MENIMBANG :
MENGINGAT :
MENETAPKAN :
Ditetapkan di : Porong
Pada tanggal : 4 februari 2019
KATA PENGANTAR
Instalasi Rekam Medis RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong merupakan bagian
penting yang mendukung seluruh kegiatan medik di Rumah Sakit, agar dapat
mencerminkan visi dan misi rumah sakit serta tak lepas dari falsafah instalasi Rekam
Medis maka dipandang sangat perlu untuk menyususun satu BUKU PEDOMAN
PELAYANAN REKAM MEDIS Rumkit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong.
Buku ini dibuat sebagai pedoman / pegangan bagi setiap anggota yang bekerjadi
instalasi rekam medis RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong dalam melakasankan
tugasnya. Buku ini juga berguna bagi pihak-pihak lain yang terkait dan bermitra kerja
dengan instalasi Rekam Medis
Buku ini menerangkan tata laksana dan uraian tugas di instalasi Rekam Medis serta
merupakan petunjuk unit di RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong yang menyangkut
tugas rekam medis.
Dalam perjalanan waktu, sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi runmah
sakit, maka buku ini akan direvisi lebih lanjut sehingga akan selalu berkembang kearah
yang lebih maju.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i
BAB I .......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................................ 1
D. BATASAN OPERASIONAL...................................................................................................................6
BAB II ....................................................................................................................................... 12
BAB IV...................................................................................................................................... 18
1. ASESMEN ........................................................................................................................................ 69
1. Penulisan Simbol........................................................................................................................... 76
h. Bidang THT...................................................................................................................................... 87
i. Bidang Laboratorium.................................................................................................................... 89
A. Persiapan ......................................................................................................................................... 95
BAB V....................................................................................................................................... 98
LOGISTIK................................................................................................................................. 98
B. Pembuatan stiker/ label nama pasien yang memuat minimal nama, no rekam medis dan
tanggal lahir pasien. .......................................................................................................................... 104
3. Kelengkapan Pengisian Rekam medis 1X24 jam Setelah Selesai Pelayanan ............. 109
PEDOMAN PENYELENGARAAN
PEYANANAN UNIT REKAM MEDIS
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PUSDIK SABHARA PORONG
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rekam medik merupakan bukti tertulis tentang proses pelayanan yang
diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien, hal ini
merupakan cerminan kerja sama lebih dari satu orang tenaga kesehatan untuk
menyembuhkan pasien. Bukti tertulis pelayanan dilakukan setelah pemeriksaan
tindakan, pengobatan sehingga dapat dipertanggung jawabkan
Falsafah rekam medik di RS Bhayangkara pusdik sabhara porong adalah
memberikan pelayanan informasi rekam medik yang bermutu dan terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat dan dapat dipergunakan untuk kepentingan
pendidikan, pelatihan, dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan.
Falsafah tersebut menjiwai penyelenggaraan rekam medik di
Rumah Sakit Bhayangkara dimana rekam medik merupakan bukti tentang
proses pelayanan medis kepada pasien dan memuat informasi yang cukup dan
akurat tentang identitas pasien, diagnosa, perjalanan penyakit, proses
pengobatan dan tindakan serta dokumentasi pelayanan. Untuk itu pula rekam
medik disimpan dengan baik disusun akurat, tepat waktu dikumpulkan,
mudah didapatkan kembali, mudah dianalisa untuk keperluan statistik dan
informasi. Maka dibuat kebijakan menyangkut rekam medik yang bersifat
rahasia, aman dan berisi informasi mutakhir dan dapat dipertanggung jawabkan,
mudah dibaca dan selalu dapat dilengkapi.
2
a. Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai
tenaga medis dan perawat dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
3
b. Aspek Medis
Catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan
pengobatan/ perawatan yang harus diberikan kepada pasien.
c. Aspek Hukum
Menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar
keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan
tanda bukti untuk menegakkan keadilan
d. Aspek Keuangan
Isi rekam medis dapat dijadikan sebgai bahan untuk menetapkan biaya
pembayaran pelayanan. Tanpa adanya bukti catatan tindakan/ pelayanan,
maka pembayaran tidak dapat dipertanggungjawabkan.
e. Aspek Penelitian
Berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut
data/ informasi yang dapat digunakan sebagai aspek penelitian.
f. Aspek Pendidikan
Isi rekam medis menyangkut data/ informasi tentang kronologis dari
pelayanan medik yang diberikan pada pasien,
g. Aspek Dokumentasi
Isi rekam medis menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan
dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan sarana kesehatan
RS Bhayangkara pusdik sabhara porong.
a. Penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau
dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau
berdasarkan peraturan perundang-undangan;
a. Isi rekam medis untuk pasien untuk pasien rawat jalan pada sarana
pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya memuat :
b. Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari sekurang-
kurangnya memuat:
1) Identitas pasien;
2) Tanggal dan waktu;
3) Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan penyakit
dan riwayat penyakit;
4) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
5) Diagnosis;
6) Rencana tindakan perawatan;
5
1) Identitas pasien;
2) Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan rumah sakit
daerah provinsi Jawa timur;
3) Identitas pengantar pasien;
4) Tanggal dan waktu;
5) Hasil namnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit;
6) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
7) Diagnosa;
8) Pengobatan dan/atau terapi dan/atau tindakan;
9) Ringkasan kondisi pasien ssebelum meninggalkan pelayanan unit
gawat darurat dan rencana tindak lanjut;
10) Nama dan tanda tangan dokter, atau tenaga kesehatan tertentu yang
memberikan pelayanan kesehatan;
11) Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan
dipindahkan ke sarana kesehatan lain, dan
12) Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
d. Ringkasan pulang harus dibuat oleh dokter atau dokter gigi yang melakukan
perawatan pasien. Isi ringkasan pulang, sekurang-kurangnya memuat :
1) Identitas pasien;
2) Diagnosis masuk dan indikasi pasien dirawat;
3) Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis akhir,
pengobatan dan tindak lanjut, dan
4) Nama dan tanda tangan pasien/ keluarga dan tanda tangan dokter atau
dokter gigi yang memberikan pelayanan .
B. TUJUAN PEDOMAN
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan Unit Rekam Medis RS
Bhayangkara pusdik sabhara porong dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
6
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Managemen Rekam Medis
2. Rekam Medis
3. Tracer
4. ICD-10
5. ICD-9-CM
6. Kartu Berobat
Adalah kartu yang diberikan kepada pasien dimana isi kartu tersebut
adaalah nomor rekam medis dan nama pasien. Kartu tersebut digunakan
untuk mempermudah pencarian kembali rekam medis pasien yang akan
berobat.
E. LANDASAN HUKUM
Instalasi Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara pusdik sabhara porong
adalah merupakan bagian yang harus terselenggara sesuai dengan :
a. Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter spesialis yang
mempunyai SIP melayani pasien di Rumah Sakit Bhayangkara
pusdik sabhara porong;
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SDM
Kualifikasi SDM unit rekam medis.
4. Pelaksana Pendaftaran Rawat Jalan, Rawat inap dan Unit Gawat Darurat
13
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
C. JADWAL KERJA/SHIFT
BAB III
STANDAR FASILITAS
ADMISION
DENAH RUANG PENDAFTARAN DAN RM
RAK FILLING 2
16
1 RAK PENYIMPANAN RM
3 MEJA KERJA RM
4 KURSI PENDAFTARA
5 KURSI PENDAFTARA
6 MONITOR ( LCD LG )
7 FOTO COPY
8 CPU
9 KEYBOARD
10 MOUSE
15 COUNTENER BOX
16 KIPAS ANGIN
17 PESAWAT TELEPON
18 LEMARI PARAGON
19 JAM DINDING
17
20 TEMPAT SAMPAH
21 UPS
22 SUHU RUANGAN
23 LAMPU
24 SOUND SYSTEM
25 ALMARI LOKER
27 TANGGA
28 TRACER
18
BAB IV
TATA LAKSANA
1. RAWAT JALAN
Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien
yang tidak mendapatkan pelayanan rawat inap di fasilitas pelayaan
kesehatan (Huffama, '94). Pelayanan rawat jalan merupakan pelayanan
yang diberikan kepada pasien dengan kategori "Pasien yang dapat
menunggu" yaitu Pasien berobat jalan yang datang dengan perjanjian
ataupun tidak dengan perjanjian, dan Pasien yang datang tidak dalam
keadaan gawat darurat.
prioritas pasien gawat darurat. Jadi pasien yang tidak dalam keadaan
gawat darurat akan mendapatkan pelayanan kesehatan setelah pasien
gawat darurat telah tertangani.
Contoh :
BPJS
KESEHATAN VERIFIKASI
PENDAFTARAN REKANAN :
PASIEN PASIEN -INDOFOOD
D RAWAT JALAN - INHEALT
- BPJS TK
PEMERIKSAAN PENUNJANG:
POLIKLINIK -LABORATORIUM
UMUM/GIGI/ -RADIOLOGI
UMUM SPESIALIS
KASIR
PULANG
22
BPJS
RS BHAYANGKARA
VERIFIKASI
REKANAN:
PASIEN DATA
-INDOFOOD
-JASA RAHARJA
-UGD -INHEALT
-POLIKLINIK TPPRI -TAHANAN
-RUJUKAN -BPJS KSHT
RS/PUSKESMAS/ -BPJS TK
DOKTER KELUARGA/
BIDAN PENUNJANG MEDIS:
-FARMASI
RUANG -LABORATORIUM
UMUM -RADIOLOGI
PERAWATAN
-GIZI
-KAMAR OPERASI
KASIR
KAMAR
PULANG
26
A. PENERIMAAN PASIEN
Pasien adalah pelanggan utama yang tidak dapat tergantikan di dalam
suatuinstansi kesehatan. Pasien dirumah sakit dapat dikategorikan sebagai pasien
poliklinik (pasien berobat jalan), pasien gawat darurat dan pasien rawat inap.
Sedangkan berdasarkan jenis jenisnya dapat dikategorikan sebagai berikut :
d. Tanggal lahir pasien (tanggal, bulan, tahun) dan kota tempat kelahiran.
a. No KTP / KK
b. Nama Lengkap
c. Alamat
29
d. Telepon/HP
e. Tempat/Tgl Lahir
f. Jenis Kelamin dan umur pasien
g. Agama dan Suku bangsa
h. Alergi
i. Status pemikahan
j. Pendidikan
k. Pekerjaan
l. Nama suami/istri pasien
m. Pekerjaan suami/istri Pasien
n. Bahasa yang dimengerti
o. Nama orang tua kandung pasien dan pekerjaan orang tua
p. Nama, Alamat dan No Tlp/HP penanggung jawab pasien
q. Cara pembayaran pasien
r. Ringkasan Masuk pasien
s. Tanda tangan dan nama terang pembuat pernyataan dan petugas
pendaftaran
Cara pemberian identitas pasien dewasa/umum adalah setiap
pasien yang datang pertama kali berobat baik poliklinik maupun IGD atau
disebut dengan pasien baru selain bayi baru lahir di dalam rumah sakit
atau pelayanan kesehatan harus mengisi formulir indentitas pasien yang
telah disediakan di tempat pendaftaran.
Pemasangan gelang pasien dilakukan saat pasien ditentukan untuk
rawat inap.Pemasangan gelang pasien dilakukan dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebagai alat identifikasi pasien saat berada di ruang
perawatan.Gelang pasien dipakai selama pasien dirawat di Rumah Sakit
sampai dengan pasien pulang.
5. PENULISAN NAMA
a. Nama pasien ditulis dengan huruf balok/cetak yang mudah dibaca dan
mengikuti ejaan yang disempurnakan.
b. Menggunakan nama pasien sendiri yang tertera dalam KTP atau kartu
pengenal lainnya.
contoh : Sukarno, dr
Widodo, H.
Ajeng, Rr.
g. Nama bayi
Bagi bayi baru lahir biasanya belum diberi nama oleh orang tuanya,
sehingga penulisan nama bayi baru lahir menggunakan nama ibunya
Contoh
Nama Ibu : Ny Dian Setyaningsih
Nama Ibu : Ny Nindha Lailatusy-syifa
Setelah bayi tersebut kontrol atau berobat ulang baru kemudian nama
tersebut diganti dengan nama bayi yang sebenarnya.
h. Pemberian Nama inisial untuk pasien tanpa identitas
1) Memberikan nama pasien dengan nama Tn X jika pasien berjenis
kelamin laki-laki dan Ny Y jika pasien berjenis kelamin perempuan.
2) Jika jumlah pasien tanpa identitas lebih dari satu maka
identifikasinya menggunakan format Tn X/Ny Y, inisial petugas
pendaftaran, dan urutan pasien yang diidentifikasi. Label ini dapat
dipakai sampai pasien dapat diidentifikasi dengan benar. Prosedur
pemberian namainisial untuk pasien tanpa identitas ini juga dapat
digunakan saat kondisi bencana.
32
Contoh :
i. pasien dengan minimal dua suku kata dan memiliki awalan kata
"Muhammad" dan ejaan sejenisnya dalam sistem penamaan disingkat
menjadi huruf "M". Hal ini untuk mempermudah pencarian data pasien
berdasarkan nama, karena kata "Muhammad" dapat ditulis dalam ejaan
yang berbeda beda. Jika nama pasien hanya untuk lebih meningkatkan
informasi dalam rekam medis, petugas rekam medis harus membuat
koding sesuai dengan klasifikasi yang tepat
6. PASIEN LUPA ATAU TIDAK TAHU TANGGAL LAHIR PASIEN
Bila pasien atau keluarga pasien lupa tidak membawa KTP dan tidak tahu
tanggal lahir pasien maka petugas pendaftran menuliskan tanggal lahir pasien
1 Januari dan tahun perkiraan lahir. Dan keluarga/ pasien di edukasi utuk
membawa KTP/ identitas laiinya pada saat kunjungan berikutnya untuk
membenarkan tanggal lahir pasien.
a. Berkas Rekam Medis tidak boleh keluar dari rumah sakit dan
pendistribusian berkas rekam medis hanya boleh didistribusikan oleh
petugas rekam medis dan tidak dibenarkan untuk dibawa pasien/keluarga
pasien.
b. Setiap berkas rekam medis yang telah terambil dan rak penyimpanan
harus tergantikan oleh tracer dan segera didistribusikan.
Berkas Rekam Medis tidak lengkap yang tersimpan dalam rak tidak
lengkap harus segera didistribusikan ke bagian yang bersangkutan setelah 2
kali 24 jam terhitung hari pengembalian berkas
41
c. Berkas yang kembali dari ruangan rawat inap dan rawat jalan disimpan di
rak penyimpanan berkas.
d. Berkas yang sudah diisi dengan lengkap disimpan di rak / di Filling dengan
menggunakan Sistem penjajaran Terminal Digit (angka akhir).
f. Berkas yang keluar dari rak Filling ataupun di rak penyimpanan berkas tidak
lengkap harus diganti dengan tracer.
b. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi rekam medis untuk badan-
badan atau perorangan, kecuali yang telah ditentukan oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Selama pasien dirawat, berkas rekam medis menjadi tanggung jawab
perawat ruangan dan menjaga kerahasiaannya.
d. Tidak diperkenankan membawa berkas rekam medis keluar dari rumah
sakit.
e. Petugas rekam medis harus menjaga agar berkas rekam medis tersimpan
rapi dan tertata dengan baik serta aman.
f. Pengembalian berkas rekam medis pasien pulang rawat inap paling
lambat 2x24 jam setelah pasien keluar dari RS. Bhayangkara pusdik
sabhara porong
g. Petugas rekam medis tidak boleh memberikan informasi kepada siapapun
tentang data pasien
h. Semua petugas kesehatan yang terkait turut melaksanakan peraturan
prosedur pengisian berkas rekam medis yang keseluruhannya dilakukan
untuk menjaga agar berkas rekam medis dapat memberikan
perlindungan bagi rumah sakit, petugas kesehatan maupun pasien.
d. Dokumen lama atau rusak diganti dengan sambul baru tetapi tetap
dengan nomor rekam medik yang lama.
Untuk menjaga kerahasiaan dan privasi informasi pasien salah satunya adalah
pasien atau keluarga mengisi lembar formulir atau blanko persetujuan pelepasan
informasi medis. Informasi dalam rekam medik bersifat privasi dan rahasia karena
hal ini menjelaskan hubungan yang khusus antara pasien dan dokter yang wajib
dilindungi dari pembocoran sesuai dengan kode etik kedokteran dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Informasi yang bersumber dari rekam medik
ada 2 (dua) kategori, yaitu :
1. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan
Yaitu laporan catatan yang terdapat dalam dokumen rekam medik
sebagai hasil pemeriksaan pengobatan, observasi, atau wawancara dengan
pasien.Informasi ini tidak boleh disebarluaskan kepada pihak-pihak yang
tidak berwenang karena menyangkut individu langsung si pasien.
Adapun pemberitahuan kepenyakitan kepada pasien/ keluarga menjadi
tanggung jawab dokter yang merawat, pihak lain tidak memiliki hak sama
sekali. Informasi yang tidak mengandung kerahasiaan
Jenis informasi yang dimaksud disini adalah perihal identitas
(nama, alamat, dll) serta informasi lain yang tidak mengandung nilai medis.
Lazimnya informasi ini terdapat di lembaran paling depan dokumen rekam
medik, namun ada kalanya identitas pasien dianggap perlu untuk
disembunyikan.
1) Pihak Kepolisian
(a) Mengajukan permintaan VER secara tertulis (Mencatat
permintaan Visum pada buku register VER)
(b) Mengambil hasil VER untuk proses persidangan
2) Dokter
(a) Memeriksa kondisi pasien
(b) Membuat Visum sesuai dengan SPVR yang diajukan oleh
pihak kepolisian pada program Visum
(c) Menandatangani visum yang telah di print oleh petugas
rekam medis.
3) Petugas Pelaporan visum
(a) Mencetak hasil visum rangkap 2
(b) Memintakan tanda tangan dan hasil visum yang telah di prin
(c) Membubuhkan stempel pada hasil Visum yaitu pada tanda
tangan dokter Merekam permintaan visum dan mengevaluasi
persentase pengisian visum oleh dokter.
a. Dokter :
1) Dokter memiliki hak akses informasi serta hak akses berkas rekam
medis pasien yang pernah dirawat.
1) Perawat atau bidan memiliki hak akses terhadap berkas rekam medis
pasien yang saat itu sedang dirawat.
2) Perawat atau bidan dapat mengakses kembali berkas rekam medis
pasien yang telah dipulangkan untuk kepentingan kelengkapan berkas.
c. Tenaga kesehata lain (Apoteker,penata Rontgen,Rehabilitasi Medis,Rekam
Medis,Gizi,Laboratorium) seperti hanya dapat mengakses berkas rekam
medis pasien untuk kelengkapan pengisian berkas rekam medis pasien
yang telah dipulangkan.
2. Rekam medis pasien dan data serta informasi lain baik berupa kertas
maupun elektronik terkait pasien harus dijaga dan dilindungi sepanjang
waktu. Rekam medis pasien disimpan diarea yang hanya tenaga
kesehatan mempunyai otorisasi untuk akses.Akses terhadap berkas
maupun informasi rekam medis diatur sebagaimana ketentuan yang
berlaku guna menjamin kerahasiaan rekam medis dan mencegah dari
kehilangan, kerusakan dan serta akses dari penggunaan yang tidak
berhak
a. Bagian kerohanian miliki hak akses informasi terkait kondisi pasien untuk
dilakukan tindakan bimbingan kerohanian dengan tetap harus menjaga
kerahasiaan pasien.
10. Hak akses petugas Verifikator pasien rekanan RS. Bhayangkara pusdik
sabhara terbatas untuk membaca copy dokumen yang telah dikirim oleh RS.
Bhayangkara pusdik sabhara. Bila ingin membaca Dokumen rekam medis
maka petugas harus mengisi formulir yang telah disediakan.
Hal yang perlu diperhatikan untuk perubahan atau penambahan formulir rekam
medis :
1. Perubahan formulir bisa terjadi pada formulir yang saat ini sedang dipakai
untuk pencatatan perlu di rubah sesuai kebutuhan.
2. Setiap pengajuan perubahan formulir RM dibuat laporan atau rekomendasi
ke Direktur melalui Panitia Rekam Medis.
13 RMRI 04 NEWS
27 RMRI 08 CPPT
48 RMRI 24 PATOGRAFI
54
c. Prosedur Pencatatan
1) Pencatatan Rekam Medis Pasien Rawat Jalan
a) Pencatatan di Tempat Pendaftaran Rawat Jalan
(1) Untuk pasien baru petugas menjelaskan dan meminta
pasien mengisi form identitas sosial
(2) Petugas melakukan registrasi dengan input mengenai
identitas pasien sesuai dengan pengisian formulir
pengisian identitas pasien
b) Petugas juga melakukam pencetakan kartu Berobat dan
menyerahkannya kepada pasien untuk dibawa kembali setiap
berobat di Rumah Sakit Bhayangkara pusdik sabhara.
c) Pencatatan di Poliklinik yang dituju Dokter:
d) Mencatat anamnesa, hasil pemeriksaan, diagnosa, terapi dan
tindakan yang dilakukan oleh ;
(1) Dokter :
(a) Mencatat anamnesa, hasil pemeriksaan,
diagnosa, terapi dan tindakan yang dilakukan
pada berkas rekam medis IGD
58
2) Pencatatan di IGD
a) Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-kurangnya
memuat :
A. Formulir general consent (RMRI 01) diisi oleh keluarga pasien yang
dijelaskan oleh petugas admisi untuk dibaca terlebih dahulu oleh
keluarga pasien dan ditanda tangani oleh pasien/keluarga pasien
B. Formulir hak dan kewajiban pasien (RMRI 01.1) diisi oleh keluarga
pasien yang dijelaskan oleh petugas admisi untuk dibaca terlebih
dahulu oleh keluarga pasien dan ditanda tangani oleh pasien/keluarga
pasien
C. Formulir Surat Pernyataan status pasien ranap/rajal (RMRI 01.2) diisi
oleh keluarga pasien yang dijelaskan oleh petugas admisi untuk
dibaca terlebih dahulu oleh keluarga pasien dan ditanda tangani oleh
pasien/keluarga pasien
D. Formulir Tata Tertib RMRI (01.3) diisi oleh keluarga pasien yang
dijelaskan oleh Perawat untuk dibaca terlebih dahulu oleh keluarga
pasien dan ditanda tangani oleh pasien/keluarga pasien
E. Formulir PEMBERIAN INFORMASI PASIEN BARU (RMRI 01.4) diisi oleh
keluarga pasien yang dijelaskan oleh Perawat untuk dibaca terlebih
dahulu oleh keluarga pasien dan ditanda tangani oleh pasien/keluarga
pasien
F. Formulir Lembar Pemilihan Dokter (RMRI 01.5) diisi oleh dokter jaga
G. Formulir masuk dan keluar rs (RMRI 02) diisi oleh petugas admisi dan
tentang diagnose keluar diisi oleh dokter yang merawat
H. Formulir asesmen awal medis rawat inap (RMRI 03) diisi oleh dokter
I. Formulir asesmen Awal keperawatan (RMRI 03.1) diisi oleh perawat
J. Formulir Asesmen Awal Kebidanan dan kandungan rawat inap (RMRI
03.2) diisi oleh bidan
K. Formulir Asesmen Gizi (RMRI 03.3) diisi oleh petugas Gizi
L. Formulir Pengkajian awal medis dan neonates (RMRI 3.4) diisi oleh
dokter dan bidan
M. Formulir NEWS (RMRI 04) diisi oleh perawat
N. Formulir PEWS (RMRI 04.1) diisi oleh perawat
O. Formulir MEOWS (RMRI 04.2) diisi oleh bidan
P. Formulir Pengkajian Awal Nyeri (RMRI 05) diisi perawat
Q. Formulir Asesmen Ulang Nyeri (RMRI 05.1) diisi oleh perawat
R. Formulir Pengkajian Nyeri pada bayi/NIPS (RMRI 05.2) diisi oleh
bidan/perawat
S. Formulir Pengkajian Awal Resiko Jatuh (RMRI 06) diisi oleh perawat
T. Formulir Monitoring Resiko Jatuh (RMRI 06.1) diisi oleh perawat
U. Formulir Tata Laksana Resiko Jatuh (RMRI 06.2) diisi oleh perawat
V. Formulir Pengkajian Resiko Jatuh Px Neonatus (RMRI 06.3) diisi oleh
bidan
61
2). pengisian berkas Rekam medik rawat inap adalah sebagai berikut
a) FRM 1
b) FRM 2
(1) LEMBAR MASUK & KELUAR RS (RM 2)
63
c) FRM 3
(1) ASSESMENT AWAL MEDIS PASIEN RAWAT INAP (RM 3)
Formulir yang berisikan anamnesa, pemeriksaa fisik, diagnosis
kerja, diagnosis banding, penalatalaksanaan / perencanaan
pelayanan diiisi dan ditanda tangani oleh dokter yang
melakukan asesmen medis.
(2) PENGKAJIAN KEPERWATAN PASIEN (RM 3.1)
Formulir Yang berisikan anamnese/ aluanamnese, keluhan
utama, pemeriksaan Fisik (tanda- tanda vital, sistem
pernapasan, sistem cardiovaskuler, sistem persyarafan, sistem
perkemihan, sistem pencernaan, sistem musculosceletal,
endokrin, psiko sosio-spiritual, fungsi, skrining gizi awal,
asesmen jatuh, asesmen nyeri) diisi dan di tanda tangani oleh
perawat
(3) PENGKAJIAN AWAL KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
RAWAT INAP (RM 3.2)
Formulir Yang Berisikan Anamnese / Aluanamnese, data
subyektif (keluhan utama, riwayat perkawinan, riwayat
kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu, riwayat hamil,
riwayat penyakit lalu, riwayat penyakit keluarga, riwayat
gynekologi, riwayat keluarga berencana, risiko cidera/jatuh,
skala nyeri dan skrining gizi, status fungsional, riwayat
kebiasaan, makan/ minum/ psikosoial). Data obyektif ( keadaan
umum, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus dan nifas,
pemeriksaan penunjang, diagnosa dan masalah kebidanan
diisi dan di tanda tangani oleh bidan yang mengkaji)
(4) PENGKAJIAN AWAL MEDIS DAN KEPERAWATAN
NEONATUS/ PERINATAL RAWAT INAP (RM 3.3)
Formulir Yang Berisikan Anamnese / Aluanamnese, identitas,
riwayat alergi, keluhan utama saat masuk rs, riwayat penyakit
sekarang, riwayat penyakit dahulu, kelahiran sekarang, riwayat
kehamilan, nilai APGAR, pemeriksaan fisik, riwayat
psikososial, diferensial diagnosis, diagnosis kerja, pengobatan
dan tindakan, rekonsiliasi obat, discharge planing, diisi oleh
perawat yang melakukan pengkajian dan di verifikasi oleh
dokter DPJP
(5) PENGKAJIAN GIZI (RM 3.4)
64
d) FRM 4
(1) EWS (RM 4)
Digunakan untuk monitoring pasien yang menggunakan
renstren
e) FRM 5
(1) PENGKAJIAN AWAL NYERI (RM 5)
Formulir yang berisikan anamnese / aluanamnese nyeri,
intensitas nyeri wong baker face skale untuk anak usia lebih
dari 3 tahun dan dewasa, skala FLACC untuk anak usia kurang
dari 3 tahun diisi dan ditanda tangani oleh perawat.
(2) ASESMEN ULAN NYERI (RM 5.1)
Formulir yang berisikan pengkajian ulang nyeri yang diisi dan
ditanda tangani oleh perawat / bidan
(3) PENGKAJIAN NYERI NEONATAL SKALA NIPS (NEONATAL
INFANT PAIN SCALE) (RM 5.2)
Formulir yang berisikan kriteria pengkajian, tanggal, jam, dan
skala nyeri yang diisi oleh perawat
(4) PENGKAJIAN NYERI PADA PASIEN NEONATUS-
NEONATAL NEONATAL-INFANT PAIN SCALE (NIPS) (RM
5.3)
Formulir yang berisikan parameter, skor, skor hari perawatan,
total skor, dan keterangan diisi oleh perawat / bidan yang
melakukan pengkajian.
(5) PENGKAJIAN NYERI PADA PASIEN TIDAK SADAR
BEHAVIOURAL PAIN SCALE (NIPS) (RM 5.4)
Formulir yang berisikan parameter, skor, skor hari perawatan,
total skor, dan keterangan diisi oleh perawat / bidan yang
melakukan pengkajian.
f) FRM 6
(1) PENGKAJIAN AWAL RESIKO JATUH (RM 6.1)
Formulir yang berisikan anamnese / aluanamnese nyeri pada
dewasa (Morse Fall Scale), dan anak (Humpty Dumpty Scale)
diisi dan ditanda tangani oleh perawat.
(2) MONITORING RESIKO JATUH PADA PASIEN (RM 6.1)
65
i) FRM 9
(1) LEMBAR OBSERVASI (RM 9)
Formulir ini digunakan sebagai catatan perkembanganan
pasien terintegrasi yang berisi tanGgal, hari perawatan, tanda-
tanda vital, GCS, urine, muntah, draine balance, BB/TB dan
BAB diisi dan ditandatangani oleh perawat yang melakukan
asesmen dan reassesmen terhadap pasien.
j) FRM 10
(1) LEMBAR CAIRAN DAN TRANSFUSI (RM 10)
Formulir ini digunakan sebagai catatan perkembanganan
pasien terintegrasi yang berisi tanggal, tanda- tanda vital,
cairan masuk dan caran keluar diisi oleh perawat yang
melakukan asesmen dan reassesmen terhadap pasien.
k) FRM 11
(1) FORMULIR REKONSILIASI OBAT (RM 11)
Formulir ini berisikan daftar obat yang diberikan kepada
pasien. Diisi dan di tandatangani oleh apoteker
l) FRM 12
(1) PROFIL PENGGUNAAN OBAT (RM 12)
Formulir ini berisikan daftar obat yang diberikan kepada pasien.
Diisi dan di tandatangani oleh apoteker
(2) DAFTAR PEMBERIAN OBAT INJEKSI (RM 12.1)
Formulir ini berisikan daftar obat injeksi yang diberikan kepada
pasien. Diisi dan di tandatangani oleh perawat
m) FRM 13
(1) EDUKASI PASIEN TERINTEGRASI (RM 13)
Formulir ini berisikan edukasi yang diberikan kepada pasien/
keluarga diisi dan ditandatangani oleh dokter, perawat, bidan,
ahli gizi, apoteker dan tenaga kesehatan lain yang melakukan
pemberian edukasi terhadap pasien.
n) FRM 17
(1) RESUM MEDIS (RM 17)
Formulir ini berisikan tentang ruang rawat, tanggal masuk dan
keluar rumah sakit, indikasi pasien masuk dirawat, Hasil
pemerikasaan penunjang, diagnose primer dan sekunder,
67
p) FRM 16
(1) STATUS FUNGSIONAL DEWASA (RM 16)
Formulir ini berisikan tentang status fungsional pada pasien
usia dewasa. Formulir ini diisi dan ditanda tangani oleh dokter
yang memeriksa.
q) FRM 18
(1) EDUKASI ANASTESI DAN SEDASI (RM 18)
Formulir ini berisikan jenis informasi dan informasi yang
diberikan oleh dokter sebelum tindakan anestesi dilakukan.
68
s) FRM 20
(1) CEKLIS KESELAMATAN PEMBEDAHAN (RM 20)
Formulir ini berisikan tentang prosedur tindakan sebelum
induksi (SIGN IN) diisi oleh dokter anestesi,sebelum incici
(TIME OUT) disi oleh dokter pelaksana tindakan/ operasi,
sebelum meninggalkan operasi ( SIGN OUT) diisi oleh dokter
pelaksana tindakan/ operasi
t) FRM 19
(1) LEMBAR PENANDAAN OPERASI (RM 19)
Formulir ini berisikan gambar lokasi yang akan dioperasi yang
diisi oleh dokter penanggung jawab operasi
u) FRM 14
(1) PENEMPELAN HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG (RM 14)
Formulir ini digunakan untuk menempelkan hasil penunjang
lain-lain, penempelan hasil dilaksanakan oleh peugas lab/
perawat/ bidan yang menerima
Formulir ini berisikan gambar gestasi pada bayi yang diisi oleh
bidan/ perawat yang melakukan pemeriksaan.
v) FRM 23
(1) IDENTIFIKASI BAYI (RM 26)
Formulir ini berisikan identitas bayi meliputi nama orang tua
bayi, nama bayi, nomor pengenal, cap jari tangan kanan ibu,
cap semua jari dan kaki kanan bayi diisi oleh perawat/ bidan
yang mengkaji dan di tanda tangani oleh perawat/ bidan dan
ibu/ wali
69
w) FRM 1.5
(1) LEMBAR PEMILIHAN DOKTER (RM 27)
Formulir yang berisikan tentang pernyataan pasien/ keluarga
memilih DPJP pasien yang diisi dan di tandatangani oleh
pembuat pernyataan.
1. ASESMEN
a. Jenis – Jenis Asesmen Di Adalah Sebagai Berikut :
1) Asesmen awal.
b. Asesmen lanjutan.
a) Asesmen lanjutan dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi respon
terhadap pengobatan dan penanganan yang diberikan.
b) Interval waktu asesmen lanjutan dilakukan tergantung kondisi
pasien. Misalnya pada pasien gawat, asesmen lanjutan yang
bertujuan melihat respon terapi dilakukan dalam hitungan menit,
sedangkan asesmen lain dapat dalam hitungan hari (misal melihat
respon dari pemberian obat saluran akar), hal ini ditetapkan dalam
standar profesi medik dan standar profesi keperawatan di di
Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong
c) Format Asesmen lanjut di Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik
Sabhara Porong meliputi SOAP :
(1) S (Subjective) merupakan keluhan pasien. Ditulis di rekam
medik keluhan yang relevan dengan terapi yang diberikan.
(2) O (Objective) merupakan hasil pemeriksaan fisik dan
penunjang medik. Ditulis di rekam medik hasil pemeriksaan
fisik dan penunjang yang relevan dalam diagnosis dan terapi
70
1. Berkas rekam medis pada rawat jalan dan instalasi gawat darurat.
Untuk penulisan diagnosa dan tindakan kedokteran pada berkas rekam
medis rawat jalan dan instalasi gawat darurat telah menggunakan istilah
yang biasa digunakan di Rs Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong
sedangkan untuk pengkodean mengacu pada kode WHO ICD 10 dan
ICD 9 CM.
Penulisan secara manual pada berkas rekam medis rawat inap yang terdiri
dan diagnosa awal, diagnosa utama, diagnosa kerja, diagnosa komplikasi
dengan ketentuan yang sama dengan database penyakit dan singkatan
yang telah baku digunakan di RSBHB. Penulisan diagnosa pada berkas
summary /ringkasan penyakit sama dengan rawat jalan rekam medis
symbol yang digunakan di Rumah sakit Bhayangkara pusdik sabhara antara lain:
77
Kelamin : : Laki-laki
: Perempuan
X : Operasi
Pengukuran : Nadi
: Suhu Axila
: Suhu Rectal
X : Nafas
2. Penulisan Singkatan
Penulisan singkatan diagnose ditulis oleh dokter yang merawat pada kolom
diagnosa baik diagnosa masuk dan diagnosa keluar jika diperlukan.
78
a. Bidang Bayi
No Singkatan Kepanjangan Ket
5. FC Febrile Convulsion
1. AB Asthma Bronchiale
3. BK Bronchitis Kronis
4. BRP Bronchopneumonia
6. KP Koch Pulmonum
c. Bidang Interne
30. OA Osteoarthrosis
1. IP Iritasi Pulpae
2. HP Hiperemi Pulpae
3. GP Gangrena Pulpae
4. GR Gangrena Radix
5. EXT Extraksi
6. KG Karang Gigi
7. PULP Pulpitis
8. FD Full Denture
82
9. PD Partial Denture
12. FR Frakture
15. D Distal
16. M Mesial
17. B Bukal
18. P Pulatnal
19. L Ligual
20. O Uklusi
9. BP Bell’s Palsy
g. Bidang Syaraf
No Singkatan Kepanjangan Ket
2. BP Bell’s Palsy
3. CP Cerebral Palsy
h. Bidang THT
No Singkatan Kepanjangan Ket
2. CA Corpus Alienum
4. LD Laryngoscopy Directa
13. TE Tonsillectomy
I.Bidang Radiologi
No Singkatan Kepanjangan Ket
i. Bidang Laboratorium
No Singkatan Kepanjangan Ket
2. CH Cholesterol
3. TG Trigliceride
5. CR Creatinin
6. UA Uric Acid
24. Hb Haemoglobin
Keliru dengan IV
2 IU (International Unit)
(intravena)
Aktif In-aktif
Rawat Rawat Rawat
No. Kelompok Rawat
jalan
inap jalan inap
1 Umum 5 Tahun 5 Tahun 2 Tahun 2 Tahun
2 Mata 5 Tahun 10 Tahun 2 Tahun 2 Tahun
3 Jiwa 10 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 5 Tahun
Ketergantungan
6 15 Tahun 15 Tahun 2 Tahun 2 Tahun
obat
a. Membuat daftar penelaahan yaitu suatu daftar telaah nilai guna rekam
medis dengan mengelompokan dokumen rekam medis berdasarkan
jenis penyakit (diagnosis) dan kepentingan khusus (tertentu) sesuai
dengan kasusnya dan kebijakan rumah sakit.
b. Membuat acara pemusnahan rekam medis yang ditandatangani ketua
dan sekretaris dan diketahui direktur rumah sakit. Berita acara
pemusnahan rekam medis yang asli disimpan di rumah sakit, lembar
keduanya dikirim kepada pemilik rumah sakit.
c. Melaksanakan pemusnahan dengan cara: dibakar, dicacah, dibuat
bubur. Bila dilaksanakan oleh pihak ke-3 harus disaksikan Tim
pemusnah dengan membuat berita acara tersendiri.
d. Khusus untuk formulir rekam medis yang sudah rusak atau sudah
tidak terbaca dapat langsung dimusnahkan dengan terlebih dahulu
membuat pernyataan diatas kertas segel oleh direktur rumah sakit.
SKEMA PEMUSNAHAN
95
A. Persiapan
1) Dibuat ketetapan mulai tahun berapa retensi akan dilakukan.
a) Rawat jalan : 2018– 7 tahun = Tahun 2011
b) Rawat Inap : 2018 – 7 tahun = Tahun 2011
5.
No. Rekam
No. Tahun Nama Dokter Diagnosa Akhir
Medis
SK…./…/… 20..
Pada hari ini Kamis tanggal……….bertempat di …………… RS
Bhayangkara pusdik sabhara porong Jl. Raya porong No 1 Akan
dilakukan pemusnahan berkas Rekam Medis pasien RSRS
Bhayangkara pusdik sabhara porong sebanyak …….berkas ( dengan
perincian terlampir)
1. Setiap rumah sakit sudah menetapkan isi dan format rekam medis pasien dan
mempunyai proses untuk melakukan asesmen terhadap isi dan kelengkapan
berkas rekam medis. Proses tersebut merupakan bagian dari kegiatan
peningkatan kinerja rumah sakit yang dilaksanakan secara berkala.
2. Review rekam medis berdasar atas sampel yang mewakili dokter /PPA yang
memberikan pelayanan dan jenis pelayanan yang diberikan. Proses review
dilakukan oleh tim review yang terdiri dari staf medis, keperawatan, kepala
ruangan pemberi asuhan serta PPA lainnya yang relevan dan mempunyai
otorisasi untuk mengisi rekam medis pasien
96
BAB V
LOGISTIK
Unit rekam medis RS. Bhayangkara pusdik sabhara porong memiliki permintaan
rutin setiap bulannya diantaranya permintaan perkantoran, alat rumah tangga,
material kesehatan yang terdaftar sebagai berikut :
1. Kebutuhan perkantoran
NO URAIAN
1 Tissue
2 Detol hand wash
3 pengaharum ruangan (JERUK)
4 Detol
5 Battrai
6 Tisue
7 Kemoceng
8 Kresek besar
9 KRESEK TANGGUNG
10 tempat sampah tanggung (dalam ruang)
12 Baygon
NO URAIAN
1 Gelang pasien dewasa laki-laki
2 Gelang pasien dewasa perempuan
3 Gelang pasien bayi laki-laki
4 Gelang pasien bayi perempuan
103
5 Masker
6 Handscon
7 print gelang pasien
8 print label nama
NO URAIAN
1 Gelang pasien dewasa laki-laki
2 Gelang pasien dewasa perempuan
3 Gelang pasien bayi laki-laki
4 Gelang pasien bayi perempuan
5 Masker
6 Handscon
7 print gelang pasien
8 print label nama
104
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja di rumah sakit dan fasilitas
medis lainnya perlu diperhatikan. Demikian pula penanganan faktor potensi berbahaya
yang ada di rumah sakit serta metode pengembangan program keselamatan dan
kesehatan kerja di sana perlu dilaksanakan, misalnya perlindungan baik terhadap
penyakit infeksi maupun non-infeksi, penanganan limbah medis, penggunaan alat
pelindung diri dan lain sebagainya. Selain terhadap pekerja di fasilitas medis/klinik
maupun rumah sakit, Keselamatan dan Kesehatan Kerja di rumah sakit juga ‘concern’
keselamatan dan hak-hak pasien yang masuk kedalam program patient safety.
Merujuk kepada peraturan pemerintah berkenaan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja di tempat kerja, pedoman ini juga mengambil dari beberapa sumber
“best practices” yang berlaku secara Internasional, seperti National Institute for
Occupational Safety and Health (NIOSH), the Centers for Disease Control (CDC), the
Occupational Safety and Health Administration (OSHA), the US Environmental
Protection Agency (EPA), dan lainnya. Data tahun 1988, 4% pekerja di USA adalah
petugas medis. Dari laporan yang dibuat oleh The National Safety Council (NSC),
41% petugas medis mengalami absenteism yang diakibatkan oleh penyakit akibat
kerja dan injury dan angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengan sektor industri
lainnya. Survei yangdilakukan terhadap 165 laboratorium klinis di Minnesota
memperlihatkan bahwa injury yang terbanyak adalah needle sticks injury (63%) diikuti
oleh kejadian lain seperti luka dan tergores (21%). Selain itu pekerja di rumah sakit
sering mengalami stres, yang merupakan faktor predisposisi untuk mendapatkan
kecelakaan. Ketegangan otot dan keseleo merupakan representasi dari low back
injury yang banyak didapatkan di kalangan petugas rumah sakit.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang
dibuat bagipekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)
timbulnya kecelakaan danpenyakit kerja akibat hubungan kerja dalam lingkungan
kerja dengan cara mengenali hal-halyang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan
penyakit kerja akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.
Progam
BAB IX
Mutu rekam medis berperan sangat penting dalam mengemban mutu pelayanan
medis yang diberikan oleh rumah sakit. Rumah sakit dalam hal ini bertanggung jawab
dalam menjaga kerahasiaan rekam medis yang di dalamnya mencakup informasi
pasien dan terhadap kemungkinan hilangnya keterangan ataupun pemalsuan data
yang ada di dalam rekam medis.
Rekam medis yang baik atau bermutu adalah rekam medis, diantaranya :
1. Akurat, menggambarkan proses dan hasil akhir pelayanan yang diukur secara
benar.
2. Lengkap, mencakup seluruh kekhususan pasien dan sistem yang dibutuhkan
dalam analisis hasil ukuran.
3. Terpercaya, dapat digunakan dalam berbagai kepentingan.
4. Valid atau sah sesuai dengan gambaran proses atau produk hasil akhir yang
diukur.
5. Tepat waktu, dikaitkan dengan episode pelayanan yang terjadi.
6. Dapat digunakan untuk kajian, analisis, dan pengambilan keputusan.
7. Seragam, batasan sebutan tentang elemen data yang dibakukan dan konsisten
penggunaaannya di dalam maupun di luar organisasi.
8. Dapat dibandingkan dengan standar yang disepakati diterapkan.
9. Terjamin kerahasiaannya.
10. Mudah diperoleh melalui sistem komunikasi antar yang berwenang
2. Rawat Inap
DENOMINATOR Jumlah rekam medis rawat inap dalam bulan yang sama
SUMBER DATA Rekam Medis
Kriteria inklusi Seluruh pasien yang dinyatakan telah selesai palayanan
rawat inap
Kriteria eksklusi -
TIPE ◌ struktur ● proses ◌ outcome ◌ proses dan
INDIKATOR outcome
STANDAR 100%
Bulan :
N T Na N SMF/ RM Penyet K
o G ma O Departe Leng oran e
L Pa men kap < 24 t
sie R (ya/t Jam
n M dk) Ya/Tida
k
111
DENOMINATOR Jumlah rekam medis rawat inap dalam bulan yang sama
SUMBER DATA Rekam Medis
112
Bulan :
113
BAB X
PENUTUP
Pedoman Pelayanan Rekam Medis Bhayangkara pusdik bhayangkara porong
diharapkan dapat memberikan kejelasan peran, fungsi dan kewenangan unit kerja
rekam medis sehingga dapat meningkatkan kinerja dari unit ini.
Pedoman ini bukanlah sesuatu yang permanen, akan tetapi akan berubah
mengikuti perubahan peraturan yang berlaku, struktur organisasi, tugas pokok dan
fungsi, kebijakan pimpinan serta kondisi dan situasi lingkungan . Untuk itu pedoman ini
harus dievaluasi secara berkala.
Pedoman ini dijadikan sebagai acuan dan regulasi bagi unit terkait dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi khususnya dalam penyusunan rencana
kebijakan dan program di lingkungan Bhayangkara pusdik sabhara porong.