakil ketua dan wakil sekretaris bidang olahraga seni dan budaya.
Pasal 6
Susunan Pengurus Harian PAC
BAB V
ORIENTASI
Pasal 7
Ketentuan Pelaksanaan
PR, PK, dan PAC wajib mengadakan orientasi minimal satu kali dalam
masa kepengurusan dan bisa dilaksanakan lebih dari satu kali sesuai
kebutuhan Pimpinan masing masing.
Pasal 8
Mekanisme Orientasi PR dan PK
Pasal 9
Mekanisme Orientasi PAC
BAB VI
RAPAT KERJA
Pasal 10
Mekanisme Pelaksanaan
BAB VII
DATABASE
Pasal 11
Pengelolaan Database
BAB VIII
KARTU TANDA ANGGOTA
Pasal 12
Alur Pembuatan KTA
BAB IX
RAPAT DAN PERSIDANGN
Pasal 13
Rapat
BAB X
SERAGAMISASI
Pasal 15
Ketentuan Penggunaan
Pasal 16
Pakaian Resepsi
Pasal 17
Pakian Dinas Harian (PDH)
Pasal 18
Batik
BAB XI
KLASTERISASI ORGANISASI
Pasal 19
Teknis Pelaksanaan
BAB XII
AKREDITASI
Pasal 20
Pelaksanaan Akreditasi
Setiap PR, PK dan PAC wajib mengikuti akreditasi sesuai hasil RAKERNAS
terbaru.
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Penutup
PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
KABUPATEN DEMAK
Pasal 1
Pengertian
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud
Pasal 3
Tujuan
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 4
Cakupan
BAB IV
PENDIRIAN KOMISARIAT
Pasal 5
Teknis Pendirian
BAB V
PERIODESASI KEPENGURUSAN
Pasal 6
Mekanisme Kepengurusan
BAB VI
PERAN PAC TERHADAP KOMISARIAT
Pasal 7
Mekanisme Pengawalan
BAB VII
KONSOLIDASI
Pasal 8
Pemberdayaan
BAB VIII
KLASTERISASI KOMISARIAT
Pasal 9
Mekanisme Klasterisasi
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
Penutup
(4) Peraturan Pimpinan Cabang ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
(5) Agar setiap pengurus dan anggota IPNU mengetahui dan
memahami Mekanisme Jaringan pesantren sekolah, maka
setiap tingkat kepengurusan IPNU pada PAC, PR, PK
diwajibkan ikut membantu mensukseskan dan pengawalan
komisariat.
Demak, 24 Dzulhijjah 1443 H
24 Juli 2022 M
PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
KABUPATEN DEMAK