Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

AUDIT CLINICAL PATHWAY


JUNI 2020
AUDIT CLINICAL PATHWAY

A. PENDAHULUAN
Clinical pathway mulai diterapkan di RS Islam PKU Muhammadiyah Palangka
Raya sejak Januari 2019 yang disusun berdasarkan PPK dan telah mendapat kesepakatan
dokter spesialis yang bersangkutan. Clinical pathway yang telah disusun meliputi :
1. Appendicitis akut
2. Abortus inkomplit
3. Fraktur tertutup tulang panjang
4. Kejang demam sederhana
5. Pneumonia
6. Hamil aterm inpartu
7. Katarak
8. Sectio Caesaria dengan indikasi oligohidramnion
9. Soft tissue tumor
Dari 9 clinical pathway tersebut, hanya terlaksana appendicitis akut dan abortus inkomplit.

B. PELAKSANAAN
1. Dilaksanakan bersama oleh komite medik, komite keperawatan, dan komite tenaga
kesehatan lain.
2. Dengan cara audit berkas rekam medis, membandingkan catatan di dalam rekam
medis dengan clinical pathway
3. Digunakan seluruh sampel yang telah diisi form clinical pathway nya
4. Apabila terdapat komplikasi atau penyakit penyerta tidak digunakan sebagai populasi
pengambilan data
5. Kriteria yang dinilai adalah : asesmen klinis, penunjang (laboratorium, radiologi),
tindakan (bedah, informed consent, kelengkapan berkas), obat, dan lama rawat

C. HASIL
1. Appendicitis akut
Kriteria Hasil penilaian
Asesmen klinis 40 %
Penunjang 100 %
Tindakan 100 %
Obat 20 %
Lama rawat 40 %

2. Abortus inkomplit
Kriteria Hasil penilaian
Asesmen klinis 100 %
Penunjang 100 %
Tindakan 100 %
Obat 86 %
Lama rawat 86 %

D. PEMBAHASAN
1. Appendicitis akut
a. Asesmen klinis dari medis (dokter dan perawat) lengkap dan sesuai
seluruhnya, namun tidak semuanya ditemukan asesmen dari apoteker dan ahli
gizi. Perlu disosialisasikan kembali pentingnya pengisian asesmen dari PPA.
b. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan terlaksana dan sesuai seluruhnya.
c. Tindakan medis dan keperawatan terlaksana dan sesuai seluruhnya sesuai CP
yang telah disusun
d. Obat-obatan yang digunakan dalam perawatan pasien sesuai dengan clinical
pathway.
e. Lama perawatan sebagaian besar adalah 3 hari, sesuai dengan CP yang telah
disusun
2. Abortus inkomplit
a. Asesmen klinis dari medis dan keperawatan lengkap dan sesuai seluruhnya,
asesmen dari apoteker dan ahli gizi tidak ditemukan. Perlu disosialisasikan
kembali pentingnya pengisian asesmen dari masing-masing PPA.
b. Pemereiksaan penunjang yang dilakukan terlaksana dan sesuai seluruhnya.
c. Tindakan medis dan keperawatan terlaksana dan sesuai seluruhnya.
d. Obat-obatan yang digunakan dalam perawatan pasien sebagia besar sesuai
dengan clinical pathway.
e. Lama perawatan telah sesuai dengan clinical pathway.
E. REKOMENDASI
1. Dari paparan capaian clinical pathway, clinical pathway appendicitis akut dan
abortus inkomplit sebagian besar telah sesuai.
2. Adapun clinical pathway yang lain belum bisa terisi karena ketidaktauan antara
judul clinical pathway dengan diagnosa medis oleh DPJP tidak sama persis.
Beberapa kasus seperti hamil aterm inpartu, sectio caesaria dengan indikasi
oligohidramnion, soft tissue tumor banyak ditemukan setiap bulan, namun lembar
CP tidak terisi. Perlu disosialisasikan kembali tentang pengisian lembar CP
tersebut.
3. Sosialisasi kembali clinical pathway kepada masing-masing PPA.
4. Mengaudit kembali clinical pathway secara rutin.

Palangka Raya, 13 Juni 2021


Manajer Pelayanan Medis

dr. Agus Chandra Suwanda

Anda mungkin juga menyukai