Anda di halaman 1dari 19

Diksi dan Gaya Bahasa?

Gaya bahasa ditentukan oleh ketepatan dan kesesuaian


pilihan kata. Kalimat, paragraf, atau wacana menjadi
efektif jika diekspresikan dengan gaya bahasa yang tepat.

Diksi adalah ketepatan pilihan kata.


Indikator ketepatan kata:
1)Mengomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan
kata yang tepat dan sesuai berdasarkan kaidah
bahasa Indonesia
2) Menghasilkan komunikasi yang paling efektif
tanpa salah penafsiran atau salah makna
3) Menghasilkan respon pembaca atau pendengar
sesuai dengan harapan penulis atau pembicara
4) Menghasilkan target komunikasi yang diharapkan
Syarat-syarat ketepatan kata:
1)Membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat,
2) Membedakan secara cermat kata yang hampir bersinonim,
3) Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip
ejaannya,
4) Tidak menafsirkan makna secara subjektif berdasarkan
pendapatnya sendiri,
5) Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus
memahami maknanya secara tepat,
6) Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan
(pasangan) yang benar,
7) Menggunakan kata umum dan kata khusus secara cermat,
8) Menggunakan kata yang berubah makna secara cermat,
9) Menggunakan dengan cermat kata bersinonim,
10) Menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat
Kesesuaian kata?
Supaya tidak merusak makna, suasana, dan situasi yang
 
hendak ditimbulkan atau sedang berlangsung.
1) Menggunakan ragam baku dan tidak mencampurnya dengan kata tidak
baku
2) Menggunakan kata yang berhubungan dengan nilai sosial dengan cermat,
3) Menggunakan kata berpasangan (idiomatik) dan berlawanan makna
dengan cermat,
4) Menggunakan kata dengan nuansa tertentu
5) Menggunakan kata ilmiah untuk penulisan karangan ilmiah, dan
komunikasi nonilmiah
6) Menghindarkan penggunaan ragam lisan (pergaulan) dalam bahasa tulis.
Perubahan makna?
Penyebab:
1)Faktor kebahasaan: perubahan intonasi, perubahan
struktur kata, bentuk kata, dan bentuk kalimat.
2)Kesejarahan
3)Kesosialan
4)Kejiwaan
5)Bahasa asing
6)Kata baru
Denotasi dan konotasi
Makna denotasi: makna konseptual, makna sebenarnya,
makna lugas.
Makna konotasi: makna kias, bukan makna sebenarnya.
Sinonim?
Persamaan makna kata
Idiomatik
Penggunaan dua kata yang berpasangan.
Homonim, homofon, homograf
 Homonim
Sama nama, sama bunyi, tetapi berbeda makna.
 Homofon
Sama bunyi, berbeda tulisan, dan berbeda
makna.
 Homograf
Ditandai oleh kesamaan tulisan, berbeda bunyi,
dan berbeda makna.
Kata abstrak dan kata konkret
Kata abstrak mempunyai referensi berupa konsep,
sedangkan kata konkret mempunyai referensi
berupa objek yang dapat diamati.
Kata umum dan kata khusus
Dibedakan berdasar ruang lingkupnya. Makin luas
ruang lingkup suatu kata, makin umum sifatnya.
Sebaliknya, makna kata menjadi sempit ruang
lingkupnya makin khusus sifatnya.
Peristilahan
 Sumber istilah
 Kosakata umum bahasa Indonesia
 Kosakata bahasa serumpun
 Kosakata bahasa asing
 Tata bahasa peristilahan
Pembentukan istilah dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu dengan kata dasar, kata berimbuhan, kata
ulang (reduplikasi), atau kata gabung.
Penggabungan kata dibentuk dengan cara:
gabungan dua atau tiga patah kata ditulis terpisah: musim
panen, musik klasik, bunga rampai, pegawai negeri
gabungan dengan tanda hubung jika diperlukan: mesin ketam
roda-gigi
gabungan yang dirangkaikan menjadi satu kelompok kata: tegak
lurus, siang malam, segi lima, garis lurus
gabungan kata yang sudah menjadi sepatah kata ditulis
serangkai: margasatwa, wiraswasta, pascasarjana, tunarungu
Definisi/istilah memiliki beberapa pengertian:
1)Kata, frasa, atau kalimat yang mengungkapkan makna,
keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau
aktivitas,
2)Batasan arti,
3)Rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang
menjadi pokok pembicaraan atau studi,
4)Uraian pengertian yang berfungsi membatasi objek, konsep,
dan keadaan berdasarkan waktu dan tempat suatu kajian.
Jenis definisi:
 Definisi nominal
Berupa pengertian singkat.
 Definisi formal
Disebut juga definisi terminologis, yaitu definisi yang
disusun berdasarkan logika formal yang terdiri dari tiga
unsur berupa kelas, genus, dan pembeda (deferensiasi).
 Definisi operasional
Batasan pengertian yang dijadikan pedoman untuk melakukan
suatu kegiatan atau pekerjaan. Disebut juga definisi kerja karena
dijadikan pedoman untuk melaksanakan suatu penelitian atau
pekerjaan tertentu.
 Definisi paradigmatis
Bertujuan untuk memengaruhi pola berpikir orang lain,
disusun berdasarkan pendekatan nilai-nilai tertentu.

 Definisi luas
Definisi luas adalah batasan pengertian yang sekurang-
kurangnya terdiri atas satu paragraf. Definisi ini hanya
berisi satu gagasan yang didefinisikan.
Kata baku dan nonbaku
Salah satu penanda kata atau istilah baku adalah
penulisannya.
 Kata dan frasa penghubung antarkalimat diikuti koma
Kata penghubung antarkalimat diikuti koma.
Akan tetapi, ... Oleh karena itu, ...
Dampaknya, ... Singkatnya, ...
Kecuali itu, ... Tegasnya, ...
Meskipun demikian, ... Walaupun demikian, ...
 Kata dalam kalimat yang didahului koma
Penulisan kata tertentu (karena, tetapi, sedangkan, antara lain,
misalnya, seperti) yang diikuti detail (perincian) harus didahului
koma.
...., antara lain ... ..., sedangkan ...
..., misalnya ... ..., seperti ...
..., namun ... ..., yaitu...
..., padahal ... ..., tetapi ...
Kata dalam kalimat yang tidak didahului koma jika tidak diikuti
detail atau perincian
... bahwa ... ... maka ...
... karena ... ... sehingga ...
 Penulisan kata berdasarkan kebenaran fakta
Fakta ditulis dalam kurung dengan huruf kapital:
Fakta geografi: Sleman (Yogyakarta), Salam (Magelang), Prambanan
(Sleman)
Fakta sejarah: nama peristiwa sejarah ditulis dengan huruf kapital: Hari
Kartini 22 April, Hari Pahlawan 10 November
Fakta ilmiah: air (H2O), besi (Fe), karbondioksida (CO2)
 Nama jenis dan produk
Penulisan nama jenis benda yang terkait dengan nama kota ditulis dengan
huruf kecil, sedangkan nama kota penghasil produk ditulis dengan huruf
kapital.
Nama jenis benda: gula jawa, apel malang, duku palembang
Nama kota penghasil produk ditulis dengan huruf kapital: sate Padang,
batik Pekalongan, pempek Palembang, bakso Malang
Nama kota penghasil karya seni ditulis dengan huruf kapital: ketoprak
 Kata baku berimbuhan
Baku Tidak baku
dimungkiri dipungkiri
ditemukan diketemukan
mengkritik mengritik
mengubah merubah
menyilakan menyilahkan
pertanggungjawaban pertanggungan jawab
Seperti, misalnya, antara lain
Seperti, misalnya, dan antara lain tidak diakhiri dengan kata
dan lain-lain atau dan sebagainya
 Masing-masing, setiap, suatu, sesuatu
Masing-masing dan sesuatu dapat berdiri sendiri tanpa kata lain,
sedangkan setiap dan suatu tidak dapat berdiri sendiri dan harus
 Penggunaan kata idiomatik
Penggunaan dua kata yang berpasangan misalnya
sesuai dengan, disebabkan oleh, berharap akan

Anda mungkin juga menyukai