Anda di halaman 1dari 1

PENGENDALIAN TIKUS SAWAH

Oleh: HENDRI HERMAWAN, SP

Tikus sawah (Rattus argentiventer) merupakan hama utama penyebab kerusakan padi
di Indonesia. Rata-rata tingkat kerusakan tanaman padi mencapai 20% per tahun.
Serangan tikus sawah terjadi sejak pesemaian hingga panen, bahkan dalam gudang
penyimpanan padi. Pengendalian tikus sawah relatif lebih sulit karena sifatnya berbeda
dibanding hama padi lainnya.
MENGAPA TIKUS SELALU MENJADI MASALAH
1. Penanganan terlambat → umumnya pengendalian tikus dilakukan setelah terjadi
serangan.

2. Monitoring lemah → sering terjadi ledakan populasi yang tidak diantisipasi sebelumnya
sehingga menimbulkan kerugian besar.

3. Tidak intensif → alat dan sarana pengendalian terbatas, tidak kompak, dan tidak
berkelanjutan.

4. Lebih percaya mitos → akibat tidak diketahui dan belum dipahaminya aspek dinamika
populasi tikus.

8 KERUGIAN YANG AKIBATKAN OLEH HAMA TIKUS:

1. Waktu sebar mundur


2. Waktu tanam mundur
3. Karena waktu tanam & sebar mundur rawan terserang hama
4. Waktu pemupukan mundur
5. Karena serangan tikus memupuk kembali
6. Kehilangan hasil antara 20 – 90 %
7. Gadu ngompa
8. Gadu 2 takut tanam palawija
STADIUM PADI
PENGENDALIAN Olah
Bera Semai Tanam Tunas Bunting Matang Panen
Lahan
Tanam/panen
+ + +
serempak
Sanitasi habitat + ++ + +
Gropyok massal + ++ +
Empos-gali ++ ++
LTBS ++ + + ++
TBS + tanaman
++
perangkap
Pengumpanan*) +
Keterangan: + = dilakukan; ++ = difokuskan

Anda mungkin juga menyukai