RPP Kelas XI - KD 3.7 Orde Laju Reaksi
RPP Kelas XI - KD 3.7 Orde Laju Reaksi
BAHAN AJAR
Banyak reaksi di sekitar kita yang berlangsung cepat, sedang, dan juga
lambat, bahkan sangat lambat. Reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda. Contoh
reaksi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari Misalnya, petasan yang dinyalakan berlangsung dengan
cepat, Proses perkaratan besi, pematangan buah di pohon, dan fosilisasi sisa organisme merupakan
peristiwa-peristiwa kimia yang berlangsung sangat lambat.
Cepat dan lambat merupakan kata-kata yang menunjukkan kecepatan atau laju. Laju merupakan
ukuran perubahan sesuatu yang terjadi dalam satuan waktu. Cepat lambatnya suatu reakasi berlangsung
disebut dengan istilah laju reaksi.
A. Konsentrasi dan Molaritas.
Dalam melakukan percobaan di laboratorium, seringkali reaksi yang dilakukan dalam bentuk
larutan. Satuan konsentrasi larutan yang umum digunakan adalah molaritas (M). Larutan dengan
konsentrasi 1 M artinya di dalam 1 L larutan tersebut terdapat 1 mol zat terlarut Secara matematis,
hubungan antara molaritas dengan mol dan volum larutan ditulis sebagai berikut.
Contoh :
1. Berapa kemolaran dari 0,4 mol H2SO4 dalm 2 liter larutan?
Jawab :
mol zat terlarut
M=
liter larutan
0,4 mol
¿ = 0,2 mol L-1
2L
2. 0,02 mol HCl dimasukkan ke dalam air hingga volumnya menjadi 250 mL. Tentukan konsentrasi HCl
dalam larutan tersebut!
Jawab
Diketahui :
Mol (n) HCl = 0,02
V = 250 mL
Ditanya : M HCl…………?
Penyelesaian :
1.000 −1 −1
M HCl=0,02 mol x L =0,08 mol L
250
1. Berapa kemolaran dari 2,8 gram KOH dalam 200 mL larutan? (Mr KOH=56)
Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah reaktan atau bertambahnya jumlah produk dalam satuan waktu
Satuan dari jumlah zat bermacam-macam, misalnya gram, mol, atau konsentrasi. Sebagai contoh,
apabila kita akan mengamati laju reaksi dari pembakaran kertas, kita dapat menghitung berapa gram
kertas yang terbakar dalam satuan waktu.
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi per satuan
waktu atau bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per satuan waktu.
Keterangan :
-∆[R] = berkuranganya konsentrasi reaksi
∆t = perubahan waktu
V = laju reaksi
Berdasarkan grafik gambar diatas, dapat pula dibaca bahwa jumlah konsentrasi produk semakin
bertambah maka laju reaksinya adalah bertambahnya jumlah konsentrasi R persatuan waktu. Oleh
karena itu, dirumuskan :
+ ∆ [R]
V =
∆t
Perbandingan laju reaksi antara pita Magnesium dengan (A) HCl 1 M, dan (B) HCl 0,5 M
Anggaplah pada suatu waktu kamu punya satu juta partikel yang memiliki cukup energi untuk
mengatasi energy aktivasinya sehingga dapat bereaksi, atau E>Ea. Jika kamu punya 100 juta maka akan
bereaksi 100 juta, maka hasil reaksi biasanya mengikuti kelipatan zat pereaksi yang ditambahkan.
Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada pencampuran reaktan yang
terdiri dari dua fasa atau lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk
serbuk halus memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada padatan berbentuk
lempeng atau butiran. Semakin luas permukaan partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan akan
semakin tinggi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
c. Temperatur
umumnya reaksi akan berlangsung dengan semakin cepat jika dilakukan dengan pemanasan. Pemanasan
berarti penambahan energi kinetik partikel sehingga partikel akan bergerak lebih cepat, akibatnya
tumbukan yang terjadi akan semakin sering. Tumbukan akan menghasilkan hasil reaksi jika partikel yang
bertumbukan memiliki energi yang cukup untuk melakukannya. Setiap partikel selalu bergerak. Dengan
naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel ikut meningkat sehingga makin banyak partikel yang
memiliki energi kinetik di atas harga energi aktivasi (Ea).
d. Katalis
Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan kimia
secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Katalis mempercepat
reaksi dengan cara menurunkan harga energy aktivasi (Ea).
Katalisis adalah peristiwa peningkatan laju reaksi sebagai akibat penambahan suatu katalis.
Meskipun katalis menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi ia tidak mempengaruhi perbedaan energi
antara produk dan pereaksi. Dengan kata lain, penggunaan katalis tidak akan mengubah entalpi reaksi.
Untuk meningkatkan laju reaksi kamu perlu meningkatkan jumlah tumbukan yang efektif sehingga
menghasilkan reaksi.
Orde reaksi merupakan suatu bilangan pangkat konsentrasi pada persamaan laju reaksi. Nilai
orde reaksi tidak selalu sama dengan koofisien reaksi zat yang bersangkutan.Orde reaksi ada 3 :
I. Reaksi berorde 0
→ laju reaksi tidak dipengaruhi kosentrasi pereaksi
Contoh :
a. Pada percobaan A → B
Persamaan [A]mol/L V1 mol/dtk
1 0,1 2
2 0,2 2,01
3 0,3 2
b. Persamaan laju reaksinya V = K[A]0
V=K
c. diagram hub V dengan ∆[ ]
c. Grafik
Orde B
Ambil data saat [A] tetap [C] beruba, lihat data 1 & 2
V 1 K [ A] x [C ]y
=
V 2 K [ A ] x [ A] y
2 K [0,1]x [0,1] y
=
8 K [0,1]x [0,2] y
2 K [0,1]y
=
8 K [0,2]y
2 1
= ( )y Y = 2
8 2
b. Orde reaksi = 1 + 2 = 3
c. Persamaan V = [A] [C]2
d. Nilai k
Ambil data 1 dan 2
V = k [A] [C]2
2 = k [0,1] [0,1]2
2 mol /s
k=
10−3 mol3
= 2.10-2 mol -2 s-1
Diketahui
persamaan reaksi:
K + L → KL
Persamaan [K]mol/L [L]mol/L Vmol/dtk
1 0,05 0,40 2
2 0,20 0,40 8
3 0,40 0,80 32
Tentukan: a. orde K & L
b. orde reaksi
c. pers laju reaksi
d. nilai k
e. V jika [K] = 0,5 dan [L] = 0,4
LAMPIRAN 3
INTRUMEN PENILAIAN
Nama Satuan pendidikan : SMAN 2 Padang
Tahun pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : XI / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
b. Aspek Afektif
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
PERTEMUAN KE-.....
c. Aspek psikomotor
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
PERTEMUAN KE-.....
KELAS :XI MIA
Keterampilan yang diamati dalam
No Nama membuat tugas
TW TTW L TL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Keterangan :
TW : Tepat Waktu
TTW : Tidak Tepat Waktu
L : Lengkap
TL : Tidak Lengkap
3. Pedoman Penskoran
a. Aspek kognitif
Jawaban Soal
1. Diket: n= 0,5 mol, V= 2 L
Ditanya: M
Jawab: M= n/V= 0,5 mol/ 2 L= 0,25 mol/L = 0,25 M.
2. Laju reaksi adalah ukuran kelajuan berlangsungnya reaksi kimia.
3. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi adalah jika konsentrasi diperbesar maka laju
reaksi semakin cepat.
b. Aspek afektif
Skala penilaian dibuat dengan rentangan dari 1 s/d 4
Penafsiran angka :
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = amat baik
skor capaian
Nilai akhir siswa= ×100 %
skor maksimal
c. Aspek psikomotor
Penilaian dilakukan dengan memberi tanda centang pada kolom tersedia untuk dua jenis
tindakan ( Tepat Waktu atau Tidak Tepat Waktu dan Lengakap atau Tidak Lengkap).
Skala penilaian :
TW =5
TTW = 3
L =5
TL =3
skor capaian
Nilai akhir siswa= ×100 %
skor maksimal