Anda di halaman 1dari 16

Masalah yang

Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


No. telah
masalah penyebab masalah
diidentifikasi
1 Kurangnya a. Kajian Literatur  Siswa malas
minat siswa Jurnal/ Artikel membaca teks
dalam Literasi numerasi panjang karena
melakukan merupakan kecakapan belum terbiasa
literasi dan untuk menggunakan melakukan
numerasi pada berbagai macam angka sejak dini
mata pelajaran dan simbol yang terkait  Hanya
IPAS( Klasifikasi dengan materi untuk beberapa guru
Materi, Unsur memecahkan masalah yang meminta
dan senyawa, praktis dalam berbagai siswa
Tata Nama macam konteks melakukan
senyawa, kehidupan sehari-hari. literasi di awal
Persamaan ketika peserta didik pembelajaran
Reaksi) mampu memahami  Latar belakang
numerasi dengan baik intake siswa
maka kemampuan menjadi alasan
dalam merumuskan, rendahnya
menerapkan serta literasi
menafsirkan numerasi
permasalahan di
berbagai konteks yang
berkaitan dengan materi
akan lebih mudah
menggambarkan serta
memperkirakan
fenomena yang akan
terjadi.
Balerumah.com
(Junaisi Efendy 2021)

Pengaruh rendahnya
minat baca atau literasi
yang terjadi Indonesia
ini juga disebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor
pertama, belum ada
kebiasaan membaca
sejak dini. Kedua,
fasilitas pendidikan
yang masih minim. Dan
yang terakhir adalah
karena masih
kurangnya produksi
buku di
Indonesia.Kurangnya
minat membaca yang
dimiliki siswa juga
masyarakat di Indonesia
ini pada akhirnya akan
mempengaruhi mereka
dalam kemampuan
berpikir kritis. Seperti
yang telah kita ketahui,
berpikir kritis
merupakan sebuah
peningkatan
kemampuan yang kita
miliki dalam
menganalisis serta
mengekspresikan suatu
ide-ide yang kita punya
Azmi riska annisa
ejournal.upi.edu; 2020

b. Sumber Wawancara
Kepada Siswa / Guru/
Dosen
 Siswa malas membaca
teks yang panjang.
 Siswa belum terbiasa
membaca sejak dini
 Perkembangan teknologi
yang membuat anak
malas membaca
 Beberapa peserta didik
memiliki kemampuan
rendah dalam membaca
 belum dilakukannya
refleksi pembelajaran
yang mengarah pada
literasi numerasi

2 Kesulitan belajar a. Kajian Literatur  Fokus siswa di


siswa dan Jurnal/ Artikel pengaruhi
masalah Konsentrasi belajar faktor eksternal
gangguan fokus adalah pemusatan dan internal
siswa dalam perhatian dalam proses siswa
pembelajaran perubahan tingkah laku  Kepekaan guru
yang dinyatakan dalam dalam
bentuk penguasaan, penyiapan
penggunaan, dan kondisi siswa
penilaian terhadap atau sebelum
mengenai sikap dan pembelajaran
nilai-nilai, pengetahuan
dan kecakapan dasar
yang terdapat dalam
berbagai bidang studi.
Proses
pembelajaran dikatakan
berhasil apabila tujuan
pembelajaran itu
tercapai. Berhasil
tidaknya pencapaian
tujuan pembelajaran
tergantung pada proses
pembelajaran yang
dijalani oleh siswa. Jika
konsentrasi siswa
rendah, maka akan
menimbulkan aktivitas
yang berkualitas rendah
pula serta dapat
menimbulkan
ketidakseriusan dalam
belajar dan daya
pemahaman terhadap
materi pun menjadi
berkurang. Salah satu
faktor yang dapat
mempengaruhi
rendahnya daya
pemahaman siswa
adalah
konsentrasi.
Konsentrasi merupakan
modal utama bagi siswa
dalam menerima materi
ajar serta menjadi
indikator suksesnya
pelaksanaan
pembelajaran. Salah
satu cara yang dapat
dilakukan untuk
meningkatkan
konsentrasi siswa yaitu
dengan
mengembangkan
kemampuan berpikir
kritis dalam belajar.
Dengan
mengembangkan
kemampuan berpikir
kritis dalam belajar
diyakini akan membuat
siswa aktif dalam
mengkonstruksikan
pengetahuannya,
sehingga siswa menjadi
fokus atau konsentrasi
terhadap apa yang
dipelajarinya.
Jurnal.unimus.; 2015

Peserta didik hendaknya


memiliki kemampuan
berkonsentrasi saat
proses belajar
berlangsung. Melalui
konsentrasi belajar,
peserta didik mampu
untuk mengikuti proses
belajar sehingga mampu
mencapai tujuan
pembelajaran yang
diharapkan. Konsentrasi
diperlukan dalam proses
membaca, mendengar,
maupun menulis. Pada
usia sekolah, prestasi
belajar seorang siswa
sangat dipengaruhi oleh
kemampuan menyerap
pelajaran yang
diberikan. Kemampuan
memahami materi
pelajaran diperoleh
karena memperhatikan
apa yang diajarkan guru
maupun dari hasil
upaya belajar mandiri,
ditentukan oleh
kemampuan konsentrasi
(Mulyana et al., 2013).
Peserta didik yang dapat
mengelola konsentrasi
belajarnya akan
menjadikannya mampu
memahami dan
mengaplikasikan segala
informasi yang
didapatkan. Dengan
pemahaman tentang
materi pelajaran yang
disampaikan guru,
maka peserta didik akan
mendapat nilai yang
tinggi di kelas.
Sedangkan peserta didik
yang tidak dapat
menjaga konsentrasi
ketika sedang belajar
maka akan mengalami
kesulitan dalam
melakukan aktivitas
belajar secara
menyeluruh, dan dapat
berdampak pada hasil
belajar yang kurang
optimal. Kesulitan
konsentrasi yang
dialami disebabkan
karena peserta didik
tidak dapat
memperhatikan
penjelasan guru dengan
baik, kesulitan
menerima materi
pelajaran yang diberikan
guru, serta kesulitan
menjawab pertanyaan
yang diberikan guru
secara langsung
maupun mengerjakan
soal-soal materi
pelajaran yang diberikan
oleh guru. Apabila
kondisi peserta didik
tidak mampu
memaksimalkan
konsentrasi belajar
terus dibiarkan, maka
dampaknya pada nilai
dan hasil pembelajaran
yang tidak maksimal
(Mindari & Supriyo,
2015).
ejournal.uksw.edu

b. Sumber Wawancara
Kepada Siswa / Guru
 Penyampaian guru
kurang menarik
sehingga siswa
kurang berminat
terhadap mata
pelajaran sehingga
siswa bosan.
 Siswa kurang fokus
belajar di pengaruhi
dari luar dan dalam
diri siswa sendiri,
misal dari dalam diri :
belum sarapan,
mengantuk karena
kurang tidur di
malam hari
 Faktor dari luar diri :
pengaruh negatif
teknologi, hubungan
dengan teman,
hubungan dengan
orang tua, cuaca yang
membuat siswa
mengantuk, lelah
setelah pelajaran yang
lain.

3 Orang tua siswa a. Kajian Literatur Jurnal/  Jarak tempat


tidak hadir pada Artikel tinggal siswa
saat pertemuan Banyak penelitian dan  Wali kelas dan
guru dan orang studi tentang dampak panitia PPDB
tua siswa. positif dari kemitraan mendata nomor
orang tua dengan sekolah telepon dan
dalam mendukung lokasi tempat
keberhasilan siswa.  tinggal siswa
Untuk itu, sekolah perlu  Akses lokasi,
untuk melibatkan jalan,
orangtua dalam proses transportasi
pendidikan. Ketika dan ekonomi
sekolah dan keluarga orang tua siswa
bekerja bersama, siswa  Akses teknologi
memiliki kesempatan jauh dan usia orang
lebih baik untuk tidak tua siswa
hanya sukses di sekolah  Pekerjaan dan
tetapi juga sukses dalam kondisi mental
kehidupan. Kunci dari orang
kemitraan sekolah dan
orang tua, seperti dikutip
dari Sahabat Keluarga
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, adalah
dengan membangun 3R
yakni:
Respect atau rasa
hormat
Responsibility atau
tanggung jawab
Relationship atau
hubungan.
Kompas.com 2018

Menurut Wahyuni :
Relasi Orangtua dengan
Guru tidak terlepas dari
lingkungan keluarga dan
juga Guru. Dimana
Lingkungan keluarga
merupakan lingkungan
pendidikan yang pertama,
karena dalam keluarga
inilah anak pertama-tama
mendapatkan didikan dan
bimbingan. Dikatakan
lingkungan syang utama,
karena sebagian besar dari
kehidupan anak adalah di
dalam keluarga, sehingga
pendidikan yang paling
banyak di terima oleh
anak adalah dalam
keluarga. Tugas utama
dari keluarga bagi
pendidikan anak ialah
sebagai peletak dasar bagi
pendidikan akhlak dan
pandangan hidup
keagamaan. Sifat dan
tabiat anak sebagian besar
diambil dari kedua orang
tuanya dan dari anggota
keluarga yang lainnya.
Guru berusaha membina
hubungan kerjasama yang
efektif dan efisien dengan
Orangtua/Wali siswa
dalam melaksanakan
proses pedidikan, Guru
memberikan informasi
kepada Orangtua/wali
secara jujur dan objektif
mengenai perkembangan
peserta didik, Guru
merahasiakan informasi
setiap peserta didik
kepada orang lain yang
bukan orangtua/walinya,
Guru memotivasi
orangtua/wali siswa
untuk beradaptasi dan
berpatisipasi dalam
memajukan dan
meningkatkan kualitas
pendidikan, Guru
berkomunikasi secara baik
dengan orangtua/wali
siswa mengenai kondisi
dan kemajuan peserta
didik dan proses
ependidikan pada
umumnya, Guru
menjunjunng tinggi hak
orangtua/wali siswa
untuk berkonsultasi
dengannya berkaitan
dengan kesejahteraan
kemajuan, dan cita-cita
anak atau anak-anak
akan pendidikan, Guru
tidak boleh melakukan
hubungan dan tindakan
profesional dengan
orangtua/wali siswa
untuk memperoleh
keuntungan-keuntungan
pribadi.
repositori.uin-alauddin;
2018

b. Sumber Wawancara
kepada siswa dan guru
 Jarak tempat tinggal
orang tua
 orang tua tidak pernah
hadir setiap di panggil
kesekolah karena anak
tidak menyampaikan
pesan guru BK dan Wali
Kelas
 Akses jalan, transportasi
dan ekonomi.
 beberapa lokasi tempat
tinggal belum di jangkau
teknologi
 Izin dari tempat kerja
 Malu karena anak
bermasalah

4 Guru tidak a. Kajian Literatur Jurnal/  Guru kurang


menggunakan Artikel memahami
model-model Menurut Irma wati model-model
pembelajaran Model Pembelajaran pembelajaran
pada merupakan suatu teknik  Banyak guru
pembelajaran pembelajaran yang yang masih
IPAS( Klasifikasi digunakan guru dalam menggunakan
Materi, Unsur mengajarkan suatu metode ceramah
dan senyawa, pokok bahasan ( materi)  Keselarasan
Tata Nama tertentu dan dalam  perangkat
senyawa, pemilihan suatu model mengajar dengan
Persamaan harus disesuaikan kurikulum
Reaksi) terlebih dahulu dengan  Ketercukupan
materi pelajaran. waktu dalam
Tingkat perkembangan menyusun
kognitif siswa dan perangkat
sarana atau fasilitas pembelajaran
yang tersedia sesuai  Supervisi kelas
dengan tujuan oleh kepala
pembelajaran sehingga sekolah atau
pembelajaran yang waka kurikulum
diharapkan dapat
tercapai.
Model
pembelajaran digunaka
n untuk dapat
membantu memperjelas
prosedur, hubungan 
serta keadaan
keseluruhan dari apa
yang didesain. Menurut
Joyce dan Weil (1980),
ada beberapa kegunaan
dari model Pembelajaran
antara lain :
 Memperjelas
hubungan fungsional
diantara berbagai
komponen, unsur
atau elemen system
tertentu.
 Prosedur yang akan
ditempuh dalam
melaksanakan
kegiatan dapat
diidentifikasi secara
tepat.
 Dengan adanya model
pembelajaran maka
berbagai kegiatan
yang dicakupnya
dapat dikendalikan.
 Model pembelajaran
akan mempermudah
para guru untuk
mengidentifikasi
komponen, elemen
yang mengalami
hambatan, jika
kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan
tidak efektif dan tidak
produktif.
 Mengidentifikasi
secara tepat cara-cara
untuk mengadakan
perubahan jika
pendapat
ketidaksesuaian dari
apa yang telah
dirumuskan.
 Dengan menggunakan
model pembelajaran,
guru dapat menyusun
tugas-tugas siswa
menjadi suatu
keseluruhan yang
terpadu.
Metro Jambi.com; 2022
Menurut Zaenal Fanani
:
Guru memiliki kendala
dalam menerapkan
model pembelajaran
terutama dalam
mendorong siswa untuk
bertanya dan menalar.
Faktor penyebab
kendala guru dalam
menerapkan model
pembelajaran antara
lain ketidaksesuaian
materi pelatihan
kurikulum dengan
kebutuhan profesional
guru dan belum ada
model penggunaan
beragam teknik
bertanya, serta
minimnya bantuan
teknis yang sesuai
kebutuhan guru untuk
membimbing siswa
mengikuti tahapan-
tahapan model
pembelajaran serta
rendahnya. Oleh
karenanya, diperlukan
materi pelatihan guru
yang sesuai dengan
kebutuhan guru, buku
pedoman dan buku
guru yang menjelaskan
penggunaan teknik
bertanya dan
peningkatan kualitas
kepala sekolah dan
pengawas dalam
memberikan bantuan
teknis yang sesuai
dengan kebutuhan
profesional guru
ejournal.unesa.ac.id:
2022
b. Sumber Wawancara
Kepada Siswa / Guru
 Kurang Ketercukupan
waktu dalam
merancang dan
melaksanakan model
pembelajaran.
 Guru kurang
memahami model
model pembelajaran
 Guru kurang
memahami dalam
Menyesuaikan model
pembelajaran dengan
materi dan
karakteristik peserta
didik
 Tidak ada pelatihan
atau IHT untuk
model-model
pembelajaran yang
sesuai dengan materi
pelajaran
 Kepala sekolah Tidak
melakukan supervisi
kelas terhadap
pelaksanaan mengajar
guru di kelas
 Guru dalam zona
nyaman
menggunakan metode
ceramah
 Model pembelajaran
langsung dengan
metode ceramah
merupakan model
yang efektif dalam
mengajar siswa dalam
jumlah yang banyak
 Guru tidak bisa
melakukan model
pembelajaran atau
mengorganisir kelas
secara indivu
 Perangkat
pembelajaran kurang
selaras dengan
kurikulum
5 Kesulitan siswa a. Kajian Literatur  Pemantapan
dalam Jurnal/ Artikel Konsep dasar
menyelesaikan Pendidikan sebagai pada materi
soal tipe HOTS pengemban peran sebelumnya
dalam mata reformatif dan yang
pelajaran transformatif harus mendukung
IPAS( Klasifikasi mampu mempersiapkan materi
Materi, Unsur peserta didik untuk selanjutnya
dan senyawa, menguasai berbagai  Kemampuan
Tata Nama keterampilan tersebut. literasi
senyawa, Kebutuhan terhadap numerasi
Persamaan lulusan yang kritis, menjadi
Reaksi) kreatif, komunikatif dan penyebab siswa
kolaboratif inilah yang kesulitan
menjadi kompetensi menganalisis
lulusan utama pada soal soal tipe
kurikulum 2013. HOTS
Pengembangan  Siswa lemah
kurikulum ini dalam hitungan
didasarkan prinsip dasar
pokok yaitu kompetensi  Siswa kurang
lulusan yang didasarkan dapat
atas kebutuhan, isi menganalisis
kurikulum dan mata maksud soal
pelajaran. Untuk  Beberapa guru
membangun Masih
kemampuan Critical menganggap
Thinking and Problem soal HOTS pasti
Solving, instrument bersifat soal
penilaian diarahkan hitungan
pada soal berstandar  Guru jarang
internasional. Yaitu menampilkan
Higher Order Thinking soal yang
Skills (HOTS) atau bersifat analisis
Keterampilan (misal dalam
BerpikirTingkat Tinggi. bentuk gambar,
Bertema.com 2022 grafik, tabel
atau wacana
Menurut Adelina Ria yang terjadi di
Pratiwi : lingkungan
High Order Thingking sekitar)
Skill (HOTS) merupakan
kemampuan untuk
memanipulasi, yang
dihubungkan dengan
kemampuan dan
pengalaman yang
dimiliki peserta didik
untuk di bawa ke
perkara yang baru
untuk menyelesaikan
masalah. Dalam
menyelesaikan
pertanyaan-pertanyaan
bertipe HOTS, dapat
mengarahkan peserta
didik untuk
mengembangkan
kemampuannya dalam
berpikir. Kemampuan
berpikir yang dapat
dikembangkan yaitu,
kemampuan siswa
dalam berkreatifitas,
kemampuan kerjasama,
kemampuan berpikir
kritis, dan kemampuan
untuk saling
berkomunikasi sehingga
dengan berkembangnya
pikiran tersebut, peserta
didik dapat memenuhi
tahapan berpikir HOTS
yaitu melalui tahapan
menganalisis (C4)
tahapan mengevaluasi
(C5) dan tahapan
mencipta (C6)
ejournal.unesa.ac.id;
2020

b. Sumber Wawancara
Kepada Siswa / Guru
Siswa kurang menguasai
materi pendukung atau
konsep
Guru jarang memberikan
latihan soal HOTS
Siswa lemah dalam
hitungan dasar
Siswa malas membaca
atau menganalisis soal
dalam bentuk uraian
panjang
siswa kurang dapat
menganalisis maksud
soal
Kemampuan literasi
siswa rendah, malas
membaca dan menggali
informasi sehingga
kesulitan menganalisis
soal HOTS yang memang
memerlukan analisis
yang dalam

6 Siswa lebih a. Kajian Literatur  Aplikasi dan


tertarik Jurnal/ Artikel konten yang di
membuka sosial Lingkungan belajar sains sajikan guru
media/ game yang diperkaya dengan tidak menarik
dari pada TIK mampu:  Aplikasi yang di
membuka 1) Meningkatkan gunakan siswa
aplikasi perkembangan aspek lebih menarik
pembelajaran kognitif  Pengawasan
2) Memampukan guru pada saat
pengalaman secara pembelajaran
lebih luas, sehingga menggunakan
siswa dapat teknologi
menghubungkan  Kreatifitas guru
sains dengan dalam
pengalaman pribadi menggunakan
dan pengalaman konten konten
nyata mereka yang di minati
3) Meningkatkan siswa
manajemen diri siswa  Variasi dalam
serta memampukan pembelajaran
mereka untuk
melacak tingkat
kemajuan belajar,
sehingga guru leluasa
memusatkan
perhatian pada hal-
hal yang mendukung
pembelajaran dan
pembelajaran untuk
memampukan para
siswa
4) Memfasilitasi koleksi
data dan presentasi
data tersebut,
sehingga dapat
membantu siswa
dalam memahami dan
menginterpretasikan
data tersebut.
Menurut Onwu dan
Ngamo (2005), penerapan
TIK dalam kimia meliputi
beberapa hal yaitu :
1) Penggunaan simulasi
(animasi multimedia)
dan laboratorium
virtual.
2) Pelaksanaan
perkuliahan
menggunakan cara
online (jarak jauh).
3) Penggunaan software
pemodelan kimia.
4) Penggunaan sumber
dan media lainnya
seperti kamera digital,
peralatan kimia
sensor, e-mikroskop,
dan sebagainya.
Menurut Gulińska (2005):
Penggunaan TIK dalam
pembelajaran kimia
meliputi: penggunaan
buku teks berbasis
multimedia, penggunaan
animasi yang menarik,
dan aspek pengeloaan
pelayanan TIK.
Karakter pembelajaran
kimia yang harus
melibatkan aspek
mikroskopis (partikel-
partikel penyusun zat),
makroskopis (sifat yang
dapat diamati), dan
simbolis (identitas zat).
sdit.darul Ilmi.sch.id

Keberadaan teknologi
saat ini dinilai sangat
penting dalam
kehidupan manusia
sebagai penunjang
dalam melakukan
berbagai aktivitas baik
dalam melakukan
pekerjaan maupun
dalam hal pendidikan.
Tenaga pendidik bisa
memanfaatkan teknologi
menjadi media
pembelajaran atau
mediator dalam
menyampaikan ilmu
pengetahuankepada
peserta didik melalui
beberapa aplikasi,
seperti zoom, google
classroom, google
meeting atau melalui
whatsapp group.
Dengan menggunakan
media pembelajaran
diatas tenaga pendidik
dapat membuat
penjelasan materi yang
menarik dan tidak
monoton supaya siswa
tertarik dan tetap
semangat dalam
mengikuti aktivitas
belajar mengajar
tersebut. Tuntutan
global menuntut dunia
pendidikan untuk selalu
senantiasa
menyesuaikan
perkembangan teknologi
terhadap usaha dalam
peningkatan mutu
pendidikan, terutama
penyesuaian
penggunaan teknologi
informasi dan
komunikasi bagi dunia
pendidikan khususnya
pada proses
pembelajaran.

ejournal.stitpn.ac.id;
2021

b. Sumber Wawancara
Kepada Siswa / Guru
Jalannya pembelajaran
terasa monoton
Aplikasi atau konten
pembelajaran yang di
sajikan guru kurang
menarik
Guru kurang kreatif dan
inovatif dalam
pelaksanaan
pembelajaran
Aplikasi Game lebih
menarik minat siswa
dari pada pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai