Anda di halaman 1dari 10

1/24/2018

Nahwu Wadhih

•   Contoh :


•   Pembahasan :
• Jika disebutkan saja atau saja maka belum bisa memberi faedah bagi pendengar.
• Namun bila disebutkan maka pendengar akan faham bahwa kebun itu bagus.

•   Kaidah :
• ,
• Susunan kalimat yang memberi faedah sempurna dinamai Jumlah Mufidah, atau Kalam

• Jumlah Mufidah kadang terdiri dari 2 kalimat, terkadang lebih & setiap kalimat adalah bagian darinya

1
1/24/2018

Contoh :
Kaidah :

• , , :
• • Kalimat ada 3 : Isim, Fi’il, & Huruf 

• • , , :
,
Pembahasan : • Isim yaitu setiap lafazh yang dipakai untuk menamai
manusia, hewan, tanaman, benda mati dll

Kata , , , , • :
menunjukkan nama orang, binatang,
benda mati dsj. Ini yg disebut kalimat isim • Fi’il yaitu setiap lafazh yang menunjukkan terjadinya
kerja di waktu tertentu
Kata , , menunjukkan
• :
suatu perbuatan dan berhubungan dg
waktu. Ini disebut kalimat fi’il . • Huruf yaitu setiap lafazh yang tidak sempurna
maknanya kecuali bersama lainnya

Kata : bukan perbuatan, bukan pula


benda. Ini disebut kalimat huruf .

• Contoh :


• Pembahasan :
• Kata menunjukkan perbuatan lari di waktu
lampau. Begitu juga dengan kata ,
semuanya menunjukkan kerja di masa lampau.
Ini disebut fi’il madhi .

• Kaidah :
• : (1)
• Fi’il madhi yaitu setiap fi’il yang menunjukkan
terjadinya kerja di masa lalu

2
1/24/2018

• Contoh :


• Pembahasan :
• Kata menunjukkan kejadian mencuci di waktu sekarang
atau akan datang. Begitu juga dengan kata ,
semuanya menunjukkan kerja di masa kini atau akan datang.
Ini disebut fi’il mudhari’ .
• Kita dapati pula setiap fi’il diawali huruf : hamzah, nun, ya’ & ta’.
Ini dinamakan huruf mudhara’ah

• Kaidah :
(2)
• :

• Fi’il mudhori’ yaitu setiap fi’il yg menunjukkan terjadinya kerja di


masa kini atau akan datang. Fi’il ini pasti diawali oleh huruf
mudhoro’ah (hamzah, nun, ya’ atau ta’)

• Contoh :


• Pembahasan :
• Kata menunjukkan tuntutan perbuatan di
masa mendatang. Begitu juga dengan kata ,
semuanya menunjukkan tuntutan kerja di
masa mendatang. Ini disebut fi’il amr.

• Kaidah :
• : (3)
• Fi’il amar yaitu setiap fi’il yg mengand ung tuntutan
kerja di masa mendatang

3
1/24/2018

Contoh :
Kaidah :

• , :

• • Fa’il yaitu isim yg dibaca rofa’ yg diawali


oleh suatu fi’il. Fa’il ini berarti orang
Pembahasan : yang melakukan suatu pekerjaan.

Siapa yang terbang ? Siapa yang


bermain ? Siapa yang berlari ?.
Jawabnya : , , . Ini yg
disebut Fa’il (pelaku)
Kata , , semua jatuh
setelah fi’il dan dalam keadaan marfu’
(ditandai dengan harokat dhommah di
akhirnya).

Contoh :
Kaidah :

• :

• • Maf’ul bih yaitu isim yg dibaca nashob


yg terkena perbuatan pelaku (Fa’il)
Pembahasan :

Setiap contoh di atas terdiri atas fi’il & 2


isim. Isim ke-1 disebut fa’il (asal mula
perbuatan). Isim ke-2 adalah yang terkenai
perbuatan. Isim ke-2 inilah yg disebut
maf’ul bih.

Dan jika diperhatikan harokat akhir isim ke-


2, kita dapati semuanya dalam keadaan
manshub (ditandai dengan harokat fathah
di akhirnya).

4
1/24/2018

Perbandingan antara Fa’il dan Maf’ul bih

Contoh : :
• •
• Setiap Fa’il & Maf’ul bih adalah isim


• • Fa’il adalah sumber perbuatan

• •
• Maf’ul bih adalah sasaran perbuatan


• Fa’il adalah marfu’ (dibaca rofa’)


• Maf’ul bih adalah manshub (dibaca nashob)

2-1

5
1/24/2018

Contoh :
Kaidah :

• • :
• Mubtada’ yaitu isim marfu’ di awal
•  jumlah
Pembahasan :
• :
3 Jumlah di atas, terdiri masing-masing
atas 2 isim. Isim pertama itu dinamakan
mubtada’ (diletakkan di awal). Mubtada’ ini • Khobar yaitu isim marfu’ yg m enyusun
tidak akan bisa difahami tanpa ada isim  jumlah bersama Mubtada’.
ke-2, yang berfungsi mengkhabarkan
kondisi ismim pertama. Isim ke-2 inilah • Dengan kata lain, Khobar adalah
yang disebut khabar. pasangan Mubtada’
Dan perhatikan harokat akhir masing-
masing isim, semuanya dalam keadaan
marfu’ (ditandai dengan dhommah di
akhirnya).

Contoh :
Kaidah :


• ! • Setiap jumlah yg terdiri dari fi’il dan fa’il


disebut jumlah fi’liyyah
Pembahasan :

Jumlah di atas semuanya mufidah.


Terdiri atas fi’il dan fa’il , ada juga dengan
maf’ul bih. Dan karena jumlah itu diawali
oleh fi’il , maka disebut Jumlah fi’liyyah.

6
1/24/2018

Contoh :
Kaidah :


• • Setiap jumlah yg terdiri dari mubtada’


dan khobar disebut jumlah ismiyyah
Pembahasan :

Setiap contoh di atas terdiri atas 2 isim,


isim ke-1 adalah mubtada’ dan isim ke-2
adalah khabar .

Dan karena semua jumlah diawali oleh


isim, maka dinamakan jumlah ismiyyah.

Contoh :
Kaidah :


 –  –  – : ,

• : ) Fi’il mudhori’ dibaca nashob apabila


( didahului oleh salahsatu huruf nashob
berikut :

Pembahasan :
 _   _   _ 

Perhatikan kata kerja yg diawali oleh huruf


, , , , semua berakhiran
dengan fat-hah (tanda nashob), sehingga
huruf2 ini disebut huruf nashob yg
berfungsi menashobkan fi’il mudhari’.

7
1/24/2018

•   Contoh :


•   Pembahasan :
• Fi’il , adalah fi’il mudhori’, masing2 diawali oleh huruf (menafikan), huruf (melarang). Ketika
fi’il2 ini diawali oleh huruf / maka harokat akhirnya berubah menjadi sukun. Inilah yg disebut keadaan
majzum (dibaca jazm)
• Contoh ketiga, diawali oleh huruf , perhatikan ada 2 fi’il mudhori’ yg majzum disana ( &  ). Ini
menunjukkan bahwa huruf adalah huruf jazm yg butuh 2 fi’il. Fi’il pertama adalah fi’il syarat, & kedua
adalah fi’il jawab.

•   Kaidah :
• : ,
• Fi’il mudhori’ dijazm jika didahului oleh huruf jazm (  _   _  )
• ( & nahiyah menjazmkan satu fi’il mudhori’)
• ( menafikan terjadinya kerja di masa lalu)
• ( nahiyah bermakna larangan melakukan perbuatan)

• Huruf menjazmkan 2 fi’il, fi’il ke-1 sbg syarat terjadinya fi’il ke-2

Contoh :
Kaidah :

• Fi’il mudhori’ dirofa’ jika ia tdk diawali


oleh huruf nashob atau huruf jazm
Pembahasan :

Kalimah , , semuanya
adalah fi’il mudhori’ dan semuanya
marfu’ (dibaca rofa’). Tanda rofa’nya
adalah dhommah.

Mengapa ?? Karena fi’il2 ini tdk didahului


oleh huruf nashob/huruf jazm.

8
1/24/2018

•   Contoh :
• <----
• <---
•  <---

•   Pembahasan :
• Semua jumlah di atas terdiri atas mubtada’ dan khobar. Mubtada’ dan khobar semuanya marfu’
(dibaca rofa’). [contoh lajur kanan]
• Ketika fi’il2 dan saudaranya masuk ke jumlah itu, maka isim ke-1 marfu’ & isim ke-2 manshub.

•   Kaidah :

• dkk masuk pada jumlah mubtada’ & khobar. Mubtada’nya berubah jadi isim & khobarnya jadi
khobar
• , , , , , , :
• < >
• Setiap fi’il di atas memiliki bentuk mudhori’ & amar kecuali

Contoh :
• ---
• ---
Kaidah :
• ---
• ---
,
• ---- ,
• --- dkk masuk pada jumlah mubtada’
Pembahasan : khobar. Ia menashobkan mubtada’nya
(lalu disebut isim ) dan merofa’kan
dkk masuk pada jumlah mubtada’ & khobar (lalu disebut khobar )
khobar 
: huruf taukid (peneguh)
: huruf tasybih (seolah2)
: huruf istidrok (tetapi)
: huruf tamanni (angan2)
: huruf roja’ (harapan)

9
1/24/2018

Contoh :
Kaidah :

• , , , , , , :

Isim dibaca jar jika didahului oleh huruf
Pembahasan :  jar (seperti di atas)
Kalimat terakhir dari contoh di atas,
semuanya isim yg diawali oleh huruf jar 

Dan jika diperhatikan, semua isim ini


dibaca jar sebab diawali oleh huruf jar 

Contoh :
Kaidah :

, :

Pembahasan : Na’at yaitu lafazh yg menunjukkan sifat


suatu benda (isim), dan isim sebelumnya
Kalimat di contoh di atas adalah disebut man’ut.
sifat bagi kitab, sehingga ia disebut
na’at. Na’at selalu mengikuti man’ut dalam hal
rofa’, nashob, dan jarnya
Na’at i’robnya selalu mengikuti
man’utnya (yg disifatinya)

10

Anda mungkin juga menyukai