Anda di halaman 1dari 22

1 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

Modul 4
Tahap Penyiapan KPBU

Tujuan : Memahami langkah-langkah dalam tahap


penyiapan KPBU serta hal-hal yang harus
dipersiapkan dalam tahap penyiapan
KPBU

I. TAHAPAN PENYIAPAN

Apa saja input-proses-output dalam tahapan perencanaan KPBU?


Sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 4.1, terdapat 7 kegiatan utama dalam proses
perencanaan KPBU yakni:

PRIORITASI PROYEK KPBU  PENGANGGARAN PENYIAPAN PROYEK KPBU


 PEMBENTUKAN TIM KPBU  PEMBENTUKAN BADAN USAHA PENYIAPAN
 MANAJEMEN PENYIAPAN PROYEK KPBU  MARKET SOUNDING 
PENGAJUAN PERMOHONAN DUKUNGAN/JAMINAN

Tahap penyiapan hanya dilakukan apabila Pemerintah Daerah atau BUMN/BUMD – sebagai
penyelenggara SPAM JP – memutuskan untuk menggunakan skema KPBU dalam pengembangan
SPAM JP. Pertimbangan untuk memutuskan lanjut dari tahap perencanaan ke tahap penyiapan
adalah berdasarkan hasil analisis kelayakan, value for money dan kebutuhan Dukungan
Pemerintah. Apabila hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa proyek KPBU SPAM JP ini layak
untuk dilanjutkan, PJPK segera membentuk Tim KPBU. Tim KPBU dibentuk oleh PJPK yang
merupakan BUMN/BUMD penyelenggara SPAM, atau Kepala Daerah. Apabila Kepala Daerah
yang membentuk Tim KPBU, PJPK dari proyek KPBU akan disesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Tim KPBU memiliki tugas untuk melakukan manajemen penyiapan proyek KPBU. Dalam
menyiapkan proyek KPBU tersebut, PJPK bisa memohon pendampingan dari Kantor Bersama.
Dalam Kantor Bersama, Bappenas dapat memberikan fasilitasi untuk mempercepat pembuatan
kajian awal pra-studi kelayakan. Fasilitasi ini dilakukan dengan memberikan tim konsultan
pendamping bagi Tim KPBU. Meskipun demikian, fokus dari tim konsultan fasilitasi ini lebih

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


2 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

pada percepatan penyusunnan dokumen-dokumen Studi Pendahuluan dan Kajian Awal Pra-
Studi Kelayakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kantor Bersama.

Selain itu PJPK juga dapat memutuskan untuk menganggarkan sendiri pengadaan konsultan
pendamping untuk KPBU. Keberadaan konsultan pendamping bagi Tim KPBU ini dapat menjadi
penting mengingat kajian-kajian yang dilakukan akan mengarah pada kelayakan finansial suatu
badan usaha. Hal ini umumnya belum tentu menjadi suatu kajian yang dilakukan oleh anggota
Tim KPBU dalam keseharian pekerjaanya di penugasan sebagai anggota Tim KPBU. Selain itu,
anggota Tim KPBU dapat berubah-ubah karena rotasi yang merupakan bagian rutin dalam
birokrasi.

Dalam hal PJPK menyediakan konsultan pendamping untuk Tim KPBU, tugas Tim KPBU antara
lain adalah menyusun Kerangka Acuan Kerja untuk konsultan pendamping. Setelah itu, PJPK
akan mengadakan konsultan sesuai dengan kualifikasi dalam KAK. Tim KPBU lalu bersama-
sama dengan tim konsultan pendamping menyusun kajian awal pra-Studi Kelayakan. Tim
fasiltasi Bappenas (bila ada) dapat membantu memberikan arahan dalam menyusun dokumen
tersebut agar sesuai dengan standar Kantor Bersama sehingga dapat segera dilanjutkan pada
proses transaksi. Tim KPBU melakukan pengawasan dan evaluasi pekerjaan konsultan
pendamping penyiapan sambil berkoordinasi dengan tim fasilitasi, bila ada.

Milestone penting dalam tahap penyiapan ini adalah market sounding dan penyampaian
permohonan Dukungan Pemerintah. Market sounding dapat dilakukan lebih dari satu kali,
tergantung kebutuhan. Misalkan terdapat pre-market sounding dan market sounding.
Sedangkan Dukungan Pemerintah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk
masing-masing jenis Dukungan Pemerintah yang diperlukan. Jenis-jenis Dukungan Pemerintah
ini telah dijabarkan pada Modul SPAM dan Konsep KPBU.

Gambar 4.1 Proses dalam Tahap Penyiapan KPBU

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


3 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

Langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam melakukan prioritasi proyek KPBU?

Gambar 4.2 Input – Proses – Output Proses Prioritasi Proyek KPBU


dalam Tahap Penyiapan KPBU

Usulan KPBU diajukan pada Menteri Perencanaan dengan melampirkan dokumen studi
pendahuluan, berita acara konsultasi publik, dokumen rencana kajian lingkungan hidup,
dokumen rencana pengadaan lahan, dan kerangka acuan Badan Penyiapan.

Bappenas melakukan prioritisasi terhadap rencana proyek-proyek KPBU yang telah masuk.

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


4 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

Langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam menganggarkan penyiapan proyek KPBU?

Gambar 4.3 Input – Proses – Output Proses Penganggaran Penyiapan Proyek KPBU
dalam Tahap Penyiapan KPBU

Potensi proyek KPBU yang termasuk dalam daftar prioritas kemudian dipilih oleh Pemerintah
Daerah untuk dilanjutkan dengan tahap Penyiapan. Pada awal tahap ini, Pemerintah Daerah
melakukan perhitungan anggaran yang dibutuhkan untuk penyiapan (dan transaksi) proyek
KPBU. Dokumen utama yang akan dihasilkan dari tahap penyiapan adalah Kajian Awal Pra Studi
Kelayakan (Outline Business Case), sedangkan dokumen utama yang akan dihasilkan pada
tahap transaksi adalah Kajian Akhir Pra Studi Kelayakan (Final Business Case).

Apabila Pemerintah Daerah mendapati keterbatasan anggaran untuk penyiapan (dan transaksi)
proyek KPBU, maka pihaknya dapat berkoordinasi dengan pemberi fasilitas penyiapan (dan
transaksi KPBU): (1) Kementerian PUPR, bila diputuskan untuk mendapatkan fasilitas untuk
kajian awal Pra Studi Kelayakan (OBC); (2) Bappenas atau KP2IP, bila diputuskan untuk
menjadi proyek frontier Bappenas, Proyek Prioritas (Perpres 75/2014) / Proyek Strategis
Nasional (Perpres 3/2016); (3) Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan
Infrastruktur Kementerian Keuangan, bila diputuskan untuk menggunakan fasilitas penyiapan
proyek (dan fasilitas pendampingan transaksi) berdasarkan PMK 265/2015 untuk
menghasilkan Kajian Akhir Pra Studi Kelayakan (Final Business Case) dan dokumen-dokumen
pendukung lainnya.

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


5 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

Gambar 4.4 Fasilitasi oleh Pemerintah untuk Mengatasi


Keterbatasan Anggaran Tahap Penyiapan

Langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam pembentukan Tim Teknis KPBU?

Gambar 4.5 Input – Proses – Output Proses Pembentukan Tim Teknis/KPBU


dalam Tahap Penyiapan KPBU

Pemerintah Daerah/Kepala Daerah membentuk Tim KPBU/Tim Teknis yang akan melakukan:

1) manajemen penyiapan proyek KPBU;

2) penyusunan KAK Konsultan Penyiapan yang akan membuat Kajian Awal Pra-FS dan
dokumen-dokumennya, atau Kajian Akhir Pra-FS dengan dokumen-dokumen
pendukungnya;

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


6 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

3) melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pekerjaan Konsultan Penyiapan; serta

4) membantu koordinasi Pemeirntah Daerah / Kepala Daerah / Simpul KPBU dengan


penyedia fasilitas penyiapan (Kajian Awal Pra-FS oleh Bappenas, Kajian Awal Pra-FS
Proyek KPBU Prioritas oleh KP2IP, Kajian Akhir Pra-FS oleh PDPPI Kemenkeu) bila fasilitas
tersebut digunakan.

Organisasi Tim KPBU / Tim Teknis terdiri dari:

1) Ketua Tim: ditugaskan oleh Kepala Daerah untuk secara penuh waktu bekerja sebagai
ketua Tim KPBU / Tim Teknis. Telah memiliki pengalaman dan pemahaman terkait: KPBU,
manajemen proyek, value for money, Dukungan Pemerintah, Penjaminan Infrastruktur,
sektor swasta (sponsor) dan pemberi pinjaman. Diberi kewenangan yang memadai untuk
dapat mengambil keputusan dengan cepat.

2) Anggota tim yang terdiri dari fungsi-fungsi: hukum dan insitusi; ekonomi dan finansial;
teknis; serta lingkungan dan sosial. Masing-masing anggota tim ini akan menjadi
counterpart dari tenaga ahli terkait dari Konsultan Penyiapan (dalam rangka pembuatan
Kajian Awal Pra-FS dan dokumen-dokumen pendukungnya) dan Penasihat Transaksi
(dalam rangka pembuatan Kajian Akhir Pra-FS dan dokumen-dokumen pendukungnya)

Fungsi dari Tim KPBU meliputi:

• Penyiapan kajian awal Pra-FS dan – pada fase transaksi – kajian akhir pra-FS

• Memastikan berjalannya proses penyiapan, transaksi, penentuan pemengang hingga


financial close

• Menyampaikan laporan berkala kepada Kepala Daerah atau Direktur BUMD selaku PJPK atau
melalui simpul KPBU (bila ada)

• Melakukan koordinasi dengan fungsi-fungsi KPBU di TKKSD dan Bappeda

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


7 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

Langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam pengadaan konsultan pendamping
penyiapan?

Gambar 4.6 Input – Proses – Output Proses Pengadaan Konsultan Pendamping Penyiapan
dalam Tahap Penyiapan KPBU

Tim KPBU / Tim Teknis menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk Konsultan Penyiapan
yang akan menyusun dokumen Pra Studi Kelayakan (OBC) dan dokumen-dokumen
pendukungnya. Apabila dalam rangka pembuatan Kajian Awal Pra Studi Kelayakan tersebut
Pemerintah Daerah menggunakan fasilitas dari Bappenas, maka KAK tersebut disusun dengan
mempertimbangkan masukan dari Bappenas. Sedangkan bila proyek tersebut merupakan
Proyek Prioritas, maka KAK tersebut disusun dengan mempertimbangkan masukan dari KP2IP.

Setelah KAK tersusun, tahap selanjutnya adalah Pengadaan Konsultan Penyiapan Kajian Awal
Pra Studi Kelayakan. Pemilihan pemenang menggunakan kriteria yang disusun oleh Tim KPBU /
Tim Teknis. Apabila Pemerintah Daerah menggunakan fasilitas Bappenas untuk penyiapan
Kajian Awal Pra Studi Kelayakan, maka kriteria tersebut mempertimbangkan masukan dari
Bappenas. Sedangkan bila proyek tersebut merupakan Proyek Prioiritas, maka kriteria tersebut
mempertimbangkan masukan dari KP2IP.

Kerangka acuan untuk pengadaan Badan Penyiapan tersebut setidaknya meliputi:


• Latar belakang dan deskripsi proyek KPDBU
• Tujuan pekerjaan
• Lingkup jasa konsultasi untuk melaksanakan berbagai kajian kelayakan yang diperlukan/
dipersyarakatkan
• Jumlah personil dan kualifikasi yang dibutuhkan

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


8 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

• Dokumen yang harus disiapkan


• Jadwal pelaksanaan
• Perkiraan besarnya anggaran

Langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam manajemen penyiapan proyek KPBU?

Gambar 4.7 Input – Proses – Output Proses Manajemen Penyiapan Proyek KPBU
dalam Tahap Penyiapan KPBU

Penyiapan Proyek KPBU dilakukan oleh Tim KPBU / Tim Teknis dibantu oleh Konsultan
Penyiapan yang dibiayai dengan APBD atau dengan bantukan fasilitas (dari Bappenas atau
KP2IP. Hasil pekerjaan penyiapan tersebut disarikan dalam bentuk dokumen Kajian Awal Pra
Studi Kelayakan (Outline Business Case) beserta dokumen-dokumen pendukungnya yang
terdiri dari – antara lain – kajian kesiapan, dokumen AMDAL / pengisian formulir UKL/UPL,
dokumen perencanaan pengadaan lahan dan pemukiman kembali, Confirmation to Proceed
(dari PT PII, apabila membutuhkan Penjaminan Infrastruktur) dan hasil konsultasi dengan
komite VGF (bila membutuhkan Dukungan Kelayakan).

Langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam market sounding proyek KPBU?

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


9 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

Gambar 4.8 Input – Proses – Output Proses Market Sounding Proyek KPBU
dalam Tahap Penyiapan KPBU

Berdasarkan hasil kajian sementara, Pemerintah Daerah atau PJPK mengambil keputusan untuk
lanjut atau tidak dengan market sounding. Market sounding dilakukan untuk mendapatkan
gambaran mengenai minat sektor badan usaha / swasta untuk ikut serta dalam tender proyek
tersebut.

Berdasarkan hasil market sounding, Pemerintah Daerah dapat memutuskan lanjut atau tidak ke
tahap Transaksi. Sebelum transaksi dilakukan, Pemerintah Daerah perlu melakukan finalisasi
atas kajian Pra Studi Kelayakan tersebut, dengan mempertimbangkan masukan dari calon
investor dan mengakomodasi dukungan-dukungan Pemerintah yang dibutuhkan. Untuk
melakukan hal ini Tim KPBU / Tim Teknis dapat mengadakan dan membiayai Konsultan
Pendamping Transaksi yang akan membantu membuat Kajian Akhir Pra Studi Kelayakan (Final
Business Case). Dalam hal dukungan fasilitas dibutuhkan, Pemerintah Daerah dapat
mengajukan proposal fasilitas kepada Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan
Pembiayaan Infrastruktur Kementerian keuangan.

Langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam pengajuan permohonan dukungan/jaminan
proyek KPBU?

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


10 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

Gambar 4.9 Input – Proses – Output Proses Pengajuan Permohonan Dukungan/Jaminan


Proyek KPBU dalam Tahap Penyiapan KPBU

Salah satu bagian dari Kajian Awal Pra Studi Kelayakan di KPBU adalah kajian kebutuhan
dukungan dan/atau jaminan Pemerintah. Berdasarkan Permen PUPR No. 19 Tahu 2016
bentuknya dapat berupa:

1. Kontribusi fiskal dan/atau bentuk lainnya yang diberikan oleh Menteri Keuangan, salah
satunya adalah Dukungan Sebagian Biaya Konstruksi (Viability Gap Fund) ,

2. Kontribusi fiskal dan/atau bentuk lainnya yang diberikan oleh menteri/kepala


lembaga/kepala daerah dan/atau Menteri PUPR sesuai dengan kewenangannya.

3. Jaminan Pemerintah berupa kompensasi finansial yang diberikan oleh Menteri Keuangan
kepada Badan Usaha Pelaksana melalui PT PII

Masing-masing dukungan dapat diberikan pada inisiatif proyek yang sesuai dengan kriteria
sebagaimana dimaksud dalam regulasi-regulasi terkait. Proses pengajuan permohonan
dilakukan segera setelah kajian kebutuhan dukungan dan/atau jaminan Pemerintah telah cukup
siap.

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


11 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

II. PERTANYAAN KUNCI TAHAP PENYIAPAN

Pertanyaan Kunci 1.
Pertanyaan Kunci Dalam Memprioritasi Proyek KPBU/KPS SPAM

Pertanyaan kunci berikut ini dapat membantu dalam melakukan proses prioritasi proyek dilakukan
melalui KPS/KPBU.

Apakah rencana proyek KPBU ini diprioritaskan berdasarkan kesesuaian dengan


1 kebijakan dan strategi nasional dan Rencana Induk nasional untuk penyelenggaraan
SPAM?

Apakah rencana proyek KPBU ini diprioritaskan berdasarkan kesesuaian dengan


2 kebijakan dan strategi provinsi dan Rencana Induk provinsi untuk penyelenggaraan
SPAM?

Apakah rencana proyek KPBU ini diprioritaskan berdasarkan kesesuaian dengan


3 kebijakan dan strategi kabupaten/kota dan Rencana Induk kabupaten/kota untuk
penyelenggaraan SPAM?

Apakah Studi Pendahuluan dan dokumen-dokumen pendukungnya


4
telah memenuhi daftar periksa dengan baik?

Pertanyaan Kunci 2.
Pertanyaan Kunci Dalam Penganggaran Penyiapan Proyek KPBU SPAM

Pertanyaan kunci berikut ini dapat membantu dalam melakukan penganggaran penyiapan proyek
yang dilakukan melalui KPS/KPBU.

Apakah Pemerintah Daerah atau PJPK akan menggunakan fasilitas penyiapan Outline
1
Business Case yang disediakan oleh Kementerian PUPR?

Apakah Pemerintah Daerah atau PJPK akan menggunakan fasilitas penyiapan


2
Outline Business Case yang disediakan oleh Bappenas atau KP2IP?

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


12 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

Berdasarkan jawaban atas dua pertanyaan di atas, berapa anggaran yang dibutuhkan
3 untuk membentuk dan menugaskan tim KPBU / teknis dan biaya-biaya lain yang tidak
termasuk dalam fasilitas yang diberikan oleh Kementerian PUPR / Bappenas / KP2IP?

Dalam hal Pemerintah Daerah atau PJPK tidak menggunakan fasilitas dari Kementeraian
PUPR, Bappenas dan KP2IP, berapa besar anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan
4
kegiatan-kegiatan: pengadaan Badan Usaha Penyiapan (BUP), kerjasama tim KPBU dengan
BUP, pembayaran imbalan kepada BUP, pengawasan kerja BUP dan evaluasi hasil kerja BUP?

Pertanyaan Kunci 3.
Pertanyaan Kunci Dalam Pembentukan Tim Teknis KPBU

Pertanyaan kunci berikut ini dapat membantu dalam melakukan pembentukan tim teknis KPBU
untuk proyek yang dilakukan melalui KPS/KPBU.

Bagaimana tahapan / jadwal kerja yang harus dilakukan oleh Tim KPBU dalam
1
menyiapkan proyek KPBU hingga siap untuk melakukan tahap transaksi?

Kriteria apa saja yang bisa digunakan untuk melakukan pemilihan terhadap
2
personil yang dapat diikutsertakan dalam tim KPBU?

Apa saja milestone penting dalam tahapan / jadwal kerja yang dapat
3
mempengaruhi waktu penyelesaian pekerjaan penyiapan proyek KPBU?

Bagaimana tata kelola pelaksanaan tim KPBU, terutama dalam kerjasama


4 dengan Badan Usaha Penyiapan serta pengambilan keputusan-keputusan
terkait dengan kelayakan teknis, legal, finansial, sosial dan lingkungan?
Pelaporan kepada Simpul KPBU / Ke

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


13 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

Pertanyaan Kunci 4.
Pertanyaan Kunci Dalam Pengadaan Konsultan Pendamping Penyiapan Proyek
KPBU
Pertanyaan kunci berikut ini dapat membantu dalam melakukan pengadaan konsultan pendamping
yang membantu dalam proses penyiapan proyek KPBU.

Apakah latar belakang, deskripsi serta tujuan proyek KPBU SPAM telah dapat
1 disajikan dengan baik dan jelas sehingga bisa memberikan gambaran yang tepat
kepada calon Konsultan Pendamping Penyiapan / Badan Usaha Penyiapan?

2 Apakah lingkup kerja konsultasi telah sesuai dengan kebutuhan tim KPBU?

Apakah kriteria dan kualifikasi personil yang dipersyaratkan telah sesuai dengan
3 kebutuhan terkait dengan pembuatan kajian-kajian kelayakan yang diperlukan?
(pengadaan tanah, teknis, legal, finansial, lingkungan, sosial, serta fiskal)

Apakah output yang diharapkan dari Konsultan Pendamping Penyiapan / Badan


4 Usaha Penyiapan sudah cukup jelas dan sesuai dengan kebutuhan tim KPBU?
(dokumen-dokumen yang dibutuhkan beserta kriteria dokumen-dokumen tersebut)

Apakah jadwal pelaksanaan kerja cukup realistis dengan mempertimbangkan


5
jumlah serta kualifikasi personil yang telah ditetapkan?

Apakah anggaran yang tersedia cukup untuk keperluan pelaksanaan kerja


6 Konsultan Pendamping Penyiapan / Badan Usaha Penyiapan hingga akhir
pelaksanaan kerja?

Apakah kontrak kerja Konsultan Pendamping Penyiapan / Badan Usaha Penyiapan


7 telah meliputi insentif yang sesuai agar tujuan Penyelenggaraan SPAM dan Value for
Money dapat dilaksanakan dengan baik?

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


14 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

Pertanyaan Kunci 5.
Pertanyaan Kunci Dalam Manajemen Penyiapan Proyek KPBU

Pertanyaan kunci berikut ini dapat membantu dalam melakukan manajemen penyiapan proyek yang
dilakukan dengan skema KPBU.

Apa saja milestone yang harus dilalui dalam jadwal peniyapan proyek KPBU
1
yang harus dipenuhi oleh Tim KPBU beserta Badan Usaha Penyiapan?

Bagaimana Tim KPBU menggunakan ketentuan-ketentuan dalam kontrak


2 kerjasama Badan Usaha Penyiapan untuk memastikan tercapainya milestone
dalam jadwal yang telah ditetapkan?

Risiko-risiko internal apa saja yang bisa membuat tidak tercapainya milestone
3
pada jadwal penyiapan proyek yang telah ditetapkan?

Bagaimana mitigasi yang dapat dilakukan oleh Tim KPBU


4
untuk mengelola risiko-risiko internal di atas?

Risiko-risiko eksternal apa saja yang bisa membuat tidak tercapainya


5
milestone pada jadwal penyiapan proyek yang telah ditetapkan?

Bagaimana mitigasi yang dapat dilakukan oleh Tim KPBU untuk mengelola
6
risiko-risiko eksternal di atas?

Pertanyaan Kunci 6.
Pertanyaan Kunci Dalam Market Sounding Proyek KPBU

Pertanyaan kunci berikut ini dapat membantu dalam melakukan market sounding proyek yang
dilakukan dengan skema KPBU.

1 Apakah tujuan market sounding telah didefinisikan dengan baik?

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


15 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

Apakah informasi-informasi yang disiapkan telah dapat membantu pencapaian


2
tujuan market sounding?

Apakah metodologi market sounding telah sesuai sehingga masukan yang


3
diharapkan bisa didapatkan dengan lengkap?

4 Apa saja kriteria badan usaha yang akan diundang dalam market sounding?

Berdasarkan hasil market sounding, bagaimana kelayakan teknis, legal,


5
finansial, lingkungan dan sosial menurut peserta?

Berdasarkan hasil market sounding, bagaimanan Dukungan Pemerintah yang


6
dibutuhkan oleh peserta?

Berdasarkan hasil market sounding, apakah proyek ini layak dilanjutkan


7
ke tahap transaksi?

Pertanyaan Kunci 7.
Pertanyaan Kunci Dalam Pengajuan Permohonan Dukungan Proyek KPBU

Pertanyaan kunci berikut ini dapat membantu dalam mengajukan permohonan dukungan untuk
proyek yang dilakukan dengan skema KPBU.

Apakah kajian awal pra-Studi Kelayakan telah menganalisis kebutuhan


1
dukungan pemerintah dan / atau jaminan pemerintah?

Apakah inisiatif proyek yang disiapkan telah memenuhi persyaratan untuk


2 mendapatkan dukungan pemerintah dan/atau jaminan pemerintah sesuai
dengan regulasi yang berlaku?

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


16 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

III. DAFTAR PERIKSA TAHAP PENYIAPAN

Daftar Periksa Kajian Awal Pra-FS – Kajian Hukum dan Kelembagaan

No. Kajian Hukum dan Kelembagaan  Catatan

1 Apakah kajian hukum telah menunjukkan


bahwa proyek KPBU dimaksud akan menaati
peraturan-peraturan terkait dengan SPAM?

2 Apakah kajian hukum telah mengidentifikasi


potensi hambatan dan risiko dari sisi hukum?

3 Jika terdapat hambatan dan risiko hukum,


apakah telah ada rencana mitigasinya?

4 Apakah kajian telah mengidentifikasi seluruh


peraturan hukum dan perizinan yang
diperlukan?

5 Apakah sudah ada rencana dan jadwal untuk


memenuhi persyaratan peraturan hukum dan
perizinan pada poin 4?

6 Apakah PJPK memiliki kewenangan untuk


menyelenggarakan proyek KPBU yang
direncanakan?

7 Apakah telah dilakukan pemetaan terhadap


pemangku kepentingan (stakeholders) publik
serta peran dan tanggung jawab pada
implementasi proyek telah ditentukan dan
disetujui?

Daftar Periksa Kajian Awal Pra-FS – Kajian Teknis

No. Kajian Teknis  Catatan

1 Apakah kajian teknis pra studi kelayakan


proyek telah pernah dilakukan sebelumnya
baik di Indonesia maupun di tempat lain?

2 Jika tidak ada proyek serupa, apakah kajian


teknis pra studi kelayakan sudah dibuktikan
dengan analisa spesifik terhadap proyek yang
bersangkutan?

3 Apakah lokasi proyek telah ditetapkan?

4 Apakah telah sesuai dengan Rencana Tata


Ruang dan Wilayah (RTRW) tingkat nasional,

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


17 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

No. Kajian Teknis  Catatan

provinsi, maupun daerah kabupaten/kota?

5 Apakah izin untuk lokasi sudah didapatkan?

6 Apakah spesifikasi output proyek terkait telah


didefinisikan?

7 Apakah risiko teknis proyek telah


teridentifikasi?

8 Apakah indikasi probabilitas dan konsekuensi


(penundaan dan biaya) telah tersedia?

9 Apakah analisis risiko telah terdokumentasi


dengan baik dan referensi analisa risiko
teknis tersedia?

10 Apakah estimasi biaya telah dipersiapkan


sebagai input terhadap analisis biaya
manfaat? Estimasi biaya termasuk seluruh
biaya yang relevan yang terjadi akibat dari
proyek.

11 Apakah estimasi biaya telah terdokumentasi


dengan baik dan referensi estimasi biaya
proyek sejenis tersedia?

12 Apakah perkiraan biaya telah


memperhitungkan karakteristik yang spesifik
dengan proyek, seperti lokasi terpencil,
kondisi lokasi yang sulit, dan ketersediaan
sumber daya lokal (sumber daya manusia,
bahan baku, layanan dukungan, dll.)?

13 Apakah asumsi terhadap estimasi biaya telah


didokumentasikan dengan baik? Dan apakah
perhitungan biaya telah dijelaskan dengan
baik?

14 Apakah indikasi probabilitas dan konsekuensi


(penundaan dan biaya) telah tersedia?

Daftar Periksa Kajian Awal Pra-FS – Kajian Ekonomi dan Keuangan

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


18 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

No. Kajian Ekonomi dan Keuangan  Catatan

1 Apakah perkiraan analisa kebutuhan (user


demand) telah ditetapkan?

2 Apakah tingkat layanan (quality of service)


telah ditetapkan berdasarkan analisa
kebutuhan?

3 Apakah alternatif struktur penerimaan telah


dikembangkan?

4 Apakah perkiraan biaya telah


memperhitungkan keseluruhan biaya yang
timbul seperti:
a. biaya konstruksi;
b. biaya pembebasan lahan;
c. biaya untuk mengukur dan
mencegah/mitigasi efek sosial dan
lingkungan;
d. biaya operasi dan perawatan; dan
e. biaya lain-lain terkait proyek?

5 Apakah perkiraan biaya telah


didokumentasikan dengan baik beserta
penjelasannya?

6 Apakah perkiraan biaya telah dibandingkan


dengan alternatif ‘tidak melakukan apa-apa’?

7 Apakah biaya telah ditetapkan pada tingkat


yang konstan?

8 Apakah biaya telah ditetapkan pada tingkat


yang konstan?

9 Apakah estimasi biaya mengacu pada estimasi


biaya pada kajian teknis?

10 Apakah biaya penting lainnya yang belum


dapat dikuantifikasikan telah dipaparkan?

11 Apakah manfaat dari proyek telah ditetapkan?


Terdiri dari kemauan membayar atas layanan
yang diberikan atau penghematan biaya.

12 Apakah manfaat telah ditetapkan pada tingkat


yang konstan?

13 Apakah perkiraan manfaat telah


didokumentasikan dengan baik beserta
penjelasannya?

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


19 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

No. Kajian Ekonomi dan Keuangan  Catatan

14 Apakah manfaat penting lainnya yang belum


dapat dikuantifikasikan telah dipaparkan?

15 Apakah Economic Net Present Value (NPV)


dari arus biaya dan manfaat selama masa
hidup proyek sudah diperhitungkan?

16 Apakah Economic NPV lebih besar dari nol?

17 Apakah arus kas badan usaha selama masa


perjanjian KPBU telah ditentukan?

18 Apakah arus beban dan penerimaan telah


didokumentasikan dengan baik beserta
penjelasannya?

19 Apakah Financial Internal Rate of Return


(FIRR) telah ditetapkan?

20 Apakah Cost of Capital (COC) telah


ditetapkan?

21 Apakah FIRR lebih besar daripada COC?


(Financially Feasible)

22 Apakah equilibrium user fee telah ditetapkan?


(Price Elasticity of Demand)

23 Apakah FIRR lebih besar daripada WACC?


(Financially Feasible)

24 Apakah equilibrium user fee telah ditetapkan?


(Price Elasticity of Demand)

25 Apakah opsi-opsi untuk meningkatkan return


proyek telah diuji?

26 Apakah analisa sensitivitas telah dilakukan?

27 Apakah pengujian sensitivitas telah


mempertimbangkan:
a. peningkatan biaya;
b. skenario low demand; dan
c. risiko-risiko lain dari proyek yang telah
diidentifikasi pada studi kelayakan?

No. Kajian Lingkungan dan Sosial  Catatan

1 Apakah dampak lingkungan yang signifikan

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


20 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

No. Kajian Lingkungan dan Sosial  Catatan

atas keberadaan proyek telah teridentifikasi?

2 Apakah Analisis Dampak Lingkungan


(AMDAL) telah dilakukan?

3 Apakah UKL-UPL telah dilakukan?

4 Apakah dampak sosial dari proyek telah


diidentifikasi?

5 Apakah dibutuhkan dukungan pemerintah


dan/atau penjaminan?

Daftar Periksa Kajian Awal Pra-FS – Kajian Risiko

No. Kajian Risiko  Catatan

1 Apakah manfaat dari KPBU telah disebutkan?

2 Apakan manfaat dari KPBU yang telah


disebutkan mengacu pada keefektifan dan
keefisienan?

3 Apakah telah menunjukkan manfaat dari


proyek?

4 Apakah terdapat alokasi risiko?

5 Apakah BUP mampu mengadakan proyek


sebagai KPBU?

6 Apakah sektor swasta tertarik dengan kontrak


KPBU dan mampu melaksanakannya?

7 Apakah tidak ada kebijakan atau peraturan


yang menghambat proyek?

8 Apakah proyek tidak memiliki risiko besar?

9 Apakah telah ditetapkan spesifikasi KPBU?

Daftar Periksa Kajian Awal Pra-FS – Kajian Risiko

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


21 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

No. Kajian Risiko  Catatan

1 Apakah risiko proyek telah teridentifikasi?

2 Apakah matriks risiko telah disajikan?

3 Apakah alokasi risiko telah disajikan?

4 Apakah risiko proyek telah dikuantifikasi


dengan baik?

5 Apakah analisis risiko telah dilakukan?

6 Apakah dampak risiko telah diperhitungkan?

7 Apakah upaya mitigasi telah disusun?

Daftar Periksa Kajian Awal Pra-FS – Kajian Dukungan/Jaminan Pemerintah

No. Kajian Dukungan/Jaminan Pemerintah  Catatan

1 Apakah analisis kebutuhan Dukungan


Pemerintah telah dilaksanakan?

2 Apakah analisis kebutuhan Jaminan


Pemerintah telah dilaksanakan?

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018


22 Modul 4 – Tahap Penyiapan KPBU

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi – 2018

Anda mungkin juga menyukai