Anda di halaman 1dari 26

DAFTAR ISI

 Draf Tata Administrasi


 Draf Mekanisme Organisasi
 Draf Garis Besar Jaringan Sekolah
NASKAH RAPAT PLENO PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
Demak, 24 Juli 2022

PERATURAN PIMPINAN CABANG


TENTANG
TATA ADMINISTRASI
PERATURAN PIMPINAN CABANG
Nomor: 159/PPC/XXV/7354/VII/22
Tentang
TATA ADMINISTRASI
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kabupaten Demak, setelah:
Menimbang : 1. Bahwa kelembagaan organisasi yang kuat mutlak
memerlukan penyelenggaraan administrasi
organisasi yang tertatur;
2. Bahwa untuk menjamin keteraturan
penyelenggaraan administrasi, maka diperlukan
Peraturan Administrasi;
3. Bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut, maka
perlu ditetapkan Peraturan Administrasi Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama;
Mengingat : 1. Peraturan Dasar (PD) IPNU;
2. Peraturan Rumah Tangga (PRT) IPNU;
3. Peraturan Organisasi (PO) IPNU.
Memperhatikan : Rapat Pleno Pimpinan Cabang IPNU tanggal 24 Juli
2022 di Gedung Grhadika Bina Praja Kabupaten Demak.
Dengan senantiasa memohon petunjuk Allah SWT,
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Peraturan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul
Ulama Tentang Peraturan Administrasi Ikatan Pelajar
Nahdlatul Ulama;
2. Memerintahkan kepada, Pimpinan Anak Cabang,
Pimpinan Ranting dan Pimpinan Komisariat serta
anggota IPNU untuk mentaati seluruh aturan dalam
Peraturan Pimpinan Cabang ini;
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan;
Wallahulmuwafiq ila aqwamithariq,
Ditetapkan di Demak.
Pada tanggal : 24 Dzulhijjah 1443 H
24 Juli 2022 M
PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
KABUPATEN KUDUS

AHMAD ZAKI M. ZAINUT THOLIBIN


Ketua Sekrearis
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pengertian
Dalam Peraturan Pimpinan Cabang ini yang dimaksud dengan:
1. Pimpinan Cabang, selanjutnya disebut PC, adalah Pimpinan Cabang
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kabupaten Demak.
2. Pimpinan Anak Cabang, selanjutnya disebut PAC, adalah Pimpinan
Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama di Kabupaten Demak.
3. Pimpinan Ranting, selanjutnya disebut PR, adalah Pimpinan Ranting
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama di Kabupaten Demak.
4. Pimpinan Komisariat, selanjutnya disebut PK, adalah Pimpinan
Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama di Kabupaten Demak.
5. Mekanisme Pengesahan adalah alur dan prosedur yang harus ditempuh
untuk mendapatkan pengesahan kepengurusan.
6. Tim formatur cabang adalah tim yang dibentuk oleh Konferensi
Cabang/Konferensi Cabang Luar Biasa untuk membantu ketua terpilih
dalam menyusun pengurus harian Pimpinan Cabang.
7. Tim formatur anak cabang adalah tim yang dibentuk oleh Konferensi
Anak Cabang/Konferensi Anak Cabang Luar Biasa untuk membantu
ketua terpilih dalam menyusun pengurus harian Pimpinan Anak
Cabang.
8. Tim formatur ranting adalah tim yang dibentuk oleh Rapat Anggota/
Rapat Anggota Luar Biasa untuk membantu ketua terpilih dalam
menyusun pengurus harian Pimpinan Ranting.
9. Tim formatur komisariat adalah tim yang dibentuk oleh Rapat Anggota/
Rapat Anggota Luar Biasa untuk membantu ketua terpilih dalam
menyusun pengurus harian Pimpinan Komisariat.
10. Surat pengesahan adalah surat keputusan yang secara khusus digunakan
untuk mengesahkan seuatu kepengurusan.
11. Surat Permohonan Pengesahan adalah surat yang dibuat untuk
mengajukan permohonan Surat Pengesahan.
12. Surat rekomendasi adalah surat keputusan pengesahan sementara secara
formal, yang dikeluarkan oleh pimpinan yang mempunyai wewenang,
terhadap berdirinya dan/atau susunan Pimpinan Anak Cabang, dan
Pimpinan Ranting/Pimpinan Komisariat, sampai dengan turunnya surat
pengesahan dari PC.
13. Pejabat ketua, selanjutnya disebut Pj. Ketua, adalah pengganti ketua
yang ditunjuk melalui rapat pleno untuk mengisi kekosongan jabatan
ketua, karena yang bersangkutan berhalangan tetap.
14. Reshuffle adalah penggantian pengurus di tengah berlangsungnya masa
khidmat suatu kepengurusan.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2
Maksud
Mekanisme Pengesahan Kepengurusan dimaksudkan sebagai pedoman alur
dan tatacara untuk mengesahkan kepengurusan IPNU di semua tingkat dan
berlaku secara nasional.

Pasal 3
Tujuan
Mekanisme Pengesahan Kepengurusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 bertujuan untuk:
a. Mewujudkan kelembagaan organisasi yang kuat secara hukum;
b. Menjamin ketertiban dan keteraturan pengesahan kepengurusan
organisasi;
c. Mengoptimalkan struktur organisasi;
BAB III
KEWENANGAN PENERBITAN

Pasal 4
Tingkat Kepengurusan Penerbit Surat Pengesahan
1) Dalam struktur IPNU, tingkat kepengurusan yang berwewenang
menerbitkan SP adalah Pimpinan Pusat dan Pimpinan Cabang;
2) Pimpinan Pusat menerbitkan Surat Pengesahan untuk Pimpinan Wilayah
dan Pimpinan Cabang;
3) Pimpinan Cabang menerbitkan Surat Pengesahan untuk Pimpinan Anak
Cabang, Pimpinan Ranting dan Pimpinan Komisariat.
BAB IV
KETENTUAN PENGESAHAN IPNU

Pasal 5
Pengesahan Pimpinan Anak Cabang
1) Setelah selesainya Konferensi Anak Cabang, Pimpinan Anak Cabang
mengajukan permohonan rekomendasi tentang susunan pengurus
Pimpinan Anak Cabang yang bersangkutan kepada Majelis Wakil
Cabang Nahdlatul Ulama setempat.
2) Pimpinan Anak Cabang selanjutnya mengajukan surat permohonan
pengesahan tentang kepengurusan Pimpinan Anak Cabang yang
bersangkutan kepada Pimpinan Cabang.
3) Surat permohonan pengesahan harus disertakan lampiran:
a. Surat keputusan konferancab tentang pemilihan ketua terpilih.
b. Berita acara tentang pemilihan ketua terpilih.
c. Berita Acara penyusunan susunan pengurus bertanda tangan lengkap
tim formatur.
d. Susunan pengurus Pimpinan Anak Cabang
e. Surat Rekomendasi dari Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul
Ulama setempat.
f. Biodata lengkap Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
g. Fotocopy sertifikat pengkaderan Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
h. Fotocopy KTP Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
4) Surat permohonan pengesahan sebagaimana ayat (2) ditandatangani oleh
ketua dan sekretaris pimpinan anak cabang dengan tanda tangan dan
setempel basah.
5) Surat permohonan pengesahan ditembuskan kepada Majelis Wakil
Cabang Nahdlatul Ulama setempat.
6) Bentuk dan format surat permohonan pengesahan sebagaimana surat
umum yang telah diatur dalam Buku Pedoman Administrasi.
7) Jika semua persyaratan pengajuan telah terpenuhi, Pimpinan Cabang
wajib menerbitkan surat pengesahan.
8) Apabila dalam hal kepengurusan Pimpinan Anak Cabang yang
bersangkutan bermasalah dan atau persyaratan pengajuan belum
lengkap, Pimpinan Cabang berhak tidak menerbitkan surat pengesahan
sampai masalah selesai dan atas semua syarat-syarat pengajuan dipenuhi.
9) Bentuk dan format surat pengesahan diatur dalam administrasi. Surat
pengesahan harus ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Pimpinan
Cabang dengan tanda tangan dan setempel basah.
10) Surat pengesahan dikirim kepada Pimpinan Anak Cabang yang
bersangkutan tembusan kepada Pengurus Majelis Wakil Cabang
Nahdlatul Ulama setempat.

Pasal 6
Pengesahan Pimpinan Ranting
1) Setelah selesainya rapat anggota, Pimpinan Ranting mengajukan
permohonan rekomendasi tentang susunan pengurus Pimpinan Ranting
yang bersangkutan kepada Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama setempat.
2) Mengajukan permohonan rekomendasi tentang susunan pengurus
Pimpinan Ranting kepada Pimpinan Anak Cabang setempat.
3) Pimpinan Ranting selanjutnya mengajukan surat permohonan
pengesahan tentang kepengurusan pimpinan yang bersangkutan kepada
Pimpinan Cabang.
4) Surat permohonan pengesahan harus disertakan lampiran:
a. Berita acara dan atau surat keputusan rapat Anggota tentang
pemilihan ketua Pimpinan Ranting;
b. Berita acara penyusunan kepengurusan oleh tim formatur;
c. Susunan pengurus Pimpinan Ranting;
d. Surat rekomendasi pengurus ranting NU/Banom NU setempat;
e. Surat rekomendasi Pimpinan Anak Cabang Setempat setempat;
5) Surat permohonan pengesahan ditandatangani oleh ketua dan sekretaris
Pimpinan Ranting dengan tanda tangan dan setempel basah.
6) Surat permohonan pengesahan ditembuskan kepada Pimpinan Anak
Cabang.
7) Bentuk dan format surat permohonan pengesahan sebagaimana surat
umum yang telah diatur dalam Buku Pedoman Administrasi.
8) Jika semua persyaratan pengajuan telah terpenuhi, Pimpinan Cabang
wajib menerbitkan surat pengesahan.
9) Apabila dalam hal kepengurusan Pimpinan Ranting yang bersangkutan
bermasalah dan atau persyaratan pengajuan belum lengkap, Pimpinan
Cabang berhak tidak menerbitkan surat pengesahan sampai masalah
selesai dan atau semua syarat syarat pengajuan dipenuhi.
10) Bentuk dan format surat pengesahan diatur dalam Administrasi.
11) Surat pengesahan harus ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris
Pimpinan Cabang dengan tanda tangan dan setempel basah.
12) Surat pengesahan dikirim kepada Pimpinan Ranting yang bersangkutan
dengan tembusan kepada Pimpinan Anak Cabang dan Pengurus ranting
Nahdlatul Ulama setempat.

Pasal 7
Pengesahan Pimpinan Komisariat
1) Setelah selesainya rapat anggota, Pimpinan Komisariat mengajukan
permohonan rekomendasi tentang susunan pengurus Pimpinan
Komisariat yang bersangkutan kepada pimpinan lembaga pendidikan
atau pondok pesantren setempat.
2) Mengajukan permohonan rekomendasi tentang susunan pengurus
Pimpinan Komisariat yang bersangkutan kepada pimpinan lembaga
pendidikan atau pondok pesantren setempat.
3) Pimpinan Komisariat selanjutnya mengajukan surat permohonan
pengesahan tentang kepengurusan pimpinan Komisariat yang
bersangkutan kepada Pimpinan Cabang.
4) Surat Permohonan pengesahan sebagaimana harus disertakan lampiran:
a. Berita acara dan atau surat keputusan rapat Anggota tentang
pemilihan ketua Pimpinan Komisariat;
b. Berita acara penyusunan kepengurusan oleh tim formatur;
c. Susunan pengurus Pimpinan Komisariat;
d. Surat rekomendasi pimpinan lembaga pendidikan atau pondok
pesantren setempat;
e. Surat rekomendasi Pimpinan Anak Cabang setempat;
5) Surat permohonan pengesahan ditandatangani oleh ketua dan sekretaris
Pimpinan Komisariat dengan tanda tangan dan setempel basah.
6) Surat permohonan pengesahan ditembuskan kepada Pimpinan Anak
Cabang.
7) Bentuk dan format surat permohonan pengesahan sebagaimana surat
umum yang telah diatur dalam Buku Pedoman Administrasi.
8) Jika semua persyaratan pengajuan telah terpenuhi, Pimpinan Cabang
wajib menerbitkan surat pengesahan.
9) Apabila dalam hal kepengurusan Pimpinan Komisariat yang
bersangkutan bermasalah dan atau persyaratan pengajuan belum
lengkap, Pimpinan Cabang berhak tidak menerbitkan surat pengesahan
sampai masalah selesai dan atau semua syarat-syarat pengajuan
dipenuhi.
10) Bentuk dan format surat pengesahan diatur dalam administrasi.
11) Surat pengesahan harus ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris
Pimpinan Cabang dengan tanda tangan dan setempel basah. Surat
pengesahan dikirim kepada Pimpinan Komisariat yang bersangkutan
dengan tembusan kepada Pimpinan Anak Cabang dan lembaga
pendidikan atau pondok pesantren setempat.

BAB V
MASA AKTIF PENGESAHAN IPNU

Pasal 8
Toleransi Masa Aktif Pengesahan
1) Masa Aktif kepengurusan pada tingkatan PAC dan PR yakni 2 tahun dan
PK yakni 1 tahun. Dihitung mulai dari Konfrensi Anak Cabang atau
Rapat Anggota.
2) Setelah berakhirnya masa jabatan pada semua tingkatan berdasarkan
masa aktif yang tertera pada surat pengesahan, maka jika terjadi
keterlambatan pelaksanaan Konferensi/Rapat Anggota, di kenakan
toleransi masa aktif Pengesahan paling lama 3 bulan.
3) Dalam masa toleransi PAC,PR,PK tidak boleh melaksanakan kegiatan
kecuali persiapan Konferensi/Rapat Anggota.
4) Apabila ayat (2) di atas tidak terpenuhi, maka kepengurusan tingkat
diatasnya berhak menerbitkan ST (Surat Teguran) I, II, maupun III
dengan masing-masing jarak 7 hari atau 1 Minggu tiap kali penerbitan
Surat Teguran.
5) Apabila ayat (4) di atas tetap tidak terpenuhi, maka kepengurusan tingkat
di atasnya berhak meminta kepada Pimpinan Cabang setempat untuk
membekukan SP, serta berhak mengkarteker Kepengurusan yang telah
habis masa toleransinya tersebut.

BAB VI
PENGESAHAN PEJABAT KETUA DAN HASIL RESHUFFLE

Pasal 9
Pengesahan Pejabat Ketua
1) Setelah selesai penunjukkan pejabat ketua (Pj. Ketua), sebagaimana
diatur dalam Peraturan Organisasi, maka kepengurusan yang
bersangkutan harus mengajukan permohonan pengesahan tentang
kepengurusan baru.
2) Mekanisme dan persyaratan pengajuan permohonan pengesahan
sebagaimana ayat (1) mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam
Pasal 5, Pasal 6 dan Pasal 7.
3) Surat permohonan pengesahan pejabat ketua harus disertai lampiran
susunan pengurus lama dan susunan pengurus baru.
4) Jika semua persyaratan telah dipenuhi, maka pimpinan yang berwenang
wajib menerbitkan surat pengesahan tentang susunan pengurus yang
bersangkutan.

Pasal 10
Pengesahan Hasil Reshuffle
1) Setelah selesai reshuflle pengurus sebagaimana diatur dalam Peraturan
Organisasi, maka kepengurusan yang bersangkutan harus mengajukan
permohonan pengesahan tentang kepengurusan baru.
2) Mekanisme dan persyaratan pengajuan permohonan pengesahan
sebagaimana ayat (1) mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam
Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 7.
3) Surat permohonan pengesahan hasil reshuffle harus disertai lampiran
susunan pengurus lama (sebelum reshuffle) dan susunan pengurus baru
(setelah reshuffle).
4) Jika semua persyaratan telah dipenuhi, maka pimpinan yang berwenang
wajib
5) menerbitkan surat pengesahan tentang susunan pengurus yang
bersangkutan.

BAB VII
ATURAN PERALIHAN

Pasal 11
Aturan Peralihan
1) Dalam hal pimpinan di atasnya belum terbentuk, vakum dan/atau sedang
mengalami demisionerisasi otomatis, maka pengajuan pengesahan cukup
dengan rekomendasi pengurus NU setempat dengan fasilitasi oleh
Pimpinan diatasnya yang sah.
2) Pengajuan pengesahan kepengurusan pada pimpinan yang baru dibentuk,
dilakukan oleh tingkat di atasnya, dan/atau pengurus Nahdlatul Ulama
setempat.
3) Khusus untuk Pimpinan Komisariat yang baru dibentuk, pengajuan
pengesahan dilakukan oleh Pimpinan Anak Cabang dengan rekomendasi
pimpinan lembaga pendidikan yang bersangkutan.
4) Khusus untuk komisariat di sekolah/madrasah umum non-Ma’arif, tidak
diperlukan rekomendasi dari pimpinan lembaga pendidikan.

BAB VIII
PROGAM KERJA

Pasal 12
Progam Kerja Sekretaris
Dalam rangka mewujudkan Organisasi yang tertib akan Administrasi, kami
mewajibkan masing-masing Pimpinan Anak Cabang untuk mengadakan
pelatihan administrasi yang diikuti oleh Sekretaris Pimpinan Ranting dan
Komisariat.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 13
Penutup
1) Peraturan Pimpinan Cabang ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
2) Agar setiap pengurus dan anggota IPNU mengetahui dan memahami
Mekanisme Pengesahan Pengurus, maka setiap tingkat kepengurusan
IPNU diwajibkan menyosialisasikan Peraturan Pimpinan Cabang ini

Demak, 24 Dzulhijjah 1443 H


24 Juli 2022 M

PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
KABUPATEN DEMAK

AHMAD ZAKI M. ZAINUT THOLIBIN


Ketua Sekrearis
NASKAH RAPAT PLENO PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
Demak, 24 Juli 2022

PERATURAN PIMPINAN CABANG


TENTANG
MEKANISME ORGANISASI
PERATURAN PIMPINAN CABANG
Nomor: 159/PPC/XXV/7354/VII/22
Tentang
MEKANISME ORGANISASI
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kabupaten Demak,
setelah:
Menimbang : 1. Bahwa kelembagaan organisasi yang kuat mutlak
memerlukan aturan yang jelas di semua tingkatan;
2. Bahwa untuk menjamin adanya organsasi yang
mapan peerlu adanya mekanisme organisasi;
3. Bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut, maka
perlu ditetapkan Peraturan Pimpinan Cabang tentang
Mekanisme Organisasi IPNU;
Mengingat : 1. Peraturan Dasar (PD) IPNU;
2. Peraturan Rumah Tangga (PRT) IPNU;
3. Peraturan Organisasi (PO) IPNU.
Memperhatikan : Rapat Pleno Pimpinan Cabang IPNU tanggal 24 Juli
2022 di Gedung Grhadika Bina Praja Kabupaten Demak.
Dengan senantiasa memohon petunjuk Allah SWT,
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Peraturan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul
Ulama Tentang Mekanisme Organisasi Ikatan Pelajar
Nahdlatul Ulama Kabupaten Kudus;
2. Memerintahkan kepada, Pimpinan Anak Cabang,
Pimpinan Ranting dan Pimpinan Komisariat serta
anggota IPNU untuk mentaati seluruh aturan dalam
Peraturan Pimpinan Cabang ini;
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan;
Wallahulmuwafiq ila aqwamithariq,
Ditetapkan di Demak.
Pada tanggal : 24 Dzulhijjah 1443 H
24 Juli 2022 M
PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
KABUPATEN DEMAK

AHMAD ZAKI M. ZAINUT THOLIBIN


Ketua Sekrearis
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pengertian

Dalam Peraturan Pimpinan Cabang ini yang dimaksud dengan:


1. Pimpinan Cabang, selanjutnya disebut PC, adalah Pimpinan Cabang Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama di Kabupten Demak.
2. Pimpinan Anak Cabang, selanjutnya disebut PAC, adalah Pimpinan Anak
Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama di Kabupten Demak.
3. Pimpinan Ranting, selanjutnya disebut PR, adalah Pimpinan Ranting Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama di Kabupten Demak.
4. Pimpinan Komisariat, selanjutnya disebut PK, adalah Pimpinan Komisariat
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama di Kabupten Demak.
5. Pimpinan Anak Ranting, selanjutnya disebut PAR, adalah Pimpinan Anak
Ranting Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama di Kabupten Demak.
6. Mekanisme Organisasi adalah segala sesuatu yang mengatur dalam jalannya
organisasi IPNU di Kabupaten Demak.
7. Struktur organisasi adalah sebuah susunan berbagai komponen atau unit
kerja dalam sebuah organisasi yang terdapat pada masyrakat.
8. Rapat kerja adalah wadah dalam merumuskan rencana dalam suatu
kepengurusan.
9. Database adalah kumpulan data yang dikelola berdasarkan peraturan
administrasi IPNU.
10. KTA adalah kartu pengenal yang bertujuan untuk menjadi legalitas sebagai
anggota IPNU.
11. Rapat adalah pertemuan dua orang atau lebih untuk merumuskan suatu
tujuan.
12. Persidangan adalah forum formal suatu organisasi guna membahas masalah
tertentu guna menghasilkan suatu keputusan yang akan menjadi sebuah
ketetapan dan aturan-aturan yang jelas.
13. Seragamisasi adalah seuatu kegiatan yang menentukan hal penyamaan
seragam didalam organisasi.
14. Klasterisasi adalah metode menganalisis data, yang sering dimasukkan
sebagai salah satu metode Data Mining, yang bertujuan untuk
mengelompokan data dengan karakteristik yang sama ke suatu ‘wilayah’
yang sama dan data dengan karakteristik yang berbeda ke’wilayah’ yang
lain.
15. Akreditasi adalah pengakuan terhadap lembaga yang diberikan oleh badan
yang berwenang setelah dinilai bahwa lembaga itu memenuhi syarat
kebakuan atau kriteria tertentu.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2
Maksud

Mekanisme Organisasi dimaksudkan sebagai pedoman alur dan tatacara


untuk mengelola Organisasi IPNU di Kabupaten Demak.

Pasal 3
Tujuan

Mekanisme Organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bertujuan


untuk:
a. Mewujudkan pengelolaan organisasi yang sesuai dengan visi misi
pimpinan cabang IPNU Kabupaten Demak;
b. Menjamin terlaksananya pengelolaan organisasi yang tertata dan
baku;
c. Mengoptimalkan idealisasi organisasi;

BAB III
RUANG LINGKUP

Pasal 4
Cakupan
Mekanisme Organisasi sebagaimana yang dimaksud pada pasal 2
mencakup:
a. Susunan pengurus;
b. Orientasi Kepengurusan;
c. Rapat Kerja Organisasi;
d. Database;
e. KTA;
f. Rapat dan Persidangan;
g. Seragamisasi;
h. Klasterisasi;
i. Akreditasi;

BAB IV
SUSUNAN PENGURUS

Pasal 5
Susunan Pengurusan Harian PR dan PK
(1) Wakil ketua dan wakil sekretaris bidang organisasi.
(2) Wakil ketua dan wakil sekretaris bidang kaderisasi.
(3) Wakil ketua dan wakil sekretaris bidang dakwah.
(4) Wakil ketua dan wakil sekretaris bidang olahraga seni dan budaya.

Pasal 6
Susunan Pengurus Harian PAC

(1) Wakil ketua dan wakil sekretaris bidang organisasi.


(2) Wakil ketua dan wakil sekretaris bidang kaderisasi.
(3) Wakil ketua dan wakil sekretaris bidang jaringan pesantren dan
sekolah .
(4) Wakil ketua dan wakil sekretaris bidang dakwah.
(5) Wakil ketua dan wakil sekretaris bidang olahraga seni dan budaya.
(6) Komandan CBP.

BAB V
ORIENTASI

Pasal 7
Ketentuan Pelaksanaan

PR, PK, dan PAC wajib mengadakan orientasi minimal satu kali dalam
masa kepengurusan dan bisa dilaksanakan lebih dari satu kali sesuai
kebutuhan Pimpinan masing masing.

Pasal 8
Mekanisme Orientasi PR dan PK

Orientasi seluruh pengurus diikuti oleh pengurus harian dan pengurus


departemen pada pimpinan tersebut.

Pasal 9
Mekanisme Orientasi PAC

(1) Orientasi pengurus harian PAC diikuti oleh seluruh pengurus


harian pada masa periodesasi tersebut.
(2) Orientasi seluruh pengurus PAC diikuti oleh seluruh pengurus
harian dan pengurus departemen.

BAB VI
RAPAT KERJA

Pasal 10
Mekanisme Pelaksanaan

Kepengurusan PR, PK dan PAC wajib mengadakan Rapat kerja


(RAKER)
(1) Rapat kerja PR dan PK dilaksanakan minimal satu kali diawal
kepengurusan
(2) PAC dilaksanakan dua kali dalam kepengurusan

BAB VII
DATABASE

Pasal 11
Pengelolaan Database

(1) Membentuk tim database kepengurusan PR, PK dan PAC


(2) Melakukan pendataan anggota dimasing-masing tingkatan secara
periodic minimal 6 bulan sekali / semester sekali dalam kepengurusan
(3) Dalam pelaksanaan database mengacu pada Peraturan Organisasi
IPNU tentang Database Organisasi

BAB VIII
KARTU TANDA ANGGOTA

Pasal 12
Alur Pembuatan KTA

(1) Seluruh perekaman data KTA melalui website https://sipadu.or.id/


(2) Hasil dari input data akan diolah oleh Operator SIPADU PAC
(3) Pengiriman File melalui email : kominfoipnudemak@gmail.com
(4) Pembayaran langsung melalui wakil ketua dan wakil sekretaris
organisasi PC. IPNU Kudus dengan nota sebagai bukti transaksi
diharga Rp. 10.000,-
(5) Percetakan KTA dimulai penerimaan data dan lunas membayar biaya
pembuatan dengan komitmen satu bulan siap diterimakan ke PAC.
(6) Revisi kesalahan penulisan kami tunggu 7 hari pasca penerimaan
KTA ke PAC.

BAB IX
RAPAT DAN PERSIDANGN

Pasal 13
Rapat

(1) Rapimancab (Rapat Pimpinan Anak Cabang) Dilaksanakan minimal


3 bulan sekali meliputi: Pelaporan progres report PR, PK berupa
kegiatan yang akan dilaksanakan dan sudah dilaksanakan.
(2) Rapimcab (Rapat Pimpinan Cabang) Dilaksanakan minimal 3
bulan sekali meliputi : Pelaporan progres report PR, PK, dan PAC
berupa kegiatan yang akan dilaksanakan dan sudah dilaksanakan.
(3) LPJ Tahunan ,Setiap PR, PK, dan PAC wajib melaksanakan LPJ
tahunan satu kali dalam satu tahun kepengurusan, yang diikuti oleh
seluruh pengurus.
Pasal 14
Persidangan

(1) Rapat Anggota (RA)


a. Usia ketua PR, PK maksimal 19 tahun berjalan.
b. Jenjang pengkaderan calon ketua minimal MAKESTA.
c. Pendidikan calon ketua minimal SLTP/ sederajat.
(2) Konfrensi Anak Cabang
a. Usia ketua PAC maksimal 21 tahun berjalan.
b. Jenjang pengkaderan calon ketua minimal LAKMUD.
c. Pendidikan calon ketua minimal SLTA/ sederajat.

BAB X
SERAGAMISASI

Pasal 15
Ketentuan Penggunaan

Penggunaan seragam IPNU pada acara acara resmi yaitu:


1. Forum seremonial dari tingkat PR , PK dan PAC.
2. Forum permusyawaratan dari tingkat PR , PK dan PAC.
3. Forum pengkaderan dan pelantikan.
4. Menghadiri undangan yang mengatasnamakan organisasi IPNU
didalam maupun diluar IPNU.

Pasal 16
Pakaian Resepsi

(1) Celana warna hitam non jeans.


(2) Baju hem warna putih satu saku.
(3) Dasi bebas
(4) Jas lengan panjang warna abu-abu, jenis kain Element No.20,
dengan ketentuan:
a. Satu saku terbuka di sebelah kiri atas;
b. dua saku tertutup di bawah (kanan dan kiri);
c. pada saku atas dipasang badge IPNU;
d. di atas saku atas dipasang tingkatan kepengurusan
dengan menyebutkan nama daerah;
e. disebelah kanan sejajar dengan nama daerah dipasang
nama pemakai.
(5) Pakaian resmi dilengkapi dengan mutz dan lencana.
(6) Sepatu fantofel kantor.
(7) Pakaian resmi dipakai dalam setiap acara resmi baik internal
maupun eksternal organisasi yang bersifat seremonial
(8) Pangurus yang akan dilantik diwajibkan memakai
pakaian resepsi lengkap.

Pasal 17
Pakian Dinas Harian (PDH)

(1) Celana Bebas rapi.


(2) Baju Hem dengan ketentuan:
a. Warna abu-abu jenis kain American Drill no. 276, dan bodi
samping warna putih;
b. Pada ujung lengan diberi pelipis warna putih;
c. Bodi depan menutupi saku diberi pelipis warna putih
yang membentang;
d. Bodi belakang sejajar dengan pelipis warna putih yang ada
didepan;
e. Satu saku atas sebelah kiri masuk kedalam;
f. Pada saku kiri dipasang badge IPNU;
g. Diatas saku kiri dipasang tingkat kepengurusan
dengan menyebutkan nama daerah;
h. Disebelah kanan sejajar dengan nama daerah dipasang
nama pemakai.
(3) Pakaian Dinas Harian dipakai dalam setiap acara resmi baik
internal maupun eksternal organisasi yang bersifat koordinatif.

Pasal 18
Batik

(1) Batik berbentuk lengan pendek atau panjang.


(2) Model batik IPNU secara nasional akan di putuskan
melalui Keputusan PP IPNU
(3) Batik IPNU di pakai acara resmi baik internal maupun
eksternal organisasi

BAB XI
KLASTERISASI ORGANISASI

Pasal 19
Teknis Pelaksanaan

Sebagaimana pelaksanaan klasterisasi yang sudah ditetapkan oleh pimpinan


pusat IPNU, tertuang pada Peraturan Organisasi IPNU tentang Klasterisasi
Organisasi

BAB XII
AKREDITASI
Pasal 20
Pelaksanaan Akreditasi

Setiap PR, PK dan PAC wajib mengikuti akreditasi sesuai hasil RAKERNAS
terbaru.

BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 21
Penutup

(1) Peraturan Pimpinan Cabang ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


(2) Agar setiap pengurus dan anggota IPNU mengetahui dan
memahami Mekanisme Organisasi, maka setiap tingkat
kepengurusan IPNU pada PAC, PR, PK diwajibkan
menyosialisasikan Peraturan Pimpinan Cabang ini.

Demak, 24 Dzulhijjah 1443 H


24 Juli 2022 M

PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
KABUPATEN DEMAK

AHMAD ZAKI M. ZAINUT THOLIBIN


Ketua Sekrearis
NASKAH RAPAT PLENO PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
Demak, 24 Juli 2022

PERATURAN PIMPINAN CABANG


TENTANG
GARIS BESAR JARINGAN SEKOLAH
PERATURAN PIMPINAN CABANG
Nomor: 159/PPC/XXV/7354/VII/22
Tentang
GARIS BESAR JARINGAN SEKOLAH IKATAN
PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kabupaten Demak, setelah:
Menimbang : 1. Bahwa kelembagaan organisasi Bidang Jaringan
Sekolah memerlukan aturan yang jelas di semua
tingkatan;
2. Bahwa untuk menjamin keteraturan
penyelenggaraan komisariat, maka diperlukan Garis
Besar Jaringan Sekolah;
3. Bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut, maka
perlu ditetapkan Peraturan Pimpinan Cabang Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama Tentang Garis Besar
aringan Sekolah;
Mengingat : 1. Peraturan Dasar (PD) IPNU;
2. Peraturan Rumah Tangga (PRT) IPNU;
3. Peraturan Organisasi (PO) IPNU.
Memperhatikan : Rapat Pleno Pimpinan Cabang IPNU tanggal 24 Juli
2022 di Gedung Grhadika Bina Praja Kabupaten Demak.
Dengan senantiasa memohon petunjuk Allah SWT,
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Peraturan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul
Ulama Tentang Garis Besar Jaringan Sekolah Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama;
2. Memerintahkan kepada, Pimpinan Anak Cabang,
Pimpinan Ranting dan Pimpinan Komisariat serta
anggota IPNU untuk mentaati seluruh aturan dalam
Peraturan Pimpinan Cabang ini;
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan;
Wallahulmuwafiq ila aqwamithariq,
Ditetapkan di Demak.
Pada tanggal : 24 Dzulhijjah 1443 H
24 Juli 2022 M
PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
KABUPATEN KUDUS

AHMAD ZAKI M. ZAINUT THOLIBIN


Ketua Sekrearis
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pengertian

Dalam Peraturan Pimpinan Cabang ini yang dimaksud dengan:


1. Pimpinan Cabang, selanjutnya disebut PC, adalah Pimpinan Cabang Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama di Kabupten Demak.
2. Pimpinan Anak Cabang, selanjutnya disebut PAC, adalah Pimpinan Anak
Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama di Kabupten Demak.
3. Pimpinan Ranting, selanjutnya disebut PR, adalah Pimpinan Ranting Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama di Kabupten Demak.
4. Pimpinan Komisariat, selanjutnya disebut PK, adalah Pimpinan Komisariat
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama di Kabupten Demak.
5. Pimpinan Anak Ranting, selanjutnya disebut PAR, adalah Pimpinan Anak
Ranting Ikatan Pelajar Nahdlatuul Ulama di Kabupten Demak.
6. Garis besar jaringan sekolah adalah segala sesuatu yang mengatur strategi
dalam pengawalan komisariat IPNU di Kabupaten Demak.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2
Maksud

Garis besar jaringan sekolah dimaksudkan sebagai wujud strategi IPNU


dalam pengawalan komisariat di Kabupaten Demak.

Pasal 3
Tujuan

Garis besar jaringan pesantren dan sekolah sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 2 bertujuan untuk:
(1) Mewujudkan Dakwah Literasi yang sesuai dengan visi misi pimpinan
cabang IPNU Kabupaten Demak;
(2) Menjamin terlaksananya ajaran Islam Ahlussunah WalJama’ah
Annahdliyah di Kabupaten Demak;
(3) Mengoptimalkan sumberdaya organisasi dalam aspek ekonomi;

BAB III
RUANG LINGKUP

Pasal 4
Cakupan

Garis besar dakwah dan perekonomian sebagaimana yang dimaksud pada


pasal 2 mencakup:
(1) Pengawalan komisariat terkait pengajuan SP;
(2) Pertemuan dengan PAC;
(3) Komunikasi dengan stekholder;
(4) Kaderisasi
(5) Golongan komisariat;
(6) Database komisariat;
(7) Konco sinau;

BAB IV
PENDIRIAN KOMISARIAT

Pasal 5
Teknis Pendirian

Teknis pendirian komisariat disesuaikan dengan modul komisariat PC


IPNU-IPPNU Kabupaten Demak hal. 25 Bab tiga point a terkait syarat
pendirian komisariat.

BAB V
PERIODESASI KEPENGURUSAN

Pasal 6
Mekanisme Kepengurusan

(1) Masa periodesasi pimpinan komisariat hanya satu tahun.


(2) Pimpinan komisariat tidak boleh memperpanjang surat pengesahan.

BAB VI
PERAN PAC TERHADAP KOMISARIAT

Pasal 7
Mekanisme Pengawalan

(1) PAC bergerak ke sekolah baik MTs/MA sederajat di bawah naungan


LP Ma'arif, karena tiap sekolah sudah diberikan softcopy juklak dan
surat-surat pengajuan pengesahan.
(2) PAC bertugas mengawal dan mendampingi pimpinan komisariat yang
sudah berdiri.
(3) PAC bersedia menjadi Tutor/pemateri materi IPNU IPPNU pada saat
kegiatan pra-pembelajaran (MOS/MATSAMA) di komisariat wilayah
masing-masing.
(4) PAC menjalin silaturrahim dan kerjasama dengan stekholder terkait
seperti : LP Ma'arif kecamatan Kepala sekolah/Madrasah, dll.

BAB VII
KONSOLIDASI

Pasal 8
Pemberdayaan

(1) PAC menyampaikan progress report setiap 3 bulan sekali.


(2) PAC mengirim update data perkembangan komisariat setiap 3 bulan
sekali berbentuk soft file dan hard file.

BAB VIII
KLASTERISASI KOMISARIAT

Pasal 9
Mekanisme Klasterisasi

(1) Klasterisasi pertama: kategori ini yaitu untuk komisariat yang


sudah berdiri stabil setiap periodenya.
Progam kerja: Pelantikan, PHBI (maulid nabi, isra’ mi’raj,
tahun baru muharram, dll), inovasi kegiatan (lomba, podcast,
dll), makesta dan RA.
(2) Klasterisasi kedua: kategori ini yaitu untuk komisariat yang
pernah aktif lalu pasif (menghidupkan kembali).
Progam kerja: Pelantikan, PHBI (maulid nabi, isra’ mi’raj,
tahun baru muharram, dll), makesta dan RA.
(3) Klasterisasi ketiga: kategori ini yaitu untuk komisariat yang
belum pernah hidup sama sekali (awal mulai pendirian).
Progam kerja: Pelantikan, PHBI (menyesuaikan kegiatan dari
madrasah dan komisariat hanya mengklaim kegiatan tersebut),
makesta dan RA.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 10
Penutup
(4) Peraturan Pimpinan Cabang ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
(5) Agar setiap pengurus dan anggota IPNU mengetahui dan
memahami Mekanisme Jaringan pesantren sekolah, maka
setiap tingkat kepengurusan IPNU pada PAC, PR, PK
diwajibkan ikut membantu mensukseskan dan pengawalan
komisariat.
Demak, 24 Dzulhijjah 1443 H
24 Juli 2022 M

PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
KABUPATEN DEMAK

AHMAD ZAKI M. ZAINUT THOLIBIN


Ketua Sekrearis

Anda mungkin juga menyukai