Modul 4
Tahap Penyiapan KPBU
I. TAHAPAN PENYIAPAN
Tahap penyiapan hanya dilakukan apabila Pemerintah Daerah atau BUMN/BUMD – sebagai
penyelenggara SPAM JP – memutuskan untuk menggunakan skema KPBU dalam pengembangan
SPAM JP. Pertimbangan untuk memutuskan lanjut dari tahap perencanaan ke tahap penyiapan
adalah berdasarkan hasil analisis kelayakan, value for money dan kebutuhan Dukungan
Pemerintah. Apabila hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa proyek KPBU SPAM JP ini layak
untuk dilanjutkan, PJPK segera membentuk Tim KPBU. Tim KPBU dibentuk oleh PJPK yang
merupakan BUMN/BUMD penyelenggara SPAM, atau Kepala Daerah. Apabila Kepala Daerah
yang membentuk Tim KPBU, PJPK dari proyek KPBU akan disesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Tim KPBU memiliki tugas untuk melakukan manajemen penyiapan proyek KPBU. Dalam
menyiapkan proyek KPBU tersebut, PJPK bisa memohon pendampingan dari Kantor Bersama.
Dalam Kantor Bersama, Bappenas dapat memberikan fasilitasi untuk mempercepat pembuatan
kajian awal pra-studi kelayakan. Fasilitasi ini dilakukan dengan memberikan tim konsultan
pendamping bagi Tim KPBU. Meskipun demikian, fokus dari tim konsultan fasilitasi ini lebih
pada percepatan penyusunnan dokumen-dokumen Studi Pendahuluan dan Kajian Awal Pra-
Studi Kelayakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kantor Bersama.
Selain itu PJPK juga dapat memutuskan untuk menganggarkan sendiri pengadaan konsultan
pendamping untuk KPBU. Keberadaan konsultan pendamping bagi Tim KPBU ini dapat menjadi
penting mengingat kajian-kajian yang dilakukan akan mengarah pada kelayakan finansial suatu
badan usaha. Hal ini umumnya belum tentu menjadi suatu kajian yang dilakukan oleh anggota
Tim KPBU dalam keseharian pekerjaanya di penugasan sebagai anggota Tim KPBU. Selain itu,
anggota Tim KPBU dapat berubah-ubah karena rotasi yang merupakan bagian rutin dalam
birokrasi.
Dalam hal PJPK menyediakan konsultan pendamping untuk Tim KPBU, tugas Tim KPBU antara
lain adalah menyusun Kerangka Acuan Kerja untuk konsultan pendamping. Setelah itu, PJPK
akan mengadakan konsultan sesuai dengan kualifikasi dalam KAK. Tim KPBU lalu bersama-
sama dengan tim konsultan pendamping menyusun kajian awal pra-Studi Kelayakan. Tim
fasiltasi Bappenas (bila ada) dapat membantu memberikan arahan dalam menyusun dokumen
tersebut agar sesuai dengan standar Kantor Bersama sehingga dapat segera dilanjutkan pada
proses transaksi. Tim KPBU melakukan pengawasan dan evaluasi pekerjaan konsultan
pendamping penyiapan sambil berkoordinasi dengan tim fasilitasi, bila ada.
Milestone penting dalam tahap penyiapan ini adalah market sounding dan penyampaian
permohonan Dukungan Pemerintah. Market sounding dapat dilakukan lebih dari satu kali,
tergantung kebutuhan. Misalkan terdapat pre-market sounding dan market sounding.
Sedangkan Dukungan Pemerintah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk
masing-masing jenis Dukungan Pemerintah yang diperlukan. Jenis-jenis Dukungan Pemerintah
ini telah dijabarkan pada Modul SPAM dan Konsep KPBU.
Langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam melakukan prioritasi proyek KPBU?
Usulan KPBU diajukan pada Menteri Perencanaan dengan melampirkan dokumen studi
pendahuluan, berita acara konsultasi publik, dokumen rencana kajian lingkungan hidup,
dokumen rencana pengadaan lahan, dan kerangka acuan Badan Penyiapan.
Bappenas melakukan prioritisasi terhadap rencana proyek-proyek KPBU yang telah masuk.
Langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam menganggarkan penyiapan proyek KPBU?
Gambar 4.3 Input – Proses – Output Proses Penganggaran Penyiapan Proyek KPBU
dalam Tahap Penyiapan KPBU
Potensi proyek KPBU yang termasuk dalam daftar prioritas kemudian dipilih oleh Pemerintah
Daerah untuk dilanjutkan dengan tahap Penyiapan. Pada awal tahap ini, Pemerintah Daerah
melakukan perhitungan anggaran yang dibutuhkan untuk penyiapan (dan transaksi) proyek
KPBU. Dokumen utama yang akan dihasilkan dari tahap penyiapan adalah Kajian Awal Pra Studi
Kelayakan (Outline Business Case), sedangkan dokumen utama yang akan dihasilkan pada
tahap transaksi adalah Kajian Akhir Pra Studi Kelayakan (Final Business Case).
Apabila Pemerintah Daerah mendapati keterbatasan anggaran untuk penyiapan (dan transaksi)
proyek KPBU, maka pihaknya dapat berkoordinasi dengan pemberi fasilitas penyiapan (dan
transaksi KPBU): (1) Kementerian PUPR, bila diputuskan untuk mendapatkan fasilitas untuk
kajian awal Pra Studi Kelayakan (OBC); (2) Bappenas atau KP2IP, bila diputuskan untuk
menjadi proyek frontier Bappenas, Proyek Prioritas (Perpres 75/2014) / Proyek Strategis
Nasional (Perpres 3/2016); (3) Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan
Infrastruktur Kementerian Keuangan, bila diputuskan untuk menggunakan fasilitas penyiapan
proyek (dan fasilitas pendampingan transaksi) berdasarkan PMK 265/2015 untuk
menghasilkan Kajian Akhir Pra Studi Kelayakan (Final Business Case) dan dokumen-dokumen
pendukung lainnya.
Langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam pembentukan Tim Teknis KPBU?
Pemerintah Daerah/Kepala Daerah membentuk Tim KPBU/Tim Teknis yang akan melakukan:
2) penyusunan KAK Konsultan Penyiapan yang akan membuat Kajian Awal Pra-FS dan
dokumen-dokumennya, atau Kajian Akhir Pra-FS dengan dokumen-dokumen
pendukungnya;
1) Ketua Tim: ditugaskan oleh Kepala Daerah untuk secara penuh waktu bekerja sebagai
ketua Tim KPBU / Tim Teknis. Telah memiliki pengalaman dan pemahaman terkait: KPBU,
manajemen proyek, value for money, Dukungan Pemerintah, Penjaminan Infrastruktur,
sektor swasta (sponsor) dan pemberi pinjaman. Diberi kewenangan yang memadai untuk
dapat mengambil keputusan dengan cepat.
2) Anggota tim yang terdiri dari fungsi-fungsi: hukum dan insitusi; ekonomi dan finansial;
teknis; serta lingkungan dan sosial. Masing-masing anggota tim ini akan menjadi
counterpart dari tenaga ahli terkait dari Konsultan Penyiapan (dalam rangka pembuatan
Kajian Awal Pra-FS dan dokumen-dokumen pendukungnya) dan Penasihat Transaksi
(dalam rangka pembuatan Kajian Akhir Pra-FS dan dokumen-dokumen pendukungnya)
• Penyiapan kajian awal Pra-FS dan – pada fase transaksi – kajian akhir pra-FS
• Menyampaikan laporan berkala kepada Kepala Daerah atau Direktur BUMD selaku PJPK atau
melalui simpul KPBU (bila ada)
Langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam pengadaan konsultan pendamping
penyiapan?
Gambar 4.6 Input – Proses – Output Proses Pengadaan Konsultan Pendamping Penyiapan
dalam Tahap Penyiapan KPBU
Tim KPBU / Tim Teknis menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk Konsultan Penyiapan
yang akan menyusun dokumen Pra Studi Kelayakan (OBC) dan dokumen-dokumen
pendukungnya. Apabila dalam rangka pembuatan Kajian Awal Pra Studi Kelayakan tersebut
Pemerintah Daerah menggunakan fasilitas dari Bappenas, maka KAK tersebut disusun dengan
mempertimbangkan masukan dari Bappenas. Sedangkan bila proyek tersebut merupakan
Proyek Prioritas, maka KAK tersebut disusun dengan mempertimbangkan masukan dari KP2IP.
Setelah KAK tersusun, tahap selanjutnya adalah Pengadaan Konsultan Penyiapan Kajian Awal
Pra Studi Kelayakan. Pemilihan pemenang menggunakan kriteria yang disusun oleh Tim KPBU /
Tim Teknis. Apabila Pemerintah Daerah menggunakan fasilitas Bappenas untuk penyiapan
Kajian Awal Pra Studi Kelayakan, maka kriteria tersebut mempertimbangkan masukan dari
Bappenas. Sedangkan bila proyek tersebut merupakan Proyek Prioiritas, maka kriteria tersebut
mempertimbangkan masukan dari KP2IP.
Langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam manajemen penyiapan proyek KPBU?
Gambar 4.7 Input – Proses – Output Proses Manajemen Penyiapan Proyek KPBU
dalam Tahap Penyiapan KPBU
Penyiapan Proyek KPBU dilakukan oleh Tim KPBU / Tim Teknis dibantu oleh Konsultan
Penyiapan yang dibiayai dengan APBD atau dengan bantukan fasilitas (dari Bappenas atau
KP2IP. Hasil pekerjaan penyiapan tersebut disarikan dalam bentuk dokumen Kajian Awal Pra
Studi Kelayakan (Outline Business Case) beserta dokumen-dokumen pendukungnya yang
terdiri dari – antara lain – kajian kesiapan, dokumen AMDAL / pengisian formulir UKL/UPL,
dokumen perencanaan pengadaan lahan dan pemukiman kembali, Confirmation to Proceed
(dari PT PII, apabila membutuhkan Penjaminan Infrastruktur) dan hasil konsultasi dengan
komite VGF (bila membutuhkan Dukungan Kelayakan).
Langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam market sounding proyek KPBU?
Gambar 4.8 Input – Proses – Output Proses Market Sounding Proyek KPBU
dalam Tahap Penyiapan KPBU
Berdasarkan hasil kajian sementara, Pemerintah Daerah atau PJPK mengambil keputusan untuk
lanjut atau tidak dengan market sounding. Market sounding dilakukan untuk mendapatkan
gambaran mengenai minat sektor badan usaha / swasta untuk ikut serta dalam tender proyek
tersebut.
Berdasarkan hasil market sounding, Pemerintah Daerah dapat memutuskan lanjut atau tidak ke
tahap Transaksi. Sebelum transaksi dilakukan, Pemerintah Daerah perlu melakukan finalisasi
atas kajian Pra Studi Kelayakan tersebut, dengan mempertimbangkan masukan dari calon
investor dan mengakomodasi dukungan-dukungan Pemerintah yang dibutuhkan. Untuk
melakukan hal ini Tim KPBU / Tim Teknis dapat mengadakan dan membiayai Konsultan
Pendamping Transaksi yang akan membantu membuat Kajian Akhir Pra Studi Kelayakan (Final
Business Case). Dalam hal dukungan fasilitas dibutuhkan, Pemerintah Daerah dapat
mengajukan proposal fasilitas kepada Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan
Pembiayaan Infrastruktur Kementerian keuangan.
Langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam pengajuan permohonan dukungan/jaminan
proyek KPBU?
Salah satu bagian dari Kajian Awal Pra Studi Kelayakan di KPBU adalah kajian kebutuhan
dukungan dan/atau jaminan Pemerintah. Berdasarkan Permen PUPR No. 19 Tahu 2016
bentuknya dapat berupa:
1. Kontribusi fiskal dan/atau bentuk lainnya yang diberikan oleh Menteri Keuangan, salah
satunya adalah Dukungan Sebagian Biaya Konstruksi (Viability Gap Fund) ,
3. Jaminan Pemerintah berupa kompensasi finansial yang diberikan oleh Menteri Keuangan
kepada Badan Usaha Pelaksana melalui PT PII
Masing-masing dukungan dapat diberikan pada inisiatif proyek yang sesuai dengan kriteria
sebagaimana dimaksud dalam regulasi-regulasi terkait. Proses pengajuan permohonan
dilakukan segera setelah kajian kebutuhan dukungan dan/atau jaminan Pemerintah telah cukup
siap.
Pertanyaan Kunci 1.
Pertanyaan Kunci Dalam Memprioritasi Proyek KPBU/KPS SPAM
Pertanyaan kunci berikut ini dapat membantu dalam melakukan proses prioritasi proyek dilakukan
melalui KPS/KPBU.
Pertanyaan Kunci 2.
Pertanyaan Kunci Dalam Penganggaran Penyiapan Proyek KPBU SPAM
Pertanyaan kunci berikut ini dapat membantu dalam melakukan penganggaran penyiapan proyek
yang dilakukan melalui KPS/KPBU.
Apakah Pemerintah Daerah atau PJPK akan menggunakan fasilitas penyiapan Outline
1
Business Case yang disediakan oleh Kementerian PUPR?
Berdasarkan jawaban atas dua pertanyaan di atas, berapa anggaran yang dibutuhkan
3 untuk membentuk dan menugaskan tim KPBU / teknis dan biaya-biaya lain yang tidak
termasuk dalam fasilitas yang diberikan oleh Kementerian PUPR / Bappenas / KP2IP?
Dalam hal Pemerintah Daerah atau PJPK tidak menggunakan fasilitas dari Kementeraian
PUPR, Bappenas dan KP2IP, berapa besar anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan
4
kegiatan-kegiatan: pengadaan Badan Usaha Penyiapan (BUP), kerjasama tim KPBU dengan
BUP, pembayaran imbalan kepada BUP, pengawasan kerja BUP dan evaluasi hasil kerja BUP?
Pertanyaan Kunci 3.
Pertanyaan Kunci Dalam Pembentukan Tim Teknis KPBU
Pertanyaan kunci berikut ini dapat membantu dalam melakukan pembentukan tim teknis KPBU
untuk proyek yang dilakukan melalui KPS/KPBU.
Bagaimana tahapan / jadwal kerja yang harus dilakukan oleh Tim KPBU dalam
1
menyiapkan proyek KPBU hingga siap untuk melakukan tahap transaksi?
Kriteria apa saja yang bisa digunakan untuk melakukan pemilihan terhadap
2
personil yang dapat diikutsertakan dalam tim KPBU?
Apa saja milestone penting dalam tahapan / jadwal kerja yang dapat
3
mempengaruhi waktu penyelesaian pekerjaan penyiapan proyek KPBU?
Pertanyaan Kunci 4.
Pertanyaan Kunci Dalam Pengadaan Konsultan Pendamping Penyiapan Proyek
KPBU
Pertanyaan kunci berikut ini dapat membantu dalam melakukan pengadaan konsultan pendamping
yang membantu dalam proses penyiapan proyek KPBU.
Apakah latar belakang, deskripsi serta tujuan proyek KPBU SPAM telah dapat
1 disajikan dengan baik dan jelas sehingga bisa memberikan gambaran yang tepat
kepada calon Konsultan Pendamping Penyiapan / Badan Usaha Penyiapan?
2 Apakah lingkup kerja konsultasi telah sesuai dengan kebutuhan tim KPBU?
Apakah kriteria dan kualifikasi personil yang dipersyaratkan telah sesuai dengan
3 kebutuhan terkait dengan pembuatan kajian-kajian kelayakan yang diperlukan?
(pengadaan tanah, teknis, legal, finansial, lingkungan, sosial, serta fiskal)
Pertanyaan Kunci 5.
Pertanyaan Kunci Dalam Manajemen Penyiapan Proyek KPBU
Pertanyaan kunci berikut ini dapat membantu dalam melakukan manajemen penyiapan proyek yang
dilakukan dengan skema KPBU.
Apa saja milestone yang harus dilalui dalam jadwal peniyapan proyek KPBU
1
yang harus dipenuhi oleh Tim KPBU beserta Badan Usaha Penyiapan?
Risiko-risiko internal apa saja yang bisa membuat tidak tercapainya milestone
3
pada jadwal penyiapan proyek yang telah ditetapkan?
Bagaimana mitigasi yang dapat dilakukan oleh Tim KPBU untuk mengelola
6
risiko-risiko eksternal di atas?
Pertanyaan Kunci 6.
Pertanyaan Kunci Dalam Market Sounding Proyek KPBU
Pertanyaan kunci berikut ini dapat membantu dalam melakukan market sounding proyek yang
dilakukan dengan skema KPBU.
4 Apa saja kriteria badan usaha yang akan diundang dalam market sounding?
Pertanyaan Kunci 7.
Pertanyaan Kunci Dalam Pengajuan Permohonan Dukungan Proyek KPBU
Pertanyaan kunci berikut ini dapat membantu dalam mengajukan permohonan dukungan untuk
proyek yang dilakukan dengan skema KPBU.