Anda di halaman 1dari 26

DIKSI DAN DEFINISI

LANG6027 – BAHASA INDONESIA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

SUBJECT MATTER EXPERT


Lifia Yola Febrianti, S.Pd., M.Pd.
LEARNING OUTCOMES

Setelah mempelajari materi ini, pemelajar diharapkan dapat:​

LO 1 : Mengidentifikasi kesalahan ejaan dalam kalimat dan paragraf


LO 2 : Membuat paragraf akademik ​
LO 3 : Menyusun karya ilmiah
“Orang yang
bijaksana itu
biasanya orang yang
sopan santun”
(Tarigan, 1990)

Karena itulah, mari kita pilih diksi yang tepat dan sesuai.
1. Menentukan diksi berdasarkan:
a. Ketepatannya
Subtopik
b. Kesesuaiannya
2. Mengenal jenis-jenis definisi
DIKSI
PENGERTIAN DIKSI

Diksi dapat dimaknai sebagai ketepatan dan kesesuaian kata dalam


komunikasi lisan dan tulisan.

Ketepatan menyangkut ketapatan makna, logika, kesamaan maksud.

Kesesuaian menyangkut kesesuaian kata dengan konteks sosial; apakah kata-


kata yang dipilih atau dipakai dapat diterima oleh masyarakat, pendengar atau
pembaca. Terutama yang lebih penting adalah apakah pilihan kata yang kita
pakai sudah merupakan pilihan kata yang baku.
SYARAT KETEPATAN KATA

1. Membedakan kata bermakna denotasi dan konotasi


• Contoh: kamar kecil
• Makna denotasi: kamar yang ukurannya kecil
• Makna konotasi: jamban, toilet, kakus, atau WC
Kambing hitam

Denotasi: kambing yang 2. Membedakan kata yang ejaannya hampir mirip


berwarna hitam • Contoh: statistik dengan statistika
• Statistik artinya data berupa angka yang dikumpulkan.
• Statistika artinya ilmu tentang statistik.

3. Membedakan penggunaan kata yang hampir bersinonim


Kambing hitam • Contoh: ialah, adalah, merupakan, yaitu
• Ialah digunakan untuk membuat definisi nominal
Konotasi: menuduh orang lain
atas perbuatan yang tidak • Adalah digunakan untuk membuat definisi formal
dilakukannya • Merupakan digunakan untuk membuat definisi luas/ definisi
operasional
• Yaitu digunakan untuk membuat definisi berupa rincian

*penjelasan tentang konsep definisi dapat dibaca pada salinida


berikutnya
SYARAT KETEPATAN KATA

4. Membedakan kata umum dan kata khusus


• Perhatikan contoh berikut ini!
menatap
memandang melirik

melihat
mengamati (kata umum) mengintip

Catatan:
Kata umum cenderung bisa masuk ke dalam beberapa konteks kalimat dan digunakan dalam menggeneralisasi sesuatu,
sedangkan kata umum biasanya memiliki konteksnya masing-masing dan spesifik.
SYARAT KETEPATAN KATA

5. Menggunakan pasangan kata idiomatik (konjungsi korelatif) Contoh dalam kalimat


dengan benar
• Contoh: • Dia tidak hanya cantik, tetapi juga baik.
• Mereka tidak hanya berdiskusi, tetapi juga menyiapkan bahan
• tidak ..., tetapi ... presentasi.
• tidak hanya ..., tetapi juga ... • Rina bukan hanya penyanyi, melainkan juga pelawak.
• bukan ..., melainkan ...
• bukan hanya ..., melainkan juga ... Contoh yang salah
• antara ... dan ...
• baik ... maupun ... • Mereka bukan mahasiswa BINUS, tetapi mahasiswa UI.
• jangankan ..., ... pun ....  Seharusnya:
Mereka bukan mahasiswa BINUS, melainkan mahasiswa
UI.
Catatan: khusus kata “tidak/tidak hanya” harus diikuti kata
kerja atau kata sifat, sedangkan kata “bukan/bukan hanya” • Dia bukan berbohong, melainkan bersilat lidah saja.
harus diikuti kata benda.  Seharusnya:
Dia tidak berbohong, tetapi bersilat lidah saja.
SYARAT KETEPATAN KATA

6. Ketepatan Penggunaan Imbuhan Asing

• Setiap pahlawan selalu memiliki jiwa nasionalis.


Imbuhan asing (-is) • Setiap pahlawan selalu memiliki jiwa nasionalisasi.

• Dia sedang melegalisasi ijazah S-1 di bagian admisi


Imbuhan asing
kampus.
(-isasi) • Dia sedang melegalisir ijazah S-1 di bagian admisi kampus.

• Mahasiswa senang beraktivitas di dalam kampus.


Imbuhan asing
• Mahasiswa senang mengaktivasi di dalam kampus.
(-itas)

• Setiap mahasiswa hendaknya memiliki jiwa patriotisme.


Imbuhan asing
• Setiap mahasiswa hendaknya memiliki jiwa patriot.
(-isme)
SYARAT KETEPATAN KATA

7. Mampu membedakan makna kata yang berhomonim, homofon, dan homograf

Perbedaan dan persamaannya


Makna kata Contoh
Bunyi Tulisan Makna
Homonim = = ≠ bisa, bisa
Homofon = ≠ ≠ bank, bang
Homograf ≠ = ≠ mental, mental

Contoh:
1. Saya membaca dua ratus halaman buku di halaman rumah
2. Saya paham bahwa dia menganut paham demokrasi
3. Saya membeli apel setelah melakukan apel pagi
SYARAT KETEPATAN KATA

8. Mampu membedakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat

Contoh kata abstrak:

Perdamaian
Pendidikan
Persatuan
Coba perhatikan kalimat berikut!
Contoh kata konkret:
Meja • Populasi dalam penelitian ini adalah seratus
abstrak
Kursi siswa pintar.
Papan
• Populasi dalam penelitian ini adalah seratus
konkret
siswa yang memiliki nilai di atas 80.
RANGKUMAN KETEPATAN KATA
TABEL BERIKUT INI MENUNJUKKAN CONTOH KETEPATAN PEMILIHAN KATA

Syarat ketepatan kata Contoh kata


Kata baku dan tidak baku Ijin  izin
Bis  bus
Kata bermakna konotasi dan denotasi Kamar kecil
Gedung putih
Kata umum dan kata khusus Jatuh  terpeleset, tersungkur
Bawa  jinjing, gendong, pikul
Kata berhomonim dan homograf Genting
Teras
Kata yang ejaannya mirip Alpa  alfa
Konjungsi korelatif (pasangan kata idiomatik) ... tidak ..., tetapi ....
... bukan ..., melainkan ....
... tidak hanya ..., tetapi juga ....
antara ... dan ...
baik ... maupun ...
Jangankan ..., ... pun....
SYARAT KESESUAIAN KATA

1. Membedakan kata baku dan tidak baku


Contoh:
ijin dengan izin
legalisir dengan legalisasi
analisa dengan analisis
Untuk mengetahui baku atau tidaknya sebuah kata, disarankan untuk merujuk pada KBBI V, baik melalui aplikasi di ponsel
maupun daring melalui situs web: https://kbbi.kemdikbud.go.id/

Contoh dalam kalimat

Saya akan memberikan ijin setelah menganalisa ijasah yang


dilegalisiri ini.

Contoh perbaikannya

Saya akan memberikan izin setelah menganalisis ijazah yang


dilegalisasi ini.
SYARAT KESESUAIAN KATA

2. Memperhatikan unsur kesopanan atau kehalusan berbahasa


Contoh:
 kencing dengan buang air kecil
 aku dengan saya
 ke toilet dengan ke belakang
 miskin dengan kurang mampu
 ditangkap (polisi) dengan diamankan (polisi)
Untuk memastikan kesopanan dalam penggunaan kata, Anda harus memahami situasinya, siapa mitra tutur Anda,
dan konteks kalimatnya.

Coba bedakan kedua kalimat berikut ini!


a. Permisi, Pak, aku mau ke toilet dulu.
b. Permisi, Pak, saya mau ke belakang dulu.
MARI BERDISKUSI
ANALISISLAH KESALAHAN DIKSI DALAM KALIMAT-KALIMAT TERSEBUT!

1. Bunga mawar saya meninggal setelah saya tinggal berlibur selama seminggu.
2. Salah satu dokumen yang harus saya kumpulkan hari ini adalah ijazah yang sudah
dilegalisir.

3. Indonesia tidak hanya membutuhkan orang yang pintar secara akademik, melainkan
juga orang-orang jujur, bertanggung jawab, dan dapat dipercaya.

4. Mahasiswa yang tidak hadir dalam perkuliahan tanpa ijin, secara otomatis akan
dianggap alfa.
DEFINISI
JENIS-JENIS DEFINISI
DEFINISI FORMAL

Definisi nominal

Makna definisi Definisi formal

1.n kata, frasa, atau kalimat yang


mengungkapkan makna, keterangan,
atau ciri utama dari orang, benda, Definisi operasional
proses, atau aktivitas; batasan (arti)

2.n rumusan tentang ruang lingkup


dan ciri-ciri suatu konsep yang Definisi pragmatis
menjadi pokok pembicaraan atau
studi

(KBBI V) Definisi luas


JENIS-JENIS DEFINISI

DEFINISI NOMINAL

Definisi ini berupa pengertian singkat.

Definisi pada definisi jenis ini ada tiga macam, yaitu:


1. Sinonim atau padanan
Contoh: manusia adalah orang,
perempuan adalah wanita.
2. Terjemahan dari bahasa lain
Contoh: kinerja ialah performance,
pengembang ialah developer.
3. Asal-usul sebuah kata
Contoh:
Psikologi berasal dari kata psyche berarti jiwa, dan logos berarti ilmu, jadi psikologi adalah ilmu
jiwa.
JENIS-JENIS DEFINISI

DEFINISI FORMAL

Definisi formal disebut juga definisi terminologis, yaitu definisi yang disusun berdasarkan logika
formal yang terdiri dari tiga unsur. Strukturnya berupa kelas, genus, dan pembeda (diferensiasi).

Contoh
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Avertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
JENIS-JENIS DEFINISI

DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional adalah batasan pengertian yang dijadikan pedoman untuk melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan, misalnya penelitian.

Contoh

Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah proporsi dari penduduk kelompok usia sekolah tertentu
yang sedang bersekolah (tanpa memandang jenjang pendidikan yang ditempuhi) terhadap
penduduk kelompok usia sekolah yang bersesuaian. Sejak tahun 2007, Pendidikan Non Formal
(Paket A, Paket B, dan Paket C) turut diperhitungkan
JENIS-JENIS DEFINISI

DEFINISI PARAGDIMATIS

Definisi paradigmatis bertujuan untuk mempengaruhi pola berpikir orang lain. Definisi jenis ini
disusun berdasarkan nilai-nilai tertentu

Contoh

Globalisasi bisnis merupakan usaha lebih banyak melampaui batas-batas negara untuk
mendapatkan uang, barang, dan konsumen.
JENIS-JENIS DEFINISI

DEFINISI LUAS:

Definisi luas adalah batasan pengertian yang sekurang-kurangnya terdiri atas satu paragraf. Definisi ini
hanya berisi satu gagasan yang didefinisikan.

Contoh

Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) merupakan perguruan tinggi kedinasan program D-IV, yang dikelola
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1958. STIS mengemban visi menjadi lembaga pendidikan
tinggi kedinasan yang berfungsi untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
khususnya di bidang statistika dan komputasi statistik dengan mendidik kader yang memiliki
kemampuan akademik/profesional. Dengan demikian lulusan STIS merupakan tenaga yang mampu
merencanakan dan melaksanakan penelitian, melakukan analisis di bidang sosial-ekonomi serta
merencanakan dan mengembangkan sistem informasi.
LATIHAN

http://bit.ly/BahasaIndonesiaTopikDiksi
REFERENSI

Achmad HP & Alex. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga. ISBN:
9786022986683.

Mustakim. (2014). Bentuk dan pilihan kata. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
MARI GUNAKAN DIKSI YANG TEPAT DAN SESUAI
AGAR TERCAPAI KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
DIKSI DAN DEFINISI
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Anda mungkin juga menyukai