FISIKA
EKSPERIMEN
SEM
Aditya Fansiska
F1C319021
1. region
V.
VI.
1. region
Element Number Element Symbol Element Name Confidence Concentration Error
19 K Potassium 100.0 46.5 2.2
6 C Carbon 100.0 5.9 2.3
8 O Oxygen 100.0 47.6 3.5
4.1 Pembahasan
Scanning Elektron Microscope (SEM) adalah sebuah mikroskop yang didesain untuk
mengamati permukaan objek solid secara langsung. SEM memiliki perbesaran 10-3.000.000
kali, depth of field 4-0,4 mm dan resolusi sebesar 1-10 nm. Kombinasi dari perbesaran yang
tinggi, depth of field yang besar, resolusi yang baik, kemampuan untuk mengetahui komposisi
dan informasi kristalografi membuat SEM banyak digunakan untuk keperluan penelitian dan
industry.
Pada system SEM (Scanning Electron Microscope) ini membutuhkan cara untuk
penelitian pada sebuah specimen material, dalam hal ini specimen yang diteliti adalah
aluminium jenis standar yang sering digunakan dipasaran serta tanpa perlakuan panas atau
heat treatment pada specimen tersebut.
Aluminium ialah unsur kimia. Lambing aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13.
Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan merupakan jenis logam berat,
namun merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling
berlimpah ketiga.
Dari hasil analisis yang diperoleh dengan system SEM trsebut diperoleh dua unsur
yang terdapat pada specimen aluminium. Unsur tersebut antara lain:
1. Aluminium (Al)
2. Magnesium (Mg)
Titik gelap yang terlihat mengandung atom karbon yang memberikan ketangguhan
yang cukup besar dari specimen uji. Permukaan yang tinggi akan lebih banyak melepaskan
electron dan menghasilkan gambar yang lebih cerah dibandingkan permukaan yang rendah
atau datar. Maka teknik ini sangat berguna untuk membedakan jenis atom.
Namun untuk mengenali jenis atom dipermukaan yang mengandung multi atom para peneliti lebih
banyak menggunakan teknik EDS (Energy Dispersive Spectroscopy). Sebagian besar alat SEM dilengkapi dengan
kemampuan ini, namun tidak semua SEM punya fitur ini. EDS dihasilkan dari sinar X karakteristik, yaitu dengan
menembakkan sinar X pada posisi yang ingin kita ketahui komposisinya. Maka setelah ditembakkan pada posisi
yang diinginkan maka akan muncul puncak – puncak tertentu yang mewakili suatu unsur yang terkandung.
Dengan EDS kita juga bias membuat elemental mapping (pemetaan elemen) dengan memberikan warna
berbeda-beda dari masing-masing elemen dipermukaan bahan. EDS bias digunakan untuk menganalisa secara
kuantitatif dari persentase masing-masing elemen.
VII. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Pada saat menggunakan alat SEM sebaiknya praktikan sabar pada saat melakukan
percobaan.
2. Sebaiknya pada saat melakukan percobaan SEM ini perlu hati-hati pada saat
melakukan pergeseran pada movable mirror karena odenya dalam skala micrometer.