Anda di halaman 1dari 12

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/ Semeste / T.P : XI / Ganjil / 2021-2022


Materi Pokok : KD. 3.7 Menentukan orde reaksi dan
RPP KIMIA Alokasi Waktu tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil
percobaan
: 4 x 45 Menit/ 1 x Pertemuan
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui model pembelajaran dengan menggunakan Inkuiri, peserta didik diharapkan mampu : Menentukan orde reaksi
dan tetapan laju reaksi berdasrkan analisis data percobaan dengan penuh rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin
selama proses pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif
(berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.dengan
mengembangkan nilai karakter berpikir kritis , kreatif (kemandirian), kerjasama (gotongroyong) dan kejujuran
(integritas) .
PERTEMUAN 1 (4 x
45 menit)
LANGKAH MODEL DISCOVERY LEARNING
LANGKAH
PEMBELAJARAN
Pendahuluan (10  Melakukan pembukaan dengan salam dan doa (Budaya Sekolah Religius)
Menit)  Peserta didik menyetor hafalan dan memahami Surah Al qur’an yang dihafalkan (Budaya
 Persiapan Sekolah Religius), menyanyikan lagu Wajib* (Budaya Sekolah Nasionalisme), kegiatan Literasi
 Appersepsi (Budaya Sekolah Literasi)
 Motivasi  Guru memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari
 Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakup materi yang akan di ajarkan
Kegiatan Inti (70  Orientasi Peserta didik pada masalah
Menit)  Siswa mencari informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati tentang data laju reaksi.
Sintak Sintak  Siswa mempelajari data eksperimen tentang laju reaksi.
Pembelajaran (Cirtical thinking, literasi)
 Mengorganisasi peserta didik
 Siswa mengajukan pertanyaan tentang orde reaksi.
 Siswa mengajukan pertanyaan tentang rumus laju reaksi.
Siswa mengajukan pertanyaan tentang menentukan orde reaksi dan rumus laju reaksii (Cirtical
thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs)
 Membimbingpenyelidikan individu/kelompok
 Siswa mendiskusikan tentang orde reaksi.
 Siswa mendiskusikan tentang rumus laju reaksi.
 Siswa mendiskusikan orde reaksi dan rumus laju reaksi.
) (Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Siswa menentukan orde reaksi dan rumus laju reaksi dari data eksperimen.
 Siswa mengolah data eksperimen serta menentukan orde reaksi dan rumus laju reaksi.
(Critical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Siswa membuat laporan hasil diskusi dengan menggunakan tata bahasa yang benar.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan menggunakan tata bahasa yang benar. (Critical
thinking, kolaborasi, komunikasi)
Penutup (10  Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat kesimpulan
Menit)  Guru melakukan refleksi hasil proses belajar yang telah dilaksanakan..
 Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah bekerjasama dengan
baik dalam kelompok.
 Guru memberikan evaluasi untuk mengukur ketuntasan PBM.
 Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya
 Berdoa dan memberi salam
Peniliaian  Sikap 1. Jenis/teknik penilaian
 Pengetahuan a. Tugas

 https://ppski.id/ ppskipusat PPSKI Pusat


 Ketrampilan  Merancang percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi
b. Observasi
 Sikap ilmiah dalam melakukan percobaan dan presentasi,
misalnya: melihat skala volume dan suhu, cara
menggunakan pipet, cara menimbang, keaktifan, kerja sama,
komunikatif, tanggungjawab, dan peduli lingkungan, dsb)
c. Portofolio
 Laporan percobaan
d. Tes tertulis uraian
 Menganalsis data hasil percobaan faktor-faktor yang mem-
pengaruhi laju reaksi
 Membuat grafik laju reaksi berdasarkan data
 menganalisis data hasil percobaan untuk menentukan orde
reaksi dan persamaan laju reaksi

 https://ppski.id/ ppskipusat PPSKI Pusat


Lampiran 1

BAHAN AJAR

Banyak reaksi di sekitar kita yang berlangsung cepat, sedang, dan juga
lambat, bahkan sangat lambat. Reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda. Contoh
reaksi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari Misalnya, petasan yang dinyalakan berlangsung dengan
cepat, Proses perkaratan besi, pematangan buah di pohon, dan fosilisasi sisa organisme merupakan
peristiwa-peristiwa kimia yang berlangsung sangat lambat.

Dapatkah saudara menyebutkan contoh lain dalam kehidupan


sehari-hari hari yang berlangsung sangat cepat, sedang, ataupun
lambat…….???

Cepat dan lambat merupakan kata-kata yang menunjukkan kecepatan atau laju. Laju merupakan
ukuran perubahan sesuatu yang terjadi dalam satuan waktu. Cepat lambatnya suatu reakasi berlangsung
disebut dengan istilah laju reaksi.
A. Konsentrasi dan Molaritas.
Dalam melakukan percobaan di laboratorium, seringkali reaksi yang dilakukan dalam bentuk
larutan. Satuan konsentrasi larutan yang umum digunakan adalah molaritas (M). Larutan dengan
konsentrasi 1 M artinya di dalam 1 L larutan tersebut terdapat 1 mol zat terlarut Secara matematis,
hubungan antara molaritas dengan mol dan volum larutan ditulis sebagai berikut.

mol zat terlarut mol zat terlarut 1000 mL


M= atau M = x
liter larutan Mr volume larutan

Contoh :
1. Berapa kemolaran dari 0,4 mol H2SO4 dalm 2 liter larutan?
Jawab :
mol zat terlarut
M=
liter larutan
0,4 mol
¿ = 0,2 mol L-1
2L
2. 0,02 mol HCl dimasukkan ke dalam air hingga volumnya menjadi 250 mL. Tentukan konsentrasi HCl
dalam larutan tersebut!
Jawab
Diketahui :
Mol (n) HCl = 0,02
V = 250 mL
Ditanya : M HCl…………?
Penyelesaian :
1.000 −1 −1
M HCl=0,02 mol x L =0,08 mol L
250

Cob asaudara kerjakan latihan soal dibawah ini…..!!!

1. Berapa kemolaran dari 2,8 gram KOH dalam 200 mL larutan? (Mr KOH=56)

 https://ppski.id/ ppskipusat PPSKI Pusat


2. 4 gram NaOH dilarutkan ke dalam air hingga volumnya menjadi 500 mL. Tentukan konsentrasi NaOH
dalam larutan tersebut! (Mr NaOH = 40).
3. Berapakah molaritas H2SO4 1 M yang dibutuhkan untuk membuat 250 mL larutan H2SO40,1 M!
B. Pengertian Laju Reaksi
Reaksi kimia selalu berkaitan dengan perubahan dari suatu pereaksi (reaktan) menjadi hasil
reaksi (produk).

Pereaksi (reaktan) → Hasil reaksi (produk)

Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah reaktan atau bertambahnya jumlah produk dalam satuan waktu
Satuan dari jumlah zat bermacam-macam, misalnya gram, mol, atau konsentrasi. Sebagai contoh,
apabila kita akan mengamati laju reaksi dari pembakaran kertas, kita dapat menghitung berapa gram
kertas yang terbakar dalam satuan waktu.
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi per satuan
waktu atau bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per satuan waktu.

Gambar Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu


Berdasarkan grafik gambar diatas jumlah konsentrasi reaktan
sementara berkurang −∆ [R] maka laju reaksinya adalh berkurangnya jumlah
konsentrasi R V = persatuan waktu. Oleh karena itu dirumuskan:
∆t

Keterangan :
-∆[R] = berkuranganya konsentrasi reaksi
∆t = perubahan waktu
V = laju reaksi
Berdasarkan grafik gambar diatas, dapat pula dibaca bahwa jumlah konsentrasi produk semakin
bertambah maka laju reaksinya adalah bertambahnya jumlah konsentrasi R persatuan waktu. Oleh
karena itu, dirumuskan :

+ ∆ [R]
V =
∆t

Keterangan : +∆[R] = bertambahnya konsentrasi reaksi

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Mengapa gula lebih mudah larut dalam air panas……..?

 https://ppski.id/ ppskipusat PPSKI Pusat


Suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kelarutan zat. Suhu juga merupakan
faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Faktor lain yang mempengaruhi laju reaksi adalah luas
permukaan, konsentrasi, dan katalis.
a. Konsentrasi
Untuk beberapa reaksi baik reaksi dalam fasa gas, cair ataupun padat kenaikan konsentrasi
meningkatkan laju reaksi. Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel yang
lebih rapat, jika dibandingkan dengan larutan encer. Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak
molekul-molekul dalam setiap satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul makin sering
terjadi dan reaksi berlangsung semakin cepat. Contoh reaksi antara asam klorida yang ditambahkan pada
natrium tiosulfat, endapan kuning terbentuk yang menunjukkan pembentukkan belerang.
Na2S2O3(aq) + 2 HCl(aq) 2 NaCl(aq) + H2O(l) + S(s) + SO2(g)
Jika larutan natrium tiosulfat dibuat semakin encer, pembentukkan endapan semakin
membutuhkan waktu yang lama. Dengan asumsi bahwa reaksi terjadi antara dua partikel karena
terjadinya tumbukan, tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif. Ini berlaku untuk
reaksi pada fasa apapun, baik untuk fasa gas, cair atau pun padat. Jika konsentrasi tinggi maka
kemungkinan terjadinya tumbuk-an semakin banyak.

Perbandingan laju reaksi antara pita Magnesium dengan (A) HCl 1 M, dan (B) HCl 0,5 M
Anggaplah pada suatu waktu kamu punya satu juta partikel yang memiliki cukup energi untuk
mengatasi energy aktivasinya sehingga dapat bereaksi, atau E>Ea. Jika kamu punya 100 juta maka akan
bereaksi 100 juta, maka hasil reaksi biasanya mengikuti kelipatan zat pereaksi yang ditambahkan.

Gambar Pengaruh konsentrasi pada jalan reaksi

Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, makinbesar lajureaksinya

 https://ppski.id/ ppskipusat PPSKI Pusat


b. Luas Permukaan
Jika kita gunakan padatan dalam bentuk serbuk biasanya hasil reaksi akan lebih cepat diperoleh.
Hal itu dikarenakan zat dalam bentuk serbuk memiliki luas permukaan yang lebih besar. Memperbesar
luas permukaan padatan akan meningkatkan peluang terjadinya tumbukan. Bayangkan sebuah reaksi
antara logam magnesium dan asam klorida encer. Reaksi akan mencakup tumbukan antara atom
magnesium dan ion hidrogen.

Mg(s)+ 2 H+(aq) Mg2+(aq) + H2(g)

Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada pencampuran reaktan yang
terdiri dari dua fasa atau lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk
serbuk halus memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada padatan berbentuk
lempeng atau butiran. Semakin luas permukaan partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan akan
semakin tinggi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat.

Pengaruh Kepingan pualam terhadap Laju Reaksi

c. Temperatur

Laju reaksi berbanding lurus dengan luas permukaan reaktan Pada

umumnya reaksi akan berlangsung dengan semakin cepat jika dilakukan dengan pemanasan. Pemanasan
berarti penambahan energi kinetik partikel sehingga partikel akan bergerak lebih cepat, akibatnya
tumbukan yang terjadi akan semakin sering. Tumbukan akan menghasilkan hasil reaksi jika partikel yang
bertumbukan memiliki energi yang cukup untuk melakukannya. Setiap partikel selalu bergerak. Dengan
naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel ikut meningkat sehingga makin banyak partikel yang
memiliki energi kinetik di atas harga energi aktivasi (Ea).

 https://ppski.id/ ppskipusat PPSKI Pusat


Jika temperature dinaikkan makagerakan partikel-partikel zat akan
semakin cepat sehingga proses laju reaksi semakin cepat

d. Katalis
Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan kimia
secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Katalis mempercepat
reaksi dengan cara menurunkan harga energy aktivasi (Ea).

Katalisis adalah peristiwa peningkatan laju reaksi sebagai akibat penambahan suatu katalis.
Meskipun katalis menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi ia tidak mempengaruhi perbedaan energi
antara produk dan pereaksi. Dengan kata lain, penggunaan katalis tidak akan mengubah entalpi reaksi.
Untuk meningkatkan laju reaksi kamu perlu meningkatkan jumlah tumbukan yang efektif sehingga
menghasilkan reaksi.

Dengan adanya katalisa makalaju reaksi akan semakin cepat


D.
Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi
Persamaan laju reaksi menyatakan hub kuantitatif antara laju reaksi dengan kosentrasi
Secara umum rumus laju reaksi :
mA + nB → pC + qD
Persamaan laju reaksi secara umum di tulis
V = K [A]x . [B]y
V = persamaan laju reaksi
K = konstanta
[A] = kosentrasi zat A
[B] = kosentrasi zat B
X = orde reaksi zat A

 https://ppski.id/ ppskipusat PPSKI Pusat


Y = orde reaksi terhadap zat B

Orde reaksi merupakan suatu bilangan pangkat konsentrasi pada persamaan laju reaksi. Nilai
orde reaksi tidak selalu sama dengan koofisien reaksi zat yang bersangkutan.Orde reaksi ada 3 :

I. Reaksi berorde 0
→ laju reaksi tidak dipengaruhi kosentrasi pereaksi
Contoh :
a. Pada percobaan A → B
Persamaan [A]mol/L V1 mol/dtk
1 0,1 2
2 0,2 2,01
3 0,3 2
b. Persamaan laju reaksinya V = K[A]0
V=K
c. diagram hub V dengan ∆[ ]

II. Reaksi Berorde 1


→ laju reaksi sebanding / berbanding kurus dengan kosentrasi peraksi
Contoh
a. Data percobaan R → P
Persamaan [R]mol/L V1 mol/dtk
1 0,1 2
2 0,3 6
3 0,4 8
b. Persamaan laju reaksi V = K [R]1

c. Grafik

III. Reaksi Berode 2


→ laju reaksi sebanding dengan ∆[ ]
a. Data percobaan R → P
Persamaan [R]mol/L V1 mol/dtk
1 0,1 1
2 0,3 4
3 0,4 9
b. Persamaan laju reaksi V = [R]2
c. Grafik

 https://ppski.id/ ppskipusat PPSKI Pusat


Contoh soal
A2 + 2C → 2AC
Data percobaan
Persamaan [A]mol/L [C]mol/L V1 mol/dtk
1 0,1 0,1 2
2 0,1 0,2 8
3 0,2 0,2 16
Tentukan a. orde A dan C
b. orde reaksi
c. persamaan laju reaksi
d. nilai dan satuan k
e. V jika [A] = 0,25 M [C] = 0,75 M
Jawab
a. Orde A
Ambil 2 data pada saat [A] berubah [C] tetap, lihat data 2 & 3
V 2 K [ A]x [C ]y
=
V 3 K [ A ]x [ A] y
8 K [0,1]x [0,1]y
=
16 K [0,2]x [0,1]y
8 K [0,1]x
=
16 K [0,2]x
1 1
= ( )x
2 2
X=1

Orde B
Ambil data saat [A] tetap [C] beruba, lihat data 1 & 2
V 1 K [ A] x [C ]y
=
V 2 K [ A ] x [ A] y
2 K [0,1]x [0,1] y
=
8 K [0,1]x [0,2] y
2 K [0,1]y
=
8 K [0,2]y
2 1
= ( )y  Y = 2
8 2
b. Orde reaksi = 1 + 2 = 3
c. Persamaan V = [A] [C]2
d. Nilai k
Ambil data 1 dan 2
V = k [A] [C]2
2 = k [0,1] [0,1]2
2 mol /s
k=
10−3 mol3
= 2.10-2 mol -2 s-1

 https://ppski.id/ ppskipusat PPSKI Pusat


e. V = k [A] [C]2
= 2.10-3 [0,25] [0,75]2
=………

Coba saudara kerjakan latihansoal dibawah ini…..!!!

Diketahui
persamaan reaksi:
K + L → KL
Persamaan [K]mol/L [L]mol/L Vmol/dtk
1 0,05 0,40 2
2 0,20 0,40 8
3 0,40 0,80 32
Tentukan: a. orde K & L
b. orde reaksi
c. pers laju reaksi
d. nilai k
e. V jika [K] = 0,5 dan [L] = 0,4

LAMPIRAN 3
INTRUMEN PENILAIAN
Nama Satuan pendidikan : SMAN 2 Padang
Tahun pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : XI / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia

2. Bentuk instrumen dan instrumen


a. Aspek Kognitif
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan singkat dan tepat!
1. Berapakah kemolaran larutan yang terdiri atas 0,5 mol urea dalam 2 liter larutan.
2. Sebutkan definisi laju reaksi!
3. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi?

b. Aspek Afektif
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
PERTEMUAN KE-.....

KELAS :XI MIA


Sikap yang diamati pada proses pembelajaran
No Nama
Kerjasama Tanggung jawab Kejujuran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

 https://ppski.id/ ppskipusat PPSKI Pusat


12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

c. Aspek psikomotor
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
PERTEMUAN KE-.....
KELAS :XI MIA
Keterampilan yang diamati dalam
No Nama membuat tugas
TW TTW L TL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

 https://ppski.id/ ppskipusat PPSKI Pusat


25
26
27
28
29
30
31
32

Keterangan :
TW : Tepat Waktu
TTW : Tidak Tepat Waktu
L : Lengkap
TL : Tidak Lengkap

3. Pedoman Penskoran
a. Aspek kognitif
Jawaban Soal
1. Diket: n= 0,5 mol, V= 2 L
Ditanya: M
Jawab: M= n/V= 0,5 mol/ 2 L= 0,25 mol/L = 0,25 M.
2. Laju reaksi adalah ukuran kelajuan berlangsungnya reaksi kimia.
3. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi adalah jika konsentrasi diperbesar maka laju
reaksi semakin cepat.

b. Aspek afektif
Skala penilaian dibuat dengan rentangan dari 1 s/d 4
Penafsiran angka :
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = amat baik
skor capaian
Nilai akhir siswa= ×100 %
skor maksimal
c. Aspek psikomotor
Penilaian dilakukan dengan memberi tanda centang pada kolom tersedia untuk dua jenis
tindakan ( Tepat Waktu atau Tidak Tepat Waktu dan Lengakap atau Tidak Lengkap).
Skala penilaian :
TW =5
TTW = 3
L =5
TL =3
skor capaian
Nilai akhir siswa= ×100 %
skor maksimal

 https://ppski.id/ ppskipusat PPSKI Pusat

Anda mungkin juga menyukai