Pengaruh rendahnya
minat baca atau literasi
yang terjadi Indonesia
ini juga disebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor
pertama, belum ada
kebiasaan membaca
sejak dini. Kedua,
fasilitas pendidikan
yang masih minim. Dan
yang terakhir adalah
karena masih
kurangnya produksi
buku di
Indonesia.Kurangnya
minat membaca yang
dimiliki siswa juga
masyarakat di Indonesia
ini pada akhirnya akan
mempengaruhi mereka
dalam kemampuan
berpikir kritis. Seperti
yang telah kita ketahui,
berpikir kritis
merupakan sebuah
peningkatan
kemampuan yang kita
miliki dalam
menganalisis serta
mengekspresikan suatu
ide-ide yang kita punya
Azmi riska annisa
ejournal.upi.edu; 2020
b. Sumber Wawancara
Kepada Siswa / Guru/
Dosen
Siswa malas membaca
teks yang panjang.
Siswa belum terbiasa
membaca sejak dini
Perkembangan teknologi
yang membuat anak
malas membaca
Beberapa peserta didik
memiliki kemampuan
rendah dalam membaca
belum dilakukannya
refleksi pembelajaran
yang mengarah pada
literasi numerasi
b. Sumber Wawancara
Kepada Siswa / Guru
Penyampaian guru
kurang menarik
sehingga siswa
kurang berminat
terhadap mata
pelajaran sehingga
siswa bosan.
Siswa kurang fokus
belajar di pengaruhi
dari luar dan dalam
diri siswa sendiri,
misal dari dalam diri :
belum sarapan,
mengantuk karena
kurang tidur di
malam hari
Faktor dari luar diri :
pengaruh negatif
teknologi, hubungan
dengan teman,
hubungan dengan
orang tua, cuaca yang
membuat siswa
mengantuk, lelah
setelah pelajaran yang
lain.
Menurut Wahyuni :
Relasi Orangtua dengan
Guru tidak terlepas dari
lingkungan keluarga dan
juga Guru. Dimana
Lingkungan keluarga
merupakan lingkungan
pendidikan yang pertama,
karena dalam keluarga
inilah anak pertama-tama
mendapatkan didikan dan
bimbingan. Dikatakan
lingkungan syang utama,
karena sebagian besar dari
kehidupan anak adalah di
dalam keluarga, sehingga
pendidikan yang paling
banyak di terima oleh
anak adalah dalam
keluarga. Tugas utama
dari keluarga bagi
pendidikan anak ialah
sebagai peletak dasar bagi
pendidikan akhlak dan
pandangan hidup
keagamaan. Sifat dan
tabiat anak sebagian besar
diambil dari kedua orang
tuanya dan dari anggota
keluarga yang lainnya.
Guru berusaha membina
hubungan kerjasama yang
efektif dan efisien dengan
Orangtua/Wali siswa
dalam melaksanakan
proses pedidikan, Guru
memberikan informasi
kepada Orangtua/wali
secara jujur dan objektif
mengenai perkembangan
peserta didik, Guru
merahasiakan informasi
setiap peserta didik
kepada orang lain yang
bukan orangtua/walinya,
Guru memotivasi
orangtua/wali siswa
untuk beradaptasi dan
berpatisipasi dalam
memajukan dan
meningkatkan kualitas
pendidikan, Guru
berkomunikasi secara baik
dengan orangtua/wali
siswa mengenai kondisi
dan kemajuan peserta
didik dan proses
ependidikan pada
umumnya, Guru
menjunjunng tinggi hak
orangtua/wali siswa
untuk berkonsultasi
dengannya berkaitan
dengan kesejahteraan
kemajuan, dan cita-cita
anak atau anak-anak
akan pendidikan, Guru
tidak boleh melakukan
hubungan dan tindakan
profesional dengan
orangtua/wali siswa
untuk memperoleh
keuntungan-keuntungan
pribadi.
repositori.uin-alauddin;
2018
b. Sumber Wawancara
kepada siswa dan guru
Jarak tempat tinggal
orang tua
orang tua tidak pernah
hadir setiap di panggil
kesekolah karena anak
tidak menyampaikan
pesan guru BK dan Wali
Kelas
Akses jalan, transportasi
dan ekonomi.
beberapa lokasi tempat
tinggal belum di jangkau
teknologi
Izin dari tempat kerja
Malu karena anak
bermasalah
b. Sumber Wawancara
Kepada Siswa / Guru
Siswa kurang menguasai
materi pendukung atau
konsep
Guru jarang memberikan
latihan soal HOTS
Siswa lemah dalam
hitungan dasar
Siswa malas membaca
atau menganalisis soal
dalam bentuk uraian
panjang
siswa kurang dapat
menganalisis maksud
soal
Kemampuan literasi
siswa rendah, malas
membaca dan menggali
informasi sehingga
kesulitan menganalisis
soal HOTS yang memang
memerlukan analisis
yang dalam
Keberadaan teknologi
saat ini dinilai sangat
penting dalam
kehidupan manusia
sebagai penunjang
dalam melakukan
berbagai aktivitas baik
dalam melakukan
pekerjaan maupun
dalam hal pendidikan.
Tenaga pendidik bisa
memanfaatkan teknologi
menjadi media
pembelajaran atau
mediator dalam
menyampaikan ilmu
pengetahuankepada
peserta didik melalui
beberapa aplikasi,
seperti zoom, google
classroom, google
meeting atau melalui
whatsapp group.
Dengan menggunakan
media pembelajaran
diatas tenaga pendidik
dapat membuat
penjelasan materi yang
menarik dan tidak
monoton supaya siswa
tertarik dan tetap
semangat dalam
mengikuti aktivitas
belajar mengajar
tersebut. Tuntutan
global menuntut dunia
pendidikan untuk selalu
senantiasa
menyesuaikan
perkembangan teknologi
terhadap usaha dalam
peningkatan mutu
pendidikan, terutama
penyesuaian
penggunaan teknologi
informasi dan
komunikasi bagi dunia
pendidikan khususnya
pada proses
pembelajaran.
ejournal.stitpn.ac.id;
2021
b. Sumber Wawancara
Kepada Siswa / Guru
Jalannya pembelajaran
terasa monoton
Aplikasi atau konten
pembelajaran yang di
sajikan guru kurang
menarik
Guru kurang kreatif dan
inovatif dalam
pelaksanaan
pembelajaran
Aplikasi Game lebih
menarik minat siswa
dari pada pembelajaran