Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 2

Penamaan
-Alifa S Tsabita (2103922)
-Muhammad Rahmatullah (2103217)
-Nurkalina Pratiwi S (2106414)
-Nabil Husain Nasution (2106505)
Penamaan

Aristoteles 9384-
Lambang-
Dalam hakikat
322SM) mengatakan,
lambang atau bahwa pemberian
bahasa, bahasa

kata-kata tidak nama adalah suatu


adalah sistem

lain daripada konvensi atau


lambang bunyi
perjanjian belaka di
nama atau label
yang bersifat
antara sesama
dari yang
arbitrer. anggota suatu
dilambangkan. masyarakat bahasa.
Peniruan Bunyi Contoh

Cecak tembok
Dalam bahasa Indonesia ada sejumlah Disebut Cakcak (bahasa Sunda), Cicek
kata yang terbentuk sebagai hasil (Betawi), Cekcek (Jawa) dinamakan
peniruan bunyi. demikian karena mengeluarkan bunyi “cak,
cak, cak-,”.
Semantik Kelompok 2

Contoh Lain

01 02 03 04 05

Kentongan Berdengkur/ Cebur Gedor Tubruk



Ngorok

Tiruan bunyi Mengentuk


"Tong, tong,
jatuh ke air
Diambil dari
keras-keras
tong" "Grok grok"
kejadian


"Byur" tubrukan/be
"Dor, dor, dor"
benturan
"Bruk"
onomatope
Kata-kata yang dibentuk
berdasarkan tiruan bunyi ini disebut
kata peniru bunyi atau onomatope.
Penyebutan Bagian
Dalam bidang kesusastraan ada
istilah pars prototo yaitu gaya
bahasa yang menyebutkan bagian
dari suatu benda atau hal, padahal
yang dimaksud adalah
keseluruhannya
Misalnya kata kepala dalam kalimat "Setiap
kepala menerima bantuan beras 10 kg."
Bukanlah dalam arti "kepala“ itu saja, melainkan
seluruh tubuhnya sebagai satu kesatuan
Kelompok 2

Totem Proparte
Kebalikan dari pars prototo yaitu
menyebut keseluruhan untuk sebagian.

Contoh
Indonesia memenangkan medali emas
di Olimpiade
Menurut Chaer, penamaan suatu
benda berdasarkan sifat khas
yang ada pada benda itu
merupakan peristiwa semantik
karena terjadi transposisi makna
dari kata sifat menjadi kata - orang yang kikir =
benda. si kikir atau si bakhil
- orang yang
kepalanya botak = si
Penyebutan botak
Sifat Khas
Penemu dan Pembuat

Banyak nama benda yang dibuat

berdasarkan nama penemunya, nama

pabrik pembuatnya, atau nama dalam

Nama-nama benda tersebut

sejarah.
disebut dengan istilah

appelativa
Contoh:
Mujahir, stabilo, laksamana, sandwich.
Beberapa nama benda
dalam bahasa Indonesia
ditulis berdasarkan tempat
asal benda tersebut.
Tempat
Contoh:
Asal - magnet (Magnesia)
- ikan sarden (Sardinia, Italia)
- Piagam Jakarta
- Perjanjian Linggarjati
- dipasarkan
- dilautkan
Semantik Kelompok 2

Bahan
Beberapa nama benda diambil dari nama bahan pokok

benda tersebut

Contoh :
Barang-barang yang dibuat dari kaca -> kacamata,

kaca jendela, kaca spion.


Banyak kata yang digunakan

secara metaforis.
Contoh :
Kata kaki pada frase kaki meja,

kaki gunung, kaki kursi

Banyak nama benda yang

dibuat berdasarkan kesamaan

Keserupaan
sifat atau ciri dari makna leksikal

kata itu.
Contoh :
Kata raja dalam frase raja kumis,

raja minyak, raja bandel.

Sifat metaforis dari kata-kata

diatas tampaknya sudah mulai

luntur.
Pemendekan
Banyak kata dalam bahasa
Indonesia yang terbentuk sebagai
hasil penggabungan unsur-unsur
huruf awal atau suku kata dari
beberapa kata yang digabungkan
menjadi satu.

Menurut Kridalaksana, bentuk-bentuk


pemendekan meliputi: (1) singkatan,
(2) akronim, (3) penggalan, (4)
kontraksi, dan (5) lambang huruf.
Menurut Kridalaksana

Bentuk-Bentuk Pemendekan

Singkatan Akronim
Pemendekan yang berupa Pemendekan yang
huruf atau gabungan huruf, membungkam huruf, suku
baik yang dieja huruf demi kata, atau bagian lain yang
Singkatan dan akronim
huruf maupun yang tidak. dituliskan dan dilafalkan
dibedakan dari pelafalan

sebagai sebuah kata.
dan cara menulisnya.
Contoh:

S.Sos., SD, NKRI, hlm., Contoh:


Singkatan cenderung
s.d. LIPI, Bappenas, pemilu
dibaca per huruf.
Menurut Kridalaksana

Bentuk-Bentuk Pemendekan

Penggalan Kontraksi Lambang Huruf


Pemendekan yang Pemendekan yang Pemendekan yang
mengekalkan salah satu meringkaskan leksem dasar menghasilkan satu huruf
bagian dari leksem. atau gabungan leksem. atau lebih yang

Dapat dikatakan sebagai menggambarkan konsep
Contoh: penghilangan huruf, tetapi dasar kuantitas, satuan,
- Prof dari Profesor masih ada kaitanya. atau unsur.
- Bu dari Ibu

- Dep dari Departemen Contoh: Contoh:


- tak dari tidak - g untuk gram
- takkan dari tidak akan - cm untuk sentimeter
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai